METODE PELAKSANAAN
3.1 Umum
Dalam pelaksanaan pekerjaan, tentunya diperlukan suatu metode untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pemilihan metode kerja sangat berpengaruh
terhadap rencana keberhasilan suatu proyek. Dalam proyek pembuatan tanggul Ancol
ini, terdapat dua metode kerja yang berbeda di antara lokasi Dufan Sea dan lokasi
Jedy. Pada lokasi Dufan Sea, metode kerja yang digunakan cenderung lebih
sederhana sedangkan pada lokasi Jedy metode kerja yang digunakan lebih modern
dengan menggunakan alat berat.
Pada site Dufan Sea, pekerjaan disubkan kepada subkontraktor pribadi.
Adapun gambaran lokasi site Dufan Sea dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Tanggul Type A
Tanggul Type B
Pada lokasi proyek Dufan Sea, terdapat dua type tanggul yang direncanakan yaitu
tanggul type A dengan panjang total 1199 m dan tanggul type B dengan panjang total
227 m. Adapun tanggul type A terdiri atas 1 Matras Tube dan 6 Geotextile Tube 1,
19
sedangkan untuk tanggul type B terdiri atas 1 Matras Tube dan 3 Geotextile Tube 1.
Gambar masing-masing type tanggul tersebut, dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Geotextile Tube
Matras Tube
Pada lokasi proyek Jedy, tanggul direncanakan terpasang lurus dari barat ke
timur. Pekerjaan tanggul ini disubkan kepada subkontraktor PT. Mutiara Gemilang
Mandiri. Adapun layout lokasi pemasangan tanggul untuk lokasi Jedy dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
20
Tanggul
Type B
Tanggul
Type A
Berbeda dengan tanggul pada lokasi Dufan Sea, pada lokasi Jedy terdapat 3 type
tanggul yaitu type A, type B dan type C. Ketiga type tanggul tersebut tersusun tanpa
disertai Matras Tube, melainkan dengan Geotextile dan Geogrid. Detail dari masingmasing type tanggul di wilayah Jedy dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Tanggul type A tersusun atas Geotextile, Geogrid dan 3 buah Geotextile Tube 1 dan
untuk tanggul type B Geotextile Tube 1 yang tersusun sebanyak 6 buah sedangkan
21
tanggul Type 3 Geotextile Tube 1 yang tersusun sebanyak 3 buah ditambah dengan 1
buah Geotextile Tube 2.
2.
3.
Tug Boat, yang berfungsi sebagai kapal untuk mendorong tongkang menuju
site pekerjaan.
4.
5.
Pompa-pompa air, sebagai alat untuk memompa air menuju Stock Pile pasir,
yang nantinya akan menjadi campuran pasir dalam mengisi Geotube.
6.
7.
8.
9.
10. Perahu kayu, sebagai alat bantu mobilisasi pekerja dan alat pancang.
22
11. Tali.
12. Bambu.
13. Drum.
Alat-alat tersebut akan mendukung tugas para pekerja di site Dufan Sea
yang pelaksanaannya menggunakan metode I. Adapun sumber daya yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini antara lain:
1. Pekerja, yang bertugas untuk melangsir material di atas permukaan air sesui
metode pelaksanaan yag digunakan.
2. Penyelam, yang bertugas untuk mengontrol dan mengecek pada saat dan
setelah pengerjaan pengisian di bawah air memastikan bahwa Tube telah
terisi pasir. Penyelam juga bertugas untuk mengontrol agar posisi geotube
sesuai dengan koordinat rencana.
Pada pekerjaan tanggul Dufan Sea, material yang digunakan terdiri atas:
1. Matras Tube mutu 50 KN (7,2 m x 20 m), sebagai pondasi tanggul.
2. Geotextile Tube mutu 200 KN (5,3 m x 20 m), sebagai konstruksi utama
(badan tanggul).
