BAB I
PENDAHULUAN
1. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilakukan sepanjang tahun dan sifatnya
sebagai proteksi terhadap kerusakan. Adapun jenis kegiatan pemeliharaan rutin antara
lain adalah pemeliharaan terhadap :
1. Lapis permukaan, seperti penambalan lubang (patching), melabur aspal, dan
lain-lain.
2. Bahu jalan, seperti pengisian material bahu jalan yang tergerus dan
pemotongan rumput.
3. Drainase jalan, seperti pembersihan saluran, agar tetap berfungsi baik saat
musim hujan.
4. Bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan, dan lain-lain.
2. Pemeliharaan Berkala
3. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah kegiatan tidak direncanakan atau dilakukan di luar rencana karena
timbulnya kerusakan akibat hal-hal di luar dugaan, seperti bencana alam atau tidak
dilaksanakannya pemeliharaan rutin atau berkala, dengan tujuan mengembalikan jalan
ke keadaan semula agar tetap berfungsi.
Pemeliharaan Jalan 1
Survey Pemeliharaan Jalan
Hubungan antara tingkat pelayanan dengan umur rencana jalan, dan jenis penanganan
jalan, dapat digambarkan pada diagram berikut.
4. Bagian-bagian jalan
Pemeliharaan Jalan 2
Survey Pemeliharaan Jalan
5. Survai.
Survai kondisi jalan dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat pada bagian -
bagian jalan yang perlu dipelihara. Sesuai buku Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan
Nasional dan Jalan Propinsi No.001/T/Bt/1995, data tersebut antara lain :
o Nama Propinsi
o Nama Satuan Kerja
o No. Ruas/Nama Ruas Jalan
o Tanggal Survey
o Cuaca
o Status Jalan : N,P atau K
o Bagian/segmen (km)
o STA kiri atau kanan
o Kode Kerusakan
o Jenis dan dimensi kerusakan (kedalaman/cm, panjang/m, lebar/m).
Pemeliharaan Jalan 3
Survey Pemeliharaan Jalan
6. Tujuan Modul
Tujuan modul terdiri dari dari tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran
khusus :
Yaitu setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan memahami tentang survai
pemeliharaan jalan
Pemeliharaan Jalan 4
Survey Pemeliharaan Jalan
BAB II
PERSIAPAN, PENGKAJIAN ULANG DATA SURVAI PEMELIHARAAN
JALAN DAN PELAKSANAAN SURVAI LAPANGAN
1. PERSIAPAN
Sebelum kita melakukan survai pemeliharaan jalan ini tentu saja kita telah mempunyai
data survai yang sudah pernah dilakukan pada waktu sebelumnya. Sebagai langkah
persiapan adalah mengumpulkan informasi dan data survai sebelumnya tersebut atau
disebut data sekunder yang sangat diperlukan sebagai perbandingan dan untuk
menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Adapun data sekunder tersebut meliputi antara lain data geometrik, data jenis
permukaan, data kondisi jalan, data lalulintas, data riwayat penanganan jalan dan data
struktur.
Data geometrik meliputi antara lain data segmen jalan (nomor ruas, nama pangkal
ruas, nama ujung ruas, titik pengenal pangkal, titik pengenal ujung, panjang ruas,
fungsi jalan, status administrasi ruas serta panjang dan lebar perkerasan
Data jenis permukaan jalan ditentukan menurut kategori: jalan aspal, jalan batu/telford,
jalan kerikil, jalan tanah dan jalan beton.
Data kondisi jalan mencerminkan kondisi permukaan rata-rata suatu segmen, terutama
mencerminkan kualitas kenyamanan atau kekasarannya. Mengacu pada IRMS kondisi
jalan ditentukan berdasarkan Road Condition Index (RCI) untuk menilai kondisi jalan
secara manual serta bersama-sama dengan International Roughness Index (IRI) yang
memakai ukuran kekasaran (rouhness) dari NAASRA. Adapun kategori kondisi jalan
adalah: kondisi baik, sedang (kondisi pelayanan mantap), rusak ringan (kondisi
pelayanan tidak mantap) dan kondisi rusak berat (kondisi pelayanan kritis).
