Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

REVIEW PROSES FINISHING dan PRE DELIVERY


INSPECTION (Quality)
PERUSAHAAN CV. LAKSANA KAROSERI UNGARAN

Disusun oleh:

1. Bramantyo Satrio Kinayungan BWI (2010502067)


2. Khotibul Umam (2010502068)
3. Ardhi Harist Hirosana (2010502069)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TIDAR

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi Teknik Mesin (S1)
Fakultas Teknik Universitas Tidar di CV. Laksana Karoseri Ungaran yang disusun
oleh:

1. Bramantyo Satrio Kinayungan BWI (2010502067)


2. Khotibul Umam (2010502068)
3. Ardhi Harist Hirosana (2010502069)

Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) Program Studi Teknik Mesin (S1) Fakultas Teknik Universitas Tidar pada
tanggal Senin, 19 September 2022.

Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Program Studi S1 Dosen Pembimbing KKL
Teknik Mesin

Catur Pramono, S.T., M.Eng. Xander Salahudin, S.T., M.Eng.


NIP.198407282015041001 NIP. 198501222015041001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin,

Trisma Jaya Saputra, S.T., M.T.


NIP.197109102021211005
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Laporan Kuliah Kerja Lapangan
yang dilaksanakan di CV. Laksana Karoseri Ungaran dengan baik dan tepat waktu
yang telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan materi yang penulis
peroleh dalam perkuliahan dan hasil Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di CV.
Laksana Karoseri Ungaran.

Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis mendapat bantuan dan dukungan


dari banyak pihak, pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan kasih sayang dan
dukungan, baik moral maupun material sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
2. Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) hingga proses pembuatan Laporan Kuliah
Kerja Lapangan selesai.
3. Pihak yang terkait dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat


kekurangan dan kesalahan maupun kualitas penullisan, maka dari itu kritik dan
saran yang siatnya membangun penulis harapkan agar bisa lebih baik lagi untuk
kedepannya. Semoga laporan ini bermanfaat dan juga memberikan wawasan yang
lebih luas bagi pembaca dan penulis.

Magelang, 21 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup...............................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
1.5 Sistem Observasi Kuliah Kerja Lapangan......................................................2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN...........................................................................3
2.1 Sejarah Perusahaan.........................................................................................3
2.2 Visi dan Misi CV. Laksana Karoseri..............................................................6
2.3 Makna Lambang CV. LAKSANA KAROSERI............................................7
2.4 Lokasi Perusahaan..........................................................................................8
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan......................................................................9
2.6 Budaya Perusahaan.......................................................................................16
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN..............................................................19
3.1 Sistem Produksi CV. Laksana Karoseri......................................................19
3.2 Proses Produksi...........................................................................................20
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................35
4.1 Kesimpulan...................................................................................................35
4.2 Saran.............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu program studi yang dinilai dapat menengembangkan wawasan,


keterampilan, kecakapan dan kreativitas seorang mahasiswa untuk memasuki
dunia kerja adalah dengan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan. Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) merupakan kegiatan mahasiswa berupa kunjungan industri atau
lembaga lainnya yang memberi bekal pengalaman dan untuk meningkatkan
relevansi antara pendidikan perguruan tinggi dan perkembangan industri. Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) Universitas Tidar merupakan agenda rutinan yang wajib
dilaksanakan setiap tahun sekali yang diikuti oleh seluruh mahasiswa jurusan S1
Teknik Mesin.

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) selain tujuan utama


sebagai kegiatan Kuliah Kerja lapangan (KKL) adapun tujuan lainnya yaitu untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa terhadap perkembangan
industri saat ini dan diharapkan mahasiswa mampu menjadikan kegiatan ini
sebagai bekal untuk melaksanakan tugas akhir dan untuk persiapan pada dunia
kerja. Selain pengalaman yang didapat sangat bermanfaat bagi para mahasiswa,
Kuliah Kerja Lapangan itu sendiri menjadi tolak ukur bagi Universitas Tidar
dalam melihat etos kerja yang dimiliki oleh setiap mahasiswa, maka dipandang
sangat perlunya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Besar kemungkinan dengan melalui program Kuliah Kerja Lapangan ini


mahasiswa dapat memahami langsung struktur organisasi dalam sebuah
manajemen, profesionalitas kerja, kedisiplinan, proses produksi dan masih banyak
hal lainnya. Dengan banyaknya hal positif yang akan didapat maka penulis
berkesempatan untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan pada CV. Laksana
Karoseri Ungaran. Luasnya cakupan CV Laksana Karoseri menjadikan alasan kita
untuk melakukan kunjungan industri terhadap perusahaan ini. tentunya penulis
berharap mendapatkan ilmu secara langsung mengenai praktek kerja yang
sesungguhnya yang khususnya dalam ilmu bidang Teknik Mesin.

1
1.2 Ruang Lingkup

Telah diketahui bersama, bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan


dilakukan pada perusahaan atau instansi-instansi pemerintah dan sudah
berbadan hukum serta diakui keberadaannya baik oleh pemerintah Republik
Indonesia maupun masyarakat setempat.
Dalam pelaksanaannya, penulis melakukan Kuliah Kerja Lapangan pada
CV. Laksana Karoseri, yang berlokasi di Jl. Raya Ungaran Km. 24, 9 Ungaran
Semarang. CV. Laksana Karoseri merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang karosari. Dalam proses pembuatan Bus CV Laksana Karoseri
melakukan mulai dalam bentuk chasis sampe kendaraan dapat didistribusikan
ke konsumen dengan produk karoseri yang dihasilkan sangat beragam.

1.3 Tujuan
Tujuan dari Kuliah Kera Lapangan (KKL) sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa
mengenai kehidupan di dunia kerja.
2. Mengetahui profil perusahaan CV. Laksana Karoseri Ungaran.
3. Mengetahui proses produksi bus yang ada di CV. Laksana Karoseri
Ungaran.
4. Mengetahui berbagai jenis produk bus yang ada di CV. Laksana
Karoseri Ungaran.

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan laporan ini yaitu:

1. Mengetahui lingkungan kerja dan perkembangan industri saat ini.


2. Mengetahui profil CV. Laksana Karoseri Ungaran
3. Mengetahui manajemen, profesionalitas kerja, proses dan sistem
produksi perusahaan CV. Laksana Karoseri Ungaran.
4. Mengetahui proses finishing dan pre delivery inspection bus di CV.
Laksana Karoseri.

1.5 Sistem Observasi Kuliah Kerja Lapangan


Terlampir.

2
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

CV.Laksana adalah sebuah perusahaan Karoseri bus asal Ungaran,


Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan ini merupakan salah satu pembuat
Karoseri di Indonesia yang merakit berbagai macam badan bus. Karoseri
Laksana digunakan oleh perusahaan-perusahaan bus di Indonesia seperti
Raya dan Seumber Alam.

