(KAK)
PENGADAAN JASA KONSULTANSI
1
bahwa KPI Ujungjya merupakan bagian dari Pusat Kegiatan Perkotaan BUTOM GEDE
(Buahdua, Ujungjaya, Tomo, dan Jatigede) dengan fungsi sebagai pusat kegiatan
bisnis, pusat kegiatan perdagangan, jasa, dan pemasaran, pusat kegiatan
industri, pusat
2
pelayanan perumahan dan permukiman, pusat pelayanan sosial ekonomi skala regional,
pusat pelayanan kesehatan, dan pusat pelayanan transportasi. Selain itu, Kawasan
Industri Ujungjaya dan sekitarnya juga merupakan salah satu pengembangan kawasan
yang menjadi prioritas pengembangan skala nasional berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan
Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan dengan spesialisasi investasi: industri pengolahan
minuman dan makanan, tekstil, logistik dan pergudangan, agroindustri, dan furnitur
dan barang dari kayu.
Rencana KI. Ujungjaya berlokasi di 7 (tujuh) desa di Kecamatan Ujungjaya (Desa
Cibuluh; Desa Cipelang; Desa Keboncau; Desa Palabuan; Desa Sakurjaya; Desa
Sukamulya; dan Desa Ujungjaya) dan 4 (empat) desa di Kecamatan Tomo (Desa Tomo,
Desa Marongge, Desa Tolengas, dan Desa Karyamukti) dengan luas 1.523 Ha (Perda
No.
4/2018 tentang RTRW Kabupaten Sumedang 2018-2038) yang memiliki potensi untuk
pengembangan kawasan industri. Di kawasan ini terdapat infrastruktur transportasi
Jalan Nasional Bandung-Cirebon dan akses langung terhadap Jalan Tol Cisumdawu
sebagai akses utama ke Bandara Internasional Kertajati dan kota-kota besar (Bandung,
Cirebon, Jakarta). Selain itu kondisi geografis yang relatif datar yang memberikan
kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi.
Di rencana Kawasan KI. Ujungjaya penekanan pada ketersediaan infrastruktur
merupakan hal utama dan pokok agar dapat memberikan kenyamanan kepada investor
yang akan melakukan investasi. Infrastruktur adalah fasilitas teknis yang diperlukan
untuk melakukan pelayanan baik kepada investor dan masyarakat. Selain itu
diperlukan juga fasilitas pendukung jaringan struktur agar pertumbuhan ekonomi dan
sosial dapat berjalan dengan baik. Pelayanan dan fasilitas transportasi terhadap
Rencana KI. Ujungjaya merupakan komponen infrastruktur penting termasuk
ketersediaan air baku, listrik, sistem sanitasi dan drainasi dan telekomunikasi adalah
komponen infrastruktur yang dipersyaratkan dalam pembangunan suatu kawasan
industri. Terpenuhinya kelengkapan infrastruktur dalam mendorong perkembangan
kawasan industri akan menentukan tingkat daya saing suatu kawasan industri.
Kemudahan investor mencapai kawasan industri dan pergerakan di dalam kawasan
industri serta kenyamanan yang didukung infrastruktur dasar menjadi salah satu
pertimbangan penting bagi investor dalam memutuskan untuk berinvestasi. Semakin
mudah diakses suatu destinasi akan semakin banyak peminat infestasi yang pada
akhirnya akan meningkatkan daya saing sebuah kawasan industri.
Guna upaya pemanfaatan potensi yang terdapat di Rencana KI. Ujungjaya
sebagai
salah satu potensi penanaman modal, dipandang perlu untuk dilakukan suatu kajian
dalam bentuk Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan yang terhubung dan tersinegi
dengan dari aspek potensi industri dan pendukungnya yang terdapat di KI. Ujungjaya
menjadi yang mampu mengembangkan sektor perindustrian sebagaimana yang
diamanakan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan
RTRW Kabupaten Sumedang. Dimana outcome yang diharapkan dari studi kelayakan
3
tersebut adalah tersedianya arahan dan gambaran bagi investor dalam pengambilan
keputusan untuk berinvestasi di rencana KI. Ujungjaya.
4
6) Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan
Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan;
7) Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 40/M-IND/PER/6/2016 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri;
8) Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025
9) Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang 2018 – 2038;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 5 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018-2023;
11) Peraturan Bupati Sumedang Nomor 80 tentang 2020 tentang Uraian Tugas
Jabatan Struktural Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu; B. Dokumen Perencanaan
1) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang 2018 – 2038 (Bappppeda,
2018);
2) Kajian Sinkronisasi Perencanaan Kawasan Peruntukan Industri Ujungjaya
(Bappppeda, 2019);
3) Kajian Klasifikasi Jenis Industri Dalam Rangka Penyusunan RPIK (Dinas
Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian, 2021);
4) Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Sumedang (Dinas Koperasi,
UKM, Perdagangan, dan Perindustrian, 2022)
C. Data Dasar
1) Data RTRW Kabupaten Sumedang 2018-2038;
2) Data rencana strategis, RPJMD, RPJPD;
3) Data fisiografis;
4) Data Kependudukan;
5) Data peruntukan ruang;
6) Data penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan;
7) Data ketersediaan prasarana dan sarana;
8) Data kawasan industri;
9) Data jenis bidang usaha industri eksisting;
10) Peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang dibutuhkan, penguasaan lahan,
penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, pada skala atau tingkat ketelitian
peta 1: 10.000 yang sudah mendapat rekomendasi teknis dari Badan
Informasi Geospasial.
5
1.4. Ruang Lingkup Wilayah dan Substansi
Ruang Lingkup Wilayah dan Substansi Penyusunan Penyusunan Kajian Peta
Potensi Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS)
Kawasan Industri Ujungjaya, yaitu :
A. Ruang Lingkup Wilayah
Meliputi sebagian Wilayah Kecamatan Ujungjaya yaitu:
1) Desa Cibuluh;
2) Desa Cipelang;
3) Desa Keboncau;
4) Desa Palabuan;
5) Desa Sakurjaya;
6) Desa Sukamulya; dan
7) Desa Ujungjaya
dan sebagian wilayah Kecamatan Tomo yaitu:
1) Desa Tomo,
2) Desa Marongge,
3) Desa Tolengas, dan
4) Desa Karyamukti
B. Ruang Lingkup Substansi
Dibatasi potensi investasi industri di KI. Ujungjaya. Pelaksanaan ada 3 fokus
kegiatan teknis :
1) Mengumpulkan data dan informasi potensi industri yang ada di sekitar wilayah
KI. Ujungjaya untuk dikembangkan menjadi kawasan industri;
2) Analisis potensi INDUSTRI yang dapat dikembangkan, dan mempunyai
dukungan atau peluang di sekitar wilayah KI. Ujungjaya dengan ketersediaan
prasarana dan sarana yang sesuai dengan kondisi lingkungan untuk
dikembangankan menjadi kawasan industri;
3) Menyusun kelayakan finansial KI Ujungjaya menjadi kawasan industri sesuai
aturan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 40/M-IND/PER/6/2016
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri.
6
a. Pemetaan komponen atau aspek industri, yang meliputi pemetaan industri
unggulan dan potensial di Kawasan KI. Ujungjaya, aksesbilitas dan
infrastruktur/utilitas (jalan, jaringan air baku, listrik, jaringan air limbah,
drainase dan tempat pengelolaan sampah), fasilitas penunjang kawasan
industri (penginapan, rumah makan, travel agent, dll), transportasi,
sumber daya manusia, investasi bidang industri, serta aspek lainnya.
b. Pemetaan profil peluang pasar (demand) sebagai Kawasan Ekonomi bidang
industri, yang mencakup profil industri, karakteristik industri,
keterkaitan dengan industri sekitar/ lain di wilayah Sumedang.
c. Positioning mengenai keunggulan KI. Ujungjaya yang dilihat dari kedekatan
lokasi dengan infrastuktur strategis (nasional dan regional) serta sumber
daya unggulan.
3) Penilaian peruntukkan ruang yang disusun dalam sebuah rencana struktur dan
rencana pola ruang serta zonasi berdasarkan profil potensi/jenis industri
(untuk pengembangan kegiatan industri) di Kawasan KI. Ujungjaya;
4) Penilaian kelayakan secara finansial mengenai estimasi/perkiraan biaya dari
investasi yang diperlukan dan manfaat secara langsung maupun tidak
langsung dalam merencanakan KI. Ujungjaya, perhitungan NPV (Nett Present
Value), IRR (internal Rate of Return), PBP (Pay Back Period), dan BCR
(Benefit Cost Ratio) untuk periode paling singkat selama 30 (tiga puluh)
tahun berdasarkan https://nswi.bkpm.go.id/panduan/content/IZIN-
KEGIATAN-PENANAMAN- MODAL-DALAM-BIDANG-KAWASAN-INDUSTRI ;
5) Penilaian kelayakan secara finansial dilakukan berdasarkan:
a. Biaya pembebasan lahan dan pekerjaan tanah/pematangan lahan kawasan
industri,
b. Biaya rencana pembangunan/pengembangan dan pengelolaan aksesbilitas
(accesbility) yang meliputi pengembangan prasarana transportasi
(jalan), penyediaan dan pengembangan moda transportasi pendukung
industri untuk kemudahan akses, sarana dan prasarana aksesbilitas
(terminal bus/angkutan umum), dan pengembangan jaringan
transportasi,
c. Biaya rencana pengembangan dan pengelolaan fasilitas pendukung
kawasan industri (air baku, telekomunikasi, energi, pengelolaan
lingkungan),
d. Biaya rencana pengelolaan dan operasional sumber daya manusia (SDM)
e. Prediksi obyektif manfaat (benefit) yang mungkin dihasilkan oleh KI.
Ujungjaya.
B. Hasil
Hasil pekerjaan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman Modal di Kabupaten
Sumedang berupa Dokumen Feasibility Study (FS) Kawasan Industri Ujungjaya
yang dapat dijadikan sebagai arahan dan gambaran bagi investor dalam
pengambilan keputusan untuk berinvestasi di rencana KI. Ujungjaya serta
7
pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang, untuk menentukan
kebijakan perencanaan
8
program/kegiatan bidang industri, melalui pengembangan kawasan industri
Ujungjaya.
2. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman
Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan Industri
Ujungjaya, dilakukan melalui jasa konsultansi dengan metode Seleksi.
9
Tugas tenaga ahli:
1) Ahli Perencanaan Wilayah/Planologi (Ketua Tim):
a. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan rencana, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan kerja tim,
b. Mengidentifikasi kebijakan/peraturan perundang-undangan bidang
perencanaan/ketataruangan,
c. Melakukan analisis kesesuaian kebijakan/peraturan perundang-undangan
bidang perencanaan/ketataruangan di wilayah studi,
d. Melakukan analisis kesesuaian kondisi lahan,
e. Melakukan analisis rencana struktur dan rencana pola ruang serta zonasi
berdasarkan profil potensi/jenis industri (untuk pengembangan kegiatan
industri),
2) Ahli Ekonomi Pembangunan
a. Melakukan kalkulasi dan proyeksi biaya finansial untuk:
i. Biaya pembebasan lahan dan pekerjaan tanah/pematangan lahan
kawasan industri,
ii. Biaya rencana pembangunan/pengembangan dan pengelolaan
aksesbilitas (accesbility) yang meliputi pengembangan prasarana
transportasi (jalan), penyediaan dan pengembangan moda transportasi
pendukung industri untuk kemudahan akses, sarana dan prasarana
aksesbilitas (terminal bus/angkutan umum), dan pengembangan
jaringan transportasi,
iii. Biaya rencana pengembangan dan pengelolaan fasilitas pendukung
kawasan industri (air baku, telekomunikasi, energi, pengelolaan
lingkungan),
iv. Biaya rencana pengelolaan dan operasional sumber daya manusia (SDM)
b. Melakukan identifikasi, kalkulasi dan proyeksi manfaat (benefit) obyektif yang
mungkin dihasilkan oleh KI. Ujungjaya,
c. Melakukan kalkulasi NPV, IRR, PBP, dan BCR,
d. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
3) Ahli Teknik Sipil/Infrastruktur:
a. Melakukan identifikasi dan analisis kondisi eksisting prasarana transportasi
(jalan), moda transportasi pendukung industri untuk kemudahan akses,
sarana dan prasarana aksesbilitas (terminal bus/angkutan umum), jaringan
transportasi/angkutan, dan fasilitas/utilitas pendukung kawasan industri (air
baku, telekomunikasi, energi, drainase, sanitasi, poliklinik, sarana ibadah,
bank, kantor pos/jasa ekspedisi/telekomunikasi, halte angkutan umum),
b. Melakukan analisis kebutuhan:
i. Rencana pembangunan/pengembangan dan pengelolaan aksesbilitas
(accesbility) yang meliputi pengembangan prasarana transportasi
(jalan), penyediaan dan pengembangan moda transportasi pendukung
industri untuk kemudahan akses, sarana dan prasarana aksesbilitas
1
(terminal bus/angkutan umum), dan pengembangan jaringan
transportasi,
ii. Rencana pengembangan dan pengelolaan fasilitas pendukung kawasan
industri (air baku, telekomunikasi, energi, drainase, sanitasi, kantor
pengelola, poliklinik, sarana ibadah, bank, kantor pos/jasa
ekspedisi/telekomunikasi, halte angkutan umum),
c. Melakukan identifikasi kuantitas/volume pekerjaan untuk:
i. Pekerjaan tanah/pematangan lahan kawasan industri,
ii. Rencana pembangunan/pengembangan dan pengelolaan aksesbilitas
(accesbility) yang meliputi pengembangan prasarana transportasi
(jalan), penyediaan dan pengembangan moda transportasi pendukung
industri untuk kemudahan akses, sarana dan prasarana aksesbilitas
(terminal bus/angkutan umum), dan pengembangan jaringan
transportasi,
iii. Rencana pengembangan dan pengelolaan fasilitas pendukung kawasan
industri (air baku, telekomunikasi, energi, drainase, sanitasi, kantor
pengelola, poliklinik, sarana ibadah, bank, kantor pos/jasa
ekspedisi/telekomunikasi, halte angkutan umum),
d. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
4) Ahli Teknik Lingkungan:
a. Melakukan identifikasi (secara kuantitatif dan kualititatif) dan analisis kondisi
eksisting pengelolaan lingkungan (sampah dan air limbah) dan sarana
prasarana pengelolaan lingkungan,
b. Melakukan analisis ringkas/prediksi obyektif kemungkinan dampak lingkungan
di wilayah studi,
c. Melakukan analisis rencana kebutuhan penyediaan/pembangunan dan
pengembangan sarana prasarana pengelolaan lingkungan dan pengelolaan
lingkungannya,
d. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
5) Ahli Sosial:
a. Melakukan identifikasi kondisi eksisting demografi dan ketenagakerjaan di
wilayah studi;
b. Melakukan analisis kebutuhan tenaga kerja dan pengembangan SDM tenaga
kerja sesuai jenis industri yang akan dikembangkan;
c. Melakukan identifikasi dan analisis sikap sosial masyarakat terhadap rencana
KI.Ujungjaya;
d. Melakukan identifikasi kepemilikan dan harga lahan eksisting di wilayah
studi, e. Melakukan analisis sosial terkait pembebasan lahan,
f. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
Tugas tenaga pendukung:
1) Operator komputer:
a. Menyiapkan formulir-formulir survey
b. Melakukan editing laporan, bahan paparan
1
c. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
2) Surveyor:
a. Melaksanakan survey lapangan di wilayah studi
b. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
1
Adapun tahapan pembahasan, adalah sebagai berikut ; Pembahasan laporan
pendahuluan; Pembahasan laporan antara; dan Pembahasan laporan akhir.
B. Pelaporan
1) Laporan hasil pekerjaan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi
Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS)
Kawasan Industri Ujungjaya.
Untuk jenis dan jumlah laporan, adalah sebagai berikut :
No. Jenis Laporan Jumlah
1) Laporan Hasil Pekerjaan a.
Laporan pendahuluan
- Handout laporan 15 buah
- Buku laporan 15 buah
- CD laporan 5 buah
b. Laporan antara
- Handout laporan 15 buah
- Buku laporan 15 buah
- CD laporan 5 buah
c. Laporan akhir
- Handout laporan 15 buah
- Buku laporan 15 buah
- CD laporan 5 buah
Teknik penyajian Buku Laporan adalah sebagai berikut:
- Pengetikan 1,5 spasi dengan kertas HVS 80 gram ukuran A4
( portrait/land scape).
- Jilid buku soft cover, warna putih dengan tulisan hitam atau sesuai
kebutuhan.
- Gambar dan peta yang disajikan dalam 5 (lima) buku laporan dicetak
berwarna dan dalam 10 (sepuluh) buku laporan dicetak hitam putih.
1
B. Pembayaran
Pembayaran, terbagi kedalam 3 (tiga) termin sesuai dengan kebutuhan yang
diajukan dan tercantum dalam berita acara hasil pemeriksaan pekerjaan, dengan
persyaratan sebagai berikut :
1) Termin Kesatu :
Maksimal sebesar 15% (dua puluh lima persen) termasuk pajak, yang
dibayarkan setelah menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa
laporan pendahuluan beserta kelengkapannya;
2) Termin Kedua :
Maksimal sebesar 55% (empat puluh lima persen) termasuk pajak, yang
dibayarkan setelah menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa
laporan antara beserta kelengkapannya;
3) Termin Ketiga :
Maksimal sebesar 30% (tiga puluh persen) termasuk pajak, yang dibayarkan
setelah menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan akhir
beserta kelengkapannya.
1
Bulan
No. Uraian
1 2 3
b. Pengumpulan dan Pengolahan Data
c. Laporan antara
- Penyusunan laporan antara
- Pembahasan laporan antara
- Penyerahan laporan antara
d. Laporan akhir
- Penyusunan laporan akhir
- Pembahasan laporan akhir
- Penyerahan laporan akhir
1
9) Konsultan menyampaikan seluruh laporan dan hasil studi lainnya sesuai jadwal
yang telah ditentukan;
10) Konsultan mematuhi segala ketentuan lain sebagaimana telah diatur dalam
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan Kontrak/SPK.
B. Spesifikasi Teknis
1) Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir sampai
tersusunnya dokumen pekerjaan, secara keseluruhan dan lengkap serta
dinyatakan diterima oleh pemberi pekerjaan;
2) Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dapat meminta bantuan tim teknis
untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai hasil yang
optimal. Tim teknis dapat pula diminta bantuan untuk memberikan data dan
fasilitas lainnya guna mendukung kelancaran kerja sejauh tidak membutuhkan
biaya;
3) Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya harus berkoordinasi dengan
Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan, untuk memperoleh hasil yang optimal, yang
kemudian dibahas bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya;
4) Setiap keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang diakibatkan oleh kelalaian
konsultan akan dikenakan denda sebesar yang ditetapkan dalam Kontrak/SPK;
5) Dalam hal lain Konsultan berpikiran perlu ada perubahan aspek apapun harus
dibicarakan dan dibahas bersama dan disetujui secara tertulis oleh Direksi,
yang disetujui oleh pemimpin pelaksana kegiatan (pemberi pekerjaan);
6) Semua produk yang dihasilkan konsultan baik berupa buku (hardcopy) maupun
CD (softcopy) merupakan hak milik Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam
hal ini Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumedang.
1
d. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan pekerjaan kepada Pemberi Pekerjaan.
B. Hak
1) Pemberi Pekerjaan :
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana
Pekerjaan.
b. Meminta laporan-laporan pelaksanaan pekerjaan secara periodik sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam Kontrak/SPK dari Pelaksana
Pekerjaan.
c. Meminta hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak/SPK dari Pelaksana Pekerjaan.
d. Meminta keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan pekerjaan dari Pelaksana Pekerjaan.
2) Pelaksana Pekerjaan :
a. Menerima pembayaran pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan dalam Kontrak/SPK dari Pemberi Pekerjaan.
b. Meminta fasilitas pendukung yang dibutuhkan sesuai kemampuan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan dari Pemberi Pekerjaan.
3. PENUTUP
Hasil dari pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman
Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan Industri
Ujungjaya dapat dijadikan sebagai arahan dan gambaran bagi investor dalam
pengambilan keputusan untuk berinvestasi di rencana KI. Ujungjaya serta pedoman
bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang, untuk menentukan kebijakan perencanaan
program/kegiatan bidang industri, melalui pengembangan kawasan industri Ujungjaya.
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,
diperlukan dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat, segala sesuatu yang belum
diatur didalam KAK ini akan ditentukan kemudian.
Sumedang, 6 Juli 2022
Pejab
omitmen,
at Pembuat
K