Disusun Oleh :
1) Agi Nisba Iskandar (17.01.0360)
2) Aria Jodhipati (17.01.0363)
3) Des Aufa Azhar (17.01.0366)
4) Fani Widiyawati (17.01.0371)
5) Laksmi Urbaningrum (17.01.0376)
6) Mohammad yuzril Nurhuda (17.01.0379)
7) Muhammad hasan (17.01.0380)
8) Nurdianov Aqma (17.01.0383)
9) Ragil Kurnia Rahmawati (17.01.0384)
10) Retno Endah Wahyu Wulandari (17.01.0385)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan “Laporan
Hasil Survei CTMC”. Penulisan laporan ini bertujuan untuk memaparkan hasil survei yang telah
dilakukan. Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai beberapa pihak.
Sehubungan dengan itu, kami mengucapkan terimakasih dan penuh rasa hormat kepada pihak
yang membantu terselesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun tercapainya kesempurnaan
dalam penulisan ini. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan perlengkap dan perlengkapan yang diperuntukan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah dibawah permukaan tanah dan atau
air, serta permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel yang berguna untuk mempermudah
mobilisasi barang dan jasa. Namun seiring dengan terjadinya pertumbuhan penduduk
perbandingan antara lebar jalan dengan jumlah kendaraan tidak sebanding. Hal ini memicu
terjadinya kemacetan. Kemacetan sendiri merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau
bahkan terhentinya kendaraan lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah
kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan dapat terjadi di ruas maupun di simpang
akibat adanya konflik arus lalu lintas. Persimpangan adalah pertemuan atau percabangan
dua jalan atau lebih yang bersilangan,baik sebidang maupun yang tidak sebidang (Peraturan
Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu lintas jalan).
Dalam sebuah persimpangan baik bersinyal maupun tidak bersinyal mempunyai
beberapa permasalahan meliputi volume kendaraan yang melintas,panjang antrian
kendaraan, konflik lalu lintas, kapasitas simpang, derajat kejenuhan, efektifitas kerja
simpang dan kondisi fisik dari persimpangan tersebut.
Jalan Mayjend Sutoyo kota Tegal merupakan jalan kelas I dengan volume lalu lintas
yang cukup padat pada peak pagi (06:00-08:00) dan peak sore (16:00-18:00), khususnya
pada perbatasan jalan pantura Tegal – Jakarta. Persimpang empat bersinyal Pasific
merupakan sebuah persimpangan yang cukup ramai yang menghubungkan kota Tegal
dengan kabupaten brebes, konflik lalu lintas pada persimpangan ini rata-rata adalah serius.
Persimpangan empat ini memiliki komposisi kendaraan yang cukup kompleks dan
pergerakan Lalu Lintas yang cukup dinamis, sehingga dibutuhkan perhitungan jumlah
kendaraan membelok (CTMC) di ruas tersebut untuk mengamati kinerja simpangan,
karakteristik la;plu lintas, komposisi kendaraan dan kinerja lalu lintas dari data yang
diperoleh agar bisa menentukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas di ruas jalan tersebu.
Survei perhitungan jumlah kendaraaan yang membelok terklarifikasi (CTMC) adalah survei
dengan cara menghitung/mencacah lalu lintas (kendaraan) yang membelok pada suatu ruas
jalan pada periode waktu tertentu.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari survei gerakan membelok terklasifikasi (survei pencacahan lalu lintas
terklasifikasi di persimpangan) adalah untuk mengetahui karakteristik lalu lintas
dipersimpangan, dengan melakukan pengamatan dan pencacahan langsung pada tiap=tiap
kaki persimpangan dalam periode waktu tertentu:
Adapun tujuan dari survei ini adalah :
1. Mengetahui volume lalu lintas pada suatu persimpangan bersinyal
2. Mengetahui jumlah pengggunaan dari moda pada suatu persimpangan bersinyal
3. Mengetahui karakteristik lalu lintas di Persimpang empat Pasific Kota Tegal
4. Mengevaluasi kinerja Simpang empat Pasific Kota Tegal dengan meninjau seberapa
besar derajat kejenuhan, kapasitas, tundaan, fase dan inventarisasi
C. RUANG LINGKUP
Dalam penelitian ini dilaksanakan di Simpang empat Pasific pada Kamis, 13
Desember 2018 pukul 08.00 – 17.00 WIB. Penelitian yang dilakukan antara lain Survey
Inventarisasi Jalan, Survey CTMC (Classified Turning Movement Counting) dan Survey
Kecepatan(spot speed).
