Disusun Oleh :
ZIDANE KHULUD KAUTSAR
1610631140159
Disusun Oleh :
ZIDANE KHULUD KAUTSAR
1610631140159
Pada hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Industri
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KERJA PRAKTIK
Menyatakan
Bahwa laporan Kerja Praktik ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik yang berjudul
“OPTIMALISASI PREVENTIVE MAINTENANCE DALAM IMPLEMENTASI
MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (MMS) DI DEPARTEMEN
PRODUKSI UANG KERTAS PERUM PERURI KARAWANG” yang
dilaksanakan pada tanggal 15 Januari sampai dengan 15 Februari di bagian
Departemen UTAS (Uang Kertas). Di Perusahaan Umum Percetakan Uang
Republik Indonesia (Perum PERURI) Karawang.
Dengan diadakannya Kerja Praktik, Mahasiswa/I diharapkan mampu
mencapai tujuan yang diinginkan, diantaranya Mahasiswa/I mampu mengenal
dunia kerja dan mampu menerapkan materi dan praktik yang sesungguhnya serta
dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia kerja/industri.
Semoga dengan diadaknnya kerja praktik ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis selaku
s elaku mahasiswa dan umumnya bagi kita semua. Penulis menyadari
bahwa laporan kegiatan kerja praktik
praktik ini masih banyak kekurangan dan masih jauh
dari kata sempurna, baik dalam bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu,
penulis memohon kepada semua pembaca yang membaca laporan ini untuk
memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa
yang akan datang.
Penulis
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya yang telah memperkenankan
kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan kerja praktik.
Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari sebagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
Akhir kata penulis berharap semoga laporan kerja praktik ini bermanfaat
khususnya bagi saya selaku penulis dan umumnya bagi semua yang membaca
laporan kerja praktik ini.
Karawang, 15 Februari 2019
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
3.6 Jenis – Jenis Preventive ......................
..............................................
..........................................
.................. 44
3.7 Konsep Keandalan (Reability
Reability)) ...........................................
......................................................
........... 45
3.7.1 Definisi Keandalan ............................................
..............................................................
.................. 45
3.7.2 Fungsi Keandalan ......................
..............................................
..........................................
.................. 46
3.7.3 Fungsi Laju Kerusakan .............................................
........................................................
........... 46
3.7.4 Data Pengamatan ...............................................
.................................................................
.................. 47
3.7.5 Maintabilitas ......................
..............................................
................................................
..........................
.. 47
3.7.6 Availabilitas .......................
...............................................
................................................
..........................
.. 48
3.7.7 Metode Untuk Mengukur Keandalan Peralatan .................. 48
BAB V PENUTUP..............................................
......................................................................
......................................
.............. 60
5.1 Kesimpulan ..............................................
......................................................................
......................................
.............. 60
5.2 Saran .............................................
.....................................................................
...............................................
..........................
... 61
DAFTAR PUSTAKA .......................
...............................................
................................................
..................................
.......... 62
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
manajemen perawatan.
Menambah kemampuan yang mendasar menuju professional mengenai
pemeliharaan mesin produksi.
Dapat menyusun karya tulis atau laporan dari hasil pengamatan dan
analisa data yang diperoleh dalam pelaksaanann kerja praktek.
Tujuan pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah :
Mengetahui implementasi Maintenance Management System (MMS)
pada mesin produksi KBA Cutpack dan mesin Unomatic di
Departemen UTAS
UTAS Perum PERURI Karawang.
3
6
7
perusahaan.
8
Gambar tersembunyi
tersembunyi dapat dilihat dari
sudut pandang tertentu.
Apabila disinari lampu Ultra Violet
beberapa elemen
elemen baik y
yang
ang tampak
maupun tidak tampak akan terlihat
memendar.
