Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Umum
Dalam pelaksanaan pekerjaan, tentunya diperlukan suatu metode untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pemilihan metode kerja sangat berpengaruh
terhadap rencana keberhasilan suatu proyek. Dalam proyek pembuatan tanggul Ancol
ini, terdapat dua metode kerja yang berbeda di antara lokasi Dufan Sea dan lokasi
Jedy. Pada lokasi Dufan Sea, metode kerja yang digunakan cenderung lebih
sederhana sedangkan pada lokasi Jedy metode kerja yang digunakan lebih modern
dengan menggunakan alat berat.
Pada site Dufan Sea, pekerjaan disubkan kepada subkontraktor pribadi.
Adapun gambaran lokasi site Dufan Sea dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Tanggul Type A

Tanggul Type B

Gambar 3.1 Layout Tanggul Dufan Sea

Pada lokasi proyek Dufan Sea, terdapat dua type tanggul yang direncanakan yaitu
tanggul type A dengan panjang total 1199 m dan tanggul type B dengan panjang total
227 m. Adapun tanggul type A terdiri atas 1 Matras Tube dan 6 Geotextile Tube 1,
19

sedangkan untuk tanggul type B terdiri atas 1 Matras Tube dan 3 Geotextile Tube 1.
Gambar masing-masing type tanggul tersebut, dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Geotextile Tube
Matras Tube

Gambar 3.2 Detail Tanggul Type A dan Type B (Dufan Sea)

Pada lokasi proyek Jedy, tanggul direncanakan terpasang lurus dari barat ke
timur. Pekerjaan tanggul ini disubkan kepada subkontraktor PT. Mutiara Gemilang
Mandiri. Adapun layout lokasi pemasangan tanggul untuk lokasi Jedy dapat dilihat
pada gambar berikut ini:

20

Lokasi Pemasangan Tanggul


Tanggul
Type C

Tanggul
Type B

Tanggul
Type A

Gambar 3.3 Layout Pemasangan Tanggul Jedy

Berbeda dengan tanggul pada lokasi Dufan Sea, pada lokasi Jedy terdapat 3 type
tanggul yaitu type A, type B dan type C. Ketiga type tanggul tersebut tersusun tanpa
disertai Matras Tube, melainkan dengan Geotextile dan Geogrid. Detail dari masingmasing type tanggul di wilayah Jedy dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3.4 Detail Tanggul Type A, Type B dan Type C (Jedy)

Tanggul type A tersusun atas Geotextile, Geogrid dan 3 buah Geotextile Tube 1 dan
untuk tanggul type B Geotextile Tube 1 yang tersusun sebanyak 6 buah sedangkan

21

tanggul Type 3 Geotextile Tube 1 yang tersusun sebanyak 3 buah ditambah dengan 1
buah Geotextile Tube 2.

3.2 Pelaksanaan Pemasangan Tanggul Metode I


Dalam pelaksanaan pemasangan tanggul dengan metode I, teknik pelaksanaan
yang diaplikasikan adalah teknik sederhana. Pada pelaksanaannya, tidak digunakan
alat berat dalam melaksanakan pekerjaan ini.

3.2.1 Alat, Tenaga Dan Material Yang Digunakan


Pelaksanaan pemasangan tanggul metode I, memerlukan alat, tenaga dan
material yang sesuai dengan teknis dan spesifikasi pekerjaannya. Adapun alatalat utama yang diperlukan untuk pelaksanaan pemasangan tanggul Dufan Sea
ini antara lain:
1.

Barge (Tongkang) dengan kapasitas 2000 m3 hingga 5000 m3, berfungsi


sebagai Sand Bank.

2.

Stock Pile, sebagai tempat penampungan pasir dari Sand Bank.

3.

Tug Boat, yang berfungsi sebagai kapal untuk mendorong tongkang menuju
site pekerjaan.

4.

