Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pengguna Anggaran : Ir. H. Entah Ismanto, SH., MM


SKPD : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Nama PPK : Abdul Rahman, SH., MM


Nama Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultansi Penelitian Kajian Pembangunan Rumah
Singgah di Kabupaten Bekasi

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH


KABUPATEN BEKASI
Tahun Anggaran 2022

1
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Kajian Pembangunan Rumah Singgah di Kabupaten Bekasi

1. Latar Belakang Rumah Singgah adalah satu bentuk pendekatan dalam


penanganan anak jalanan yaitu suatu wahana yang dipersiapkan
sebagai perantara antara anak jalanan dengan pihak yang akan
membantu mereka. Tujuan dibentuknya Rumah Singgah adalah
membantu anak jalanan dalam mengatasi masalah-masalah dan
menemukan alternatif untuk pemenuhan hidupnya. Dengan demikian
rumah singgah berfungsi sebagai pusat assesmet dan rujukan dan
diharapkan dari keberadaan rumah singgah ini anak-anak jalanan akan
lebih nyaman tinggal di Rumah Singgah dibandingkan tinggal dijalanan.
Kementerian Sosial RepubIik Indonesia bekerja sama dengan
UNDP (United Nation United Programe) dalam proyek
INS/94/007 menetapkan model Rumah Singgah (Open House For
Street Children), secara konseptual menggunakan metode dan
teknik yang meliputi street based, centre based, community based,
bimbingan sosial dan pemberdayaan (Depsos RI, 1999 : 2). Model
tersebut yang dapat dikatakan Rumah Singgah merupakan salah
satu alternatif startegi penanganan anak jalanan yang dimana
didalamnya telah masuk pemberdayaan anak jalanan pada
aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, kesenian dan agama.
Kabupaten Bekasi yang merupakan wilayah urban yang
berbatasan dengan wilayah metropolitan Jakarta tentunya memiliki
persoalan yang krusial terkait dengan anak jalanan dan penyandang
masalah kesejahteraan social (PMKS). Sedangkan kondisi ketersediaan
rumah singgah bisa dikatakan sangat kurang untuk mencukupi
kebutuhan, saat ini jumlah rumah singgah di Kabupaten Bekasi hanya
ada satu yang terletak di Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan
dengan kapasitas bisa menampung 8 (delapan) klien.
Berdasarkan Informasi dari Dinas Sosial pada tahun 2019, Dinas
Sosial Kabupaten Bekasi telah menampung sebanyak 60 klien
PMKS/PPKS dengan batas waktu beberapa hari. Untuk tahun 2020 ada
68 klien. Namun sepanjang tahun 2021, Dinas Sosial hanya
menampung sebanyak 25 klien.
Sesuai dengan SOP pada Rumah Singgah, batas minimal anak
tinggal di rumah singgah adalah 3 hari dan maksimalnya 7 hari, untuk
shelter. Jika keberadaan rumah singgah penuh maka klien PPKS
direkomendasikan dipindahkan kepada tiga yayasan yang telah
disediakan yaitu Yayasan Al Fajar Berseri, Yayasan An Nuriyah dan
Yayasan Anugerah Kasih dan Pengharapan.
Memperhatikan masalah ini dan melihat pada kondisi yang ada,

2
maka pembangunan rumah singgah perlu menjadi prioritas
pembangunan Kabupaten Bekasi sebagai bentruk perhatian Pemerintah
Kabupaten Bekasi dalam pembangunan sumberdaya manusia. Untuk itu
diperlukan kajian untuk pendirian rumah singgah di Kabupaten Bekasi.
2. Maksud dan Maksud dari Kajian ini adalah menelaah dan merumuskan
Tujuan pembangunan Rumah Singgah yang sesuai dengan kebutuhan
Kabupaten Bekasi, sedangkan tujuannya adalah tersusunnya hasil
kajian pembangunan Rumah Singgah termasuk rekomendasi mengenai
lokasi, model dan strategi operasional rumah singgah di Kabupaten
Bekasi.
3. Sasaran Sasaran dari kajian ini antara lain:

a. Teridentifikasinya Kebutuhan Pembangunan Rumah Singgah di


Kabupaten Bekasi
b. Teranalisisnya Lokasi Strategis Pembangunan Rumah Singgah di
Kabupaten Bekasi.
c. Terumuskannya model Rumah Singgah di Kabupaten Bekasi.
d. Terumuskannya strategi operasional Rumah Singgah di Kabupaten
Bekasi.

4. Lokasi Pekerjaan Lokasi kegiatan dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Bekasi.

5. Sumber Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya belanja jasa


Pendanaan konsultansi berorientasi layanan-jasa studi penelitian dan bantuan teknik
sebesar Rp. 94.800.000 (Sembilan Puluh Empat Juta Delapan Ratus
Ribu Rupiah) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2022 pada Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Kabupaten Bekasi.

6. Nama Nama Pengguna : Ir. H. Entah Ismanto, SH., MM


Organisasi dan Anggaran
Pejabat SKPD : Badan Penelitian dan
Pembuat Pengembangan Daerah
Komitmen Kabupaten Bekasi

Pejabat Pembuat Komitmen : Abdul Rahman, SH., MM

7. Data Dasar Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan


konsultansi terlebih dahulu dengan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan untuk mendapatkan konfirmasi mengenai data
informasi terkait pekerjaan yang akan dilaksanakan. Data yang

3
dimaksud seperti :

a. Usulan-usulan teknis dari sumber-sumber yang dapat dipercaya


b. Data Sekunder yang diperlukan dan dianggap penting dalam
proses penelitian.

8. Standar Teknis Secara umum persyaratan penyedia mengacu pada ketentuan dalam
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Berserta Perubahannya.
a. Mempunyai perijinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b. Mempunyai kualifikasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaan di
bidang terkait.
c. Mempunyai kemampuan dalam menyediakan seluruh tenaga ahli
yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan yang dimaksud.
d. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja (KAK).
e. Perusahaan diharuskan memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU),
SIUP Jasa Konsultasi Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik (1.SI)
dan memiliki pengalaman dalam pekerjaan yang sejenis terutama
dalam bidang kesehatan
f. Pada proses pengadaan calon penyedia jasa harus dapat
memaparkan rencana kerja dan pemahaman terhadap pekerjaan.

9. Studi-Studi Sebagai bahan referensi kajian dilihat dari beberapa penelitian terdahulu
terdahulu diantaranya yaitu :

a. Suradi, S. (2003). Penelitian Penanganan Anak Jalanan Melalui


Rumah Singgah. Sosio Informa, 8(3).
b. Suyatna, H. (2011). Revitalisasi model penanganan anak jalanan di
rumah singgah. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 15(1), 41-54.
c. Putra, F., Hasanah, D., & Nuriyah, E. (2015). Pemberdayaan anak
jalanan di rumah singgah. Share: Social Work Journal, 5(1).

10. Referensi Hukum a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109);
b. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12,
Tambahan Lemban Negara Republik Indonesia Nomor 49767);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016;
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang

4
Pedoman Pembentukan Cabang Dinas dan Unit Pelaksana teknis
Daerah;
f. Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Sosial di Daerah Provinsi dan di Daerah Kabupaten/Kota (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 868);
g. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019
tentang Standar Nasional Rehabilitasi Sosial;
h. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 10 Tahun 2012
tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Daerah Kabupaten Bekasi
Tahun 2016 Nomor 6);
i. Peraturan Bupati Bekasi Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pembentukan Unit Pelaksana teknis Daerah pada Dinas dan Badan
diLingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi;
j. Peraturan Bupati Bekasi Nomor 101 Tahun 2017 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Singgah pada
Dinas Sosial Kabupaten Bekasi;

11. Ruang Lingkup a. Merumuskannya permasalahan, konsep rumah singgah dan


Pekerjaan landasan hukumnya.
b. Mengidentifikasi kondisi Kabupaten Bekasi terkait keberadaan
rumah singgah
c. Merumuskan metodoogi peneltian yang tepat untuk mengumpulkan,
mengolah dan menganilis data.
d. Mengidentifikasi dan menganalisis Kebutuhan Pembangunan
Rumah Singgah di Kabupaten Bekasi
e. Mengidentifikasi dan menganalisis Lokasi Strategis untuk
Pembangunan Rumah Singgah di Kabupaten Bekasi.
f. Merumuaskan model Rumah Singgah di Kabupaten Bekasi.
g. Merumuskan Strategi operasional Rumah Singgah di Kabupaten
Bekasi.
h. Merumuskan kesimpulan dan rekomendasi-rekomendasi.

12. Keluaran Keluaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan yang memuat
rekomendasi atau arahan dalam pembangunan rumah singgah di
Kabupaten Bekasi.

13. Peralatan, a. Kebutuhan Tim Teknis terdiri dari Unsur Balitbangda, Unsur Dinas
Material, Personel Sosial, Unsur Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, dan
dan Fasilitas dari Unsur Badan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pejabat Pembuat b. Fasilitas Penunjang yang disediakan oleh PPK yaitu Ruang Rapat
5
Komitmen dan Proyektor (In Foccus).

