Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)
PENGADAAN JASA KONSULTANSI

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SKPD : DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU


SATU PINTU (DPMPTSP)
BIDANG : PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN
MODAL
KEGIATAN : PEMBUATAN PETA POTENSI INVESTASI KABUPATEN/KOTA
PEKERJAAN : PENYUSUNAN KAJIAN PETA POTENSI PENANAMAN MODAL
DI KABUPATEN SUMEDANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG


TAHUN ANGGARAN 2022
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Potensi penanaman modal yang ada di suatu wilayah bervariasi berdasarkan
sektor usaha maupun jenis komoditinya. Berbagai sektor usaha dan jenis komoditi
tersebut memerlukan ruang/tempat/kawasan untuk pengembangannya. Dari sekian
sektor usaha yang potensial di Kabupaten Sumedang salah satu di antaranya adalah
sektor industri untuk dikembangkan di suatu tempat atau kawasan yang disebut
dengan kawasan industri.
Kawasan industri sebagai salah satu potensi penanaman modal memegang
peranan yang sangat strategis sebagai infrastruktur industri dalam perwujudan
kesesuaian tata ruang, penyebaran industri, dan kelangsungan kesesuaian hidup. Hal
ini sebagai perwujudan amanat pasal 106 Undang–undang Nomor 3 Tahun 2014
tentang Perindustrian yang meawajibkan industri baru berlokasi di dalam kawasan
industri.
Pemerintah bersama-sama dengan pemerintah daerah terus berupaya mendorong
pembangunan kawasan industri agar dapat menarik investor baik domestik maupun
asing dalam menanamkan modalnya di kawasan indsutri. Untuk itu, pemerintah telah
menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Indsutri,
agar kawsasan Industri menjadi lebih menarik sebagai lokasi investasi sektor industri.
Pembangunan Kawasan Industri sebagai salah satu potensi penanaman modal
diharapkan dapat memberikan dampak sebagai berikut :
1. Memberikan kemudahan bagi dunia usaha untuk memperoleh kaveling industri siap
bangun yang sudah dilengkapi berbagai infrastruktur yang memadai;
2. Memberikan kepastian hukum lokasi tempat usaha, sehingga terhindar daei
segala
bentuk gangguan dan diperolehnya rasa aman bagi dunia usaha; dan
3. Mengatasi permasalahan tata ruang dan sekaligus mengendalikan dampak
lingkungan yang di akibatkan oleh kegiatan industri.
Di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat adanya beberapa program
Pemerintah Pusat di Kabupaten Sumedang, khususnya di Kabupaten Sumedang dan
sekitarnya menjadikan pentingnya dilakukan pengembangan kawasan infudtri di salah
satu kawasan. Adapun salah satu kawasan yang menyimpan potensi besar untuk
dikembangkan sebagai industri adalah Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Ujungjaya
yang mampu untuk di jadikan kawasan industri, yang kemudian dapat menjadi
alternatif menjadi Kawasan Industri Ujungjaya di Sumedang.
Rencana pengembangan Kawasan Industri Ujungjaya yang merupakan salah satu
dari kawasan yang diproyeksikan menjadi salah satu kawasan pusat pertumbuhan
ekonomi baru di Kabupaten Sumedang sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Daerah Nomor 4 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Sumedang Tahun
2018-2038. Di dalam Pasal 8 ayat (4) huruf d peraturan daerah tersebut
tercantum

1
bahwa KPI Ujungjya merupakan bagian dari Pusat Kegiatan Perkotaan BUTOM GEDE
(Buahdua, Ujungjaya, Tomo, dan Jatigede) dengan fungsi sebagai pusat kegiatan
bisnis, pusat kegiatan perdagangan, jasa, dan pemasaran, pusat kegiatan
industri, pusat

