A. Permainan Kippers
Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi
teknik melempar, menangkap, maupun memukul bola. Perbedaannya hanya pada
permaianan kasti ada regu penjaga yang bertugas sebagai pelempar atau pemberi
bola kepada si pemukul. NAmun pada permaianan kippers si pemukul sendiri yang
melambungkan bola dan kemudian memukulnya. Manfaat permaianan kippers
sama sebagai berikut
B. Peraturan Kippers
2. ruang pemukul 5 x 15 m.
3. ruang bebas 5 x 15 m.
4. tiang hinggap / bebas terlaetak di belakang lapangan dengan dua buah tiang.
Jarak antar tiang adalah 10 m. dan berjarak 5 m dari garis belakang. Keduanya
berdiri di dalam lingkaran dengan diameter 1m. tinggi tiang bebas minimal 1,5
meter dan harus dapat dengan mudah dibeadakan dengan tiang-tiang gais-garis
batas.
8. tiap regu terdiri dari 12 orang pemain yang salah satunya harus ada kapten
regu, semua pemain harus mengenakan nomor dada.
Ketentuan peluit adalah : 1) satu kali tiupan panjang (tiiiiiit), apabila bertukar tidak
bebas yaitu pemain kena dilempar lawannya. 2) dua kali tiupan pendek (tit-tit)
apabila pukulan salah dan pukulan luncas / tidak kena. 3) dua kalai tiupan panjang
(tiiiiit-tiiiiit) apabila bertukar bebas, bola hilang, wasit menghentikan permainan
karena suatu hal. 4) tiga kali tiupan panjang (tiiiiit-tiiiit-tiiit) apabila permainan akan
dimulai, yaitu permulaan babak I dan permulaan babak II setelah istirahat sesudah
tukar, dan bila permainan selesai. 5) tiga kali tiupan pendek (tit-tit-tit) apabila bola
telah dipegang oleh pelambung, dan dilaksanakan segera pemanggilan giliran
untuk pemukul.
10. setelah diadakan undian, wasit menentukan regu pemukul dan regu pemain.
11. regu pemukul berkumpul di ruang bebas, setelah dipanggil oleh pencatat
sesuai nomor urut segera ke ruang pemukul untuk memukul.
14. jumlah pukulan hanya satu pukulan saja, kecuali pembebas berhak tiga kali
memukul bola.
15. para pemain mendapat giliran memukul sesuai dengan nomor urut, nomor
pengganti/cadangan mendapat nomor yang digantinya. Setelah istirahat, regu yang
menjadi pemukul adalah regu lapangan pada permulaan pertandingan.
16. pemukul berada di dalam bujur sangkar / ruang pemukul. Pemukul tidak boleh
berdiri di salah satu garis batas atau atau di luarnya sebelum kayu mengenai bola.
Jika dilanggar maka pukulan salah.
17. bola yang melampaui garis-garis batas ruang pemukul, tidak melewati garis
samping sebelum bendera batsa tengah, denga terlebih dulu mengenai tanah,
pemain atau tiang pertolonganmelewati garis samping sesudah bendera batas
tengah
c kalau bola setelah dipukul jatuh mengenai pemukul sendiri mengenai pelambung
atau pembantunya, sedang mereka ada didalam ruang pemukul
19. pukulan diebut luncas (luput), kalau di dalam usaha memukul bola, kayu
pemukul tidak mengenai bola
20. sehabis memukul, kayu pemukul harus diletakan di dalam bujur sangkar ruang
pemukul, kalau kayu pemukul terjatuh keluar batas atau sebagian saja kayu
pemukul keluar dari garis batas ruang pemukul, maka si pemukul tidak berhak
mendapatkan nilai, kecuali kalau ia sebelum menyentuh tiang pertolongan sempat
dan dapat membetulkan letak kayu pemukul sebagaimana mestinya
21. pada tiap-tiap permmmulaan permainan, sehabis bertukar tempat dan sehabis
istirahat, pemain dari regu pemukul tidak boleh masuk keruang pemukul sebelum
dipanggil oleh penulis, pelanggaran hal ini dihukum dengan beretukar bebas
22. tiap-tiap pemukul sesudah pukulan betul, pukulan salah atau pukulan luncas
disebut pelari
23. sesudah pukulan betul, pemukul harus lari langsung ke salah satu dari tiang
bebas dan dari tiang bebas, kalau menurut perkiraannyan dia tidak akan kena
lempar, ia boleh terus kembali keruang bebas
24. kalau pukulan salah satu luncas, yang boleh lari hanyalah si pemukul sendiri,
tetapi tidak boleh lari lebih jauh dari tiang pertolongan, kecuali apabila bola oleh
regu lapangan dimainkan denagn maksud untuk melempar pelari itu. Untuk pukulan
salah satu atau luncas pelari tidak mendapatkan untuk larinya
25. pelari-pelari pada tinag pertolongan pada tiang bebas, boleh melanjutkan
larinya apabila bola sudah dalam permainan. Pada saat bola terlepas dari tangan
pelambung untuk dipukul, seorang pun tidak bolaae lari, kalau belumnyaaaata
bahwa hasil pukulan itu betul
26. pemain dari regu pemukul, mendapatkan nilai dual bila pukulanya sendiri betul
dan ia dapat lari dari ruang pemukul menuju kesalah satu tiang bebas, dan
langsung kembali ke ruang bebas dengan selamat, artinya tidak melakukan
pelanggaran atau tidak terganggu karena pertukaran tempat
27. pada saat bola mati pelari tidak boleh lagi mulai lari
28. pemain-pemain dari regu pemukul dilarangt keluar dari batas-batas ruang
bebas dan ruang pemukul
29. Apabila seorang pelari dalam perjalanannya dirintangi dengan sengaja oleh
pemain regu lapangan, maka pelari itu boleh meneruskan perjalanannaya dengan
bebas sampai ketempat perhentian yang berikutnay (tiang bebas, ruang bebas)
30. bola disebut mati : a) apabila bola sudah ada didalam tangan pelambung yang
sudah siap berdiri di dalm petak pelambung, b) apabila pukulan salah, kecuali kalau
bola dipermainkan oleh regu lapangan, c) apabila pukulan luncas, kecuali kalau bola
dipermainkan oleh regu lapangan, d) apabila bola hilang, terhitung mulai dari saat
waktu wasit membunyikan peluit tanda bola hilang (dua kali tiupan panjang), e)
apabila terjadi bertukar bebas
31. bola didalam permainan: a) sehabis pukulan betul, b)kalau sesudah pukulan
luncas, atau pukulan salah, bola lalu dimainkan oleh regu lapangan, c)kalau
sesudah tanda peluit diakhirnya Bola hilang, bola sesudah diketemukan kembali dan
sudah ada di dalam lapangan.
32. Bola hilang kalau tidak bola dapat diambil oleh regu lapangan dengan cara
biasa. Termasuk juga, bila bola terjauh di belakang penonton, sehingga bola tidak
dapat diambil dalam waktu yang sepatutnya. Untuk menentukan hal ini diserahkan
kepada kebijaksanaan wasit. Wasit menyembunyikan peluit tanda bola hlang pada
saat sekiranya bola itu sudah dapat diambilo kembali kalu tidak terhalang.
33. lemparan dipandang sah jika lemparan langsung mengenai pemain dari regu
pemukul. Bola yang sebelum mengenai pemain tetapi mengenai tanah / tiang lebih
dulu maka tidak sah.
34. jika seorang regu pemukul kena .lemparanmaka mulai dari saat itu juga regu
lapangan berganti menjadi regu pemukul, dan regu pemukul menjadi regu
lapangan.
35. selama belum ada tanda peluit, bahwa permainan akan dimulai lagi, semua
pelari yang sementara berlindung pada tiang pertolongan atau pada tiang bebas,
boleh langsung masuk ke dalam ruang bebas.
36. pertukaran tidak bebas juga berlaku jika pemain dari regu pemukul memegang
bola di tempat dimana saja. Ini juga berlaku untuk bola yang dilemparkan oleh
pelambung kepada pemukul. Apabila si pemukul memegang bola waktu akan
memukul, maka hal ini term,asuk pergantian bebas.
37. bila terrjadi ada pemain pelari yang akan kena lempar, terdapat pemain regu
pemukul keluar dari ruang bebas dengan perkiraan akan terjadi bertukar tidak
bebas dengan maksud segera membalas melempar, maka dihukum dengan
bertukar tempat bebas.
38. pada saat pelari yang akan dilempar, pemain regu lapangan tidak
diperkenankan masuk ke dalam ruangan bebas sebelum lemparan terjadi dan hasil
lemparan dinyatakan dengan tanda isyarat peluit oleh wasit, maka hukumannya
adalah lemparan itu dianggap tidak sah.
39. bertukar bebas terjadi: a) pada saat regu lapangan sudah memiliki tiga bola
tangkap berturut-turut dengan tidak selang terjadi pertukaran (dalam satu babak),
b) kalau sudah pukulan terakhir dari pembebas, ruang bebas dapat dibakar regu
lapangan atau pukulan terakhir ini salah, c) kalau pelari pada waktu masuk ke
dalam ruang bebas, lari terlanjur melampaui garis batas belakang ruang bebas , d)
kalau pemain dari regu pemukul ada yang keluar dari ruang bebas tidak untuk
memukul, e) kalau pemain dari regu pemukul (pelari) keluar dari bataslapangan
pemain, f) apabila kayu pemukuul pada waktu dipukulkan terlepas dari tangan
pemukul.
40. tiap bola yang terpukul yang dapat ditangkap pemain lapangan, sebelum
mengenai tanah, dinyatakan sebagai bola tangkap dan dihitung pula satu nilai.
41. pemain dari regu pemukul yang tiba gilit\rannya untuk memukul bola, sedang
semua pemain dari regunya masih berdiri pada tiang pertolongan atau pada tiang
bebas, pemain tersebut dinamakan pembebas.
42. sesudah pukulan yang terakhir dari pembebas, setiap pemain regu lapangan
berhak membakar yang disebut membakar ialah berdiri dengan dua kaki di dalam
ruang bebas dengan membanting bola.
C. Penyajian Pelajaran
Permainan bola sentuh maksudnya adalah permainan yang menggunakan bola dan
alat berupa box atau tiang hinggap yang harus disentuh oleh setia pemain regu
pelempar setiap melemparkan bola.
2. Jalannya permainan
Seorang pemain regu pelempar mempunyai hak melempar sebanyak 3 kali, tetapi
ia harus lari pada lemparan pertama yang benar. Jika lemparan pertama salah, ia
berhak melempar dua kali lagi. Pada lemparan kedua yang benar pelempar harus
lari. Apabila lemparan pertama salah, kedua juga salah, maka pada lemparan ketiga
yang benar, pelempar harus lari.
3. Regu pelempar
Lemparan bola juga dianggap slah jika pelempar saat melemparkan bola berada di
depan garis lempar atau berdiri sambil kakinya menginjak garis lempar. Karena hak
melempar adalah 3 kali, maka apabila lemparan yang ketiga juga salah, pemain
(pelempar) harus kembali ke ruang bebas dan mendapatkan nilai 0 (nol). Seorang
pelari juga mendapatkan nilai 0 (nol) apabila setelah melempar betul dan dapat
dimatikan dalam perjalanan kembali ke ruang bebas.
a. Regu lapangan
Seorang pelari boleh dilempar apabila telah menyentuh box atau tiang hinggap,
tetapi pelempar tidak boleh keluar dari ruang D. kalau sekiranya tidak
memungkinkan untuk melempar pelari, sebaiknya bola dioperkan kepada temannya
yang juga di ruang C untuk melempar pelari sebelum sampai di garis lempar. Pelari
yang telah melewati garis lempar, dianggap telah masuk ke ruang bebas (ruang A).
pemain regu lapangan yang juga di ruang C boleh mengejar pelari sambil
membawa bola, jadi lain dengan pemain regu lapangan di ruang D yang tidak boleh
membawa bola sambil lari.
apabla pelari melewati garis sentuh atau garis batas samping lapangan.
6. Pemenang
Regu yang pada akhir permainan memperoleh nilai sebanyak (jumlah nilai lari dan
tangkap bola) adalah pemenangnya.
Penjelasan:
Dimainkan di dalam atau di luar gedung (bila di dalam gedung ukuran lapangan
lebih kecil)
Cara melempar pelari bagi regu lapangan misalnya lapangan hanya boleh
dilakukan dengan ayunan tangan dari bawah
Permainan ini menggunakan lapangan berbentuk segi empat panjang dengan lebar
20 meter dan panjang 40 meter di tambah 5 meter untuk ruang lempar ( ruang B)
dna 5 meter sebagai ruang bebas (ruang A) tiang hinggap sebanyak 2 buah dan
teerbuat dari bambu atau besi setinggi 1,5 meter diatas tanah dan diberi bendera
pada ujungnya .
Jalannya permainan:
Seluruh siswa dibagi 2 regu dalam jumlah yang sama kemudian diadakn undian
dengan sut.bagi regu yang menang menempatkan diri diruang bebas
Dan yang kalah bertugas jag dilapangan dengan dipimpin oleh pemimpan regunya
Regu lapangan
Tugas regu lapangan adalah menangkap atau mengambil bola yang dilemparkan
oleh pemain dari regu pelempar dan kemudian segera melempar pelari yang berada
di dekatnya atau dengan mengoperkan bola kepada temannya dengan yang dekat
dengan pelari
Pertukaran tempat atau pergantian maksudnya adalah regu pemukul ganti menjadi
regu lapangan dan sebaliknya pergantian bebas adalah pergantian yang terjadi
secara bebas artinya semua pemain regu lapangan keluar untuk berjaga
dilapangan.
Pemain pelempar memegang bola di mana pun juga kecuali yang mendapat giliran
melempar bola.
Pergantian tidak bebas adalah pergantian yang dilakukan secara tidak bebas
artinya setelah pelari kena nlemparan maka rgu yang melempar pelari langsun
menjadi reu pemukul dan segera menyelamatkan diri dengan mencari tempat
perlindungan yang terdekat yaitu dengan menuju ke tiang pertolongan, tiang beas
atau langsung ke ruang bebas. Pada saat itu semua pemain yang sedang mencari
perlindungan boleh dilempar atau dimatikan.
Pergantian bebas terjadi apabila seorang pelari dilempar dengan bola kena bagian
badannya kecuali kepala.
Penilaian
Nilai 1 :setiap pemain regu pelempar yang dapat melempar beul dan dapat kembali
ke ruang bebasdengan selamat tetapi dengan diselingi lemparan bola temannya.
Nilai 2: untuk setiap pelempar yang mellempar boladengan betul dan dapat
menyelesaikan seluruh perjalanannya dengan selamat sampai ke ruang bebas
ataspukulannya sendiri.
8. Pemain kasti
Jalannya permainan
Dua regu yang akan bermain berbaris berhadap-hadapan dan sebelum permainan
dimulai diadakan undian terlebih dahulu untuk menentukan regu pemukul dan regu
lapangan yan menang dalam undian menjadi regu pemukul dan yang kalah menjadi
regu lapangan.
Regu pemukul
Nilai
Jadi seorang pelari mendapat nilai 2 apabila dapat memukul betul dan dapa
menyelesaikan seluruh perjalanannya dengan menyentuh tiang pertolongan atau
langsung ke tiang bebas, kemudian langsung kembali ke ruang bebas dengan
selamat atas pukulannya sendiri.
Seorang pelari mendapat nilai 1 aabila dapat memukul benar atau terjadi free
walk, kemudian dengan diselingi pukulan temannya, dapat menyelesaikan seluruh
perjalanannya dengan selamat sampai ke ruang bebas. Regu lapangn yang
menangkap bola maka ia mendapat nilai 1.
Jika regu pemukul sedang berlari kemudian dilempar dengan bola oleh regu
lapangan maka terjadi pergantian tidak bebas.
Sedangkan regu pemukul harus segera mengamankan dirinya dengan cara masuk
ke ruang bebas, menuju ke tiang pertolongan atau ke tiang bebas, yang penting
adalah mencari tempat perlindungan yang terdekat agar tidak kena lemparan.
Pergantian
Lemparan kepada pelari adalah sah jika bola langsung mengenai bagian badan
ataupun pakaian yang dipakai pelari kecuali kepala. Jika pelari saat dilempar
dengan bola, dengan sengaja memberikan kepalanya agar kena lemparan maka
terjadi pergantian bebas.
Pemin regupemukul keluar dari ruang bebas sebelum dipanggil oleh petugas
pencatat nilai
Ruang bebas dibakar setelah pukulan ketiga yang betul dari pembebas, tapi
belum ada temannya yang masuk ke ruang bebas.
Regu lapangan telah dapat menangkap bola sebanyak 3 kali berturut-turut tanpa
diselingi pergantian tempat.
Seorang pelari saat dilempar dengan sengaja memberikan kepalanya agar kena
lemparan bla
Membakar
Cara membakar ruang bebas yang benar adalah seorang pemain regu lapangan
yang membawa bola langsung masuk ke ruang bebas yang pada saat itu masih
kosong, kemudian sambil berdiri di ruang bebas memantulkan bola di dalam ruang
bebas.
Lama permainan
Kasti dilakukan dalam waktu 2 x 20 menit atau juga 2 x 30 menit dengan
waktuistirahat antara dua babak selama 10 menit.
Tetapi apabila nilai regu sama, maka regu yang mendapat nilai lari lebih banyak
dinyatakan sebagai pemenangnya.
Taktikpermainan kippers.
Taktik permainan kasi adalah seni dalam permainan yang direncanakan dan
dipikirkan serta disesuaikan dengan keadaan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Keberhasilan dalam menggunakan taktik sangat tergantungdari
kecerdasan, daya ingat dan mental.
Taktik dapat digunakan sesuai dengan situasi pada saat-saat tertentu, jadi taktik ini
sifatnya selalu berubah-ubah.
Taktk dapat dilakukan dengan baik apabila didasari oleh penguasaan tentang
Kondisi fisik
Peraturan permainan.
Perwasitan
menurut J.W. Bunn, perwasitan itu adalah suatu seni. Pribadi yang dapat
mengembangkan seni dari potensi dirinya diharapkan menjadi wasit yang baik.
Selain itu memerlukan bakat sehingga perwasitan juga memerlukan bakat.
Kemauan
Kemauan untuk menjadi wasit yang baik adalah modal utama dalam
mengembangkan kemampuan mewasiti. Dengan adanya kemauan yang besar akan
mendorong seorang untuk belajar mencari pengalaman dan berlatih.
Seorang wasit yang mempunyai kesegaran jasmani baik akan mampu menjalankan
tugasnya sebagai wasit yang baik artinya tanpa gangguan jasmaniah orang yang
sehat berarti bebas dari penyakit. Agar wasit tetap sehat sebaiknya ia selalu
melakukan latihan-latihan fisik.
Kewibawaan
Wasit adalah seorang pemipin. Agar sukses dalam memimpin aka seorang
pemimpin harus mempunyai wibawa. Kewibawaan wasit dapat diperoleh antara lain
dengan:
5. banyak pengalaman
Pemusatan perhatian
Selama bertugas wasit harus mampu memusatkan perhatian kepada tugas yang
sedang diembannya. Seorang wasit juga harus mampu menguasai peraturan
permainan dan peraturan pertandingan.jadi sebelum terjun memimpin
pertandingan seoreng wasit harus benar-benar menguasai teori perwasitan sebagai
bekal untuk kemantapan batin didalam menjalankan tugasnya.
3 kali panjang, pada permulaan dan akhir pertandingan serta mulai dan
berakhirnya istirahat
3 kali pendek, panggilan kepada pemain regu pemukul untuk segera memukul
(hanya pada permulaan permainan dan setelah terjadinya pergantian
2 kali pendek, apabila terjadi pukulan yang salah satu pukulan tidak kena.
pembantu wasit 1 menempatkan diri di dekat tiang bendera batas separo lapangan
yang berada di sebelah kiri . ia membewa bendera yang warnanya berbeda dengan
bendera batas dan bendera tiang hinggap.
Pembantu wasit II
Ia berdiri di garis belakang di antara dua tiang hinggap (tiang bebas). Tugasnya
mengawasi apakah pelari telah hinggap di salah satu tiang bebas atau belum.
Selain dibantu oleh 3 orang penjag garis, wasit juga dibantu 2 rang pencatat nilai.
Pencatat nilai berdiri di belakang garis batas ruang pelambung yang berukuran 5 m
x 5 m dengan jarak + 3 m di luar garis batas.
d) Cara penilaian
Contoh cara penilaian dalam permainan kasti. Misalnya pemain nomor dada 1 dari
regu A memukul dan ternyata pukulannya betul, ia lari sampi ke tiang bebas
dengan selamat, maka pada kolom nilai sejajar dengan nama pemain no 1 diberi
tanda (titik). Disusul panggilan dari pencatat nilai pada pemain dengan nomor dada
2 untuk memukul dan ternyata pukulannya salah sehingga pada kolom nila diberi
tanda 0. kemudian giliran memukul no dada 3 dan pukulannya betul dan pada saat
itu pemain no 1 yang hinggap di tiang bebas dapat kembali ke ruang bebas dengan
selamat.
Penyelenggaraan pertandingan
1. ketua panitia
wakil ketua
2. sekretaris
wakil sekretaris
3. bendahara
wakl bendahara
4. panitia hakim
5. pembantu umum
6. seksi-seksi
wasit
kesehatan
keamanan
konsumsi
biaya
jumlah peserta
system pertandingan
technical meetng
pendftaran peserta
protes dan dewan hakim.
Pada saat pertandingan akan dimulai hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah:
2. persiapan secretariat
Metodik mengajar permainan adalah cara khusus yang terperinci yang telah
dipikirkan dengan seksama sehingga merupakan pola tertentu yang digunakan oleh
guru untuk membimbing siswa dalam mempelajari bermacam-macam permainan.
Selain itu guru olahraga juga dituntut untuk memiliki kemampuan-kemampuan
sebagai berikut:
agar guru dapat berhasil dalm menjalankan tugasnya ia harus memiliki bekal yaitu:
3) kelebihan
6) bijaksana
menjar permainan
a) jalannya pelajaran
a. latihan teknik 28 %
b. bermain 57 %
C. penanganan : 5 %
-. Pemanasan
-. Penenangan