INDUSTRIAL DEVELOPMENT
(Studi Kasus: Desa Gemulak, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak)
Kelompok 3b dan 4b
Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
(weblog: www.industrializm.blogspot.com, www.studiorancang3b.blogspot.com)
Abstrak: Kabupaten Demak termasuk ke dalam salah satu Kawasan Strategis Nasional yaitu kawasan
Kedungsepur. Hal ini berimplikasi pada pertumbuhan sektor industri di Kabupaten Demak yang mengalami
pertumbuhan lebih pesat dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah lainnya. Harga tanah
yang masih murah dan upah tenaga kerja yang rendah mendorong para investor memilih Kabupaten Demak
untuk didirikan industri. Termasuk pula di dalamnya yaitu Desa Gemulak yang berada pada Kecamatan Sayung.
Bedasarkan RTRW Kabupaten Demak, Desa Gemulak merupakan salah satu desa yang menjadi fokus
perencanaan kawasan industri. Jarak permukiman dengan industri eksisting yang kurang dari 10 km, tergolong
ke dalam kelas kelerengan datar yaitu 0-8%, permukiman Desa Gemulak yang sebagian besar dijadikan tempat
tinggal pegawai industri yang bekerja di pabrik, serta sudah terlayaninya seluruh desa oleh sistem jaringan listrik
dan sistem jaringan telekomunikasi menjadikan Desa Gemulak sangat potensial untuk dibangun kawasan
industri yang terintegrasi dengan kawasan permukiman. Namun, kawasan industri yang ada saat ini belum
memiliki sistem pengolahan limbah yang terpadu, sehingga mengakibatkan tingkat pencemaran udara dan
pencemaran lingkungan yang cukup tinggi. Ditambah lagi dengan keberadaan jalur pantura yang merupakan
jalan nasional dan dilewati oleh kendaraan terutama kendaraan berat seperti truk dan bus juga memberikan efek
terhadap polusi udara yang ada. Ancaman banjir merupakan salah satu permasalahan di Desa Gemulak yang
merupakan salah satu akibat dari tidak tersedianya prasarana yang memadai seperti drainase, dan berdampak
pada kondisi jalan yang rusak. Tidak terdapatnya pedestrian ways, belum adanya sistem transportasi yang
mumpuni dan terintegrasi, hingga ruang terbuka hijau yang tidak dimaksimalkan dengan baik merupakan
permasalahan-permasalahan yang menarik untuk dikaji. Sehingga nantinya dapat diusung konsep perancangan
yang tepat bagi pembangunan kawasan industri di Desa Gemulak dengan menggunakan manajemen pengelolaan
serta pembiayaan yang realistis dan tepat sasaran.
Kata kunci: kawasan industri, permukiman, konsep perancangan, pengelolaan, pembiayaan.
Abstract: Demak. Regency of Demak is one of the National Strategic Areas called Kedungsepur. This case has
an implication for the economic growth in Regency of Demak, which is more rapidly than the other regency or
city in Central Java Province. Cheap land prices and low labor wages encourage investors choose to
established industry in Demak. This also included Village Gemulak in District Sayung. According to the spatial
plans of Demak, Village Gemulak is one of the villages that are focused to be planned as an industrial area. The
distance between settlement and existing industries that are less than 10 km, belong to the class of flat slope
which is 0-8%, Village Gemulak settlements are mostly used as residence by industrial employees that are
working in the factory, and the fact that the entire villages have been served by the electricity grid system and
telecommunication network systems makes the Village Gemulak potential for an industrial area built integrated
with residential areas. However, the existing industrial area not currently have an integrated waste management
system, resulting in air pollution and environmental pollution are high enough. In addition, the presence of
northern coast path which is the national roads and impassable by vehicle, especially heavy vehicles such as
trucks and buses also have an effect on the existing air pollution. The threat of flood is one of the problems in
Village Gemulak which is a result of the unavailability of adequate infrastructure such as drainage, and the
impact is on the condition of the road. The absence of pedestrian ways, lack of qualified and integrated
transportation system, also unmaximized of the green open space are interesting issues to be studied. So that in
the future can be made a proper concept design for the development of industrial area in Village Gemulak using
realistic and right on target management and financing.
Keywords: industrial, residential, concept design, management, financing.
PENDAHULUAN
Salatiga,
Kabupaten
Demak,
Karanganyar,
industri.
Kabupaten
Semarang,
Kecamatan
Mijen,
Kecamatan
Kecamatan
Mranggen,
dan
Jalan
mempunyai
arteri,
Jalan
berbagai
Sekunder
dan
Jalan
masalah
yang
akan
Dari
kendala
yang
Kawasan
dihadapi
untuk
Industri
dampak-dampak
bisa
tertentu
menghasilkan
bagi
wilaya
diarahkan;
b) Bisa menjadi bidang usaha pengadaan dan
adalah
Smart
Green
Industrial
KAJIAN LITERATUR
a. Kawasan Industri
Kawasan menurut Undang-Undang Nomor
24 Tahun 1992 adalah Wilayah dengan fungsi
utama lindung atau budidaya. Kawasan industri
menurut Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun
tentang
Kawasan
Industri
Pasal
1,
pengolahan
(manufacture)
yang
lahan
industri
menurut
Development.
1989
pemasaran
modalnya
disektor
industri.
lingkungan,
menigkatkan
daya
biasanya
dikumpulkan
melalui
pengisian angket
Sehingga,
Building.
maupun
dalam
kegiatan
telaah dokumen.
penelitian
ini
metode
dimana
pelakunya
mencoba
meningkatkan
sebagainya.
fisik
penggunaan
maupun
teknologi
sistemnya,
untuk
melalui
meminimalisir
dampak lingkungan.
METODE PENELITIAN
aktivitas
kondisi
kawasan.
Development
aktivitas
telah
Desa
Gemulak
untuk
dilakukan
akan
Apabila
karakteristik
teridentifikasi,
maka
kota
ruang.
fisik
dan
digunakan
juga
untuk
HASIL PEMBAHASAN
Kawasan Industri yang akan direncanakan
berada
dengan
luas
circulation,
ways,
signage,
pedestrian
diselesaikan
jika
sebelum
menjadi
tersebut
mencul
karena
kuantitatif,
yang
pertimbangan-pertimbangan
dasar,
faktor
ekonomi
diperoleh dari
faktor
maupun
fisik
faktor
Gemulak
Desa
di
baik
proses
produksi
maupun
teratur
serta
belum
adanya
sistem
tidak
terarah,
terpadu
dan
tidak
Kabupaten Demak.
Industrial
Park.
Konsep
Smart
Green
Industri
dapat
Terakhir
proses produksi.
Gemulak
dan
diharapkan
yaitu
Smart
Production,
dengan
Open
menyelesaikan
Space
ini
digunakan
permasalahan
belum
untuk
adanya
Gambar 2
Siteplan dan penerapan kosep
sehingga
penerapannya
berupa
industri
jalan,
penggunaan
dll)
energi
sehingga
yang
permukiman
mengurangi
kurang
ramah
lingkungan.
Green Community, penerapannya dengan
Gambar 3
Amplop bangunan
di
kawasan
permukiman.
Green
dilakukan
penyusunan
Logical
planning,
production.
green
water,
dan
smart
dukungan
Gemulak
industri
Gemulak
adalah
Network
Analysis
yang
memberikan
kontribusi
menunjukkan
merupakan
analisis
mampu
yang
Planning
disertai
lingkungan
green
livable housing.
kawasan
tahun.
melalui
industri
konsep
Gemulak
adalah
CPM
waktu/lama
tahapan-tahapan
Desa
pemerintah
pelaksanaan
sehingga
lahan,
jaringan
jalan,
listrik,
drainase,
kontrak
perjanjian,
perizinan,
rusun pekerja.
diperoleh
sesudah
program
berakhir.
pembangunan
tahapan
persiapan-persiapan
yang
berhubungan
seperti
dengan
persiapan
penentuan AMDAL.
pembangunannya,
permukiman.
yaitu
konstruksi
perumahan.
untuk
Yang
industri
menjadi
industri
dan
peran
dalam
menyediakan
lahan,
namun
baru
dilaksanakan
konstruksi
untuk
area
dan
prioritas
yaitu
tahapan
pelengkap
mengoperasionalkan
Pasca
konstruksi:
pelaksanaan
adalah
pembangunan
kawasan
dan
monitoring evaluasi.
Penyediaan
kawasan
industri
besar,
swasta
membutuhkan
nilai
dianggap
investasi
penting
yang
dalam
upaya
waktu kerjasama.
Analisis
pembiayaan
pembangunan
finansial
paling
pihak.
menguntungkan
kedua
belah
diperuntukan
untuk
tahapan
pra
yang
didapatkan
per-tahunnya
akan
dibagi
dilihat
kelayakan
dan
keuntungan
kedua
stakeholder tersebut.
Analisis
sosial
ekonomi
diperuntukan
dinyatakan
layak,
sehingga
proyek
kerugian
yang
ditimbulkan
akibat
Berikut
ini
adalah
hasil
perhitungan
keberlanjutan
dan
memperhatikan
industri,
yaitu
Green
Manufacture
dan
sosial
ekonomi
proyek
perhitungan
pembiayaan
hasil
analisis
pembiayaan
kelayakan,
melalui
konsep
b. Rekomendasi
Kerjasama antara pemerintah dengan pihak
keduanya.
Peran
pemerintah
tidak
hanya
Peraturan
Menteri
Nomor
05/PRT/M/2008
RTH
dalam
mengontrol
pengembangan
Laporan
Pekerja
di
Mengenai
dalam
Umum
DAFTAR PUSTAKA
Sunarti
Pekerjaan
Penelitian
Lingkungan
Tahun
1992
739//Kpts//1992
Nomor
Nomor
09//Kpts//1992Tentang
:
:
Pedoman
Lingkungan
Hunian
yang
Berimbang
Zahnd, Markus. 1999. Perancangan Kota Secara
Terpadu. Yogyakarta: Kanisius