Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL SURVEI INVENTARISASI

RAMBU LALU LINTAS

KOTA DUMAI

DOSEN PENGAJAR : Ir. EDI SANTOSA, M.M.

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD RIFki
2002252

PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD

BEKASI

2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penulis
dapat menyelesaikan laporan hasil inventarisasi rambu lalu lintas yang ada di Kabupaten
Bungo ini. Penulisan laporan ini dimaksudkan sebagai perwujudan dari materi kuliah yang
kami dapatkan lalu diterapkan dengan langsung terjun ke lapanganuntuk mengetahui
bagaimana keadaan serta kondisi rambu lalu lintas mulai dari daun rambu, tiang rambu,
pondasi rambu, serta visualisasi rambu.
Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar
memperoleh hasil yang memuaskan, tetapi penulis juga menyadari akan adanya
kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu,penulis memohon maaf
apabila ditemukan banyak kesalahan dan kekurangan, saran serta kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat membantu
dalam mempelajari kondisi rambu lalu lintas yang ada di sekitar kita.

Dumai, 22 Oktober 2022

Muhammad Rifki
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jalan raya merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan social masyarakat. Hal ini dikarenakan jalan berfungsi sebagai penghubung
antara suatu daerah dengan daerah lainnya. Dikarenakan jalan merupakan
penghubung antar daerah satu dengan yang lainnya tentu jalan ini akan dilewati begitu
banyak kendaraan bahkan pejalan kaki setiap harinya. Dengan demikian, diperlukan
suatu petunjuk dan tanda agar jalan yang telah dibuat ini dapat dilalu dengan teratur,
yaitu salah satunya adalah dengan memasang rambu sesuai ketentuan yang ada di
Permenhub No. 13 Tahun 2014 tentang rambu lalu lintas.

Rambu lalu lintas sendiri merupakan bagian perlengkapan Jalan yang berupa
lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai
peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. Rambu sendiri
memerlukan pengawasa dan perlu pemeliharaan, seperti Pemeliharaan berkala yang
dilakukan paling sedikit setiap 6 bulan, yaitu dengan menghilangkan benda-benda
yang mengganggu fungsi rambu dan membersihkan rambu, pemeliharaan insidentil
bila ada kerusakan rambu, serta pembatasan umur teknis rambu, yaitu paling lama 5
tahun.

Di Indonesia sendiri, masih banyak pengguna jalan yang belum menaati rambu
yang ada di jalan. Terbukti dari masih banyak pengguna jalan yang melawan arah lalu
lintas, menerobos lampu merah, serta memacu kecepatan yang tidak sesuai dengan
rambu yang telah ditetapkan. Hal ini sangat disayangkan mengingat rambu adalah
petunjuk bagi pengguna jalan, sehingga apabila dilanggar akan membahayakan
pengguna jalan itu sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Terlepas dari hal tersebut,
kondisi rambu tetap harus menjadi perhatian agar mudah dilihat oleh pengendara,
sehingga diharapkan dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Dengan demikian, saya mengambil sampel di salah satu jalan yang ada di
Kabupaten Bungo, yaitu pada ruas jalan Teuku Umar dan Jalan R.M Thaher yang
mana pada jalan ini terdapat rambu yang cukup bermasalah, sehingga perlu
pemeliharaan dari instansi setempat agar dapat diperbaiki lebih lanjut.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari inventarisasi rambu ini adalah untuk :
1. Melakukan nventarisasi mengenai analisis kesesuaian rambu

2. Mengetahui keterangan rambu dari segi jenis, arti rambu, ukuran, kondisi
serta tataletak penempatan dan posisi rambu

3. Mengetahui kondisi rambu


4. Mendapatkan hasil dari kesesuaian rambu tersebut sesuai ketentuan
Permenhub no. 13 Tahun 2014

1.3 Lokasi Survei


Lokasi survei yang saya amati adalah dua buah rambu yang berada pada ruas
jalan berbeda, yaitu jalan Sultan Syarif Kasim dan jalan Jend Sudirman. Adapun peta
dari lokasi survei yang saya amati adalah sebagai berikut :
BAB II
METODOLOGI