Pompa-pompa pasir (Sand Pump) dengan kapasitas 75 m3/jam, sebagai alat


utama untuk memompa pasir dalam pengisian Geotube.

5.

Pompa-pompa air, sebagai alat untuk memompa air menuju Stock Pile pasir,
yang nantinya akan menjadi campuran pasir dalam mengisi Geotube.

6.

Pipa-pipa spiral, sebagai pipa air maupun pasir.

7.

Ponton kecil, sebagai tempat pompa pasir.

8.

Pipa besi diameter 2,5, yang berfungsi sebagai patok-patok Guidance.


Patok ini merupakan patok yang menentukan posisi Geotube.

9.

Pancang (lego-lego), yang berguna untuk memancang patok-patok


Guidance.

10. Perahu kayu, sebagai alat bantu mobilisasi pekerja dan alat pancang.

22

11. Tali.
12. Bambu.
13. Drum.
Alat-alat tersebut akan mendukung tugas para pekerja di site Dufan Sea
yang pelaksanaannya menggunakan metode I. Adapun sumber daya yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini antara lain:
1. Pekerja, yang bertugas untuk melangsir material di atas permukaan air sesui
metode pelaksanaan yag digunakan.
2. Penyelam, yang bertugas untuk mengontrol dan mengecek pada saat dan
setelah pengerjaan pengisian di bawah air memastikan bahwa Tube telah
terisi pasir. Penyelam juga bertugas untuk mengontrol agar posisi geotube
sesuai dengan koordinat rencana.
Pada pekerjaan tanggul Dufan Sea, material yang digunakan terdiri atas:
1. Matras Tube mutu 50 KN (7,2 m x 20 m), sebagai pondasi tanggul.
2. Geotextile Tube mutu 200 KN (5,3 m x 20 m), sebagai konstruksi utama
(badan tanggul).
3. Pasir yang sesuai spesifikasi, sebagai material pengisi Geotextile Tube.

3.2.2 Langkah-Langkah Pekerjaan Tanggul


Pada

tiap

pelaksanaan

pekerjaan

lapangan,

tentunya

diperlukan

perencanaan langkah-langkah pekerjaan agar pelaksanaan terorganisir dengan


baik. Langkah-langkah kerja yang dilakukan menentukan tujuan dari suatu
proyek konstruksi. Dalam pelaksanaan pekerjaan tanggul Dufan Sea, langkahlangkah pekerjaan yang dilakukan antara lain:
A. Pekerjaan Persiapan
Adapun urutan pekerjaan persiapan yang dilakukan antara lain sebagai
berikut:
1. Pekerjaan Pengukuran. Tujuan dilakukan pengukuran adalah menentukan
titik-titik koordinat pada lokasi pekerjaan. Titik koordinat diperlukan untuk

23

penentuan posisi material dan lokasi pekerjaan di lapangan. Koordinat yang


diukur berpatokan pada koordinat lokal yang ada di lokasi Ancol.
2. Stake Out Dan Positioning. Pekerjaan ini bertujuan untuk penentuan titik-titik
posisi tanggul sesuai dengan gambar rencana. Stake Out dan Positioning
dilakukan dengan dua tahap yaitu pemancangan patok AS tanggul dan
pemancangan patok Guidance. Patok AS tanggul terbuat dari bambu
sedangkan patok Guidance terbuat dari pipa galvanis diameter 2,5.
Pemancangan patok Guidance menggunakan alat pancang lego-lego. Adapun
ilustrasi dan detail hasil pekerjaan Stake Out dan Positioning ini dapat dilihat
pada gambar berikut:

21 M

7 M

Perairan-Perairan-Perairan

Perairan-Perairan-Perairan

= Patok Guidance (Pipas Galvanis)

= Patok As Tanggul (Bambu)

Gambar 3.5 Ilustrasi Penempatan Patok Guidance

3. Instalasi Pompa Dan Pipa. Instalasi ini sebagai persiapan sebelum langsir
material dan pengisian Tube di lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini dilakukan
dengan cara menghubungkan pipa ke pompa, baik pompa hisap maupun
pompa pembuang. Sepanjang pipa dalam air, diberikan pelampung sebagai
penanda lokasi pipa dan agar pipa tidak tenggelam. Berikut ini adalah
ilustrasi pekerjaan instalasi pompa dan pipa.

