Anda di halaman 1dari 30

TEKNIK LALU LINTAS II

“LAPORAN SURVEI SIMPANG BERSINYAL”

Disusun Oleh :
1) Agi Nisba Iskandar (17.01.0360)
2) Aria Jodhipati (17.01.0363)
3) Des Aufa Azhar (17.01.0366)
4) Fani Widiyawati (17.01.0371)
5) Laksmi Urbaningrum (17.01.0376)
6) Mohammad yuzril Nurhuda (17.01.0379)
7) Muhammad hasan (17.01.0380)
8) Nurdianov Aqma (17.01.0383)
9) Ragil Kurnia Rahmawati (17.01.0384)
10) Retno Endah Wahyu Wulandari (17.01.0385)

D IV MANAJEMEN KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN SEMESTER III


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TEGAL 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan “Laporan
Hasil Survei CTMC”. Penulisan laporan ini bertujuan untuk memaparkan hasil survei yang telah
dilakukan. Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai beberapa pihak.
Sehubungan dengan itu, kami mengucapkan terimakasih dan penuh rasa hormat kepada pihak
yang membantu terselesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun tercapainya kesempurnaan
dalam penulisan ini. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Tegal, 18 Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................


A. Latar Belakang .................................................................................................
B. Maksud dan Tujuan ..........................................................................................
C. Ruang Lingkup .................................................................................................
D. Sistematika Penulisan .......................................................................................
BAB II. GAMBARAN UMUM ........................................................................................
A. Gambaran Lokasi Studi ....................................................................................
B. Peta Lokasi .......................................................................................................
BAB III. METODOLOGI PENENELITIAN .................................................................
A. Metode Pengumpulan Data............................................................................. ..
B. Metode Pelaksanaan Survei...................................................................... ....... .
BAB IV. ANALISIS DATA................................................................................... .......... .
A. Penyajian Data ..................................................................................................
B. Hasil Analisa ....................................................................................................
BAB V. PENUTUP................................................................................... ........................ .
A. Kesimpulan ......................................................................................................
B. Saran …..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan perlengkap dan perlengkapan yang diperuntukan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah dibawah permukaan tanah dan atau
air, serta permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel yang berguna untuk mempermudah
mobilisasi barang dan jasa. Namun seiring dengan terjadinya pertumbuhan penduduk
perbandingan antara lebar jalan dengan jumlah kendaraan tidak sebanding. Hal ini memicu
terjadinya kemacetan. Kemacetan sendiri merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau
bahkan terhentinya kendaraan lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah
kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan dapat terjadi di ruas maupun di simpang
akibat adanya konflik arus lalu lintas. Persimpangan adalah pertemuan atau percabangan
dua jalan atau lebih yang bersilangan,baik sebidang maupun yang tidak sebidang (Peraturan
Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu lintas jalan).
Dalam sebuah persimpangan baik bersinyal maupun tidak bersinyal mempunyai
beberapa permasalahan meliputi volume kendaraan yang melintas,panjang antrian
kendaraan, konflik lalu lintas, kapasitas simpang, derajat kejenuhan, efektifitas kerja
simpang dan kondisi fisik dari persimpangan tersebut.
Jalan Mayjend Sutoyo kota Tegal merupakan jalan kelas I dengan volume lalu lintas
yang cukup padat pada peak pagi (06:00-08:00) dan peak sore (16:00-18:00), khususnya
pada perbatasan jalan pantura Tegal – Jakarta. Persimpang empat bersinyal Pasific
merupakan sebuah persimpangan yang cukup ramai yang menghubungkan kota Tegal
dengan kabupaten brebes, konflik lalu lintas pada persimpangan ini rata-rata adalah serius.
Persimpangan empat ini memiliki komposisi kendaraan yang cukup kompleks dan
pergerakan Lalu Lintas yang cukup dinamis, sehingga dibutuhkan perhitungan jumlah
kendaraan membelok (CTMC) di ruas tersebut untuk mengamati kinerja simpangan,
karakteristik la;plu lintas, komposisi kendaraan dan kinerja lalu lintas dari data yang
diperoleh agar bisa menentukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas di ruas jalan tersebu.
Survei perhitungan jumlah kendaraaan yang membelok terklarifikasi (CTMC) adalah survei
dengan cara menghitung/mencacah lalu lintas (kendaraan) yang membelok pada suatu ruas
jalan pada periode waktu tertentu.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari survei gerakan membelok terklasifikasi (survei pencacahan lalu lintas
terklasifikasi di persimpangan) adalah untuk mengetahui karakteristik lalu lintas
dipersimpangan, dengan melakukan pengamatan dan pencacahan langsung pada tiap=tiap
kaki persimpangan dalam periode waktu tertentu:
Adapun tujuan dari survei ini adalah :
1. Mengetahui volume lalu lintas pada suatu persimpangan bersinyal
2. Mengetahui jumlah pengggunaan dari moda pada suatu persimpangan bersinyal
3. Mengetahui karakteristik lalu lintas di Persimpang empat Pasific Kota Tegal
4. Mengevaluasi kinerja Simpang empat Pasific Kota Tegal dengan meninjau seberapa
besar derajat kejenuhan, kapasitas, tundaan, fase dan inventarisasi