2.1 Tata cara Pengumpulan Data


Sebelum melaksanakan survey, surveyor akan terlebih dahulu melakukan
berbagai persiapan, mulai dari formulir yang berisi data yang akan diambil mengenai
rambu, serta aplikasi yang dapat mengukur tinggi rambu. Disini surveyor menggunakan
aplikasi yang Bernama “Jarak Meter” yang dapat diunduh melalui handphone. Adapun
data-data yang diperlukan dalam survei inventarisasi rambu ini,yaitu :
➢ Jenis Rambu
➢ Arti Rambu
➢ Lokasi rambu (deskripsi atau titik koordinat dilengkapi foto)
➢ Bahan, jenis, ukuran, dan kondisi tiang rambu
➢ Tnggi rambu
➢ Penempatan rambu
➢ Posisi rambu

Adapun cara melaksanakan survei adalah dengan mengamati secara langsung


kondisi rambu di lapangan dengan menggunakan berbagai perlengkapan. Untuk lebih
lengkapnya, urutan pelaksanaan survei yang saya lakukan adalah sebagaiberikut :

a. Mempersiapkan alat yang digunakan pada kegiatan survei

b. Menentukan titik lokasi rambu pada sebuah ruas jalan

c. Melakukan pengukuran dengan menggunakan aplikasi pada bagian yang


meliputi :Ukuran tinggi daun rambu, Huruf/Simbol/Angka rambu, Tiang
rambu dan Tinggi Rambu.
d. Melakukan pengumpulan data pada hasil pengukuran yang dilakukan.
2.2 Peralatan dan Perlengkapan Survei

Adapun peralatan dan perlengkapan yang surveyor gunakan dalam melakukan


inventarisasi rambu di ruas jalan Teuku Umar dan jalan RM Thaher adalah :

a. Alat Tulis, berfungsi dalam melakukan penulisan pada formular


b. Formulir, berfungsi untuk memuat data yang akan diamati
c. Clipboard, berfungsi untuk memudahkan dalam penulisan di kertas formulir
d. Smartphone, berfungsi untuk memotret rambu
e. Aplikasi Jarak Meter, berfungsi untuk mengukur rambu

2.3 Tinjauan Pustaka


Adapun Tinjauan Pustaka yang saya gunakan dalam kegiatan Inventarisasi
rambu ini mengacu pada Permenhub No. 13 Tahun 2014 yang memuat berbagai
ketentuan, antara lain :

A. Tinggi Rambu Lalu Lintas

➢ Pasal 36 (1) : Rambu Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34


ditempatkan pada sisi jalan paling tinggi 265 (dua ratus enam puluh lima)
sentimeter dan paling rendah 175 (seratus tujuh puluh lima) sentimeter
diukur dari permukaan jalan tertinggi sampai dengan sisi daun rambu
bagian bawah atau papan tambahan bagian bawah apabila rambu
dilengkapi dengan papan tambahan.
➢ Pasal 36 (2) : Rambu Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yang dilengkapi dengan papan tambahan dan berada pada lokasi
fasilitas pejalan kaki,ditempatkan paling tinggi 265 (dua ratus enam
puluh lima) sentimeter dan palingrendah 175 (seratus tujuh puluh lima)
sentimeter diukur dari permukaan fasilitas pejalan kaki sampai dengan
sisi daun rambu bagian bawah atau papan tambahanbagian bawah.
➢ Pasal 36 (3) : Rambu pengarah tikungan ke kiri dan rambu pengarah
tikungan kekanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (12)
huruf d dan huruf e ditempatkan dengan ketinggian 120 (seratus dua
puluh) sentimeter diukur dari permukaan jalan sampai dengan sisi
daun rambu bagian bawah.
➢ Pasal 36 (4) : Dalam hal Rambu Lalu Lintas ditempatkan di atas ruang
manfaat jalan,ketinggian rambu paling rendah 500 (lima ratus) sentimeter
diukur dari permukaan jalan tertinggi sampai dengan sisi daun rambu
bagian bawah atau papan tambahan bagian bawah.

