Oleh :
Ihsan Maulana
NIM : 2111161034
2019
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
Oleh :
Ihsan Maulana
NIM : 2111161034
Fakultas Teknik
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah diterima, disetujui, dan disahkan
menjadi syarat menyelesaikan mata kuliah praktek kerja lapangan
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II/ SPL
Wirawan Piseno,ST.,MT
Untuk belajar
Cinta
Kesetiaan
cita-citaku.
Para Dosen yang selalu membimbing dan mendidik ku hingga bisa menjadi
seperti ini
Terimakasih
LEMBAR PERNYATAAN PENULISAN LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan Praktek Kerja
Lapangan ini adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri tidak ada pekerjaan orang
lain yang saya gunakan tanpa menyebarkan sumbernya.
Materi dalam laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak/belum pernah disajikan/
digunakan sebagai bahan untuk makalah tugas akhir/ laporan Kerja Praktek
Lapangan lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya
menggunakannya.
Saya memahami bahwa laporan Praktek Kerja Lapangan yang saya kumpulkan ini
dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiarism.
Yang menyatakan,
Ihsan Maulana
NIM. 2111161034
Mengetahui ,
ABSTRAK
berkembang dengan pesat dan semakin lama semakin maju, untuk itu sebagai
seorang yang akan berkerja diruang lingkup teknik mesin harus bisa
dalam pembuatan suatu produk tertentu dengan meleburkan berbagai logam diatas
Berkaitan dengan hal tersebut laporan ini menjelaskan tentang proses pembuatan
pengecoran dimana terdapat berbagai faktor yang ada didalamnya. Metode yang
digunakan adalah studi kasus yang dilakukan di CV. Surya Pratama Logam.
ABSTRACT
and increasingly more advanced, for that as a person who will work in the scope
engineering field. One area that is developing in the manufacturing process is the
particular product by melting various metals above the point of realization then
poured into the mold that has been made. In this regard, this report explains the
This process is carried out to learn various things about the casting method
where there are various factors in it. The method used is a case study conducted at
documentation and some references related to the process carried out. It is hoped
that it can be developed and broaden the horizons for the readers so that in the
Keywords: Casting
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur khadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat kepada kita
kepada :
UNJANI
dibagian Produksi yang telah membantu dalam praktek kerja lapangan ini.
5. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu ikhlas dan penuh dengan kesabaran
membesarkan, mendoakan dan mendidik hingga saat ini. Bapak dan Ibu
Masih banyak kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada laporan ini, baik
dari segi penulisan maupun penyajiannya. Oleh karenanya saran dan kritik yang
Penulis
viii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1 Dua macam bentuk cetakan (a) cetakan terbuka, (b) cetakan tertutup ........27
Gambar III.2 Alat dan Bahan yang digunakan pada proses pengecoran ...........................29
Gambar III.3 Belahan pola diletakan di atas papan cetakan, drag siap untuk diisi pasir ...31
Gambar III.4 Drag telah dibalik dan pasangan belahan pola diletakkan di atasnya. Cup
Gambar III.5 cetakan telah siap pakai lengkap dengan inti ..............................................32
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
berkembang dengan pesat dan semakin lama semakin maju, untuk itu sebagai
seorang yang akan berkerja diruang lingkup teknik mesin harus bisa
belajar dan terjun langsung kedunia kerja yang nyata, untuk mencetak tenaga
pada suatu perusahaan yang sesuai dengan program studi masing-masing. Hal ini
Dari sekian banyak yang dipelajari didunia teknik mesin salah satu
yang telah mendukung pembuatan suatu benda yang baik, berkualitas dan
manufaktur, pengertian dari pengecoran logam itu sendiri adalah suatu teknik
15
16
kemudian dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli
berbentuk rumit baik logam ferro maupun logam non ferro mulai dari yang
cetakan tidak permanen, dan cetakan permanen. Contoh dari cetakan non
sebagai bahan cetakan. Sedangkan untuk cetakan permanen biasa terbuat dari baja
yang memiliki titik lebur lebih tinggi dari material besi cor yang dituangkan.
hanya dapat digunakan satu kali dalam pembuatannya. Berdasarkan latar belakang
diatas, penulis membuat laporan kerja praktek (KP) yang berjudul “Proses
di CV. Surya Pratama Logam”. Dengan dibuatnya laporan tersebut semoga dapat
memberikan ilmu tambahan atau wawasan bagi para pembaca dan dapat
I.2 Tujuan
dibidang teknik.
Adapun batasan masalah yang dibahas dalam penulisan laporan agar tidak
rongsokan.
Pelaksanaan praktek kerja industri ini dilakukan disalah satu badan usaha
milik pribadi yaitu industri pembuatan proses pengecoran tepatnya di CV. Surya
18
Pratama Logam yang berada di Jalan Raden Ganda No. 95, Sukaraja, Cicendo,
Sedangkan untuk waktu pelaksanaan kegiatan praktek kerja industri ini telah
Adapun sistematika yang dipakai dalam penulisan laporan kerja praktek ini antara
lain:
BAB I Pendahuluan
waktu dan tempat kerja praktek, sistematika penulisan, dan metode pengumpulan
data.
Berisi tentang materi-materi yang berkaitan dengan topik yang dibahas dari
bidang teknik yang diambil yaitu pengecoran logam non permanen di CV. Surya
Pratama Logam.
Berisi tentang kesimpulan dan saran tentang kerja praktek yang sudah
dilakukan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang daftar dari sumber yang dikutip pada teori dasar yang ditulis
dilaporan.
LAMPIRAN
Pratama Logam.
Dalam penulisan laporan praktek kerja ini, memerlukan data-data yang akan
di lakukan adalah :
1. Observasi
Pratama Logam.
2. Wawancara
seluruhnya atau bertanggung jawab secara soldier, dengan satu orang atau lebih
CV. Surya Pratama Logam merupakan suatu badan usaha bisnis yang
yaitu suatu kegiatan bisnis yang berkaitan dalam soal peleburan logam,
pencetakan produk yang diinginkan, dan lain-lain. Dengan produk logam yang
dihasilkan baik dari bahan alumunium, kuningan, timah, tembaga, besi dan
lainnya.
Berkat kerja sama tim, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab yang baik
waktu menjadi perusahaan yang solid dan mampu menjalin hubungan kerja atau
Dengan sistem pengelolaan yang sangat efisien dan efektif terhadap waktu
maka CV. Surya Pratama Logam terus berusaha meningkatkan hasil-hasil produk
20
21
(Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan perkerjaan yang ada pada CV. Surya Pratama Logam yaitu masuk
pada pukul 08.00 WIB sampai pada pukul 16.00 WIB dari hari senin hingga
permesinan, proses pengelasan, dan lain sebagainya. Bagi mahasiswa yang kerja
praktek dapat menekuni dan menyesuaikan perkerjaan apa yang akan di kerjakan/
laksanakan.
kerja. Struktur organisasi selalu tergantung pada luasnya bidang pekerjaan, dalam
struktur organisasi akan terlihat jelas karena digambarkan dalam badan organisasi
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
BENDAHARA
PRODUKSI
(SPL, 2005)
23
Tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh para pengurus CV. Surya Pratama
1. Direktur
2. Bendahara
3. Seksi SDM
karyawan.
Sejak awal berdirinya perusahaan ini dengan nama CV. Surya Pratama
Logam dan juga sebagai perusahaan yang ingin selalu berkembang maka CV.
24
Surya Pratama Logam ini tentunya memiliki visi dan misi untuk menjalankan
aktivitas usahanya, maka visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut :
II.5.1 Visi
Adapun visi yang dibuat oleh prusahaan CV. Surya Prtama Logam
antara lain :
lainnya.
II.5.2 Misi
Adapun misi yang dibuat oleh perusahaan CV. Surya Pratama Logam
antara lain :
produk
5. Proses Pendempulan.
6. Proses Pengecetan.
mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk dimana bahan tersebut
dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan sebuah produk yang
dari material tertentu seperti: kuningan, alumunium, besi cor, dan lainnya.
BAB III
Masalah adalah suatu deviasi antara yang seharusnya terjadi dangan suatu
tentang kontrol kualitas suatu bahan hasil pengecoran non permanen yaitu
menggunakan pasir sebagai bahan cetakan dan menggunakan bahan scrap seperti :
piston bekas, alat rumah tangga yang sudah tidak terpakai, dan barang rongsokan
lainnya yang akan digunakan untuk pembuatan produk fan FA-5. Penulis memilih
mengambil analisa masalah mengenai proses pembuatan produk fan FA-5 ini
dikarenakan apa yang diterapkan di CV. Surya Pratama Logam tidak semuanya
sesuai dengan teori dimana memiliki cara tersendiri dalam membuat suatu produk
mengandung alumunium sebagai bahan yang akan diolah menjadi suatu produk
yang diinginkan.
gaya gravitasi atau gaya lain kedalam suatu cetakan, kemudian dibairkan
26
27
2. Pembuatan cetakan
a. untuk cetakan terbuka (lihat gambar 2.1.a) logam cair hanya dituang
b. untuk cetakan tertutup (lihat gambar 2.1.b) logam cair dituang hingga
Gambar III.1 Dua macam bentuk cetakan (a) cetakan terbuka, (b) cetakan
b) membersihkan permukaan,
A. Alat-alat
1. Pemberat
2. Penumbuk
3. Palu
4. Ladel
5. Sekop
6. Tungku
7. Frame cetakan
8. Model/ pola
9. Blower
10. Thermometer
11. Inti/core
12. Kuas
29
B. bahan-bahan
1. Pasir silica
2. Bentonit
3. Air
4. Scrap
5. Solar
6. Oli
7. Talc
Gambar III.2 Alat dan Bahan yang digunakan pada proses pengecoran
(Dokumentasi Pribadi)
cetakannya.