2
pelayanan perumahan dan permukiman, pusat pelayanan sosial ekonomi skala regional,
pusat pelayanan kesehatan, dan pusat pelayanan transportasi. Selain itu, Kawasan
Industri Ujungjaya dan sekitarnya juga merupakan salah satu pengembangan kawasan
yang menjadi prioritas pengembangan skala nasional berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan
Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan dengan spesialisasi investasi: industri pengolahan
minuman dan makanan, tekstil, logistik dan pergudangan, agroindustri, dan furnitur
dan barang dari kayu.
Rencana KI. Ujungjaya berlokasi di 7 (tujuh) desa di Kecamatan Ujungjaya (Desa
Cibuluh; Desa Cipelang; Desa Keboncau; Desa Palabuan; Desa Sakurjaya; Desa
Sukamulya; dan Desa Ujungjaya) dan 4 (empat) desa di Kecamatan Tomo (Desa Tomo,
Desa Marongge, Desa Tolengas, dan Desa Karyamukti) dengan luas 1.523 Ha (Perda
No.
4/2018 tentang RTRW Kabupaten Sumedang 2018-2038) yang memiliki potensi untuk
pengembangan kawasan industri. Di kawasan ini terdapat infrastruktur transportasi
Jalan Nasional Bandung-Cirebon dan akses langung terhadap Jalan Tol Cisumdawu
sebagai akses utama ke Bandara Internasional Kertajati dan kota-kota besar (Bandung,
Cirebon, Jakarta). Selain itu kondisi geografis yang relatif datar yang memberikan
kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi.
Di rencana Kawasan KI. Ujungjaya penekanan pada ketersediaan infrastruktur
merupakan hal utama dan pokok agar dapat memberikan kenyamanan kepada investor
yang akan melakukan investasi. Infrastruktur adalah fasilitas teknis yang diperlukan
untuk melakukan pelayanan baik kepada investor dan masyarakat. Selain itu
diperlukan juga fasilitas pendukung jaringan struktur agar pertumbuhan ekonomi dan
sosial dapat berjalan dengan baik. Pelayanan dan fasilitas transportasi terhadap
Rencana KI. Ujungjaya merupakan komponen infrastruktur penting termasuk
ketersediaan air baku, listrik, sistem sanitasi dan drainasi dan telekomunikasi adalah
komponen infrastruktur yang dipersyaratkan dalam pembangunan suatu kawasan
industri. Terpenuhinya kelengkapan infrastruktur dalam mendorong perkembangan
kawasan industri akan menentukan tingkat daya saing suatu kawasan industri.
Kemudahan investor mencapai kawasan industri dan pergerakan di dalam kawasan
industri serta kenyamanan yang didukung infrastruktur dasar menjadi salah satu
pertimbangan penting bagi investor dalam memutuskan untuk berinvestasi. Semakin
mudah diakses suatu destinasi akan semakin banyak peminat infestasi yang pada
akhirnya akan meningkatkan daya saing sebuah kawasan industri.
Guna upaya pemanfaatan potensi yang terdapat di Rencana KI. Ujungjaya
sebagai
salah satu potensi penanaman modal, dipandang perlu untuk dilakukan suatu kajian
dalam bentuk Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan yang terhubung dan tersinegi
dengan dari aspek potensi industri dan pendukungnya yang terdapat di KI. Ujungjaya
menjadi yang mampu mengembangkan sektor perindustrian sebagaimana yang
diamanakan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan
RTRW Kabupaten Sumedang. Dimana outcome yang diharapkan dari studi kelayakan

3
tersebut adalah tersedianya arahan dan gambaran bagi investor dalam pengambilan
keputusan untuk berinvestasi di rencana KI. Ujungjaya.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman
Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan Industri
Ujungjaya, yaitu :
A. Maksud
1. Sebagai arahan dan gambaran bagi investor dalam pengambilan keputusan
untuk berinvestasi di rencana KI. Ujungjaya
2. Sebagai acuan atau pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk
menjadi rujukan dan referensi dalam rangka pengembangan Rencana KI.
Ujungjaya sebagai salah satu kawasan Industri yang sekaligus menunjang
KSPD serta menentukan kebijakan perencanaan program dan
terimplimentasinya bagi tujuan daerah dan nasional dalam pembangunan di
bidang industri.
B. Tujuan
1) Menyusun data dan informasi potensi industri dan pendukungya yang ada di
wilayah KPI. Ujungjaya untuk dikembangkan menjadi kawasan industri;
2) Menganalisis potensi yang dapat diorientasikan ke Industri yang kemudian
mengetahui kemungkinan KPI Ujungjaya menjadi Kawasan Industri yang
didukung dengan ketersediaan prasarana dan sarana yang sesuai dengan
kondisi lingkungan untuk dikembangkan menjadi kawasan industri;
3) Menilai kelayakan rencana KI.Ujungjaya sebagai data acuan bagi investor
untuk berinvestasi di kawasan KI. Ujungjaya dengan mengetahui potensi dan
prospektus pengembangan industri ke depan di KI. Ujungjaya; dan
4) Memberikan rekomendasi kebijakan pengembangan potensi industri dan faktor
pendukungnya untuk memperkuat tingkat kelayakan.

1.3. Dasar Pelaksanaan


Dasar pelaksanaan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman
Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan Industri
Ujungjaya, yaitu :
A. Referensi Hukum
1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tantang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional 2017;

4
6) Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan
Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan;
7) Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 40/M-IND/PER/6/2016 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri;
8) Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025
9) Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang 2018 – 2038;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 5 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018-2023;
11) Peraturan Bupati Sumedang Nomor 80 tentang 2020 tentang Uraian Tugas
Jabatan Struktural Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu; B. Dokumen Perencanaan
1) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang 2018 – 2038 (Bappppeda,
2018);
2) Kajian Sinkronisasi Perencanaan Kawasan Peruntukan Industri Ujungjaya
(Bappppeda, 2019);
3) Kajian Klasifikasi Jenis Industri Dalam Rangka Penyusunan RPIK (Dinas
Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian, 2021);
4) Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Sumedang (Dinas Koperasi,
UKM, Perdagangan, dan Perindustrian, 2022)
C. Data Dasar
1) Data RTRW Kabupaten Sumedang 2018-2038;
2) Data rencana strategis, RPJMD, RPJPD;
3) Data fisiografis;
4) Data Kependudukan;
5) Data peruntukan ruang;
6) Data penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan;
7) Data ketersediaan prasarana dan sarana;
8) Data kawasan industri;
9) Data jenis bidang usaha industri eksisting;
10) Peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang dibutuhkan, penguasaan lahan,
penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, pada skala atau tingkat ketelitian
peta 1: 10.000 yang sudah mendapat rekomendasi teknis dari Badan
Informasi Geospasial.

5
1.4. Ruang Lingkup Wilayah dan Substansi
Ruang Lingkup Wilayah dan Substansi Penyusunan Penyusunan Kajian Peta
Potensi Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS)
Kawasan Industri Ujungjaya, yaitu :
A. Ruang Lingkup Wilayah
Meliputi sebagian Wilayah Kecamatan Ujungjaya yaitu:
1) Desa Cibuluh;
2) Desa Cipelang;
3) Desa Keboncau;
4) Desa Palabuan;
5) Desa Sakurjaya;
6) Desa Sukamulya; dan
7) Desa Ujungjaya
dan sebagian wilayah Kecamatan Tomo yaitu:
1) Desa Tomo,
2) Desa Marongge,
3) Desa Tolengas, dan
4) Desa Karyamukti
B. Ruang Lingkup Substansi
Dibatasi potensi investasi industri di KI. Ujungjaya. Pelaksanaan ada 3 fokus
kegiatan teknis :
1) Mengumpulkan data dan informasi potensi industri yang ada di sekitar wilayah
KI. Ujungjaya untuk dikembangkan menjadi kawasan industri;
2) Analisis potensi INDUSTRI yang dapat dikembangkan, dan mempunyai
dukungan atau peluang di sekitar wilayah KI. Ujungjaya dengan ketersediaan
prasarana dan sarana yang sesuai dengan kondisi lingkungan untuk
dikembangankan menjadi kawasan industri;
3) Menyusun kelayakan finansial KI Ujungjaya menjadi kawasan industri sesuai
aturan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 40/M-IND/PER/6/2016
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri.

1.5. Indikator Keluaran dan Hasil


Indikator keluaran dan keluaran Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi
Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan
Industri Ujungjaya, yaitu
A. Indikator Keluaran
1) Identifikasi batasan wilayah perencanaan KI. Ujungjaya dalam konteks
pengembangan industri di Kabupaten Sumedang;
2) Profil industri KI. Ujungjaya yang menggambarkan data potensi industri yang
mencakup:

6
a. Pemetaan komponen atau aspek industri, yang meliputi pemetaan industri
unggulan dan potensial di Kawasan KI. Ujungjaya, aksesbilitas dan
infrastruktur/utilitas (jalan, jaringan air baku, listrik, jaringan air limbah,
drainase dan tempat pengelolaan sampah), fasilitas penunjang kawasan
industri (penginapan, rumah makan, travel agent, dll), transportasi,
sumber daya manusia, investasi bidang industri, serta aspek lainnya.
b. Pemetaan profil peluang pasar (demand) sebagai Kawasan Ekonomi bidang
industri, yang mencakup profil industri, karakteristik industri,
keterkaitan dengan industri sekitar/ lain di wilayah Sumedang.
c. Positioning mengenai keunggulan KI. Ujungjaya yang dilihat dari kedekatan
lokasi dengan infrastuktur strategis (nasional dan regional) serta sumber
daya unggulan.
3) Penilaian peruntukkan ruang yang disusun dalam sebuah rencana struktur dan
rencana pola ruang serta zonasi berdasarkan profil potensi/jenis industri
(untuk pengembangan kegiatan industri) di Kawasan KI. Ujungjaya;
4) Penilaian kelayakan secara finansial mengenai estimasi/perkiraan biaya dari
investasi yang diperlukan dan manfaat secara langsung maupun tidak
langsung dalam merencanakan KI. Ujungjaya, perhitungan NPV (Nett Present
Value), IRR (internal Rate of Return), PBP (Pay Back Period), dan BCR
(Benefit Cost Ratio) untuk periode paling singkat selama 30 (tiga puluh)
tahun berdasarkan https://nswi.bkpm.go.id/panduan/content/IZIN-
KEGIATAN-PENANAMAN- MODAL-DALAM-BIDANG-KAWASAN-INDUSTRI ;
5) Penilaian kelayakan secara finansial dilakukan berdasarkan:
a. Biaya pembebasan lahan dan pekerjaan tanah/pematangan lahan kawasan
industri,
b. Biaya rencana pembangunan/pengembangan dan pengelolaan aksesbilitas
(accesbility) yang meliputi pengembangan prasarana transportasi
(jalan), penyediaan dan pengembangan moda transportasi pendukung
industri untuk kemudahan akses, sarana dan prasarana aksesbilitas
(terminal bus/angkutan umum), dan pengembangan jaringan
transportasi,
c. Biaya rencana pengembangan dan pengelolaan fasilitas pendukung
kawasan industri (air baku, telekomunikasi, energi, pengelolaan
lingkungan),
d. Biaya rencana pengelolaan dan operasional sumber daya manusia (SDM)
e. Prediksi obyektif manfaat (benefit) yang mungkin dihasilkan oleh KI.
Ujungjaya.
B. Hasil
Hasil pekerjaan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman Modal di Kabupaten
Sumedang berupa Dokumen Feasibility Study (FS) Kawasan Industri Ujungjaya
yang dapat dijadikan sebagai arahan dan gambaran bagi investor dalam
pengambilan keputusan untuk berinvestasi di rencana KI. Ujungjaya serta

7
pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang, untuk menentukan
kebijakan perencanaan

8
program/kegiatan bidang industri, melalui pengembangan kawasan industri
Ujungjaya.

2. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman
Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan Industri
Ujungjaya, dilakukan melalui jasa konsultansi dengan metode Seleksi.

2.1. Syarat Penyedia


Syarat penyedia adalah konsultan yang memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU)
untuk pekerjaan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman Modal di
Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan Industri Ujungjaya, yaitu :
Jasa Perencana Wilayah.

2.2. Tenaga Pelaksana


Tenaga pelaksana yang diperlukan dalam pekerjaan Penyusunan Penyusunan
Kajian Peta Potensi Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study
(FS) Kawasan Industri Ujungjaya, adalah sebagai berikut :
A. Tenaga Ahli (Non Sertifikat) :
Persyaratan Jumlah
No. Tenaga Ahli
Pendidikan Pengalaman Kerja Personil
1) Ahli Perencanaan Pasca Sarjana Strata- Minimal 2 tahun 1 Orang
Wilayah/Planologi 2 (S2) Perencanaan
(Ketua Tim) Wilayah/Planologi
2) Ahli Ekonomi Sarjana Strata-1 (S1) Minimal 2 tahun 1 Orang
Pembangunan Ekonomi
3) Ahli T.Sipil Sarjana Strata-1 (S1) Minimal 2 tahun 1 Orang
/Infrastruktur Teknik Sipil
4) Ahli T.Lingkungan Sarjana Strata-1 (S1) Minimal 2 tahun 1 Orang
T.Lingkungan
5) Ahli Sosial Sarjana Strata-1 (S1) Minimal 2 tahun 1 Orang
Sosial
B. Tenaga Pendukung :
Persyaratan Jumlah
No. Tenaga Ahli
Pendidikan Pengalaman Kerja Personil
1) Operator Komputer SMA/SMK Minimal 2 tahun 1 Orang
2) Surveyor SMA/SMK Minimal 2 tahun 8 Orang

9
Tugas tenaga ahli:
1) Ahli Perencanaan Wilayah/Planologi (Ketua Tim):
a. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan rencana, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan kerja tim,
b. Mengidentifikasi kebijakan/peraturan perundang-undangan bidang
perencanaan/ketataruangan,
c. Melakukan analisis kesesuaian kebijakan/peraturan perundang-undangan
bidang perencanaan/ketataruangan di wilayah studi,
d. Melakukan analisis kesesuaian kondisi lahan,
e. Melakukan analisis rencana struktur dan rencana pola ruang serta zonasi
berdasarkan profil potensi/jenis industri (untuk pengembangan kegiatan
industri),
2) Ahli Ekonomi Pembangunan
a. Melakukan kalkulasi dan proyeksi biaya finansial untuk:
i. Biaya pembebasan lahan dan pekerjaan tanah/pematangan lahan
kawasan industri,
ii. Biaya rencana pembangunan/pengembangan dan pengelolaan
aksesbilitas (accesbility) yang meliputi pengembangan prasarana
transportasi (jalan), penyediaan dan pengembangan moda transportasi
pendukung industri untuk kemudahan akses, sarana dan prasarana
aksesbilitas (terminal bus/angkutan umum), dan pengembangan
jaringan transportasi,
iii. Biaya rencana pengembangan dan pengelolaan fasilitas pendukung
kawasan industri (air baku, telekomunikasi, energi, pengelolaan
lingkungan),
iv. Biaya rencana pengelolaan dan operasional sumber daya manusia (SDM)
b. Melakukan identifikasi, kalkulasi dan proyeksi manfaat (benefit) obyektif yang
mungkin dihasilkan oleh KI. Ujungjaya,
c. Melakukan kalkulasi NPV, IRR, PBP, dan BCR,
d. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
3) Ahli Teknik Sipil/Infrastruktur:
a. Melakukan identifikasi dan analisis kondisi eksisting prasarana transportasi
(jalan), moda transportasi pendukung industri untuk kemudahan akses,
sarana dan prasarana aksesbilitas (terminal bus/angkutan umum), jaringan
transportasi/angkutan, dan fasilitas/utilitas pendukung kawasan industri (air
baku, telekomunikasi, energi, drainase, sanitasi, poliklinik, sarana ibadah,
bank, kantor pos/jasa ekspedisi/telekomunikasi, halte angkutan umum),
b. Melakukan analisis kebutuhan:
i. Rencana pembangunan/pengembangan dan pengelolaan aksesbilitas
(accesbility) yang meliputi pengembangan prasarana transportasi
(jalan), penyediaan dan pengembangan moda transportasi pendukung
industri untuk kemudahan akses, sarana dan prasarana aksesbilitas

1
(terminal bus/angkutan umum), dan pengembangan jaringan
transportasi,
ii. Rencana pengembangan dan pengelolaan fasilitas pendukung kawasan
industri (air baku, telekomunikasi, energi, drainase, sanitasi, kantor
pengelola, poliklinik, sarana ibadah, bank, kantor pos/jasa
ekspedisi/telekomunikasi, halte angkutan umum),
c. Melakukan identifikasi kuantitas/volume pekerjaan untuk:
i. Pekerjaan tanah/pematangan lahan kawasan industri,
ii. Rencana pembangunan/pengembangan dan pengelolaan aksesbilitas
(accesbility) yang meliputi pengembangan prasarana transportasi
(jalan), penyediaan dan pengembangan moda transportasi pendukung
industri untuk kemudahan akses, sarana dan prasarana aksesbilitas
(terminal bus/angkutan umum), dan pengembangan jaringan
transportasi,
iii. Rencana pengembangan dan pengelolaan fasilitas pendukung kawasan
industri (air baku, telekomunikasi, energi, drainase, sanitasi, kantor
pengelola, poliklinik, sarana ibadah, bank, kantor pos/jasa
ekspedisi/telekomunikasi, halte angkutan umum),
d. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
4) Ahli Teknik Lingkungan:
a. Melakukan identifikasi (secara kuantitatif dan kualititatif) dan analisis kondisi
eksisting pengelolaan lingkungan (sampah dan air limbah) dan sarana
prasarana pengelolaan lingkungan,
b. Melakukan analisis ringkas/prediksi obyektif kemungkinan dampak lingkungan
di wilayah studi,
c. Melakukan analisis rencana kebutuhan penyediaan/pembangunan dan
pengembangan sarana prasarana pengelolaan lingkungan dan pengelolaan
lingkungannya,
d. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
5) Ahli Sosial:
a. Melakukan identifikasi kondisi eksisting demografi dan ketenagakerjaan di
wilayah studi;
b. Melakukan analisis kebutuhan tenaga kerja dan pengembangan SDM tenaga
kerja sesuai jenis industri yang akan dikembangkan;
c. Melakukan identifikasi dan analisis sikap sosial masyarakat terhadap rencana
KI.Ujungjaya;
d. Melakukan identifikasi kepemilikan dan harga lahan eksisting di wilayah
studi, e. Melakukan analisis sosial terkait pembebasan lahan,
f. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
Tugas tenaga pendukung:
1) Operator komputer:
a. Menyiapkan formulir-formulir survey
b. Melakukan editing laporan, bahan paparan

1
c. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.
2) Surveyor:
a. Melaksanakan survey lapangan di wilayah studi
b. Melaporkan dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim.

2.3. Pelaksanaan dan Pelaporan


Pelaksanaan dan pelaporan pekerjaan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta
Potensi Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS)
Kawasan Industri Ujungjaya, adalah sebagai berikut :
A. Pelaksanaan
1) Laporan pendahuluan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi
Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS)
Kawasan Industri Ujungjaya berisi:
a. pendahuluan,
b. tinjauan teoritis dan kebijakan perencanaan,
c. gambaran umum wilayah lokasi kegiatan (geografis, demografis,
infrastruktur),
d. identifikasi awal komponen biaya (cost) dan manfaat (benefit),
e. metodologi kerja,
f. rencana kerja berikutnya;
2) Laporan antara Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman
Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan Industri
Ujungjaya berisi:
a. gambaran hasil pengumpulan dan pengolahan data pendukung (potensi
industri, tenaga kerja, infrastruktur/fasilitas publik eksisting, transportasi).
b. fakta dan analisis awal (kebutuhan infrastruktur, utilitas dan fasilitas
pendukung kawasan industri, transportasi, tenaga kerja, keunggulan KI.
Ujungjaya).
c. konsep awal analisis finasial terkait biaya (cost) dan manfaat (benefit)
kawasan industri.
d. Lampiran foto-foto dokumentasi survey lapangan ke desa-desa di wilayah
studi yang disertai bukti kedatangan survey yang dicap dan ditandatangani
oleh pihak desa
3) Laporan akhir Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman Modal
di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan Industri
Ujungjaya berisi analisis finansial dan hasilnyal, simpulan dan saran.
Untuk meningkatkan efektifitas hasil pekerjaan dan merupakan salah satu proses
penyusunan perencanaan dan partisipasi para pemangku kepentingan, maka di
setiap proses penyusunan laporan senantiasa dilakukan pembahasan dengan
melibatkan : perangkat daerah, perguruan tinggi, swasta dan stakeholder terkait.

1
Adapun tahapan pembahasan, adalah sebagai berikut ; Pembahasan laporan
pendahuluan; Pembahasan laporan antara; dan Pembahasan laporan akhir.
B. Pelaporan
1) Laporan hasil pekerjaan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi
Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS)
Kawasan Industri Ujungjaya.
Untuk jenis dan jumlah laporan, adalah sebagai berikut :
No. Jenis Laporan Jumlah
1) Laporan Hasil Pekerjaan a.
Laporan pendahuluan
- Handout laporan 15 buah
- Buku laporan 15 buah
- CD laporan 5 buah
b. Laporan antara
- Handout laporan 15 buah
- Buku laporan 15 buah
- CD laporan 5 buah
c. Laporan akhir
- Handout laporan 15 buah
- Buku laporan 15 buah
- CD laporan 5 buah
Teknik penyajian Buku Laporan adalah sebagai berikut:
- Pengetikan 1,5 spasi dengan kertas HVS 80 gram ukuran A4
( portrait/land scape).
- Jilid buku soft cover, warna putih dengan tulisan hitam atau sesuai
kebutuhan.
- Gambar dan peta yang disajikan dalam 5 (lima) buku laporan dicetak
berwarna dan dalam 10 (sepuluh) buku laporan dicetak hitam putih.

2.4. Anggaran Biaya dan Pembayaran


Anggaran biaya dan pembayaran pekerjaan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta
Potensi Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS)
Kawasan Industri Ujungjaya, adalah sebagai berikut :
A. Anggaran Biaya
Anggaran biaya keseluruhan yaitu sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh
juta rupiah). yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2022, pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu melalui kegiatan Pembuatan Peta Potensi Investasi
Kabupaten/Kota.

1
B. Pembayaran
Pembayaran, terbagi kedalam 3 (tiga) termin sesuai dengan kebutuhan yang
diajukan dan tercantum dalam berita acara hasil pemeriksaan pekerjaan, dengan
persyaratan sebagai berikut :
1) Termin Kesatu :
Maksimal sebesar 15% (dua puluh lima persen) termasuk pajak, yang
dibayarkan setelah menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa
laporan pendahuluan beserta kelengkapannya;
2) Termin Kedua :
Maksimal sebesar 55% (empat puluh lima persen) termasuk pajak, yang
dibayarkan setelah menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa
laporan antara beserta kelengkapannya;
3) Termin Ketiga :
Maksimal sebesar 30% (tiga puluh persen) termasuk pajak, yang dibayarkan
setelah menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan akhir
beserta kelengkapannya.

2.5. Jangka Waktu dan Jadwal


Jangka waktu dan jadwal pekerjaan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta Potensi
Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan
Industri Ujungjaya, adalah sebagai berikut :
A. Jangka Waktu
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90 (sembilan puluh) hari kalender
sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dengan batas waktu
penyusunan untuk setiap laporan adalah sebagai berikut :
1) Laporan pendahuluan : disusun paling lama 20 (dua puluh) hari kalender
terhitung sejak dikeluarkannya SPMK;
2) Laporan antara : disusun paling lama 70 (enam puluh) hari kalender terhitung
sejak dikeluarkannya SPMK;
3) Laporan akhir : disusun paling lama 90 (sembilan puluh) hari kalender
terhitung sejak dikeluarkannya SPMK.
B. Jadwal
Bulan
No. Uraian
1 2 3
1) Laporan Hasil Pekerjaan
a. Laporan pendahuluan
- Penyusunan laporan pendahuluan
- Pembahasan laporan pendahuluan
- Penyerahan laporan pendahuluan

1
Bulan
No. Uraian
1 2 3
b. Pengumpulan dan Pengolahan Data
c. Laporan antara
- Penyusunan laporan antara
- Pembahasan laporan antara
- Penyerahan laporan antara
d. Laporan akhir
- Penyusunan laporan akhir
- Pembahasan laporan akhir
- Penyerahan laporan akhir

2.6. Persyaratan dan Spesifikasi Teknis


Persyaratan dan spesifikasi teknis pekerjaan Penyusunan Penyusunan Kajian Peta
Potensi Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS)
Kawasan Industri Ujungjaya, adalah sebagai berikut :
A. Persyaratan Pekerjaan
1) Konsultan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan pekerjaan,
berdasarkan pada ketentuan Kontrak/Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang telah
ditetapkan;
2) Konsultan memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang dikeluarkan oleh badan
sertifikasi terakreditasi, yang menyatakan telah lulus sertifikasi dalam
melaksanakan pengadaan barang/jasa di bidang layanan Jasa Perencana
Wilayah;
3) Konsultan memiliki peralatan standar dalam melaksanakan pengadaan
barang/jasa di bidang layanan Jasa Perencana Wilayah;
4) Konsultan menyediakan tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi
personil, berdasarkan ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK);
5) Konsultan menyusun dokumen berupa pendataan dan analisa kegiatan,
berdasarkan ketentuan teknis yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
6) Konsultan mengadakan rapat pembahasan dengan tim teknis untuk setiap
laporan yang telah dibuat;
7) Konsultan memaparkan/presentasi laporan pendahuluan, laporan antara dan
draft laporan akhir dokumen kegiatan, yang disusun di dalam forum rapat
yang dihadiri oleh perangkat daerah/perguruan tinggi/swasta, dan stakeholder
lainnya;
8) Konsultan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja;

