Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi Teknik Mesin (S1)
Fakultas Teknik Universitas Tidar di CV. Laksana Karoseri Ungaran yang disusun
oleh:
Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) Program Studi Teknik Mesin (S1) Fakultas Teknik Universitas Tidar pada
tanggal Senin, 19 September 2022.
Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Program Studi S1 Dosen Pembimbing KKL
Teknik Mesin
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Laporan Kuliah Kerja Lapangan
yang dilaksanakan di CV. Laksana Karoseri Ungaran dengan baik dan tepat waktu
yang telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan materi yang penulis
peroleh dalam perkuliahan dan hasil Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di CV.
Laksana Karoseri Ungaran.
1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan kasih sayang dan
dukungan, baik moral maupun material sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
2. Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) hingga proses pembuatan Laporan Kuliah
Kerja Lapangan selesai.
3. Pihak yang terkait dalam pembuatan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup...............................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
1.5 Sistem Observasi Kuliah Kerja Lapangan......................................................2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN...........................................................................3
2.1 Sejarah Perusahaan.........................................................................................3
2.2 Visi dan Misi CV. Laksana Karoseri..............................................................6
2.3 Makna Lambang CV. LAKSANA KAROSERI............................................7
2.4 Lokasi Perusahaan..........................................................................................8
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan......................................................................9
2.6 Budaya Perusahaan.......................................................................................16
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN..............................................................19
3.1 Sistem Produksi CV. Laksana Karoseri......................................................19
3.2 Proses Produksi...........................................................................................20
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................35
4.1 Kesimpulan...................................................................................................35
4.2 Saran.............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Tujuan
Tujuan dari Kuliah Kera Lapangan (KKL) sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa
mengenai kehidupan di dunia kerja.
2. Mengetahui profil perusahaan CV. Laksana Karoseri Ungaran.
3. Mengetahui proses produksi bus yang ada di CV. Laksana Karoseri
Ungaran.
4. Mengetahui berbagai jenis produk bus yang ada di CV. Laksana
Karoseri Ungaran.
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan laporan ini yaitu:
2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
3
auto manufacturing (carroserie), produk pertamanya adalah Colt T120
minibus, yang memang pada saat itu permintaannya sangat tinggi, setelah
satu tahun usaha perakitan body ini akhirnya pindah Ke Ungaran, dengan
menempati lahan yang jauh lebih luas seluas 5000 m2, seiring dengan
meningkatnya permintaan perluasan pabrik juga dilakukan pada 1982 dari
5.000 meter persegi menjadi 15.000 meter persegi, dan pada 1988
perluasan pabrik itu mencapai 40.000 meter persegi. Dibawah ini adalah
gambar Colt T120
4
Pelanggan Karoseri ini pun kemudian mulai berdatangan dari
seluruh penjuru Indonesia, meskipun pasar terbesarnya tetap ada di
sekitaran Jawa Tengah dan DIY, bahkan ada beberapa Po yang kemudian
menjadi pelanggan setia Karoseri ini seperti Po Raya, dan Po Sinar Jaya.
Saat krisis global melanda tahun 1998 Karoseri Laksana tidak luput
dari dampak jatuhnya kondisi perekonomian saat itu, sehingga terpaksa
‘merumahkan’ hampir sebagian besar pegawai, namun untungnya ini tidak
lama, karena dua tahun pasca krisis, tahun 2000 saat permintaan akan
kebutuhan armada bus dalam negeri kembali meningkat.
Pada era 2000an ini jugalah body model “Panorama” sudah mulai
dihentikan produksinya dan digantikan dengan model “Sprinter” yang
elegan, mengikuti tren era 2000an yang memang sedang ngehits model
lampu sipit daun dan selendang setra.
5
bahkan ada juga mesin laser cut untuk memotong plat baja sehingga
hasilnya lebih presisi.
Tidak hanya memenuhi pasar bus dalam negeri saja, namun Sejak
2009 Laksana juga telah menerima pesanan bus dari luar negeri. Pesanan
pertama datang dari Rep. Kepulauan Fiji. Awalnya, awalnya bus produk
Laksana dipesan sebuah hotel namun kini beberapa perusahaan jasa
angkutan bus di sana ikut memesan. Produk pertama mereka yang diekspor
adalah model Nucleus III.
Perusahaan yang baik pasti memiliki visi dan misi yang ingin
dicapai, begitu juga dengan perusahaan CV. Laksana. berikut adalah visi
dan misi CV. Laksana.
6
Visi:
Misi:
Laksana baru saja mengganti logonya. Biasanya jika kita lihat pada
produk sebelumnya terlihat logo bergambar bus tingkat. Kini logo itu
berganti menjadi gambar lingkaran dan ada huruf L yang meruncing di
dalam lingkaranya. Menurut GM Teknik Karoseri Laksana, Stevan Arman,
pihaknya ingin mengedepankan unsur bus dengan logo baru.
7
otobus di Indonesia. Mulai tahun 2008 karoseri Laksana mencuri pasar
dengan mengeluarkan produk yang tidak pasaran.
Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Laksana/
8
diantaranya kedekatan dengan jalan raya, kedekatan dengan pasar,
kedekatan dengan bahan baku, kedekatan dengan sumber daya, dan
sebagainya. Berikut ini adalah lokasi perusahaan CV. Laksana.
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan
memiliki kebijakan dan wewenang kepada bawahan yang sesuai dengan tugas
yang tugasnya dibantu oleh Direktu Teknik, Direktur Marketing, dan Direktur
9
Finance & Accounting dalam rangka menjalankan perusahaan. Masing-masing
1. Direktur Utama
2. Direktur Marketing
Direktur Marketing merupakan seseorang yang bertanggung jawab pada
operasi pemasaran secara keseluruhan perusahaan, mengawasi,
mengarahkan, dan mengkoordinasi bagian-bagian yang menjadi tanggung
jawab dari Direktur Marketing, dan menyetujui atau menolak program
kerja dari divisi kerja dibawahnya. Dalam struktur organisasi, Direktur
Marketing dibantu oleh Manager Sales Area 1 dan Area 2, Manajer Brand
&
Marketing Communication, dan Manajer Marketing
a. Manajer Sales Area
Manajer Sales Area bertugas untuk membantu Direktur
Marketing untuk mengatur terlaksananya kegiatan seluruh
bagianbagian Departemen Sales & Marketing, atas persetujuan
Direktur Sales & Marketing membuat program-program kerja
Departemen Sales & Marketing.
b. Manajer Brand & Marketing Communication
Manajer Brand & Marketing Communication merupakan
seseorang yang membantu tugas Direktur Marketing untuk
memimpin Departemen Brand & Marketing Communication untuk
menyelesaikan tujuan sales dan pemasaran dengan merencanakan,
mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
periklanan, perdagangan, dan program promosi perdagangan.
10
c. Manajer Marketing
Manajer Marketing merupakan seseorang yang membantu
tugas Direktur Marketing memimpin Departemen Marketing yang
memiliki tugas membantu Direktur Marketing untuk mengatur
terlaksananya kegiatan seluruh bagian-bagian Departemen
Marketing sesuai program kerja, atas persetujuan Direktur Sales &
Marketing membuat program kerja.
3. Direktur Teknik
Direktur Teknik memiliki tugas untuk mengelola kegiatan operasi
di CV.Laksana dengan bantuan dari divisi-divisi kerja di bawahnya.
Merencanakan, mengawasi, mengecek, kegiatan operasional di
perusahaan, menyetujui dan menolak program-program kerja dari divisi
kerja dibawahnya, dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama selaku
posisi tertinggi dalam perusahaan.
a. Manajer Information Technology (IT)
Manajer IT merupakan seseorang yang membantu tugas Direktur
Teknik untuk memimpin Departemen IT dalam mengatur
terlaksananya kegiatan seluruh bagian-bagian di Departemen IT
sesuai program kerja dan atas persetujuan Direktur Teknik,
mengontrol bawahan dalam melaksanakan program kerja.
b. Manajer Product Engineering
Manajer Product Engineeringmerupakan seseorang membantu
tugas Direktur Teknik untuk memimpin Departemen Product
Engineering yang bertugas untuk membuat dan menyusun program
kerja Departemen Product Engineering atas persetujuan Direktur
Teknik,
Mengatur terlaksananya program kerja Departemen Product
Engineering sesuai program kerja dan jadwal Engineering dari
Direktur Teknik, bersama dengan Direktur Tehnik menentukan
design produk baru atau revisi design secara keseluruhan,
membantu supervisor engineering dalam melakukan evaluasi SDM
(terutama Drafter).
11
c. Manajer Research & Development (R&D)
Manajer R&D merupakan seseorang yang membantu tugas
Direktur Teknik untuk memimpin Departemen R&D yang
memiliki tugas membuat dan menyusun program kerja atas
sepengetahuan Direktur
Teknik, mengatur terlaksananya seluruh program kerja dari
Direktur Teknik, Manajer R&D bersama Direktur Teknik
menentukan desain produk baru atau revisi desain secara
keseluruhan, membantu Supervisor dalam melakukan evaluasi
SDM dari masing-masing tim R&D sesuai dengan beban pekerjaan
di suatu periode, menentukan strategi pengembangan produk baru,
menjaga dan mengamankan dokumen kerja Departemen R&D.
d. Manajer Produksi
Manajer Produksi merupakan seseorang yang membantu tugas
Direktur Teknik untuk memimpin Departemen Produksi yang
terdiri dari beberapa divisi kerja, bertugas membuat dan menyusun
program kerja Produksi berkaitan dengan program kerja
Departemen Produksi, mengatur terlaksananya program kerja yang
telah dibuat sesuai dengan jadwal Departemen Produksi dari
Direktur Teknik, bertanggung jawab pada perencanaan kerja pada
Departemen Produksi, memeriksa kualitas hasil kerja bawahan.
e. Manajer Human Resources Development & Training
Manajer HRD & Training merupakan seseorang yang membantu
tugas Direktur Teknik untuk memimpin Departemen HRD &
Training yang bertugas membuat program kerja atas sepengetahuan
dari Direktur Teknik. Mengatur terlaksananya program kerja yang
telah dibuat sesuai dengan jadwal dari Direktur Teknik.
f. Manajer Quality Control (QC)
Manajer Quality Control merupakan seseorang yangmembantu
tugas Direktur Teknik memimpin Departemen Quality Control
yang memiliki tugas untuk membuat program kerja Departemen
Quality Control atas sepengetahuan Direktur Teknik, mengatur
12
terlaksananya seluruh program kerja sesuai dengan jadwal dari
Direktur Teknik, memberikan arahan kepada bawahannya untuk
bekerja sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan.
g. Manajer Process Engineering
Manajer Process Engineering merupakan seseorang yang
membantu tugas Direktur Teknik memimpin Departemen Process
Engineering yang memiliki tugas untuk membuat program kerja
Departemen Process Engineering atas sepengetahuan Direktur
Teknik, mengatur terlaksananya seluruh program kerja sesuai
dengan jadwal dari Direktur Teknik, memberikan arahan kepada
bawahannya untuk bekerja sesuai dengan prosedur dan standar
yang ditetapkan.
h. Manajer After Sales Service
Manajer After Sales Service merupakan seseorang yang membantu
tugas Direktur Teknik memimpin Departemen After Sales Service
yang bertugas untuk membuat program kerja Departemen After
Sales Service atas sepengetahuan Direktur Teknik, mengatur
terlaksananya seluruh program kerja sesuai dengan jadwal dari
Direktur Teknik, memberikan arahan kepada bawahannya untuk
bekerja sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan.
4. Direktur Finance & Accounting
Direktur Finance & Accounting memiliki tugas untuk membantu
Direktur utama dalam mengelola keuangan perusahaan diantaranya yaitu
merencanakan anggaran, mengontrol fungsi keuangan dan akuntasi di
perusahaan, memberikan informasi keuangan secara komprehensif kepada
Direktur Utama, menyetujui dan menolak program kerja dari departemen
kerja dibawahnya. Direktur Finance & Accounting dalam stuktur
organisasi dibantu oleh Manajer Logistik, Manajer GA & Maintenance,
Manajer PPIC, dan Manajer Accounting. 85
a. Manajer Logistik
Manajer Logistik merupakan seseorang yang membantu tugas
Direktur Finance & Accounting untuk memimpin Departemen
13
Logistik yang memiliki tugas membuat program kerja Departemen
Logistik atas sepengetahuan Direktur Finance & Accuntance,
mengatur terlaksananya kegiatan seluruh bagian-bagian
Departemen Logistik sesuai dengan program kerja, memberikan
arahan kepada bawahan agar bawahan bekerja sesuai dengan
prosedur dan target yang ditetapkan, menjaga dan mengamankan
dokumen kerja Departemen Logistik dari penyalahgunaan dan
penyimpangan oleh pihak institusi luar maupun individu-individu
yang tidak bertanggung jawab, bertanggung jawab atas terjadinya
segala penyimpangan dan kebocoran dokumen di Departemen
Logistik.
b. Manajer General Affairs & Maintenance
Manajer General Affairs & Maintenance merupakan seseorang
yang membantu tugas Direktur Finance & Accounting yang
memimpin Departemen General Affairs & Maintenance yang
bertugas untuk membuat dan menyusun program kerja atas
sepengetahuan Direktur Finance & Accounting, mengatur
terlaksananya kegiatan bagianbagian Departemen General Affairs
& Maintenance sesuai dengan program kerja, memberikan arahan
kepada bawahan agar bawahan dapat bekerja sesuai dengan
prosedur dan standar yang ditetapkan, menjaga dan mengamankan
dokumen kerja Departemen General Affairs & 86 Maintenance
dari penyalahgunaan dan penyimpangan oleh pihak institusi luar
maupun individu-individu yang tidak bertanggung jawab,
bertanggung jawab atas terjadinya segala penyimpangan dan
kebocoran dokumen di Departemen General Affairs &
Maintenance.
c. Manajer PPIC
Manajer PPIC merupakan seseorang yang membantu tugas
Direktur Finance & Accounting memimpin Departemen PPIC yang
bertugas untuk membuat dan menyusun program kerja atas
sepengetahuan Direktur Finance & Accounting, mengatur
14
terlaksananya kegiatan bagian-bagian Departemen PPIC sesuai
dengan program kerja, memberikan arahan kepada bawahan agar
bawahan dapat bekerja sesuai dengan prosedur dan standar yang
ditetapkan. Menjaga dan mengamankan dokumen kerja
Departemen PPIC dari penyalahgunaan dan penyimpangan oleh
pihak institusi luar maupun individu-individu yang tidak
bertanggung jawab, bertanggung jawab atas terjadinya segala
penyimpangan dan kebocoran dokumen di Departemen PPIC
d. Manajer Purchasing
Manajer Purchasing merupakan seseorang yang membantu tugas
Direktur Finance & Accounting memimpin Departemen
Purchasing yang bertugas untuk membuat dan menyusun program
kerja atas sepengetahuan Direktur Finance & Accounting,
mengatur terlaksananya kegiatan bagian-bagian Departemen
Purchasing sesuai dengan program kerja, memberikan arahan
kepada bawahan agar bawahan dapat bekerja 87 sesuai dengan
prosedur dan standar yang ditetapkan. Menjaga dan mengamankan
dokumen kerja Departemen Purchasing dari penyalahgunaan dan
penyimpangan oleh pihak institusi luar maupun individu-individu
yang tidak bertanggung jawab, bertanggung jawab atas terjadinya
segala penyimpangan dan kebocoran dokumen di Departemen
Purchasing
e. Manajer Accounting
Manajer Accounting merupakan seseorangmembantu tugas
Direktur Finance & Accounting yang memimpin Departemen
Accounting yang bertugas untuk membuat dan menyusun program
kerja atas sepengetahuan Direktur Finance & Accounting,
mengatur terlaksananya kegiatan bagian-bagian Departemen
Accounting sesuai dengan program kerja, memberikan arahan
kepada bawahan agar bawahan dapat bekerja sesuai dengan
prosedur dan standar yang ditetapkan. Menjaga dan mengamankan
dokumen kerja Departemen Accounting dari penyalahgunaan dan
15
penyimpangan oleh pihak institusi luar maupun individu-individu
yang tidak bertanggung jawab, bertanggung jawab atas terjadinya
segala penyimpangan dan kebocoran dokumen di Departemen
Accounting.
A. 5S dan 5R di Laksana
CV Laksana sebagai salah satu perusahaan karoseri terbesar di
Indonesia tentunya memiliki program 5S yang akan terlihat bersih
dan teratur. berpikir keadaan yang berantakan akan
menyembunyikan masalah. Program 5S dipandang 8 sebagai usaha
untuk memunculkan masalah yang selama ini tersembunyi dari
para pemecah masalah (problem solver). Saat ini, program 5S telah
banyak diadopsi oleh berbagai industri di berbagai negara.
Popularitas 5S ini tak lepas dari kesuksesan industri Jepang yang
selama ini 10 memusatkan perhatiannya terhadap pengurangan
segala pemborosan (waste). 5S adalah landasan untuk membentuk
perilaku manusia agar memiliki kebiasaan (habit) mengurangi
pembororsan di tempat kerjanya. Program 5S pertama kali
diperkenalkan di Jepang sebagai suatu gerakan kebulatan tekad
untuk mengadakan pemilahan (seiri), penataan (seiton),
pembersihan (seiso), penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu),
dan penyadaran diri akan kebiasaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik (shitsuke). Masing-masing S
dalam 5S beserta penjelasannya dijelaskan di bawah ini:
1. Seiri (Ringkas)
Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu:
pemilahan barang yang berguna dan tidak berguna.
a) Barang berguna => Disimpan
b) Barang tidak berguna => Dibuang
Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag Strategy,
yaitu menandai barang-barang yang sudah tidak berguna
16
dengan label merah (red tag) agar mudah dibedakan dengan
barang-barang yang masih berguna. Barang-barang dengan
label merah kemudian disingkirkan dari tempat kerja.
Semakin ramping (lean) tempat kerja dari barang-barang
yang tidak dibutuhkan, maka akan semakin efisien tempat
kerja tersebut.
2. Seiton (Rapi) adalah langkah kedua setelah pemilahan,
yaitu: penataan barang yang berguna agara mudah dicari,
dan aman, serta diberi indikasi. Dalam langkah kedua ini
dikenal istilah Signboard Strategy, yaitu menempatkan
barang-barang berguna secara rapih dan teratur kemudian
diberikan indikasi atau penjelasan tentang tempat, nama
barang, dan berapa banyak barang tersebut 11 agar pada
saat akan digunakan barang tersebut mudah dan cepat
diakses. Signboard strategy mengurangi pemborosan dalam
bentuk gerakan mondarmandir mencari barang.
3. Seiso (Resik)
Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu:
pembersihan barang yang telah ditata dengan rapih agar
tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkungan serta
mesin, baik mesin yang breakdown maupun dalam rangka
program preventive maintenance (PM). Sebisa mungkin
tempat kerja dibuat bersih dan bersinar seperti ruang
pameran agar lingkungan kerja sehat dan nyaman sehingga
mencegah motivasi kerja yang turun akibat tempat kerja
yang kotor dan berantakan.
4. Seiketsu (Rawat)
Seiketsu adalah langkah selanjutnya setelah seiri, seiton,
dan seiso, yaitu: penjagaan lingkungan kerja yang sudah
rapi dan bersih menjadi suatu standar kerja. Keadaan yang
telah dicapai dalam proses seiri, seiton, dan seiso harus
distandarisasi. Standarstandar ini harus mudah dipahami,
17
diimplementasikan ke seluruh anggota organisasi, dan
diperiksa secara teratur dan berkala.