24

Stock Pile Pasir

Perairan-Perairan-Perairan

Perahu Ponton

Material Tube Yang Akan Diisi


Pompa Pengambilan Pasir

Perairan-Perairan-Perairan
Gambar 3.6 Ilustrasi Pekerjaan Instalasi Pompa

B. Pekerjaan Tanggul
Pekerjaan tanggul merupakan pekerjaan inti dari proyek ini. Pekerjaan
pemasangan tanggul di Dufan Sea dengan menerapkan metode I meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melangsir Dan Mengisi Material Matras Tube. Melangsir material dilakukan
dengan bantuan perahu. Matras Tube sebagai pondasi tanggul dilangsir
terlebih dahulu kemudian diisi dengan pasir hingga penuh.
2. Melangsir Dan Mengisi Material Geotextile Tube. Setelah mengisi Matras
Tube, dilakukan pelangsiran material Geotextile Tube. Geotextile Tube
disusun sesuai gambar rencana sambil diisi dengan pasir.

3.2.3 Metode Pelaksanaan Pemasangan Tanggul


Pada pekerjaan tanggul Dufan Sea, metode yang digunakan cukup
sederhana dan mengandalkan tenaga manusia. Adapun urutan metode
pemasangan tanggul Dufan Sea dengan metode I adalah sebagai berikut:

25

1. Tahap awal konstruksi tanggul Dufan Sea adalah pemasangan Matras Tube.
Teknik pemasangan Matras Tube di atas laut yaitu dengan cara mengikat
ujung bagian depan, belakang, kanan dan kiri Matras Tube pada patok
guidance yang telah dipancang sebelumnya.
2. Setelah Matras Tube terikat pada patok guidance, Matras Tube kemudian
diturunkan sampai dasar laut. Pelaksanaan ini melibatkan pekerja pada tiap
ujung terikat untuk menurunkan matras. Ilustrasi pelaksanaan pekerjaan dapat
dilihat pada gambar berikut:
Diikat Pada Patok Guidance

Matrass Tube

Matrass Tube Diturunkan Ke Dasar Laut

Gambar 3.7 Ilustrasi Penurunan Matras Ke Dasar laut

3. Matras Tube yang telah berada di dasar laut, kemudian diisi dengan pasir.
Pengisian pasir menggunakan pompa-pompa hisap dan pompa pembuang.
Pompa hisap diletakkan pada stock pile pasir sedangkan pompa pembuang
diletakkan di atas ponton kecil. Matras Tube harus terisi sampai maksimal.
Ketinggian maksimal Matras Tube adalah 0,4 m. Berikut ini adalah gambaran
pekerjaan pengisian Matras Tube.

26

Pompa Pasir

Matrass Tube Diisi Dengan Pasir

Gambar 3.8 Ilustrasi Pengisian Matrass

4. Dengan cara yang serupa, pemasangan Geotextile Tube dipasang setelah


panjang Matras Tube mencukupi untuk dipasang Geotextile Tube. Panjang 1
Matras Tube adalah 7,2 m sedangkan panjang 1 Geotextile Tube adalah
sekitar 20 m. Pengisian pasir serupa dengan Matras Tube. Ketinggian
maksimal pengisian pasir Geotextile Tube adalah 2,3 m. Gambaran mengenai
ilustrasi penyusunan Geotextile Tube, dapat dilihat pada gambar berikut:

= Matrass Tube
= GeoTube lapis 1

= GeoTube Lapis 2
= GeoTube Lapis 3

Gambar 3.9 Ilustrasi Posisi Matrass dan Geotube

27

5. Dalam proses pengisian konstruksi tanggul, perlu diperhatikan atau


dipastikan bahwa tangggul sudah terisi pasir dengan penuh, selain itu perlu
dicek apakah terjadi konsolidasi pasir yang telah diisi. Apabila terjadi
konsolidasi, maka dilakukan pengisian pasir kembali. Pengecekan ini
dilakukan oleh penyelam.