1
9) Konsultan menyampaikan seluruh laporan dan hasil studi lainnya sesuai jadwal
yang telah ditentukan;
10) Konsultan mematuhi segala ketentuan lain sebagaimana telah diatur dalam
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan Kontrak/SPK.
B. Spesifikasi Teknis
1) Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir sampai
tersusunnya dokumen pekerjaan, secara keseluruhan dan lengkap serta
dinyatakan diterima oleh pemberi pekerjaan;
2) Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dapat meminta bantuan tim teknis
untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai hasil yang
optimal. Tim teknis dapat pula diminta bantuan untuk memberikan data dan
fasilitas lainnya guna mendukung kelancaran kerja sejauh tidak membutuhkan
biaya;
3) Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya harus berkoordinasi dengan
Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan, untuk memperoleh hasil yang optimal, yang
kemudian dibahas bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya;
4) Setiap keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang diakibatkan oleh kelalaian
konsultan akan dikenakan denda sebesar yang ditetapkan dalam Kontrak/SPK;
5) Dalam hal lain Konsultan berpikiran perlu ada perubahan aspek apapun harus
dibicarakan dan dibahas bersama dan disetujui secara tertulis oleh Direksi,
yang disetujui oleh pemimpin pelaksana kegiatan (pemberi pekerjaan);
6) Semua produk yang dihasilkan konsultan baik berupa buku (hardcopy) maupun
CD (softcopy) merupakan hak milik Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam
hal ini Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumedang.

2.7. Kewajiban dan Hak


Hak dan kewajiban pemberi dan pelaksana pekerjaan Penyusunan Feasibility
Study
(FS) Kawasan Industri Ujungjaya, adalah sebagai berikut :
A. Kewajiban
1) Pemberi Pekerjaan :
a. Membayar pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan dalam
Kontrak/SPK kepada Pelaksana Pekerjaan.
b. Memberikan fasilitas pendukung yang dibutuhkan sesuai kemampuan
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan kepada Pelaksana Pekerjaan.
2) Pelaksana Pekerjaan :
a. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dari Pemberi
Pekerjaan.
b. Membuat dan melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam Kontrak/SPK kepada Pemberi
Pekerjaan.
1
c. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak/SPK kepada Pemberi Pekerjaan.

1
d. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan pekerjaan kepada Pemberi Pekerjaan.
B. Hak
1) Pemberi Pekerjaan :
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana
Pekerjaan.
b. Meminta laporan-laporan pelaksanaan pekerjaan secara periodik sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam Kontrak/SPK dari Pelaksana
Pekerjaan.
c. Meminta hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak/SPK dari Pelaksana Pekerjaan.
d. Meminta keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan pekerjaan dari Pelaksana Pekerjaan.
2) Pelaksana Pekerjaan :
a. Menerima pembayaran pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan dalam Kontrak/SPK dari Pemberi Pekerjaan.
b. Meminta fasilitas pendukung yang dibutuhkan sesuai kemampuan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan dari Pemberi Pekerjaan.

3. PENUTUP
Hasil dari pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Kajian Peta Potensi Penanaman
Modal di Kabupaten Sumedang berupa Feasibility Study (FS) Kawasan Industri
Ujungjaya dapat dijadikan sebagai arahan dan gambaran bagi investor dalam
pengambilan keputusan untuk berinvestasi di rencana KI. Ujungjaya serta pedoman
bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang, untuk menentukan kebijakan perencanaan
program/kegiatan bidang industri, melalui pengembangan kawasan industri Ujungjaya.
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,
diperlukan dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat, segala sesuatu yang belum
diatur didalam KAK ini akan ditentukan kemudian.
Sumedang, 6 Juli 2022

Pejab
omitmen,
at Pembuat
K

ADE G MT., M.Sc.


197 UMILAR, 1 1 001

Anda mungkin juga menyukai