Anda di halaman 1dari 4

BAB

KESIMPULAN
2
VI.1. KESIMPULAN

NO ASPEK HASIL KAJIAN KETERANGAN


Sesuai dengan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota [RTRW
1 Kebijakan Tata Ruang Layak
Kota Tegal] dan Perwal tentang Kawasan Pedestrian
2 Aspek Ekonomi Layak NPV> 0 dan BCR >1
3 Aspek Teknis Layak Berdasarkan Kinerja dan Tingkat pelayanan jalan
4 Aspek Sosial Layak Dampak positif > dampak negatif
5 Aspek Lingkungan Layak Berkewajiban Menyusun Dokumen UKL – UPL
Sumber: Tim Penyusun, 2022

LAPORAN AKHIR VI -1
Penjelasan mengenai aspek kelayakan Penataan Kawasan Ruas Jalan Kolonel Sudiarto dan Jalan Panggung Timur dapat diuraikan sebagai berikut:

1. ASPEK SPASIAL/ TATA RUANG,


1. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 4 Tahun 2012
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal Tahun 2011-2031, Kawasan kajian memiliki kedudukan, fungsi dan peran sebagai berikut:
 Pusat pelayanan Kegiatan Kota [PPK]
 Peruntukan Kawasan sebagai Kawasan Cagar Budaya, Kawasan Transportasi, Kawasan RTH, Kawasan Perumahan, Kawasan
Perdagangan dan Kawasan Perkantoran
 Fungsi strategis Kawasan sebagai Kawasan strategi kepentingan (KSK) pertumbuhan ekonomi dan Kawasan strategis kepentingan
(KSK) sosial dan budaya

2. Sesuai dengan Peraturan Wali Kota Tegal Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Kawasan Pedestrian, Penataan Kawasan kajian yang meliputi Ruas
Jalan Kolonel Sudiarto dan Ruas Jalan Panggung Timur memiliki fungsi sebagai
 Linkage [Penghubung] antara 2 Kawasan Pedestrian [Kawasan Pedestrian Jalan Pancasila [Alun-Alun] - Kawasan Jalan Panggung
Timur];
 Konektifitas Fungsi Kawasan Pedestrian antara Fungsi Olahraga, pendidikan, seni, sosial dan budaya, Keagamaan dan lingkungan
hidup dengan Fungsi Kuliner dan belanja;
 Peningkatan Fasilitas perlengkapan jalan berupa trotoar dan atau lajur sepeda

2. ASPEK TEKNIS
1. Berdasarkan data hasil pengukuran Ruas Jalan Kolonel Sudiarto dan Jalan Panggung Timur dapat dilihat bahwa untuk Ruas jalan yang sudah
terdapat trotoar sepanjang 75 m. sedangkan lebar badan jalan antara 7-15 m. Dengan kondisi RUMAJA, RUMIJA dan RUWASJA yang ada,
Ruas Jalan kolonel Sudiarto dan Ruas Jalan Panggung Timur masih memenuhi persyaratan teknis untuk Ruas jalan dengan Fungsi Kolektor
sekunder. Peningkatan kapasitas Ruas Jalan Kolonel Sudiarto dan Ruas Jalan Panggung Timur dengan minimal Badan jalan 9 meter serta
pembangunan Trotoar sebagai fasilitas perlengkapan jalan masih layak untuk dilaksanakan
2. Kondisi Fisografi Ruas Jalan Kawasan kajian relative datar sehingga sesuai dengan kriteria standar minimal
3. Berdasarkan perhitungan Travel time pada Ruas Jalan Kawasan kajian eksisting adalah untuk MC 0.04 jam, LV 0,035 jam dengan Penataan

LAPORAN AKHIR VI -2
Kawasan menjadi MC 0.03 jam dan LV 0,032 jam
4. Berdasarkan perhitungan, saat ini ruas jalan Kawasan kajian memiliki derajat kejenuhan sebesar 0,3 dengan kinerja B dan Tingkat pelayanan
lalu lintas [LOS] sebesar 0.78 dengan Tingkat Pelayanan C. namun dengan angka pertumbuhan lalu lintas saat ini, pada tahun 2026 Tingkat
pelayanan jalan [LOS] sudah memilki tingkat pelayanan F sehingga peningkatan Ruas Jalan Kolonel Sudiarto dan Jalan Panggung Timur
sangat dibutuhkan dengan meningkatkan kapasitas Ruas jalan dan perlengkapannya
5. Berdasarkan Pedoman Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki [SE MenPUPR 02/SE/M/2018] untuk ruas jalan kolektor sekunder, kebutuhan
dimensi untuk trotoar adalah 3.5-4 m dengan arus pejalan kaki 60 pejalan kaki per menit. Berdasarkan Hasil Survai Pejalan Kaki di ruas
jalan kajian memiliki jumlah pejalan kaki paling banyak 6 pejalan kaki/ 15 menit.
6. Perhitungan lebar efektif untuk menentukan dimensi Trotoar di Kawasan kajian adalah 1.516 meter. Dengan tambahan kerb 0.15 m, jalur
fasilitas 0.9m, dan bagian depan Gedung 0.35 m maka kebutuhan dimensi trotoar dikawasan kajian 2.9 m;

3. ASPEK EKONOMI
1. Berdasarkan perhitungan Biaya Operasional Kendaraan [BOK], peningkatan kapasitas Ruas Jalan akan mengurangi BOK untuk masing
masing jenis kendaraan. Sehingga dengan penataan kawasan ruas jalan akan lebih mengurangi hambatan samping dan BOK akan menjadi
lebih rendah. Nilai BOK without Project dengan With Project adalah sebagai berikut:

1. BOK LV Without Rp28,539 With Rp26,700


2. BOK MC Without Rp10,788 With Rp8,682

2. Berdasarkan Perhitungan Nilai Waktu dan travel time, didapatkan

1. Travel Time LV Without 0.04 jam With 0.034 jam


2. Travel Time MC Without 0,035 jam With 0.032 jam
dengan demikian Ruas Jalan Kolonel Sudiarto dan ruas Jalan Panggung Timur akan meningkatan aksesibilitas kawasan serta

LAPORAN AKHIR VI -3
memberikan manfaat tidak langsung yang sifatnya kualitatif antara lain peningkatan aktifitas sosial lainnya. Peningkatan aktifitas tersebut
sejalan dengan peningkatan mobilitas dan aksesibilitas.

VI.2. REKOMENDASI

Beberapa rekomendasi hasil studi kelayakan penataan Kawasan Ruas Jalan Kol Sudiarto dan Jalan Panggung Timur adalah sebagai berikut:
TABEL VI.1 REKOMENDASI STUDI KELAYAKAN PENATAAN KAWASAN RUAS JALAN KOLONEL SUDIARTO DAN JALAN PANGGUNG TIMUR
TINJAUAN KEGIATAN PENATAAN KAWASAN
NO ASPEK RUAS JALAN KOLONEL SUDIARTO DAN ANALISIS REKOMENDASI KAJIAN
JALAN PANGGUNG TIMUR
Dalam ketentuan Umum Peraturan Zonasi
1. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Perwujudan Struktur Ruang Kota Tegal
Tegal Nomor 1 Tahun 2021 Tentang khususnya dalam system jaringan angkutan
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota darat disebutkan bahwa:
Tegal Nomor 4 Tahun 2012 Tentang 1. Diperbolehkan dengan syarat
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal pembangunan prasarana perlengkapan
Tahun 2011-2031, Kawasan kajian jalan untuk kepentingan umum sesuai
SESUAI DENGAN KETENTUAN
memiliki kedudukan, fungsi dan peran dengan kondisi dan kelas jalan
UMUM PERATURAN ZONASI
sebagai berikut: 2. Diperbolehkan dengan syarat
TERSEBUT KHUSUSNYA DALAM
 Pusat pelayanan Kegiatan Kota perlintasan sebidang antara jaringan jalur
POINT 1 DAN POINT 4 MERUPAKAN
ASPEK [PPK] kereta api dan jalan
LANDASAN HUKUM/ KEBIJAKAN
1 SPASIAL/ TATA  Peruntukan Kawasan sebagai 3. Tidak diperbolehkan melakukan alih
UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN
RUANG Kawasan Cagar Budaya, Kawasan fungsi lahan yang berfungsi lindung di
PENATAAN KAWASAN RUAS
Transportasi, Kawasan RTH, sepanjang sisi jalan
JALAN KOLONEL SUDIARTO DAN
Kawasan Perumahan, Kawasan 4. Tidak diperbolehkan memanfaatkan
JALAN PANGGUNG TIMUR
Perdagangan dan Kawasan ruang pada ruang manfaat jalan kecuali
Perkantoran untuk pergerakan orang, barang dan/ atau
 Fungsi strategis Kawasan sebagai kendaraan
Kawasan strategi kepentingan (KSK) 5. Tidak diperbolehkan melakukan
pertumbuhan ekonomi dan Kawasan kegiatan pemanfaatan budidaya sampai
strategis kepentingan (KSK) sosial batas ruang pengawasan jalan sesuai
dan budaya dengan kelas dan hierarki jalan;

LAPORAN AKHIR VI -4

Anda mungkin juga menyukai