Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN PENGGUNAAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI

AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN CEMENT TREATED BASE (CTB)


UNTUK LAPIS PONDASI PERKERASAN LENTUR
(FLEXIBLE PAVEMENT)
Oleh :
Uu Saepudin

ABSTRAK

Upaya yang dilakukan dalam perbaikan rusaknya pondasi jalan raya yaitu mengembangkan
teknologi daur ulang limbah beton menjadi pondasi serta stabilisasi tanah dasar menggunakan
semen. Prinsip dari penelitian ini yaitu recycling material limbah beton menjadi agregat kasar
sehingga dapat dipergunakan kembali untuk campuran Cement Treated Base (CTB) sebagai lapis
pondasi perkerasan jalan lentur (Flexible Pavement) sehingga limbah beton yang tidak bernilai
guna menjadi material yang bernilai guna. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh
penggunaan daur ulang limbah beton sebagai pengganti agregat kasar pada campuran Cement
Treated Base (CTB) terhadap karakteristik Cement Treated Base (CTB) serta mengetahui variasi
kadar penggunaan limbah beton yang optimum sehingga menghasilkan kekuatan maksimum.
Penelitian menggunakan metode eksperimen di laboratorium. Penelitian dirancang dengan 5
perlakuan yaitu Cement Treated Base (CTB) dengan campuran limbah beton sebagai pengganti
agregat kasar 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Hasil penelitian penggunaan limbah beton sebagai
pengganti agregat kasar mempengaruhi karakteristik Cement Treated Base (CTB), dimana nilai
kuat tekan Cement Treated Base (CTB) terjadi penurunan tetapi pada variasi penggunaan limbah
beton sebagai pengganti agregat kasar 25% pada kadar semen 10% dengan nilai kuat tekan sebesar
7,07 Mpa masih memenuhi spesifikasi kuat tekan Cement Treated Base (CTB) umur 7 hari yaitu
sebesar 7 Mpa.

Kata Kunci : Cement Treated Base (CTB), Limbah Beton, Kuat Tekan

PENDAHULUAN jalan sebagai sarana perhubungan, sangat


Jalan merupakan infrastruktur utama penting dalam menunjang perkembangan
yang sangat penting dalam menunjang sektor perekonomian dan sektor-sektor
pergerakan manusia. Oleh karena itu lainnya. Hasil evaluasi beberapa ahli
diperlukan pemeliharaan, rehabilitasi dan perencanaan perkerasan jalan dikatakan
rekonstruksi supaya jalan tetap memberikan bahwa kerusakan perkerasan jalan lebih
keamanan dan kenyamanan bagi pengguna diakibatkan oleh frekuensi repetisi beban
kendaraan. Kepadatan arus lalu lintas yang yang tinggi. Setiap penerapan jenis
terus meningkat, lapis permukaan konstruksi perkerasan jalan tentu ada untung
perkerasan jalan yang baik sangat diperlukan. ruginya. Keuntungan atau kelebihan dan
Pembangunan dan pengembangan jaringan kekurangan antara jenis konstruksi

Jurnal Media Teknologi


Vol. 03 No. 01 Agustus 2016 13
perkerasan lentur dan perkerasan beton mempunyai penurunan kondisi yang
semen. Pilihan perkerasan jalan di Indonesia dipandang mengganggu kelancaran
hanya berkisar diantara jenis-jenis perjalanan. Pemilihan bahan sesuai dengan
perkerasan lentur. Bahan pokok pengikat dari spesifikasi yang ditetapkan perlu dilakukan
perkerasan lentur adalah aspal, dimana bahan supaya kinerja perkerasan sesuai dengan
tersebut hingga kini masih belum dapat perencanaan lapis permukan maupun lapis
dipenuhi dari dalam negeri, sehingga bahan pondasi, baik itu pondasi atas maupun
tersebut masih harus di impor dari luar pondasi bawah.
negeri, akibatnya biaya dari suatu perkerasan Terbatasnya sumber daya alam dalam
lentur tidak bisa ditekan lebih murah. menyediakan bahan material perkerasan
Pelayanan yang optimal pada arus jalan dan pembentuk beton merupakan
lalu lintas yang melaluinya harus di berikan sebuah masalah yang perlu dicari solusinya.
suatu ruas jalan sebagai pemenuhan dari Pembongkaran bangunan gedung, jembatan,
fungsi dasar jalan. Aspek perencanaan jalan dan infrastruktur sipil lainnya yang terbuat
perlu dilakukan evaluasi dalam upaya dari material beton akan mengakibatkan
mengetahui kinerja ruas jalan secara timbulnya limbah beton. Salah satu
keseluruhan supaya menghasilkan permasalahan lingkungan diantaranya
infrastruktur yang aman, meningkatkan adanya limbah beton yang dibiarkan tanpa
efisiensi pelayanan lalu lintas serta ada penanganan. Upaya penanganan limbah
maksimalnya rasio tingkat penggunaan. beton tersebut yaitu dengan mendaur ulang
Salah satu dari peningkatan jalan adalah limbah beton menjadi agregat kasar yang
dengan cara pemeliharaan jalan yang sudah dapat digunakan untuk campuran Cement
ada, karena jalan yang rusak akan berkurang Treated Base (CTB) sebagai pondasi
fungsinya dan akan berkurang perkerasan jalan.
kemampuannya, sehingga akan mengganggu Kinerja perkerasan lentur yang
perkembangan suatu daerah. Kerusakan pada berada pada daerah-daerah yang memiliki
jalan harus dihindari sebelum jalan itu muka air tanah relatif tinggi sering
menjadi parah, karena perbaikannya akan mengalami kerusakan. Selain itu kepadatan
memerlukan biaya yang mahal. Semakin lalu lintas memperparah kerusakan jalan
bertambahnya umur suatu jalan, maka akan raya. Untuk itu penggunaan lapis pondasi
diikuti dengan penurunan kondisi jalan selain agregat sangatlah diperlukan, baik
sehingga pada suatu saat jalan tersebut akan untuk pondasi jalan baru atau untuk

Jurnal Media Teknologi


Vol. 03 No. 01 Agustus 2016 14
memperbaiki pondasi jalan lama dengan daya bahan dan densitas bahan yang
dukung rendah dan kepadatan lalu lintas dicampurkan. Penentuan persentase
tinggi. dari semen ditentukan berdasarkan
Upaya yang dilakukan dalam berat dan volume Homogenitas
perbaikan rusaknya pondasi jalan raya yaitu campuran sangat dibutuhkan untuk
mengembangkan teknologi daur ualang mencapai kekuatan maksimum.
limbah beton menjadi pondasi serta Kekuatan secara umum meningkat
stabilisasi tanah dasar dengan menggunakan pada suatu hubungan yang linier
semen. Prinsip dari penelitian ini yaitu dengan isi semen, hanya untuk tipe
recycling limbah beton menjadi agregat kasar bahan dan semen yang berbeda. Kuat
dalam campuran CTB untuk lapis perkerasan tekan secara normal digunakan untuk
jalan lentur sehingga limbah beton yang tidak mengevaluasi material yang disemen.
bernilai guna menjadi material yang bernilai Nilai kuat tekan umumnya ditentukan
guna. dari spesimen yang disiapkan yang
Tujuan dari penelitian ini adalah sudah rawat umur 7 hari pada suatu
mengetahui pengaruh penggunaan daur ulang temperatur 22O C dan suatu
limbah beton sebagai pengganti agregat kasar kelembaban diatas 95%. (Wirtgen,
pada campuran Cement Treated Base (CTB) 2004).
terhadap karakteristik CTB dan mengetahui b. Kepadatan
variasi kadar limbah beton sebagai pengganti Densitas memainkan suatu peran yang
agregat kasar yang optimum sehingga utama di dalam menentukan kekuatan
menghasilkan kekuatan maksimum. ultimate, sedangkan suhu secara
langsung mempengaruhi tingkat
TINJAUAN PUSTAKA kekuatan, yang lebih tinggi suhu lebih
Material yang dicampur dengan cepat tingkat keuntungan dari
semen ini digunakan sebagai lapis pondasi kekuatan. Maka adalah penting
atas. Adapun karakteristik CTB adalah : mempercepat operasi penempatan dan
a. Kekuatan (Strenght) pemadatan setelah pencampuran
Kuat tekan dicapai suatu bahan yang mencapai kepadatan maksimum seperti
stabilisasi dengan semen adalah juga perolehan kekuatan-kekuatan
sebagian besar ditentukan oleh jumlah yang diantisipasi dari bahan yang
dari semen yang ditambahkan, tipe dicampur. Kepadatan bahan akan

Jurnal Media Teknologi


Vol. 03 No. 01 Agustus 2016 15
sangat mempengaruhi kekuatan dari Perlakuan 5 CTB dengan campuran
bahan yang distabilisasi. Umumnya limbah beton sebagai
pengganti agregat kasar
kepadatannya dinyatakan dalam berat 100%
isi kering. Faktor-faktor yang Dengan variasi kadar semen 2,5%, 5%, 7,5%
mempengaruhi hasil kepadatan antara dan 10% dan kadar air 10%.
lain kadar air optimum, jenis bahan dan
energi pemadatan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengujian Kuat Tekan Cement
METODE PENELITIAN Treated Base (CTB)
Penelitian menggunakan metode Pengujian kuat tekan Cement Treated
eksperimen di laboratorium. Penelitian Base (CTB) dilakukan pada saat benda uji
dirancang dengan 5 perlakuan untuk Kuat berumur 7 hari dengan menggunakan
Tekan, masing-masing diulang 3 kali. Compression Testing Machine untuk
Perlakuan yang diujicobakan sebagai berikut mendapatkan beban maksimum yaitu beban

Perlakuan 1 = CTB dengan campuran pada saat Cement Treated Base (CTB)
limbah beton sebagai hancur ketika menerima beban tersebut
pengganti agregat kasar 0%
(Pmax). Hasil pengujian kuat tekan Cement
Perlakuan 2 = CTB dengan campuran
limbah beton sebagai Treated Base (CTB) dengan benda uji
pengganti agregat kasar silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm
25%
umur 7 hari selengkapnya seperti
Perlakuan 3 = CTB dengan campuran
limbah beton sebagai ditunjukan pada grafik di bawah ini.
pengganti agregat kasar
50%
Perlakuan 4 = CTB dengan campuran
limbah beton sebagai
pengganti agregat kasar
75%

Jurnal Media Teknologi


Vol. 03 No. 01 Agustus 2016 16
8 7,64
7,07
6,69 6,51
7
6,03 5,94
5,75
Kuat Tekan CTB (f'c)

6 5,28 5,38
4,81 4,99
5 4,24 2.5% Kadar Semen
3,58 3,77
4 3,39 5% Kadar Semen
3,2 3,02
2,83 2,64
3 7.5% Kadar Semen
2,17
2 10% Kadar Semen

0
0% 25% 50% 75,00% 100%
Variasi Limbah Beton (%)

Gambar 1. Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan CTB

2. Pembahasan menggambarkan hubungan antara variasi


Untuk mengetahui pengaruh variasi penggunaan limbah beton dengan kuat tekan
penggunaan limbah beton sebagai pengganti Cement Treated Base (CTB) seperti
agregat kasar terhadap kuat tekan Cement ditunjukan pada gambar di bawah ini.
Treated Base (CTB), dibuat grafik yang

2.5% Kadar Semen


4
3,5 3,58
Kuat Tekan CTB (f'c)

3,2
3
2,83
2,5 2,64
y = -1,352x + 3,56 2,17
2
R² = 0,9878
1,5
1
0,5
0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Variasi Limbah Beton (%)

Gambar 2. Grafik Hubungan antara Variasi Penggunaan Limbah Beton


dengan Kuat Tekan CTB pada Kadar Semen 2,5%

Jurnal Media Teknologi


Vol. 03 No. 01 Agustus 2016 18
5% Kadar Semen
6

5
4,81
Kuat Tekan CTB (f'c)

