Anda di halaman 1dari 53

NILAI AMBANG BATAS BARANG ELEKTRONIKA DAN STANDARISASI

OLEH : I Gede Dharma Prateka Atmaja (1104505030)

PROGRAM STUDY TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2011-2012 Jimbaran

Nilai Ambang Batas Barang Elektronika


1.1 Nilai Ambang Batas Nilai ambang batas adalah alternatif bahwa walau apapun yang terdapat dalam lingkungan kerjanya, manusia merasa aman. Dalam perkataan lain, nilai ambangbatas juga diidentikkan dengan kadar maksimum yang diperkenankan. Kedua pengertian ini mempunyai tujuan sama. Pakar menyatakan, peralatan rumah tangga asalkan memakai sumber listrik pasti memancarkan radiasi gelombang elektromagnet, dari AC (air conditioner), televisi, komputer, mikrowave, alat pelembab udara, sampai peralatan kecil pengering rambut, telepon genggam, charger dan papan listrik, semuanya dapat memancarkan radiasi gelombang elektromagnet, namun volume radiasi peralatan tersebut berbeda-beda (tentunya berbeda dengan barang-barang yang tidak memakai listrik seperti kebutuhan pakaian, sepatu lukis, maupun furniture). 1.2 Apa Itu Radiasi Radiasi yang berarti pemancaran atau penyinaran merupakan penyebab partikelpartikel elementer dan energi radiasi dari suatu sumber radiasi. Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom akan dapat menjadi muatan positif dan disebut ion positif, sementara itu elektron yang dikeluatkan itu dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negatif. Peristiwa pembentukan ion positif dan ion negatif tersebut disebut dengan proses ionisasi. Ini sangat penting untuk diketahui karena melalui proses ionisasi ini jaringan tubuh akan mengalami kelainan atau merasakan suatu reaksi pada sel-sel tubuh. Meski dewasa ini berbagai peralatan elektronik menyumbangkan radiasi gelombang electromagnet yang menyebabkan gelombang electromagnet terdapat dimana-mana, tapi pakar menunjukkan, tidak semua radiasi tersebut membahayakan manusia. Kalau besar kecilnya radiasi dapat dikontrol dalam lingkup yang ditetapkan, akan berperan positif dan bermanfaat, misalnya alat fisioterapi menggunakan tenaga panas radiasi gelombang

elektromagnet untuk menghilangkan radang dan menyembuhkan penyakit, maka, masalah kuncinya ialah perlu mengontrol besar kecilnya radiasi gelombang elektromagnet dalam lingkup yang aman.

Gambar 1.1 Berbagai macam alat elektronik yang menghasilkan radiasi

1.3

Nilai Ambang Batas Alat Elektronika Di Sekitar Hidup Manusia Di abad ini alat elektronika dapat kita temui hampir di setiap sudut ruangan kita

berada, baik di rumah, kantor, kampus, maupun tempat umum. Sebagai contoh alat elektronika yang ada di tempat yang paling sering kita tempati yaitu rumah. Penempatan perangkat-perangkat elektronik tersebut secara sembarangan, dipastikan akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia penghuni rumah tersebut. Karena dengan jarak yang tidak aman antara perangkat elektronik dengan penggunanya, apabila ini berlangsung secara terusmenerus akan memberi dampak negatif. Berikut merupakan nilai ambang batas pada alat alat elektronik disekitar kita : 1.3.1 Nilai Ambang Batas Getaran
Nilai Ambang Batas getaran untuk pemaparan tangan-lengan dengan parameter percepatan. pada sumbu yang dominan: 4 m/det2 atau 0,40 Grav.Untuk mengetahui pengaruh getaran

terhadap kesehatan kerja, maka perlu diketahui nilai ambang batas dari getaran ini. Cara untuk mengetahui nilai ambang batas dilakukan dengan mengukur getaran yang ada

kemudian dibandingkan dengan NAB yang diijinkan. Berikut ini NAB getaran berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999.Pengendalian getaran tanganlengan dilakukan dengan mengatur waktu kerja sehubungan dengan tingkat paparan getaran
tangan-lengan
Tabel 1.1 Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemajanan Lengan dan Tangan

1.3.2. Nilai Ambang Batas Suhu Nilai Ambang Batas iklim kerja (panas) dengan Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB) tidak diperkenankan melebihi: a) Untuk beban kerja ringan : 30,0 oC b) Untuk beban kerja sedang : 26,7 oC c) Untuk beban kerja berat : 25,0 oC CATATAN - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 200 kilo kalori/jam. - Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih besar 200 350 kilo kalori/jam. - Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih besar dari 350500 kilo kalori/jam. Di Indonesia, parameter yang digunakan untuk menilai tingkat iklim kerja adalah Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB). Hal ini telah ditentukan dengan Keputusan Menteri

Tenaga Kerja Nomor: Kep-51/MEN/1999, Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja, pasal 1 ayat 9 berbunyi : Indeks suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola.1 Untuk mengetahui iklim kerja di suatu tempat kerja dilakukan pengukuran besarnya tekanan panas salah satunya dengan mengukur ISBB atau Indeks Suhu Basah dan Bola (Tim Hiperkes, 2004), macamnya adalah: 1. Untuk pekerjaan diluar gedung ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 suhu kering 2. Untuk pekerjaan didalam gedung ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu radiasi Alat yang dapat digunakan adalah heat stress area monitor untuk mengukur suhu basah, temometer kata untuk menguku kecepatan udara dan termometer bola untuk mengukur suhu radiasi. Selain itu pengukuran iklim kerja dapat mengunakan questemt digital. Pengukuran dilakukan pada tempat tenaga kerja melakukan pekerjaan kira kira satu meter dari pekerja.
Tabel 1.2 Standar Iklim Kerja di Indonesia

Catatan : a. Beban kerja ringan membutuhkan kaloiri 100 200 kilo kalori /jam.

b. Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 350 kilo kalori/ jam. c. Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 500 kilo kalori /jam. 1.3.3 Nilai Ambang Batas Radio Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Tabel 1.3 Nilai Ambang Batas Radio

Keterangan :

kHz : Kilo Hertz MHz : Mega Hertz GHz : Gega Hertz f : frekuensi dalam MHz mW/cm2 : mili Watt per senti meter pcrsegi VIm: Volt per Meter A/m : Amper per Meter 1.3.4 Lampu Neon Kebanyakan masyarakat saat ini masih menggunakan lampu jenis neon untuk pencahaan di rumahnya. Tidak disadari oleh masyarakat luas bahwa, lampu jenis Neon ini mampu memancarkan sinar UV (Ultra Violet) 253,7nm dan 185nm yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan jika digunakan dalam jangka waktu lama. Lampu TL mengandung sampai 5 mg MERCURY (dalam bentuk uap atau bubuk). Penelitian yang pernah dilakukan WHO menyebutkan bahwa gas yang berada di dalam lampu neon saat ini merupakan gas yang amat berbahaya karena bisa memancarkan radiasi jika dialiri aliran listrik. Dengan beralih menggunakan lampu pijar ataupun jenis SL, akan mengurangi dampak dari radiasi UV yang ditimbulkan oleh lampu jenis Neon. Lampu, lampu pijar yang digunakan dirumah-rumah memiliki tingkat radiasi medan listrik sebesar 0,002 kV/m pada jarak 30 cm. Sedangkan untuk lampu hemat energi memiliki tingkat radiasi sekitar 0,0008 kV/m pada jarak 30 cm. 1.3.5 Televisi Pada umumnya masyarakat kita memiliki pesawat televisi selebar 17 inchi, dengan jenis monitor televisinya adalah CRT (Cathode Ray Tube). Masyarakat menonton televisi rata-rata berjarak 1,5 meter dengan pesawat televisinya. Sebuah jarak yang tidak aman saat menonton. Radiasi gelombang elektromagnetik sebuah monitor CRT yang pernah diukur sebesar 2 miliroentgens per jam/tahun. Berdasarkan teori yang ada, jarak aman minimal menonton televisi adalah kirakira dua kali lebar layar dari televisi, lebih tepat 1,87 x lebar layar untuk substended sudut 30 derajat. Radiasi yang dihasilkan oleh televisi berwarna, TV memiliki radiasi sekitar 60 T, untuk jarak 3 cm memiliki radiasi sebesar 0,25-50 T, jarak 30 cm memiliki radiasi sebesar0,04-2 T serta untuk jarak lebih dari 1 meter memiliki radiasi sebesar 0,01-0,15 T.

Gambar 1.2 Televisi

1.3.6 Handphone (Telepon Genggam) Masyarakat luas pada umumnya menggunakan telepon genggam untuk berkomunikasi (saat melakukan panggilan atau menerima panggilan) dengan jangka waktu yang relatif lama. Masyarakat juga menaruh telepon genggam pada tempat yang tidak semestinya, misalnya kantong celana, kantong baju ataupun di pinggang. Hasil penelitian tentang radiasi yang dipaparkan oleh sebuah telepon genggam adalah sebesar 5 80 miliroentgens / jam. Menurut pengalaman dan teori yang ada, sebaiknya meletakkan telepon genggam pada jarak yang aman apabila tidak sedang menggunakanya. Batas radiasi pada telepon genggam atau handphone tercatat sebesar 1,6 w/kg sedangkan batas aman radiasi handphone pada tubuh sebesar 10mw/cm. Ponsel dengan frequensi 1800 MHz dalam waktu dekat ini akan mulai memasuki pasaran dan sudah barang tentu akan ditawarkan dengan berbagai macam kelebihan dibandingkan dengan ponsel yang sudah ada.