Data lalu-lintas, antara lain yaitu data lalu-lintas harian rata-rata (LHR) untuk
kendaraan roda 4 yang ada dan LHR kendaraan roda 4 ekivalen termasuk sepeda
Pemeliharaan Jalan 5
Survey Pemeliharaan Jalan
motor dan lalu-lintas bukan bermotor yang tercatat dalam penghitungan lalu-lintas
Data riwayat penanganan jalan terdiri dari antara lain: tahun program pekerjaan,
panjang pekerjaan jalan, Sta awal dan Sta akhir segmen/ruas pekerjaan jalan, jenis
pekerjaan jalan, jenis lapis permukaan pekerjaan jalan, lebar perkerasan pekerjaan
jalan, biaya pekerjaan jalan, biaya pekerjaan jalan/Km, sumber dana, tanggal PHO,
tanggal FHO, status proyek, sumber dan tanggal data, catatan.
Pemeliharaan Jalan 6
Survey Pemeliharaan Jalan
Pada tahap pengkajian tersebut akan diteliti berbagai alternatip untuk pelaksanaan
pemeliharaan jalan.
b. langkah pemeriksaan
Pada form lampiran 2, (2-1), (2-2) terdapat contoh suatu langkah pemeriksaan secara
terperinci, yaitu menjelaskan bagaimana memeriksa dan mendapatkan gambaran yang
tepat mengenai kerusakan pada perkerasan jalan.
Formulir RM1 digunakan untuk mencatat jenis serta jumlah kerusakan suatu
ruas jalan berikut pencatatan terhadap bangunan pelengkap dan perlengkapan
jalan, yang isinya berdasarkan hasil pengukuran di lapangan sesuai dengan
formulir/gambar pengukuran tiap jenis kerusakan.
Formulir RM2 pengisiannya di lakukan di kantor. Isi dari formulir RM2 adalah
Pemeliharaan Jalan 7
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 8
Survey Pemeliharaan Jalan
BAB III
METODE PELAKSANAAN SURVAI
Pada survai lapangan untuk perkerasan jalan dan bahu jalan, metode yang digunakan
adalah dengan mengukur dimensi berbagai bentuk kerusakan yang dialami jenis
perkerasan dan bahu jalan tersebut. Jenis perkerasan jalan dibagi dalam kategori :
perkerasan jalan tidak beraspal, perkerasan jalan beraspal, dan perkerasan jalan beton.
Sedangkan bentuk kerusakan mencakup antara lain : bentuk kerusakan lubang,
kerusakan gelombang atau keriting, kerusakan alur, kerusakan ambles/penurunan, dll.
Metode survai ini mengharuskan pengamat menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
pada setiap jenis perkerasan jalan yang disurvai serta memahami bagian mana saja
pada perkerasan jalan yang harus diukur serta kriteria pengukurannya. Selanjutnya
hasil pengukuran tersebut dicatat pada formulir yang telah disediakan yaitu form RM1
dan pada formulir tersebut dilakukan pencatatan data-data mengenai : nama propinsi,
nama Balai atau Dinas PU setempat, no dan ruas jalan yang disurvai, tanggal survai,
cuaca yang terjadi saat survai, status jalan apakah Nasional (N), Propinsi (P) atau
Kabupaten (K), Bagian/segmen (km....) dari jalan tersebut, STA kiri atau kanan, kode
kerusakan, dimensi kerusakan misalnya kedalaman maximum (mm) dari kerusakan
tersebut, Luas dari bentuk kerusakan P (m) x L (m), serta nama petugas yang survai
atau nama pengamat.
a. Kerusakan lubang
Pemeliharaan Jalan 9
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 10
Survey Pemeliharaan Jalan
b. Kerusakan gelombang/keriting
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Mistar 1,2 meter
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 11
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain
Kode kerusakan
Kedalaman maximum gelombang (mm)
Luas lubang P (m) x L (m)
Nama pengamat
c. Kerusakan alur
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Mistar 1,2 meter
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 12
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Kedalaman maximum alur (mm)
Luas P (m) x L (m)
Nama pengamat
d. Kerusakan ambles/penurunan
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Mistar 1,2 meter
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 13
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Kedalaman maximum penurunan (mm)
Luas penurunan P (m) x L (m)
Nama pengamat
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 14
Survey Pemeliharaan Jalan
Bila kedalaman dari penggerusan lebih dari material dasar, yang harus
dicatat adalah luas daerah ini (m2), kedalaman (mm) dan dicatat
sebagai kerusakan besar.
