STUDI PUSTAKA
II.1 Umum
perbaikan dan pemeliharaan jalan yang ada, prediksi tingkat kualitas pelayanan
suatu jalan akan mempengaruhi alokasi biaya perbaikan dan pemeliharaan jalan
kondisi fungsional pada perkerasan lentur dan geometrik pada ruas Jalan
geometrik jalan berdasarkan data yang didapatkan saat ini dari instansi terkait.
ketidakrataan permukaan jalan dengan bantuan model HDM III, prediksi tersebut
membantu efisiensi dan optimasi alokasi biaya pemeliharaan jalan yang ditinjau
Brazil,dan Kenya dan beberapa negara riset terkemuka dunia seperti MIT, TRRL,
Badan Perencanaan Transport Brazil, serta UNDP, sejak tahun 1971 telah
Hal ini timbul karena hampir lebih dari ratusan juta dolar yang telah
negara berkembang dibenua Afrika, Asia dan Amerika Latin. Sementara di Eropa
pemeliharaan jalan.
Bank Dunia yang memperoleh dana dari negara-negara donor masih sangant
mendapatkan sumber dana yang terbatas menyebabkan bagi negara yang memiliki
negara yang bersangkutan membuat suatu sistem yang dapat menaksir prioritas.
pembangunan jalan baru atau lebih ekonomis untuk menghabiskan sedikit biaya
dengan membangun jalan yang lebih tahan lama atau lebih panjang umur
rencananya.
Maka untuk itu, studi awalnya dilakukan oleh Bank Dunia dengan beberapa
negara berkembang pada tahun 1969 membuat penentuan prioritas dari beberapa
alternatif dan memberinya nama Desain dan Standar Pemeliharaan Jalan Raya
atau lebih dikenal dengan Highway Design and Maintenance Standards (HDM),
yang kemudian dipakai dan diuji dalam merencanakan suatu jalan baru atau
pemeliharaan jalan. Pada awalnya program ini telah menjadi program utama
kemudian menjadi dasar kuantitatif keputusan dibidang jalan raya, dan sekarang
geometri jalan, dan pembangunan seksi jalan tidak termasuk dalam kegiatan
1. Pemeliharaan rutin
2. Pemeliharaan periodik
3. Pekerjaan darurat
Hasil pengukuran kinerja perkerasan jalan yang terdiri dari: roughness,
pemeliharaan sesuai Standar Bina Marga ( Teknik Pengelolaan Jalan Seri Panduan
Pekerjaan ini dilakukan untuk seluruh ruas yang ada pada jaringan jalan
sepanjang tahun dan tidak terpengaruh oleh jenis permukaan jalan (beraspal/tidak
beraspal) ataupun volume lalu lintas yang melewatinya. Aktivitas kegiatan yang
terjadi pada perkerasan jalan akibat dari pengaruh lalu lintas dan kondisi
lingkungan. Aktifitas yang dilakukan pada kegiatan perbaikan perkerasan jalan ini
terhadap jalan pada waktu-waktu tertentu (tidak menerus sepanjang tahun) dan
dengan lapisan tambah yang sifatnya tidak memberikan nilai struktural tetapi
hanya untuk memperbaiki integritas perkerasan. Jenis aktifitas ini antara lain
adalah:
Kegiatan ini adalah penambahan nilai struktural perkerasan yaitu antara lain
dengan:
1) Inlay
II.2.3 Peningkatan
jalan yang berupa peningkatan struktural dan atau geometriknya agar mencapai
pemeliharaan peiodik, atau peningkatan jalan. Pekerjaan ini hanya untuk kondisi
yang mendesak yang harus dilakukan dalam waktu singkat, biasanya hanya
Untuk Jalan Nasional dan Jalan Provinsi, Dirjen Bina Marga, 1995).
c. Lalu lintas;
berpijak pada analisis dari berbagai aspek untuk mencapai sasaran dan tujuan
biasanya muncul dari para stakeholder baik pemerintah atau masyarakat maupun
Pada tahap ini, ide atau sasaran dianalisis dengan maksud apakah bisa
dilanjutkan dengan analisis yang lebih detail dan komprehensif. Analisis awal
yang dilakukan biasanya berupa analisis dari aspek teknis, ekonomi, sosial dan
dilanjutkan namun lokasi kegiatan masih belum spesifik dan bisa saja berubah.
c. Studi Kelayakan
Tahap berikut ini akan dikerjakan jika sekiranya hasil rekomendasi dari para
data primer dan data sekunder yang diperlukan dengan lengkap sehingga analisis
teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan dilaksanakan dengan lebih detail dan
d. Seleksi perancangan
Pada tahap ini diseleksi hasil rekomendasi studi kelayakan dari beberapa
alternatif yang diajukan untuk dilanjutkan dengan detail desain - detail desain.
