Anda di halaman 1dari 9

Penelitian Komunikasi

Dwi Pharah Dilla


Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif
 Penelitian dapat dilakukan dengan 2 pedekatan tunggal yang memiliki
karakteristik yang berbeda.
 Kedua pendekatan ini yaitu pendekatan kuantitatif (objectivist) dan
pendekatan kualitatif (subjetifivist)
 Pendekatan kuantitatif diuji dengan menggunakan hipotesis dan data yang
dikuantifikasikan diukur secara objektif dan menggunakan analisis statistik
 Pendekatan kualitatif berhubungan dengan analisis data visual dan verbal
yang mencerminkan pengalaman sehari-hari.
 Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dicirikan oleh
perbedaan paradigma
Pengertian Paradigma

 Sistem keyakinan dasar atau cara memandang dunia yang membimbing


peneliti tidak hanya dalam memilih metoda tetapi juga cara-cara
fundamental yang bersifat ontologis dan epistomologis. (Denzin & Lincoln,
1994).
 Merupakan sistem keyakinan dasar berdasarkan asumsi ontologis,
epistomologis, dan metodologi. (Denzin & Lincoln,1994)
 Cara untuk menyederhanakan realitas yang kompleks, memberi pedoman
kepada peneliti tentang apa yang penting, apa yang sah dan apa yang layak
(sarantakos, 1993).
 Mencakup asumsi-asumsi dasar, pertanyaan (penelitian) penting yang harus
dijawab, teknik yang digunakan dan contoh penelitian yang baik (Neuman,
1997).
Pengertian Paradigma

 Seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diterima (accepted) tentang


bagaimana peneliti memahami “dunia” – realitas (Wimmer & Dominick, 2000).
 Model dasar atau skema yang mengorganisasikan pandangan kita tentang
realitas (Baxter & Babbie, 2004).
 Paradigma merupakan sistem keyakinan dasar yang dipegang penelitinya
dalam melakukan penelitian
Sifat Paradigma

 Paradigma dalam penelitian sosial tidak bersifat monolitik.


 Ada lebih dari satu paradigma yang terpilah dalam dua bagian besar:
positivisme dan non positivisme.
 Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menggunakan cara berpikir
paradigma positivisme.
 Penelitian dengan pendekatan kualitatif merujuk pada gagasan paradigma non
positivisme.
 Penelitian dengan paradigma positivisme bertujuan untuk menjelaskan relasi
kausalistik (sebab-akibat) antar variable.
 Penelitian dengan paradigma non positivisme bertujuan untuk memahami
makna (paradigma interpretif) atau memahami relasi kekuasaan antara satu
pihak dengan pihak yang lain (paradigma kritikal).
Asumsi Filosofi Paradigma

 Sistem keyakinan dasar yang berpijak pada asumsi-asumsi ontologi,


epistemologi dan metodologi (Guba & Lincoln, 1994).
 Setiap paradigma didasarkan pada asumsi ontologi, epistemologi, aksiologi
dan metodologi:
 Ontologi membahas tentang bentuk dan sifat realitas yang diteliti.
 Epistemologi mengkaji hubungan antara peneliti (the inquirer) dengan
realitas yang diteliti (the known).
 Aksiologi menjelaskan tentang peran nilai (value-free atau value-laden).
 Metodologi memberi perhatian pada sarana untuk mendapatkan pengetahuan
tentang “dunia” (realitas).
Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif

Ontologi:
• Kuantitatif: realitas bersifat obyektif dan tunggal, terpisah dari penelitinya.
• Kualitatif: realitas bersifat subyektif dan banyak.
Epistemologi:
• Kuantitatif: peneliti bersikap independen terhadap realitas yang diteliti.
• Kualitatif: peneliti berinteraksi dengan realitas yang diteliti.
Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif

Aksiologi:
 Kuantitatif: bebas nilai.
 Kualitatif: sarat nilai.
Metodologi:
 Kuantitatif: deduktif, sebab-akibat, bebas konteks.
 Kualitatif: induktif, terikat konteks, teori-teori dikembangkan untuk
menciptakan pemahaman.
Alur penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Kuantitatif Kualitatif

Anda mungkin juga menyukai