(kolom keterangan pada Form RM 1 harus menjelaskan tentang kerusakan itu, kecil
atau besar).
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Kedalaman maximum penggerusan>lapis pondasi atau < lapis pondasi
(mm)
Luas tergerus P (m) x L (m)
Nama pengamat
a. Kerusakan lubang
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 15
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Kedalaman lubang maximum (mm)
Luas lubang P (m) x L (m)
Nama pengamat
b. Kerusakan gelombang/keriting
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Mistar 1,2 meter
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 16
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Kedalaman maximum gelombang (mm)
Luas lubang P (m) x L (m)
Nama pengamat
c. Kerusakan alur
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Mistar 1,2 meter
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 17
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain
Kode kerusakan
Kedalaman maximum alur (mm)
Luas lubang P (m) x L (m)
Nama pengamat
d. Kerusakan penurunan/ambles
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Mistar 1,2 meter
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 18
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Kedalaman maximum penurunan (mm)
Luas penurunan P (m) x L (m)
Nama pengamat
e. Kerusakan jembul
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Mistar 1,2 meter
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 19
Survey Pemeliharaan Jalan
f. Kerusakan tepi
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Mistar 3 meter atau tali (seperti terlihat di gambar/photo)
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 20
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jenis permukaan
Maximum pengukuran (mm)
Catatan kerusakan perkerasan atau bahu jalan
Luas lubang P (m) x L (m)
Nama pengamat
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 21
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Lebar retak < 2mm atau > 2 mm
Luas kerusakan P (m) x L (m)
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 22
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pengukur retak 2 mm (paling tinggi)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Panjang retak untuk kerusakan kecil atau luas (mm)
Luas kerusakan yang diperbaiki (retak yang lebar)
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 23
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
(Kegemukan aspal dapat diartikan sebagai pergerakan keatas dari bitumen yang
berlebihan dibawah permukaan jalan pada jalur lalulintas)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas daerah kegemukan aspal P (m) x L (m)
Catatan jika kerusakan terjadi pada tikungan atau daerah
pemberhentian
Nama pengamat
j. Kerusakan terkelupas
Pemeliharaan Jalan 24
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas lubang P (m) x L (m)
Catatan jika kerusakan setempat atau meluas
Catatan jika kerusakan > 20% dari panjang jalan
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 25
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Panjang sambungan terbuka (m)
Nama pengamat
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 26
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan.
Panjang dari penurunan sambungan (m).
Catatan pada kolom keterangan kedalaman dari penurunan sambungan .
Nama pengamat
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 27
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas lubang P (m) x L (m)
Panjang sambungan yang pecah
Nama pengamat
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 28
Survey Pemeliharaan Jalan
Bila retak buaya atau garis terlihat di bahu jalan meskipun kerusakan
menerus lebih besar dari 100 m, maka pengamat harus mengukur luas
daerah kerusakan dalam m2 dan dicatat sebagai kerusakan meluas
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Catatan bahwa kerusakan ini setempat atau meluas
Luas kerusakan P (m) x L (m)
Nama pengamat
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 29
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas kerusakan P (m) x L (m)
Nama pengamat
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Ketinggian rumput (mm)
Luas daerah berumput P (m) x L (m)
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 30
Survey Pemeliharaan Jalan
a. Kerusakan pendangkalan
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 31
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Kedalaman rata-rata kerusakan
Luas pendangkalan P (m) x L (m)
Volume pendangkalan
Nama pengamat
i. Peralatan
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 32
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas daerah semak P (m) x L (m)
Nama pengamat
GORONG-GORONG
a. Kerusakan gorong-gorong yang tersumbat
i. Peralatan
Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur gorong-gorong yang tersumbat.
Pengamat harus memperkirakan kerusakan hanya berdasarkan pada perkiraan
secara visual saja.
Pemeliharaan Jalan 33
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah gorong-gorong yang tersumbat
Nama pengamat
b. Kerusakan gorong-gorong
i. Peralatan
Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur kerusakan kondtruksi gorong-
gorong . Pengamat harus memperkirakan kerusakan hanya berdasarkan pada
perkiraan secara visual saja.