Gambar 1.3 Radiasi pada ponsel

Bila dilihat dari frequensi yang digunakan, maka panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari ponsel akan berkisar antara 1 meter sampai dengan 0,01 meter. Oleh karena komunikasi menggunakan ponsel akan megeluarkan gelombang elektromagnetik, maka radiasi elektromagnetik yang keluar dari emiter ponsel secara teoritis akan berdampak pada tubuh manusia, khususnya bagian kepala sekitar telinga. Berikut beberapa tips cara menangkal atau mengurangi radiasi dari ponsel : 1. Gunakan Headset Inilah cara yang paling mudah untuk menangkal ancaman radiasi ponsel. Tentu saja, kita tidak bisa menolak untuk menerima panggilan telepon. Namun jika Anda masih khawatir, ada baiknya menggunakan headset. Intinya adalah telepon genggam Anda, tidak terlalu dekat dengan otak. 2. Kurangi Bluetooth dan Headset Wireless Menggunakan headset bisa menjadi pilihan untuk mengurangi radiasi ponsel. Namun ingat, pilih headset yang konvensional alias yang masih menggunakan kabel untuk terhubung dengan ponsel. Jangan menggunakan headset wireless. Fitur bluetooth di ponsel juga jangan terus menerus diaktifkan, gunakan seperlunya. 3. Menggunakan speaker ketika bertelepon juga bisa menjadi pilihan. Namun tentu saja, ada rasa kurang nyaman ketika hal ini dilakukan di tempat publik. Tapi setidaknya, Anda tidak harus menempelkan ponsel di kepala ketika bertelepon.

Jadi pilihan ini mungkin bisa digunakan ketika Anda tengah berada di tempat privat seperti di rumah. 4. Casing Penahan Radiasi Kekhawatiran radiasi ponsel belakangan memunculkan casing berkemampuan khusus yang diklaim bisa meminimalisir hantaran radiasi yang berasal dari ponsel. Jika dirasa diperlukan, mungkin Anda bisa mencarinya di pertokoan. 5. Sudut Ruangan Hindari menerima telepon di sudut ruangan. Sudut ruangan yang biasanya sepi namun di sisi lain terkadang juga menjadi tempat di mana sinyal telepon menjadi lemah. Nah, sinyal yang lemah justru dikatakan memicu radiasi yang lebih tinggi. Hal ini berlaku pula di area yang sempit/kecil seperti lift. 6. Jangan Selalu Menempel Ponsel yang Anda gunakan boleh saja menjadi gadget kesayangan, namun untuk kesehatan yang lebih baik, ada baiknya Anda jangan selalu nempel dengan ponsel tersebut. Ponsel yang tidak digunakan direkomendasikan ditaruh di tas atau di atas meja. Hal ini dikatakan lebih baik ketimbang ditempatkan di kantong celana. 7. Diam Kala Menelpon Ketika menerima telepon sebaiknya Anda tidak berjalan-jalan. Pasalnya, dalam keadaan bergerak maka sinyal ponsel akan terus mencari pancaran sinyal yang kuat dari base transceiver station (BTS). Aktivitas ini justru akan menguatkan radiasi. 8. Gunakan Dua Telinga Hindari penggunaan satu bagian telinga ketika bertelepon. Misalnya, selalu menerima telepon dengan telinga bagian kiri saja. Menurut para ahli, hal ini justru tidak baik. Manfaatkan kedua telinga Anda untuk meminimalisir radiasi yang terpancar Lembaga peneliti di WHO, International Agency for Research on Cancer (IARC), mengeluarkan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa menggunakan ponsel terlalu lama akan mengakibatkan terjadinya Tumor Otak Jenis Glioma. Demikian dilansir CNN. Radiasi ini diukur dalam satuan specific absorbed radiation atau SAR.

Berikut adalah ponsel-ponsel dengan tingkat radiasi tertinggi, urutan mulai dari yang terendah hingga tertinggi dalam kategori berbahaya jika digunakan secara berkala seperti ditulis Cnet : 1. Motorola i576 Tingkat SAR: 1.45 2. Kyocera X-tc Tingkat SAR: 1.45 3. Kyocera Wild Card M1000 Tingkat SAR: 1.46 4. Motorola Atrix 4G Tingkat SAR: 1.47 5. LG Chocolate Touch Tingkat SAR: 1.47 6. HTC Desire Tingkat SAR: 1.48 7. Motorola Droid 2 Tingkat SAR: 1.49 8. Motorola Droid Tingkat SAR: 1.49 9. Sanyo Vero Tingkat SAR: 1.49 10. LG Rumor 2 Tingkat SAR: 1.51 11. ZTE Salute Tingkat SAR: 1.52 12. Motorola Grasp Tingkat SAR: 1.51 13. Motorola Defy Tingkat SAR: 1.52

14. Nokia Astound Tingkat SAR:1.53 15. Motorola i335 Tingkat SAR: 1.53 16. Kyocera Jax S1300 Tingkat SAR: 1.55 17. Sony Ericsson Xperia X10 Mini Pro Tingkat SAR: 1.55 18. Sony Ericsson Satio (Idou) Tingkat SAR: 1.56 19. Motorola Droid 2 Global Tingkat SAR: 1.58 20. Motorola Bravo Tingkat SAR: 1.59

1.3.7

Kipas Angin dan AC (Air Conditioner) Masyarakat awam yang menggunakan pendingin ruangan tanpa batasan jarak aman

serta suhu normal yang bisa diterima oleh manusia pada ruangan tertutup, berdampak pada keluhan kesehatan pada penggunanya. Umumnya masyarakat menempatakan AC maupun kipas angin langsung mengarah kepada manusia yang menggunakannya. Menurut aturan yang benar, penempatan AC maupun kipas angin yang benar adalah, dengan mengarahkan hembusan AC maupun kipas angin kearah samping ataupun membelakangi dari arah penggunanya. Penggunaan AC memberikan efek negatif kepada lingkungan, khususnya yang diakibatkan oleh komponen utama dala penggunaan AC, CFC dapatmengakibatkan penipisan lapisan ozon dan pemanasan global yang saat ini semakin dapat dirasakan dampaknya. Oleh karenaitu, sebaiknya AC digunakan dalam batas penggunaan yang wajar dan tidak berlebihan, apabila ruangan tidak membutuhkan AC, AC sebaiknya dimatikan. Rata-rata suhu yang dipakai oleh penggguna AC mencapai 22 derajat celcuis. Sedangkan

suhu normal yang direkomendasikan untuk manusia pada ruangan tertutup adalah sebesar 18C - 30C. 1.3.8 Lemari Pendingin (Kulkas) Masyarakat pada umumnya menempatkan sebuah lemari pendingin atau kulkas di sudut suatu ruangan misalnya dapur ataupun di ruang makan keluarga. Mereka menempatkan kulkas dengan posisi pintu kulkas membelakangi tembok. Menurut sebuah penelitian yang pernah dilakukan bahwa bagian yang mengeluarkan radiasi, adalah bagian belakang dari sebuah kulkas itu sendiri terutama pada bagian mesin elektroniknya. Itupun tidak terlalu tinggi. Intensitas listrik yang pernah diukur hanya 5 Volt/meter. Pada lemari pendingin memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 3 T, pada jarak 3 cm memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 0,5-1,7 T, pada jarak 30 cm memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 0,01-0,25 T, sedangkan pada jarak 1 meter memiliki radiasi elektromagnetik sebesar < 0,01 T.

Gambar 1.4 Lemari Es (kulkas)

1.3.9

Laptop Intensitas penggunaan yang tinggi ternyata berisiko untuk menyebabkan terjadinya

keluhan kesehatan. Pengguna laptop yang meletakkan laptop di atas paha dalam waktu yang lama akan mengakibatkan masalah pada tubuh, selain itu juga akan mengganggu fertilitas pada remaja dan lelaki dewasa. Radiasi yang dihasilkan laptop/komputer, memiliki radiasi

mencapai 45 T, tetapi apabila dengan jarak 3 cm radiasi yang terjadi sebesar 0,5-30 T, dengan jarak 30 cm radiasi yang terjadi sebesar < 0,001 T.

Gambar 1.5 Radiasi Laptop

1.3.10 Seterika Seterika memiliki radiasi elektromagnetik mencapai 35 T, sebesar 8-30 T pada jarak 3 cm, 0,12-0,3 T pada jarak 30 cm dan pada jarak lebih dari 1 m memiliki radiasi sebesar 0,01-0,03 T.

Gambar 1.6 Seterika

1.3.11 Oven Microwave Oven Microwave umumnya diletakkan di dapur sangat dekat dengan orang-orang yang sedang beraktifitas di tempat ini. Rata-rata penempatan perangkat ini antara 1 1,5

meter dari orang yang sedang melakukan kegiatan di dapur.

Gambar 1.6 Microwave

Beberapa literatur dan teori yang ada, dengan menjaga jarak aman dari sebuah oven microwave yang sedang dalam keadaan beroperasi, akan menghindari atau paling tidak meminimalisir dampak radiasi yang ditimbulkan dari perangkat tersebut. Diusahakan menggunakan oven microwave hanya untuk keperluan tertentu yang mendesak seperti menghangatkan makanan), Gelombang mikro yang dihasilkan oleh sebuah oven microwave sebesar 10 mW/cm2. . mikro, Oven mikrogelombang pada bekerja dengan memancarkan radiasi gelombang biasanya frekuensi 2.450 MHz (dengan

panjang gelombang 12,24 cm). Nilai ambang batas aman yang direkomendasikan untuk gelombang mikro mencapai 10 mW/cm2 berlaku di Amerika, sedangkan di Rusia, nilai ambang batas amannya sebesar 0,01 mW/cm2. 1.3.12 Gardu Listrik Radiasi elektromagnetik yang dihasilkan dari peralatan- peralatan didalam gardu listrik, maka bisa dilakukan pemeriksaan besarnya radiasi elektromagnetik disekitar gardu menggunakan gauss meter. Pada beberapa negara sudah menerapkan batasan seperti swedia

yang menerapkan 0,5 mG sebagai batas maksimum atau 0,25 mG pada jarak 50cm dan rusia yang menerapkan 1 mG sebagai batas aman. Besarnya radiasi elektromagnetik dari peralatanpralatan listrik akan berkurang seiring dengan jarak, jadi besarnya radiasi pada jarak 4m akan jauh lebih kecil jika kita berada pada jarak 1m, produk turunan dari radiasi elektromagnetik adalah dalam bentuk panas, oleh karena gardu listrik itu berbentuk bangunan tertutup dengan ventilasi maka panas tersebut tidak terasa sampai keluar bangunan.

Gambar 1.7 Gelombang Gardu

1.3.13 Komputer dan Perangkatnya Perangkat komputer yang mengeluarkan radiasi adalah monitor jenis CRT dan mouse optic. Masyarakat luas kebanyakan masih menggunakan monitor jenis CRT dan mouse optic yang berkualitas kurang bagus. Sikap duduk yang kurang tepat dalam menggunakan computer juga masih menjadi hal biasa dilakukan oleh masyarakat saat ini. Paparan radiasi yang ditimbulkan oleh monitor CRT yang pernah diukur, sebesar 2 milirem/jam/ harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic, mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Menurut teori dan pengalaman yang ada, disarankan masyarakat menjaga jarak pandang antara mata dengan monitor. Disarankan, sewaktu menggunakan computer jarak mata kita dengan monitor 4647 cm, dengan sudut pandang mata kita terhadap monitor kurang lebih sebesar 15. Paparan radiasi yang ditimbulkan oleh monitor CRT yang pernah diukur, sebesar 2

milirem/jam/ harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic, mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Sedangkan rekomendasi tentang nilai ambang batas aman yang dikeluarkan oleh ICRP (International Commission on Radiation Protection), adalah sebesar 0,5 rem/tahun untuk orang awam dan 5 rem/tahun untuk pekerja lingkungan radiasi. 1.3.14 Wi-Fi (Wireless Fidelity) Wi-Fi (atau Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (Local Area Network), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat. Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11 . Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Table 1.4 Spesifikasi Wifi

Spesifikasi 802.11b 802.11a 802.11g 802.11n

Kecepatan 11 Mb/s 54 Mb/s 54 Mb/s 100 Mb/s

Frekuensi Band 2.4 GHz 5 GHz 2.4 GHz 2.4 GHz

Cocok Dengan b a b,g b,g,n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam

pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b /g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut: Channel 1 - 2,412 MHz; Channel 2 - 2,417 MHz; Channel 3 - 2,422 MHz; Channel 4 - 2,427 MHz; Channel 5 - 2,432 MHz; Channel 6 - 2,437 MHz; Channel 7 - 2,442 MHz; Channel 8 - 2,447 MHz; Channel 9 - 2,452 MHz; Channel 10 - 2,457 MHz; Channel 11 - 2,462 MHz Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (Wireless Local Area Network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan. Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific and Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Tingginya

animo

masyarakat

khususnya

di

kalangan

komunitas

Internet

menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu factor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet Service Providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia. 1.4 Kebisingan Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkunagn yang dinyatakan dalam satian decibel (dB). Nilai Ambang Batas kebisingan menurut Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-51/Men/1993 tentang nilai ambang batas untuk kebisingan adalah sebagai berikut.

Tabel 1.5 Ambang batas kebisingan

Waktu pemejanan perhari 8 4 2 1 30 15 7.5 3.75 1.88 0.94 28.12 14.06 7.0 3.52 1.76 0.88 0.44 0.22 0.11 Detik Menit Jam

Intensitas kebisingan dalam dBA 85 88 91 94 97 100 103 106 109 112 115 118 121 124 127 130 133 136 139

Kebisingan dapat berhubungan dengan terjadinya penyakit hipertensi. Hal ini didukung dengan suatu studi epidemiologis di Amerika Serikat. Peneliti tersebut mengaitkan masyarakat, kebisingan, serta risiko terjangkit penyakit Hipertensi. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa masyarakat yang terpapar kebisingan, cenderung memiliki emosi yang tidak stabil. Ketidakstabilan emosi tersebut akan mengakibatkan stress. Stress yang cukup lama, akan menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah, sehingga memacu jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam waktu yang lama,

tekanan darah akan naik, dan inilah yang disebut hipertensi. Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang sering dijumpai di hampir semua negara.6) Kelompok ilmuwan WHO berpendapat bahwa perlu dilakukan tindakan pencegahan primer terhadap hipertensi. Pencegahan primer ini makin perlu dilakukan karena kira-kira setengah dari penderita hipertensi tidak menyadari akan bahaya penyakitnya karena tanpa keluhan sama sekali. Dari analisis dan penelitian yang dilakukan, dampak atau polutan buruk yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik, medan magnet dan medan listrik dari beberapa peralatan listrik rumah tangga tersebut mampu membuat kesehatan manusia ataupun penggunanya terganggu. Hal ini dikarenakan radiasi-radiasi tersebut melebihi ambang batas aman yang diperbolehkan dan diterima oleh manusia. Akibat buruk atau polutan yang timbul dari radiasi perangkat elektronik tersebut adalah sebagai berikut Akibat radiasi lampu Neon
1) Uap mercury bisa mengurangi metabolisme tubuh

2) Pada anak-anak bisa menurunkan tingkat IQ 3) Berdampak panjang di usia lanjut Akibat radiasi Televisi. 1) Mengalami iritasi pada mata 2) Jika terlalu lama terpapar, wajah akan memerah
3) RSI (Repetitive Strain Unit), merupakan keluhan pada kerangka otot dan sakit urat

otot
Akibat radiasi Handphone 1) Berkurangnya kesuburan pria, jika menaruh handphone di saku celana

2) Peluang terkena kanker otak 3) Kerusakan sel-sel telapak tangan

4) Menyebabkan amnesia akut 5) Menyebabkan sakit kepala kronis 6) Timbulnya penyakit persendian 7) Menimbulkan rasa panas pada kulit 8) Merusak DNA Akibat radiasi Kipas Angin dan AC
1) Obesitas Sick Building Syndrome, perpindahan dari ruangan yang dingin ke tempat

yang panas. 2) Penularan penyakit 3) Penuaan kulit Penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif untuk mengganti ventilasi alami dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja, namun AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme untuk berbiak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas udara dalam ruangan menurun dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang disebut sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome (TBS). Pada dasarnya desain AC yang dipakai untuk mengatur suhu ruangan secara kontinu dapat mengeluarkan bahan polutan. Kadar gas-gas SO2, CO2, dan O2 di dalam ruangan tidak dipengaruhi oleh keberadaan AC. Bahan partikulat dapat dikurangi secara signifikan oleh AC dengan filter yang efektif. Kadar pollen di dalam ruangan dapat berkurang secara signifikan dengan adanya AC. Jumlah bakteri dan spora di gedung dengan AC kemungkinan akan lebih sedikit daripada gedung tanpa AC, walaupun sampai saat ini hal tersebut masih diperdebatkan. Hasil pemeriksaan The National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH), menyebutkan ada 5 sumber pencemaran di dalam ruangan yaitu (Aditama, 2002).

Akibat Lemari Pendingin atau Kulkas

1) Belum ditemukan suatu dampak paparan radiasi, karena medan listrik yang dihasilkannya sangat kecil sekali.

Akibat Radiasi Komputer

2) Iritasi pada mata 3) Katarak mata


4) RSI (Repetitive Strain Unit), merupakan keluhan pada kerangka otot dan sakit urat

otot Pada komputer, perangkat komputer yang mengeluarkan radiasi adalah monitor jenis CRT dan mouse optic. Masyarakat luas kebanyakan masih menggunakan monitor jenis CRT dan Mouse optic yang berkualitas kurang bagus. Sikap duduk yang ini. Paparan radiasi yang ditimbulkan oleh monitor CRT yang pernah diukur, sebesar 2 milirem/jam/harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic, mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Menurut teori dan pengalaman yang ada, disarankan masyarakat menjaga jarak pandang antara mata dengan monitor. Disarankan, sewaktu menggunakan computer jarak mata kita dengan monitor 46-47 cm, dengan sudut pandang mata kita terhadap monitor kurang lebih sebesar 15. Akibat radiasi computer antara lain iritasi pada mata, katarak mata, RSI (Repetitive Strain Unit) merupakan keluhan pada kerangkaotot dan sakit urat otot, dan penyakit lainnya. Paparan radiasi yang ditimbulkan oleh monitor CRT yang pernah diukur, sebesar 2 milirem/jam/harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic, oleh

kurang tepat

dalam menggunakan computer juga masih menjadi hal biasa dilakukan oleh masyarakat saat

mengeluarkan 25-400 adalah sebesar 0,5

milirem/jam. Sedangkan rekomendasi tentang nilai ambang batas aman yang dikeluarkan ICRP (International Commission on Radiation Protection) Akibat Radiasi Wi-fi rem/tahun untuk orang awam dan 5 rem/tahun untuk pekerja lingkungan radiasi.

Menurut hasil temuan, tingkat radiasi yang dipancarkan perlengkapan Wi-Fi pada satu sekolah di Norwich, yang memiliki lebih dari seribu murid, lebih tinggi ketimbang tingkat radiasi yang dipancarkan dari menara transmisi operator telepon seluler umumnya. Pengukuran menunjukkan kekuatan sinyal Wi-Fi di dalam ruang kelas itu tiga kali lebih kuat daripada intensitas radiasi dari menara ponsel. Temuan ini dianggap signifikan karena anakanak memiliki tengkorak yang lebih tipis ketimbang orang dewasa dan masih dalam tahap pertumbuhan. Pengujian menunjukkan bahwa anak-anak menyerap radiasi yang lebih banyak daripada orang dewasa. Di perkotaan Inggris, hotspot Wi- Fi muncul bak jamur. Wi-Fi digunakan pada 70 persen sekolah secondary dan 50 persen sekolah primer. Berbeda dengan pengukuran tingkat radiasi di sekolah Norwich itu jauh di bawah ambang batas keamanan yang dibuat pemerintah. Bahkan masih 600 kali di bawah ambang batas. Tapi sebagian ilmuwan menduga basis ambang batas itu tidak benar. Para saintis juga prihatin dengan tidak adanya penelitian tentang dampak radiasi jaringan nirkabel (Wi-Fi). Padahal untuk riset serupa pada ponsel dan menara radio ada ribuan.
Table 1.6 Tabel Nilai Ambang Batas Wifi

Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP- 51/MEN/1999, bahwa nilai ambang batas untuk gelombang elektromagnetik adalah 10mW/cm2. Dari hasil pengukuran yang dilakukan terhadap sinyal wi-fi didapat hanya memancarkan sinyal

elektromagnetik sebesar 0,01mW/cm2. Sehingga menurut nilai ambang batas yang ditetapkan, bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh wi-fi adalah tidak berbahaya bagi manusia. Meskipun sinyal elektromagnetik yang dipancarkan wi-fi hanya 1/1000 dari nilai ambang batas yang ditentukan, tetapi berdasarkan riset dari para ilmuan ditemukan fakta yang lain yaitu radiasi wi-fi dapat meningkatkan resiko terjadinya autisme pada ana kanak serta menimbulkan gejala-gejala elektro sensitif pada orang dewasa. Fakta tersebut didasarkan pada beberapa penelitian yang ditemukan oleh para ahli. Untuk kasus autisme pada anak-anak didasarkan pada penelitian sebagai berikut : 1) "Radiasi elektromagnetis dari Wi- Fi kelihatannya menjebak unsure tertentu dalam otak dan menyebabkan gejala autisme pada anak makin meningkat," (Carlo. 2007). 2) Tekanan radiasi elektromagnetik sebagai salah satu penyebab meningkatnya kasus autisme dalam dua dekade terakhir di AS (Mariea. 2007). Sementara pengaruh negatif wi-fi pada orang dewasa ditandai dengan adanya efek elektro sensitif. Kasus tersebut sesuai dengan penelitian terhadap suatu kejadian di London yang menimpa seorang wanita yang mengaku merasakan pusing serta mual-mual bila dekat dengan sumber sinyal wi-fi. Setelah di konsultasikan ke dokter, bahwa dia mengalami electrosensitive. Bukan hanya terhadap wi-fi, tetapi juga sumber-sumber yang mengeluarkan sinyal elektromagnetik (Kristo. 2007).

Standarisasi

1.5

Dampak Penggunaan Komputer Tenyata tak selamanya kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi manusia.

Salah satu hal yang paling mudah diamati adalah dampak komputer bagi kesehatan individu pemakainya. Dan dari semua keluhan kesehatan yang pernah ada, kebanyakan keluhan datang dari para pengguna laptop. Laptop atau notebook sebagai sarana mobile-computing memang dirancang seefesien mungkin untuk dapat dengan mudah dibawa ke manapun.

Namun efesiensi yang didapat dari penggunaan laptop ini rupanya harus dibayar mahal dengan mengorbankan faktor ergonomic yang sangat berperan dalam menjamin kenyamanan dan kesehatan sang pemakai. Salah satu kasus gangguan kesehatan dalam penggunaan laptop dialami oleh Danielle Weatherbee (29 tahun) dari Seattle, seperti yang ditulis dalam buku Using Information Technology. Karena kebiasaannya sehari-hari yang mempergunakan laptop di mana pun berada, ia kemudian mengalami gangguan tulang belakang. Setelah diperiksa, dokter mendapati tulang belakangnya sudah seperti seorang berusia 50 tahun. Inilah salah satu akibat dari dikorbankannya nilai ergonomic sebuah barang, dalam hal ini laptop. Secara luas, memang dikenal beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pemakaian komputer, antara lain Repetitive Stress/Strain Injury (RSI), Kelelahan Mata dan Sakit Kepala, Sakit Punggung dan Leher, dan Medan Elektromagnetik. Lebih lanjut mengenai Repetitive Stress/Strain Injury (RSI) sendiri adalah sakit pada pergelangan tangan, lengan, tangan dan leher karena otot-ototnya harus bekerja cepat dan berulang. Hal ini dapat menjadi semakin parah jika sang pemakai komputer tidak memperhatikan faktor ergonomic pemakaian komputer dalam jangka waktu lama. Faktor ergonomic sendiri sangat perlu diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan dan posisi ideal yang sehat bagi tubuh selama pemakaian komputer. Yang kedua adalah kelelahan mata dan sakit kepala. Sebenarnya ini merupakan keluhan yang paling banyak dikeluhkan para pemakai komputer, Computer Vision Sindrome (CVS) sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat mengakibatkan sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, dan berbagai masalah penglihatan lainnya. Untuk masalah medan elektromantik (EMF), sebenarnya telah marak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Banyak pihak yang mengkhawatirkan dampak medan magnetic yang terdapat pada berbagai jenis peralatan elektronik, termasuk komputer, terhadap para pemakainya. Mulai dari ketakutan akan gangguan kelahiran yang menyebabkan bayi lahir cacat hingga gangguan yang menyebabkan kanker, pernah menjadi isu seputar dampak medan magnetic. Akan tetapi hingga saat ini belum ada yang tahu pasti mengenai

kebenaran dugaan tersebut. Namun begitu, di negara-negara maju seperti Inggris, pemerintahnya telah menganjurkan agar anak-anak di bawah umur mengurangi pemakaian barang-barang yang bermedan elektronik, termasuk komputer bagi anak. Menanggapi kekhawatiran tersebut, Federal Communication Commission (FCC) sebenarnya telah membuat pengukuran khusus yang disebut Specifik Absorption Rate (SAR). SAR sendiri berfungsi untuk menyediakan data tingkat radiasi dari tiap type ponsel yang ada.(dna)

1.6 Standarisasi Komputer Standard adalah suatu ukuran baku yang merupakan alat pengukur atau penilai dari pada setiap aktivitas yang dikerjakan, yang dijadikan ketentuan atau pedoman pokok dalam pengerjaan tersebut. Penelitian yang sudah dilakukan menyimpulkan bahwa pengguna komputer dapat menderita nyeri kepala, nyeri otot, dan tulang terutama bahu, pergelangan tangan, leher, punggung, dan pinggang bagian bawah. Selain itu, penggunaan komputer juag masih dapat terserang penyakit lain seperti kesemutan, badan bengkak, anggota badan kaku, sakit ginjal, mata merah, berair, nyeri, dan bahkan ganguan penglihatan. Posisi tubuh, posisi peralatan komputer, pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kesehtan, keselamatan, dan kenyamanan saat berkerja dengan komputer. Dari sisi keselamatan kerja, harus menyadari bahwa komputer yang digunakan dihubungkan dengan listrik yang mempunyai tegangan tinggi. Maka dengan itu harus berusaha mencegah terjadinya resiko tersengat listrik. Untuk itu harus mengatur kabel-kabel listrik sedemikian rupa sehingga terhindar dari sengatan listrik, juga harus memperhatiakn kabel-kabel dari kemungkinan terjadinya arus pendek yang dapat menyebabkan kebakaran dan rusaknya peralatan komputer. Berikut adalah standarisasi dalam menggunakan komputer dan mengatur posisi komputer beserta penunjangnya agar dapat memberikan rasa nyaman. 1.6.1 Posisi Badan

Duduk dengan tidak membungkuk, usahakan duduk pada kursi yang memiliki sandaran kursi. Usahakan posisi lutut rata atau lebih rendah dari paha, usahakan telapak kaki menapak pada lantai. Usahakan Siku tangan anda membentuk sudut terbuka (100 to 110) dengan pergelangan tangan.Kemiringan keyboard dapat membantu anda dalam memperoleh posisi tangan yang baik. Apabila posisi duduk anda tegak, maka negative tilt (bag depan keyboard lebih tinggi dari bag belakang) membantu ketika bekerja. Tetapi bila anda berbaring, maka posisi positive tilt (bag depan lebih rendah dari bag belakangnya) bisa jadi akan lebih membantu. Posisi tubuh yang benar saat di depan layar :