C. RUANG LINGKUP
Dalam penelitian ini dilaksanakan di Simpang empat Pasific pada Kamis, 13
Desember 2018 pukul 08.00 – 17.00 WIB. Penelitian yang dilakukan antara lain Survey
Inventarisasi Jalan, Survey CTMC (Classified Turning Movement Counting) dan Survey
Kecepatan(spot speed).

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Hasil penulisan laporan survey ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, maksdu dan tujuan, ruang lingkup dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM
Kondisi persimpangan serta lalu lintas
BAB III METODE SURVEY
Memuat metode yang dilakukan sat survey
BAB IV PENYAJIAN DATA
Menyajikan data survey yang telah dilaksanakan
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Daerah Studi


Kota Tegal adalah salah satu kota yang berada di jalur pantura dimana
menghubungkan kota-kota besar di Jawa khususnya di Jawa Tengah. Oleh karena itu
kondisi kota Tegal cukup ramai dalam bidang transportasi sebagai tempat tujuan maupun
persinggahan. Dengan ramainya para pengguna jalan maka lalu lintas di kota Tegal akan
mengalami kepadatan yang akan mempengaruhi tingkat pelayanan pada sebuah ruas jalan
maupun simpang.
Salah satu persimpangan di kota Tegal yang kami gunakan sebagai tempat survai
untuk mengamati dan menganalisa kondisi persimpangan adalah persimpangan Pasifik.
Survai ini kami lakukan guna mengetahui apakah masih dapat memberikan tingkat
pelayanan yang baik atau tidak. Persimpangan Pasifik memiliki empat kaki simpang yaitu
Jl. Kapten Sudibyo dari arah selatan, Jl. Dr.Sutomo dari arah utara, Jl. Kolonel Sugiono
dari arah barat dan Jl. Mayjend Sutoyo dari arah timur.
Pada kaki simpang Jl.Kolonel Sugiono merupakan jalan yang menuju ke
kabupaten brebes dan terminal kota tegal, sehingga banyak kendaraan-kendaraan berat
yang melintasi ruas jalan tersebut. Pada kaki simpang Jl. Mayjend Sutoyo merupakan jalan
yang menuju pusat kota Tegal yang merupakan jalan menuju pusat perbelanjaan dan
pertokoan di Kota Tegal. Dan pada kaki simpang Jl. Dr.sutomo merupakan jalan arteri
sekunder yang merupakan kawasan pemukiman dan pertokoan dan arah menuju ke
purwokerto,Dan pada kaki simpang Jl.Kapten Sudibyo merupakan kawasan pemukiman
atau perumahan.
2.2 Peta Lokasi
Berikut ini adalah peta lokasi survei pada simpang empat pasifik Kecamatan
Tegal Barat,Kota Tegal.
BAB III
METODE SURVEY

3.1 Metode Pengumpulan Data


Dalam penyusunan laporan ini menggunakan metode data primer. Metode
penggumpulan datanya yaitu dengan melaksanakan survey di lapangan.