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah gorong-gorong yang rusak
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 34
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur kerusakan kepala gorong-gorong.
Pengamat harus memperkirakan kerusakan hanya berdasarkan pada perkiraan
secara visual saja.
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah kepala gorong-gorong yang rusak
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 35
Survey Pemeliharaan Jalan
SALURAN AIR
i. Peralatan
Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur kerusakan yang disebabkan oleh
timbunan sampah pada saluran. Pengamat harus memperkirakan kerusakan
hanya berdasarkan pada perkiraan secara visual saja.
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas daerah yang tertimbun sampah
Catat kapan kerusakan itu besar atau kecil
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 36
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Volume material yang tergerus
Cari lokasi penggerusan (aliran keluar dari bangunan drainase)
Nama pengamat
Stabilitas badan jalan, baik pada daerah timbunan maupun galian sangat penting
dalam memelihara kekuatan struktur perkerasan jalan, oleh sebab itu metode survai
untuk lereng pada galian dan timbunan sangat diperlukan. Jenis kerusakan yang
terjadi umumnya antara lain: erosi/pengikisan talud, rembesan air pada talud, retak
Pemeliharaan Jalan 37
Survey Pemeliharaan Jalan
pada lereng dengan pasangan batu, ambles pada lereng dengan pasangan batu,
rumput panjang pada talud/lereng dan kehilangan batu pada lereng.
Tentu saja pada pelaksanaan survai diperlukan adanya pencatatan data yang meliputi
nama propinsi, nama Balai atau Dinas PU setempat, no dan ruas jalan yang disurvai,
tanggal survai, cuaca yang terjadi saat survai, status jalan apakah Nasional (N),
Propinsi (P) atau Kabupaten (K), Bagian/segmen (km....) dari jalan tersebut, STA kiri
atau kanan, kode kerusakan, dimensi kerusakan misalnya luas timbunan kotoran,
panjang pagar/railing yang pudar dan luas kerusakan oprit, serta nama petugas yang
survai atau nama pengamat.
i. Peralatan
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 38
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas lereng yang tergerus
Catat kapan kerusakan besar atau kecil
Nama pengamat
i. Peralatan
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas efektif lereng
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 39
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Panjang retak
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 40
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Maksimum kedalaman lendutan
Luas kerusakan L (m) x P (m)
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 41
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas daerah rerumputan L (m) x P (m)
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 42
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas kerusakan L (m) x P (m)
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 43
Survey Pemeliharaan Jalan
Jenis kerusakan pada jembatan dan gorong-gorong antara lain; dek berpasir, pagar
yang pudar dan penurunan oprit dan lain-lain. Metode perbaikannya yaitu pembersihan,
pengecatan serta perataan oprit. Pengamat harus memahami peralatan yang
dibutuhkan serta bagian kerusakan yang harus diukur serta kriteria pengukurannya.
Seperti juga pada survai lainnya, diperlukan adanya pencatatan data yang meliputi
nama propinsi, nama Balai atau Dinas PU setempat, no dan ruas jalan yang disurvai,
tanggal survai, cuaca yang terjadi saat survai, status jalan apakah Nasional (N),
Propinsi (P) atau Kabupaten (K), Bagian/segmen (km....) dari jalan tersebut, STA kiri
atau kanan, kode kerusakan, dimensi kerusakan misalnya panjang keretakan, luas
daerah kerusakan serta nama petugas yang survai atau nama pengamat.
a. Dek berpasir
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 44
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas timbunan kotoran
Nama pengamat
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
Pemeliharaan Jalan 45
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Panjang pagar/railing yang pudar
Nama pengamat
c. Penurunan oprit
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas kerusakan L (m) x P (m)
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 46
Survey Pemeliharaan Jalan
Perlengkapan jalan dan marka jalan merupakan hal yang penting karena terutama
digunakan untuk keamanan jalan dan kemudahan berlalu-lintas, oleh sebab itu
perlengkapan jalan dan marka jalan harus jelas terlihat oleh pengguna jalan.
Perlengkapan jalan umumnya terdiri dari patok KM, HM dan rambu dan jenis
kerusakannya antara lain; patok rusak, patok hilang dan patok terhalang/tidak terlihat,
perubahan letak rambu, rambu cacat, rambu rusak, rambu hilang dan tiang rambu
hilang/bengkok. Sedangkan marka jalan jenis kerusakannya biasanya adalah marka
pudar dan marka jalan yang salah.
Umumnya tidak diperlukan peralatan pada jenis survai ini tetapi pengamat harus
mampu memperkirakan kerusakan secara visual dan juga diperlukan pencatatan data
meliputi nama propinsi, nama Balai atau Dinas PU setempat, no dan ruas jalan yang
disurvai, tanggal survai, cuaca yang terjadi saat survai, status jalan apakah Nasional
(N), Propinsi (P) atau Kabupaten (K), Bagian/segmen (km....) dari jalan tersebut, STA
kiri atau kanan, kode kerusakan, jumlah patok KM, HM yang rusak, hilang, terhalang,
jumlah rambu yang berubah letak, cacat, rusak, hilang, luas marka jalan yang pudar
dan yang salah dsb.
PATOK KM, HM
Pemeliharaan Jalan 47
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Tidak perlu peralatan untuk mengukur patok yang rusak, pengamat
harus memperkirakan kerusakan secara visual
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah patok KM, HM yang rusak
Nama pengamat
i. Peralatan
Odometer kendaraan
Pemeliharaan Jalan 48
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah patok KM, HM yang hilang
Nama pengamat
i. Peralatan
Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur patok yang terhalang,
pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual
Pemeliharaan Jalan 49
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah patok KM, HM yang terhalang
Nama pengamat
RAMBU
i. Peralatan
Tidak perlu peralatan untuk mengukur perubahan letak rambu lalu-lintas,
pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual
Pemeliharaan Jalan 50
Survey Pemeliharaan Jalan
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah rambu yang berubah
Nama pengamat
i. Peralatan
Tidak perlu peralatan untuk mengukur kerusakan rambu yang cacat,
pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah rambu yang cacat
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 51
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Tidak perlu peralatan untuk mengukur kerusakan rambu yang rusak,
pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah rambu yang rusak
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 52
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Tidak perlu peralatan untuk mengukur rambu untuk mengukur rambu
yang hilang, pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah rambu yang hilang
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 53
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur patok yang hilang atau
rusak, pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Jumlah rambu yang hilang/rusak
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 54
Survey Pemeliharaan Jalan
MARKA JALAN
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas marka jalan yang pudar
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 55
Survey Pemeliharaan Jalan
i. Peralatan
Rambu lalu-lintas sementara
Pita ukur (2 meter)
iv. Data yang harus dicatat (pada Form RM 1), antara lain :
Kode kerusakan
Luas marka jalan yang salah
Nama pengamat
Pemeliharaan Jalan 56
Survey Pemeliharaan Jalan
Oleh sebab itu pengamat harus memahami peralatan (misalnya theodolit, pita ukur,
rambu sementara) yang dibutuhkan serta bagian kerusakan atau ketidaksesuaian
yang harus diukur serta kriteria pengukurannya.
Seperti juga pada survai lainnya, diperlukan adanya pencatatan data yang meliputi
nama propinsi, nama Balai atau Dinas PU setempat, no dan ruas jalan yang disurvai,
tanggal survai, cuaca yang terjadi saat survai, status jalan apakah Nasional (N),
Propinsi (P) atau Kabupaten (K), Bagian/segmen (km....) dari jalan tersebut, STA kiri
atau kanan, kode kerusakan, jenis dan dimensi kerusakan, serta nama pengamat.
Pemeliharaan Jalan 57
Survey Pemeliharaan Jalan
BAB IV
PERKIRAAN KUANTITAS DAN
PENETAPAN PENANGANAN JALAN
Dalam penyusunan perkiraan kuantitas untuk setiap jenis pekerjaan yang dilaksanakan
selama 1 (satu) tahun anggaran, diperlukan kemampuan membuat perkiraan
berdasarkan data tahun yang lalu dengan asumsi sebagai berikut :
Pemeliharaan Jalan 58
Survey Pemeliharaan Jalan
Oleh karena itu perkiraan pekerjaan ini didasarkan atas pengalaman tahun lalu
atau perkiraan dari prosentase kerusakan seluruh luas permukaan jalan sesuai
umur rencana jalan tersebut.