Gambar 1.8 Posisi Tubuh Yang Benar

Bahwa posisi tubuh saat berkerja denagn komputer sangat berpengaruh pada kesehatan . Dengan mengetahui posisi tubuh yang memenuhi syarat K3, maka dapat mengatur posisi komputer dan penunjang agar dapat memberikan rasa nyaman. 1. Standarisasi posisi tubuh saat menggunakan computer yaitu :

a. Posisi Kepala dan leher Pada saat berkerja dengan komputer, posisi kepala dan leher harus tegak dengan wajah menghadap langsung kelayar monitor. Leher tidak boleh membungkuk atau mengadah karena hal ini dapat menyebabkan sakit pada leher. b. Posisi Punggung Posisi punggung yang baik saat menggunakan komputer adalah posisi punggung yang tegak, tidak miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk dan tidak bersandar terlalu miring ke belakang. Untuk mendapatkan posisi punggung yang baik, seharusnya ditunjang dengan tempat duduk yang baik dan nyaman. c. Posisi Pundak Posisi pundak yang baik adalah posisi pundak yang tidak terlalu terangkat dan tidak terlalu ke bawah . Bila otot-otot di bahu masih tegang, ini berarti posisi pundak belum benar. d. Posisi Lengan dan siku Posisi lengan yang baik adalah apabial dapat mengetik dan menggunakan mouse yang nyaman. Masing- masing orang mempunyai posisi nyaman tersendiri. Posisi lengan yang baik adalah bila tangan berada disamping badan, dan siku membentuk sudut yang lebih besar dari 90 derajat. e. Posisi Kaki Pada saat berkerja dengan komputer, kaki harus dapat diletakan di lantai atau sandaran kaki dengan seluruh tapak kaki menyentuh lantai dan siku yang membentuk sudut tidak kurang dari 90 derajat. f. Jarak Mata dengan Komputer

Bekerja dengan komputer ternyata dapat mengalami penyakit akibat kerja yang berasal dari layar monitor. Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata. Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap. Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer. Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun. (20 Oleh karena itu operator komputer yang bekerja 8 jam per hari, tetap aman terhadap kemungkinan terkena bahaya radiasi yang mungkin timbul dari tabung layar monitor. Sehingga kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi. (2)

Untuk mengurangi keluhan pada mata, saran berikut ini akan sangat berrnanfaat bagi operator komputer dan juga para manajer dalam menata ruang kerja yang nyaman, yaitu:
1.

Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga tidak ada pantulan cahaya dari sumber cahaya lain seperti lampu ruang kerja dan jendela yang dapat menyebabkan kesilaun pada mata.

2.

Agar mata dapat membaca dengan nyaman, letakkan layar komputer lebih rendah dari garis horizontal mata dengan membentuk sudut hurang lebih 30 derjat. Keadaan ini dapat dicapai bila pusat layar monitor terlettak sekitar 25 cm dari garis horizontal mata sehingga mata akan mengarah ke bawah (ke layar monitor). Jarak layar monitor dengan mata sekitar 40 cm. Posisi demikian akan sangat mengurangi kelelahan pada mata.

3.

Buatlah cahaya latar layar komputer dengan warna yang dingin, misalnya putih keabu-abuan dengan warna huruf yang kontras. Hindari penggunaan font huruf yang terlalu kecil (kecuali terpaksa). Font huruf yang termasuk norrnal adalah font 12, lebih kecil dari ini mengakibatkan mata akan cepat lelah membacanya. Resolusi layar monitor sudah barang tentu sangat berpengaruh terhadap ketajaman huruf maupun gambar. Layar monitor SVGA akan jauh lebih baik dari pada layar monitor VGA apalagi dengan yang monokrom.

4.

Agar mata tidak kering, sering-seringlah berkedip dan sesekali pindahkan arah pandangan mata ke luar ruangan. Bila perlu usaplah kelopak mata secara lembut (memijit ringan bola mata).

Gambar 1.9 Jarak Mata Pada Komputer yang Standar

g. Posisi menggunakan mouse dan keyboard Ketika menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan berada pada posisi tidak menggantung atau lebih rendah dari mouse. Usahakan agar posisinya sejajar antara pergelangan tangan dan mouse. Posisi jari tangan usahakan agar selalu lurus ketika sedang tidak mengontrol mouse.

Gambar 1.10 Posisi Menggunakan Mouse

2. Mengatur posisi komputer beserta penunjangnya agar dapat memberikan rasa nyaman yaitu: a. Monitor Monitor komputer pada umumnya menggunakan tabung gambar (CRT) yang dapat memancarkan intensitas cahaya cukup tinggi untuk diterima oleh mata manusia. Oleh karena itu, bagian dari perangkat ini harus memiliki layar anti radiasi, agar mata terhindar dari kerusakan. Untuk mengurangi keluhan pada mata, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. a. Letakkan monitor sedemikian rupa diruangan sehingga layar monitor tidak memantulkan cahaya dari sumber cahaya lain. b. Letakkanlah monitor lebiih rendah dari garis hoizontal mata, agar tidak mengadah atau menunduk c. Aturlah cahaya monitor agar tidak terlalu terang dan gelap d. Sering-seringlah mengedipkan mata untuk menjaga mata tidak kering. Sesekali memandang jauh ke luar ruangan. b. CPU ( Central Processing Unit ) Bagian dari perangkat komputer ini tidak boleh langsung bersentuhan dengan tangan (basah) karena aliran listrik yang ada pada CPU dapat menyengat manusia. a. Tangan yang basah baik oleh air atau keringat tidak boleh langsung bersentuhan dengan CPU. b. Aliran listrik yang ada pada CPU dapat menimbulkan sengatan. c. Kabel Komputer Bagian dari perangkat komputer ini harus dihindari dari air, karena dapat menyebabkan hubungan singkat (korsleting). Hubungan singkat ini dapat mengakibatkan kebakaran. d. Keyboard

Keyboard adalah alat untuk menuliskan perintah melalui aksara dan angka ke dalam layar monitor yang sebelumnya perintah tersebut diolah secara elektronis oleh Central Processing Unit (CPU). Bentuk keyboard secara umum sama dengan tombol pada mesin ketik, perbedaannya adalah jumlah tombol keyboard untuk aksara, angka dan perintah lainnya lebih banyak dari pada yang terdapat pada mesin ketik. Data atau perintah dapat dimasukkan ke dalam komputer melalui keyboard. Jadi keyboard merupakan penghubung antara manusia dan komputer. Keyboard sebagai penghubung antara manusia dengan komputer merupakan salah satu sumber penyebab penyakit akibat kerja selain disebabkan karena layar monitor, meja dan kursi komputer maupun printer, yang pada urnumnya berupa nyeri otot. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap suatu perusahaan yang banyak menggunakan komputer yaitu perusahaan asuransi diperoleh data keluhan nyeri otot akibat pemakaian komputer sebagai berikut:

25 % karyawan mengeluh nyeri pada bahu 19 % karyawan menderita nyeri pergelangan tangan 15 % karyawan mengalarni nyeri pada leher secara berkala 14 % karyawan mengeluh nyeri punggung Hasil lain diperoleh pada biro pariwisata yang banyak menggunakan komputer,

memberikan data keluhan nyeri otot sebagai berikut:


54 % karyawan mengeluh nyeri pada bahu 32 % karyawan merasakan nyeri pada pinggang bagian bawah 24 % karyawan mengalami nyeri tungkai 18 % karyawan menderita nyeri leher 6 % karyawan mengatakan nyeri kepala, lengan dan pergelangan tangan. Sudah barang tentu data-data nyeri otot tersebut di atas adalah merupakan gabungan

nyeri yang disebabkan oleh keyboard, layar monitor, meja dan kursi komputer serta printer. Seperti pada penggunaan mouse, ketika menggunakan keyboard usahakan agar posisi tangan dan jari agar selalu sejajar. Usahakan lengan atas dan bawah membentuk sudut 90 derajat saat mengetik. Letakkan dokumen yang akan diketik tepat dihadapan anda. Gunakan teknik

mengetik yang baik. Yaitu dengan meletakkan pergelangan tangan dan jari di atas keyboard (di Indonesia dikenal dengan mengetik 10 jari) dan usahakan pergelangan tangan anda tetap lurus ketika mengetik. Tekan tombol keyboard dengan kekuatan yang rendah. Atur komputer settings anda. Seperti screen font, contrast, pointer size, speed, dan color senyaman yang anda rasakan. Letakkan monitor anda jauh dari sinar yang menyilaukan (seperti: jendela). Gunakan optical glass glare filter jika dibutuhkan. Untuk mengetahui mengapa keyboard dapat menyebabkan keluhan nyeri otot, ada baiknya untuk melihat terlebih dahulu beberapa bentuk keyboard yang pernah diciptakan sejauh ini, yaitu: 1. Keyboard jenis QWERTY Keyboard jenis QWERTY yang dibuat pertarna kali pada tahun 1873 oleh Perusahaan Remington untuk keperluan mesin ketik. Nama QWERTY diambilkan dari deretan huruf pada baris paling atas. Hampir semua komputer mengunakan keyboard jenis Qwerty. Sejak awal keyboard Qwerty diciptakan tidak memperhatikan masalah ergonomi, sehingga sangat memungkinkan timbulnya gangguan atau keluhan terhadap tubuh manusia dan lebih jauh lagi dapat menjadi penyebab penyakit akibat kerja. Keyboard Qwerty ternyata belum memberikan beban yang sama untuk jari- jari tangan kiri dan tangan kanan. Untuk orang yang biasa bekerja dengan tangan kanan (right handed) ternyata tangan kiri hanya berfungsi 60 % dari waktu yang disediakan walaupun sudah menggunakan pengetikan sistim 10 jari akibatnya tangan kanan akan lebih cepat lelah. Tombol- tombol yang ada pada baris tengah yang paling mudah dicapai oleh jari tangan kanan maupun kiri ternyata hanya ditekan 30 % dari waktu pengetikan, sehingga jari-jari lebih sering melompat ke baris atas maupun ke baris bawah dan ini akan menimbulkan beban tersendiri pada pergelangan tangan. Untuk pengetikan dalam bahasa Inggris yang banyak menggunakan huruf: a, e, h, i, l, n, o, r, s, t (10 huruf utama), ternyata hanya 4 buah huruf yang berada di baris tengah dan ini akan menambah beban kerja pada jari karena jari lebih sering melompat ke baris atas dan bawah. Selain dari itu, perintahperintah tambahan pada keyboard sebagian besar terletak pada bagian kanan keyboard yang berarti akan menambah beban kerja pada tangan kanan. Dengan demikian maka

