BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Berikut beberapa permasalahan utama yang mempengaruhi proses
perancangan.
a. Kurang baiknya kualitas bangunan heritage yang ada di kawasan
stasiun.
b. Kurangnya fasilitas untuk kegiatan pokok dan pelayanan publik di
kawasan stasiun yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang
berlaku.
c. Tidak adanya fasilitas yang memiliki nilai ekonomi dan nilai wisata di
kawasan stasiun yang dapat mencerminkan ciri khas Kabupaten
Garut.
Konsep
Sintesis
BAB II
DESKRIPSI PROJEK
2.1. Umum
a. Definisi stasiun
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun
2011 Tentang Jenis, Kelas, dan Kegiatan di Stasiun, stasiun kereta
api adalah tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.
b. Fungsi stasiun
Stasiun kereta api sebagaimana dimaksud pada pasal 35 ayat
3 Undang – Undang Perkeretaapian Nomor 33 Tahun 2007
berfungsi sebagai tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk
melayani :
1. naik turun penumpang;
2. bongkar muat barang; dan/atau
3. keperluan operasi kereta api.
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun
2003, stasiun juga dapat digunakan sebagai tempat untuk keperluan
kereta api bersilang,bersusulan, berangkat dan berhenti.
c. Jenis stasiun menurut ukuran
1. Stasiun kecil, merupakan stasiun yang hanya mempunyai
sedikit rel dan biasanya hanya dilalui oleh kereta api cepat.
g. Peraturan setempat
Jika dilihat dari Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Garut,
lokasi tapak termasuk dalam Kawasan Budidaya yang diperuntukan
bagi permukiman. Regulasi yang berlaku di daerah tersebut adalah
sebagai berikut.
KDB : Maksimum 60%
KLB : Maksimum 2
RTH : Minimum 30%
Ruang Peron
Ruang Pelayanan Kesehatan
Ruang Toilet Umum
Ruang Sholat / Mushola
Ruang untuk Ibu Menyusui
b. Ruang untuk Kegiatan Penunjang dan Jasa Pelayanan Khusus
Ruang ini merupakan ruang yang diperuntukan bagi kegiatan
kegiatan komersial yang secara langsung maupun tidak langsung
menunjang kegiatan jasa angkutan kereta api di stasiun. Ruang
yang dimaksud antara lain:
1. Ruang Pertokoan
2. Ruang Restoran
3. Ruang Parkir Kendaraan
4. Ruang Gudang
5. Ruang Penitipan Barang
6. Ruang Bongkar Muat Barang
7. Ruang ATM
8. Ruang Reservasi Hotel dan Travel
c. Ruang PPKA
e. Ruang administrasi
g. Ruang alat
k. Ruang hall
m. Ruang informasi
q. Ruang kesehatan
s. Mushola
Area parkir motor dan mobil yang cukup luas namun tidak
memiliki pengamanan yang baik. Terdapat area penitipan motor di
dekat area parkir walaupun tidak cukup luas. Jika dibandingkan
dengan standar luas minimal parkir yang ditetapkan, luas parkir di
sini dirasa tidak mencukupi untuk menampung parkir minimal 100
mobil pribadi.
b. Stasiun Cibatu
Stasiun Cibatu berada di Jalan Ampera, Desa Sindangsari, Kec.
Cibatu, Kab. Garut, Jawa Barat. Lokasi stasiun berada di pinggiran
kota tanpa adanya akses kendaraan umum selain ojek. Hal tersebut
berdampak pada sulitnya pencapaian menuju stasiun.
Area parkir motor dan mobil yang cukup luas. Jika dibandingkan
dengan standar luas minimal parkir yang ditetapkan, luas parkir di
sini dirasa telah mencukupi namun parkir yang ada sangat tidak
teratur dan tidak memiliki pengamanan yang baik. Tidak terdapat
area penitipan kendaraan.
BAB III
ELABORASI TEMA
b. Skala bangunan
Skala bangunan baru dapat lebih kecil ataupun lebih besar
disesuaikan dengan bangunan lama yang ada. Bangunan baru
harus mampu mempertegas identitas serta nilai yang ada pada
bangunan lama. Bangunan baru sebisa mungkin tidak menghalangi
visual bangunan lama. Bangunan baru dapat dijadikan latar atau
objek dari bangunan lama.
c. Material
Penggunaan material sangat berpengaruh terhadap tampilan
visual bangunan. Penggunaan material baru terhadap bangunan
dapat memberi kesan modern yang kontras terhadap bangunan
lama. Permainan dinding masif dan transparan juga cukup
berpengaruh dalam membentuk kesan kontras. Material kaca dan
baja pada umumnya banyak digunakan karena memiliki efek refleksi
terhadap lingkungan sekitar.
3.1. Studi Banding Tema Sejenis
Studi banding dilakukan pada 2 bangunan yang menggunakan
pendekatan kontekstual juxtaposisi. Bangunan yang dipilih adalah
Louvre Museum di Prancis dan King’s Cross Station di Inggris.
Keduanya telah terbukti berhasil dalam menggabungkan unsur
bangunan baru dan lama secara kontras. Aspek pengamatan berfokus
pada hubungan antar massa bangunan, skala bangunan, serta material.
a. Le Grand Louvre /I. M. Pei
Museum Louvre berada di kota Paris, Prancis. Bangunan
barunya terlihat sangat kontras dengan bangunan heritagenya dari
segi bentuk, skala, serta materialnya. Bangunan baru museum
dibuat terpisah dan terletak di tengah bangunan heritage yang
mengelilinginya. Bangunan baru berfungsi sebagai penghubung ke
setiap sisi bangunan heritage yang ada.
BAB IV
ANALISIS
b. Program ruang
Dengan adanya beberapa bangunan heritage yang
direkonstruksi kembali, dapat mewadahi sebagian besar ruang
untuk kegiatan pokok dan pelayanan stasiun. Bangunan baru yang
dibuat difungsikan sebagai pelengkap fasilitas yang belum ada
sebelumnya seperti peron, kantor, dan retail. Area retail akan
dilengkapi beberapa fasilitas yang mampu mewadahi berbagai
kegiatan untuk interaksi sosial seperti cafe, restoran, plaza, area
duduk atau nongkrong, dan area hiburan lainnya. Dengan adanya
fasilitas tersebut, pengunjung akan mendapatkan pengalaman
berbelanja yang lebih menyenangkan (Natalia dan Kusuma, 2013).
STANDAR
NAMA BESARAN JUMLAH
NO KAPASITAS KETERANGAN
RUANG RUANG RUANG
(m2)
Ruang untuk Kegiatan Pokok
1 Ruang KS 24 1 kepala 1
stasiun 6
tamu
2 Ruang 15 1 wakil 1
WKS kepala
stasiun
1 petugas
administrasi
3 tamu
5 Ruang 50 1
Serbaguna
6 Ruang 12 1 petugas 1
Peralatan 2 tamu
9 Ruang 9 3 petugas 1
Petugas
Kebersihan
11 Ruang 12 4 petugas 1
Loket tiket
12 Ruang 12 2 orang 1
Pelayanan petugas
Informasi 5 orang tamu
13 Ruang 60 40 orang 1
Tunggu
Eksekutif
14 Ruang 160 1
Tunggu
Umum
c. Organisasi ruang
Berikut diagram korelasi secara makro dari beberapa zona yang ada
di dalam kawasan Stasiun Garut Kota.
2. Zona penerima
4. Zona service
5. Zona retail
6. Zona parkir
Keterangan:
1. Ramayana Mall Garut 6. Vihara 10. Kantor Pertahanan
2. IBC 7. Gereja Advent 11. KODIM
3. Garut Plaza 8. Masjid KODIM 12. KODIM
4. Islamic Center 9. Kantor BKP Garut 13. SMPN 1 Garut
5. Gereja Santa Maria
Gambar 4.5 Peta situasi sekitar tapak
c. Pencapaian
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1. Zonasi
Keterangan
Zona penerima Zona service
Zona pelayanan stasiun Zona retail
Zona kantor Zona Parkir
Perletakan zona yang ada merupakan hasil dari analisis fungsi dan
organisasi ruang yang telah dibuat sebelumnya. Bangunan heritage
stasiun lama difungsikan sebagai area penerima dan pelayanan
stasiun. Sementara bangunan heritage yang lain difungsikan sebagai
kantor dan juga retail.
5.2. Sirkulasi
Keterangan
Sirkulasi mobil Sirkulasi karyawan
Sirkulasi motor Sirkulasi service
Keterangan
Sirkulasi pengunjung Sirkulasi penumpang turun
Sirkulasi penumpang naik Sirkulasi service
Keterangan
Massa bangunan heritage
Massa bangunan baru
Gambar 5.4 Gubahan massa
5.7. Utilitas
Keterangan
Sistem air bersih
Sistem air kotor
Sistem air hujan
Gambar 5.8 Sistem utilitas stasiun
BAB VI
HASIL RANCANGAN
b. Siteplan
c. Denah
d. Tampak
e. Potongan
f. Detail prinsip
g. Sistem struktur
h. Sistem utilitas
Keterangan:
Sistem air bersih
Sistem air kotor
Sistem air hujan
i. Perspektif keseluruhan
j. Perspektif eksterior
k. Perspektif interior