3.2.4 Metode Pengisian Matras Tube Dan Geotextile Tube


Proses pengisian Tube dengan pasir merupakan salah satu elemen penting
pekerjaan. Pengisian pasir menentukan model tanggul yang diharapkan dari
pemberi kerja. Adapun proses pekerjaan pengisian pasir terdiri atas instalasi
pompa dan pipa serta proses pengisian pada Tube. Berikut ini tahapan proses
pengisian Matras Tube dan Geotextile Tube:
1. Instalasi pompa yang terdiri atas pompa hisap dan pompa pembuang.
Instalasi pompa dimaksudkan sebagai persiapan awal pengisian Tube.
Instalasi dilakukan dengan cara penghubungkan selang penghisap air dan
selang pembuang pasir pada pompa. Pipa hisap dihubungkan dengan air yang
ada di laut dan pasir pada stock pile, sedangkan pipa pembuang dihubungkan
pada Tube yang akan diisi. Pipa yang dilangsir di atas permukaan laut
diberikan pelampung dapat berupa drum agar pipa mengapung dan dapat
dikontrol keberadaannya.
2. Setelah dipastikan pompa dan pipa terinstalasi, maka dilakukan pengisian
Tube. Teknik pengisian dilakukan dengan cara membawa pipa pembuang ke
dasar laut untuk diisi ke lubang Tube. Pengisian dilakukan sampai Tube terisi
penuh dan setelah penuh, lubang pengisian harus ditutup dengan cara diikat.
Pengisian dilakukan dengan volume pasir yang lebih agar ketika terjadi
konsolidasi, volume pasir yang diharapkan tidak berkurang.

3.2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Metode


Setiap metode yang digunakan tentunya memiliki kelebihan dan
kekurangan, begitu pula dengan metode pelaksanaan pekerjaan tanggul ini. Pada

28

metode pekerjaan tanggul Dufan Sea, metode sederhana (metode I) yang


digunakan memiliki kelebihan dan kekurangan berikut ini:

A. Kelebihan Metode
- Lebih tepat apabila konstruksi tanggul bukan konstruksi tersusun.
- Terhindar dari risiko kerusakan alat-alat berat.
- Lebih murah, karena cukup menggunakan alat sederhana dan tenaga
pekerja.
- Persiapan yang dilakukan relatif lebih cepat.
B. Kekurangan Metode
- Apabila konstruksi tanggul merupakan konstruksi bersusun, maka
pelaksanaan pekerjaan memakan waktu yang cukup lama, kecuali jumlah
pekerja dan alat pompa ditambah hingga target produksi yang ingin
dicapai.
- Tingkat kemampuan dan ketahanan pekerja yang sangat terbatas mengingat
pekerjaan dilakukan di tengah laut dengan hempasan gelombang.

3.3 Pelaksanaan Pemasangan Tanggul Metode II


Berbeda dengan teknik pelaksanaan di perairan Dufan Sea, metode
pelaksanaan di perairan Jedy menggunakan metode yang lebih modern (metode II).
Metode yang digunakan melibatkan alat berat dengan tujuan produktivitas yang lebih
banyak pada satu fase kerja.

3.3.1 Alat, Tenaga, Dan Material Yang Digunakan


Sesuai dengan metodenya, pada pelaksanaan pekerjaan tanggul Jedy,
digunakan beberapa peralatan besar antara lain:
1.