3.2 Metode Pelaksanaan Survei


Survei-survei yang dilakukan antara lain:
3.2.1 Survey Invetarisasi Persimpangan
1. Maksud dan Tujuan
Survei inventarisasi persimpangan dilakukan untuk mencatat dan mengetahui
kondisi pada simpang, baik panjang lebar serta perlengkapan jalan yang terdapat
di kaki mulut simpang.
2. Target Data
Target data dari survei yang surveyor lakukan berupa hambatan samping, lebar
mulut simpang, lebar jalan, lebar bahu, lebar trotoar, lebar median, dan lebar
drainase.
3. Persiapan Dan Peralatan Survei
a. Peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan, antara lain:
1) Alat-alat tulis;
2) Formulir untuk survei ;
3) Roda meteran (Walking Measure);
4) Meteran (Roll meter);
5) Papan Alas (Clip board).
b. Penentuan lokasi survei
Lokasi survey berada di persimpangan 4 pasific

4. Metode Pelaksanaan Survei


Survei inventarisasi persimpangan dilaksanakan dengan mengamati,
mengukur serta mencatat data ke dalam formulir survei , sesuai dengan target data
yang akan diambil.
Metodologi yang digunakan adalah pengamatan yang dilakukan dengan
cara mengukur semua titik survei yang ditetapkan, yaitu : lebar simpang, lebar
jalan, lebar bahu, lebar trotoar, lebar median, dan leba
r drainase.
5. Jadwal Pelaksaan Survei
Survei inventarisasi ini dilaksanakan pada hari Kamis 13 Desember 2018,
yang dilaksanakan pada jam sibuk. Survei ini dilakukan pada jam sibuk,
dimaksudkan agar mengetahui hambatan samping yang terjadi pada jalan.

3.2.2. Survei Gerakan Membelok Terklasifikasi (CTMC)


1. Maksud dan Tujuan
Survey gerakan membelok terklasifikasi (survey pencacahan lalu lintas
terklasifikasi di persimpangan) untuk mengetahui karakteristrik lalu lintas di
persimpangan, dengan melakukan pengamatan dan pencacahan langsung pada tiap-
tiap kaki persimpangan dalam periode waktu tertentu.
Survey ini perlu dilakukan karena sebagian besar hambatan perjalanan terjadi pada
persimpangan yang disebabkan karena persimpangan merupakan suatu sistem
pembagian ruang. Tujuan survey ini untuk :
 Mengetahui volume lalu lintas pada suatu persimpangan;
 Mengetahui jumlah penggunaan dari moda pada suatu persimpangan.
2. Target Data
Target data yang diamati adalah data arus lalu lintas atau volume lalu lintas
dan jenis atau klasifikasi jenis kendaraan untuk setiap arah pergerakan kendaraan
pada tiap-tiap kaki persimpangan dalam satuan waktu tertentu.
3. Persiapan Dan Pelaksanaan Survei
Untuk melakukan survei gerakan membelok diperlukan persiapan berupa
penentuan titik-titik survey dan persiapan peralatan. Peralatan yang diperlukan
dalam pelaksanaan survey ini adalah :
a. Alat tulis;
b. Papan Alas (Clip Board);
c. Roda meteran (Walking Measure);
d. Formulir Survey .
e. Meteran (Roll meter);
f. Alat penghitung (Counter);
g. Stopwatch;
4. Lokasi Survei
Survey gerakan membelok dilakuan pada titik persimpangan di wilayah
Kota Tegal, tepatnya pada persimpangan Pasific Kota Tegal, setiap kaki
simpangnya.

5. Metode Pelaksanaan Survei


Survei CTMC yang surveyor lakukan pada tanggal Kamis, 13 Desember
2018, yang dilaksanakan pada jam sibuk mulai pukul 07.00 WIB sampai 18.00
WIB yang dibagai menjadi 3 pick. Pendataan pergerakan membelok dilakukan
pada waktu jam sibuk. Metode tersebut digunakan untuk mendapatkan data
volume lalu lintas terpadat.
Setiap kaki persimpangan diamati oleh dua orang surveyor guna
mengamati gerakan kendaraan dari kaki persimpangan tersebut. Dalam
menentukan volume kendaraan pada suatu ruas jalan, digunakan satuan mobil
penumpang (smp), yang mana berfungsi untuk mengkonversi volume kendaraan,
sehingga memiliki keseragaman satuan.
BAB IV
ANALISA SIMPANG BERSINYAL

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


data yang digunakan untuk proses perhitungan dalam penelitian adalah data primer.
Dimana data primer merupakan data yang didapatkan dari pengamatan langsung dan
perhitungan dilapangan, dalam hal ini lokasi penelitian di Simpang 4 Pasific
4.1 DATA GEOMETRIK JALAN
Data geometrik tentang kode pendekat, tipe lingkungan, tingkat hambatan samping,
median kelandaian, belok kiri langsung, jarak kendaraan parkir, dan lebar penedekat
(MKJI 1997). Pendataan deometrik pada penelitian ini dilakukan secara manual, yaitu
pengukuran langusng di lapangan. Data yang didapat dari hasil pengamatan :

a. Klasifikasi Jalan
Prasarana jalan di Persimpangan pasifik termasuk dalam kategori jalan arteri yang
melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh,kecepatan rata-rata
tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi berdaya guna. Jalan ini banyak dilewati
kendaraan – kendaraan besar dikarenakan merupakan jalan pantura yang menuju
brebes dan ada yang menuju ke purwokerto serta masuk kawasan pemukiman kota
tegal.
Persimpangan Pasifik memiliki 4 kaki simpang:

Kaki Simpang Nama Jalan FUNGSI JALAN


Arteri Sekunder
Utara Jl. Dr Sutomo

Selatan Jl..Kapten Sudibyo Arteri Sekunder

Barat Jl kolonel Sugiono Arteri Primer

Timur Jl Mayjen Sutoyo Arteri Primer

TABEL 4.1 KLASIFIKASI JALAN


GAMBAR 4.1 LAY OUT SIMPANG 4 PASIFIC

b. Ruas Jl.Kapten Sudibyo (Selatan)

Aspek yang diamati Ukuran


(meter)
Lebar median -
Tinggi kereb -
Lebar jalan (2 jalur) 14,8
Lebar lajur efektif 7,2
Panjang marka putus-putus 3
Jarak antar marka 5
Lebar marka putus-putus 0,15
Jarak antar lampu di median -
jarak antar pohon di median -
Jarak antar lampu di tepi jalan -
Jarak antar pohon di tepi jalan -
Jarak antar lubang drainase -
Panjang lubang drainase -
Lebar lubang drainase -

TABEL 4.2 ASPEK YANG DIAMATI RUAS Jl KAPTEN SUDIBYO


c. Ruas Jl. Mayjend Sutoyo (Timur)

Aspek yang diamati Ukuran


(meter)
Lebar median -
Tinggi kereb -
Lebar jalan (2 jalur) 14,7
Lebar lajur efektif 7,6
Panjang marka putus-putus 3
Jarak antar marka 5
Lebar marka putus-putus 0,15
Jarak antar lampu di median -
jarak antar pohon di median -
Jarak antar lampu di tepi jalan -
Jarak antar pohon di tepi jalan -
Jarak antar lubang drainase -
Panjang lubang drainase -
Lebar lubang drainase -

TABEL 4.3 ASPEK YANG DIAMATI RUAS Jl MAYJEND SUTOYO

d. Ruas Jl.Kolonel Sugiono (Barat)

Aspek yang diamati Ukuran


(meter)
Lebar median 1
Tinggi kereb -
Lebar jalan (2 jalur) 15,2
Lebar lajur efektif 7,9
Panjang marka putus-putus 3
Jarak antar marka 5
Lebar marka putus-putus 0,15
Jarak antar lampu di median -
jarak antar pohon di median -
Jarak antar lampu di tepi jalan -
Jarak antar pohon di tepi jalan -
Jarak antar lubang drainase -
Panjang lubang drainase -
Lebar lubang drainase -

TABEL 4.4 ASPEK YANG DIAMATI RUAS Jl KOLONEL SUGIONO


e. Ruas Jl.Dr.Sutomo (Utara)

Aspek yang diamati Ukuran


(meter)
Lebar median -
Tinggi kereb -
Lebar jalan (2 jalur)
Lebar lajur efektif
Panjang marka putus-putus 3
Jarak antar marka 5
Lebar marka putus-putus 0,15
Jarak antar lampu di median -
jarak antar pohon di median -
Jarak antar lampu di tepi jalan -
Jarak antar pohon di tepi jalan -
Jarak antar lubang drainase -
Panjang lubang drainase -
Lebar lubang drainase -

TABEL 4.5 ASPEK YANG DIAMATI RUAS Jl Dr. SUTOMO


4.2 PEMBAHASAN

TABEL 4.6 Form SIG-I

Dalam Tabel 4.6 Form SIG - I berisikan tentang kondisi dan karakteristik geometrik,
pengaturan lalu lintas dan lingkungan lokasi survey. Semua data yang tercantum disesuai
kan dengan ketentuan MKJI 1997.
Tipe lingkungan jalan di lokasi survey termasuk tipe COM (Komersial) sebab lokasi
survey berada di daerah pertokoan degan jalan masuk langsung bagi pejalan kaki dan
kendaraan. Hambatan samping termasuk dalam kriteria Tinggi.
TABEL 4.7 Form SIG-II
Dalam table 4.7 Form SIG -II berisikan Arus lalu – lintas yang berasal dari hasil survey CTMC
yang telah disesuaikan dengan faktor-faktor perhitungan. Perhitungan pendekat rasio kendaraan
belok kiri PLT, dan rasio belok kanan PRT dan masukkan hasilnya kedalam Kolom dan pada baris
yang sesuai untuk arus LT dan RT dengan perhitungan :
TABEL 4.8 Form SIG-III

Dalam table 4.8 Form SIG III berisikan tentang Waktu Antar Hijau, dan Wakti Hilang
Dalam perhitungan ini menggunakan ketentuan dari MKJI 1997. Parameter pengaturan sinyal
meliputi penentuan factor-faktor : Tipe pendekat, Lebar pendekat efektif, Arus jenuh dasar, Faktor
penyesuaian, Rasio arus/arus jenuh, Waktu siklus dan waktu hijau.
Selain dengan perhitungan, penetuan waktu merah semua juga menggunakan metode diagram
fase, seperti gambar diatas yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

TABEL 4.9 FORM SIG-IV


Dalam table 4.8 Form SIG- IV berisikan tentang penentuan waktu sinyal, kapasitas. Jenis tipe
pendekat dalam simpang 4 pasific adalah P (arus terlindung) dan O (arus berangkat terlawan)
Jenis tipe pendekat menjadi acuan untuk factor penyesuaian ukuran kota (Fcs), berdasarkan
jumlah penduduk kota Tegal factor penyesuaian ukuran kota Fcs sebesar :
Faktor penyesuaian parkir (FP) dengan rumus :
Atau

dengan grafik melihat grafik


c.