B. Penempatan Rambu Lalu Lintas


➢ Pasal 34 (1) : Rambu Lalu Lintas ditempatkan di sebelah kiri menurut arah
lalu lintaspada jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu
lintas kendaraan dan tidak merintangi lalu lintas kendaraan atau pejalan
kaki.
➢ Pasal 35 (1) : Rambu Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
ditempatkanpada jarak paling sedikit 60 (enam puluh) sentimeter diukur
dari bagian terluar daun rambu ke tepi paling luar bahu jalan.
➢ Pasal 35 (2) : Rambu Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dipasangpada pemisah jalan (median) dan ditempatkan dengan jarak paling
sedikit 30 (tiga puluh) sentimeter diukur dari bagian terluar daun rambu ke
tepi paling luar kiri dan kanan dari pemisah jalan.

C. Posisi Rambu Lalu Lintas


➢ Berdasarkan Pasal 63 (1) Rambu Lalu Lintas pada jalan yang lurus ditempatkan
dengan persyaratan:
o Ketinggian minimal 1,75 (satu koma tujuh puluh lima) meter dari
permukaan jalan atau trotoar;
o Posisi rambu diputar paling banyak 5 (lima) derajat menghadap
permukaan jalandari posisi tegak lurus sumbu jalan sesuai
dengan arah lalu lintas, kecuali rambupengarah tikungan ke
kanan, rambu pengarah tikungan ke kiri, rambu larangan berhenti
dan rambu larangan parkir;
o Rambu pengarah tikungan ke kanan dan rambu pengarah tikungan
ke kiri sebagaimana dimaksud huruf b ditempatkan dengan posisi
rambu diputar paling banyak 3 (tiga) derajat menghadap
permukaan jalan dari posisi tegak lurus sumbujalan sesuai dengan
arah lalu lintas; dan
o Rambu larangan berhenti dan rambu larangan parkir sebagaimana
dimaksud huruf bditempatkan dengan posisi rambu diputar antara
30 (tiga puluh) derajat sampai 45 (empat puluh lima) derajat
menghadap permukaan jalan dari posisi tegak lurus sumbu jalan
sesuai dengan arah lalu lintas.

➢ Berdasarkan Pasal 63 (2) Rambu Lalu Lintas pada jalan melengkung ke kiri
ditempatkan dengan persyaratan ditempatkan pada sisi jalan; dan
ditempatkan dengan posisi rambu digeser paling banyak 5 (lima) derajat
searah jarum jam dari posisi tegak lurus sumbu jalan.

➢ Berdasarkan Pasal 63 (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


tidak berlaku untuk rambupetunjuk lokasi fasilitas penyeberangan pejalan kaki,
rambu petunjuk lokasi fasilitas pemberhentian angkutan umum, dan rambu
petunjuk lokasi fasilitas parkir.

➢ Berdasarkan Pasal 63 (4) Rambu petunjuk sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) ditempatkan denganposisi rambu sejajar dengan sumbu jalan.

➢ Berdasarkan Pasal 63 (5) Rambu Lalu Lintas pada jalan yang melengkung ke
kanan ditempatkan dengan persyaratan:

o Ditempatkan pada sisi jalan


o Ditempatkan dengan posisi rambu tegak lurus sumbu jalan.

➢ Berdasarkan Pasal 63 (6) Rambu Lalu Lintas yang ditempatkan pada awal
pemisah jalan dan di atas ruang manfaat jalan ditempatkan dengan posisi
rambu tegak lurus sumbu jalan.
BAB III
Analisis dan Pengolahan Data

3.1 Tabel Analisis Data


No Foto Rambu Informasi Rambu Keterangan

1 1. Stiker Logo 1. Jenis Rambu :


Perhubungan Larangan
: Tidak Ada

2. Kode dan Arti Rambu


2. Ukuran Rambu : : III.3b.
Sesuai (Larangan
Parkir)
3. Warna : Tidak
terlihat 3. Daun Rambu
Bahan : pelat
4. Pondasi : Ada alumunium
Ukuran : Sedang
5. Tiang : Cukup Buruk A = 600 mm
B = 60 mm
6. Papan Rambu : Kondisi : Sangat Buruk
Cukup Buruk