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Hasil penulisan laporan survey ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, maksdu dan tujuan, ruang lingkup dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM
Kondisi persimpangan serta lalu lintas
BAB III METODE SURVEY
Memuat metode yang dilakukan sat survey
BAB IV PENYAJIAN DATA
Menyajikan data survey yang telah dilaksanakan
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
BAB II
GAMBARAN UMUM
a. Klasifikasi Jalan
Prasarana jalan di Persimpangan pasifik termasuk dalam kategori jalan arteri yang
melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh,kecepatan rata-rata
tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi berdaya guna. Jalan ini banyak dilewati
kendaraan – kendaraan besar dikarenakan merupakan jalan pantura yang menuju
brebes dan ada yang menuju ke purwokerto serta masuk kawasan pemukiman kota
tegal.
Persimpangan Pasifik memiliki 4 kaki simpang:
Dalam Tabel 4.6 Form SIG - I berisikan tentang kondisi dan karakteristik geometrik,
pengaturan lalu lintas dan lingkungan lokasi survey. Semua data yang tercantum disesuai
kan dengan ketentuan MKJI 1997.
Tipe lingkungan jalan di lokasi survey termasuk tipe COM (Komersial) sebab lokasi
survey berada di daerah pertokoan degan jalan masuk langsung bagi pejalan kaki dan
kendaraan. Hambatan samping termasuk dalam kriteria Tinggi.
TABEL 4.7 Form SIG-II
Dalam table 4.7 Form SIG -II berisikan Arus lalu – lintas yang berasal dari hasil survey CTMC
yang telah disesuaikan dengan faktor-faktor perhitungan. Perhitungan pendekat rasio kendaraan
belok kiri PLT, dan rasio belok kanan PRT dan masukkan hasilnya kedalam Kolom dan pada baris
yang sesuai untuk arus LT dan RT dengan perhitungan :
TABEL 4.8 Form SIG-III
Dalam table 4.8 Form SIG III berisikan tentang Waktu Antar Hijau, dan Wakti Hilang
Dalam perhitungan ini menggunakan ketentuan dari MKJI 1997. Parameter pengaturan sinyal
meliputi penentuan factor-faktor : Tipe pendekat, Lebar pendekat efektif, Arus jenuh dasar, Faktor
penyesuaian, Rasio arus/arus jenuh, Waktu siklus dan waktu hijau.
Selain dengan perhitungan, penetuan waktu merah semua juga menggunakan metode diagram
fase, seperti gambar diatas yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
5.2 SARAN
Dari hasil kesimpulan diatas ada beberapa saran yang dapat kami sampaikan setelah melakukan
penelitian tentang analisis simpang bersinyal dengan Metode MKJI 1997 adalah sebagai
berikut.
1. Solusi penanganan untuk kinerja simpang empat pasific adalah dengan diberikan alternative
desain geometrik jalan disertai perubahan waktu hijau pada pengaturan traffic light.
2. Melakukan penelitian-penelitian lainnya yang masih berhubungan dengan analisis simpang
bersinyal, hal ini diharapkan dapat menunjang dan mendukung serta mempunyai suatu tindak
lanjut terhadap kelancaran lalu lintas pada persimpangan seperti pada penelitian yang sudah ada.
3. Perlu adanya pembaharuan-pembaharuan pada Metode MKJI 1997, hal ini dikarenakan secara
keseluruhan Metode MKJI 1997 masih bersifat umum, hal ini dikarenakan adanya perbedaan
karakteristik lalu lintas pada masing-masing kota di ibu kota.
LAMPIRAN
Keterangan : keadaan simpang bersinyal ( simpang empat pasifik kota tegal ) ramai lancar.
Keterangan : marka zebra croos di simpang empat pasifik tepatnya disisi jalan Jl. Meyjen
Sutoyo berfungsi dengan baik.