5. Shitsuke (Rajin)
Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri
akan etika kerja.
a. Disiplin terhadap standar
b. Saling menghormati
c. Malu melakukan pelanggaran Senang melakukan
perbaikan
B. Sat Dharma Laksana
18
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
19
3.2 Proses Produksi
Karoseri berasal dari bahasa Belanda Carrosserie adalah
rumahrumah kendaraan yang dibangun di atas rangka/chasis mobil atau
chasis khusus bus ataupun truk. Pada awalnya karoseri di Indonesia
menggunakan rangka kayu, yang dilapisi dengan plat logam tipis. Industri
ini berkembang dengan sangat pesat pada tahun 1970an, dan pada saat itu
banyak mobil penumpang ataupun minibus yang dibangun dari pickup,
termasuk juga pembuatan bus dari chasis truk. Sekarang hanya bus dan 21
truk yang banyak diproduksi oleh industri karoseri disampaing kendaraan
khusus seperti ambulans, pemadam kebakaran. Proses pembuatan body bus
di karoseri memiliki beberapa proses yang hampir semua karoseri terapkan
yang kali ini kami bagi menjadi 9 proses, mungkin dari beberapa karoseri
membuat sebuah proses yang lebih singkat atau lebih panjang lagi tetapi
secara general sama, sebagai berikut:
1. Preparation (Persiapan)
2. Framing (Pembuatan Rangka)
3. Plating (Pengeplatan)
4. Sandpaper Body (Ampkas Body)
5. Puty (Dempul)
6. Painting (Cat)
7. Triming (Interior) dan Finishing (Pengecekan terakhir)
8. Shower test dan Pre-delivery Inspection (Quality)
1. Preparation (Persiapan)
Proses ini merupakan proses penting dari sebuah pembuatan body
bus, dimana ketika chasis bus datang dari pemesan maka chasis wajib
di perlakukan khusus sebelum masuk ke sebuah "line procces Gambar
rangka bus seperti ditunjukan pada Gambar 3.10
20
Gambar 3.21. Rangka bus
Rangka Bus Sumber: google.com tahun 2022
2. Framing (Pembuatan Rangka Body)
Setelah proses preparasi siap maka chassis wajib melalui leveling
agar body bus tidak miring selanjutnya masuk ke proses pemasangan
rangka body (Frame) dan untuk proses penyambungan rangka body ke
chassis harus di las di atas clam chassis (bracket) karena chassis bus di
larang terkena pengelasan hal ini disebabkan dalam proses pengelasan
akan terjadi pemanasan pada logam, jika chassis utama mendapat
perlakuan panas maka struktur logam akan mempengaruhi kekuatan
dari chassis tersebut. kekakuan dari chassis tersebut.
3. Plating (Pengeplatan)
Setelah rangka bus selesai, maka dilakukan pengeplatan seperti
pada Gambar 3.22. Dalam proses pengeplatan yang menjadi fokus
utama adalah pada proses pengeplatan lambung kanan dan kiri karena
bagian ini yang bisa menjadi perhatian apakah produk tersebut baik
atau tidak.
21
Sehingga pada pengeplatan bagian lambung ini digunakan sebuah
mesin dengan nama “Strech machine” yang berfungsi menarik plat
yang panjang dan menempelkanya rangka body sehingga plat bagian
lambung tidak bergelombang. Atau bisa juga dengan cara manual
dengan menggunakan tracker (otomotifnet.com)
a. Pemasangan Atap
Plat yang dipakai untuk atap menggunakan plat dengan
ketebalan 0.5 mm. Plat dibentuk melengkung sesuai desain
dengan menggunakan mesin CNC. Plat diangkat dengan
menggunakan katrol kemudian diletakkan diatas rangka roof,
tahap berikutnya adalah pengelasan bagian atas dan bawah plat
denganmenggunakan las titik (welding point).
b. Pemasangan cowl depan dan cowl belakang
Cowl depan dan belakang menggunakan bahan fiberglass
yang sebelumnya telah dicetak. Cowl yang sebelumnya telah
dipasangi rangka sehinggamemudahkan saat pemasangan
kebagian depan dan belakang body bus. Posisikan cowl depan
dan belakang dengan benar sesuai desain. Penyambungan
rangka cowl dengan menggunakan rivet, diameter lubang
rangka untuk pemasangan cowl adalah 5 mm.
4. Sandpaper Body
Seperti terlihat pada gambar 3.23 proses gosok body bus ini
merupakan proses pembersihan sebelum keproses dempul dan juga
proses pelapisan anti 25 panas dam anti karat pada rangka body
bus.
22
Gambar 3.23 Penggosokan Body Bus (newarmada.id)
Sumber: google.com tahun 2022
5. Puty (Dempul)
23
6. Painting (Cat)
24
Triming adalah proses pemasangan dari interior bus
dimanadari proses ini sangat penting karena pengerjaan interior bus
membutuhkan kerapian dalam pengerjaan.
Bus bisa dikatakan kelas ekonomi dan kelas eksekutif
tergantung dari isi dari isi dari interior bus tersebut dan pastinya
tingkat kerapian yang menjadi sorotan karena penumpang berada di
dalam bus pastinya melihat bagian-bagian dalam bustersebut.
Triming interior bus antara lain:
1. Plafon: terdiri dari plafon depan, belakang, dan juga
modulmodul plafon
2. Dinding kanan dan kiri
3. Bagasi
4. Pemasangan kaca
5. AC
6. Lighting
7. Dashboard
8. Seat, Rel Seat dan Karpet lantai
9. Audio Video
10. Door Trim
25
8. Shower Test dan Pre Delivery Inspection (Quality)
Merupakan proses pengecekan terakhir sebelum pengiriman
ke customer, proses pengecekan berupa dokumen dan
perlengkapan dari bus tersebut.
Setelah proses Finishing selesai, selanjutnya dilakukan
Shower Test, yaitu pekerjaan yang paling akhir dari proses
pembuatan Body bus. Pada proses ini dicek dari kebocoran air
dengan melakukan pengetesan dengan shower test, dari sini dapat
dilihat bagian mana yang bocor. Jika terjadi kebocoran maka
dilakukan perbaikan oleh karyawan lalu dicek kembali. Setelah
itu masuk pada PDI yaitu cara pembersihan bus dan pengecekan
total dari produk yang akan rilis. Di sini juga dilakukan uji coba
kendaraan pada test track.
26
yang sudah disediakan, customers juga dapat meminta permintaan khusus
untuk desain bus dari desain yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan
customer, contohnya seperti bus tipe Discovery yang diubah desainnya
untuk memenuhi permintaan konsumen untuk dijadikan bus BRT.
Produkproduk bus CV. Laksana dipergunakan sebagai angkutan dalam
kota, angkutan antar kota, bus pariwisata, dan bus kebutuhan khusus
lainnya. Ada 9 model bis yang merupakan desain produk bus yang saat
ini direkayasa oleh CV. Laksana.
All New Legacy Sky SR-1 merupakan model big bus yang
keluar pada tahun 2013. Model bus ini merupakan pembaruan dari
seri sebelumnya yaitu Legacy Sky SR-1 dengan perubahan pada
desain eksteriornya yaitu pada bagian headlamp dan rearlamp, desain
selendang yang diubah dimana desain yang sekarang memiliki pola
busur panah terbalik atau berlawanan dari sebelumnya. Dilengkapi
dengan interior yang memiliki fitur LegaLight, yaitu fitur lampu LED
di dalam interior bus dimana fitur ini tidak ada di seri sebelumnya.
Kapasitas kursi maksimum yaitu 47 kursi (2-2) dan 59 kursi (2-3).
Chassis yang digunakan hanya tipe rear engine atau chassis yang
memiliki mesin di bagian belakang. Berikut adalah desain eksterior
All New Legacy Sky SR-1.
27
b. Legacy Sky SR-2
Legacy SR-2 merupakan kelanjutan dari seri Legacy Sky
yang keluar pada tahun 2016. Dengan desain eksterior yang fresh
dengan menggunakan model headlamp dan rearlamp terbaru yang
berbeda dari buatan karoseri lain, memiliki model selendang yang
seperti huruf L mirip dengan desain Logo CV. Laksana, letak pintu di
depan dan di tengah bus, desain kaca samping dan belakang yang
terlihat menyatu. Dari segi interior Legacy Sky SR-2 juga memiliki
fitur LegaLight, dapat diberikan toilet di dalam bus, memiliki
kapasitas kursi maksimum yaitu 47 kursi (2-2) dan 59 kursi (2-3).
Berikut adalah desain eksterior Legacy Sky SR-2. Chassis yang
digunakan yaitu chassis dengan tipe rear engine. Berikut adalah
desain eksterior Legacy Sky SR-2.
28
menyatu dengan kaca, desain ini disebut flying roof yang merupakan
pertama di Indonesia, memiliki desain yang aerodinamis karena sisi
muka yang mundur ke belakang berbeda dari buatan karoseri lainnya.
Dari segi interior memiliki fitur LegaLight, memiliki kapasitas kursi
maksimum yaitu 47 kursi (2-2) dan 59 kursi (2-3), dan dapat diberi
toilet. SR-2 HD Prime menggunakan jenis chassis rear engine low
end seperti Hino RK dan Mercedes-Benz OH1526. Berikut adalah
desain eksterior Legacy Sky SR- 2 HD Prime.
29
engine premium seperti Mercedes-Benz 0500R atau Scania K360 IB
Opticruise.
30
Model New Discovery
Gambar 3.3e. Desain eksterior New Discovery & New Discovery BRT
31
memiliki desain flying roof seperti desain SR-2 double glass. Sisi
interior sudah memiliki fitur LegaLight, dan memiliki kapasitas kursi
maksimum 31 kursi. Chassis yang digunakan jenis front engine yang
dapat menggunakan chassis dari Mitsubishi, Hino, dan Isuzu. Berikut
ini merupakan desain eksterior All New Tourista.
32
chassis bus medium dari Mitsubishi Fuso FE 84, Hino FB 130 dan
Isuzu NQR 71.
33
Model New Cityline 2
Produk bus yang laris di pasaran yaitu produk seri Legacy Sky SR1
dan Legacy Sky SR-2 yang sering digunakan sebagai bus pariwisata dan
bus antar kota antar provinsi. Kemudian pada tahun 2017 ketika CV.
Laksana mengeluarkan seri baru dari Legacy Sky SR-2 yaitu HD Prime,
dan XHD Prime sekarang ini sudah memiliki banyak pesanan dari berbagai
PO untuk digunakan sebagai bus pariwisata dan bus antar kota antar
provinsi mengikuti tren bus doubleglass high deck. Selanjutnya proyek bus
kota juga memiliki konsumennya sendiri dengan kerja sama dengan
pemerintah daerah untuk memproduksi bus kota untuk digunakan sebagai
BRT seperti di Semarang, Jogja, dan Jakarta dengan menggunakan produk
bus All New Nucleus, City Line, dan Discovery yang dimodifikasi agar
sesuai untuk digunakan sebagai BRT.
34
BAB IV
4.1 Kesimpulan
35
4.2 Saran
Setelah penulis melakukan kegiatan KKL, maka penulis dapat memberikan
saran yang bisa menjadi pertimbangan CV. Laksana kedepannya, saran tersebut
sebagai berikut:
a. Para operator sadar akan keselamatan kerjanya maupun lingkungan kerjanya.
b. Perusahaan sebaiknya memberikan alat perlindung diri secara berkala dan
diadakan pengawasan secara lebih ketat akan kedisiplian operator memakai
APD yang lengkap.
c. Kurangnya kesadaran para pekerja akan keselamatan diri, sehingga
perlu dilakukan sosialisai akan bahaya kecelakaan kerja.
d. Proses pengerjaan operator seringkali tidak sesuai dengan list yang ada pada
setiap station, sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu waktu produksi
bus.
Selain itu, kami juga memberikan saran kepada pihak pelaksana KKL agar
kegiatan KKL lebih baik dari tahun ini dengan melaksanakan di beberapa PT
terkait dikarenakan apabila hanya 1 PT saja, pengalaman yang mahasiswa dapat
hanya sedikit dan untuk laporan akan mengalami kesamaan.
36
DAFTAR PUSTAKA
https://laksanabus.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Laksana_(perusahaan_karoseri_bus)
https://drive.google.com/drive/folders/1Xfl7pk527g8yTGj2VPsBmq2G4NLMDG_8
https://laksanabus.com/tentang_kami
https://dpmptspnaker.rembangkab.go.id/penerapan-5-s-dalam-pelatihan
(http://eprints.undip.ac.id/58917/2/Bab_II_Gambaran_Umum_Perusahaan.pdf).
https://laksanabus.com/Cityline-
https://id.wikipedia.org/wiki/Laksana_(perusahaan_karoseri_bus)
37
38