Pada masa penjajahan Portugis yang merupakan masa-masa
awal invasi bangsa asing ke Indonesia, tercatat beberapa
nama pemuda yang menjadi pionir dan pemimpin perjuangan. Mereka adalah 1. Raden Yunus (1477-1521) dari Demak, 2. Sultan Baabullah (1528-1583) dari Bacan-Ternate , 3. Sultan Ali Mughayat Syah (15141528) dari Aceh, 4. Sultan Alaudin Riayat Syah (15371568) dari Aceh, dan 5. Sultan Iskandar Muda (16071636) dari Aceh. Raden Yunus atau yang biasa disebut Pati Unus dari kesultanan Demak Bintoro. Dia diangkat menjadi Laksmana Perang Angkatan Laut dalam usia 30-an tahun. Kemudian dia memimpin dua belas ribu prajurit yang terbagi dalam 90 kapal untuk menyerang Portugis di Selat Malaka pada tahun 1513. meskipun belum berhasil, tak lama kemudian Raden Yunus diangkat menjadi Sultan Demak II menggantikan ayahndanya Raden Fatah pada tahun 1518. Ketika berita kematian Sultan Yunus telah menyebar, kemudian Portugis mengadakan perjanjian dagang dengan Pajajaran pada tanggal 21 Agustus 1522. Perjanjian ini dalam bentuk dokumen kontrak yang dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugis. Pada hari yang sama dibangun sebuah prasasti yang disebut Prasasti Perjanjian Sunda-Portugis di suatu tempat yang saat ini menjadi sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Kali Besar Timur I, Jakarta Barat. Perjuangan mengusir Portugis dimulai dari masa kepemimpinan Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528). Kemudian diteruskan oleh Sultan Salahuddin (1528-1537), Sultan Alauddin Riayat Syahal Kahar (1537-1568), Sultan Ali Riyat Syah (1568-1573), Sultan Seri Alam (1576, Sultan Muda (1604-1607), dan yang terakhir Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Dalam beberapa penyerbuannya, Kesultanan Aceh bekerjama dengan Kesultanan Demak, Cirebon, dan Palembang. Tahun 1512 Portugis untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Ternate dibawah pimpinan Fransisco Serrao. Atas persetujuan Sultan, Portugis diizinkan mendirikan pos dagang di Ternate. Portugis datang bukan semata -mata untuk berdagang melainkan untuk menguasai perdagangan rempah -rempah Pala & Cengkih di Maluku. Sejak saat itu tak henti-hentinya Portugis berusaha menguasai rempah-rempah di Ternate secara licik. Sultan Baabullah, Sultan Yunus, Sultan Iskandar Muda dll adalah sosok-sosok pemuda beriman. Mereka menjadi pionir dalam perlawanan terhadap Portugis 1. Perlawanan Rakyat Maluku
Kedatangan bangsa-bangsa Barat seperti:Portugis,Spanyol,dan
kemudian Belanda yang mereka ingin memaksakan sistim monopoli perdagangan.Rakyat Hitu menentang Monopoli yang di paksakan VOC, Sejak tahun 1618 VOC sangat memaksakan monopoli. Karena kekejaman VOC itu menimbulkan pemberotakan dari raja-raja Ternate.Pada tahun 1635-1646 rakyat Hitubangkit melawan VOC,perlawanan itu dibantu oleh Ternate dan Ambon. Untuk kepentingan ini membuat Gubernur Jenderal Van Diemen memimpin sendiri ekspedisi ke Maluku.Pengadilan kolonial menjatuhi hukuman gantung sampai mati,hukuman itu di jalani bersama dengan kawan-kawan pada tanggal 16 Desember 1817 di Ambon. 2. Perlawanan Rakyat Banten
Ketika Cournelis de Houtman mendarat di Banten pada tahun 1596,di
Banten telah berdiri kesultanan Islam. Kehadiran VOC di pulau Jawa,Banten sebenarnya dengan tujuannya hanya untuk mencari beras untuk ditukarkan dengan komoditi rempah-rempah yang laku keras di pasaran Eropa. Berdirinya kota Batavia yang dirintis oleh Jhon Pieterszoonb Coen semula berpangkat Kepala Tata Buku kongsi dagang Voc di Banten, kemudian di Batavia karena kelicikan VOC dalam kerajaan Banten terdapat perbedaan pendapat antara Banten dengan Belanda. Ketika setelah itu mereka tidak ada lagi di Banten, akhirnya disepakati bahwa bahwa Belanda tetap mengadakan perdagangan demgam Maluku dan membayar ganti rugi kepada Banten.Perdagangan Banten berkat Sultan Ageng Tirtayasa berkembang pesat dengan Persia,Mekkah,Koromandel,Benggala,Siam,Tonkin,dan China. 3. Perlawan Rakyat Banjar
Kerajaan Banjar telah berdiri sejak pertengahan abad 16,kerajaan ini
banyak menerina pengaruh Jawa khususnya dalaam sistem pemerintahan dan beberapa unsur kebudayaan.VOC mulai tertarik perhatiannya sejak akhir abad 16 karena hasil ladanya yang besar. Pangeran Antasari akan mengadakan persiapan untuk perlawanaan terhadap Belanda. Pertempuran pertama melawan Belanda ini meletus mulai tanggal 18 April 1589,yang dikenal dengan perang Banjar. Pangeran ini melanjutkan peperangan di kawasan Kalimantan selatan dan Kalimantan Tengah.Suatu serangan besar-besaran telah direncanakn pada bulan Oktober 1862,pasukan telah disiapkan namunpenyakit cacar menyerang,akhirnya Antasari meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 1862 di Bayan Begak,Kalimanta Selatan kemudian dimakamkan di Banjarmasin dengan gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukmin. 4. Perlawan Pangeran Dionoegoro ( 1825-1830 )
Sebab yang meledakkan perang adalah provokasi Belanda.Belanda
melakukan tindakan yang menyinggung perasaan dan kehormatan pangeran diponegoro,tanpa seizin pangeran diponegoro,Belanda membuat jalan kereta api dengan melintasi tanah pemakaman leluhur Pangeran diponegoro.Pada tanggal 20 Juli 1825 Pangeran di ponegoro mengangkat senjata,dukungan pada perjuangan diponegoro semakin meluas tidak terbatas pada rakyat petani tetapi juga para Ulama. Perlawanan rakyat meluas daerah-daerah yang bangkit melawan Belanda adalah Pacitan,Banyumas,Pekalongan,Semarang,Rembang dan Madiun. Belanda menyadari dukungan rakyat kepada pemimpinnya di anggap sebagi Ratu Adil atau Erucakra,oleh karean itu pada tahun1827 taktik Benteng Stelsel diterapkan. Akibatnya 28 Maret 1830 pejuang dari Tegalrejo di tangkap dan dibuang ke Manado,beberapa waktu kemudian di pindahkan ke Ujung pandang hingga wafat 8 Januari 1855. Sedangkan nasib Sentot Prawirodirjo menyerah pada Belanda dan dikirim ke Sumbar untuk memerangi Kaum Padri,namunSentot mengadakan perundingan dengan Kaum padri,sehingga ia ditarik kembali dan di asingkan ke Bengkulu,dimana ia wafat 17 April 1855.Kyai Moji di asingkan ke Minahasa meninggal pada 20 Desember 1849 dimakamkan di Tordano. 5. Perlawanan Untung Surapati
Untung Surapati merupakan keturunan bangsawan Bali yang di beli
untuk menjadi budak pedagang Belanda(VOC)yang membelinya bernama Edeller MooAmangkurat II dengan VOC dalam situasi permusuhan semenjak tewasnya Trunojoto pada 2 Jaanuari 1690.Susuhunan mempercayaakaan sepasukan tentara kepada Surapati.Dalam sebuah Pertempuran di Kartasura,pasukan Belanda berhasil di hancurkan.Pemimpin pasukan itu adalah Kapten Tack,tewas di tangn Surapati. Di Pasuruan dengan seizin Mangkurat II ia mendirikan sebuah kerajaan dengan gelar Adipati Wironegoro.Benteng-benteng untuk melindungi kerajaannya telah didirikan,tetapi dalam serangan bulan November 1706 Untung Surapati terluka parah dan gugur pada tanggal 12 Oktober 1706. 6. Perlawanan Sultan Agung ( Trunojoyo )
Serangan pertama dilakukan lewat laut dengan mengrim 50 kapl pada
tahun 1628.Pasukan Matram menyerang benteng Belanda dengan senjata tombak dan pedang. Pasukan Mataram berhasil merebut benteng Honlandia tapi pasukan Sultan Agung tidak berhasil mempertahankan benteng itu karena bahaya kelaparan yang melanda Perlawanan Sultan Agung terhadap kompeni Belanda memiliki makna simolis karena menjadi lambang perjuangan suatu bangsa untuk menegakkan kesatuan wilayah dan mengusir penjajah bangsa Asing.