c. Pemeliharaan trotoar
Perkiraan kuantitas pekerjaan pemeliharaan trotoar didasarkan hasil survai
lapangan, menurut luas trotoar yang rusak.
d. Pemeliharaan drainase
Perkiraan kuantitas pemeliharaan drainase didasarkan pada hasil survai lapangan
yang dilaksanakan sepanjang drainase yang ada di lapangan.
f. Pemeliharaan talud
Perkiraan kuantitas pemeliharaan talud berdasarkan hasil survai lapangan, yaitu
volume kerusakan-kerusakan yang perlu diperbaiki.
g. Pemeliharaan darurat
Perkiraan kuantitas pemeliharaan darurat didasarkan pengalaman tahun yang lalu,
seperti volume tanah longsor dan lain-lain.
h. Pemeliharaan struktur
Perkiraan kuantitas pemeliharaan struktur didasarkan hasil survai pada jembatan
dan perkiraan berdasarkan pengalaman untuk gorong-gorong
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 3 yang memperlihatkan perkiraan
kuantitas pekerjaan berdasarkan hasil survai lapangan dan perkiraan berdasarkan
pengalaman.
Pemeliharaan Jalan 59
Survey Pemeliharaan Jalan
1. Kondisi jalan
b. Jalan Kabupaten
Jalan dengan kondisi baik adalah jalan dengan permukaan pekerasan baik
sampai dengan (IRI=1,7 m/km), dan tidak ada kerusakan permukaan
Jalan dengan kondisi rusak sedang adalah jalan dengan permukaan
perkerasan mulai bergelombang (IRI=12 m/km), dan sudah ada sedikit
kerusakan permukaan dan penambalan (kurang dari 20% dari luas jalan yang
ditinjau)
Jalan dengan kondisi rusak ringan adalah jalan dengan permukaan
perkerasan bergelombang, yang sudah mulai mengganggu kenyamanan
berkendaraan(kendaraan standar jenis Kijang) dan kerusakan permukaan 20-
60% dari luas jalan yang ditinjau.
Jalan dengan kondisi rusak berat adalah jalan dengan kerusakan permukaan
berupa lobang-lobang yang disertai dengan kerusakan lapis pondasi dan lapis-
lapis lain sibawahnya seperti lobang-lobang yang dalam, ambles, sungkur, dsb
ayng cukup besar (lebih dari 60% dari luas jalan yang ditinjau)..
Pemeliharaan Jalan 60
Survey Pemeliharaan Jalan
Catatan :
Nilai konstruksi jalan (Serviceability Index) dapat dinyatakan dengan RCI (Road
Condition Index) atau IRI (International Rouhgness Index).
Umur pelayanan jalan dapat dinyatakan dengan satuan waktu (tahun) atau
satuan lalu-lintas (ESA’s)
Batas kemantapan jalan adalah saat di mana pembina jalan harus melakukan
suatu tindakan penanganan jalan, karena kalau tidak, maka jalan akan
memasuki tingkat pelayanan kritis yang berarti jalan tidak lagi dapat melayani
lalu-lintas.
Pemeliharaan Jalan 61
Survey Pemeliharaan Jalan
Selain menggunakan kriteria seperti yang telah disebutkan pada point 1. Kondisi Jalan
diatas, maka dapat juga digunakan acuan dari SK. No 77/KPTS/Db/1990 sebagai cara
untuk menetapkan program penanganan jalan, berdasarkan klasifikasi kondisi jalan
hasil survey sebagai berikut :
Pemeliharaan Jalan 62
Survey Pemeliharaan Jalan
Keterangan
o PR = Pemeliharaan Rutin; PM = Periodic Maintenance (Pemeliharaan
Berkala); PK = Peningkatan
o Mengacu SK. No 77/KPTS/Db/1990. , tentang Petunjuk Teknis
Perencanaan dan Pemrograman Jalan Kabupaten
Penentuan persentase kerusakan ruas jalan, ruas jalan yang akan disurvai dibagi
menjadi segmen yang berjarak 100 meter, dengan menggunakan Format S1
/Survey yaitu “Survai Penjajagan Kondisi Jalan” dalam SK. No 77/KPTS/Db/1990.
