Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL SURVEI TRAFFIC SPEED/SPOT SPEED

(KECEPATAN SESAAT)
MATA KULIAH TEKNIK LALU LINTAS I

Disusun oleh:

KELOMPOK 3

1. AEF AJI FATHUROKHMAN (16.I.0288)


2. NOFA MIA KARINI (16.I.0290)
3. SAIHAN BAIHAQI (16.I.0294)
4. SHERLA RIZKA PRATIKNA (16.I.0297)
5. TIARA DEVI ANGGRAENI (16.I.0305)
6. YOPI AJIE WICAKSONO (16.I.0310)

PROGRAM STUDI D.IV MKTJ SEMESTER II


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada bidang transportasi sangat membutuhkan suatu kegiatan manajemen demi
kelancaran kegiatan tersebut. Tanpa adanya manajemen yang baik maka mempengaruhi
semua aktifitas transportasi yang akan berakibat buruk pada lumpuhnya sendi kehidupan
manusia antara lain timbulnya kemacetan, semakin banyak terjadinya kecelakaan, dan
pelanggaran lalu lintas.
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan
yang meliputi perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pemeliharaan
fasilitas perlengkapan jalan dalam rangka mewujudkan, mendukung, dan memelihara,
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan dilaksanakan untuk
mengoptimalkan penggunaan jalan dan gerakan lalu lintas dalam rangka menjamin
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(LLAJ).
Menurut KM. 14 tahun 2006 tentang manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan,
kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam satuan waktu
tertentu yang dinyatakan dalam kilometer/jam. Kecepatan dapat diukur sebagai
kecepatan titik (spot speed), kecepatan perjalanan (journey speed) dan kecepatan gerak
(running speed / operating speed). Kecepatan titik (spot speed) merupakan kecepatan
kendaraan sesaat pada waktu kendaraan tersebut melintasi suatu titik tetap tertentu di
jalan. Kecepatan merupakan parameter yang penting khususnya dalam re-design jalan
dan sebagai informasi mengenai kondisi perjalanan, tingkat pelayanan dan kualitas arus
lalu lintas. Kecepatan merupakan salah satu penyebab kecelakaan
Kecelakaan di beberapa daerah masih menjadi hal yang krusial dan harus segera
ditangani sebelum memakan korban yang lebih banyak. Salah satu penyebab kecelakaan
ialah kendaraan yang tidak laik jalan. Sedangkan kecelakaan yang disebabkan oleh
kendaraan yang masih laik jalan maupun yang tidak laik jalan erat hubungannya dengan
kecepatan kendaraan itu sendiri. Dimana kecepatan kendaraan dikendalikan oleh
pengemudi. Untuk itu, kami melakukan survei guna mengetahui kecepatan rata – rata
kendaraan di Jalan Veteran, Kota Tegal, Jawa Tengah.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari survei kecepatan titik (spot speed) adalah melatih dan mendidik para
Taruna/i Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal tentang pengetahuan cara
mengetahui kecepatan sesaat kendaraan yang melewati suatu ruas jalan dengan metode
perhitungan atau konvensional.
Tujuan dilakukannya survei kecepatan titik (spot speed) adalah untuk mencatat
kecepatan kendaraan pada saat melalui suatu titik tertentu pada jalan sehingga kita dapat
mengetahui kecepatan rata – rata per jenis kendaraan.

1.3 RUANG LINGKUP


1.3.1 WILAYAH
Ruang lingkup wilayah survei kecepatan titik (spot speed) yang kami
lakukan hanya berada di ruas Jalan Veteran Kota Tegal. Dengan status jalan
yakni jalan kota dan tipe jalan 2/2 UD.

1.3.2 PEMBAHASAN
Survei ini merupakan survei langsung ke lapangan. Yang dilakukan pada
Hari Jumat, tanggal 21 Juni 2019 pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB
survei ini dilakukan secara berkelompok dengan anggota berjumlah 5 (lima)
Taruna. Pada survei ini kami hanya membahas mengenai kecepatan titik (spot
speed)

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Survei kecepatan titik (spot speed) ini dilakukan di Ruas Jalan Veteran Kota
Tegal dengan format laporan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan pelaksanaan survei,
ruang lingkup, dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN LOKASI STUDI


Pada bab ini berisi penjelasan mengenai kondisi tata guna lahan, kondisi lalu
lintas, dan kodisi ruas jalan di lokasi pelaksanaan survei.
BAB III TEKNIK PENGUMPULAN DATA
menjelaskan tentang persiapan dan perencanaan survei, yang terdiri dari: target
data, peralatan & perlengkapan survei, formulir survei, dan waktu pelaksanaan survei.
Serta teknik pelaksanaan survei.

