Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL SURVEY 02

SURVEY PENGUMPULAN DATA LAIK FUNGSI JALAN NASIONAL DI LINGKUNGAN


BPJN KALIMANTAN BARAT

BAB I – PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG KEGIATAN


Jalan merupakan salah satu prasarana umum utama untuk mendukung pergerakan
manusia, barang dan jasa yang memberikan kontribusi penting terhadap sistem transportasi
angkutan darat maupun sistem transportasi secara keseluruhan. Jalan sebagai prasarana
transportasi darat mencakup segala bagian jalan, termasuk bangunan penghubung, bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah, dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan rel, jalan lori, dan jalan kabel. Pembangunan jalan harus memenuhi
ketentuan keselamatan, kelancaran, ekonomis dan ramah lingkungan.
Menurut ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang
jalan, telah mewajibkan dalam penyelenggaraan jalan dengan tujuan yaitu ketertiban dan
kepastian hukum dalam penyelenggaraan jalan, pelayanan jalan yang andal dan prima serta
berpihak pada kepentingan masyarakat, mewujudkan sistem jaringan jalan yang berdaya guna
dan berhasil guna untuk mendukung sistem transportasi yang terpadu, dan terutama berkelanjutan
yang memihak pada kepentingan umum. Untuk mewujudkan poin-poin tersebut Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Renstra 2020-2024 Direktorat Jenderal Bina
Marga telah menetapkan visi pembangunan jalan nasional adalah “Terwujudnya sistem jaringan
jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial”.
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan (dalam pasal 30 ayat 1) menetapkan
bahwa pengoperasian jalan umum dilakukan setelah dinyatakan memenuhi persyaratan laik fungsi
secara teknis dan administratif. Selain tuntutan kehandalan dan keamanan, penyelenggaraan jalan
nasional harus mampu memberikan jaminan keselamatan bagi penggunanya dan juga harus
mampu memberikan jaminan kepastian hukum bagi penyelenggaranya.
Dalam kerangka keselamatan jalan, kewajiban pemenuhan persyaratan laik fungsi jalan juga
telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 13 dan Pasal 14. Pemenuhan persyaratan laik fungsi jalan
secara umum bertujuan untuk mengurangi dampak resiko akibat kecelakaan lalu lintas. Dengan
begitu pemenuhan persyaratan laik fungsi jalan dapat dicapai salah satunya melalui pelaksanaan
uji laik fungsi jalan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan menyatakan bahwa laik
fungsi secara teknis apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Teknis struktur perkerasan jalan
I-1
LAPORAN HASIL SURVEY 02
SURVEY PENGUMPULAN DATA LAIK FUNGSI JALAN NASIONAL DI LINGKUNGAN
BPJN KALIMANTAN BARAT

b) Teknis struktur bangunan pelengkap jalan


c) Teknis geometri jalan
d) Teknis pemanfaatan bagian-bagian jalan
e) Teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas
f) Teknis perlengkapan jalan

Suatu ruas jalan umum dinyatakan laik fungsi secara administratif apabila memenuhi
persyaratan administrasi perlengkapan jalan, status jalan, kelas jalan, kepemilikan tanah ruang
milik jalan, leger jalan, dan dokumen analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Penetapan
laik fungsi jalan suatu ruas dilakukan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan berdasarkan
rekomendasi yang diberikan oleh tim uji laik fungsi.

Berkaitan dengan pemberlakuan peraturan perundangan tersebut maka Kementerian


Pekerjaan Umum telah menerapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2010
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan sebagai tindak lanjut dari Peraturan
Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, yang mengatur bahwa jalan umum dapat
dioperasikan setelah ditetapkan memenuhi persyaratan laik fungsi jalan secara teknis dan
administratif. Kelaikan fungsi jalan dilaksanakan oleh tim uji laik fungsi yang dibentuk oleh
penyelenggara jalan, yang terdiri dari unsur penyelenggara jalan, unsur pengatur lalu lintas dan
angkutan jalan, serta unsur kepolisian sebagai penegak hukum lalu lintas di jalan. Sertifikat
penetapan laik fungsi suatu ruas jalan nasional dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum sebagai
penyelenggara jalan nasional berdasarkan hasil rekomendasi yang diberikan oleh tim Uji Laik
Fungsi Jalan.

Berdasarkan dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 420/KPTS/M/2022, Provinsi Kalimantan Barat memiliki 92 ruas jalan dengan total
panjang ruas 2.287,52 km. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat sebagai
Penyelenggara Jalan, melalui seksi Preservasi dan Peralatan mempunyai tugas untuk
melaksanakan audit keselamatan jalan dan jembatan, memiliki komitmen untuk mewujudkan
penyelenggaraan jalan yagn berkeselamatan yaitu dengan melaksanakan uji laik fungsi jalan pada
ruas jalan di lingkungan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat dengan mengacu
terhadap pedoman yang berlaku.

Dengan peningkatan volume dan lingkup kegiatan pada tahun-tahun terakhir ini namun
dengan sumber daya yang terbatas, maka Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat
dalam pelaksanaan tugasnya dipandang perlu melakukan kerja sama dengan Penyedia Jasa

I-2
LAPORAN HASIL SURVEY 02
SURVEY PENGUMPULAN DATA LAIK FUNGSI JALAN NASIONAL DI LINGKUNGAN
BPJN KALIMANTAN BARAT

Konsultasi untuk membantu dalam pelaksanaan penyiapan data uji laik fungsi jalan di lingkungan
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat khususnya di Provinsi Kalimantan Barat.

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN


Maksud kegiatan ini adalah melakukan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kondisi jalan
untuk menentukan Laik Fungsi Jalan Nasional di lingkungan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional
Kalimantan Barat.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersusunnya laporan yang mengacu pada
pemenuhan persyaratan teknis kelaikan jalan untuk memeberikan keselamatan bagi pengguna
jalan, dan persyaratan administrasi yang memberikan kepastian hukum bagi penyelenggara jalan
dan pengguna jalan, dengan demikian tercapai standar pelayanan minimal untuk jalan yang
berkeselamatan di wilayah kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat.
Sasaran kegiatan pengumpulan data laik fungsi jalan nasional di lingkungan BPJN
Kalimantan Barat adalah tersusunnya laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kondisi jalan
nasional untuk menentukan laik fungsi jalan tahun 2023 di wilayah kerja Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional Kalimantan Barat.

1.3. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup kegiatan Pengumpulan Data Laik Fungsi Jalan Nasional di lingkungan Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat terdiri dari tahapan sebagai berikut :
1. Survey pengumpulan data laik fungsi jalan pada ruas – ruas jalan nasional di lingkungan
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat.
2. Penyusunan laporan data Uji Laik Fungsi Jalan.

1.4. KELUARAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Keluaran kegiatan Pengumpulan Data Laik Fungsi Jalan Nasional di lingkungan BPJN
Kalimantan Barat adalah laporan yang berisikan data Uji Laik Fungsi Jalan di lingkungan Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat.

1.5. LOKASI KEGIATAN


Pengumpulan Data Laik Fungsi Jalan Nasional di lingkungan BPJN Kalimantan Barat ini
dilakukan pada jaringan Jalan Nasional di Provinsi Kalimantan Barat, sesuai daftar ruas jalan
nasional sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Lokasi Ruas yang diusulkan Bersertifikat TA. 2023


I-3
LAPORAN HASIL SURVEY 02
SURVEY PENGUMPULAN DATA LAIK FUNGSI JALAN NASIONAL DI LINGKUNGAN
BPJN KALIMANTAN BARAT

No Nomor Ruas Nama ruas Jalan Nasional Panjang Ruas (KM)


1. 040 Temajuk – Merbau 49.97
2. 049 – 11 – K Jln. D.I. Panjaitan (Ketapang) 1.5
3. 049 – 12 – K Jln. Suprapto (Ketapang) 1.2
Simpang Ampar/Tayan – Awal
4. 059 6.95
Jembatan Tayan
Awal Jembatan Tayan – SP.
5. 060 5.38
Piasak
Panjang Total 65

1.6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 30 (Tiga Puluh) hari kalender atau 3 (Tiga)
bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh Pengguna Jasa.

1.7. KURVA-S RENCANA PROGRES PELAKSANAAN KEGIATAN


Kurva-S rencana progres pelaksanaan Pengumpulan Data Laik Fungsi Jalan Nasional di
Lingkungan BPJN Kalimantan Barat sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.1.

I-4
LAPORAN HASIL SURVEY 02
SURVEY PENGUMPULAN DATA LAIK FUNGSI JALAN NASIONAL
DI LINGKUNGAN
BPJN KALIMANTAN BARAT

WAKTU 30 (TIGA PULUH) HARI KALENDER


KONTRAK ASAL BULAN BULAN JULI AGUSTUS
Uraian SATUAN MINGGU MINGGU - 1 MINGGU - 2 MINGGU - 3 MINGGU - 4 MINGGU - 5
HARI 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
VOLUME BOBOT (%)

I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL


1 Surveyor
- Temajuk - Merbau OB 6 14,15 1,18 1,18 1,18 1,18 1,18 1,18 1,18 1,18 1,18 1,18 1,18 1,18
- Jln. D.I. Panjaitan (Ketapang) OB 6 2,36 1,18 1,18
- Jln. Suprapto (Ketapang) OB 6 2,36 1,18 1,18
- Simpang Ampar/Tayan - Awal Jembatan Tayan OB 6 3,54 1,18 1,18 1,18
- Awal Jembatan Tayan - Sp. Piasak OB 6 4,72 1,18 1,18 1,18 1,18
2 Operator Komputer OB 1 3,57 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12
3 Driver OB 1 2,15 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL
A AKOMODASI SURVEYOR
1 Penginapan
- Temajuk - Merbau OH 4 15,20 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27
- Jln. D.I. Panjaitan (Ketapang) OH 4 2,53 1,27 1,27
- Jln. Suprapto (Ketapang) OH 4 2,53 1,27 1,27
- Simpang Ampar/Tayan - Awal Jembatan Tayan OH 4 2,53 1,27 1,27
- Awal Jembatan Tayan - Sp. Piasak OH 4 5,07 1,27 1,27 1,27 1,27

B BIAYA TRANSPORTASI
1 Sewa Kendaraan Roda 4 - Minibus Unit - Hari 1 2,98 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
2 Operasional Kendaraan Roda 4 Liter 407 3,11 1,04 1,04 1,04

C BIAYA PERALATAN
1 Sewa Laptop Untuk Surveyor Unit - Bulan 1 0,23 0,23
2 Sewa Laptop Untuk Operator Unit - Bulan 1 0,30 0,30
3 Sewa Printer Unit - Bulan 1 0,21 0,21
4 Sewa Kamera Digital Unit - Hari 2 4,12 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18
5 Sewa Action Cam Unit - Hari 1 4,47 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19
6 Sewa Drone Unit - Hari 1 6,87 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
7 Sewa Global Positioning System Unit - Hari 2 8,25 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
8 Sewa Klinometer Unit - Hari 2 2,75 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12
9 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Rompi Safety Unit 6 1,25 1,25
- Sepatu Safety Unit 6 1,97 1,97
- Helm Unit 6 0,54 0,54
10 Biaya Perlengkapan Survey Ls 1 0,81 0,81

D BIAYA PELAPORAN
1 Laporan Hasil Survey Buku 3 0,54 0,54
2 Back Up File (Hard Disk 2 TB) Unit 1 0,90 0,90

TOTAL BOBOT (%) 100,00


RENCANA KEMAJUAN PEKERJAAN HARIAN (%) 4,62 0,93 0,12 3,71 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94 4,98 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94 4,98 3,94 3,94 3,94 3,94 0,12 0,12 0,12 1,55
KUMULATIF RENCANA KEMAJUAN PEKERJAAN HARIAN (%) 4,62 5,55 5,6657 9,3747 13,313 17,251 21,189 25,127 29,065 33,004 36,942 40,88 45,856 49,794 53,732 57,67 61,608 65,547 69,485 73,423 77,361 82,337 86,28 90,21 94,15 98,09 98,21 98,33 98,45 100

Gambar 1.1. Kurva-S Rencana Pelaksanaan Kegiatan

I-5

Anda mungkin juga menyukai