3. Pasir yang sesuai spesifikasi, sebagai material pengisi Geotextile Tube.
tiap
pelaksanaan
pekerjaan
lapangan,
tentunya
diperlukan
23
21 M
7 M
Perairan-Perairan-Perairan
Perairan-Perairan-Perairan
3. Instalasi Pompa Dan Pipa. Instalasi ini sebagai persiapan sebelum langsir
material dan pengisian Tube di lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini dilakukan
dengan cara menghubungkan pipa ke pompa, baik pompa hisap maupun
pompa pembuang. Sepanjang pipa dalam air, diberikan pelampung sebagai
penanda lokasi pipa dan agar pipa tidak tenggelam. Berikut ini adalah
ilustrasi pekerjaan instalasi pompa dan pipa.
24
Perairan-Perairan-Perairan
Perahu Ponton
Perairan-Perairan-Perairan
Gambar 3.6 Ilustrasi Pekerjaan Instalasi Pompa
B. Pekerjaan Tanggul
Pekerjaan tanggul merupakan pekerjaan inti dari proyek ini. Pekerjaan
pemasangan tanggul di Dufan Sea dengan menerapkan metode I meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melangsir Dan Mengisi Material Matras Tube. Melangsir material dilakukan
dengan bantuan perahu. Matras Tube sebagai pondasi tanggul dilangsir
terlebih dahulu kemudian diisi dengan pasir hingga penuh.
2. Melangsir Dan Mengisi Material Geotextile Tube. Setelah mengisi Matras
Tube, dilakukan pelangsiran material Geotextile Tube. Geotextile Tube
disusun sesuai gambar rencana sambil diisi dengan pasir.
25
1. Tahap awal konstruksi tanggul Dufan Sea adalah pemasangan Matras Tube.
Teknik pemasangan Matras Tube di atas laut yaitu dengan cara mengikat
ujung bagian depan, belakang, kanan dan kiri Matras Tube pada patok
guidance yang telah dipancang sebelumnya.
2. Setelah Matras Tube terikat pada patok guidance, Matras Tube kemudian
diturunkan sampai dasar laut. Pelaksanaan ini melibatkan pekerja pada tiap
ujung terikat untuk menurunkan matras. Ilustrasi pelaksanaan pekerjaan dapat
dilihat pada gambar berikut:
Diikat Pada Patok Guidance
Matrass Tube
3. Matras Tube yang telah berada di dasar laut, kemudian diisi dengan pasir.
Pengisian pasir menggunakan pompa-pompa hisap dan pompa pembuang.
Pompa hisap diletakkan pada stock pile pasir sedangkan pompa pembuang
diletakkan di atas ponton kecil. Matras Tube harus terisi sampai maksimal.
Ketinggian maksimal Matras Tube adalah 0,4 m. Berikut ini adalah gambaran
pekerjaan pengisian Matras Tube.
26
Pompa Pasir
= Matrass Tube
= GeoTube lapis 1
= GeoTube Lapis 2
= GeoTube Lapis 3
27
28
A. Kelebihan Metode
- Lebih tepat apabila konstruksi tanggul bukan konstruksi tersusun.
- Terhindar dari risiko kerusakan alat-alat berat.
- Lebih murah, karena cukup menggunakan alat sederhana dan tenaga
pekerja.
- Persiapan yang dilakukan relatif lebih cepat.
B. Kekurangan Metode
- Apabila konstruksi tanggul merupakan konstruksi bersusun, maka
pelaksanaan pekerjaan memakan waktu yang cukup lama, kecuali jumlah
pekerja dan alat pompa ditambah hingga target produksi yang ingin
dicapai.
- Tingkat kemampuan dan ketahanan pekerja yang sangat terbatas mengingat
pekerjaan dilakukan di tengah laut dengan hempasan gelombang.
2.
29
3.
4.
Crawler Crane kapasitas 50 ton, sebagai alat utama untuk mengangkat frame
dan material Tube ke dasar laut.
5.
Frame dengan ukuran 20,2 x 15,4 x 3,8 m, yang berfungsi sebagai pemegang
material Geotextile, Geogrid dan Geotube saat diturunkan ke dasar laut.
Selain itu frame juga berfungsi untuk memudahkan dalam penempatan
material di dasar laut.