Ukuran : 145 mm x 65 mm
13
Gambar tersembunyi
tersembunyi dapat dilihat dari
sudut pandang tertentu.
c) Materai
Meterai Republik Indonesia sebagai salah satu
dokumen sekuriti negara yang dipergunakan sebagai tanda
keabsahan dan legalitas dokumen surat perjanjian dan
penjualan, dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak
Republik Indonesia dan pencetakannya dipercayakan
kepada Percetakan Uang RI. Kepercayaan yang
yang diberikan
kepada Percetakan Uang RI, mengingat produk dokumen
sekuriti yang dicetak oleh Peruri selama ini mengandung
unsur-unsur sekuriti feature, diantaranya penggunaan
hologram sekuriti dan teknik cetak Intaglio, sebagaimana
yang terdapat pada uang kertas Republik Indonesia.
Meterai yang dicetak oleh Peruri atas pesanan dari
Direktorat Jenderal Pajak Republik Indonesia saat ini
bernilai Rp 3.000,- dan Rp 6.000,-
6.000,- .
antusias sudah merupakan pandangan umum dan sikap batin insan Peruri
karena sudah melekat di dalam hati dan pikiran kita, artinya semua itu telah
menjadi panduan perilaku yang timbul dari kesadaran diri sendiri.
Filosofi kerja secara totalitas dan antusias perlu didukung oleh "Tata
Nilai INSTINK", yaitu Integritas, Sekuriti, Teamwork, Inovasi dan
Kualitas. Guna mendukung implementasi Tata Nilai maka diperlukan
"Moto" yang mudah diingat, gampang dilaksanakan dan menjadi pelengkap
dari karakter insan Peruri, yaitu "Cergas - Cepat - Cermat - Cerdas - Ceria".
Kita sebut saja supaya mudah, bahwa Moto Peruri adalah "5C".
26
Motto
Berikut disampaikan makna dari 5 C tersebut sebagai berikut:
1. Cergas itu tangkas dan giat, gesit dan cekatan. Seseorang akan mudah
dilihat dan dipahami tingkah lakunya karena ia bekerja dengan tangkas,
Tata Nilai
Integritas
Integritas adalah itikad untuk melakukan pekerjaan dengan
menjungjung tinggi etika kerja dan bertindak berdasarkan pedoman
Departemen
Khazanah dan Verifikasi Uang
Kertas
Seksi Seksi
Seksi Khazanah Seksi Penyelesaian LKU Partial Seksi Seksi
Khazanah Cetak Verifikasi Lembar Besar Penyeleaian Masinal Khazanah Produk Akhir
Penyelesaian dan HCTS
Unit Unit
Khazanah Bahan Baku dan Khazanah Produk Akhir
Cetak Lini Lini B
(Shift 1, 2, 3) (Shift 1,2, 3)
Gambar 2.20 Struktur Organisasi Departemen SBU Uang Kertas PERUM PERURI Karawang
30
BAB III
LANDASAN TEORI
31
32
Autonomous Maintenance by
Operator (small group netivites) √
menyeluruh.
3. TPM diimplementasikan oleh berbagai departemen (engineering
( engineering, produksi,
dan pemeliharaan).
4. TPM melibatkan setiap karyawan mulai dari Top management sampai pada
pekerja dilantai pabrik.
33
34
35
36
2. Seiton (arranging
(arranging efficiently)
efficiently)
Artinya rapi/ penataan, yaitu mengatur barang –barang yang
diperlukan dengan susunan yang tepat sehingga mudah
ditemukan pada saat diperlukan dan mudah dikembalikan,
setiap barang yang masih diperlukan dalam pekerjaan
tersedia di tempatnya dan jelas status keberadaannya, setiap
barang dan tempat penyimpanannya memilki tanda atau
identitas yang distandarkan dan setiap orang mematuhi
aturan penyimpanan.
3. Seiso (checking
(checking through cleaning)
Artinya resik atau pembersihan, yaitu membersihkan serta
memeriksa, menghilangkan sumber penyebab kotor,
mengupayakan kondisi optimum.
4. Seiketsu (neatness
neatness))
Artinya rawat atau pemantapan, yaitu melaksanakan
standarisasi di tempat kerja, mempertahankan kondisi
optimum dan mewujudkan tempat kerja yang bebas
kesalahan.
5. Shitsuke ((discipline
discipline))
Artinya rajin atau disiplin, yaitu terbiasa merawat ringkas,
rapi, resik, terbiasa melaksanakan standar kerja,
mengembangkan kebiasaan positif seperti taat aturan, tepat
janji dan tepat waktu.