Gambar 2.1a. CV. Laksana Karoseri Ungaran

Sumber: HRD CV Laksana 2019

Sebagai salah satu perusahaan karoseri terbesar di Indonesia, nama


“Karoseri Laksana” ini tentulah sudah tidak asing di telinga pembaca skita,
apalagi produk-produknya juga sudah banyak tersebar di saentero
Indonesia, namun siapa sangka karoseri sebesar ini dulunya hanya bermula
dari sebuah toko otomotif. Didirikan pada tahun 1967 di Semarang yang
didirikan oleh Bapak Iwan Arman. Awal berdiri Laksana hanya memiliki
25 karyawan. Dalam tiga tahun pertama, bengkel tumbuh dengan pesat
kemudian pada tahun 1970, bengkel tersebut mengalami perkembangan
yang sangat pesat dan akhirnya pindah ke lokasi baru yang lebih luas.
Beberapa divisi yang berhubungan dengan otomotif pun didirikan
hingga pada 1977 Laksana melebarkan sayap dengan mendirikan divisi

3
auto manufacturing (carroserie), produk pertamanya adalah Colt T120
minibus, yang memang pada saat itu permintaannya sangat tinggi, setelah
satu tahun usaha perakitan body ini akhirnya pindah Ke Ungaran, dengan
menempati lahan yang jauh lebih luas seluas 5000 m2, seiring dengan
meningkatnya permintaan perluasan pabrik juga dilakukan pada 1982 dari
5.000 meter persegi menjadi 15.000 meter persegi, dan pada 1988
perluasan pabrik itu mencapai 40.000 meter persegi. Dibawah ini adalah
gambar Colt T120

Gambar 2.1b. Colt T120

Sumber: Sumber: Google.com tahun 2019

Produk awal Karoseri Laksana masih terfikus pada minibus kecil


yang berbasis pick up, seperti Colt T120, Suzuki Carry, Daihatsu Hijet,
Daihatsu Zebra dan Toyota Kijang, beberapa ciri khas minibus Karoseri
Laksana adalah lampu belakng yang memanjang ke samping dan
bagasinya yang hanya bisa dibuka setengah ke atas.

Seiring berjalannya waktu Karoseri Laksana pun semakin


berkembang dan mulai membuat body untuk big bus pada dekade 80an,
sayang sekali sebelum tahun 90an banyak model bus yang diberi nama
sehingga tidak terlacak tipenya, namun awansan ingat pada saat itu Sinar
Jaya sudah menggunakan body kapsul buatan Laksana.

Memasuki dekade 90an Karoseri Laksana pun semakin moncer di


pasar body big bus, Produk pertama yang booming dari karoseri ini adalah
model “Panorama”, model panorama ini terdiri dari banyak varian mulai
dari Panorama 1, Panorama II, Panorama III dan Panorama DX.

4
Pelanggan Karoseri ini pun kemudian mulai berdatangan dari
seluruh penjuru Indonesia, meskipun pasar terbesarnya tetap ada di
sekitaran Jawa Tengah dan DIY, bahkan ada beberapa Po yang kemudian
menjadi pelanggan setia Karoseri ini seperti Po Raya, dan Po Sinar Jaya.

Saat krisis global melanda tahun 1998 Karoseri Laksana tidak luput
dari dampak jatuhnya kondisi perekonomian saat itu, sehingga terpaksa
‘merumahkan’ hampir sebagian besar pegawai, namun untungnya ini tidak
lama, karena dua tahun pasca krisis, tahun 2000 saat permintaan akan
kebutuhan armada bus dalam negeri kembali meningkat.

Pada era 2000an ini jugalah body model “Panorama” sudah mulai
dihentikan produksinya dan digantikan dengan model “Sprinter” yang
elegan, mengikuti tren era 2000an yang memang sedang ngehits model
lampu sipit daun dan selendang setra.

Model Sprinter diproduksi tidak terlalu lama, kemudian digantikan


model Proteus dan Nucleus Series, hingga akhirnya pada tahun 2008
meluncur Legacy Series dan Discovery yang membetot perhatian publik,
Ketiga model itu masih diproduksi hingga sekarang. Bahkan untuk model
Legacy series sudah ada versi double deckernya.

Selain dari pesanan perusahaan otobus, Karoseri laksana juga


banya menerima order dari instansi pemerintah, seperti ratusan unit bus
berodel
“Discovery” untuk pengadaan dari Kementrian Perhubungan, dan juga
ribuan unit Bus Transjakarta bermodel “Cityliner.

Untuk mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas produksi,


Karoseri Laksana tidak segan untuk berinvestasi pada perluasan area
produksi dan penambahan mesin/alat produksi modern, tercatat hingga
lepas 2010 tidak terasa luas plant dari Karoseri ini sudah mencapai kurang
lebih 70.000 m². Sedangkan untuk tool, Karoseri Laksana kini dilengkapi
dengan berbagai puluhan mesin CNC untuk keperluan bending plat/pipa,

5
bahkan ada juga mesin laser cut untuk memotong plat baja sehingga
hasilnya lebih presisi.

Sebagai jaminan kualitas konstruksi bus, Laksana juga sudah


melakukan uji guling (rollover test) pada produknya sesuai standar regulasi
internasional ECE-R66, hal itu menjadikannya sebagai karoseri bus
pertama yang melakukan rollover test di Indonesia. ECE–R66 adalah
standar pengujian kendaraan yang berlaku di negara–negara yang
tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Standar ini mengatur
tentang kekuatan superstruktur kendaraan ketika dilakukan uji guling
(rollover test).

Tidak hanya memenuhi pasar bus dalam negeri saja, namun Sejak
2009 Laksana juga telah menerima pesanan bus dari luar negeri. Pesanan
pertama datang dari Rep. Kepulauan Fiji. Awalnya, awalnya bus produk
Laksana dipesan sebuah hotel namun kini beberapa perusahaan jasa
angkutan bus di sana ikut memesan. Produk pertama mereka yang diekspor
adalah model Nucleus III.

Lama Kelamaan pasar ekspor pun makin terbuka, dengan Pesanan


tidak cuma bus besar saja tapi juga bus-bus sedang. Semua model bus
Laksana yang beredar di Indonesia juga bisa ditemukan di Fiji, mulai dari
Legacy Sky SR-1, Tourista, Nucleus, New Proteus, Discovery, All New
Legacy SR-1, All New Legacy Sky SR-2 dan model custom lainnya.

Model-model tersebut dibangun di atas chassis Scania K360IB,


Hino R260, A235 maupun Hino RM yang didatangkan dari Thailand.
Hampir satu dekade Laksana merambah pasar ekspor, selain ke Fiji,
Laksana juga sudah mengekspor ke Timor Leste dan sedang memperluas
pasar ke Asia Selatan, tepatnya Bangladesh.

2.2 Visi dan Misi CV. Laksana Karoseri

Perusahaan yang baik pasti memiliki visi dan misi yang ingin
dicapai, begitu juga dengan perusahaan CV. Laksana. berikut adalah visi
dan misi CV. Laksana.

6
Visi:

Menjadi partner terbaik bagi operator bus di Asia melalui


pengembangan berkesinambungan yang didorong oleh inregritas,
kerjasama dan inovasi. Kami berkomitmen menjadi perusahaan yang
paling maju dalam teknologi, serta produsen kelas dunia dalam industri
kendaraan komersial (khususnya di industri bus).

Misi:

Untuk selalu memberikan rasa aman, desain produk yang inovatif


dan bus berkualitas dunia yang sesuai dengan berbagai kebutuhan
pelanggan.Perusahaan kami mengutamakan pentingnya bekerja dekat
dengan pelanggan mengadopsi proses kerja yang terbaik di kelasnya dan
menekankan fungsi komunikasi, partisipasi manajemen mandiri dan
kerjasama tim untuk menghasilkan produk terbaik.

2.3 Makna Lambang CV. LAKSANA KAROSERI

Lambang CV. LAKSANA KAROSERI adalah lambang


perusahaan berupa lingkaran yang di dalamnya ada huruf L yang
meruncing dan keluar dari lingkaran.

Laksana baru saja mengganti logonya. Biasanya jika kita lihat pada
produk sebelumnya terlihat logo bergambar bus tingkat. Kini logo itu
berganti menjadi gambar lingkaran dan ada huruf L yang meruncing di
dalam lingkaranya. Menurut GM Teknik Karoseri Laksana, Stevan Arman,
pihaknya ingin mengedepankan unsur bus dengan logo baru.

Dijelaskan lagi logo baru ini tetap mempertahankan cirri khas


karoseri Laksana. Huruf L yang meruncing dan keluar dari lingkaran itu
menandakan kreativitas ide yang tanpa batas.Sebelumnya selama 4 tahun
terakhir karoseri Laksana boleh di bilang berhasil meramaikan pasar

7
otobus di Indonesia. Mulai tahun 2008 karoseri Laksana mencuri pasar
dengan mengeluarkan produk yang tidak pasaran.

Gambar 2.3 Logo CV. Laksana Karoseri

Sumber: Data HRD Laksana,2016

2.4 Lokasi Perusahaan

Gambar 2.4. Lokasi CV. Laksana Karoseri pada google map

Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Laksana/

Nama Perusahaan: CV. Laksana Karoseri


Alamat: Jl. Raya Ungaran Km. 24, 9 Ungaran Semarang
No. Telp: (024) 6921370
Website: http://www.laksanabus.com/
Lokasi perusahaan didirikan pada lokasi yang strategis berdasarkan
berbagai pertimbangan yang dapat menguntungkan perusahaan. Pemilihan
lokasi perusahaan yang strategis dapat mempertimbangkan beberapa faktor

8
diantaranya kedekatan dengan jalan raya, kedekatan dengan pasar,
kedekatan dengan bahan baku, kedekatan dengan sumber daya, dan
sebagainya. Berikut ini adalah lokasi perusahaan CV. Laksana.
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.5. Struktur Organisasi CV. Laksana

Sumber: CV. Laksana

Dilihat dari bentuk struktur organisasi pada CV. Laksana Karoseri

Ungaran maka dapat dikategorikan menggunakan bentuk struktur organisasi lini

yaitu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertikal

dan sepenuhnya dari pimpinan terhadap bawahannya.

Struktur organisasi yang dibentuk oleh CV. Laksana yaitu pimpinan

memiliki kebijakan dan wewenang kepada bawahan yang sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan tertinggi yaitu Direktur utama

yang tugasnya dibantu oleh Direktu Teknik, Direktur Marketing, dan Direktur

9
Finance & Accounting dalam rangka menjalankan perusahaan. Masing-masing

Direktur memiliki bawahan manajer yang tugasnya membantu tugas direktur

sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing manajer.

1. Direktur Utama

Direktur Utama merupakan posisi tertinggi pada perusahaan yang bertugas


untuk bertanggung jawab penuh atas seluruh jalannya kegiatan perusahaan
dan penentu kebijakan yang akan diberlakukan. Di CV. Laksana Direktur
utama sekaligus pemilik perusahaan CV.

2. Direktur Marketing
Direktur Marketing merupakan seseorang yang bertanggung jawab pada
operasi pemasaran secara keseluruhan perusahaan, mengawasi,
mengarahkan, dan mengkoordinasi bagian-bagian yang menjadi tanggung
jawab dari Direktur Marketing, dan menyetujui atau menolak program
kerja dari divisi kerja dibawahnya. Dalam struktur organisasi, Direktur
Marketing dibantu oleh Manager Sales Area 1 dan Area 2, Manajer Brand
&
Marketing Communication, dan Manajer Marketing
a. Manajer Sales Area
Manajer Sales Area bertugas untuk membantu Direktur
Marketing untuk mengatur terlaksananya kegiatan seluruh
bagianbagian Departemen Sales & Marketing, atas persetujuan
Direktur Sales & Marketing membuat program-program kerja
Departemen Sales & Marketing.
b. Manajer Brand & Marketing Communication
Manajer Brand & Marketing Communication merupakan
seseorang yang membantu tugas Direktur Marketing untuk
memimpin Departemen Brand & Marketing Communication untuk
menyelesaikan tujuan sales dan pemasaran dengan merencanakan,
mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
periklanan, perdagangan, dan program promosi perdagangan.

10
c. Manajer Marketing
Manajer Marketing merupakan seseorang yang membantu
tugas Direktur Marketing memimpin Departemen Marketing yang
memiliki tugas membantu Direktur Marketing untuk mengatur
terlaksananya kegiatan seluruh bagian-bagian Departemen
Marketing sesuai program kerja, atas persetujuan Direktur Sales &
Marketing membuat program kerja.
3. Direktur Teknik
Direktur Teknik memiliki tugas untuk mengelola kegiatan operasi
di CV.Laksana dengan bantuan dari divisi-divisi kerja di bawahnya.
Merencanakan, mengawasi, mengecek, kegiatan operasional di
perusahaan, menyetujui dan menolak program-program kerja dari divisi
kerja dibawahnya, dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama selaku
posisi tertinggi dalam perusahaan.
a. Manajer Information Technology (IT)
Manajer IT merupakan seseorang yang membantu tugas Direktur
Teknik untuk memimpin Departemen IT dalam mengatur
terlaksananya kegiatan seluruh bagian-bagian di Departemen IT
sesuai program kerja dan atas persetujuan Direktur Teknik,
mengontrol bawahan dalam melaksanakan program kerja.
b. Manajer Product Engineering
Manajer Product Engineeringmerupakan seseorang membantu
tugas Direktur Teknik untuk memimpin Departemen Product
Engineering yang bertugas untuk membuat dan menyusun program
kerja Departemen Product Engineering atas persetujuan Direktur
Teknik,
Mengatur terlaksananya program kerja Departemen Product
Engineering sesuai program kerja dan jadwal Engineering dari
Direktur Teknik, bersama dengan Direktur Tehnik menentukan
design produk baru atau revisi design secara keseluruhan,
membantu supervisor engineering dalam melakukan evaluasi SDM
(terutama Drafter).

11
c. Manajer Research & Development (R&D)
Manajer R&D merupakan seseorang yang membantu tugas
Direktur Teknik untuk memimpin Departemen R&D yang
memiliki tugas membuat dan menyusun program kerja atas
sepengetahuan Direktur
Teknik, mengatur terlaksananya seluruh program kerja dari
Direktur Teknik, Manajer R&D bersama Direktur Teknik
menentukan desain produk baru atau revisi desain secara
keseluruhan, membantu Supervisor dalam melakukan evaluasi
SDM dari masing-masing tim R&D sesuai dengan beban pekerjaan
di suatu periode, menentukan strategi pengembangan produk baru,
menjaga dan mengamankan dokumen kerja Departemen R&D.
d. Manajer Produksi
Manajer Produksi merupakan seseorang yang membantu tugas
Direktur Teknik untuk memimpin Departemen Produksi yang
terdiri dari beberapa divisi kerja, bertugas membuat dan menyusun
program kerja Produksi berkaitan dengan program kerja
Departemen Produksi, mengatur terlaksananya program kerja yang
telah dibuat sesuai dengan jadwal Departemen Produksi dari
Direktur Teknik, bertanggung jawab pada perencanaan kerja pada
Departemen Produksi, memeriksa kualitas hasil kerja bawahan.
e. Manajer Human Resources Development & Training
Manajer HRD & Training merupakan seseorang yang membantu
tugas Direktur Teknik untuk memimpin Departemen HRD &
Training yang bertugas membuat program kerja atas sepengetahuan
dari Direktur Teknik. Mengatur terlaksananya program kerja yang
telah dibuat sesuai dengan jadwal dari Direktur Teknik.
f. Manajer Quality Control (QC)
Manajer Quality Control merupakan seseorang yangmembantu
tugas Direktur Teknik memimpin Departemen Quality Control
yang memiliki tugas untuk membuat program kerja Departemen
Quality Control atas sepengetahuan Direktur Teknik, mengatur

12
terlaksananya seluruh program kerja sesuai dengan jadwal dari
Direktur Teknik, memberikan arahan kepada bawahannya untuk
bekerja sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan.
g. Manajer Process Engineering
Manajer Process Engineering merupakan seseorang yang
membantu tugas Direktur Teknik memimpin Departemen Process
Engineering yang memiliki tugas untuk membuat program kerja
Departemen Process Engineering atas sepengetahuan Direktur
Teknik, mengatur terlaksananya seluruh program kerja sesuai
dengan jadwal dari Direktur Teknik, memberikan arahan kepada
bawahannya untuk bekerja sesuai dengan prosedur dan standar
yang ditetapkan.
h. Manajer After Sales Service
Manajer After Sales Service merupakan seseorang yang membantu
tugas Direktur Teknik memimpin Departemen After Sales Service
yang bertugas untuk membuat program kerja Departemen After
Sales Service atas sepengetahuan Direktur Teknik, mengatur
terlaksananya seluruh program kerja sesuai dengan jadwal dari
Direktur Teknik, memberikan arahan kepada bawahannya untuk
bekerja sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan.
4. Direktur Finance & Accounting
Direktur Finance & Accounting memiliki tugas untuk membantu
Direktur utama dalam mengelola keuangan perusahaan diantaranya yaitu
merencanakan anggaran, mengontrol fungsi keuangan dan akuntasi di
perusahaan, memberikan informasi keuangan secara komprehensif kepada
Direktur Utama, menyetujui dan menolak program kerja dari departemen
kerja dibawahnya. Direktur Finance & Accounting dalam stuktur
organisasi dibantu oleh Manajer Logistik, Manajer GA & Maintenance,
Manajer PPIC, dan Manajer Accounting. 85
a. Manajer Logistik
Manajer Logistik merupakan seseorang yang membantu tugas
Direktur Finance & Accounting untuk memimpin Departemen

13
Logistik yang memiliki tugas membuat program kerja Departemen
Logistik atas sepengetahuan Direktur Finance & Accuntance,
mengatur terlaksananya kegiatan seluruh bagian-bagian
Departemen Logistik sesuai dengan program kerja, memberikan
arahan kepada bawahan agar bawahan bekerja sesuai dengan
prosedur dan target yang ditetapkan, menjaga dan mengamankan
dokumen kerja Departemen Logistik dari penyalahgunaan dan
penyimpangan oleh pihak institusi luar maupun individu-individu
yang tidak bertanggung jawab, bertanggung jawab atas terjadinya
segala penyimpangan dan kebocoran dokumen di Departemen
Logistik.
b. Manajer General Affairs & Maintenance
Manajer General Affairs & Maintenance merupakan seseorang
yang membantu tugas Direktur Finance & Accounting yang
memimpin Departemen General Affairs & Maintenance yang
bertugas untuk membuat dan menyusun program kerja atas
sepengetahuan Direktur Finance & Accounting, mengatur
terlaksananya kegiatan bagianbagian Departemen General Affairs
& Maintenance sesuai dengan program kerja, memberikan arahan
kepada bawahan agar bawahan dapat bekerja sesuai dengan
prosedur dan standar yang ditetapkan, menjaga dan mengamankan
dokumen kerja Departemen General Affairs & 86 Maintenance
dari penyalahgunaan dan penyimpangan oleh pihak institusi luar
maupun individu-individu yang tidak bertanggung jawab,
bertanggung jawab atas terjadinya segala penyimpangan dan
kebocoran dokumen di Departemen General Affairs &
Maintenance.
c. Manajer PPIC
Manajer PPIC merupakan seseorang yang membantu tugas
Direktur Finance & Accounting memimpin Departemen PPIC yang
bertugas untuk membuat dan menyusun program kerja atas
sepengetahuan Direktur Finance & Accounting, mengatur

14
terlaksananya kegiatan bagian-bagian Departemen PPIC sesuai
dengan program kerja, memberikan arahan kepada bawahan agar
bawahan dapat bekerja sesuai dengan prosedur dan standar yang
ditetapkan. Menjaga dan mengamankan dokumen kerja
Departemen PPIC dari penyalahgunaan dan penyimpangan oleh
pihak institusi luar maupun individu-individu yang tidak
bertanggung jawab, bertanggung jawab atas terjadinya segala
penyimpangan dan kebocoran dokumen di Departemen PPIC
d. Manajer Purchasing
Manajer Purchasing merupakan seseorang yang membantu tugas
Direktur Finance & Accounting memimpin Departemen
Purchasing yang bertugas untuk membuat dan menyusun program
kerja atas sepengetahuan Direktur Finance & Accounting,
mengatur terlaksananya kegiatan bagian-bagian Departemen
Purchasing sesuai dengan program kerja, memberikan arahan
kepada bawahan agar bawahan dapat bekerja 87 sesuai dengan
prosedur dan standar yang ditetapkan. Menjaga dan mengamankan
dokumen kerja Departemen Purchasing dari penyalahgunaan dan
penyimpangan oleh pihak institusi luar maupun individu-individu
yang tidak bertanggung jawab, bertanggung jawab atas terjadinya
segala penyimpangan dan kebocoran dokumen di Departemen
Purchasing
e. Manajer Accounting
Manajer Accounting merupakan seseorangmembantu tugas
Direktur Finance & Accounting yang memimpin Departemen
Accounting yang bertugas untuk membuat dan menyusun program
kerja atas sepengetahuan Direktur Finance & Accounting,
mengatur terlaksananya kegiatan bagian-bagian Departemen
Accounting sesuai dengan program kerja, memberikan arahan
kepada bawahan agar bawahan dapat bekerja sesuai dengan
prosedur dan standar yang ditetapkan. Menjaga dan mengamankan
dokumen kerja Departemen Accounting dari penyalahgunaan dan

15
penyimpangan oleh pihak institusi luar maupun individu-individu
yang tidak bertanggung jawab, bertanggung jawab atas terjadinya
segala penyimpangan dan kebocoran dokumen di Departemen
Accounting.

2.6 Budaya Perusahaan

A. 5S dan 5R di Laksana
CV Laksana sebagai salah satu perusahaan karoseri terbesar di
Indonesia tentunya memiliki program 5S yang akan terlihat bersih
dan teratur. berpikir keadaan yang berantakan akan
menyembunyikan masalah. Program 5S dipandang 8 sebagai usaha
untuk memunculkan masalah yang selama ini tersembunyi dari
para pemecah masalah (problem solver). Saat ini, program 5S telah
banyak diadopsi oleh berbagai industri di berbagai negara.
Popularitas 5S ini tak lepas dari kesuksesan industri Jepang yang
selama ini 10 memusatkan perhatiannya terhadap pengurangan
segala pemborosan (waste). 5S adalah landasan untuk membentuk
perilaku manusia agar memiliki kebiasaan (habit) mengurangi
pembororsan di tempat kerjanya. Program 5S pertama kali
diperkenalkan di Jepang sebagai suatu gerakan kebulatan tekad
untuk mengadakan pemilahan (seiri), penataan (seiton),
pembersihan (seiso), penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu),
dan penyadaran diri akan kebiasaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik (shitsuke). Masing-masing S
dalam 5S beserta penjelasannya dijelaskan di bawah ini:
1. Seiri (Ringkas)
Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu:
pemilahan barang yang berguna dan tidak berguna.
a) Barang berguna => Disimpan
b) Barang tidak berguna => Dibuang
Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag Strategy,
yaitu menandai barang-barang yang sudah tidak berguna

16
dengan label merah (red tag) agar mudah dibedakan dengan
barang-barang yang masih berguna. Barang-barang dengan
label merah kemudian disingkirkan dari tempat kerja.
Semakin ramping (lean) tempat kerja dari barang-barang
yang tidak dibutuhkan, maka akan semakin efisien tempat
kerja tersebut.
2. Seiton (Rapi) adalah langkah kedua setelah pemilahan,
yaitu: penataan barang yang berguna agara mudah dicari,
dan aman, serta diberi indikasi. Dalam langkah kedua ini
dikenal istilah Signboard Strategy, yaitu menempatkan
barang-barang berguna secara rapih dan teratur kemudian
diberikan indikasi atau penjelasan tentang tempat, nama
barang, dan berapa banyak barang tersebut 11 agar pada
saat akan digunakan barang tersebut mudah dan cepat
diakses. Signboard strategy mengurangi pemborosan dalam
bentuk gerakan mondarmandir mencari barang.
3. Seiso (Resik)
Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu:
pembersihan barang yang telah ditata dengan rapih agar
tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkungan serta
mesin, baik mesin yang breakdown maupun dalam rangka
program preventive maintenance (PM). Sebisa mungkin
tempat kerja dibuat bersih dan bersinar seperti ruang
pameran agar lingkungan kerja sehat dan nyaman sehingga
mencegah motivasi kerja yang turun akibat tempat kerja
yang kotor dan berantakan.
4. Seiketsu (Rawat)
Seiketsu adalah langkah selanjutnya setelah seiri, seiton,
dan seiso, yaitu: penjagaan lingkungan kerja yang sudah
rapi dan bersih menjadi suatu standar kerja. Keadaan yang
telah dicapai dalam proses seiri, seiton, dan seiso harus
distandarisasi. Standarstandar ini harus mudah dipahami,

17
diimplementasikan ke seluruh anggota organisasi, dan
diperiksa secara teratur dan berkala.

5. Shitsuke (Rajin)
Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri
akan etika kerja.
a. Disiplin terhadap standar
b. Saling menghormati
c. Malu melakukan pelanggaran Senang melakukan
perbaikan
B. Sat Dharma Laksana

Di dalam CV Laksana ada beberapa Sat Dharma Laksana


yaitu:
a. Laksana menjunjung tinggi disiplin kerja dan
kejujuran
b. Laksana adalah satu, satu tim 12
c. Laksana mengutamakan kompetensi dan
Profesionalisme dalam bekerja
d. Laksana berorientasi pada mutu
e. Laksana terbuka terhadap tantangan dan perubahan
jaman
f. Laksana ada karena pelanggan

18
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Sistem Produksi CV. Laksana Karoseri

Gambar 3.1 Peta Proses Operasi CV. Laksana Karoseri


Sumber: CV. Laksana Karoseri

19
3.2 Proses Produksi
Karoseri berasal dari bahasa Belanda Carrosserie adalah
rumahrumah kendaraan yang dibangun di atas rangka/chasis mobil atau
chasis khusus bus ataupun truk. Pada awalnya karoseri di Indonesia
menggunakan rangka kayu, yang dilapisi dengan plat logam tipis. Industri
ini berkembang dengan sangat pesat pada tahun 1970an, dan pada saat itu
banyak mobil penumpang ataupun minibus yang dibangun dari pickup,
termasuk juga pembuatan bus dari chasis truk. Sekarang hanya bus dan 21
truk yang banyak diproduksi oleh industri karoseri disampaing kendaraan
khusus seperti ambulans, pemadam kebakaran. Proses pembuatan body bus
di karoseri memiliki beberapa proses yang hampir semua karoseri terapkan
yang kali ini kami bagi menjadi 9 proses, mungkin dari beberapa karoseri
membuat sebuah proses yang lebih singkat atau lebih panjang lagi tetapi
secara general sama, sebagai berikut:
1. Preparation (Persiapan)
2. Framing (Pembuatan Rangka)
3. Plating (Pengeplatan)
4. Sandpaper Body (Ampkas Body)
5. Puty (Dempul)
6. Painting (Cat)
7. Triming (Interior) dan Finishing (Pengecekan terakhir)
8. Shower test dan Pre-delivery Inspection (Quality)
1. Preparation (Persiapan)
Proses ini merupakan proses penting dari sebuah pembuatan body
bus, dimana ketika chasis bus datang dari pemesan maka chasis wajib
di perlakukan khusus sebelum masuk ke sebuah "line procces Gambar
rangka bus seperti ditunjukan pada Gambar 3.10

20
Gambar 3.21. Rangka bus
Rangka Bus Sumber: google.com tahun 2022
2. Framing (Pembuatan Rangka Body)
Setelah proses preparasi siap maka chassis wajib melalui leveling
agar body bus tidak miring selanjutnya masuk ke proses pemasangan
rangka body (Frame) dan untuk proses penyambungan rangka body ke
chassis harus di las di atas clam chassis (bracket) karena chassis bus di
larang terkena pengelasan hal ini disebabkan dalam proses pengelasan
akan terjadi pemanasan pada logam, jika chassis utama mendapat
perlakuan panas maka struktur logam akan mempengaruhi kekuatan
dari chassis tersebut. kekakuan dari chassis tersebut.
3. Plating (Pengeplatan)
Setelah rangka bus selesai, maka dilakukan pengeplatan seperti
pada Gambar 3.22. Dalam proses pengeplatan yang menjadi fokus
utama adalah pada proses pengeplatan lambung kanan dan kiri karena
bagian ini yang bisa menjadi perhatian apakah produk tersebut baik
atau tidak.

Gambar 3.22 Proses Pengeplatan


Sumber: google.com tahun 2022

21
Sehingga pada pengeplatan bagian lambung ini digunakan sebuah
mesin dengan nama “Strech machine” yang berfungsi menarik plat
yang panjang dan menempelkanya rangka body sehingga plat bagian
lambung tidak bergelombang. Atau bisa juga dengan cara manual
dengan menggunakan tracker (otomotifnet.com)
a. Pemasangan Atap
Plat yang dipakai untuk atap menggunakan plat dengan
ketebalan 0.5 mm. Plat dibentuk melengkung sesuai desain
dengan menggunakan mesin CNC. Plat diangkat dengan
menggunakan katrol kemudian diletakkan diatas rangka roof,
tahap berikutnya adalah pengelasan bagian atas dan bawah plat
denganmenggunakan las titik (welding point).
b. Pemasangan cowl depan dan cowl belakang
Cowl depan dan belakang menggunakan bahan fiberglass
yang sebelumnya telah dicetak. Cowl yang sebelumnya telah
dipasangi rangka sehinggamemudahkan saat pemasangan
kebagian depan dan belakang body bus. Posisikan cowl depan
dan belakang dengan benar sesuai desain. Penyambungan
rangka cowl dengan menggunakan rivet, diameter lubang
rangka untuk pemasangan cowl adalah 5 mm.
4. Sandpaper Body
Seperti terlihat pada gambar 3.23 proses gosok body bus ini
merupakan proses pembersihan sebelum keproses dempul dan juga
proses pelapisan anti 25 panas dam anti karat pada rangka body
bus.

22
Gambar 3.23 Penggosokan Body Bus (newarmada.id)
Sumber: google.com tahun 2022
5. Puty (Dempul)

Gambar 3.24 Dempul Bus


Sumber: (newarmada.id)

Gambar 3.24 diatas adalah proses pendempulan bertujuan untuk


meratakan permukaan body bus yang tidak rata sehingga saat proses
painting, cat bisa tampak baik dan merata

23
6. Painting (Cat)

Gambar 3.25 Proses Pengecatan


Sumber : www.karoseri-id.com

Gambar 3.25 diatas merupakan hasil dari proses pengecetan


body bus. Proses ini paling penting untuk penampilan sebuah bus
itu sendiri, jika proses pengecetan baik maka bus akan terlihat
mewah atau mahal karena dari pengecetan ini bentuk bus sudah
mulai terlihat. Proses pengecetan biasanya melalui beberapa
tahapan yaitu epoxy line, dempul, sander line, primer coating, top
coating, cutting stiker line, vernis top coating, dan tahap yang
terakhir adalah poles.

7. Triming (Interior) dan finishing


Setelah proses pendempulan dan pewarnaan, selanjutnya
masuk pada proses Finishing, yaitu proses pemasangan AC dan
komponen elektrik interior seperti pemasangan speedometer dan
panel-panel di dalam bus. Setelah pemasangan tersebut maka
dipasanglah kaca-kaca pada seluruh bus dan lampu-lampu eksterior
bus seperti pemasangan lampu atas dan lampu belakang. Selain itu,
pada proses Finishing juga dipasangkan jok yang diproduksi oleh
divisi kerja Frame Jok di Karoseri Laksana.

24
Triming adalah proses pemasangan dari interior bus
dimanadari proses ini sangat penting karena pengerjaan interior bus
membutuhkan kerapian dalam pengerjaan.
Bus bisa dikatakan kelas ekonomi dan kelas eksekutif
tergantung dari isi dari isi dari interior bus tersebut dan pastinya
tingkat kerapian yang menjadi sorotan karena penumpang berada di
dalam bus pastinya melihat bagian-bagian dalam bustersebut.
Triming interior bus antara lain:
1. Plafon: terdiri dari plafon depan, belakang, dan juga
modulmodul plafon
2. Dinding kanan dan kiri
3. Bagasi
4. Pemasangan kaca
5. AC
6. Lighting
7. Dashboard
8. Seat, Rel Seat dan Karpet lantai
9. Audio Video
10. Door Trim

Gambar 3.26 Trimming

25
8. Shower Test dan Pre Delivery Inspection (Quality)
Merupakan proses pengecekan terakhir sebelum pengiriman
ke customer, proses pengecekan berupa dokumen dan
perlengkapan dari bus tersebut.
Setelah proses Finishing selesai, selanjutnya dilakukan
Shower Test, yaitu pekerjaan yang paling akhir dari proses
pembuatan Body bus. Pada proses ini dicek dari kebocoran air
dengan melakukan pengetesan dengan shower test, dari sini dapat
dilihat bagian mana yang bocor. Jika terjadi kebocoran maka
dilakukan perbaikan oleh karyawan lalu dicek kembali. Setelah
itu masuk pada PDI yaitu cara pembersihan bus dan pengecekan
total dari produk yang akan rilis. Di sini juga dilakukan uji coba
kendaraan pada test track.

Gambar 3.27 Rain Test


Sumber : www.youtube.com

3.3 Produk Yang Dihasilkan

Pada awalnya CV. Laksana mengeluarkan produk sebuah mobil


Mitsubishi T-120 mini, namun seiring perkembangan perusahaan, kini
CV. Laksana memproduksi bus berdasarkan pesanan customers. Saat ini
CV. Laksana memiliki desain-desain produk bus yang modern dan
mengikuti perkembangan jaman. Selain dapat memesan desain produk

26
yang sudah disediakan, customers juga dapat meminta permintaan khusus
untuk desain bus dari desain yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan
customer, contohnya seperti bus tipe Discovery yang diubah desainnya
untuk memenuhi permintaan konsumen untuk dijadikan bus BRT.
Produkproduk bus CV. Laksana dipergunakan sebagai angkutan dalam
kota, angkutan antar kota, bus pariwisata, dan bus kebutuhan khusus
lainnya. Ada 9 model bis yang merupakan desain produk bus yang saat
ini direkayasa oleh CV. Laksana.

a. All New Legacy Sky SR-1

All New Legacy Sky SR-1 merupakan model big bus yang
keluar pada tahun 2013. Model bus ini merupakan pembaruan dari
seri sebelumnya yaitu Legacy Sky SR-1 dengan perubahan pada
desain eksteriornya yaitu pada bagian headlamp dan rearlamp, desain
selendang yang diubah dimana desain yang sekarang memiliki pola
busur panah terbalik atau berlawanan dari sebelumnya. Dilengkapi
dengan interior yang memiliki fitur LegaLight, yaitu fitur lampu LED
di dalam interior bus dimana fitur ini tidak ada di seri sebelumnya.
Kapasitas kursi maksimum yaitu 47 kursi (2-2) dan 59 kursi (2-3).
Chassis yang digunakan hanya tipe rear engine atau chassis yang
memiliki mesin di bagian belakang. Berikut adalah desain eksterior
All New Legacy Sky SR-1.

Model All New Legacy Sky SR-1


Gambar 3.3a. Desain eksterior All New Legacy Sky SR-1

Sumber: CV. Laksana

27
b. Legacy Sky SR-2
Legacy SR-2 merupakan kelanjutan dari seri Legacy Sky
yang keluar pada tahun 2016. Dengan desain eksterior yang fresh
dengan menggunakan model headlamp dan rearlamp terbaru yang
berbeda dari buatan karoseri lain, memiliki model selendang yang
seperti huruf L mirip dengan desain Logo CV. Laksana, letak pintu di
depan dan di tengah bus, desain kaca samping dan belakang yang
terlihat menyatu. Dari segi interior Legacy Sky SR-2 juga memiliki
fitur LegaLight, dapat diberikan toilet di dalam bus, memiliki
kapasitas kursi maksimum yaitu 47 kursi (2-2) dan 59 kursi (2-3).
Berikut adalah desain eksterior Legacy Sky SR-2. Chassis yang
digunakan yaitu chassis dengan tipe rear engine. Berikut adalah
desain eksterior Legacy Sky SR-2.

Model Legacy Sky SR-2

Gambar3.3b. Desain eksterior Legacy Sky SR-2

Sumber: CV. Laksana

c. Legacy Sky SR-2 HD Prime


Legacy Sky SR-2 HD Prime dikeluarkan pada tahun 2016
untuk memasuki persaing model bus double glass. Secara umum
perbedaannya hanya terletak dari desain eksterior dimana kaca depan
dipisahkan oleh sekat sehingga menjadi double glass. Selain itu, seri
SR-2 HD Prime memiliki roof yang seolah-olah melayang karena
pilarpilar rangka diberi balutan cat warna hitam sehingga terlihat

28
menyatu dengan kaca, desain ini disebut flying roof yang merupakan
pertama di Indonesia, memiliki desain yang aerodinamis karena sisi
muka yang mundur ke belakang berbeda dari buatan karoseri lainnya.
Dari segi interior memiliki fitur LegaLight, memiliki kapasitas kursi
maksimum yaitu 47 kursi (2-2) dan 59 kursi (2-3), dan dapat diberi
toilet. SR-2 HD Prime menggunakan jenis chassis rear engine low
end seperti Hino RK dan Mercedes-Benz OH1526. Berikut adalah
desain eksterior Legacy Sky SR- 2 HD Prime.

Model Legacy SR-2 HD Prime

Gambar 3.3c. Desain eksterior Legacy Sky SR- 2 HD Prime

Sumber: CV. Laksana

d. Legacy SkySR-2 XHD Prime


Legacy Sky SR-2 XHD Prim e dikeluarkan pada tahun 2016 bersama
dengan seri SR-2 HD Prime untuk memenuhi permintaan pasar bus
double glass. Secara umum memiliki desain yang sama tetapi
memiliki perbedaan pada ukuran bus, dimana SR-2 XHD Prime lebih
tinggi dan lebih panjang dari seri SR-2 HD Prime. Dari segi interior
juga cenderung sama dengan seri SR-2 HD Prime, namun seri SR-2
XHD Prime dapat diberi tambahan smoking room, memiliki kapasitas
kursi maksimum 59 kursi, selain itu seri SR-2 XHD Prime memiliki
kapasitas bagasi yang lebih besar Chassis yang digunakan yaitu rear

29
engine premium seperti Mercedes-Benz 0500R atau Scania K360 IB
Opticruise.

Model Legacy Sky SR-2 XHD Prime


Gambar 3.3d. Desain eksterior Legacy Sky SR-
2 XHD Prime
Sumber: CV. Laksana

e. New Discovery & New Discovery BRT


New Discovery merupakan pembaruan dari seri Discovery
sebelumnya, yang dikeluarkan pada tahun 2016 yang disebut dengan
seri Discovery Facelift dimana terdapat pembaruan di bagian
headlamp yang sudah mengadopsi teknologi LED, memiliki grill
cukup lebar dibanding seri sebelumnya. Memiliki model selendang
yang sederhana dengan tulisan “Discovery”. Chassis yang digunakan
dapat menggunakan jenis rear engine dan front engine. Kapasitas
kursi maksimum yaitu 47 kursi (2-2) dan 59 kursi (2-3), dan sudah
memiliki fitur LegaLight.

30
Model New Discovery

Model New Discovery BRT

Model New Discovery dan Model New Discovery BRT

Gambar 3.3e. Desain eksterior New Discovery & New Discovery BRT

Sumber: CV. Laksana

f. All New Tourista

All New Tourista merupakan model bus medium yang


dikeluarkan pada tahun 2017 sebagai pembaruan dari seri produk
Tourista sebelumnya. Terdapat pembaruan besar pada sisi eksterior,
dimana seri Tourista sebelumnya memiliki model seperti All New
Legacy Sky SR-1 mini karena menggunakan model selendang yang
sama, sedangkan New Tourista memiliki model selendang yang
sederhana, desain headlamp dan rearlamp sama dengan model SR-2,

31
memiliki desain flying roof seperti desain SR-2 double glass. Sisi
interior sudah memiliki fitur LegaLight, dan memiliki kapasitas kursi
maksimum 31 kursi. Chassis yang digunakan jenis front engine yang
dapat menggunakan chassis dari Mitsubishi, Hino, dan Isuzu. Berikut
ini merupakan desain eksterior All New Tourista.

Model All New Tourista

Gambar 3.3f. Desain eksterior All New Tourista

Sumber: CV. Laksana

g. All New Nucleus


All New Nucleus merupakan produk baru yang dikeluarkan
tahun 2016. Jika seri Nucleus sebelumnya merupakan seri big bus,
maka seri All New Nucleus masuk dalam kategori medium bus yang
digunakan untuk transportasi dalam kota. Desain yang baru ini
memiliki konsep untuk bus BRT, dilengkapi pintu tengah swing ke
dalam yang memang diperuntukkan bus BRT. Desain headlamp
memiliki model seperti bus karoseri lain dan rearlamp tampil
menarik karena berbentuk huruf C dan dipadukan lampu sign
ditengahnya, dan pada bagian bawah terdapat penanda mundur
berbentuk bulat. Sisi samping dibuat sederhana dengan hanya
bertuliskan Nucleus pada selendang yang kecil. Bagian interior bus
memiliki fitur LegaLight, memiliki kapasitas kursi 31 kursi (2-2).
Desain All New Nucleus dapat diaplikasikan pada hampir semua

32
chassis bus medium dari Mitsubishi Fuso FE 84, Hino FB 130 dan
Isuzu NQR 71.

Model All New Nucleus


Gambar 3.3g. Desain eksterior All New Nucleus
Sumber: CV. Laksana
h. New Cityline 2
Sama seperti seri All New Nucleus, New Cityline 2 juga
memiliki desain yang digunakan sebagai BRT. New Cityline 2
merupakan jenis BRT Low floor entry atau berlantai rendah pertama
di Indonesia sehingga dapat memudahkan penumpang masuk tanpa
harus menggunakan halte BRT yang tinggi. Menggunakan pintu
tengah swing ke dalam, desain selendang sederhana dengan tulisan
New Cityline 2, dilengkapi dengan GPS, memiliki fitur LegaLight,
memiliki kapasitas kursi 25 kursi duduk dan 55 untuk penumpang
berdiri. Chassis yang dapat menggunakan chassis dari Mercedes-
Benz O 500 U 1726 atau Scania OC09 106 Selain low floor entry,
New Cityline 2 dapat disesuaikan untuk high floor entry.

33
Model New Cityline 2

Gambar 3.3h. Desain eksterior New Cityline 2

Sumber: CV. Laksana

Produk bus yang laris di pasaran yaitu produk seri Legacy Sky SR1
dan Legacy Sky SR-2 yang sering digunakan sebagai bus pariwisata dan
bus antar kota antar provinsi. Kemudian pada tahun 2017 ketika CV.
Laksana mengeluarkan seri baru dari Legacy Sky SR-2 yaitu HD Prime,
dan XHD Prime sekarang ini sudah memiliki banyak pesanan dari berbagai
PO untuk digunakan sebagai bus pariwisata dan bus antar kota antar
provinsi mengikuti tren bus doubleglass high deck. Selanjutnya proyek bus
kota juga memiliki konsumennya sendiri dengan kerja sama dengan
pemerintah daerah untuk memproduksi bus kota untuk digunakan sebagai
BRT seperti di Semarang, Jogja, dan Jakarta dengan menggunakan produk
bus All New Nucleus, City Line, dan Discovery yang dimodifikasi agar
sesuai untuk digunakan sebagai BRT.

34
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil laporan KKL adalah:


1. CV. Laksana adalah sebuah perusahaan karoseri bus yang berasal dari
Ungaran, Semarang, Jawa Tengah dan merupakan salah satu pembuat
Karoseri di Indonesia yang merakit berbagai macam badan bus.

2. Jenis-jenis produk bus yang di produksi perusahaan CV, antara lain


sebagai berikut.

a. Laksana Karoseri yaitu All New Legacy Sky SR-1 (2013)


b. Legacy SR-2 (2016)
c. Legacy Sky SR-2 HD Prime dan Legacy Sky SR-2 XHD Prime (2016)
d. New Discovery dan New Discovery BRT (2016)
e. All New Tourista (2017)
f. All New Nucleus (2016)
g. New Cityline 2
Produk bus yang laris di pasaran yaitu produk seri Legacy Sky SR-
1 dan Legacy Sky SR-2 dimana sering digunakan sebagai bus pariwisata
dan bus antar kota antar provinsi.

3. Proses pembuatan body bus di karoseri memiliki beberapa proses yang


panjang namun kami ringkas menjadi 9 proses, sebagai berikut:
a. Preparation (Persiapan)
b. Framing (Pembuatan Rangka)
c. Plating (Pengeplatan)
d. Sandpaper Body (Amplas Bodi)
e. Puty (Dempul)
f. Painting (Cat)
g. Triming (Interior) dan Finishing (Pengecekan terakhir)
h. Shower test dan Pre-Delivery Inspection (Quality)

35
4.2 Saran
Setelah penulis melakukan kegiatan KKL, maka penulis dapat memberikan
saran yang bisa menjadi pertimbangan CV. Laksana kedepannya, saran tersebut
sebagai berikut:
a. Para operator sadar akan keselamatan kerjanya maupun lingkungan kerjanya.
b. Perusahaan sebaiknya memberikan alat perlindung diri secara berkala dan
diadakan pengawasan secara lebih ketat akan kedisiplian operator memakai
APD yang lengkap.
c. Kurangnya kesadaran para pekerja akan keselamatan diri, sehingga
perlu dilakukan sosialisai akan bahaya kecelakaan kerja.
d. Proses pengerjaan operator seringkali tidak sesuai dengan list yang ada pada
setiap station, sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu waktu produksi
bus.

Selain itu, kami juga memberikan saran kepada pihak pelaksana KKL agar
kegiatan KKL lebih baik dari tahun ini dengan melaksanakan di beberapa PT
terkait dikarenakan apabila hanya 1 PT saja, pengalaman yang mahasiswa dapat
hanya sedikit dan untuk laporan akan mengalami kesamaan.

36
DAFTAR PUSTAKA

https://laksanabus.com/

https://id.wikipedia.org/wiki/Laksana_(perusahaan_karoseri_bus)
https://drive.google.com/drive/folders/1Xfl7pk527g8yTGj2VPsBmq2G4NLMDG_8

https://laksanabus.com/tentang_kami
https://dpmptspnaker.rembangkab.go.id/penerapan-5-s-dalam-pelatihan
(http://eprints.undip.ac.id/58917/2/Bab_II_Gambaran_Umum_Perusahaan.pdf).

https://laksanabus.com/Cityline-

https://id.wikipedia.org/wiki/Laksana_(perusahaan_karoseri_bus)

37
38

Anda mungkin juga menyukai