14 Peralatan dan a. Komputer atau Laptop dan Alat Tulis Kantor


Material dari b. Kendaraan Bermotor untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
Penyedia Jasa penelitian
Konsultansi

15. Lingkup a. Melakukan Konsultasi dengan Pengguna Anggaran/Kuasa


Kewenangan Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat
Penyedia Jasa Pelaksana Teknis Kegiatan untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan perencanaan
atau analisis
b. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin apabila dianggap perlu,
karena terdapat permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.
c. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan
pelaksanaan kegiatan

16. Jangka Waktu Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan/pengadaan jasa konsultan
Pelaksanaan adalah 2 (dua) bulan atau 60 (enam puluh) Hari Kalender sejak Surat
Kegiatan Perintah Kerja diterbitkan.
17. Personel Untuk mendapatkan hasil pekerjaan dan laporan yang baik dan
memenuhi persyaratan, maka tenaga ahli yang diperlukan adalah:

Kualifikasi Tenaga Jumlah


Posisi Tenaga Ahli
Ahli Org/Bln
Team Leader/ Ahli - S1/ Ilmu Sosial 1org/2 bln
Sosial Pengalaman Min 4
(Non Sertifikat) tahun
Ahli Kebijakan Publik S1/ Ilmu Kebijakan 1org/2 bln
(Ekonomi Pembangunan/ Publik(Ekonomi
Perencanaan Wilayah dan Pembangunan/
Kota/Administrasi Negara) Perencanaan Wilayah
(Non Sertifikat) dan Kota/Administrasi
Negara) Pengalaman
Min 2 tahun
Tenaga Pendukung

1. Operator Komputer : Membantu tim dalam pelaksanaan kegiatan.


2. Surveyor : Membantu mengumpulkan data terkait

pelaksanaan kegiatan. konsultansi.

18. Jadwal Tahapan Tahapan kegiatan meliputi:


Pelaksanaan a. Persiapan
Pekerjaan b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Pembahasan Draft Laporan Pendahuluan

6
d. Pengumpulan Data
e. Pengolahan dan Analisis Data
f. Penyusunan Laporan Akhir
g. Pembahasan Draft Laporan Akhir dan Perbaikan
h. Penyerahan Laporan

Bulan
Uraian
1 2
Persiapan,
Penyusunan Laporan Pendahuluan
Pembahasan Draft Laporan Pendahuluan
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Penyusunan Laporan Akhir
Pembahasan draft Laporan Akhir dan Perbaikan
Penyerahan Laporan

19. Laporan Laporan yang harus diserahkan adalah:


Pendahuluan a. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisikan ruang lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan, pemahaman konsultan terhadap pekerjaan yang akan
dilakukan dengan metodologi yang digunakan, data-data sekunder
awal yang sudah diperoleh terkait dengan studi, jadwal pelaksanaan
pekerjaan, dan jadwal penugasan tenaga ahli sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan, serta uraian penugasan tenaga ahli sesuai
dengan keahlian yang dimilik dalam melaksanakan pekerjaan
nantinya.
Laporan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh Pemberi
Tugas. Jumlah laporan sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar.
20. Laporan Akhir Laporan yang harus diserahkan adalah:

a. Laporan Akhir
Laporan ini berisikan hasil akhir penelitian. Laporan diserahkan
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah kegiatan dimulai
sebanyak 20 ( dua puluh ) eksemplar.
a. Buku Eksekutif Summary
Buku ini berisikan ringkasan hasil kegiatan. Buku Eksekutif Summary
diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah kegiatan
dimulai sebanyak 5 (lima) eksemplar.

b. Pembuatan Laporan dalam Soft File


Semua materi yang merupakan bagian kegiatan dikumpulkan dalam
format softcopy dalam bentuk USB 64 GB sebanyak 1 (satu) buah
yang diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan.

7
21. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri menggunakan produksi dalam negeri dan dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia.

22. Persyaratan Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan harus menyiapkan tenaga


Kerjasama ahli yang berpengalaman sesuai dengan bidang yang telah ditentukan
dalam persyaratan personel. dan apabila penyedia jasa mengubah
tenaga ahli / personil pekerjaan lainnya yang tercantum dalam klasifikasi
teknis pemilihan harus melalui persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), Dalam hal ini Penyedia Jasa berkewajiban melakukan pekerjaan
tepat waktu.

23. Pedoman Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:


Pengumpulan a. Teknik Pengumpulan Data
Data Lapangan
Berdasarkan pada jenis dan sumber data yang diperlukan, maka
teknik pengumpulan data yang diperlukan meliputi :

 Teknik Pengumpulan Data Sekunder; terkait dengan topik dan


permasalahan.
 Teknik Wawancara dan Penyebaran Kuesioner; digunakan untuk
menggali data primer yang berasal dari narasumber langsung,
dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait pokok materi
sehingga data yang terkumpul lebih akurat dan terpercaya.
 Teknik Dokumentasi; digunakan untuk menggali data sekunder,
dimana data yang diperoleh berasal dari dinas/instansi terkait
serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan ini.
 Teknik Kajian Pustaka; mengkaji beberapa kepustakaan yang
dianggap relevan dengan kegiatan ini.

b. Teknik Analisis

Analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif terhadap hasil


wawancara dan serta analisis kuantitatif sesuai dengan pemecahan
masalah yang harus dilakukan.

24. Alih Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan


Pengetahuan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada
personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

Cikarang Pusat, Maret 2022


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

8
ABDUL RAHMAN, SH., MM
NIP. 19650415 199503 1 002

Anda mungkin juga menyukai