6.
7.
Sand Pump kapasitas 130 m3/jam, adalah alat pompa pasir pada proses
pengisian material Tube.
8.
Drum.
Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pemasangan
2.
3.
30
31
Tampak Atas
15-17 m
2 m
20-21 m
Gambar 3.10 Ilustrasi Contoh Frame Langsir Geotube
32
4 m
Set 2
Overlap 2,0 m
Set 1
Overlap
1,6mm
Overlap1,6
12-19 m
Dijahit, 5 Cm
Sambungan Overlap 50 Cm
12-19 m
4 m
Overlap 1 m
33
B. Pekerjaan Tanggul
Pekerjaan inti yang dikerjakan dengan metode II ini, dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pemasangan dan Pengikatan Material Pada Frame. Pekerjaan ini dilakukan
setelah pengaturan material dilakukan.
2. Melangsir Material Tanggul Dengan Frame Ke Dasar Laut.
3. Pengisian Material Tanggul.
GeoTube
GeoGrid
GeoTextile
Frame
34
2. Setelah dipastikan material tanggul terikat, maka frame siap diangkat dengan
menggunakan crawler crane. Saat proses pengangkatan, diusahakan untuk
menyeimbangkan posisi frame dengan menarik tali pada sudut frame. Setelah
cukup seimbang, maka frame diturunkan sesuai posisi yang direncanakan dan
dipandu oleh penyelam. Berikut ini adalah gambar ilustrasi pekerjaan.
Concrete pump
3. Apabila posisi material tanggul sudah dalam posisi yang direncanakan, maka
pekerjaan berikutnya adalah melakukan pengisian Geotextile Tube. Pompa
dan pipa yang telah terinstalasi akan digunakan untuk pengisian. Pipa pada
pompa hisap dihubungkan ke stock pile sedangkan pipa pembuang dengan
bantuan penyelam dihubungkan ke lubang pengisian Geotextile Tube. Setelah
itu kemudian dilakukan pengisian Geotextile Tube. Geotextile Tube diisi
hingga kurang lebih setengah penuh. Setelah setengah penuh, penyelam
memutuskan tali-tali pengikat material pada frame.
4. Setelah terisi setengah penuh dan tali pengikat diputus, maka frame diangkat
kembali ke tongkang. Di atas tongkang, kembali dilakukan penyusunan
material tanggul dan pengikatan ke frame. Seiring pekerjaan tersebut, proses
pengisian Geotextile Tube tetap dilanjutkan hingga penuh. Penyelam
bertugas untuk memastikan Geotextile Tube terisi penuh. Pekerjaan ini
35
Geotextile
Geotube Lapis 1
GeoGrid
Geotube Lapis 2
Geotube Lapis 3
36
A. Kelebihan Metode
- Secara teori, dengan metode II ini, pelaksanaan menjadi lebih cepat, karena
pada metode ini material untuk pondasi tanggul adalah material Geotextile
dan Geogrid di mana material ini tidak diisi pasir seperti Matras Tube.
Selain itu dalam ukuran frame yang cukup besar, mampu menempatkan 3
buah Geotextile Tube pada satu kali siklus pelaksanaan.
- Tidak melibatkan pekerja di dalam air, karena proses langsir material
tanggul ke dalam air menggunakan frame yang diangkat dengan crawler
crane. Di dalam air hanya melibatkan penyelam sebagai supervisi dalam
proses penurunan frame, pengisian dan pemotongan tali material pada
frame.
- Dengan peralatan pompa besar dan berproduksi 130 m3/jam, maka dapat
dikatakan bahwa proses pengisian pasir menjadi lebih cepat.
B. Kekurangan Metode
- Peralatan yang serba modern mengindikasikan bahwa biaya pelaksanaan
lebih mahal.
- Diperlukan tenaga ahli untuk menginstalasi pompa dan mengoperasikan
crawler crane.
- Memiliki risiko kerusakan peralatan yang cukup besar mangingat pekerjaan
yang dilakukan di alam laut terbuka.
37
Lubang Yang
Ditutup
38