beban kerja pada jari tangan kanan dan tangan kiri belum bisa seirnbang, akibatnya sudah barang tentu adalah keluhan nyeri otot. 2. Keyboard jenis DVORAK Keyboard jenis DVORAK yang dibuat pada tahun 1936. Keyboard Dvorak diciptakan berdasarkan prinsip kerja biomekanis dan efisiensi. Susunan letak tombol huruf lain dengan jenis Qwerty yaitu dibuat sedemikian rupa, sehingga 56 % ketukan ada pada tangan kanan dan jari-jari yang bekerja lebih banyak adalah jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Huruf-huruf yang ada pada baris tengah lebih sering diketuk kira-kira sampai 70 % dan perpindahan antar baris hanya sekitar 10 % sehingga kelelahan jari-jari sangat banyak berkurang. Walaupun keyboard jenis Dvorak sudah lebih baik dari pada jenis Qwerty, akan tetapi karena kalah duluan dalam hal pemasarannya dengan jenis Qwerty dan kalaupun harus diganti dengan jenis Dvorak, maka perlu pelatihan baru dan ini berarti biaya tambahan yang harus disangga oleh Perusahaan pembuat keyboard Dvorak. Kemungkinan untuk laku menggantikan keyboard yang sudah ada belum dapat dipastikan sehingga keyboard jenis lama (Qwerty) masih tetap digunakan.

3. Keyboard jenis KLOCKENBERG Keyboard jenis KLOCKENBERG dibuat dengan maksud menyempurnakan jenis keyboard yang sudah ada, yaitu dengan memisahkan kedua bagian keyboard (bagian kiri dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard dipisahkan dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke bawah. Selain dari pada itu, keyboard Klockenberg tombol-tombolnya dibuat lebih dekat (tipis) dengan meja kerja sehingga terasa lebih nyaman untuk bekerja. Keyboard Klockenberg tampak lucu karena dipisahkan bagian kiri dan kanannya dan relatif lebih banyak memakan ruang. Walaupun demikian keyboard Klockenberg sudah lebih baik dalam hal pengurangan beban pada jari dan lengan, sehingga nyeri otot pada bahu dan pergelangan sangat sedikit.Dari ketiga macam keyboard tersebut di atas, ternyata keyboard Qwerty yang tetap diusulkan sebagai keyboard resmi. Hal ini diperkuat dengan keputusan Amerika Serikat melalui Standard Institute pada tahun 1968 dan melalui ISO

pada tahun 1971 yang menetapkan untuk tetap menggunakan keyboard Qwerty. Reputusan ini lebih banyak berdasarkan pada masalah ekonomi yaitu mengurangi biaya pelatihan baru bila harus memakai keyboard jenis Klockenberg maupun jenis Dvorak, sehingga masalah nyeri otot masih tetap akan muncul pada pemakaian keyboard Qwerty.

Gambar 1.11 Posisi Menggunakan Keyboard

Tangan Kiri Jari Kelingking : Baris Pertama = dan 1 Baris Kedua = Tab dan Q Baris Ketiga = Capslock dan A Baris Keempat = Shift kiri dan Z Baris Kelima = Ctrl dan Windows Jari Manis : Baris Pertama = 2 Baris Kedua = W Baris Ketiga = S Baris Keempat = X

Jari Tengah : Baris Pertama = 3 Baris Kedua = E Baris Ketiga = D Baris Keempat = C Jari Telunjuk : Baris Pertama = 4 dan 5 Baris Kedua = R dan T Baris Ketiga = F dan G Baris Keempat = V dan B Ibu Jari : Baris Kelima = Alt kiri dan Spasi Tangan kanan Ibu Jari : Baris Kelima = Alt kanan dan Spasi Jari Telunjuk : Baris Pertama = 6 dan 7 Baris Kedua = Y dan U Baris Ketiga = H dan J Baris Keempat = N dan M Jari Tengah : Baris Pertama = 8 Baris Kedua = I Baris Ketiga = K Baris Keempat = , Jari Manis : Baris Pertama = 9 Baris Kedua = O Baris Ketiga = L Baris Keempat = . Jari Kelingking : Baris Pertama = 0, -, = dan BackSpace Baris Kedua = P, [ dan ] Baris Ketiga = L, ;, dan Enter Baris Keempat = / dan shift kan

Penelitian menunjukan bahwa posisi keyboard merupakan salah satu faktor penyebab nyeri otot dan persendian. Penyebab nyeri otot dan tulang yang disebabkan oleh keyboard adalah penggunaan jari-jari tertentu saja dalam waktu yang lama. Hindari tumpahnya air pada keyboard yang dapat menyebabkan: a. Keyboard hang / rusak b. Keyboard berlumut kekuning-kuningn dan tidak indah c. Hubungan singkat e. Meja dan Kursi Komputer Meja dan kursi komputer adalah alat penunjang kerja yang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan kerja operator komputer. Kelelahan kerja akan cepat timbul bila meja dan kursi tidak memenuhi persyaratan kerja yang baik (tidak ergonomis). Meja komputer yang baik adalah meja yang dilengkapi dengan alat sandaran kaki (foot rest) dan bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi kaki. Tinggi meja komputer yang baik adalah sekitar 55 - 75 cm (disesuaikan dengan ukuran kursinya dan juga disesuaikan dengan tinggi operatornya). Kursi yang baik adalah kursi yang dapat mengikuti lekuk punggung dan sandarannya (back rest) serta tingginya dapat diatur. Tinggi kursi adalah sedemikian rupa sehingga kaki operator tidak menggantung pada saat duduk. Kaki yang menggantung akan cepat menimbulkan kelelahan. Selain dari pada itu, kursi operator komputer yang baik adalah kursi yang dilengkapi dengan 5 kaki dan diberi roda, sehingga tidak mudah jatuh dan mudah digerakkan ke segala arah. Hal ini penting agar operator dapat leluasa menggeliat / meregangkan tubuh dalam rangka mengurangi kelelahan.Selain dari pada itu, kelelahan akan sangat berkurang bila meja dan kursi dapat diatur sedernikian rupa sehingga pada saat bekerja sudut antara tangan dan lengan membentuk sudut tumpul (lebih dari 90 derajat) sedangkan kaki dapat bersandar pada sandaran kaki serta kaki dapat leluasa bergerak di bawah meja. f. Printer Printer sebagai alat pencetak hasil kerja dengan komputer ternyata dapat pula menimbulkan kelelahan kerja. Operator komputer seringkali merasa terganggu karena

kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin printer. Printer yang baik pada umumnya tidak menimbulkan kebisingan, sedangkan printer yang tidak baik kebisingan yang ditimbulkan cukup tinggi. Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB. (4) Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer. Masalah kebisingan ini kiranva perlu diperhatikan juga agar penvakit akibat kerja dapat ditekan sekecil mungkin.

1.7 1.7.1

Standariasi Penggunaan Komputer Menurut Aspek Luar Lingkungan sekitar Kondisi lingkungan yang baik dapat menciptakan kenyamanan dan menjaga

kesehatan saat bekerja menggunakan komputer. 1.7.2 Pencahayaan Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pantulan cahaya (silau) yang berasal dari luar monitor seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban pada mata. Sebaiknya pilihlah warna cahaya lampu yang netral serta cat dan peralatan yang memiliki refleksi dalam cakupan yang rendah. Hindari warna gelap untuk langit-langit ruangan. 1.7.3 Temperatur Temperatur ruangan sebaiknya disesuaikan dengan efek temperatur terhadap komputer. Peralatan komputer seperti chip sangat sensitif terhadap tempratur luar. Komponen yang terkena temperatur tinggi akan cepat rusak. Misalnya terputusnya rangkaian dalam chip, berakibat pada terjadi kesalahan ringan yang biasa dikenal sebagai efek penghapusan karena temperatur (thermala wipeot). 1.7.4 Ventilasi Ventilasi yang baik dapat melakukan pertukaran udara yang bersih. Pastikan ruangan yang digunakan memiliki ventilasi udara bersih yang cukup dan memiliki pemanas/pendingin yang sesuai, sehingga menimbulkan kenyamanan saat bekerja. Perlu diperhatikan pula letak Air Conditioning (AC) yang ada. Tata letak AC dalam ruang kantor umumnya sudah menetap, karena itu pengaturan meja harus diperhatikan. 1.7.5 Kebisingan Kebisingan dapat menimbulkan stres dan menyebabkan tekanan pada otot sehingga meningkatkan resiko terkena cedera. Kebisingan biasanya ditimbulkan oleh letak ruang kerja yang dekat dengan keramaian ataupun suara dari peralatan kantor yang digunakan. Batas kebisingan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 decibel (dB). Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 50 dB. Printer, CPU dan mesin pendingin (AC) juga dapat menjadi sumber