BAB IV HASIL SURVEI


Berisi rekapitulasi data dan analisis data hasil survei spot speed (kecepatan titik)
yang kemudian menjadi bahan dalam pembuatan laporan survei.

BAB V PENUTUP
Sebagai penutup laporan survei ini kami sebutkan kesimpulan dari hasil survei
dan saran berdaasrkan kesimpulan tersebut.
BAB II
GAMBARAN LOKASI STUDI

2.1 KONDISI TATA GUNA LAHAN


2.1.1. PENGERTIAN DAN KONSEP TATA GUNA LAHAN
Tata guna lahan (Land Use) adalah suatu upaya dalam merencanakan
penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk
pengkhususan fungsi-fungsi tertentu.
Kajian tentang kesesuaian lahan merupakan hasil analisis kesesuaian lahan
yang diperoleh dari analisis kelayakan lahan serta analisis potensi dan kendala.
Kesesuaian lahan berarti menunjukkan adanya pemanfaatan lahan yang sesuai
dengan potensinya berdasarkan hasil skoring.

2.1.2 TUJUAN TATA GUNA LAHAN


Menurut UU No. 26 tahun 2007 pasal 32:
1) Pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program pemanfaatan ruang
beserta pembiayaannya.
2) Pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan dengan
pemanfaatan ruang, baik pemanfaatan ruang secara vertikal maupun pemanfaatan
ruang di dalam bumi.
3) Program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) termasuk jabaran dari indikasi program utama yang termuat di dalam
rencana tata ruang wilayah.
4) Pemanfaatan ruang diselenggarakan secara bertahap sesuai dengan jangka waktu
indikasi program utama pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalam rencana tata
ruang.
5) Pelaksanaan pemanfaatan ruang di wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
disinkronisasikan dengan pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah administratif
sekitarnya.
6) Pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
memperhatikan standar pelayanan minimal dalam penyediaan sarana dan prasarana.
2.1.3 KONDISI TATA GUNA LAHAN DI RUAS JALAN VETERAN KOTA TEGAL
Menurut kelompok kami bahwa kondisi tata guna lahan di sekitar ruas Jalan
Veteran Kota Tegal secara umum dimanfaatkan untuk daerah pertokoan yang menjadi
pusat perdagangan dan jasa. Dalam hal ini adalah usaha pertokoan baik pusat oleh-oleh
maupun onderdil mesin, bengkel kendaraan, tempat karaoke, dan warung makan serta di
ruas jalan Veteran terdapat tempat ibadah yaitu klenteng.

2.2 KONDISI LALU LINTAS

2.1.1 KONDISI GEOMETRIK JALAN

1. Tipe Jalan
Berbagai tipe jalan akan menunjukan kinerja berbeda pada pembebanan lalu-lintas
tertentu, misalnya jalan terbagi, jalan tak terbagi, jalan dua arah dan jalan satu arah.
Di Jalan Veteran Kota Tegal merupakan salah satu ruas jalan yang dilewati oleh
beberapa kendaraan yang cukup kompleks dengan arus lalu lintas yang
ramai lancar dengan tipe jalan 2/2 UD.

2. Lebar Jalur Lalu Lintas


Berdasarkan analisis data yang kami dapatkan di Jalan Veteran mempunyai rata-
rata lebar Jalur Lalu Lintas yaitu 7 meter.

3. Kereb
Kereb adalah penonjolan atau peninggian tepi perkerasan atau bahu jalan, yang
dimaksudkan untuk keperluan-keperluan drainase, mencegah keluarnya kendaraan
dari tepi perkerasan, dan memberikan ketegasan tepi perkerasan. Kereb sebagai
batas
antara jalur lalu lintas dan trotoar berpengaruh terhadap dampak hambatan samping
pada kapasitas dan kecepatan. Kapasitas jalan dengan kereb lebih kecil dari jalan
dengan bahu. Di Jalan Veteran Kota Tegal hampir tidak ada kereb di ruas Jalan
tersebut.

4. Bahu Jalan
Di Jalan Veteran terdapat bahu jalan di kedua sisinya dengan bahu jalan yang
belum di perkeras.

2.2 KONDISI RUAS JALAN

Ruas Jalan Veteran Kota Tegal yang menghubungkan Jalan …..dengan


Jalan….. dalam kondisi baik. Dengan jenis perkerasan permukaan jalan ialah
perkerasan lentur (flexibility pavement) atau aspal, dan jarang dijumpai alinyemen
horizontal dan tidak terdapat alinyemen vertikal. Terdapat bangunan pelengkap jalan
yaitu: jembatan, drainase sebagian trotoar, bahu jalan, Rambu – rambu, APILL dan
marka jalan sudah lengkap terpasang sebagai bagian dari perlengkapan jalan.
BAB III
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.1 PERSIAPAN DAN PERENCANAAN SURVEY


3.1.1 TARGET DATA
Target data yang akan didapatkan dari survey adalah kecepatan sesaat
kendaraan yang melewati daerah tersebut.
3.1.2 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Sebelum survey spot speed ruas dilaksanakan, maka perlu
mempersiapkan peralatan survey. Peralatan yang diperlukan dalam
pelaksanaan survey ini adalah :
a. Alat-alat tulis;
b. Rodameteran(Walking Measure);
c. Papan Alas (Clip board);
d. Kamera/HP;
3.1.3 FORMULIR

3.1.4 WAKTU PELAKSANAAN


Survey Spot Speed ini dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2017, yang
dilaksanakan pada jam sibuk dan tidak sibuk. Survey ini dilakukan
pada jam 10.00-16.00 WIB, dimaksudkan agar mengetahui hambatan
samping yang terjadi pada jalan
3.2 TEKNIK PELAKSANAAN SURVEY
Survey spot speed ini dilaksanakan dengan cara mengamati dan mencatat data
ke dalam formulir survey, sesuai dengan target data yang akan diambil.
Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan survey ini adalah
pengamatanyang dilakukan dengan cara mengamati semua kendaraan yang
ditetapkan, yaitu :Kendaraan berat, Kendaraan ringan, Kendaraan tidak bermotor dan
Sepeda motor.
BAB IV
HASIL SURVEI

4.1 REKAPITULASI DATA


Survei kecepatan titik (spot Speed) dilakukan pada Hari Kamis tanggal 13 Mei
2017 dan mengambil jam sibuk siang, jam sibuk sore dan jam tidak sibuk dan untuk
banyak kendaraan yang dijadikan sampel adalah minimal 10 % dari Jam sibuk dan
tidak sibuk. Data kemudian dikelompokkan dan di olah menggunakan formula di
Microsoft Excel dan kemudian di rekap sebagai berikut :
4.1.1 REKAP DATA KECEPATAN RATA-RATA KENDARAAN MASUK KOTA SLAWI
Jenis Kendaraan
Kendaraan
Sepeda Kendaraan
Ringa Kendaraan Tidak
Motor Berat
Waktu n Bermotor
(km/ja (km/ja
(km/ja (km/jam)
m) m)
m)
11.00-12.00
WIB 54,5557 49,70813 46,34778 10,12446
13.00-14.00
WIB 70,00208 61,60136 45,93127 11,32583
15.00-16.00
WIB 50,98704 45,48651 46,34778 10,03506
Tabel 4.1.1
4.1.2 REKAP DATA KECEPATAN RATA-RATA KENDARAAN KELUAR KOTA SLAWI
Jenis Kendaraan
Sepeda Kendaraan Kendaraan
Kendaraan Tidak
Motor Ringan Berat
Waktu Bermotor
(km/ja (km/ja (km/ja
(km/jam)
m) m) m)
11.00-12.00
WIB 55,04302 49,70813 46,34778 10,02906
13.00-14.00
WIB 74,84338 51,75598 44,71468 14,10453
15.00-16.00
WIB 52,28194 44,99923 40,38031 10,2138
Tabel 4.1.2
4.2 ANALISIS DATA
Dari hasil survei didapatkan bahwa kendaraan yang mempunyai rata-rata
kecepatan secara umum adalah Sepeda motor dan kecepatan rata-rata paling tinggi
terjadi pada jam 13.00-14.00 WIB dikarenakan pada jam tersebut volume dan
kepadatan Lalu Lintas rendah sehingga pengemudi bisa dengan leluasa
mengendalikan kecepatan kendaraanya.
Dapat kita lihat grafik kecepatan di ruas Jalan Ahmad Yani kota Slawi

KECEPATAN KENDARAAN KELUAR KOTA


SLAWI
80
KENDARAAN (KM/JAM)

70

60

50

40

30

20

10

0
sepeda motor kendaraan ringan kendaraan berat kendaraan tidak
bermotor

11.00-12.00 WIB 13.00-14.00 WIB 15.00-16.00 WIB

Gambar 4.2.1
KECEPATAN KENDARAAN MASUK KOTA
SLAWI

Kecepatan (km/Jam)
80

70

60

50

40

30

20

10

0
Sepeda Motor Kendaraan Ringan Kendaraan Berat Kendaraan Tidak
Bermotor

11.00-12.00 WIB 13.00-14.00 WIB 15.00-16.00 WIB

Gambar 4.2.2

KECEPATAN KENDARAAN DI RUAS JL.


AHMAD YANI KOTA SLAWI
80
KECEPATAN (KM/JAM)

70
60
50
40
30
20
10
0
Sepeda Motor Kendaraan Ringan Kendaraan Berat Kendaraan Tidak
Bermotor

11.00-12.00 WIB 13.00-14.00 WIB 15.00-16.00 WIB

Gambar 4.2.3
Dari grafik diatas kendaraan yang kecepatanya paling tinggi adalah sepeda
motor dan kendaraan yang kecepatanya paling rendah adalah kendaraan tidak
bermotor.
Pada jam 11.00-12.00 WIB kecepatan kendaraan tidak terlalu tinggi
dikarenakan di jam tersebut volume dan kepadatan Lalu Lintas tinggi yang
disebabkan di jam tersebut adalah jam istirahat pegawai dan pelajar.
Pada jam 13.00-14.00 WIB kecepatan kendaraan mulai mengalami
peningkatan dan volume Lalu lintas mulai mengalami penurunan karena
berkurangnya kendaraan yang melintasi Jalan Ahmad Yani kota Slawi sehingga
pengemudi bebas menentukan kecepatan kendaraanya.
Pada jam 15.00-16.00 WIB kecepatan kendaraan mengalami penurunan dikarenakan
di jam ini adalah jam pegawai, karyawan dan pelajar untuk kembali kerumahnya masing-
masing dan volume Lalu Lintas mengalami kenaikan dan ruas Jalan Ahmad Yani mulai padat
terutama oleh sepeda motor dan di jam ini kecepatan di batasi karena kondisi arus lalu lintas
yang cukup padat.

KECEPATAN SEMUA KENDARAAN

50
KECEPATAN KENDARAAN (KM/JAM)

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
11.00-12.00 WIB 13.00-14.00 WIB 15.00-16.00 WIB

Gambar 4.2.4
Dapat kita lihat bahwa di ruas Jalan Ahmad Yani kota Slawi ini kecepatan
rata-rata dari semua kendaraan ada di jam 13.00-14.00 dimana kecepatan rata-rata dari
semua kendaraan adalah 47, 53 km/jam dan kecepatan terendah terjadi di jam 15.00-
16.00 WIB dengan kecepaan rata-rata semua kendaraan adalah 37,59 km/jam.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari survey kecepatan titik (spot Seed) didapatkan bahwa kecepatan yang paling
tinggi terjadi di jam 13.00-14.00 WIB dan kendaraan yang kecepatan paling tinggi adalah
sepeda motor dikarenakan pada jam tersebut volume dan kepadatan Lalu Lintas mulai
menurun disebabkan karena kendaraan yang melewati jalan Ahmad Yani sedikit dan
pengendara bebas mengendalikan kecepatan kendaraanya.
5.2 SARAN
Karena kondisi di Jalan Ahmad Yani agak ramai guna mengurangi kecelakaan atau
mencegah kecelakaan perlu dipasang Rambu pengendali kecepatan agar pengendara tetap
stabil dalam mengendalikan kecepatan kendaraanya.

Anda mungkin juga menyukai