4. Tiang Rambu
7. Tinggi Rambu : 280
Bahan : batangan
cm
logam
Ukuran : 2200 mm
8. Posisi Rambu :
Kondisi : Cukup
Sesuai dengan
Baik
Peraturan Menteri

5. Tinggi Rambu : 280


Perhubungan cm
No 13 tahun 2014
tentang rambu lalu 6. Penempatan Rambu
lintas : Sesuai dengan
Peraturan Menteri
9. Penempatan Rambu : Perhubungan
Sesuai dengan No 13 tahun 2014
Peraturan Menteri tentang rambu lalu
Perhubungan lintas
No 13 tahun 2014
tentang rambu lalu 7. Posisi Rambu :
lintas Sesuai Peraturan
MenteriPerhubungan
10. Keadaan Rambu : No 13 tahun 2014
Warna daun rambu tentang rambu lalu
sudah tidak terlihat lintas
dan dikategorikan
sangat buruk

2 1. Stiker Logo 1. Jenis


Perhubungan Rambu :
: Tidak Ada Larangan

2. Ukuran Rambu : 2. Kode dan Arti


Sesuai Rambu : III.3b
(Larangan
3. Warna : Sedikit Parkir)
pudar
4. Pondasi : Tidak
Ada
5. Tiang : Buruk 3. Daun Rambu
Bahan : pelat
alumunium
6. Papan Rambu :
Ukuran :
Cukup Buruk
Sedang
A = 600 mm
7. Tinggi Rambu :
B = 60 mm
270 cm
Kondisi :
Sangat Buruk

8. Posisi Rambu :
4. Tiang Rambu
T i d a k Sesuai Bahan :
dengan Peraturan batangan
logam
Menteri Ukuran :
Perhubungan 2200 mm
Kondisi :
No 13 tahun
Buruk
2014 tentang
5. Tinggi Rambu : 280
rambu lalu lintas
cm
6. Penempatan
9. Penempatan
Rambu :
Rambu : Kurang
Kurang
Sesuai dengan
Sesuai
Peraturan Menteri
dengan
Perhubungan
No 13 tahun Peraturan

2014 tentang MenteriPerhu

rambu lalu lintas bungan No


13 tahun
2014
tentang
rambu lalu
lintas
10. Keadaan rambu :
Condong ke kiri, 8. Posisi Rambu :
sehingga tidak Kurang Sesuai
dapat terlihat oleh Peraturan Menteri
pengguna jalan Perhubungan
No 13 tahun
2014 tentang
rambu lalu lintas
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan secara langsung di lapangan yang telah saya lakukan,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1) Keadaan rambu yang telah surveyor amati hanyalah beberapa dari berbagai
kondisi rambu yang telah memprihatinkan di Kota Dumai
2) Kondisi rambu yang surveyor amati umumnya bermasalah pada daun
rambunya, mulai dari daun rambu yang telah pudar, bahkan beberapa telah
hilang warnanya, sehingga suli mengidentifikasi jenis rambu tersebut. Selain
itu, juga terdapat beberapa rambu yang sudah hampir roboh
3) Untuk penempatan dan posisi rambu pada umumnya sudah sesuai dengan
Permenhub No 13 Tahun 2014, hanya beberapa saja yang tidak sesuai
ketentuan.

4. 2 Saran
Adapun saran yang menurut surveyor perlu untuk dilakukan adalah :
1) Pemerintah Dishub Kota Dumai perlu untuk segera meninjau dan
mengamati secara langsung keadaan rambu yang ada di Kota Dumai
2) Perlu adanya perbaikan serta pemeliharaan, yaitu sesuai ketentuan
permenhub No 13 Tahun 2014 agar pemeliharaan rambu rutin dilakukan
satiap 6 bulan sekali, dan segera mengganti rambu yang telah berusia lebih
dari lima tahun maupun yang telah dalam kondisi tidak layak
3) Perlu adanya sinergitas serta kerja sama yang baik dengan masyarakat
setempat agar dapat memelihara dan tidak merusak fasilitas agar
pemeliharaan dan pengawasan rambu dapat berjalan dengan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai