Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN

OGAN KOMERING ILIR


DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA
Jl. Letkol H. Nawawi No. 96/97 Kayu Agung

• Jalan Letkol. H. Nawawi No. 96/97 Kayuagung

LAPORAN ANTARA

SURVEI KONDISI JALAN


Tahun 2021
LAPORAN ANTARA

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana berkat
rahmat-Nya, PT PENTACON telah menyelesaikan Laporan antara Pekerjaan Survei
Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Laporan antara ini menyajikan data
mencangkup kajian literatur dan studi terdahulu, data hasil pelaksanaan survei dan
konklusi sementara

Harapan kami Laporan antara Pekerjaan Survei Kondisi Jalan ini dapat digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Survei Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan
Komering Ilir.

Atas dukungan dan kerjasama semua pihak, Kami mengucapkan terima kasih.

Palembang, Desember 2021


PT PENTACON

Ismail Ibrahim, ST
Team Leader

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR ii


LAPORAN ANTARA

DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1


1.1 Latar Belakang 1-1
1.2 Data Kegiatan 1-2
1.3 Lingkup Kegiatan 1-2
1.4 Peraturan dan Perundangan 1-3
1.5 Tahapan Kegiatan Inventarisasi Kondisi Jalan 1-4
1.6 Hasil Kegiatan 1-6
1.7 Manfaat Inventarisasi Kondisi Jalan 1-6

BAB 2 INVENTARISASI JALAN 2-1


2.1. Metode Survei Kondisi Jalan secara Visual 2-1
2.2. Data Dasar Prasarana Jalan di Kabupaten Ogan Kemiring ilir 2-7
2.3. Data Jalan Hasil Survey Sementara 2-7

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR iii


LAPORAN ANTARA

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Nilai Jumlah Kerusakan .................................... 2-3
Tabel 2.2 : Nilai Kondisi berdasarkan Ekses Aspal ........................... 2-5
Tabel 2.3 : Nilai Kondisi berdasarkan Raveling/Weathering.......... 2-5
Tabel 2.4 : Nilai Kondisi berdasarkan Bolek cracking….. 2-6
Tabel 2.5 : Nilai Kondisi berdasarkan Trans and Long Cracking............ 2-6
Tabel 2.6 : Nilai Kondisi berdasarkan Alligator cracking.............. 2-7
Tabel 2.7 : Data DD1............................ 2-7

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR iv


LAPORAN ANTARA

BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Transportasi merupakan sesuatu yang vital dalam mendukung perekonomian dan
perkembangan suatu daerah. Dengan tersedianya sistem transportasi yang baik terstruktur dan
terintegrasi pada suatu wilayah akan meningkatkan terjadinya interaksi antar penguna sarana
transportasi yang berkelanjutan. Dengan adanya interaksi yang lancar dan berkelanjutan atas
aktivitas masyarakat di wilayah tersebut akan mempengaruhi terjadinya peningkatan kegiatan
ekonomi dan tingkat perekonmian masyarakat.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan tatanan sosial dan kebudayaan pada
masyarakat, pengguna transportasi semakin membutuhkan peningkatan sistem trasportasi yang baik
dari segi kuantitas maupun segi kualitas. Dengan adanya tuntutan kebutuhan tersebut, maka
penyediaan sarana dan prasarana jalan perlu untuk terus ditingkatkan dan diadakan sehingga dapat
menjangkau wilayah kampung/lingkungan. Kegiatan masyarakat di mulai dari wilayah
kampung/perumahan masyarakat sehingga penyediaan sarana dan prasarana jalan yang memadai
sangat dibutuhkan.
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki keterbatasan dalam melakukan
penanganan terhadap seluruh ruas Jalan yang ada secara sekaligus. Untuk itu diperlukan
strategis dan perencanaan yang baik terhadap penanganan ruas jalan yang ada di seluruh wilayah
kabupaten Ogan Komering Ilir . Dalam menyusun strategis dan perencanaan tersebut dibutuhkan
suatu data base Jalan yang informatif dan akurat yang berisikan secara lengkap mengenai data
historis jalan beserta kondisinya yang terus terbaharui sesuai dengan kondisi di lapangan yang ada.
Salah satu cara guna memenuhi kebutuhan data base Jalan seperti tersebut diatas adalah
dengan menyajikan semua informasi mengenai jalan melalui peta dan data base jaringan jalan yang
memuat data jalan secara lengkap dan akurat sesuai dengan kondisi di lapangan yang sebenarnya.
Dengan tersedianya data tersebut maka proses pengambilan kebijakan dalam penanganan
jalan, baik berupa peningkatan, rehabiltasi maupun pemeliharaan dapat dilakukan secara cepat,
tepat dan akurat.

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 1-1


LAPORAN ANTARA

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ogan
Komering Ilir akan melaksanakan kegiatan penyusunan data base jalan yang ada di tiap wilayah
kecamatan yang ada di kabupaten Ogan Komering Ilir .

1.2. LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup meliputi kegiatan-kegiatan dan ketentuan teknis sebagai berikut :
1. Melakukan pengumpulan data pendukung lainnya, seperti topografi, kependudukan, potensi
wilayah dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir;
2. Melakukan pengumpulan data jaringan jalan;
3. Melaksanakan survey lapangan
✓ Survey Inventarisasi Jaringan Jalan.
✓ Survey Kondisi Jalan.
4. Melakukan data reduction dari data yang dikumpulkan agar sesuai atau kompetibel yang disusun
kedalam format database Jalan.
5. Melakukan atau melaksanakan mapping untuk digunakan sebagai basis dari database jalan.

1.3. PERATURAN DAN PERUNDANGAN


Kegiatan Survey Kontur Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir didasarkan pada peraturan
dan produk hukum yang meliputi :
• Undang-undang Jalan No. 38 Tahun 2004
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Teknis Sistem
Pengelolaan Database Jalan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
• Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (2011), Manual Survei Kondisi
Jalan untuk Pemeliharaan Rutin Jalan Review Manual No.001/T/Bt/1995, Jakarta.
• Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (2011), Panduan Survai Kondisi
Jalan No. SMD-03/RCS, Jakarta
• Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (2011), Tata Cara Pemeliharaan
dan Penilikan Jalan No. 13 /PRT/M/2011, Jakarta
• Direktorat Bina Program, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum (1992),
Integrated Road Management System Planning Module, Jakarta
• Renstra dan Renja Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Ogan Komering Ilir .
• Petunjuk/Tata Cara Standar lainnya yang berhubungan.

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 1-2


LAPORAN ANTARA

1.4. TAHAPAN KEGIATAN INVENTARISASI KONDISI JALAN DI KABUPATEN OGAN


KOMERING ILIR.
Tahapan kegiatan dalam Inventarisasi Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah:
1. Pertemuan Perdana
Pertemuan perdana dilakukan antara tim ahli konsultan dengan pihak Dinas PU dan Penataan
Ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir selaku pemberi pekejaan terkait dengan konsep pekerjaan
Inventarisasi Kondisi Jalan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
2. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder infrastruktur jalan digunakan sebagai dasar untuk membuat pemetaan kondisi
infrastruktur jalan secara aktual, serta memotret bentuk infrastruktur jalan yang baik, sesuai
standar infrastruktur jalan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Tidak
hanya sekedar kompilasi, tetapi juga dilakukan proses seleksi dan verifikasi data. Data yang
dikumpulkan dalam tahap ini sebagian besar berasal dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir baik berupa data umum maupun
data khusus yang menyangkut infrastruktur jalan.
Aspek-aspek data yang dikumpulkan sebagai dasar informasi dalam Pemutakhiran Data Base
Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah:
✓ Umum dan Teknis: aspek ini terkait dengan identifikasi dan inventarisasi data yang perlu
dikumpulkan oleh SKPD terkait dengan infrastruktur jalan secara institusi berdasarkan
masing-masing Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing SKPD. Data tersebut nantinya
terutama dibutuhkan dalam diskusi pemutakhiran data base jalan.
✓ Kebijakan Daerah dan Kelembagaan: hal ini dilakukan untuk membahas aspek tersebut
lebih mendalam dan bersama instansi terkait untuk melakukan analisis terhadap aspek
kelembagaan dan peraturan. Fungsi ini akan dikaitkan dengan fungsi manajemen
(perencanaan, kelembagaan, pelaksanaan dan monitoring/evaluasi) masing-masing
instansi.
3. Pemetaan awal Jaringan Jalan.
Pemetaaan awal ini dilakukan dengan menganalisa peta jaringan jalan yang ada dan
dibandingkan dengan dokumen ruas jalan yang ada.
4. Penyusunan Laporan Pendahuluan

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 1-3


LAPORAN ANTARA

Laporan Pendahuluan memuat gambaran pekerjaan yang akan dilakukan, meliputi : gambaran
umum lokasi, metode pelaksanaan pekerjaan, sumber daya pekerjaan dan tata waktu
pelaksanaan pekerjaan.
Laporan Pendahuluan, sebanyak 5 (lima) buku dan diserahkan 1 bulan setelah Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK). Laporan Pendahuluan berisi antara lain :
✓ Metodologi dan Rencana Kerja
✓ Organisasi Pekerjaan
✓ Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal kerangkapemikiran penyelesaian
pekerjaan ini termasuk aplikasi dan saran
5. Pelaksanaan Survey Jaringan Jalan
Pelaksanaan survey dilakukan dengan mengacu pada nama-nama jalan yang ada dalam data
ruas jalan dari Dinas PU dan Penataan Ruang dengan membuat format isian survey berdasarkan
formulir DD1 (untuk jalan) dan formulir DD2 (untuk jembatan), dimana dalam pelaksanaan
survey tersebut diamati kondisi-kondisi terkini, bahkan kalau ada nama-nama jalan baru yang
belum terpetakan dalam dalam data ruas jalan dari Dinas PU dan Penataan Ruang menjadi
obyek survey juga. Pelaksanaan survey dilakukan dengan menggunakan alat GPS, tally sheet
data jalan, kamera, alat transportasi, alat tulis dan alat survey lainnya.
6. Pengolahan data hasil survey jaringan jalan
Pengolahan data hasil survei berbasis GPS dilakukan dengan mengunakan software pengolahan
data GPS dan mengoverlaykan dengan data dasar peta lainnya.
7. Analisa data
Analisa data hasil pengolahan dilakukan dengan membandingkan hasil pengolahan data primer
hasil survey dengan data sekunder yang telah dikumpulkan. Hasil analisa data tersebut menjadi
bahan untuk diskusi dalam Focus Grup Discussion (FGD) dengan para pihak.
8. Finalisasi Laporan Akhir
Draft Laporan Akhir, sebanyak 5 (lima) buku, diserahkan 120 (seratus dua puluh) hari
kalender setelah SPMK. Laporan akhir berisi Data Inventarisasi jalan beserta peta Skala 1:1000
ukuran A3;
Setelah melalui pembahasan dan penyempurnaan maka akan di cetak Laporan Akhir sebanyak
5 (lima) buku. Laporan akhir berisi :
➢ Penyempurnaan laporan akhir dan kegiatan pemasukan data
➢ Data Inventarisasi Jalan
➢ Gambar/dokumentasi Lokasi Kegiatan

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 1-4


LAPORAN ANTARA

➢ Peta Jaringan jalan (A3)


➢ Seluruh Softcopy laporan diserahkan dalam Hard disc Eksternal sebanyak 1 buah.

1.5. HASIL KEGIATAN


Hasil kegiatan Inventarisasi Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir ini adalah
dokumen hasil survey (Jalan) di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang memuat kondisi infrastruktur
jalan dilampiri Peta Jaringan Jalan yang terintegrasi dalam suatu Sistem Informasi Database Jalan
Kabupaten Ogan Komering Ilir.

1.6. MANFAAT INVENTARISASI KONDISI JALAN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR


Manfaat yang dapat diperoleh dari Inventarisasi Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan Komering
Ilir sebagai berikut :
1. Dokumen hasil inventarisasi Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat menggambarkan
kondisi infrastruktur jalan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada saat ini yang
dilengkapi dengan Peta Jaringan Jalan yang sudah berbasis GPS ;
2. Adanya pedoman pelaksanaan pengembangan infrastruktur jalan yang lebih jelas dan tepat
sasaran;
3. Dokumen Inventarisasi Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat dijadikan acuan
strategi pengembangan infrastruktur jalan Kabupaten Ogan Komering Ilir;
4. Dokumen Inventarisasi Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat dijadikan
rekomendasi bagi perencanaan pembangunan daerah khususnya di bidang sarana prasarana
jalan;
5. Terbangunnya database jalan dalam bentuk buku akan menjadi rekomendasi untuk penyusunan
aplikasi program database internal Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Ogan Komering
Ilir.
6. Meningkatnya kapasitas SDM di Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir,
khususnya dalam penguasaan sistem informasi database jalan melalui program data base yang
aplikatif.
7. Dokumen Inventarisasi Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk melakukan investasi di bidang sarana prasarana jalan,
8. Inventarisasi Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir memuat kondisi sarana prasarana
jalan saat ini, maka dokumen ini dapat digunakan juga sebagai pedoman untuk mengukur
sejauh mana pencapaian pembangunan di bidang transportasi.

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 1-5


LAPORAN ANTARA

BAB
2
INVENTARISASI JALAN
2.1. Metode Survei Kondisi Jalan Secara Visual
Metoda peninjauan kondisi jalan secara visual masih merupakan salah satu bahan
pertimbangan atau dasar pengambilan keputusan penanganan pemeliharaan jalan. Di Indonesia
biasanya peninjauan kondisi jalan secara visual digabungkan dengan pemeriksaan roughnes dan
defleksi.
Peninjauan kondisi perkerasan secara visual meliputi pemeriksaan jenis dan besarnya
kerusakan yang terjadi pada suatu ruas jalan. Adapun jenis-jenis kerusakan tersebut adalah :
1. Tambalan 2. Alur
3. Keretakan 4. Lubang
5. Gelombang 6. Ambles
7. Keausan 8. Pengelupasan
Sedangkan besarnya kerusakan adalah besarnya prosentase kerusakan terhadap keseluruhan
Panjang atau luas ruas jalan yang ditinjau. Sistem penilaian yang dipergunakan adalah sebagai
berikut :
1. Nilai Jumlah Kerusakan ( N j ), diperoleh dari prosentase kerusakan dan nilai bobot kerusakan.
(lihat Tabel F.1)
2. Nilai Kerusakan Jalan ( Nr ), diperoleh dari total nilai jumlah kerusakan.
3. Nilai Kenyamanan ( Nn ), diperoleh dari hasil penilaian terhadap kenyamanan perjalanan dengan
batasan sebagai berikut :
1. N yaman, Nilai 3 0
2. Kurang nyaman, Nilai 45
3. Tidak nyaman, Nilai 55
4. Nilai prosentase kerusakan (Np) :
1. 0 % - 5 %, Sedikit sekali, Nilai 2
2. 5 % - 2 0%, Sedikit, Nilai 3
3. 2 0% - 4 0% Sedang, Niali 5