TABEL 4.9 SIG-V


Dalam table 4.9 Form SIG- IV berisikan tentang panjang antrian jumlah kendaraan terhenti
(tundaan) yang didalamnya terdapat perhitunganderajat kejenuhan,jumlah antrian tara-rata (NQ)
serta tundaan.
REKOMENDASI
SIG-III Rekomendasi
SIG-IV Rekomendasi
SIG-V Rekomendasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPILAN
Dari analisis di simpang empat pasific kota tegal. Kamis 13 desember 2018 pukul 08.00-
17.00 WIB , dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Keadaan lalu lintas di simpang empat fasifik cukup ramai, karena simpang
tersebut merupakan simpang yang menghubungkan ke jalan pantura, brebes,
purwokerto, semarang dan jalan lainnya. Volume lalu lintas di simpang empat
pasifik pada puncak pick siang:
. a. Simpang Jl.dr sutomo untuk sepeda motor (MC) mencapai 638 kend/jam,
kendaraan ringan (LV) mencapai 452 kend/jam, kendaraan berat (LV) 2 kend/jam.
Total volume kendaraan bermotor mencapai 1110 kend/jam. Dan total kendaraan
tidak bermotor 9 kend/jam.
b. Simpang Jl.kolonel sugiono untuk sepeda motor (MC) mencapai 940
kend/jam, kendaraan ringan (LV) mencapai 404 kend/jam, kendaraan berat (LV)
154 kend/jam. Total volume kendaraan bermotor mencapai 1498 kend/jam. Dan
total kendaraan tidak bermotor 8 kend/jam.
c. Simpang Jl.meyjen sutoyo untuk sepeda motor (MC) mencapai 870
kend/jam,kendaraan ringan (LV) mencapai 480 kend/jam, kendaraan berat (LV)
16 kend/jam. Total volume kendaraan bermotor mencapai 1366 kend/jam. Dan
total kendaraan tidak bermotor 26 kend/jam.
d. Simpang Jl. Kapten sudibyo untuk sepeda motor (MC) mencapai 904
kend/jam, kendaraan ringan (LV) mencapai 228 kend/jam, kendaraan berat (LV)
22 kend/jam. Total volume kendaraan bermotor mencapai 1154 kend/jam. Dan
total kendaraan tidak bermotor adalah 14 kend/jam .
dari hasil diatas dapat disimpulkan disimpang yang memiliki nilai puncak
pick siang adalah simpang kolonel sugiono .
Berdasarkan hasil hitungan yang diperoleh dilapangan kapasitas yang terjadi di simpang
empat pasific Kota tegal. Kamis, 13 Desember 2018 pukul 08.00 – 17.00 WIB untuk masing-
masing pendekat utara, timur, selatan, dan barat adalah 793 smp/jam, 757.64 smp/jam, 522
smp/jam, 817,40 smp/jam. Data tersebut diambil pada pengambilan survai paling puncak
selama survey di lapangan dan dihitung berdasarkan MKJI 1997.
Derajat kejenuhan yang terjadi di simpang empat pasific Kota tegal untuk masing-
masing pendekat utara, timur, selatan, barat adalah 0,986, 0.878, 0,986, 0.0,986. Data tersebut
diambil pada pengambilan survei dilapangan dan dihitung berdasarkan MKJI 1997.
Arus lalu lintas dari arah simpang utara, barat, timur, selatan adalah 781,9 , 806,1 , 665,4
dan 515,2 smp/jam
Panjang antrian yang terjadi di simpang empat pasific Kota tegal, untuk pendekat utara
adalah 45m, pendekat timur 32 m, pendekat selatan 27 m, dan pendekat barat 43 m, berdasarkan
MKJI 1997 .
Untuk rasio kendaraan stop/smp dati pendekat utara , timur , selatan, dan barat adalah 1,580 ,
1,069 , 1,771 , dan 1,568 smp, tundaan totalnya adalah 66,692 smp/jam, 28,358 smp/jam,
53,934 smp/jam, 67,429 smp/jam, tundaan total dari semua sisi simpang 216.413 smp/jam
dengan rata-rata 78,17 smp/jam

5.2 SARAN
Dari hasil kesimpulan diatas ada beberapa saran yang dapat kami sampaikan setelah melakukan
penelitian tentang analisis simpang bersinyal dengan Metode MKJI 1997 adalah sebagai
berikut.
1. Solusi penanganan untuk kinerja simpang empat pasific adalah dengan diberikan alternative
desain geometrik jalan disertai perubahan waktu hijau pada pengaturan traffic light.
2. Melakukan penelitian-penelitian lainnya yang masih berhubungan dengan analisis simpang
bersinyal, hal ini diharapkan dapat menunjang dan mendukung serta mempunyai suatu tindak
lanjut terhadap kelancaran lalu lintas pada persimpangan seperti pada penelitian yang sudah ada.
3. Perlu adanya pembaharuan-pembaharuan pada Metode MKJI 1997, hal ini dikarenakan secara
keseluruhan Metode MKJI 1997 masih bersifat umum, hal ini dikarenakan adanya perbedaan
karakteristik lalu lintas pada masing-masing kota di ibu kota.
LAMPIRAN

Keterangan : keadaan simpang bersinyal ( simpang empat pasifik kota tegal ) ramai lancar.

Keterangan : marka zebra croos di simpang empat pasifik tepatnya disisi jalan Jl. Meyjen
Sutoyo berfungsi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai