Istilah Term of Reference (TOR) mungkin bisa dibilang asing bagi kita. Namun, jika mendengar
Kerangka Acuan Kerja (KAK) lebih familiar, bukan? KAK sendiri merupakan terjemahan harfiah
dari pengertian TOR. Dokumen TOR ini kerap kali muncul ketika kita mengadakan suatu acara,
proyek, atau juga digunakan ketika mengundang seorang pemateri/pemakalah.
Pengertian TOR atau KAK Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah
batasan mengenai gambaran tujuan, ruang lingkup dan struktur sebuah proyek (kegiatan) atau
kepanitiaan yang telah disepakati untuk memandu suatu kegiatan/proyek agar sesuai dengan
apa yang diharapkan panitia dan menjadi acuhan dan rambu-rambu bagi pelaksana.
Definisi di atas mungkin terlalu umum dan sulit dipahami. Penjelasan secara sederhana, jika kita
mengadakan sebuah kegiatan atau melaksanakan sebuah proyek pekerjaan, tentunya ada
alasan mengapa kita harus melaksanakannya, batasan sejauh apa kita mau melaksanakannya,
dan untuk apa kita melakukannya. Itulah yang dituangkan dalam TOR.
Menurut Perda 03 Tahun 2007 Tentang Pemakaman, Taman pemakaman adalah lahan yang
digunakan untuk memakamkan jenazah yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana. Pada
malam hari, pemakaman lekat dengan stigma menakutkan di mata masyarakat, dan
menjadikannya sepi di malam hari. Kemudian hal itu dapat dimanfaatkan oleh oknum tertentu
untuk berbuat asusila atau amoral dan hal yang melanggar hukum lainnya di area RTH
Makam ini dan tentunya dapat menimbulkan kekhawatiran masyarakat sekitar. Kebutuhan
akan adanya kegiatan pembangunan lampu di RTH Makam sangat tinggi terlihat dari hasil
survey di lapangan dan hasil laporan warga serta usulan dari Suku Dinas Kehutanan di 5
(lima) Wilayah Kota Administrasi DKI Jakarta. Dimana masih sangat kurang dan terbatasnya
lampu - lampu penerangan di RTH Makam yang berada dibawah pemeliharaan di lingkungan
Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta. Kondisi ini menyebabkan tingginya angka kriminalitas
dan timbulnya penyakit sosial di dalamnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan lampu dan
belum meratanya distribusi lampu secara kuantitas maupun kualitas, maka secara bertahap
Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta setiap tahun melakukan dan memprogramkan
Pembangunan dan Peningkatan Kualitas lampu, sesuai alokasi anggaran yang tersedia.
1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
3) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
4) Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang perubahan ke empat atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5) Peraturan Gubernur No. 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 161 tahun 2014;
6) Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor: 019/DPA/2018 tanggal
02 Januari 2018 tentang Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2018;
7) Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 147 Tahun 2017
Tentang Kuasa Pengguna Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah.
8) Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta Nomor 156 Tahun 2017 Tanggal
18 Desember 2017 Tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen di Lingkungan Dinas
Kehutanan Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2018.
9) Untuk draft poin KAK terkait dengan ruang lingkup pekerjaan, keluaran yang diinginkan,
persyaratan kualifikasi Penyedia, dan spesifikasi barang, Anda bisa mendapatkannya
dengan kirim email ke indonesia.pengadaan@gmail.com.
Sedangkan format TOR yang tujuannya untuk dokumen batasan materi yag perlu disampaikan
oleh narasumber (pembicara) dan bagaimana kondisi audience (pendengar) saat materi itu
diberikan. Maka, berikut ini adalah draft TOR yang dimaksud.
Judul materi. Jika kamu menjadi panitia sebuah pelatihan/training, pastikan setiap
materi/makalah memiliki judul yang spesifik.
Tujuan. Kamu bisa menyempaikan kepada narasumber mengenai alasan pentingnya mengapa
materi ini perlu disampaikan. Bila perlu buat dalam kategori tujuan umum dan tujuan khusus.
Waktu dan jadwal. Pastinya dalam sebuah susunan acara yang harus diperhatikan adalah
waktu. Penting sekali untuk pemateri memperkirakan berapa lama kira-kira materi dibutuhkan
untuk disampaikan.
Resume. Logikanya, jika kamu memilih sebuah judul materi untuk disampaikan pada peserta,
kamu sebagai panitia tentunya sudah tahu gambaran isi materi yang akan disampaikan.
Setidaknya, jika sudah ada garis besar isi materi, narasumber nantinya akan lebih mudah
mempersiapkan diri.
Kondisi/latar belakang peserta. Berikan juga gambaran kondisi atau latar belakang peserta yang
perlu diketahui sebelumnya oleh pemateri.
Metode. Bagaimana hendaknya materi akan disampaikan apakah dalam bentuk metode
ceramah, diskusi, praktek atau penugasan.
Keterangan tambahan lainnya yang perlu disampaikan.
Poin-poin di atas hanya salah satu alternatif yang sering dimasukkan jika membuat TOR untuk
pemateri/pemakalah.
Bagi kamu yang belum terbiasa dengan istilah TOR atau KAK ini, usahakan untuk
membiasakannya dan mempraktekannya jika mempunyai sebuah kegiatan. Karena TOR/KAK
akan sangat membantu dalam efektifitas kegiatan yang akan kamu selenggarakan. Meskipun
kamu sekedar menyelenggarakan kegiatan rutin yang menurut kamu sudah jelas arahnya.