PENDAHULUAN
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga ahli
yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re,
yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis untuk
Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematis.
terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu melakukan analisis data yang sudah
diperoleh.
kuantitatif dan kualitatif juga sering dipasangkan dengan nama metode yang tradisional,
dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific dan metode
artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan interpretif. Jadi, penelitian
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
BAB II
KAJIAN TEORI
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga ahli
yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re,
yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis untuk
Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematis.
terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu melakukan analisis data yang sudah
diperoleh.
Dalam proses penelitian, seorang peneliti juga perlu memahami metode ilmiah yang
akan digunakan. Metode ilmiah merupakan suatu proses yang sangat beraturan yang
Agar suatu studi penelitian menjadi sistematik, pertama kita harus meneliti hakikat
dalam esensi, suatu kerangka kerja ditetapkan untuk melaksanakan penelitian. Kedua,
pengumpulan informasi tentang bagaimana orang lain mendekati masalah yang sama,
atau penelitian relevan. Ketiga, pengumpulan data yang sesuai dengan masalah
penelitian. Proses pengumpulan data memerlukan penyusunan dan kontrol yang layak.
Keempat, penelitian adalah analisis data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan
6
dianalisis baik menggunakan teknik statistik maupun tidak. Langkah kelima merupakan
dilakukan.
Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific
dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan interpretif.
(seperti pemikiran tentan sebab akibat, reduksi kepala variabel, hipotesis, dan
menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data
Penelitian ini juga sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Selain itu,
penelitian ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat
9
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Penelitian ini disebut penelitian
statistik.10[10]
Selain itu, penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa
Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural,
realisme, positivisme, behaviorisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-
hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata. 12[12]
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. 13[13]
10
11
12
13
1. Logika eksperimen dengan memanipulasi variabel yang dapat diukur secara
2. Mencari hukum universal yang dapat mengikuti semua kasus walaupun dengan
mencari generalisasi.
3. Netralitas pengamatan dengan hanya meneliti gejala-gejala yang dapat diamati
secara langsung dengan mengabaikan apa yang tidak dapat diamati dan diukur dengan
penelitian yang berfokus pada penaksiran kovariasi di antara variabel yang muncul
variabel kausal.
Penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu sosiologi
Penelitian kualitatif juga dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum
Penelitian ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih
bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil
lapangan.
kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal).
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
Selain itu, Kirk dan Miller (1986: 9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah
tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung
pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
14
15
16
Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara pada
perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Hal ini berangkat dari
pengetahuan, berdasarkan pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah.
Menurut Bogdan dan Biklen (2008: 4-5) terdapat lima ciri utama penelitian kualitatif,
yaitu:
1. Naturalistik. Penelitian kualitatif memiliki latar aktual sebagai sumber langsung data
dan peneliti merupakan instrumen kunci. Kata naturalistic berasal dari pendekatan
2. Data Deskriptif. Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih
tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti
persentasi.
3. Berurusan dengan Proses. Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada proses
4. Induktif. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data mereka secara induktif.
Mereka tidak melakukan pencarian di luar data atau bukti untuk menolak atau
5. Makna. Makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan kualitatif peneliti
tentang kehidupan mereka. Dengan kata lain peneliti kualitatif peduli dengan apa yang
17
Sedangkan menurut Creswell (2008: 51-59) mencoba membandingkan karakteristik
eksplorasi yang mendalam terhadap hal yang sedikit diketahui atau dipahami tentang
masalah tersebut dan suatu detail pemahaman tentang suatu fenomena sentral.
b. Justifikasi masalah penelitian dan menciptakan suatu kebutuhan untuk arah
a. Memainkan suatu peran minor dalam menyarankan suatu pertanyaan penelitian
fleksibel dan cair dibandingkan dalam penelitian kuantitatif. Secara umum tahapnya
sebagai berikut.
18
1. Mengidentifikasi sebuah topik atau fokus. Topik-topik tersebut biasanya
mengidentifikasi informasi penting yang relevan dengan studi dan untuk menulis suatu
dengan partisipan. Secara umum, karena hakikat penelitian kualitatif, peneliti memiliki
4. Mengelola jalan masuk lapangan dan menjaga hubungan baik di lapangan. Sekali
peneliti mendefinisikan topik atau fokus penelitian, suatu lapangan studi (tempat untuk
5. Memilih partisipan. Ingat bahwa partisipan untuk penelitian kualitatif dipilih melalui
questions) dirancang oleh peneliti dan didasarkan pada topik penelitian yang sudah
diidentifikasi baik pada permulaan studi maupun selama studi berlangsung. 19[19]
Meskipun terdapat banyak jenis penelitian kuualitatif, kita akan memfokuskan pada
metode-metode yang paling umum dibaca dan digunakan oleh mahasiswa dan para
19
praktisi. Ini mencakup penelitian etnografi, studi kasus, fenomenologi, grounded theory
Kata etnografi berasal dari kata yunani ethos ‘suku bangsa’ dan graphos ‘sesuatu yang
ditulis’. Secara harfiah, etnografi adalah ilmu tentang penulisan suku bangsa, atau
Peneliti etnografi bermaksud menyediakan naratif atau deskripsi yang kaya tentang
20
komunitas atau kultur di bawah penyelidikan (Miles dan Hubberman, 1994). [20]
Etnografi merupakan sebuah metode yang meneliti suatu pengetahuan yang terdapat di
Laporan penelitian etnografi biasanya panjang dan sering mengambil bentuk buku.
Tujuan penelitian etnografi yaitu menyediakan suatu deskripsi rinci yang kaya tentang
praktik budaya dan kepercayaan dari kelompok tersebut. Etnografi memerlukan waktu
yang panjang dan komitmen personal dari pihak peneliti. Contoh penelitian etnografi
yaitu sebuah studi yang mengeksplorasi nilai pendidikan dan pengaruhnya terhadap
Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang berusaha menemukan
mendalam dan individu, kelompok, atau situasi. 22[22] Biasanya dalam penelitian studi
20
21
22
kasus peneliti mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang akan diteliti dan
Dalam studi kasus biasanya kita menggunakan berbagai teknik termasuk wawancara,
data.
makna dari sebuah pengalaman perspektif partisipan. Untuk memulai sebuah studi
partisipan yang potensial, yaitu dengan mempelajari bahasa yang sesuai dengan
kehidupan.
mengumpulkan data menggunakan berbagai teknik lewat periode waktu yang lama.
Grounded theory merupakan teori praktis yang didesain untuk meneliti di lapangan.
Peneliti grounded theory berbeda dengan peneliti kualitatif lainnya dalam hal mereka
Penulisan biografis berakar dari disiplin yang berbeda yang telah mengalami
pembaruan setiap tahunnya. Biografi biasanya ditulis secara objektif, dengan sedikit
interpretasi peneliti; secara ilmiah dengan suatu latar belakang historis yang kuat dari
subjek dan suatu organisasi kronologis; secara artistik, dari perspektif penyajian yang
kualitatif ialah penelitian dalam proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan
Selain itu, Nasution (1988) membandingkan penelitian kuantitatif dengan kualitatif, sebagai
berikut:
23
atau bagian luarnya. yang lebih mendalam.
2. Memecahkan kenyataan dalam 2. Memandang peristiwa secara
bagian-bagian, mencari hubungan keseluruhan dalam konteksnya dan
antar variabel yang terbatas. mencoba untuk memperoleh
3. Bertujuan mencapai generalisasi pemahaman yang holistic.
guna memprediksi. 3. Memahami makna (Meaning) .
4. Bersifat deterministik tertuju 4. Memandang hasil penelitian
kepada kepastian dengan menguji sebagai spekulatif 24[24]
hipotesis.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis untuk
dalam hal ini dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa
yang ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan
intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang
nyata.
24
Sedangkan, penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu
sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan. Peneliti kualitatif
menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa terdapat banyak
perspektif yang akan dapat diungkapkan. Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena
sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah
studi. Hal ini berangkat dari pengetahuan, berdasarkan pengalaman sosial adalah suatu
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu, 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2007.
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5104/5104%20jadi/fmenu_2.2.htm
[1] Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 1.
[2] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 3.
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7.
[4] Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 1.
[5] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 3.
[6] Ibid., h. 5.
[7] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7.
8] Emzir, op. cit., h. 28.
[9] Jafar Ahiri, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Kendari: Unhalu Press, 2008), h. 206.
[10] Sugiono, op. cit., h. 8.
[11] S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 105-106.
[12] Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 258.
[13] Ibid., h. 8.
[14]Emzir, Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 2.
[15] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7-9.
[16] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), h. 3.
[17] Ibid., h. 3-4.
[18] Ibid., h. 4-5.
[19] Ibid., h. 14-16.
[20] Ibid., h. 18.
[21] Ibid., h. 19.
[22] Ibid., h. 21
[23] http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5104/5104%20jadi/fmenu_2.2.htm
[24]Ibid.
http://harjonbasri.blogspot.co.id/2014/11/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif.html