kebisingan. Untuk itu, pilih tempat kerja yang tenang agar kebisingan tidak menggangu kerja. 1.7.6 Aspek Pengguna Aspek pengguna dapat berupa kebiasaan ataupun perilaku pengguna yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatannya. 1.7.7 Bekerja Terus Menerus Duduk dalam waktu lama di depan komputer akan beresiko pada kesehatan punggung, bahu, dan leher. Sebaiknya lakukan istirahat secara singkat selama bekerja menggunakan komputer dengan berdiri sambil membaca sebelum kembali duduk di depan komputer. Hal ini dapat memperlancar sirkulasi darah dan membebaskan tekanan pada punggung bagian bawah. Sedikit bergerak di kursi akan membantu membebaskan tekanan pada tubuh bagian atas. Misalnya, bila telah berada di depan layar selama satu jam, lakukan latihan leher dengan menengok ke kiri dan ke kanan atau memutar kepala meskipun sebentar. 1.7.8 Sikap Tubuh yang salah Pada saat duduk didepan computer, sebaiknya duduklah dengan punggung yang tegak. Orang terbiasa duduk dengan punggung yang tidak tegak dapat terkena cedera punggung. Posis yang baik saat bekerja dengan computer yaitu tulang belakang harus lurus tegak dan tangan lebih rendah atau sama dibandingkan siku. 1.7.9 Pencahayaan Cahaya ruangan sangat mendukung dan meningkatkan produktivitas kerja. Cahaya yang baik adalah yang tidak terlalu terang atau terlalu redup. Cahaya yang terang akan membuat silau, sedang cahaya redup bisa merusak mata. Atur agar cahaya membuat adanya bayangan pada monitor, sebab akan mengurangi tingkat kontras. Apalagi bila latar monitor berwarna gelap. Pemakaian komputer dalam suatu ruangan memerlukan intensitas pencahayaan yang cukup sebesar 350 lux (Nurdiah, 2007).

Selain lampu, hindari silau sinar matahari yang masuk melalui jendela. Atur cahaya ruangan dengan memerhatikan letak meja komputer, sehingga sinar terang yang datang dari atas kepala atau jendela tidak berada di sekitar meja kerja. Posisi meja sebaiknya menyamping, karena bila cahaya dari depan akan menyilaukan mata. Sementara cahaya dari belakang dapat menimbulkan bayangan pada monitor. Hindari penggunaan lampu meja, karena membuat objek di sekitar lebih terang dari monitor komputer. Sesuaikan cahaya lampu meja, sehingga tidak langsung menerpa mata atau mengenai layar monitor. Gunakan lapisan layar atau antiradiasi, tak hanya untuk mengurangi radiasi tapi juga untuk menahan sinar terang layar komputer (Nugroho, 2009). 1.7.10 Durasi seseorang bekerja menggunakan komputer. Durasi seseorang bekerja menggunakan komputer merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Hal ini cukup beralasan mengingat berlama-lama didepan komputer dapat menyebabkan mata dan otot-otot menjadi lelah. Oleh karena itu ketika bekerja dalam komputer selingi dengan istirahat yamg cukup. Kebanyakan orang terlalu menikmati ketika berada di depan komputer sehingga mereka lupa waktu. Maka dari itu variasikanlah dalam bekerja dan istirahat atau break secara periodik. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan kelelahan dan ketidaknyamanan. Ikuti aturan 20/20/20, yaitu : setiap 20 menit bekerja, break selama 20 detik, dengan alihkan pandangan ke jarak 6m. Selain itu hal ini dirasakan cukup efektif untuk mengurangi resiko-resiko dan gangguan kesehatan (Mashud, 2008) 1.8 Paparan Elektromagnetik Pada kehidupan manusia dewasa ini, dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan peralatan listrik makin banyak digunakan untuk memperoleh kemudahan maupun kenikmatan. Peran listrik makin banyak digunakan dalam berbagai prasarana kehidupan antara lain dalam bidang kedokteran (kesehatan), transportasi,

komunikasi dan manufaktur, sehingga disekitar kita dikelilingi oleh medan elektromagnetik. (Turana, 2003). Penggunaan alat-alat yang menghasilkan medan elektromagnetik baik sebagai dampak samping maupun pemanfaatan medan elektromagnetik itu sendiri sudah demikian meluas sehingga tingkat paparan medan elektromagnetik juga meningkat. Penggunaan yang demikian meningkat sesuai dengan bertambah banyaknya kebutuhan ternyata diikuti pula dengan ramainya pertanyaan akan dampak negatif medan elektromagnetik terhadap kesehatan. Penelitian WHO 2000, ketika listrik dialirkan melalui jaringan transmisi, distribusi, atau digunakan dalam berbagai perlatan, saat itu juga muncul medan elektromagnetik di sekitar saluran dan peralatan. (Pikiran Rakyat, 2002). Medan ini kemudian menyebar ke lingkungan dan menyebabkan polusi. Medan elektromagnetik frekuensi ekstrim rendah dapat mempengaruhi sistem biologi tubuh. Pengaruh tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, tetapi selaian itu ada kemungkinan paparan medan elektromagnetik tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif bagi manusia. (Anto Susilo ,4 September 2009) Medan elektromagnetik adalah medan listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh alam maupun peralatan elektronik yang bermuatan listrik. Manusia sebagai satu sistem biologi diantara sistem biologi lainnya, selalu terpajan oleh medan elektromagnetik. (Anies, 2003). 1.8.1 Kondisi Ruangan Tempat Melakukan Pekerjaan Dengan Menggunakan Komputer. Kondisi ruangan bekerja dengan menggunakan komputer sangat mepengaruhi tingkat kejenuhan operator atau pengguna komputer dalam melakukan pekerjaanya. Sehingga dalam melakukan desaint terhadap ruang kerja yang baik, maka perlu diperhatikan beberapa factor pndukung yaitu: ( Legaloperate, 30 September 2009) 1. Sesuaikan suhu ruangan kerja, tidak terlalu dingin atau terlalu panas. Suhu yang terlalu panas akan membuat cepat lelah & emosi meningkat, sedangkan suhu

yang terlalu dingin akan membuat otot menjadi kaku & lebih mudah terkena cedera. Suhu yang disarankan adalah sekitar 24-25 derajat Celcius Jika dimungkinkan, putar musik dalam volume yang pelan untuk menghindari kejenuhan & meredam emosi 2. Diusahakan agar tidak terlalu sering bekerja di dalam ruangan ber AC. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan kedipan mata, karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap, sehingga dapat menimbulkan mata perih. 3. Diusahakan agar dalam memilih ruang kerja sebaiknya terdapat taman atau teras atau pemandangan yang dapat dipandangi oleh pengguna komputer untuk mengurangi kelelahan mata dengan melihat ke luar jendela (pemandangan) atau benda yang letaknya jauh setiap 10-15 menit sekali 1.9 Standarisasai Jaringan Wiriless Standarisasi Jaringan Wireless didefinisikan oleh IEEE (institute of Electrical and Electronics Engineers) Adapun Standarisasi tersebut adalah : IEE 802.11 Legacy yaitu standart jaringan wireless pertama yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data maksimum 2 Mbps. 2. IEE 802.11b yaitu standart jaringan wireless yang masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan trasfer datanya mencapai 11 Mbps dan jangkau sinyal sampai dengan 30 m. 3. IEE 802.11a yaitu standart jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps. 4. IEE 802.11g yaitu standart jaringan wireless yang merupakan gabungan dari standart 802.11b yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun kecepatan transfer datanya bisa mencapai 54 Mbps. 5. IEE 802.11n yaitu standart jaringan wireless masa depan yang bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya mencapai 100-200 Mbps.
1.

1.19

STANDARISASI RUMAH Rumah merupakan sesuatu yang sangat penting, karena rumah tempat tinggal

atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Memiliki sebuah rumah adalah anugerah dan kemewahan yang patut kita syukuri, apalagi bila rumah yang kita tempati adalah sebuah rumah yang sehat. Rumah merupakan sesuatu yang sangat penting, karena rumah tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Memiliki sebuah rumah adalah anugerah dan kemewahan yang patut kita syukuri, apalagi bila rumah yang kita tempati adalah sebuah rumah yang sehat. Di sini akan diberikan sedikit informasi standar-standar yang harus dipenuhi untuk menciptakan suatu rumah tipe 54 yang sehat dan nyaman, baik itu standar ruangan, standar kebersihan lingkungan serta standar-standar Dengan demikian dari radiasi elektromagnetik peralatan-peralatan elektronik. diharapkan

terciptanya suatu rumah tipe 54 yang sehat dan nyaman. Rumah tipe 54 merupakan rumah minimalis jenis smarthouse yang sewaktuwaktu dapat diupgrade menjadi rumah dua lantai jika diperlukan. Menciptakan rumah tinggal sederhana yang sehat dan nyaman harus memenuhi beberapa persyaratanpersayaratan yang bahkan telah diatur oleh pemerintah, yaitu didalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 diantaranya: 1. Bahan Bangunan a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut : b. Debu Total tidak lebih dari 150 g m3 Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg

Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.

2.

Komponen dan Penataan Ruang Rumah Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai

berikut: a. b. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan Dinding c. d. e. Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara. Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan. Langit-langit harus mudah dibersihkan. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir. Ruang di dalam rumah harus ditata, pemilihan tempat harus sesuai sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, kamar tidur, ruang dapur, kamar mandi. f. 3. Dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

Pencahayaan Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4.

Udara Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. Suhu udara nyaman berkisar antara l8C sampai 30C Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70% Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam Pertukaran udara Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

5.

Ventilasi Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai. Orientasi bangunan ditempatkan di antara lintasan matahari dan angin. Sebagai kompromi letak gedung berarah antara timur ke barat, dan yang terletak tegak lurus terhadap arah angin.

6.

Air a. b. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7.

Limbah a. b. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

8.