1. Siapkan pasir silica murni 77% - 90%, bentonit 8% - 15%, dan air 2% -
2. Buatlah model/ pola sesuai bentuk yang akan dicetak dari kayu, logam,
dll dengan ukuran lebih besar untuk menghindari penyusutan pada saat
pendinginan
drag. Siapkan papan cetakan dilantai lalu letakan frame cetakan, dan
4. Masukan pasir yang sudah dicampur tersebut sampai frame cetakan drag
menjadi padat.
31
5. Setelah cetakan bagian drag selesai, lalu dibalik dan papan cetakan
kedalam cetakan, lalu isi pasir sampai penuh sambil di tumbuk supaya
cetakan menjadi .
7. Setelah cetakan bagian drag dan cup sudah selesai, cetakan drag dan cup
Gambar III.3 Belahan pola diletakan di atas papan cetakan, drag siap untuk
Gambar III.4 Drag telah dibalik dan pasangan belahan pola diletakkan di
atasnya. Cup siap diisi pasir (Amstead, Ostwald, & Begeman, 1985).
Gambar III.5 cetakan telah siap pakai lengkap dengan inti (Amstead,
dipakai kembali karena pasir tersebut harus di uji berkala untuk mengetahui
2. Kekuatan. Pasir harus memiliki gaya kohesi, kadar air dan lempung.
3. Ketahanan terhadap suhu tinggi. Pasir harus tahan terhadap suhu tinggi
tanpa melebur.
4. Ukuran dan bentuk butir. Ukuran butiran pasir harus sesuai dengan sifat
Begeman, 1985).
1. Dapat mencetak bentuk yang kompleks, baik bentuk bagian luar maupun
bagian dalam
3. Dapat mencetak produk yang sangat besar, lebih berat dari 100 ton
34
coran yang baik maka semuanya harus direncanakan dan dilakukan dengan
cacat. Cacat yang terjadi pada coran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain :
35
2. Lubang-lubang
3. Retakan
4. Permukaan kasar
5. Salah alir
6. Kesalahan ukuran
8. Deformasi
Cacat ekor tikus merupakan cacat dibagian luar yang dapat dilihat
36
dengan mata. Bentuk cacat ini mirip seperti ekor tikus, yang diakibatkan
permukaan yang diakibatkan oleh pasir cetak yang tererosi. Bentuk cacat
ekor tikus dan kekasaran yang meluas dapat dilihat dibagaian bawah.
(UNY, 1964)
Penyebab cacat ekor tikus atau kekasaran yang meluas disebabkan oleh berbagai
2. Cacat lubang-lubang
(UNY, 1964)
3. Cacat Retakan
(UNY, 1964)
40
bila perlu.
kasar. Cacat ini dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain : cetakan
Bentuk, penyebab dan pencegahan cacat permukaan kasar dapat dilihat pada
tabel berikut.
41
(UNY, 1964)
Cacat salah alir dikarenakan logam cair tidak cukup mengisi rongga
(UNY, 1964)
4. Aliran logam cair tidak seragam akibat sistim saluran yang jelek.
pola. Pola yang di buat untuk membuat cetakan yang ukurannya tidak
sesuai dengan ukuran coran yang diharapkan. Selain itu kesalahan ukuran
pola dengan teliti dan cermat. Menjaga cetakan tidak mengembang dan
ukuran pola sesuai dengan penyuutan logam yang terjadi saat pembekuan.
dan pencegahan cacat inklusi dan struktur tidak seragam dapat dilihat
(UNY, 1964)
46
8. Deformasi
Bentuk, penyebab dan pencegahan cacat deformasi dapat dilihat pada tabel
(UNY, 1964)
47
Cacat-cacat tak tampak merupakan cacat coran yang tidak dapat dilihat oleh
mata. Cacat-cacat ini berada dalam coran sehingga tidak kelihatan dari
permukaan coran. Salah satu bentuk cacat tak tampak adalah cacat struktur butir
terbuka. Cacat ini akan membentuk seperti pori-pori dan kelihatan setelah
dikerjakan dengan mesin. Bentuk cacat struktur butir terbuka dapat dilihat pada
gambar berikut.
(UNY, 1964)
Penyebab cacat ini adalah komposisi kadar C, Si dan P yang tidak sesuai.
Pencegahan cacat ini adalah dengan merencanakan logam coran dengan kadar C,
Logam ini pada saat proses yang dilakukan dalam pengecoran pembuatan produk
Mulai B A
Cairan logam
Dokumen
di dalam
SOP yang ada
cetakan
Model/pola Pembongkaran
produk di dalam
cetakan
Cetakan Tidak
Quality Control
(QC)
Peleburan/
mencairkan logam Ya
Aluminium
Proses machining/
Finishing
Logam Cair
Produk
Penuangan logam
Aluminium cair ke
dalam cetakan
Selesai
B A
dokumen Standart Operasi Produk (SOP) yang ada supaya produk tersebut tidak
digunakan seperti tungku, ladel, palu, sarung tangan, sekop, frame cetakan,
blower, thermometer, penumbuk, pasir silica, bentonit, air, aluminium, solar, oli,
talc, dll.
model/ pola yang sesuai dengan benda yang akan dicetak yang terbuat dari logam
menghindari penyusutan pada saat proses pengecoran dan sesuai dengan produk
(Dokumentasi Pribadi)
1. Diawali dengan pembuatan adonan pasir cetak yang terdiri dari pasir
silica, bentonit, dan air lalu di aduk sampai merata dan membuat pasir
tersebut dapat dibentuk dengan tekstur yang baik dimana produk yang
dilantai lalu letakan frame cetakan, dan model/ pola yang sudah dibuat.
(Dokumentasi Pribadi)
3. Masukan pasir yang sudah dicampur tersebut sampai frame cetakan drag
menjadi padat.
51
(Dokumentasi Pribadi)
4. Setelah cetakan bagian drag selesai, lalu dibalik dan papan cetakan
(Dokumentasi Pribadi)
52
cairan sudah penuh, lalu isi pasir sampai penuh sambil di tumbuk supaya
(Dokumentasi Pribadi)
6. Setelah cetakan bagian drag dan cup sudah selesai, cetakan drag dan cup
antara cetakan atas dan bawah agar sesuai dengan bentuk dari produk.
(Dokumentasi Pribadi)
53
(Dokumentasi Pribadi)
peleburan logam cair dengan memasukan bahan aluminium dari scrap yang
dikumpulkan kedalam tungku sampai mencair dengan suhu sekitar 500℃. Untuk
(Dokumentasi Pribadi)
54
cetakan yang sudah dibuat. Pastikan ketika proses penuangan dilakukan dengan
cepat dan sesuai dengan takaran hingga memenuhi ruang cetakan yang sudah
buat, agar hasil dari proses pengecoran logam sesuai dengan yang diinginkan.
(Dokumentasi Pribadi)
Setelah pemasukan logam cair kedalam cetakan, lalu tunggu hingga logam
mendingin hingga padat agar hasil dari produk tidak gagal atau mengalami
kecacatan.
55
(Dokumentasi Pribadi)
cetakan pasir.
(Dokumentasi Pribadi)
56
(Dokumentasi Pribadi)
Apabila pada proses quality control hasil tidak sesuai standart, maka
barang tersebut akan di lebur kembali dalam tungku hingga hasilnya sesuai
dengan standart. Dan apabila hasilnya sesuai standart, maka tahap terakhir adalah
proses finishing.
Dari hasil produk Fan FA-5 menggunakan proses pengecoran pasir basah
terdapat cacat ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang meluas yang mungkin
Tetapi cacat ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang meluas tersebut
pelebuan kembali.
BAB IV
IV.1. Kesimpulan
a. Lakukan proses cutting untuk cacat ekor tikus dan bagian yang tidak rata
58
59
5. Penyusutan
6. Barang yang tidak memenuhi standard dan gagal akan dileburkan kembali
IV.2. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan penulis dalam kerja praktek yang
dilakukan yaitu :
Jenderal Achmad Yani karena agar sesuai dengan jadwal yang sudah
SPL. (2005). Pengecoran Logam dan Proses Permesinan. Bandung: CV. Surya
Pratama Logam.
UNY. (1964, Mei 21). 129-138. Retrieved Agustus 15, 2019, from Staff site
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048523/pendidikan/11.+Cacat+coran+
dan+pencegahannya.pdf
60
LAMPIRAN
1. Dokumentasi
61
62
Alat dan Bahan yang akan Bentuk pola cetakan bagian drag
digunakan untuk membuat produk dan cup