4,24
4
3,77
3,39
3 3,02
y = -1,772x + 4,732
R² = 0,9909
2

0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Variasi Limbah Beton (%)

Gambar 3. Grafik Hubungan antara Variasi Penggunaan Limbah Beton


dengan Kuat Tekan CTB pada Kadar Semen 5%

7.5% Kadar Semen


8

7
6,69
Kuat Tekan CTB (f'c)

6 6,03
5,75
5,28
5 4,99
4 y = -1,66x + 6,578
R² = 0,9783
3

0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Variasi Limbah Beton (%)

Gambar 4. Grafik Hubungan antara Variasi Penggunaan Limbah Beton


dengan Kuat Tekan CTB pada Kadar Semen 7,5%

Jurnal Media Teknologi


Vol. 03 No. 01 Agustus 2016 19
10% Kadar Semen
9
8
7,64
Kuat Tekan CTB (f'c)

7 7,07
6,51
6 5,94
y = -2,26x + 7,638 5,38
5
R² = 1
4
3
2
1
0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Variasi Limbah Beton (%)

Gambar 5. Grafik Hubungan antara Variasi Penggunaan Limbah Beton


dengan Kuat Tekan CTB pada Kadar Semen 10%

Berdasarkan grafik di atas 10%. Dengan demikian penggunaan limbah


menunjukan bahwa Cement Treated Base beton sebagai pengganti agregat kasar
(CTB) dengan variasi penggunaan limbah mempengaruhi nilai kuat tekan Cement
beton sebagai pengganti agregat kasar Treated Base (CTB) dimana terjadi
mengalami penurunan kuat tekan di penurunan nilai kuat tekan, namun demikian
bandingkan dengan Cement Treated Basen pada variasi penggunaan limbah beton
(CTB) normal pada berbagai kadar semen. sebagai pengganti agregat kasar 25% pada
Kuat tekan Cement Treated Base (CTB) kadar semen 10% dengan nilai kuat tekan
tertinggi terjadi pada 0% variasi penggunaan sebesar 7,07 Mpa masih memenuhi
limbah beton sebagai pengganti agregat kasar spesifikasi kuat tekan Cement Treated Base
dengan nilai kuat tekan sebesar 3,58 Mpa, (CTB) umur 7 hari yaitu sebesar 7 Mpa.
4,81 Mpa, 6,69 Mpa dan 7,64 Mpa pada
kadar semen 2,5%, 5%, 7,5% dan 10%. Kuat 3. Hubungan Kadar Semen dengan Kuat
tekan Cement Treated Base (CTB) tertendah Tekan Cement Treated Base (CTB)
terjadi pada 100% variasi penggunaan limbah Kadar semen akan menentukan
beton sebagai pengganti agregat kasar besarnya nilai kuat tekan campuran Cement
dengan nilai kuat tekan sebesar 2,17 Mpa, Treated Base (CTB). Untuk menghasilkan
3,02 Mpa, 4,99 Mpa dan 5,38 Mpa pada nilai kuat tekan yang disyaratkan maka
kadar semen semen 2,5%, 5%, 7,5% dan dicoba beberapa variasi kadar semen. Dalam

Jurnal Media Teknologi


Vol. 03 No. 01 Agustus 2016 20
penelitian ini variasi kadar semen yang menggambarkan hubungan antara variasi
digunakan adalah 2,5%, 5%, 7,5% dan 10%. kadar semen dengan kuat tekan Cement
Untuk mengetahui pengaruh variasi kadar Treated Base (CTB) seperti ditunjukan pada
semen terhadap kuat tekan Cement Treated gambar di bawah ini.
Base (CTB), dibuat grafik yang

9
8
7,64
Kuat Tekan CTB (f'c)

7
6,69
6
5 4,81 y = 56,24x + 2,165
4 R² = 0,9856
3,58
3
2
1
0
0,0% 2,0% 4,0% 6,0% 8,0% 10,0% 12,0%
Variasi Kadar Semen (%)

Gambar 6. Grafik Hubungan Variasi Kadar Semen dengan Kuat Tekan


Cement Treated Base (CTB)

Pengaruh kadar semen terhadap nilai kuat Cement Treated Base (CTB) semakin
tekan Cement Treated Base (CTB) dapat meningkat menjadi 7,64 MPa. Kuat Tekan
diketahui bahwa semakin tinggi kadar semen Spesifikasi untuk CTB berkisar 7 Mpa pada
nilai kuat tekan Cement Treated Base (CTB) umur 7 hari. Dengan demikian kadar semen
semakin besar. Pada benda uji umur yang memenuhi syarat untuk campuran
perawatan 7 hari dengan kadar semen 2,5% Cement Treated Base (CTB) yaitu 10%.
nilai kuat tekan Cement Treated Base (CTB)
sebesar 3,58 MPa, kadar semen 5% nilai kuat KESIMPULAN
tekan Cement Treated Base (CTB) Berdasarkan hasil penelitian yang
meningkat menjadi 4,81 MPa, kadar semen telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
7,5% nilai kuat tekan Cement Treated Base sebagai berikut :
(CTB) meningkat juga menjadi 6,69 Mpa dan 1. Penggunaan limbah beton sebagai
pada kadar semen 10% nilai kuat tekan pengganti agregat kasar mempengaruhi

Jurnal Media Teknologi


Vol. 03 No. 01 Agustus 2016 21
karakteristik Cement Treated Base epartemen Pekerjaan Umum
(CTB), dimana nilai kuat tekan Cement Direktorat Jendral Bina Marga,
Treated Base (CTB) terjadi penurunan 2006, Manual konstruksi dan
nilai kuat tekan, tetapi pada variasi Bangunan, Buku 4,Lapis Pondasi
penggunaan limbah beton sebagai Agregat Semen.
pengganti agregat kasar 25% pada kadar Cusson, D. and Mailvaganam, N. (1996),
semen 10% dengan nilai kuat tekan “Durability of Repair Materials”,
sebesar 7,07 Mpa masih memenuhi Concrete International, 18(3), pp
spesifikasi kuat tekan Cement Treated 34-38
Base (CTB) umur 7 hari yaitu sebesar 7 Dipohusodo Istimawan, 1996,”Struktur
Mpa. Beton Bertulang”, Gramedia
2. Penggunaan limbah beton yang optimum Pustaka Utama, Jakarta
adalah 25% dengan menghasilkan kuat Hendarsin, (2000), “Perencanaan Teknik
tekan Cement Treated Base (CTB) Jalan Raya” PoliTeknik Negeri
sebesar 7,07 Mpa, dengan kadar semen Bandung
yang memenuhi syarat untuk campuran Sukirman, Silvia, 1999, Perkerasan Lentur
Cement Treated Base (CTB) yaitu 10%. Jalan Raya, Nova, Bandung.
Tjokrodimulyo Kardiyono, 1996,”Teknologi
Beton”, NAFIRI Yogyakata.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997,”Struktur Beton”, Badan RIWAYAT PENULIS
Penerbit Universitas Semarang Uu Saepudin, ST., MT.
Anonim, 1982, “Persyaratan Umum Bahan Lahir di Majalengka, 20 Januari 1973
Bangunan di Indonesia (PUBI S1 Teknik Sipil Universitas Galuh Ciamis
1982)”, Pusat Penelitian dan S2 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Pengembangan Pemukiman, Surakarta
Badan Penelitian dan
Pengembangan PU, Bandung. Dosen Tetap Yayasan Pendidikan Galuh
BS. Hananto. 1993. “Penggunaan Cement Ciamis pada Program Studi Teknik Sipil
Treated Base sebagai lapisan Fakultas Teknik Universitas Galuh Ciamis
Konstruksi Perkerasan”.

Jurnal Media Teknologi


Vol. 03 No. 01 Agustus 2016 22

Anda mungkin juga menyukai