Detail konstruksi, RAB (Rencana Anggaran Biaya), gambar rencana, serta RKS
(Rencana Kerja dan Syarat) merupakan hasil-hasil yang akan didapat pada
e. Pelaksanaan fisik
perwujudan dari detail desain menjadi suatu bangunan sipil rencana sesuai dengan
Dari keenam tahapan tersebut posisi studi kelayakan mendapat porsi yang
penting karena terdapat dua tahap yang bertujuan sama bagi suatu rencana
pembangunan yaitu pra studi kelayakan dan studi kelayakan. Perbedaan keduanya
pada situasi tertentu, kadang tak terlalu jauh, misalnya saja pada perencanaan
studi kelayakan tanpa evaluasi pendahaluan atau pra studi kelayakan sudah cukup
analisis ini diperuntukkan pada investasi pembangunan jalan dengan lalu lintas
(road user cost). Komponen utama biaya pengguna jalan antara lain terdiri dari
biaya operasi kendaraan (BOK) atau Vehicle Operating Cost (VOC), nilai waktu
perjalanan (Value Of Travel Time Saving) dan biaya kecelakaan (accident cost)
(Dept. PU, 2005, Pra Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan).
terjadi dengan adanya pengoperasian satu jenis kendaraan pada kondisi normal
Biaya operasi kendaraan terdiri atas biaya tetap/standing cost dan biaya
tidak tetap (running cost). Karena yang diperhitungkan sebagai manfaat proyek
adalah selisih dalam BOK, maka yang perlu dihitung adalah biaya tidak tetap saja,
baik untuk kondisi dengan proyek (with project) maupun untuk kondisi tanpa
2. Ban
5. Minyak pelumas
6. Awak kendaraan
7. Depresisasi
8. Bunga
Dengan menggunakan program HDM III, input data yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
yaitu (i) diperkeras dan (ii) tanpa perkerasan. Jalan yang diperkeras
dan tanah.
Apabila nilai roughness tidak tersedia dalam unit yang diatas maka
( Watanatada. 2004)
sebaliknya
A B C d e f g h
Section Panjang Gradien Gradien Gradien Peninggian Penurunan Perjalanan Mendaki
(m) (fraksi) Positif Negatif (m) (m) (m)
1 1300 -0,043 0 0,012 0 54,6 0
2 450 0,044 0,014 0 19,8 0 450
3 400 -0,044 0 0,014 0 17,6 0
4 600 0,037 0,037 0 22,2 0 600
5 670 -0,061 0 0,081 0 42,88 0
L=3420 PL=42.00 NL=115.08 P=1050
Dari titik A ke B
Gradien Posisitf (PG) = 42 / 1.05 * 100 =4.0%
Gradien Negatif (NG) = 115/(3.430-1.050)100 =4.9%
Perjalanan Mendaki (LP) = 1.050 / 3.420 *100 = 30.7%
yaitu: (i) satu lajur dan (ii) lebih dari satu lajur.masukkan 1 untuk memilih
satu laju dan 0 untuk jalan yang memiliki lebih dari satu lajur
Model ini membuat perbedaan antara lajur single dan jalan yang
lain. Bila lebar jalan kurang dari 4.0 meter, jalan didesain sebagai satu
membagi kedua sisi jalan). Jika jalan lebih lebar dari 5.5 meter, maka
antara lain lebar bahu dan kondisi, lalu lintas harian, dan komposisi lalu
lintas.
B). Karakteristik Kendaraan
HPRATED
untu kelas kendaraan hanya bergantung pada tipe permukaan pada bagian
yang sejenis.
terhadap pergerakan kedaraan. Efek dari hasil perhitungan ini terllihat pada
penggunaan bahan bakar. Perkiraan nilai CPRM ini dapat diperoleh dari
kecepatan maksimum rata-rata perputaran mesin (MRPM), yang dapat
dapat saja melebihi salah satu gear yang mungkin dapat dikerjakan dan gear
i. Faktor Efisiensi-Energi
sebelum terjadinya krisis minyak pada awal dan akhir tahun 1970an, yang
data hasil survey biaya penggunaan jalan di Brazil. Nilainya adalah 1.16
pemakaian ban:
diperkirakan.
jumlah jam yang dilalui oleh kendaraan dari jumlah jam yang tersedia
dari jumlah jam yang dilalui tahunan terhadap jumlah jam yang tersedia
(AKM).
3. Biaya pelumas
Dimana:
Dimana:
(tidak didimensikan)
kendaraan: A0, A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, dan NH0.
Dimana:
Light Light
Small Medium Large Utility Bus Gas Deisel Medium Heavy Artc.
Car Car Car Truck Truck Truck Truck Truck
KP 0.308 0.308 0.308 0.308 0.483 0.371 0.371 0.371 0.371 0.371
Cpo 32.49 32.49 32.49 32.49 1.77 1.49 1.49 1.49 8.61 13.94
CPq 13.7 13.7 13.7 13.7 3.56 251.79 251.79 251.79 35.31 15.85
Light Light
Small Medium Large Utility Bus gas deisel Medium Heavy Artc.
Car Car Car Truck Truck Truck Truck Truck
Cio 77.14 77.14 77.14 77.14 293.44 242.44 242.03 242.03 301.46 852.51
CLp 0.547 0.547 0.547 0.547 0.517 0.519 0.519 0.519 0.519 0.519
CLq 0 0 0 0 0.0055 0 0 0 0 0
waktu tempuh untuk kondisi dengan proyek (with project) dan tanpa proyek
(without project).
Nilai waktu yang digunakan dapat digunakan dapat ditetapkan dari hasil
studi nilai waktu yang menggunakan metode produktivitas, stated preference atau
revealed preference.
3).Metode Revealed Preference adalah nilai waktu yang diperoleh dari kenyataan
pilihan perjalanan yang terjadi dan dikaitkan dengan biaya perjalanan yang
ada.
Perkiraan waktu tempuh perjalanan (travel time) pada tahun dasar untuk
pedoman yang ada. (Pra Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan, Departemen
Penumpang merupakan satuan arus lalu lintas dari berbagai tipe kendaraan yang
dengan keperluan waktu hijau untuk keluar dari antrian apabila dibandingkan
dengan sebuah kendaraan ringan (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan
II.6.2 Kapasitas
II.6.3 Volume
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati titik yang diberikan atau
bagian dari laju rata rata untuk badan jalan selama interval waktu yang diberikan,
Kendaraan (BOK) pada ruas jalan yang bersangkutan adalah penjumlahan dari
biaya gerak (running cost) dan biaya tetap (standing cost). Untuk menghitung
besarnya biaya operasi kendaraan ini digunakan Program HDM III, termasuk
analisis ekonominya juga dari program HDM – III, dimana kriteria kelayakan
Benefit cost ratio adalah perbandingan antara present value benefit dibagi
dengan present value cost. Hasil B/C-R dari suatu proyek dikatakan layak secara
ekonomi, bila nilai B/C-R adalah lebih besar dari 1 (satu).Metoda ini dipakai
untuk mengevaluasi kelayakan proyek dengan membandingkan total manfaat
terhadap total biaya yang telah didiskonto ke tahun dasar dengan memakai nilai
suku bunga diskonto (discount rate) selama tahun rencana. Persamaan untuk
Nilai B/C-R yang lebih kecil dari 1 (satu) menunjukkan investasi ekonomi
yang tidak menguntungkan, sedangkan nilai B/C-R yang lebih besar dari 1(satu)
Metoda ini dikenal sebagai metoda present worth dan digunakan untuk
analisis. Hal ini dihitung dari selisih present value of the benefit (PVB) dan
present value of the cost (PVC). Dasar dari metoda ini adalah bahwa semua
dengan pengertian :
Hasil NPV dari suatu proyek yang dikatakan layak secara ekonomi adalah
berdasarkan pada penentuan nilai tingkat bunga (discount rate), dimana semua
keuntungan masa depan yang dinilai sekarang dengan discount rate tertentu
adalah sama dengan biaya kapital atau present value dari total biaya.
tingkat bunga. Guna perhitungan EIRR dipilih tingkat bunga yang menghasilkan
NPV positif yang terkecil dan tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif
𝑁𝑃��1
EIRR = ��1 + (��2 − ��1 )
𝑁𝑃𝑉 1 − 𝑁𝑃𝑉2
dengan pengertian :
handal. Apalagi sejak krisis ekonomi pertengahan tahun 1997 anggaran yang
peningkatan dan pembangunan jalan baru. Dengan kata lain Adanya ketidak
keuangan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Dan juga Adanya hambatan dalam
Propinsi Sumatera.
yang ada pada Pemerintah Propinsi Sumatera Utara baik internal maupun
eksternal harus bisa di-manage sehingga tercapai alokasi dana yang maksimal dan
optimal. Untuk itu, maka perlu dilakukan upaya perencanaan yang baik untuk
Sumatera Utara).
pengambil keputusan, penanganan jalan yang seperti apa yang paling optimal, ada
seperti objek pariwisata dan wilayah strategis dan cepat tumbuh, termasuk juga