Barge (Tongkang), sebagai landasan kerja di mana pada tongkang terdapat


Crawler Crane, frame dan para pekerja.

2.

Barge (Tongkang), sebagai Sand Bank.

29

3.

Tug Boat, sebagai perahu pengawal Barge.

4.

Crawler Crane kapasitas 50 ton, sebagai alat utama untuk mengangkat frame
dan material Tube ke dasar laut.

5.

Frame dengan ukuran 20,2 x 15,4 x 3,8 m, yang berfungsi sebagai pemegang
material Geotextile, Geogrid dan Geotube saat diturunkan ke dasar laut.
Selain itu frame juga berfungsi untuk memudahkan dalam penempatan
material di dasar laut.

6.

Tali sebagai pengikat material dengan frame.

7.

Sand Pump kapasitas 130 m3/jam, adalah alat pompa pasir pada proses
pengisian material Tube.

8.

Drum.
Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pemasangan

tanggul metode II ini, antara lain:


1.

Pekerja yang bertugas melakukan pengaturan awal frame dan pemasangan


material pada frame. Selain itu pekerja juga bertugas pada pos penempatan
Sand Pump.

2.

Operator Crawler Crane, bertugas sebagai penggerak alat Crawler Crane


untuk mengarahkan frame ke posisi laut yang ditentukan.

3.

Penyelam sebagai pengontrol posisi material di dasar laut, selain itu


penyelam bertugas untuk mengecek material saat pengisian dan juga
bertugas untuk memutus tali pengikat apabila Tube telah terisi dan frame
akan kembali diangkat.
Pada pemasangan tanggul di perairan Jedy, konstruksi utama tanggul

memiliki perbedaan dengan konstruksi pada perairan Dufan Sea. Adapun


konstruksi utama tanggul pada perairan Jedy terdiri atas:
1. Geotextile dan Geogrid sebagai pondasi tanggul.
2. Geotextile Tube mutu 200 KN sebagai badan tanggul type A dan type B.
3. Geotextile Tube mutu 250 KN sebagai badan tanggul type C.
4. Pasir sebagai pengisi material Geotextile Tube.

30

3.3.2 Langkah-Langkah Pekerjaan Tanggul


Secara umum langkah-langkah dalam pekerjaan tanggul metode II hampir
serupa dengan langkah pekerjaan metode I akan tetapi, pada metode II tidak
menggunakan teknik pemancangan patok guidance. Adapun langkah-langkah
pengerjaan tanggul dengan metode II ini antara lain:
A. Pekerjaan Persiapan.
Hampir sama dengan metode I, dalam pekerjaan persiapan dilakukan
kegiatan sebagai berikut:
1. Pekerjaan Pengukuran. Bertujuan untuk menentukan titik-titik koordinat
tempat pelaksanaan pekerjaan.
2. Stake Out Dan Positioning. Pekerjaan ini dilakukan dengan memasang patokpatok bambu sebagai penunjuk posisi dan AS tanggul yang akan dikerjakan.
3. Instalasi Pompa Dan Pipa. Tipe pompa yang digunakan pada metode II ini
memiliki kapasitas yang lebih besar dari pompa pada metode I. dengan ukuran
pompa yang lebih besar serta dengan pipa berbahan baja, maka diperlukan
proses penyambungan antar pipa hingga menghubungkan pipa ke material
Tube dan pasir sebelum pengisian. Gambar di bawah ini menggambarkan
ilustrasi pekerjaan instalasi pompa.
4. Instalasi Frame. Frame sebagai pemegang material utama tanggul tersusun
atas pipa-pipa galvanis yang dilas dan disusun sesuai rencana struktur frame.
Adapun gambaran bentuk beserta ukuran frame dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:

31

Tampak Atas

15-17 m

Tampak Samping Lebar

2 m

Tampak Samping Panjang

20-21 m
Gambar 3.10 Ilustrasi Contoh Frame Langsir Geotube

5. Pengaturan Material. Sebelum diikat pada frame, material-material utama


tanggul seperti Geotextile, Geogrid dan Geotextile Tube diatur terlebih
dahulu. Pengaturan yang dimaksud adalah dilakukannya penjahitan material
Geotextile, Geogrid hingga penyusunan material sebelum diikat pada frame.
Berikut ini adalah ilustrasi spesifikasi jahitan material Geotextile dan Geogrid
serta penyusunan material tanggul.

