DISUSUN OLEH :
NIM : 171903101014
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN KERJA PRAKTIK
CV. LAKSANA KAROSERI
JL. RAYA UNGARAN, KM 24.9, UNGARAN,
SEMARANG, JAWA TENGAH
Tanggal 08 Juli – 24 Agustus 2019
Disusun oleh:
Nama : Farur Jamil
Nim : 171903101014
Jurusan : D-3 Teknik Mesin
Judul : PROSES PEMOGRAMAN MESIN CNC LASSER
CUTTING DNE 1530”
Mengetahui :
Kepala Departemen HRD Pembimbing Lapangan
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN KERJA PRAKTIK
CV. LAKSANA KAROSERI
JL. RAYA UNGARAN, KM 24.9, UNGARAN,
SEMARANG, JAWA TENGAH
Tanggal 08 Juli – 24 Agustus 2019
Disusun oleh :
Farur Jamil 171903101014
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Jember
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik ini. Laporan ini telah disusun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan Kerja Praktik ini dapat
memberikan manfaat terhadap pembaca.
NIM 171903101014
iv
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Dasar Teori ........................................................................................................26
4.1.1 Pertian Mesin Laser Cutting ......................................................................26
4.1.2 Cara Kerja Mesin Laser Cutting ................................................................27
4.2 Langkah Langkah & Proses CNC Laser Cutting DNE 1530 .......................28
4.2.1 Drawing (Design) ......................................................................................28
4.2.2 Procces ......................................................................................................28
4.2.3 Planning ....................................................................................................28
4.2.4 Programing................................................................................................28
4.2.5 Operator CNC Machine .............................................................................29
4.3 Perawatan pada Mesin CNC Laser Cutting DNE 1530 ................................29
4.3.1 Perawata Preventif .....................................................................................29
4.3.2 Perawatan Setelah Terjadi Kerusakan(Breakdown Maintenance) ............29
4.3.3 Perawatan Korektif(Corrective Maintenance) ..........................................29
4.4 Alat Bantu Pada saat Pengoperasian Mesin CNC .........................................30
4.4.1 APD(Alata Pelindung Diri) .......................................................................30
4.4.2 Sikat Baja ...................................................................................................30
4.4.3 Smith Tang ................................................................................................31
4.4.4 Palu ............................................................................................................31
4.5 Pembahasan Produksi Komponen CNC .........................................................32
4.5.1 Benda Ker ..................................................................................................32
4.5.2 Kerja Tahapan Proses Awal Pembuatan Suatu Komponen .......................33
vi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................42
5.2 Saran .................................................................................................................43
DAFTAR GAMBAR
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Rincian Waktu Kerja Karyawan CV. Laksana Karoseri ...................10
Tabel 4.1 Menghidupkan dan Mematikan Mesin CNC .......................................34
Tabel 4.2 Masalah Mesin CNC Laser Cutting DNE .............................................46
Laporan Kerja Praktik
CV. LAKSANA KAROSERI
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa mendapat pengalaman di dalam
suatu lingkungan kerja dan mendapat peluang untuk belajar dan berlatih
menangani permasalahan yang dihadapi suatu perusahaan, serta melaksanakan
studi banding antara teori yang diperoleh di dalam kelas dengan aplikasi di
lapangan / industri, selain itu kegiatan ini juga bertujuan supaya :
a. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan bus di CV.Laksana
Karoseri.
b. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan CNC T-plat bracket Bus.
c. Mahasiswa dapat mengetahui proses pemograman T-Plat Bracket Bus.
d. Mahasiswa dapat mengetahui proses pemasangan T-plat bracket bus.
e. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi nyata dalam suatu perusahaan.
1.4 Manfaat
Manfaat yang di dapat dari praktek kerja industri ini :
a. Mahasiswa dapat memahami proses pembuatan bus di CV.Laksana
Karoseri.
b. Mahasiwa dapat memahami proses pembuatan T-Plat Bracket Bus
c. Mahasiswa dapat memahami proses Prosese Pemograman CNC T-plat
Bracket.
d. Mahasiswa dapat memahami proses pemasangan T-Plat Bracket Bus.
e. Mahasiswa dapat memahami kondisi nyata dalam suatu perusahaan.
f. Mahasiswa dapat memahami bagaimana cara berkerja secara profesional
dalam dunia kerja.
3
4
5
operator antarkota lokal, operatur bus lokal, operator bus wisatawan lokal, dan
badan-badan pemerintah untuk International Cooporate. CV. Laksana Karoseri
juga sudah mulai mengikuti bus Asia Pasifik sejak 2009. Di tahun 2009 Laksana
mulai mengekspor produk ke Kepulauan Fiji dengan volume yang bertambah
setiap tahunnya. Laksana juga menerima beberapa sertifikat, diantaranya ISO
14001:2014 untuk Sistem manajemen lingkungan, ISO 9001:2008 untuk Sistem
Manajemen Mutu, OHSAS18001 untuk Kesehatan dan Manajemen Sistem
Keamanan-Persyaratan dan juga sertifikat Mercedes-Benz untuk pembuatan bus
dengan Chassis OH 1518 EII (2009), Good Design Indonesia 2018, Providing
ISUZU body builder type approval, 2ND winner favorite booth, 1th winner favorite
commercial vehicle dan OH 1526 EIII (2010). Sampai sekarang di tahun 2017,
CV. Laksana Karoseri mempunyai 1342 karyawan dengan Bapak Iwan Arman
sebagai Direktur Utama dan kedua anak beliau Bapak Stefan Arman sebagai
Direktur Teknik dan Alvin Arman sebagai Finance & Accounting.
DIREKTUR
UTAMA
PRODUCT PPIC
SALES AREA BARAT ENGINEERING
QUALITY CONTROL
ENGINEERING PROCESS
Suites class SR 2 DD
Gambar 2.6 Produk Bus CV. Laksana Karoseri
a. Legacy Sky
Legacy Sky merupakan salah satu produk CV. Laksana Karoseri yang
dikhususkan untuk bus–bus besar. Bus ini memiliki desain yang
memadukan konsep Eropa dan China. Selain itu bus ini memiliki eksterior
khas dengan LegaLight dan selendang yang tajam. Legacy sendiri ada 5
tipe yaitu Legacy, Legacy Sky SR-1, All New Legacy, Legacy Sky SR-2 HD
Prime, dan Legacy Sky SR-2 XHD Prime. Seri Legacy SR-1 adalah
pembaharuan dari seri Legacy yang sebelumnya dengan selendang pola
anak panah terbalik atau berlawanan dari yang sekarang. Sedangkan
Legacy Sky SR-2 XHD Prime merupakan penyempurnaan dan seri terbaru
dari seri–seri sebelumnya.
14
c. City Line
City Line adalah model bus yang didesain dan diproduksi khusus untuk
pelayanan di lingkungan bandara, karena di desain dengan deck yang lebih
rendah shingga memudahkan penumpang untuk naik dan turun dengan
lebih aman dan nyaman. City Line juga merupakan terobosan baru bagi
CV. Lakasna Karoseri Ungaran, dengan rancang bangun tanpa chassis
yang dikenal dengan monocoque baru pertama kali diterapkan oleh CV.
Laksana Karoseri Ungaran.
e. Legacy SR2 DD
Legacy SR2 DD merupakan produk bus Double Decker atau bus tingkat 2
lantai. Legacy SR2 DD mulai diluncurkan pada tahun 2018 oleh CV.
Laksana Karoseri, bus ini merupakan seri bus tertinggi yang ada di CV.
Laksana Karoseri. Legacy SR2 DD merupakan salah satu produk CV.
Laksana Karoseri yang di khususkan untuk bus-bus besar dengan rute
AKAP dengan kelas executive yang memiliki sleeping & meeting room.
Bus ini memiliki desain dengan konsep Eropa. Selain itu bus ini memiliki
eksterior khas dengan Legacy Light. Bus ini merupakan bus dengan
chassis Tronton.
b. Nucleus
Nucleus merupakan bus bertipe bus medium. Bus ini dapat menampung
penumpang hingga 31 orang. Bus ini sebagian fiturnya mengadaptasikan
dari bus Legacy Sky termasuk ukuran jendela yang lebih besar. Selain itu
bus ini juga cocok untuk beroperasi di jalan–jalan pedesaan.
a. Pra-chassis
Proses ini merupakan proses penting dari sebuah pembutan body bus,
dimana ketika chassis bus datang dari pemesan maka chassis wajib di
perlakukan khusus sebelum masuk ke sebuah "line procces". Karena dalam
proses pembuatan body bus akan banyak proses pengelasan maka beberapa
komponen bawaan chassis wajib dilepas untuk menghindari kontak,
terbakar, atau rusak karena proses tersebut, biasanya yang wajib dilepas
adalah baterai (accu), tangki BBM, setir, dan beberapa komponen elektrik
lainnya. Dan sebelum masuk ke proses selanjutnya perlu di persiapkan
19
c. Plating / Pengepatan
Setalah rangka bus jadi maka saatnya proses pengeplatan di semua sisi
Panel kanan/kiri, bagasi samping, dan roof. Untuk lantai terkadang ada yang
menggunakan plat ada yang menggunakan plywood / triplek tergantung
permintaan customer. Dalam proses pengeplatan yang menjadi fokus utama
adalah pada proses pengeplatan lambung kanan dan kiri karena bagian ini
yang biasa menjadi perhatian apakah produk tersebut baik atau tidak.
Biasanya yang menjadi penilaian adalah kerataan lambung karena jika
lambung tidak rata maka dalam proses dempul akan membutuhkan dempul
yang banyak. Sehingga pada pengeplatan bagian lambung ini di gunakan
sebuah mesin dengan nama "Strech machine" yang berfungsi menarik plat
yang panjang dan menempelkannya rangka body sehingga plat bagian
lambung tidak bergelombang. Atau bisa juga dengan cara manual dengan
menggunakan tracker.
20
d. Gosok Body
Proses gosok body bus ini merupakan proses pembersihan Body bus
sebelum ke proses dempul, cat dan juga proses pelapisan anti panas dan anti
karat pada rangka body bus.
e. Puty / Dempul
Proses pendempulan bertujuan untuk meratakan permukaan body bus
yang sebelum tidak rata menjadi rata dan menjadikan body terlihat
sempurna, sehingga saat proses painting, cat bisa tampak baik dan merata.
f. Pengecatan
Proses pengecatan body bus merupakan proses yang paling penting
untuk penampilan sebuah bus itu sendiri, jika proses pengecatan baik maka
bus akan terlihat mewah atau mahal karena dari pengecatan ini bentuk bus
sudah mulai terlihat. Proses pengecatan biasanya melalui beberapa `tahapan:
epoxy line, dempul lain, sander lini, primer coating, top coating, cutting
sticker line, vernis top coating, dan tahap yang terakhir poles agar proses
pengecatan berlangsung lebih cepat, kemudian masukan ke dalam sebuah
mesin pemanas / oven agar dapat segera beralih ke proses selanjutnya.
h. Shower Test
Merupakan proses pengecekan kebocoran pada rangka body bus yang
sudah di finishing pada shower test ini bus diberikan air seperti diberikan
simulasi hujan biasanya hingga 4 jam jika proses ini berhasil dilanjutkan ke
proses selanjutnya, jika pada proses ini gagal akan ada maintenance yang
harus di lakukan tergantung dari bagian apa yang harus di maintenance.
i. PDI / Pre Delivery Inspection
Merupakan proses pengecekan terakhir sebelum pengiriman ke
customer, proses pengecekannya adalah dokumen dan perlengkapan dari
bus tersebut yang sudah di siapkan sedemikian rupa sebelum di terima oleh
customer.
22
Stefen Arman
Direktur
Teknik
Steering
Comitte
Hariyono
Manager
Preparation & B&R
Elham Basori
Kepala Bagian
Komponen & Jok
Khaerun
Supervisor
KOORDINATOR KOORDINATOR
OFFICE
AREA PB AREA P
Ali Makruf
Sutrisno Yasir
\
Foreman
Foreman Foreman
23
24
3.2.4 Supervisor
Dalam sebuah perusahaan yang sehat dan bertumbuh maju, biasanya
dibutuhkan seorang Supervisor. Peran seorang Supervisor dibilang cukup penting
karena secara hurufiah tugas Supervisor adalah sebagai pengawas dan pengarah.
Secara struktur jabatan Supervisor ini berada di antara manajer dan staf pelaksana.
Seorang supervisor dituntut untuk mampu bertindak sebagai jembatan antara
25
pencetus gagasan yaitu manajer dan staf pelaksana atau staf bawah. Hal ini
tidaklah mudah, karena sering kali seorang supervisor terkadang bekerja turun ke
lapangan untuk mengecek dan melaksanakan perencanaan yang sudah dibuat oleh
manajernya.Dibutuhkan komunikasi dan kerja sama yang baik antara manajer dan
supervisor. Terkadang tidak semua supervisor mempunyai staf pelaksana yang
bekerja di bawahnya, yang membuat seorang supervisor harus bekerja dengan
teliti dan sabar. Ini adalah kesempatan bagi seorang supervisor untuk belajar.
Karena perkembangan pekerjaannya biasanya di dalam dan di luar perusahaan.
Selain bertanggung jawab kepada manajer, supervisor juga bertanggung jawab
memastikan staf yang bekerja di bawahnya bekerja dengan baik.
3.2.5 Foreman
Foreman bertanggung jawab untuk melaksanakan pengaturan pengontrolan
dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia,bahan baku,bahan jadi,bahan
setengah jadi dan mesin – mesin produksi didalam wilayah tanggung jawabnya
untuk memaksimalkan efiensi meminimalkan biaya dan memenuhi standard
kebutuhan pelanggan.
Laporan Kerja Praktik
CV. LAKSANA KAROSERI
26
27
4.2. Langkah-langkah & Proses Mesin CNC Laser Cutting DNE 1530
Terdapat enam langkah penting di dalam proses kerja mesin CNC Laser
Cutting, yaitu sebagai berikut :
4.2.1 Drawing (Design)
Langkah awal dalam proses laser cutting adalah gambar teknik suatu produk
part atau komponen yang akan diproduksi. Dalam hal ini gambar teknik dibuat
dan disediakan oleh bagian Engineering Design yang membuat technical drawing
dari suatu bus yang akan di produksi. Gambar teknik akan tersedia dalam bentuk
assembly dan komponen digambar kerja berbentuk file CAD, proses desain
dengan software Autodesk Inventor.
4.2.2 Procces
Proses produksi suatu komponen tidak langsung berjalan setelah desain
gambar kerja tersedia, karena spesifikasi material dan ukuran belum tentu sesuai
dengan produk jadinya, dalam hal ini bagaian Engineering Procces yang akan
membuat sample suatu komponen dengan ujicoba assembly pada rangkain
komponen tersebut agar dapat dievaluasi kedepan nya, apabila sesuai akan
dilakukan finalisasi untuk dapat diproduksi massal.
4.2.3 Planning
Langkah perencanaan ini yang menentukan seberapa banyak produksi suatu
desain komponen, berdasarkan dari data jumlah dan jenis yang akan diproduksi.
Pada bagian ini dijelaskan detail langkah pengerjaan suatu komponen dari awal
hingga selesai. Planner adalah orang bertugas membuat perencanaan, mereka juga
menditribusikan SPK (Surat Perintah Kerja) ke bagian preparation (komponen),
Line A, Line B (Pengelasan) untuk ditindak lanjuti proses produksinya.
4.2.4 Programming
Bagian pemograman ini bertugas mengkonversikan dan menata desain suatu
komponen yang berbentuk CAD menjadi format yang sesuai dengan mesin CNC
Laser Cutting DNE 1530. Programmer adalah orang yang bertugas dibagian ini,
dengan mengolah desain CAD dan dimasukan di software masing-masing mesin.
29
File desain yang telah di proses di software bawaan mesin lalu dikirimkan ke
mesin dengan format yang dapat dibaca oleh mesin tersebut.
4.2.5 Operator CNC Machine
Selanjutnya operator mesin CNC mengeksekusi dari program yang telah
dibuat dan akan menghasilkan potongan – potongan sesuai program.
4.4. Alat Bantu Pada Saat Pengoperasian Mesin CNC Laser Cutting DNE
1530
4.4.1 APD (Alat pelindung diri)
Alat bantu yang harus wajib dipakai agar terhindar dari kecelakaan dan
memberikan keselamatan dari proses penggunaan Mesin CNC Laser Cutting DNE 1530
Contohnya; (Kaca Mata, Wearpack, Sepatu Safety, Sarung Tangan)
4.4.4 Palu
Pada saat selesai pemotongan, pelepasan benda kerja yang sulit
dilepaskan biasanya operator menggunakan palu untuk melepasnya dan
apabila benda kerja tidak terpotong secara maksimal palu digunakan untuk
memukul benda kerja agar terlepas dari plat yang menempel.
ENGINERING DESAIGN
ENGINERING PROCESS
PREPARATION
PROGRAMMER PLANNER
HEAD DIVISION
SUPERVISOR FOREMAN
OPERATOR
34
4.5.3. SOP Menghidupkan & Mematikan Mesin CNC Laser Cutting DNE 1530.
Tabel 4.1 Menghidupkan Mesin dan Mematikan CNC DNE Laser Cutting
NO Menghidupkan Mesin Mematikan Mesin
4.5.4. Gambar Rancangan Benda Kerja Tahapan Proses Awal Pembuatan Suatu
Komponen
Apl CypCut
4.5.7. Masalah yang ada pada proses produksi mesin Mesin CNC Laser Cutting
DNE 1530
Masalah – masalah yang ada pada proses produksi Mesin CNC Laser
Cutting DNE 1530 yaitu:
Tabel 4.2 Masalah mesin CNC Laser Cutting DNE
No. Masalah Penyebab Penyebab
1 Nozzle laser mesin Tekanan udara dari Tunggu kompresor
tidak dapat berjalan kompresor kurang (< hidup hingga
dan tidak dapat 4 bar) menyuplai udara
memotong benda bertekanan yang
kerja walaupun laser dibutuhkan mesin.
hidup.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Industri merupakan salah satu program yang dibuat oleh
Universitas Negri Jember sebagai lembaga Pendidikan Teknik Mesin yang
bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa serta memberikan gambaran
dunia kerja atau industri.
Kesimpulan dari kegiatan magang industri yang telah dilakukan oleh penulis
adalah sebagai berikut:
1. Dalam pembuatan suatu komponen sebuah bus diperlukan mesin yang dapat
mempermudah serta mempercepat proses pengerjaan komponen, salah satu
mesin yang digunakan adalah Mesin CNC Laser Cutting DNE 1530
2. Penggunaan Mesin CNC Laser Cutting DNE 1530 membutuhkan sebuah
gambar kerja dan juga program tidak membutuhkan G-code untuk
menjalankan proses arah pemotongan oleh Laser Head dari mesin tersebut.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan komponen tergantung dari
banyak nya komponen yang dihasilkan dalam satu lembar plat dan tingkat
kesulitan pemotongan dari komponen terkait, seperti seperti bentuk
komponen maupun ketebalan bahan yang dibutuhkan.
4. Masalah-masalah yang terjadi pada proses produksi komponen
menggunakan Mesin CNC Laser Cutting DNE 1530 dapat di minimalisir
dengan mencermati ketentuan pada mesin dan juga pengetahuan yang
dimiliki oleh programmer daan operator Mesin CNC Laser Cutting DNE
1530.
42
43
Laporan Kerja Praktik
CV. LAKSANA KAROSERI
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran yang dapat
dijadikan referensi pembuatan komponen dapat berlangsung lebih baik lagi di
mana yang akan datang dari kegiatan magang yang telah dilaksanakan di CV.
Laksana Karoseri, yaitu :
1. Dalam mengoperasikan sebuah mesin, sebaiknya operator diberikan
pelatihan terlebih dahulu tentang mesin yang di dapat, agar apabila terjadi
kendala sewaktu – waktu pada mesin tersebut, operator dapat memegang
dan mengatasi masalah yang terjadi dan tidak menghambat waktu produksi.
2. Penggunaan kelengkapan K3 harus digunakan secara baik dan benar untuk
mengurangi adanya kecelakaan kerja baik ringan maupun berat dan para
operator juga harus memperhatikan aturan yang berlaku di industri agar
terciptanya suasana kerja yang nyaman dan tentram.
3. Dalam pengerjaan suatu benda pada sebuah plat, proses nesting sangat
penting untuk diperhatikan agar proses produksi lebih efisien waktu dan
juga bahan yang digunakan serta dapat mengurangi limbah plat yang tidak
terpaikai.
4. Perlunya dibuatkan buku catatan yang berisi ketentuan – ketentuan pada
proses produksi yang bersumber dari Buku Manual Mesin CNC Laser
Cutting DNE 1530 agar dapat memudahkan programmer dan operator
dalam melakukan pekerjaannya.
Demikian laporan ini dibuat, praktikan berharap agar laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan laporan ini dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
Pratik industri yang sudah dilaksanakan selama 45 hari oleh mahasiswa teknik
mesin.
Laporan Kerja Praktik
CV. LAKSANA KAROSERI
DAFTAR PUSTAKA
x
Laporan Kerja Praktik
CV. LAKSANA KAROSERI
LAMPIRAN
xi