Kepadatan ruang tidur Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.

1.20 Radiasi Elektromagnetik pada Peralatan-peralatan Elektronik Beberapa peralatan elektronik dalam rumah, antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. Televisi Berwarna Lemari Pendingin Komputer/Laptop Lampu Handphone

6. 7.

Seterika Air Conditioner

Alat-alat elektronik tersebut memiliki radiasi elektromagnetik, yaitu seperti yang akan dijelaskan dibawah ini : 1. Menonton tv ada aturan-aturan yang harus kita taati jika kita tidak ingin efek buruk menghampiri kita. Salah satunya adalah jarak layar monitor televisi ke mata harus mengikuti perhitungan standar yang berlaku secara internasional. Rumus jarak layar televisi ke mata penonton adalah 5 kali diagonal layar. Jika aturan jarak tersebut dilanggar maka kesehatan mata bisa terancam. Radiasi yang dihasilkan oleh televisi berwarna, TV memiliki radiasi sekitar 60 T, untuk jarak 3 cm memiliki radiasi sebesar 0,25-50 T, jarak 30 cm memiliki radiasi sebesar0,04-2 T serta untuk jarak lebih dari 1 meter memiliki radiasi sebesar 0,01-0,15 T. 2. Intensitas penggunaan yang tinggi ternyata berisiko untuk menyebabkan terjadinya keluhan kesehatan. Pengguna laptop yang meletakkan laptop di atas paha dalam waktu yang lama akan mengakibatkan masalah pada tubuh, selain itu juga akan mengganggu fertilitas pada remaja dan lelaki dewasa. Radiasi yang dihasilkan laptop/komputer, memiliki radiasi mencapai 45 T, tetapi apabila dengan jarak 3 cm radiasi yang terjadi sebesar 0,5-30 T, dengan jarak 30 cm radiasi yang terjadi sebesar < 0,001 T. 3. Seterika memiliki radiasi elektromagnetik mencapai 35 T, sebesar 8-30 T pada jarak 3 cm, 0,12-0,3 T pada jarak 30 cm dan pada jarak lebih dari 1 m memiliki radiasi sebesar 0,01-0,03 T. 4. Lemari Pendingin, pada lemari pendingin memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 3 T, pada jarak 3 cm memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 0,5-1,7 T, pada jarak 30 cm memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 0,01-0,25 T,

sedangkan pada jarak 1 meter memiliki radiasi elektromagnetik sebesar < 0,01 T. 5. Handphone, batas radiasi pada telepon genggam atau handphone tercatat sebesar 1,6 w/kg sedangkan batas aman radiasi handphone pada tubuh sebesar 10mw/cm. 6. Lampu, lampu pijar yang digunakan dirumah-rumah memiliki tingkat radiasi medan listrik sebesar 0,002 kV/m pada jarak 30 cm. Sedangkan untuk lampu hemat energi memiliki tingkat radiasi sekitar 0,0008 kV/m pada jarak 30 cm. 7. Penggunaan AC memberikan efek negatif kepada lingkungan, khususnya

yang diakibatkan oleh komponen utama dala penggunaan AC, CFC dapatmengakibatkan penipisan lapisan ozon dan pemanasan global yang saat ini semakin dapat dirasakan dampaknya. Oleh karenaitu, sebaiknya AC digunakan dalam batas penggunaan yang wajar dan tidak berlebihan, apabila ruangan tidak membutuhkan AC, AC sebaiknya dimatikan. Dalam tata interior, ada ukuran-ukuran standar yang patut diterapkan agar sebuah ruang menjadi nyaman. Tidak hanya nyaman sebagai ruang, tapi juga nyaman dari sisi berkegiatan di dalamnya. Rumah juga harus sehat karena akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental penghuni rumah. Namun, sayang masih sangat sedikit arsitektur rumah yang dirancang mempertimbangkan faktor-faktor kesehatan. Ruang yang sehat mensyaratkan bukaan-bukaan dan penempatan lubang angin yang tepat dan jendela yang lebar sebagai sarana kelancaran sirkulasi udara segar dan sinar matahari sumber pencahayaan alami dalam ruang. Berikut akan dijelaskan bagaimana tata letak ruangan untuk rumah tipe 54, dengan menggunakan perbandingan keadaan rumah baik dari luas ruangan maupun tata letak barag-barang elektronik pada contoh rumah sebagai objek penelitian. Penataan ruangan dapat mempengaruhi kesan kita terhadap ruang-ruang tersebut. Luas ruang tamu yang dianjurkan untuk rumah tipe 54 adalah 9 m2 dengan pemakaian

lampu hemat energi cukup satu buah yang diletakkan di tengah ruangan. Untuk memaksimalkan pencahayaan alami, sebaiknya kita menyediakan jendela-jendela yang cukup, setidaknya 5% dari luas ruangan. Ruang keluarga adalah ruang inti dalam suatu rumah tinggal. Ruang keluarga biasanya terletak di tengah-tengah rumah. Kegiatan di ruang keluarga sangat kompleks, mulai dari menonton tv, membaca, menulis, berbincang-bincang, hingga makan dan minum. Bisa dibilang ruang kegiatan dari seluruh ruangan rumah bisa dilakukan di ruang keluarga. Ruang keluarga atau ruang tengah ukuran yang dianjurkan sebesar 6 m, akan tetapi jika mempunyai ukuran ruang tengah lebih besar dari yang dianjurkan, hal itu lebih baik asal memiliki pencahayaan alami dan ventilasi yang cukup sesuai dengan syarat-syarat rumah sehat. Pada ruang tengah letak televisi yang dianjurkan untuk televisi berukuran 20 inchi adalah sejauh 2,54 meter dari mata penonton. Hal ini dianjurkan untuk meminimalisir radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh televisi serta menjaga agar mata tetap sehat. Peletakan komputer pada ruang tengah sebaiknya diletakkan 1-2 meter dari televisi dan pada saat penggunaannya diharapkan jarak pengguna dari komputer lebih dari 30 cm. Untuk peletakan lemari pendingin pada ruang tengah atau ruang keluarga sebaiknya berada agak berjauhan dari televisi dan komputer hal ini dilakukan agar medan elektromagnetik tidak tekumpul disatu tempat, sehingga radiasi elektromagnetiknya sendiri bisa diminimalisir. Penggunaan seterika juga harus diperhatikan, jika menggunakan seterika diharapkan dengan jarak lebih dari 30 cm. Untuk kamar tidur rumah tinggal tipe 54 dianjurkan maksimal memiliki 3 kamar dengan ukuran masing-masing kamar 7,5 m. Apabila meletakan barang-barang elektronik lebih dari satu pada kamar tidur, sebaiknya mengatur jaraknya agar tidak terlalu dekat antara satu barang dengan barang lainnya. Begitu juga peletakan barang elektronik itu sendiri dengan tubuh kita, misalnya untuk peletakan telepon genggam sebaiknya dengan jarak lebih dari 30 cm, dan diletakkan di atas meja dan jangan diletakkan diatas tempat tidur atau dekat dengan dengan bantal. Penggunaan lampu

pada kamar cukup satu lampu hemat energi di masing-masing kamar. Kamar tidur juga harus dilengkapi dengan jendela dan ventilasi yang cukup. Dapur, ruang ini juga perlu ditata sebaik mungkin. Di sana ada sekian banyak barang yang harus ditempatkan. Dengan begitu, pemilik rumah mesti pandai-pandai merancang dapur sehingga dapat menampung segala kebutuhannya. Untuk dapur, ukuran ruangan yang di anjurkan sebesar 4,5 m. Dengan penggunaan lampu hemat energi cukup 1 lampu saja. Pastikan pada dapur terdapat jendela agar asap-asap yang timbul dari aktivitas memasak di dapur dapat di buang keluar ruangan dapur. Kamar mandi pada rumah tipe 54 cukup dengan ukuran 1,5 m. Kamar mandi memang tidak pernah digunakan lebih dari satu jam, tapi bukan berarti ruangan 1.5 meter2, dengan bak mandi atau shower dan kloset sudah cukup. Seperti halnya ruangan lain di dalam rumah, kamar mandi pun perlu diperhatikan kesehatannya. Jadi tidak hanya fungsional, tapi juga nyaman digunakan untuk beraktivitas. Di dalam kamar mandi menggunakan 1 lampu hemat energi sebagai penerangan. Kamar mandi harus memiliki ventilasi yang cukup. Agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik. Dan di salah satu bidang dinding kamar mandi dibuat lubang-lubang kecil, sebagai jalur pertukaran udara. Sisa lahan pada rumah dapat digunakan sebagai teras, ataupun halaman. Jika digunakan sebagai teras, dapat dipasang 1 lampu hemat energi untuk penerangan di malam hari. Dengan anjuran mengenai tata letak dan peralatan elektronik pada Rumah Tipe 54, maka total radiasi yang dapat dihitung sekarang sebesar 0,462 T. Sedangkan ambang batas radiasi medan elektromagnetik yang dapat ditoleransi pada tubuh manusia yaitu sebesar 0.5 mikrotesla dan paparan medan listrik hingga 10 kV/m dan tidak membahayakan bagi kesehatan manusia. Beradasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, untuk menciptakan rumah sederhana yang sehat dan nyaman sangatlah mudah, yaitu dengan selalu memperhatikan syarat-syarat rumah sehat, luas ruangan serta tata letak barangbarang elektronik di dalam rumah.Dan semakin jauh penempatan barang-barang

elektronik, akan mengurangi radiasi baik itu radiasi medan listrik ataupun medan magnet dari barang elektronik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai