merupakan bagian dari sistem logistik nasional yang berperan sebagai prasarana
bertanggungjawab dalam penyelenggaraan jalan (jalan nasional non-tol dan tol) dan
Total 482,868
Dibawah ini merupakan tabel dari jenis penanganan preservasi jalan, berikut
datanya:
Laburan aspal
Penambalan lubang
Dilakukan pada ruas jalan yang karena pengaruh Pelapisan aspal tipis, termasuk
cuaca / lalin mengalami kerusakan lebih luas diantaranya fog seal, chip seal, slurry
sehingga perlu dilakukan pencegahan. seal, micro seal, dan SAMI.
Pemarkaan ulang
Penambalan lubang
Pemeliharaan/pembersihan rumaja
Pemeliharaan/pembersihan rumaja
Pemarkaan
Pekerjaan galian/timbunan
Penggantian dowel
Penambalan lubang
Perbaikan/penggantian perlengkapan
jalan
Pelapisan ulang
Rekonstruksi Kegiatan
Pemeliharaan/pembersihan rumaja.
Kegiatan melebarkan badan jalan menuju standar sesuai dengan spesifikasinya (jalan raya/jalan
sedang/jalan kecil) dengan merekonstrusi jalan eksisting.
segmen yang menerus (bisa lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam yaitu jalan mantap dan standar.
2) Adanya sharing dengan pihak Penyedia Jasa dalam pelaksanaan manajemen asset
dalam jangka panjang biaya totalnya (life-cycle cost) akan menjadi rendah
Lebih jauh, kebijakan preservasi jalan harus diutamakan, yaitu dengan cara
1) Air Hujan dan Air Tanah (pengaruh banjir hrs dicegah, perlu investigasi lebih rinci)
3) Kwalitas Pekerjaan - jenis & kadar aspal, suhu pengerjaan aspal, kepadatan, jenis
perkerasan dirancang agar kerusakan hanya terjadi pd lapisan permukaan atau lapis
beraspal saja.
mekanistik).
mekanistik)
2) Struktur perkerasan telford sangat lentur (modulus tanah dasar rendah), dengan atau
4) Pergeseran yang terjadi di antara batuan telford berdampak besar pada permukaan
jalan.
5) Usulan alternatif solusi yg dapat ditawarkan umumnya sangat mahal, apakah dengan
overlay.
Tabel MDPJ
Pondasi jalan 40
konstruksi:
1) Kontrol kepadatan tanah dasar; dilanjutkan dengan pengukuran modulus tanah dasar
3) Kontrol kadar aspal, gradasi agregat, temperatur pemadatan dan kepadatan lapisan
campuran beraspal.
1) Pengukuran IRI.
3) Pengukuran Lendutan dengan alat FWD (atau Benkelman Beam), yang dilanjutkan
4) Survei volume dan beban lalu lintas secara sistematis dan terjadwal, serta didukung
dan berkelanjutan. PMS ini pada prinsipnya lebih baik dari HDM-4, karena masing2
2) Pengadaan program komputer untuk desain dan evaluasi kondisi struktur perkerasan
4) Pengembangan manual desain struktur perkerasan oleh dan untuk masing2 wilayah.