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2- 1


LAPORAN ANTARA

4. L ebih dari 4 0% Banyak, Nilai 7


5. Nilai bobot kerusakan :
1. Tambalan, Nilai 4 5. Alur, Nilai 6
2. Retak, Nilai 5 6. Gelombang, Nilai 6 ,5
3. Lepas, Nilai 5 ,5 7. Ambles, Nilai 7
4. Lubang, Nilai 6 8. Belahan, Nilai 7
6. Nilai gabungan kondisi (Ng), diperoleh dari gabungan nilai kerusakan dan nilai kenyamanan,
dengan perumusan :
Ng = 0,5 Nr + 0,5 Nn
7. Nilai kondisi permukaan jalan (V), diperoleh dari nilai gabungan kondisi.
Pelaksanaan pemeriksaan visual kondisi permukaan jalan melibatkan 3 orang petugas penilai
dan 1 orang pengemudi. Kendaraan yang dipergunakan adalah kendaraan standar Toyota Kijang
dengan kondisi baik, dan dilengkapi dengan tempat duduk menghadap ke depan. Pada saat
melakukan survei kendaraan dijalankan pada kecepatan tetap 30 km/jam. Keseluruhan tenaga
pelaksana pemeriksaan disyaratkan merupakan tenaga-tenaga yang berpengalaman dan ahli dalam
bidang pemeriksaan jalan.
Pemeriksaan Roughness Metoda NAASRA
Pemeriksaan kondisi permukaan dengan metoda ini pertama kali dikembangkan di Indonesia
pada Tahun 1982, yang merupakan kerjasama Bina Marga dengan Australian Road Research Board
(TRRB).
Secara garis besar metoda pelaksanaan metoda ini adalah sebagai berikut :
1. Alat dan Prinsip Kerja Roughmeter
NAASRA roughmeter dipasang pada as belakang kendaraan standar yang prinsip kerjanya
adalah mengukur gerakan vertikalas belakang kendaraan terhadap badan kendaraan sewaktu
berjalan pada kecepatan tertentu. Selajutnya gerakan vertikal as belakang kendaraan tersebut
dipindahkan melalui kawat sensor kepada alat penghitung (counter);
2. Korelasi Road Condition Index (RCI) dengan Rpughness.
Skala nilai kondisi jalan (RCI) yang dipergunakan di Indonesia adalah angka 0 sampai 10. Nilai
skala tersebut kemudian dikorelasikan dengan Nilai Kondisi (V), yang telah ada sebelumnya. Skala
nilai kondisi jalan (RCI) dubagi dlam lima kategori, yaitu :
RCI ( V) Kategori
1. 8 – 10 Sangat baik
2. 6 – 8 Baik

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2- 2


LAPORAN ANTARA

3. 4 – 6 Sedang
4. 2 – 4 Jelek
5. 0 – 2 Sangat je lek
Koreksi awal antara roughness dan nilai kondisi ditentukan dengan menggunakan nilai
NAASRA dalam satuan counts/km. Selanjutnya dilakukan beberapa kalibrasi terhadap standar
internasional roughness dengan perumusan sebagai berikut :
RCI = 10 x e ( –1,17 x CRBI x 10 –4 )
CRBI = 1032,5 + 13,526 NR + 0,02 NR2

Tabel 2.1 : Nilai Jumlah Kerusakan


Jenis
Sedikit Sekali Sedikit Sedang Banyak
Kerusakan
Tambahan 8 12 20 28
Retak 10 15 25 35
Lepas 11 16,5 27,5 38,5
Lubang 12 18 30 42
Alur 12 18 30 42
Gelumbang 13 19,5 32,5 45,5
Ambles 14 21 35 49
Belahan 14 21 35 49

Metoda Peninjauan Kondisi Kondisi Jalan Secara Visual Pennsylvania


Metoda ini pertama kali diperkenalkan oleh Pennsylvania Departement of Transportation,
sebuah badan yang menangani jalan raya di negara bagian Pennsylvania USA. Metoda ini telah
dipergunakan untuk menangani tidak kurang dari 70.000 km ruas jalan di negara bagian tersebut.
Metoda survei kondisi ini didasarkan kepada survei Distress yang dilakukan secara visual.
Berikut akan dijelaskan sekilas tentang metoda ini.
Penentuan Seksi Survei
Panjang seksi untuk keprluan survei biasanya diambil secara seragam antara 350m sampai
1150 m atau rata-rata 750 m. Tipe, ketebalan, umur perkerasan dan beban lalu-lintas biasanya
diambil seragam.
Sedangkan penentuan awal dan akhir seksi biasanya diambil berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
a. Adanya perubahan yang besar pada tipe perkerasan;
b. Perpotongan-perpotongan jalan;
c. Jembatan atau struktur lainnya;
d. Masing-masing seksi dibagi lagi ke dalam beberapa sub-seksi tiap 100 m.

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2- 3


LAPORAN ANTARA

Personal Survei
Personal survei terdiri dari dua orang, masing-masing seorang pengemudi dan seorang
evaluator.
Tugas pengemudi adalah menjalankan kendaraan survei pada kecepatan maksimal 30 km/jam,
selain itu juga bertugas mengamati kondisi shoulder. Sedangkan tugas seorang evaluator adalah :
a. Mempersiapkan Form survei;
b. Mempersiapkan data penunjang, dan mengisikan pada form survei;
c. Menentukan awal dan akhir seksi survei;
d. Mengamati dan mencatat kondisi perkerasan jalan;
e. Mengamati dan mencatat kondisi drainase jalan;
f. Melaporkan kepada pimpinan survei.
Peralatan Survei
Peralatan yang dipergunakan untuk survei adalah sebuah mobil yang dilengkapi dengan alat
pengukur jarak, Lampu flasing warna kuning dan tanda survei. Sedangkan untuk evaluator dilengkapi
dengan alat-alat sederhana seperti alat tulis, peta, formulir survei, kalkulator, meteran 5 m dan rol
meter 15 m dsb.
Cara Survei
Cara untuk melakukan survei adalah sebagai berikut ;
a. Sebelum melakukan survei, semua data mengenai jalan yang akan diperiksa diisikan ke dalam
form survei;
b. Personal survei harus sudah mengerti tentang tugasnya masing-masing;
c. Survei dilakukan dengan mengendarai kendaraan survei pada kecepatan rata-rata 30 km/jam,
semua pencatatan dilakukan dari atas kendaraan kecuali apabial evaluator memrlukan
pemerikasan lebih detail maka ia harus turun dari kendaraan survei;
d. Banyaknya lintasan survei disesuaikan dengan lebar jalan atau banyaknya jalur;
e. Arah survei mengikuti arah lalu-lintas;
f. Evaluator mengisikan semua data kondisi jalan pada formulir survei sesuai dengan petunjuk
pengisian formulir survei.
Metoda Pengisian Form Survei
A. Ekses aspal
1. Tingkat Kerusakan rendah : sedikit bercak aspal pada permukaan jalan, ± 0,5 m2;
2. Tingkat kerusakan sedang : lebih banyak permukaan aspal tertutup aspal disertai bekas roda
kendaraan;

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2- 4


LAPORAN ANTARA

3. Tingkat kerusakan tinggi : hampir seluruh permukaan tertutup oleh aspal disertai bekas roda
kendaraan;
4. Cara observasi : dicatat prosentase panjangnya terhadap panjang seksi survey.

Tabel 2.2 : Nilai Kondisi berdasarkan Ekses Aspal


Kondisi Nilai Kondisi Keterangan
Tidak ada <10% 10% - 30% > 30% Panjang
7 8 9
Ekses Aspal 4 5 6
0 1 2 3

B. Raveling weathering (pelepasan partikel permukaan jalan)


1. Tingkat Kerusakan rendah : beberapa partikel mulai lepas;
2. Tingkat kerusakan sedang : permukaan jalan mulai kasar, dan semakin banyak partikel lepas;
3. Tingkat kerusakan tinggi : permukaan jalan sangat kasar, hampir seluruh partikel permukaan
jalan lepas;
4. Cara observasi : dicatat prosentase luasnya terhadap luas seksi survei.

Tabel 2.3 : Nilai Kondisi berdasarkan Raveling/Weathering


Kondisi Nilai Kondisi Keterangan
Tidak ada <10% 10% - 30% > 30% Luas
7 8 9
Raveling/weathering 4 5 6
0 1 2 3

C. Block cracking (retak berbentuk kotak)


1. Tingkat Kerusakan rendah : keretakan telah diseal, lebar retak < 0,5 cm2;
2. Tingkat kerusakan sedang : lebar retak 0,5 cm2 sampai 1,5 cm2;
3. Tingkat kerusakan tinggi : lebar retak lebih dari 1,5 cm2;
4. Cara observasi : dicatat prosentase panjang lokasi keretakan terhadap panjang seksi survei.

Tabel 2.4 : Nilai Kondisi berdasarkan Bolek cracking


Kondisi Nilai Kondisi Keterangan

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2- 5


LAPORAN ANTARA

Tidak ada <10% 10% - 30% > 30% Panjang


7 8 9
Bolek cracking 4 5 6
0 1 2 3

D. Transverse Longitudinal cracking (retak rambut, refleksi dan tepi)


1. Tingkat Kerusakan rendah : keretakan telah diseal, lebar retak < 0,5 cm2;
2. Tingkat kerusakan sedang : lebar retak 0,5 cm2 sampai 1,5 cm2;
3. Tingkat kerusakan tinggi : lebar retak lebih dari 1,5 cm2;
4. Cara observasi : dicatat jumlah panjang keretakan setiap 30 m seksi survei.

Tabel 2.5 : Nilai Kondisi berdasarkan Trans and Long Cracking


Kondisi Nilai Kondisi Keterangan
Jml Panjang
Tidak ada <10% 10% - 30% > 30%
tiap 30 m
Trans and Long 7 8 9
Cracking 4 5 6
0 1 2 3

E. Alligator cracking (retak kulit buaya)


1. Tingkat Kerusakan rendah : retak halus;
2. Tingkat kerusakan sedang : keretakan mulai terpisah;
3. Tingkat kerusakan tinggi : keretakan terpisah dan lepas;
4. Cara observasi : dicatat prosentase panjang lokasi keretakan terhadap panjang seksi survei.
Tabel 2.5 : Nilai Kondisi berdasarkan Alligator cracking
Kondisi Nilai Kondisi Keterangan
Tidak ada <10% 10% - 30% > 30% Panjang
7 8 9
Alligator cracking 4 5 6
0 1 2 3

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2- 6


LAPORAN ANTARA

2.2. Data Dasar Prasarana Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir


Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir sesuai data SK Kabupaten
Ogan Komering Ilir Tahun 2018 mencapai 1854,599 km, Dari total jalan yang ada, sepanjang 295,870
KM atau 15,94 persen berupa jalan aspal, sepanjang 819,030 km atau 44,12 persen berupa jalan
Agregat, Sepanjang 309,040 Km atau 16,65 persen berupa Jalan Beton dan sisanya 432,259 km atau
23,29 persen berupa jalan tanah, dan jenis permukaan lain-lain yang tidak dirinci.

2.3. Data Jalan Hasil Survey Sementara


Jalan Kabupaten adalah jalan yang pengelolaannya berada di pemerintah kabupaten. Data
jalan kabupaten yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, hasil Survey sementara /update terbaru
tahun 2021 adalah sepanjang 1.856,199 Km, sedangkan untuk data jalan kabupaten dapat dilihat
per kecamatan sebagai berikut ini :

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2- 7


LAPORAN ANTARA

Tabel 2.7 Tabel Data DD1 Jalan

Data Hasil survey dapat dilihat pada lampiran : Survey Inventarisasi Kondisi Jalan.

SURVEI KONDISI JALAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2- 8

Anda mungkin juga menyukai