32

4 m

Set 2

Overlap 2,0 m

Set 1

Overlap
1,6mm
Overlap1,6

12-19 m

Dijahit, 5 Cm

Gambar 3.11 Ilustrasi Susunan Geotextile Non Woven

Sambungan Overlap 50 Cm

12-19 m

4 m

Gambar 3.12 Ilustrasi Susunan Geogrid

Overlap 1 m

33

B. Pekerjaan Tanggul
Pekerjaan inti yang dikerjakan dengan metode II ini, dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pemasangan dan Pengikatan Material Pada Frame. Pekerjaan ini dilakukan
setelah pengaturan material dilakukan.
2. Melangsir Material Tanggul Dengan Frame Ke Dasar Laut.
3. Pengisian Material Tanggul.

3.3.3 Metode Pelaksanaan Pemasangan Tanggul


Telah dijelaskan bahwa pada perairan Jedy, metode yang digunakan adalah
metode II atau metode yang menggunakan peralatan. Adapun urutan metode II
yang digunakan dalam pembuatan tanggul perairan Jedy adalah sebagai berikut:
1. Tahap awal dalam pelaksanaan metode II ini adalah melakukan pengikatan
seluruh material tanggul pada frame. Pengikatan dilakukan dengan cara
melangsir material yang telah disiapkan, dijahit dan disusun di atas tongkang.
Adapun susunan material terdiri atas, Geotextile pada lapis paling bawah,
Geogrid pada lapis tengah dan Geotextile Tube pada lapis paling atas. Setelah
tersusun, maka frame diletakkan di atas material tersusun lalu dilakukan
pengikatan. Dengan ukuran frame 20,2 x 15,4 x 3,8 maka dapat disusun
Geotextile Tube 200 KN sebanyak 3 buah atau Geotextile Tube 250 KN
sebanyak 1 buah. Ilustrasi pekerjaan ini dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:

GeoTube
GeoGrid
GeoTextile

Frame

Gambar 3.13 Ilustrasi Susunan Material Tanggul

34

2. Setelah dipastikan material tanggul terikat, maka frame siap diangkat dengan
menggunakan crawler crane. Saat proses pengangkatan, diusahakan untuk
menyeimbangkan posisi frame dengan menarik tali pada sudut frame. Setelah
cukup seimbang, maka frame diturunkan sesuai posisi yang direncanakan dan
dipandu oleh penyelam. Berikut ini adalah gambar ilustrasi pekerjaan.

Concrete pump

Gambar 3.14 Ilustrasi Pekerjaan Penurunan Frame

3. Apabila posisi material tanggul sudah dalam posisi yang direncanakan, maka
pekerjaan berikutnya adalah melakukan pengisian Geotextile Tube. Pompa
dan pipa yang telah terinstalasi akan digunakan untuk pengisian. Pipa pada
pompa hisap dihubungkan ke stock pile sedangkan pipa pembuang dengan
bantuan penyelam dihubungkan ke lubang pengisian Geotextile Tube. Setelah
itu kemudian dilakukan pengisian Geotextile Tube. Geotextile Tube diisi
hingga kurang lebih setengah penuh. Setelah setengah penuh, penyelam
memutuskan tali-tali pengikat material pada frame.
4. Setelah terisi setengah penuh dan tali pengikat diputus, maka frame diangkat
kembali ke tongkang. Di atas tongkang, kembali dilakukan penyusunan
material tanggul dan pengikatan ke frame. Seiring pekerjaan tersebut, proses
pengisian Geotextile Tube tetap dilanjutkan hingga penuh. Penyelam
bertugas untuk memastikan Geotextile Tube terisi penuh. Pekerjaan ini

35

dilakukan berulang sampai sepanjang tanggul rencana. Gambar ilustrasi


pekerjaan dapat dilihat di bawah ini.
Kembali Menyusun Geotube
Sand Pump

Stock Pile Pasir

Proses Pengisian Geotube

Gambar 3.15 Ilustrasi Pekerjaan Pengisian Geotube

Geotextile

Geotube Lapis 1
GeoGrid
Geotube Lapis 2
Geotube Lapis 3

Gambar 3.16 Ilustrasi Susunan Tanggul

3.3.4 Metode Pengisian Geotextile Tube


Secara umum, teknik pengisian Geotextile Tube pada metode pelaksanaan
II hampir sama dengan metode pelaksanaan I, yang membedakan hanya tipe
pompa dan pipa yang digunakan. Metode pengisian dilakukan melalui langkahlangkah berikut:
1. Instalasi pipa dan pompa. Pipa hisap dihubungkan ke stock pile pasir dan
pompa pembuang digunakan untuk pengisian pada lubang Tube. Pipa yang
dilangsir di atas permukaan laut juga diberikan pelampung sebagai penunjuk
keberadaan dan agar pipa tidak tenggelam.

36

2. Pengisian pasir ke lubang Tube dilakukan dengan bantuan penyelam.


Teknisnya pengisian dilakukan sampai penuh dengan vomume yang lebih
untuk menghindari konsolidasi material pasir.

3.3.5 Kelebihan Dan Kekurangan Metode


Sama seperti metode I, metode II ini juga memiliki kelebihan dan
kekurangannya. Berikut ini dijabarkan kelebihan dan kekurangan metode II ini:

A. Kelebihan Metode
- Secara teori, dengan metode II ini, pelaksanaan menjadi lebih cepat, karena
pada metode ini material untuk pondasi tanggul adalah material Geotextile
dan Geogrid di mana material ini tidak diisi pasir seperti Matras Tube.
Selain itu dalam ukuran frame yang cukup besar, mampu menempatkan 3
buah Geotextile Tube pada satu kali siklus pelaksanaan.
- Tidak melibatkan pekerja di dalam air, karena proses langsir material
tanggul ke dalam air menggunakan frame yang diangkat dengan crawler
crane. Di dalam air hanya melibatkan penyelam sebagai supervisi dalam
proses penurunan frame, pengisian dan pemotongan tali material pada
frame.
- Dengan peralatan pompa besar dan berproduksi 130 m3/jam, maka dapat
dikatakan bahwa proses pengisian pasir menjadi lebih cepat.

B. Kekurangan Metode
- Peralatan yang serba modern mengindikasikan bahwa biaya pelaksanaan
lebih mahal.
- Diperlukan tenaga ahli untuk menginstalasi pompa dan mengoperasikan
crawler crane.
- Memiliki risiko kerusakan peralatan yang cukup besar mangingat pekerjaan
yang dilakukan di alam laut terbuka.

37

- Tahap persiapan pekerjaan memerlukan waktu yang cukup lama karena


harus melakukan pabrikasi frame, jahit material geotextile dan geogrid
serta mobilisasi alat-alat berat.

3.4 Metode Pengisian Geotextile Tube


Teknik pengisian Geotextile Tube dilakukan dengan memasukkan selang
pengisian pada bagian Inlet dan ujung lubang Geotextile Tube sebagai lubang
keluaran air. Berikut adalah ilustrasi teknik pengisian Geotextile Tube.

Lubang Yang
Ditutup

Lubang Inlet Pasir


Lubang Sebagai
Keluaran Air

38

Anda mungkin juga menyukai