PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Tahun 1967, CV. Laksana memulai perjalanan pertama sebagai toko mesin di
Semarang. Toko tersebut awalnya difokuskan pada penjualan mesin otomotif,dalam tiga
tahun pertama, toko tumbuh pesat. Berselang tiga tahun kemudian pada 1970, toko harus
pindah ke lokasi baru yang lebih luas. Seiring waktu, beberapa divisi baru didirikan.
Akhirnya pada tahun 1977, CV. Laksana merilis produk karoseri pertama mereka,
Mitsubishi T-120 minivan.
Pesatnya pertumbuhan devisi auto-manufaktur membutuhkan lokasi yang jauh
lebih besar. Pada tahun 1978, divisi ini dipindahkan ke Ungaran,dalam lahan seluas 5000
m2, bus serta kendaraan komersial lainnya berkumpul. Lokasi tersebut kian berkembang di
kemudian hari, hingga 2015 luasnya mencapai 100.000 m2.
Berbagai inovasi yang ditelurkan, mengukuhkan CV.Laksana sebagai pembuat bus
terbesar di Indonesia hingga saat ini. Kapasitas produksinya mencapai 1500 bus
pertahun.Pangsa pasar CV. Laksana sekarang ini adalah bus menengah dan bus besar.
Jangkauan terbesar produknya meliputi bus touring, bus antarkota, bus kota, dan bus
pariwisata. Konsumen terbesar CV. Laksana meliputi operator lokal bus kota, operator bus
antarkota local, operator bus wisatawan lokal, dan perusahaan asing seperti Schlumberger,
Chevron Pacific Indonesia, Saipem Indonesia, YKK Zipper, Theiss Indonesia. Laksana
juga telah memulai mengekspor bus ke wilayah Kepulauan Fiji sejak 2009 terus meningkat
volume nya setiap tahun.
Meningkatnya permintaan angkutan atau transportasi diakibatkan oleh kebutuhan
angkutan barang untuk digunakan atau dikonsumsi di lokasi lain, kebutuhan manusia untuk
berpegian dari lokasi lain dengan tujuan mengambil bagian di dalam suatu
kegiatan,misalnya bekerja,berbelanja,kesekolah,dan lain-lain. Sedangkan fungsi
transportasi menurut Morlok(1984) adalah untuk menggerakan atau memindahkan orang
dan atau barang dari satu tempat ketempat yang lain dengan menggunakan sistem tertentu
untuk tujuan akhir, oleh karena itu permintaan akan komoditi atau jasa lainnya,dengan
demikian permintaan akan transportasi baru akan ada apabila terdapat faktor–faktor
pendorongnya. Permintaan jasa transportasi tidak berdiri sendiri, melainkan tersembunyi
dibalik kepentinngan yang lain. (molok, 1984).
Gambaran Proses Produksi pada CV LAKSANA meliputi Preparation, Proses
Body dan Rangka, Proses Pendempulan dan Painting, Proses Interior dan Finishing, dan
yang terakhir yaitu proses Shower Test dan Pre Delivery Inspection,dari begitu banyaknya
proses yang dilakukan, tentunya membutuhkan banyak komponen bus yang harus
dibuat,salah satu komponen utama dalam pembuatan bus adalah rangka body yang mana
komponen tersebut dibuat menggunakan perhitungan yang disesuaikan dengan kebutuhan
bus tersebut
Perancangan rangka body bus membutuhkan suatu perhitungan yang tepat agar
tetap menjaga keamanan dan kualitas dengan biaya produksi serendah mungkin. Oleh
karena itu penulis mengangkat judul “ ANALISIS RANCANGAN RANGKA BODY
BUS LEGACY SR 02 DENGAN METODE ELEMEN HINGGA” guna menganalisa
struktur utama dengan metode elemen hingga yang merupakan salah satu metode analisa
dalam industri otomotif saat dalam proses desain . Analisis ini bertujuan antara lain untuk
menghitung seberapa besar tegangan dan deformasi yang terjadi pada rangka utama Bus
dengan pembebanan operasional. Menghitung seberapa besar tegangan dan deformasi yang
terjadi pada rangka utama Bus dengan BUS dalam keadaan Penuh akan penumpang.
Memetakan distribusi tegangan dan deformasi yang terjadi pada setiap simulasi.
Mendapatkan nilai tegangan yang diizinkan dengan menganalisa kekuatan rangka dengan
membandingkan tegangan luluh (Yield Strength) Material dengan faktor pengaman yang
dirancang dalam pembuatan rangka bus ini. Memodifikasi rangka bus agar berstatus aman
dengan pembebanan penuh. Struktur bodi bus dibagi menjadi substruktur-substruktur agar
mempermudah dalam merencanakan sturktur bodi. Masing-masing substruktur
mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
1.2 RumusanMasalah
Pelaksanaan Praktik Industri di CV. LAKSANA KAROSERI perumusan masalah antara
lain sebagai berikut :
1. Sistem Perancangan yang ada di CV Laksana Karoseri
2. Bagaimana perhitungan dalam merancang rangka body bus
3. Bagaimana cara mengotimalisasi rancangan rangka body bus
1.3 PembatasanMasalah
Penyusunan laporan Magang Industri ini penulis membatasi masalah
sebagai berikut:
a. Tinjauan umum
Membahas tentang konsep dasar perancangan rangka body bus dengan metode elemen
hingga.
b. Tinjauan khusus
Membahas tentang analisis rancangan rangka body bus Legacy SR 02 yang memperhatikan
factor ergonomic, keamanan serta efisiensi di CV. KAROSERI LAKSANA.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang praktik kerja lapangan, tujuan praktik kerja
lapangan, latar belakang pemilihan tempat, manfaat praktik kerja lapangan, pembatasan
masalah, waktu dan tempat pelaksanaan, metode pengumpulan data, dan sistematika
penulisan.
BAB IV ANANLISIS
Bab ini membahas tentang proses analisis rancangan rangka body bus
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas tentang simpulan yang diambil dari keseluruhan laporan dan saran –
saran yang diberikan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sumber :https://www.google.co.id/maps/
Gambar 2.9 Denah menuju Laksana dari Undip Tembalang
Lokasi Perusahaan:
Sumber:https://www.google.co.id/maps/place/Laksana/
Gambar 2.10 Lokasi CV. LAKSANA KAROSERI
Irwan Arman
Engineering Design
Engineering Process
Preparation
Programmer Planner
Head Division
Supervisor Foreman
Operator
Gambar 2.12 Tahapan Proses Awal Pembuatan Suatu Komponen
A. Stasiun 0 (Preparation)
Stasiun ini adalah proses yang paling awal dan paling penting karena untuk
melindungi dan melepas komponen yang mudah terbakar seperti bahan dari karet dan
plastik. Komponen bawaan yang harus di lepas pada stasiun ini adalah seperti batrai
(accu). Speedometer, roda cadangan dan lain-lain yaang sekiranya berbahaya jika
terkena percikan las.
Stasiun ini juga diberi seperti bantalan atau bracket untuk pengelasan yang
biasanya disebut dengan clam chassis. Fungsi dari clam chassis adalah menghindari
terjadi pengelasan langsung ke bagian chassis
B. Proses Body dan Rangka
Setelah proses distasiun 0 maka masuklah chassis tersebut pada proses pembuatan
body dan rangka. Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan rangka adalah pertama
pembuatan cross member (lantai) dan setelah itu di pasang rangka samping kanan kiri
dan atap,setelah pembuatan rangka adalah pemasangan plat body yang pertama di
pasang adalah body bagian kanan dan kiri setelah itu pemasangan pada bagian lantai
dan atap selanjutnya dilakukan pemasangan bemper depan dan bemper belakang.
Tahapan yang terakhir di lakukan pada prosses body dan rangka adalah di area
rektifitasi atau tempat pengecekan di tempat ini sesuai dengan namanya yaitu berfungsi
sebagai tempat untuk inspeksi dari Quality Control (QC).
C. Proses Pendempulan dan Painting
Proses pendempulan dan painting di karoseri Laksana ini yaitu untuk memberi
lapisan agar tidak terjadi korosi pada body bus dan juga memberikan keindahan pada
bus. Proses pendempulan dan painting di karoseri laksana tahap awal sampai akhir
yaitu:
a) Epoxy Primer
Meberikan perlindungan dari serangan korosi,
memperlambat/menghentikan timbulnya karat, pengaruh cuaca udara luar kimia,
air dan lain – lain dan epoxy primer memberikan ketahanan karat dan
karakteristik adhesi yang baik. Namun sebelum melakukan epoxy primer perlu
diketahui jalannya proses pra-epoxy primer.
b) Pendempulan
Dempul/putty adalah lapisan dasar yang digunakan untuk mengisi bagian
yang penyok dalam dan besar atau cacat-cacat pada permukaan benda kerja.
Dempul juga dipergunakan dengan maksud untuk memberikan bentuk dari
benda kerja apabila bentuk benda kerja sulit dilakukan. Setelah mengering,
dempul dapat diamplas untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan.
c) Epoxy Filler
Epoxy filler / surfacer adalah lapisan cat (coat) kedua yang disemprotkan di
atas primer, dempul (putty) atau lapisan dasar (under coat) lainnya. Surfacer
memiliki sifat-sifat dapat mengisi penyok kecil atau goresan, mencegah
penyerapan top coat, meratakan adhesi antara under coat dan top coat.
d) Base Coat/Cat Warna
Tujuan pengaplikasian base coat / lapisan cat ketiga yang disemprotkan di
atas primer, dempul (putty) dan filler base coat ini juga menutup lapisan pada
filler dan juga memberikan warna dasar pada kendaraan.
e) Striping
Memberikan gambar, keindahan pada body bus dan juga untuk memberikan
corak pada body bus, setiap bus mempunyai corak berbeda beda
f) Clear Coat
Clear/gloss digunakan sebagai cat pernis akhir pada pengecatan sistem dua
lapis untuk memberikan daya kilap dan daya tahan gores terhadap cat warna
dasar metalik