Praktek-praktek dasar TPM sering disebut pilar atau elemen dari
TPM. Seluruh bangunan TPM dibangun dan berdiri di atas delapan pilar
(Sangameshwran dan Jagannathan, 2002). TPM mengarahkan kepada
perencanaan yang
yang baik,
baik, pengorganisasian,
pengorganisasian, pengawasan dan pengendalian
melalui metodologi yang unik yang melibatkan pendekatan kedelapan
pilar sebagai yang disarankan oleh Japan Institute of Plant Maintenance
– JIPM (Ireland dan Dale, 2001) sebagai berikut:
37
38
39
40
41
42
43
terakhir. Dalam industri besar, perbaikan bagian alat yang rusak didalam
industri besar itu sendiri biasanya akan menghemat biaya dan waktu.
Tujuan dan Pentingnya perawatan adalah menjaga proses produksi
agar bejalan dalam kondisi optimum. optimum disini berarti dapat
memenuhi permintaan yang diterima dengan memperhatikan estimasi biaya
yang diperlukan. (Nasution 2005)
44
4) Pekerjaan Administrasi
Pekerjaan Administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan catatan pencatatan mengenai biaya biaya yang teradi dalam
melakukan pekeriaan pekerjaan maintenance. Jadi dalam kegiatan
pencatatan ini termasuk penyusunan Plenning dan scheduling Yaitu
rencana kapan suatu mesin akan diperiksa dan diservis. Pekerjaan
administrasi dari pekerjaan maintenance yang menjamin adanya catatan
mengenai kegiatan yang penting dari bagian maintenance
5) Pemeliharaan Mesin Produksi
Kegiatan pemeliharaan mesin produksi merupakan kegiatan rutin
untuk menjaga agar mesin produksi tetap terpelihara dan terijamin
kebersihanya.
45
Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar 3.1 berikut:
46
47
Sehingga :
() − ( + ∆ )
)
(∆
∆))()
Limit dari laju kerusakan di dalam interval waktu yang mendekati
hal ini merupakan fungsi hazard (fungsi kerusakan). Selanjutnya
fungsi hazard ini menyatakan laju kerusakan sesaat. Fungsi hazard
yang dinotasikan dengan h(f). Didefinisikan sebagai berikut:
3.7.5 Maintainabilitas
Menurut Calabro SR (1962) maintainibilitas (M) adalah
probabilitas suatu sistem dapat dikembalikan ke keadaan dapat
beroperasi efektif dalam suatu periode waktu tertentu pada saat
suatu aksi tertentu pada saat suatu aksi perawatan dilaksanakan
sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan. Rata-rata waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan aksi perawatan ( ∅) dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut (Govil,1983).
(∅ ) =
48
3.7.6 Av
A vai lab
labi lita
litass
Availabilitas dari sistem merupakan probabilitas sistem
tersebut dapat bekerja dengan baik setiap waktu ketika digunakan
pada suatu kondisi tertentu (Govit, 1993).
Availiabilitas merupakan suatu kombinasi antara dua faktor
,yaitu kemampuan sistem untuk dapat terus melakasanakan
pekerjaannya, dan kemampuan perbaikan sistem. Availabilitas
menunjukan keefektifan sistem secara keseluruhan, karenanya
terlihat bahwa availabilitas mempunyai dua komponen :
maintanibilitas dan keandalan ( Realibility
Realibility).
). Keandalan yang rendah
dapat diimbangi dengan kemampuan maintainabilitas yang tinggi.
Semakin cepat tingkat aksi perawatan, maka semakin baik
availabilitasnya.
availabilitas nya.
49
=
ℎ
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis
Pada bab ini analisis bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan
Maintenance Management System (MMS) dalam operasional mampu memberi
solusi dalam perbaikan serta bagaimana penangulangannya sehingga gangguan-
gangguan yang sering terjadi bisa diatasi dengan baik bahkan bisa dikurangi
jenis kerusakannya.
50
51
Belt Transport
Perbaikan Belt
KBA to GTS Wawan,
1 03/09/18 Transport to GTS 2 Jam
Cutpack 01 Banding 1000 Irawan
Banding 1000
Putus
Rantai Pusher Perbaikan Rantai
2 05/09/18 Unomatic 08 setelah pisau 2 Pusher setelah Teguh R. 1,5 Jam
Error Pisau 2
Bearing GTS Perbaikan Bearing
KBA Soleh, Heri,
3 07/09/18 Banding 1000 GTS Banding 7 Jam
Cutpack 02 Sapto
No.1 Pecah 1000 No.1
Heating
Pergantian
Stamp
KBA Sparepart Heating
4 10/09/18 banding 100 Fajar 1 Jam
Cutpack 05 Stamp Banding
No, 2 tidak
100 No. 2
panas
KBA Perbaikan Kallfas Sapto,
5 12/09/18 Kallfas Error, 7 Jam
Cutpack 06 oleh Unit Balistrik Syahrudin
KBA Pisau X Ganti Pisau X atas Wawan,
6 14/09/18 3 Jam
Cutpack 05 tumpul dan bawah Irawan
KBA Squensher No. Ganti Squensher
7 18/09/18 Heri, Teguh 1 Jam
Cutpack 03 3 Error Nol. 3
Belt Transport Perbaikan Belt
KBA
8 19/09/18 to Turning Transport to Sholeh 2 Jam
Cutpack 04
Pack Putus Turning Pack
Griffer
Perbaikan Griffer Wawan,
9 20/10/18 Unomatic 08 Collector 2 Jam
Collector No.1 Bagus
No.1 Error
52
Perbaikan Pisau
KBA Pisau W telah
10 24/09/18 W atas dan bawah Teguh R 2 jam
Cutpack 04 tumpul
(Ganti)
Perbaikan Disk
KBA Error Drum Bagus,
11 26/09/18 pada Kabin Drum 2 jam
Cutpack 01 No.2 Soleh
No. 2
Perbaikan GTS
GTS Banding Soleh,Sapto,
12 03/10/18 Unomatic 07 Banding 1000 (L) 7 jam
1000 (L) Error Durohim
oleh Unit Balistrik
KBA Perbaikan oleh
13 09/10/18 Mesin Anjlok Bagus, dodi 2 jam
Cutpack 03 Unit Balistrik
Griffer Perbaikan Griffer
KBA Heri,
14 18/10/18 Banding 100 Banding 100 N0. 2 jam
Cutpack 06 Durohim
N0. 4 Rusak 4 (Ganti)
KBA Bandfeeder Koreksi Durohim,
15 22/10/18 2 Jam
Cutpack 02 No. 2 fault Bandfeeder No.2 Teguh R
Membuat
KBA Baut Stopper Sholeh,
16 25/10/18 overboss, 7 Jam
Cutpack 06 Pisau X Patah membuat ulir baru Sapto, Heri
Koreksi dan
KBA Overload Axis
17 30/10/18 perbaikan Axis U Sapto, Heri 2 jam
Cutpack 02 U dan Axis V
dan Axis V
4.2 Pembahasan
Pada pembahasan ini, dalam hal masalah yang telah terjadi
terj adi di bulan
lalu, dari pihak manajemen pemeliharaan memerlukan adanya peningkatan
dan perbaikan dari penerapan Maintenance Management System (MMS).
Dimulai dengan pengaturan tugas terhadap anggotanya serta membuat
standarisasi preventive maintenance untuk optimalisasi dalam penerapan
Maintenance Management System (MMS) di Departemen Produksi Uang
Kertas.
53
4.3 Perhitungan M
MTB
TB F , MT TR , Dan Av
A vai lab
labi lity
MTBF (Mean Time Between Failures)
Failures) merupakan jarak rata-rata
antara kerusakan, rumusnya adalah waktu operasi dibagi jumlah kerusakan.
MTTR ( Mean Time To Repair) merupakan waktu rata-rata yang dibutuhkan
untuk reparasi, rumusnya adalah waktu perbaikan dibagi jumlah kerusakan.
Availability adalah keadaan siap suatu mesin atau peralatan unuk digunakan
sebagaimana mestinya rumusnya adalah MTBF dibagi MTTR+MTBF.
Berikut perhitungan MTBF, MTTR, dan Availability :
Waktu operasi selama 2 bulan:
September = 20 hari
Oktober = 20 hari
1. KBA Cutpack 1
MTBF = Waktu Operasi
Jumlahh Kerusakan
MTBF = 800
2
= 400 Jam
MTTR = Waktu Perbaikan
Jumlah kerusakan
MTTR = 4
2
= 2 Jam
54
Availabilty = MTBF
MTBF + MTTR
= 400
400 + 2
= 0.9950
2. KBA Cutpack 2
MTBF = Waktu Operasi
Jumlahh Kerusakan
MTBF = 800
3
= 266,6 Jam
MTTR = Waktu Perbaikan
Jumlah kerusakan
MTTR = 13
3
= 4.33 Jam
Availabilty = MTBF
MTBF + MTTR
= 266,6
266,6 + 4.33
= 0.9840
3. KBA Cutpack 3
MTBF = Waktu Operasi
Jumlahh Kerusakan
MTBF = 800
2
= 400 Jam
MTTR = Waktu Perbaikan
Jumlah kerusakan
55
MTTR = 3
2
= 1.5 Jam
Availabilty = MTBF
MTBF + MTTR
= 400
400 + 1.5
= 0,9962
4. KBA Cutpack 4
MTBF = Waktu Operasi
Jumlahh Kerusakan
MTBF = 800
2
= 400 Jam
MTTR = Waktu Perbaikan
Jumlah kerusakan
MTTR = 4
2
= 2 Jam
Availabilty = MTBF
MTBF + MTTR
= 400
400 + 2
= 0,9950
5. KBA Cutpack 5
MTBF = Waktu Operasi
Jumlahh Kerusakan
MTBF = 800
2
= 400 Jam
56
MTTR = 4.5
2
= 2.25 Jam
Availabilty = MTBF
MTBF + MTTR
= 400
400 + 2.25
= 0,9944
6. KBA Cutpack 6
MTBF = Waktu Operasi
Jumlahh Kerusakan
MTBF = 800
3
= 266,6 Jam
MTTR = Waktu Perbaikan
Jumlah kerusakan
MTTR = 15
3
= 5 Jam
Availabilty = MTBF
MTBF + MTTR
= 266,6
266,6 + 5
= 0,9815
7. Unomatic 7
MTBF = Waktu Operasi
Jumlahh Kerusakan
57
MTBF = 800
1
= 800 Jam
MTTR = Waktu Perbaikan
Jumlah kerusakan
MTTR = 7
1
= 7 Jam
Availabilty = MTBF
MTBF + MTTR
= 800
800 + 7
= 0,9913
8. Unomatic 8
MTBF = Waktu Operasi
Jumlahh Kerusakan
MTBF = 800
2
= 400 Jam
MTTR = Waktu Perbaikan
Jumlah kerusakan
MTTR = 3.5
2
= 1.75 Jam
Availabilty = MTBF
MTBF + MTTR
= 400
400 + 1.75
= 0,9956
58
masalah-masalah yang sama tidak muncul lagi. Keterkaitan kerja sama antara
anta ra
subjek dalam pelaksanaan perawatan dapat dianalisa sebagai berikut.
59
5.5 Kesimpulan
Bagian akhir Laporan Kerja Praktik ini penulis menarik kesimpulan
dari pengalaman dan pelatihan yang telah didapat selama satu bulan
melakukan kegiatan Kerja Praktik di Perum PERURI, bahwa :
1. Peruri merupakan perusahaan Objek Vital Nasional satu – satunya
60
61
2018
Nanda, Fauza, 2018. Laporan Kerja Praktek Lapangan.
Lapangan. Karawang.
Indaryana, Dodi. 2012. Penentuan Waktu Baku Preventive Mainrtenance Reelstand
Megtec Mesin Goss Magnum Sebagai Dasar Evaluasi
Eval uasi Penjadwalan di PT.
Gramedia. Jakarta.
Academia Edu. Effective Maintenance Management. Tersedia :
https://www.academia.edu/8962590/EFFECTIVE_MAINTENANCE_MA
NAGEMENT (Diakses 25 Februari 2019)
62