(lihat Lampiran), yang antara lain berisi :
o No Ruas, segmen,
Pemeliharaan Jalan 63
Survey Pemeliharaan Jalan
Hasil penilaian kondisi jalan menurut segmen dari Form S1, serta tabel Korelasi
Kondisi kerusakan jalan (dalam persentase) dengan program/kegiatan Penanganan
tersebut di atas, kemudian dapat dilakukan pengisian Form S1-A yaitu “Penentuan
program/kegiatan penanganan per ruas” (lihat Lampiran).
Pemeliharaan Jalan 64
Survey Pemeliharaan Jalan
LAMPIRAN - A
Pemeliharaan Jalan 65
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 66
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 67
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 68
Survey Pemeliharaan Jalan
LAMPIRAN - B
FORM RM 1
SURVAI PEMELIHARAAN RUTIN JALAN
CATATAN KONDISI DAN HASIL
PENGUKURAN
(VERSI RMMS)
Pemeliharaan Jalan 69
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 70
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 71
Survey Pemeliharaan Jalan
LAMPIRAN - C
FORM S1
SURVAI PENJAJAGAN KONDISI JALAN
(VERSI SK 77)
Pemeliharaan Jalan 72
Survey Pemeliharaan Jalan
FORM S1
SURVAI PENJAJAGAN KONDISI JALAN
KM. YSD
TITIK PENGENAL UJUNG RUAS (YANG SUDAH
HAL DARI DISESUAIKAN)
.9
.8
.7
.6
.5
.4
.3
.2
.1
.0
.9
.8
.7
.6
.5
.4
.3
.2
.1
.0
AWAL TIPE PERMUKAAN
ODOM A: Aspal B: Batu KERUSAKAN PERMUKAAN : % LUAS
KONDISI PERMUKAAN
B: Beton ... / …. TIPE 1 2 3 4
K: Kerikil T: Tanah KERUSAKAN BAIK SDNG RUSAK RS.BRT
B: Baik S: Sedang R: Rusak RB: Rusak Berat TITIK PENGENAL PANGKAL RUAS BERASPAL
B Lubang-lubang 0-1 1-5 5 - 15 > 15
C Legokan 0-5 5 - 10 10 - 50 > 50
D Retak-retak 0-3 3 - 12 12 - 25 > 25
E Alur bekas roda 0-3 3-5 5 - 25 > 25
TDK BERASPAL
Pemeliharaan Jalan 73
Survey Pemeliharaan Jalan
CONTOH PERHITUNGAN
FORM S1. SURVAI PENJAJAGAN KONDISI JALAN
NO. RUAS 01
KM. YSD
TITIK PENGENAL UJUNG RUAS (YANG SUDAH
6,9
HAL DARI DISESUAIKAN)
36 / KD.Rintis
PERMUKAAN Dra Lbng Lgok Retak Alur Bahu Kmrg
KM JALAN IKHTISAR SITUASI JALAN ina- B C D E L K
ANGKA KM ODOM PENILAIAN
YSD Ti- Kon. Lbar Odometer se Lbng Lmbk Erosi Alur Glbg Kmrg
pe A (m) M F G H I J K
TDK BERASPAL
Pemeliharaan Jalan 74
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 75
Survey Pemeliharaan Jalan
LAMPIRAN - D
Pemeliharaan Jalan 76
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 77
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 78
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 79
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 80
Survey Pemeliharaan Jalan
LAMPIRAN - E
FORM S1-A
PENENTUAN PROGRAM
PENANGANAN RUAS JALAN
(VERSI SK 77)
Pemeliharaan Jalan 81
Survey Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan 82
Survey Pemeliharaan Jalan
FORM S1-A
PENENTUAN PROGRAM/KEGIATAN PENANGANAN SUATU RUAS JALAN
Propinsi :
Kabupaten :
No Ruas : 01.001
Nama Ruas : Kota 1 - Kota Kec.2
Awal Km Ruas : 21.000
Akhir Km Ruas : 22.000
Nilai Kerusakan Program Penanganan
No No Segmen Keterangan
(%) PR PM PK
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah Nilai Kerusakan (%)
Jumlah Segmen yang ditangani
Panjang segmen tiap penanganan (m)
Rata-rata Nilai Kerusakan per segmen (%)
Program/Kegiatan :
Target Efektif :
Pemeliharaan Jalan 83