Anda di halaman 1dari 27

SEMINAR PROPOSAL

PENJASKESREK
NAMA : RAYHAN RAMADHAN
NIM: A851520003
JUDUL
PENGARUH METODE ROTASI 8 ARAH TERHADAP
KELINCAHAN DALAM PERMAINAN
BULU TANGKIS SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 3 NANGA PINOH
• Latar Belakang Masalah
• Bulu tangkis merupakan salah satu kategori olahraga bola kecil, dalam hal ini di dunia pendidikan
khususnya mata pelajaran penjasorkes siswa di tuntut untuk dapat melakukan sekaligus memahami
tentang permainan bulu tangkis. Dalam memperagakan teknik dasar permainan bulu tangkis di SMP
NEGERI 3 NANGA PINOH khususnya pada siswa kelas VIII terlihat siswa sudah dapat memperagakan
cara melakukan teknik dasar bulu tangkis seperti cara memegang raket yang benar, dan dapat
melakukan gerakan dasar pukulan akan tetapi, penulis melakukan pengamatan ketika PPL mengenai
teknik dasar footwork pada saat siswa kelas VIII SMP NEGERI 3 NANGA PINOH bermain bulu tangkis.
Penulis menemukan adanya kendala pada saat proses pemelajaran berlangsung, seperti masalah ketika
siswa melakukan variasi teknik dasar yang di terapkan dalam bermain siswa masih banyak yang kurang
aktif pada saat menyambut bola atau menerima bola yang akan datang sehingga kurangnya kesiapan
dalam menerima bola dan masih banyak yang diam di tempat dikarenakan masih kurangnya kesiapan
dan kelincahan siswa.
• Akibatnya proses pembelajaran khususnya pada bagian teknik dasar footwork Masih kurang di
terapkan. Oleh karena itu, penulis menemukan sebuah model pemelajaran atau sebuah metode yang
cocok untuk melatih kelincahan gerak footwork metode yang akan diterapkan, yaitu sebuah metode
‘’gerak rotasi 8 arah’’ tujuan metode ini adalah agar siswa lebih gesit dan lincah dalam menyambut
datang nya bola sehingga penulis mengharapkan dengan adanya metode ini siswa SMP NEGERI 3
NANGA PINOH kelas VIII akan lebih aktif dalam mengejar dan menjemput datang nya bola tanpa
harus diam dan menunggu di tempatnya
IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
• 1. Belum terlalu mahirnya siswa dalam melakukan teknik dasar footwork.
• 2. Siswa kurang aktif dalam melakukan gerakan permainan bulutangkis.
• 3. Belum diketahui pengaruh metode rotasi 8 arah terhadap kelincahan dalam
permainan bulutangkis siswa kelas VIII SMP NEGERI 3 NANGA PINOH.
• 4. Siswa kurang lincah dan gesit dalam bermain, jarang mengejar bola.
• 5. Kurangnya minat siswa dalam melakukan permainan bulutangkis.
BATASAN MASALAH

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas, sesuai


dengan kesanggupan penulis maka penelitian ini hanya akan membahas
tentang pengaruh metode rotasi 8 arah terhadap kelincahan dalam permainan
bulutangkis siswa kelas VIII SMP NEGERI 3 NANGA PINOH.
RUMUSAN MASALAH
Bertolak dari uraian yang ada dalam latar belakang masalah muncul
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
• 1. Adakah pengaruh metode rotasi 8 arah terhadap kelincahan dalam
permainan bulutangkis siswa kelas VIII SMP NEGERI 3 NANGA PINOH?
• 2. Apakah efektif latihan metode rotasi 8 arah terhadap kelincahan dalam
permainan bulutangkis siswa kelas VIII SMP NEGERI 3 NANGA PINOH?
TUJUAN PENELITIAN
• Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
• 1. Untuk mengetahui latihan metode rotasi 8 arah terhadap kelincahan dalam
permainan bulutangkis siswa kelas VIII SMP NEGERI 3 NANGA PINOH.
• 2. Untuk mengetahui keefektifan latihan metode rotasi 8 arah terhadap
kelincahan dalam permainan bulutangkis siswa kelas VIII SMP NEGERI 3
NANGA PINOH.
MANFAAT PENELITIAN
• Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
• 1. Manfaat Teoritis
• a. Agar dapat digunakan sebagai bahan informasi serta kajian penelitian
selanjutnya khususnya bagi para pemerhati peningkatan prestasi olahraga
bulutangkis.
• b. Bahan referensi dalam memberikan materi latihan kepada siswa di SMP NEGERI
3 NANGA PINOH.
• Manfaat Penelitian
• a. Bagi Pihak Guru. Agar dapat dijadikan sebagai masukan dalam
memberikan materi latihan dan peningkatan kemampuan bermain
bulutangkis.
• b. Bagi Peneliti. Mengembangkan teori-teori yang hasilnya bisa berguna bagi
guru, untuk meningkatkan kemampuan dalam latiahan kelincahan gerak
footwork.
KAJIAN TEORI
• 1. Hakikat Bulutangkis
• Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat popular dan digemari oleh
masyarakat Indonesia. Bulutangkis adalah permainan yang menggunakan raket sebagai alat
memukul shuttlecock sebagai objeknya. Tujuan permainan ini adalah menjatuhkan shuttlecock
di daerah lapangan lawan dengan melewati atas net untuk mendapatkan poin.
• Menurut Jhonson (1984: 5) permainan bulutangkis adalah salah satu jenis olahraga yang
tidak banyak jumlahnya, yang dapat dimainkan oleh regu-regu campuran pria dan wanita
dalam pertandingan daerah dan nasional. Mengenai tujuan dan cara bermainnya
menyerupai tennis, keduanya menggunakan lapangan yang berbentuk empat persegi
panjang dan raket untuk memukul suatu benda yang dimainkan.
• 2. Hakikat Kelincahan
• Kelincahan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang berperan penting terutama pada
cabang olahraga permainan termasuk sepakbola, khususnya pada saat mendapat rintangan dari
lawan. Seorang pemain harus mampu bergerak dengan cepat merubah arah atau melepaskan
diri.
• Menurut Wahjoedi (2001:61) kelincahan (agility) adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah
secara cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan. Kelincahan
memiliki peranan yang sangat penting dalam permainan sepakbola terutama dalam menghindari
sergapan lawan pada saat melakukan dribbling, maupun digunakan untuk memasukkan bola ke
gawang lawan sehingga mendapat angka. Kemampuan tubuh untuk meliuk-liuk menghindari
sergapan lawan sangat diperlukan olah pemain sepak bola. Dengan demikian gerakan yang
eksplosif akan sangat memungkinkan seorang pemain untuk menguasai bola dan mampu melewati
hadangan lawan, maupun untuk menerobos ketatnya pertahanan lawan.
• 3.Hakikat Gerakan Kaki (Footwork)
• Dalam permainan bulutangkis kaki berfungsi sebagai penopang tubuh untuk bergerak ke
segala arah dengan cepat, sehingga dapat memposisikan tubuh sedemikian rupa supaya
dapat melakukan gerakan pukulan yang efektif. Gerakan kaki atau langkah kaki dalam
permainan bulutangkis sering diistilahkan footwork.
• Menurut Herman Subardjah (2000:27) bahwa footwork adalah gerakan – gerakan langkah
kaki yang mengatur badan untuk menempatkan badan sedemikian rupa sehingga
memudahkan dalam melakukan gerakan memukul kok sesuai dengan posisinya. Pada
hakikatnya langkah kaki merupakan modal pokok untuk dapat memukul bola dengan tepat,
langkah kaki yang ringan dan luwes akan memudahkan seseorang bergerak datang ke
tempat bola datang dan bersiap memukulnya (Sukintaka, 1979 :148). Langkah kaki yang
demikian hanya dapat dilakukan jika kita melangkah dengan menggunakan ujung kaki,
begitu seterusnya setiap menuju ke tempat bola datang selama permainan berlangsung.
• 4. Hakikat Metode
• Menurut kamus bahasa Indonesia metode adalah cara yang telah terpikir baik-baik
dan teratur untuk mencapai suatu tujuan adalah maksud. Sedangkan metode
pembelajaran adalah cara-cara atau tekhnik penyajian bahan pelajaran yang akan
digunakan guru pada saat penyampaian bahan pelajaran, baik secara individu
maupun kelompok. Metode pembelajaran aktif adalah suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti dari
kegiatan belajar, pada hakikatnya keaktifan belajar terjadi dan terdapat pada
semua perbuatan belajar, tetapi kadarnya yang berbeda tergantung pada jenis
kegiatannya, materi yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai dalam proses
pembelajaran metode memiliki peranan yang sangat penting, dimana metode dapat
membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga guru dituntut untuk
memiliki pengetahuan tentang metode selain itu guru juga harus memiliki
keterampilan dalam mengimplementasikan metode tersebut.
PENELITIAN YANG RELEVAN
• I.Berdasarkan hasil penelusuran pustaka baik cetak maupun online , maka ditemukan penelitian yang relevan dengan
penelitian ini yaitu:
• 1.Penelitian yang relevan dilakukan juga oleh Zaky Dwi Putranto, (2013) dengan judul ”Pengaruh Latihan Shadow
Badminton Pointing Movement dan Zig-zag Run Terhadap Kelincahan Footwork Atlet Bulutangkis Putra Usia 11-13
Tahun”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan dua variable bebas, yaitu latihan shadow pointing
movement (X1), latihan zig-zag run (X2) dan satu variable terikat, yaitu kelincahan footwork dalam bulutangkis (Y).
Populasi diambil dari seluruh atlet bulutangkis PB STIM YKPN Yogyakarta yang berjumlah 53. Sampel dipilih
menggunakan teknik purposive sampling diperoleh 16 atlet. Teknik pengambilan data menggunakan instrument
kelincahan gerak kaki. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis (uji t). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh latihan shadow badminton pointing movement terhadap kelincahan
footwork dengan t hitung lebih besar dari t tabel (11.00>1.895) pada taraf signifikan 5%. (2) ada pengaruh latihan lari
zig-zag terhadap kelincahan footwork dengan t hitung lebih besar dari t tabel (7.00>1.895) pada taraf signifikan 5%.
(3) ada perbedaan pengaruh antara latihan shadow badminton pointing movement dengan latihan zig-zag run terhadap
kelincahan footwork dengan selisish mean dari pretest dan posttest dimana kelompok latihan shadow badminton pointing
movement lebih besar dari kelompok latihan zig zag run (2.75>1.75). sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan
shadow badminton movement lebih berpengaruh daripada latihan zig-zag run.
DEFENISI OPERASIONAL
• 1.Pengertian Permainan Bulutangkis
• Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat popular dan digemari oleh masyarakat Indonesia.
Bulutangkis adalah permainan yang menggunakan raket sebagai alat memukul shuttlecock sebagai objeknya. Tujuan
permainan ini adalah menjatuhkan shuttlecock di daerah lapangan lawan dengan melewati atas net untuk mendapatkan poin.
• 2.Kelincahan
• Kelincahan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang berperan penting terutama pada cabang olahraga permainan termasuk
sepakbola, khususnya pada saat mendapat rintangan dari lawan. Seorang pemain harus mampu bergerak dengan cepat
merubah arah atau melepaskan diri.
• 3.Gerak kaki(Footwork)
• Dalam permainan bulutangkis kaki berfungsi sebagai penopang tubuh untuk bergerak ke segala arah dengan cepat, sehingga
dapat memposisikan tubuh sedemikian rupa supaya dapat melakukan gerakan pukulan yang efektif. Gerakan kaki atau langkah
kaki dalam permainan bulutangkis sering diistilahkan footwork.
• 4.Metode
• Menurut kamus bahasa Indonesia metode adalah cara yang telah terpikir baik-baik dan teratur untuk mencapai suatu tujuan
adalah maksud. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara-cara atau tekhnik penyajian bahan pelajaran yang akan
digunakan guru pada saat penyampaian bahan pelajaran, baik secara individu maupun kelompok.
KERANGKA
BERFIKIR
HIPOTESIS TINDAKAN
• Dari penjelasan di atas , maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: adanya pengaruh metode rotasi 8 arah
terhadap kelincahan dalam permainan bulu tangkis.
METODE PENELITIAN
• Jenis Penelitian
• Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pengaruh gerak rotasi 8 arah terhadap peningkatan kelincahan siswa. Penelitian ini termasuk pra-experiment, dengan sampel tidak
terpisah, karena tidak dapat mengontrol semua variable yang mempengaruhi hasil eksperimen (Suharsimi Arikunto, 2002:398). Metode eksperimen dengan sampel tidak
terpisah maksudnya penelitihanya memiliki satu kelompok (sampel) saja, yang diukur dua kali, pengukuran pertama dilakukan sebelum subjek diberi perlakuan (pretest),
kemudian perlakuan (treatment), yang akhirnya ditutup dengan pengukuran kedua (posttest). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “The One Group Pretest
Posttest Design” atau tidak adanya grup kontrol (Sukardi, 2009:18). Adapun gambar desain dalam penelitian ini sebagai berikut:
• Y1 X Y2
• Keterangan:
• Y1: Pengukuran Awal (Pretest)
• X : Perlakuan (Treatment)
• Y2: Pengukuran Akhir (Posttest)
• 1.Tes Awal
• 2.Perlakuan (Treatment)
• Treatment dalam penelitian ini adalah memberikan latihan bermain biasa dan, melakukan gerak rotasi 8 arah dilaksanakan selama 6 kali pertemuan dengan satu kelompok
eksperimen.
• 3.Pengukuran Akhir Posttest bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir setelah diberi perlakuan. Pengukuran dilakukan sama seperti pengukuran yang dilakukan pada
pretest, yaitu tingkat kelincahan. Penelitian ini menggunakan treatment atau perlakuan berupa melakukan gerak rotasi 8 arah. untuk mengetahui peningkatan kelincahan siswa,
dengan frekuensi perlakuan sebanyak 2 kali seminggu selama 3 minggu. kemudian diberikan perlakuan berupa gerak rotasi 8 arah satu lapangan bulutangkis dengan dibagi
2 kelompok bersebelahan, sesudah itu dites kembali/diberi posttest dengan tes shuttle run. Setelah diberikan perlakuan selama 3 minggu dilakukan tes kembali/diberi posttest
dengan tes yang sama. Hasil yang diperoleh dari kelompok tersebut, kemudian dibandingkan antara pre-test dengan posttest yang selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan
• uji-t.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN PENELITIAN
• 1.Tempat penelitian
• Tempat penelitian akan dilakukan di kelas VIII SMP NEGERI 3 NANGA PINOH alasan pemilihan tempat karena lokasinya tidak
terlalu jauh dan aksesnya juga mudah di jangkau oleh penulis untuk melakukan penelitian, sedangkan dalam pemilihan kelas
VIII sebagai tempat melakukan penelitian berdasarkan adanya masalah yang dikemukakan.
• 2.Waktu Pelaksanaan penelitian
• Pelaksanaan penelitian direncanakan pada februari 2020
• c.Populasi dan sampel penelitian
• 1.Populasi
• Menurut Sugiyono (2011:61) populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya populasi dalam
penelitian ini siswa SMP NEGERI 3 NANGA PINOH kelas VIII berjumlah 25 orang.
• 2.Sampel penelitian
• Sampel adalah bagian yang mewakili populasi yang diambil dengan mengunakan teknik-teknik tertentu. Pengertian mewakili
representative menunjukan bahwa, semua ciri yang dimilki oleh populasi terdapat atau tercermin dalam sampel
(Sugiyono,2011:85).
Table 1. Sampel Penelitian

Model pemelajaran Jumlah siswa Keterangan

Aktivitas fisik 25 Kelas Eksperimen

Sumber:TU SMP NEGERI 3 NANGA PINOH


TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN
PENELITIAN
• 1.Teknik Pengumpulan data
• Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes shuttle run yang dikenakan pada satu kelompok yang sama sebelum
dan sesudah diberi perlakuan/treatment. Pengukurannya menggunakan pre-test dan pos-test.
• a.Peralatan
• 1)Stopwatch
• 2)Cone
• 3)Buku pencatat data
• 4)Peluit
• b.Prosedur
• 1)Pada start awal siswa mengambil posisi start bebas start bebas disini bertujuan agar gerakan lebih flesksibel dan lebih nyaman pada
penerapan metode ini
• 2)Ketika tiupan peluit mulai siswa segera berlari ke cone yang telah di berikan urutan nomor
• 3)Ketika sudah sampai ke cone siswa harus memegang dan memutari cone dan berlari mundur ke start dan begitu seterus nya hingga selesai.
• 4)Dalam menambah kefektifan metode ini guru mengunakan alat bantu stopwatch untuk melihat perkembangan waktu siswa dalam melakukan
metode ini
• 5)Disini guru mengunakan 2 repetisi untuk melihat penigkatan pada siswa.
1)

Star
awal

Gambar. Tes Rotasi 8 Arah


Sumber:Ilustrasi Penulis
• 2. Instrumen Penelitian
• Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2003:119). Menurut Suharsimi Arikuntoko
(1993:121) instrumen penelitian adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu
metode. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah shuttle run test.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

• 1.Validitas Instrumen
• Validitas instrumen berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data valid, yang berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang hendak diukur. Validitas dalam penelitian ini menggunakan
validitas logika. Validitas logika artinya secara logika instrument yang
digunakan untuk mengukur variable bebas dan terikat merupakan instrument
yang sudah tepat dan sudah baku.
1. Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2015: 173) Reliabilitas instrumen berarti
instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama akan didapat data yang sama. Dalam penelitian ini reliabilitas
instrument dihitung dengan teknik tes retest (Ismaryanti, 2006: 20)

N Σ XY - (Σ X)( 𝛴 𝑌)

√{ 𝑁 𝛴 𝑋2 - (𝛴 𝑋)2} { 𝑁 𝛴 𝑦2 - ( 𝛴 𝑌)2}

Keterangan:

X = Hasil tes pertama

Y = Hasil tes kedua

𝑋2 = Kuadrat hasil tes pertama

𝑌2 = Kuadrat hasil tes kedua

XY = Perkalian antara tes pertama dan kedua


TEKNIK ANALISI DATA
1.Uji Prasyarat
• a)Uji Normalitas
• Uji normalitas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya
sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian dilakukan tergantung variabel yang akan diolah.
Pengujian normalitas sebaran data menggunakan rumus Shapiro-Wilk dengan bantuan SPSS 23.
Data dikatakan berdistribusi normal atau Ha diterima apabila nilai signifikasi yang diperoleh lebih
besar dari 0.05 atau Sig > 0.05 dan apabila data dikatakan tidak normal atau Ha tidak diterima
apabila nilai signifikasi yang diperoleh lebih kecil dari 0.05 atau Sig < 0.05.
• b)Uji Homogenitas
• Di samping pengujian terhadap penyebaran nilai yang akan dianalisis, perlu uji homogenitas agar
yakin bahwa kelompok-kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang homogen.
Homogenitas dicari dengan Test Homogeneity of Variances dari data pretest-posttest dengan
menggunakan Bantuan program SPSS 23.
• c) Uji Hipotesis
• Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan bantuan program SPSS yaitu dengan
membandingkan hasil pretest-posttest. Ada tidaknya peningkatan kemampuan kelincahan
sesudah dilakukkan tes awal (pretest) dan sesudah dilakukan tes akhir (posttest), maka
nilai hasil thitung lebih besar dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5%
apabila harga t hituung (bermakna), dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan
hipotesis kerja diterima (Ha). Menghitung signifikansi atau ada tidaknya peningkatan
kemampuan kelincahan sudah dilakukkan tes awal (pretest) dan sebelum dilakukan tes
akhir (posttest), maka nilai hasil thitung lebih besar dikonsultasikan dengan tabel pada
taraf signifikan 5% apabila harga t hitung (bermakna), dengan demikian hipotesis nol
(Ho) ditolak dan hipotesis kerja diterima (Ha).
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai