Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah diterima dan disahkan pada Senin, 16 Desember 2013
Disahkan Oleh
Mengetahui Ketua Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Kerja Praktek ini dengan baik. Kerja praktek ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Program Diploma III, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bandung, sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Kerja praktek ini bertujuan untuk lebih memahami dan mengetahui hal-hal yang sudah didapat di perkuliahan dan dapat mengaplikasikannya di lapangan sehingga mahasiswa dapat mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di lapangan. Untuk memenuhi syarat tersebut, penulis memperoleh kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek di PT. PINDAD (Persero) Jalan Jendral Gatot Subroto No. 517, Bandung, Jawa Barat. Dalam melaksanakan kerja praktek ini, penulis tidak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Allah SWT atas anugerah dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis. 2. Bapak Ali Mahmudi, M.Eng, selaku ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung. 3. Bapak Rudi Yuni Widiatmoko, MSc, selaku ketua Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung. 4. Bapak sony selaku Dosen Pembimbing I di Program Studi Teknik Mesin. 5. Bapak Hernawan selaku pembimbing II Kerja Praktek di PT PINDAD (Persero). 6. Seluruh Operator dan Teknisi di Departemen Pemesinan PT PINDAD (Persero) yang banyak membantu pada saat praktek di lapangan. 7. Keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil. 8. Seluruh dosen dan karyawan POLBAN, Jurusan Teknik Mesin.
ii
9. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan kerja praktek yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga amal baik mereka mendapat balasan yang lebih baik dari Allah Subhanahu wataala. Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, pada kenyataannya masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun diperlukan guna perbaikan penulisan laporan selanjutnya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkannya, perkembangan hasil industri yang semakin meningkat secara terus menerus memerlukan dukungan proses produksi yang lancar. Dalam hal ini lembaga pendidikan juga harus menciptakan lulusan-lulusan yang siap pakai dan terampil sesuai kebutuhan industri yang ada sekarang, agar lulusan yang diciptakan oleh lembaga pendidikan dapat di pekerjakan sesuai dengan kebutuhan industri dan perusahaan sekarang. Oleh karena itu mahasiswa Politeknik Negeri Bandung diwajibkan untuk mengikutipraktek industri khususnya jurusan teknik mesin, karena dengan adanya praktek industri ini, mahasiswa dapat terjun langsung dalam dunia industri yang nyata dengan perkembangannya yang begitu pesat, dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan dengan proses industri yang ada dalam suatu perusahaan serta melatih kedisiplinan diri dalam mengatasi permasalahan dalam suatu perusahaan serta melatih kedisiplinan diri dalam mengatasi permasalahan dalam industri. Selain itu juga, mengingat akan tujuan utama dari pendidikan Politeknik Negeri Bandung yaitu mempersiapkan tenaga kerja terampil yang di harapkan dapat di terjunkan langsung ke dunia industri sehingga mahasiswa tidak canggung lagi nantinya pada saat kerja di dunia perindustrian.
1.2 Tujuan KP
Tujuan diadakannya kerja praktek ini adalah : a. Melaksanakan dengan baik salah satu mata kuliah wajib yakni Kerja Praktek (KP) pada semester V untuk mahasiswa sepesialisasi produksi dan perawatan, Program Studi Teknik Mesin.
I-1
I-2
b. Memberikan pengalaman nyata tentang kondisi industri secara kongkrit, sehingga memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia kerja secara rill. c. Memupuk kemampuan beradaptasi, berkomunikasi dan memahami lebih dalam tentang tugas sebagai individu dan kelompok kerja. d. Meningkatkan kemampuan mahasiswa secara mandiri dan kelompok dalam memecahkan masalah yang timbul di dalam bekerja.
b. Melakukan studi kepustakaan dan pengumpulan informasi secara umum melalui arsip-arsip dan dokumen yang ada di Divisi MIJAS. c. Melakukan penyusunan dan analisis data d. Menentukan kesimpulan e. Membuat laporan
I-3
a. Bab I mengenai pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang, tujuan KP, ruang lingkup bahasan, metoda penulisan, dan sistematika laporan. b. Bab II mengenai tinjauan umum perusahan yang menjelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan, struktur organisasi, dan fasilitas industri. c. Bab III mengenai Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Jenis Pekerjaan, Pengoperasian Mesin CNC TOSHIBA, serta Perawatan sistem lubrikasi CNC TOSHIBA. d. Bab IV mengenai kesimpulan dan saran, daftar pustaka, dan lampiranlampiran
II-1
II-2
Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah dan sejak itu PT. PINDAD beralih status menjadi PT. PINDAD (Persero) yang langsung berada dibawah pembinaan Menteri BUMN.
II-3
Munisi terletak di Turen, Malang. Pekerjaan itu dibagi lagi sesuai Divisi di PT. PINDAD.
a. Produk Militer Yaitu alat dan peralatan untuk mendukung kemandirian pertahanan dan keamanan negara. Alat dan peralatan yang diproduksi adalah berbagai senjata dan amunisi untuk keperluan TNI dan POLRI. Di PT. PINDAD terdapat 2 (dua) Divisi yang melayani produk militer, yaitu : 1. Divisi Senjata Produk-produk yang dihasilkan meliputi segala jenis senjata dan kelengkapannya, yaitu : a) Senjata Ringan b) Senjata Berat c) Senjata Genggam 2. Divisi Munisi Produk-produk yang dihasilkan meliputi: a) Munisi Ringan b) Munisi Berat c) Bahan Peledak Komersial (Handakkom) d) Munisi Khusus Namun dalam perkembangannya Handakkom sekarang telah menjadi divisi sendiri, dan lepas dari Divisi Munisi.
b. Produk Komersial Yaitu alat dan peralatan untuk industri elektrik, industri transportasi, mesin industri, Agroindustri dan komponen. Disamping itu menyediakan jasa untuk kalibrasi , inspeksi dan metrologi. Terdapat empat Divisi di PT. PINDAD yang melayani produk komersil yaitu : 1. Divisi Mesin Industri dan Jasa (Mijas) Produk yang dihasilkan meliputi : a) Jasa Pemesinan
II-4
b) Rem Kereta Api (AirBrake) c) Peralatan Kapal Laut d) Jasa Uji Kalibrasi e) Pemeliharaan Mesin dan Elektrik (Harsintrik) 2. Divisi Tempa dan Cor Produk yang dihasilkan meliputi : a) Prasarana Kereta Api b) Produk Tempa, Cor, dan Stemping c) Produk Pesanan Khusus 3. Divisi Kendaraan Fungsi Khusus Produk yang dihasilkan meliputi : a) Combat Vehicle b) Rantis APC c) Water Canon d) Panser ANOA 6x6 e) Kendaraan RPP-M f) Rantis 2 Ton g) Kendaraan Bank h) Mobil Konstruksi Khusus i) Suku Cadang j) Jasa Pemeliharaan Perbaikan dan Retrofit
II-5
Struktur organisasi PT. PINDAD (Persero) merupakan suatu bentuk organisasi garis dan staf yang mempunyai pimpinan tertinggi seorang direktur utama, dalam hal ini direktur utama memberikan atau melimpahkan wewenang secara vertikal kepada bawahannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Sedangkan untuk melaksanakan tugasnya, direktur utama di bantu oleh beberapa staf. Struktur Organisasi PT. PINDAD adalah sebagai berikut : Direktur Utama yang membawahi : 1. Kepala Sekretariat Perusahaan (SP) 2. Kepala Satuan Pengawasan Intern (PI) 3. Kepala Pusat Pengamanan (PM) 4. Kepala pusat Quality Assurance 5. Direktur Administrasi Keuangan (KU) a. Deputi Direktur Bidang Administrasi b. Deputi Direktur Bidang Keuangan 6. Direktur Produk Manufaktur (DM) a. Kepala Divisi Kendaraan Khusus (KK) b. Kepala Divisi Mesin Industri & Jasa (MI) c. Kepala Divisi Tempa & Cor (TC) d. Kepala Divisi Bahan Peledak Komersial (HK) 7. Direktur Produk Sistem Senjata (DS) a. Deputi Direktur Penelitian & Pengembangan b. Deputi Direktur Pemasaran & Penjualan c. Kepala Divisi Munisi (MU) d. Kepala Divisi Senjata (JT) 8. Direktur Perencanaan & Pengembangan (DR) a. Deputi Direktur Pengembangan Usaha b. Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya c. Anak Perusahaan d. Perusahaan Patungan e. Joint Operation
II-6
II-7
26. Ladle (2 & 1 ton) 27. Ladle for Pressuring 28. Dynamic Molding (Green Sand) 29. Form Molding Line with Continous 30. Folt Sequence Line Machine (Green Sand) 31. Shell Molding Lines 32. Shake Out Machine 33. Shin Blast with Hanger 34. Shin Blast with Banner 35. Natching Machine 36. Balancing Machine 37. Surface Grinding 38. Internal Grinding 39. Profile Grinding 40. Thread Grinding 41. Universal Milling 42. Horizontal Milling 43. Copy Milling 44. Vertical Jig Boring 45. Testing Equipment for Distributor KK-UK 46. Mechanical Press 1600 ton 47. Mechanical Press 315 ton 48. Mechanical Press 40 ton 49. Roll Forging Press 50. Screw Press 360 ton 51. Oil Fired Rotary Table Furnance 52. Oil Fired Induction for Almunium 53. Oil Fired Slot Furnance 54. Oil Fired Rotary Furnance 55. Bar Heater 56. Hydraulic Press 630 ton
II-8
57. Hydraulic Press 60 ton 58. Eccentric Press 40, 70, 100 ton 59. Eccentric Press (60 ton) KOMATSU OBS-60-H 60. Eccentric Press (60 ton) KOMATSU OBS-60-SL 61. Eccentric Press (360 ton) KOMATSU E2G200H 62. Fine Blanking Fress Fine Machine Tool 63. Cutting and Bending Machine BIHLLER GRM 80 64. TIG Welding Robot ESSAB IRB16AW 65. Fine BlankingMachine FEINTOOL GKP F160 66. Hardening Furnance 67. Tempering Furnance 68. Induction Hardening 69. Induction and Laboratory Equipment 70. Hard Chrome Line 71. Capper Painting Line 72. Cadmium Painting Line 73. CAD, CAM 74. CNC Universal Milling 75. CNC Lathe 76. CNC JIG Grinding Machine 77. CNC Internal Grinding Machine 78. CNC Vertical Jig Boring 79. CNC EDM 80. CNC Wire Cut 81. CNC Universal Tool and Cutter Grinding 82. CNC Profile or Form Grinding Machine 83. CNC Cylindrical Grinding Machine 84. CNC Double coloumn 5 Faces Toshiba MPE 2160 85. CNC Portal Milling Machine Waldrich Siegen 86. CNC Heavy Duty Lathe SS-Lieber 87. Vibration Test
II-9
88. Load Test 89. Test Bench 90. Compressor 91. Flame Cutting 92. SAW 93. MIG 94. GMAW 95. AW/SW 96. AW/TIG 97. Laser Interfero Meter 98. Coordinat Measuring Machine 99. Profile Projector
m. Perhatikan pencekaman benda kerja, pastikan pencekaman pada benda kerja kuat n. Jaga kebersihan lantai di area kerja mesin o. Pastikan hanya operator yang ditunjuk yang boleh mengoperasikan mesin p. Perhatikan dan amati lokasi penyimpanan P3K bila sewaktu-waktu terjadi kecelakaan q. Selalu lakukan pembaharuan pada kotak P3K r. Perhatikan juga arah Jalur Aman, untuk evakuasi bila terjadi sesuatu yang tak diinginkan s. Biasakan berdoa sebelum dan sesudah bekerja
g) Sub Departemen Perakitan dan Finishing, melakukan assembly komponen yang telah dihasilkan melalui proses pemesinan baik secara konvensional maupun dengan CNC h) Sub DEPHARSIN (Dep. Pemeliharaan Mesin), melakukan perawatan dan perbaikan mesin khusunya d Departemen Pemesinan Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa setiap Sub Departemen memiliki peranan penting dalam menunjang tercapainya visi departemen maupun perusahaan. Adapun jenis pekerjaan yang dilakukan selama melakukan praktek industri di PT. Pindad (Persero), khususnya pada bagian harsin yang meliputi perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi seperti mesin CNC maupun konvensional ataupun segala sarana yang mendukung kelancaran proses produksi terutama di Divisi Mijas. 1. Melakukan analisa dan mempelajari tentang cara pengoperasian dan perawatan Mesin Bubut CNC TOSHIBA, baik melalui manual book ataupun diskusi dengan operator. 2. Menguras dan mengganti Coolant pada : a) Mesin CNC Boring & Milling TOSHIBA b) Mesin CNC DAINICHI c) Mesin CNC Heavy Duty Stand Bed Lathe LIEBER d) Mesin CNC Horizontal Jig Boring YASDA Coolant mesin berfungsi sebagai cairan pendingin saat melakukan proses pemesinan pembuatan benda kerja. Coolant pada mesin CNC khususnya di Depharsin dikuras 2 kali/bulan dimana jenis coolant yang digunakan adalah GREENCUT WS 32 . Penyebab coolant dikuras adalah warna dari coolant sudah tidak layak (hitam pekat) di atas permukaan coolant yang mengakibatkan udara tidak dapat keluar masuk sehingga timbul bau tidak sedap. 3. Membantu melakukan perbaikan pada mesin CNC Horizontal Vertikal FRITZ WERNER yang sebelumnya telah terjadi kerusakan : a) Missalignment antara motor dan kopling
b) Gear tidak kontak dengan baik, gigi aus sehingga harus diganti baru c) Kebisingan yang timbul dari gesekan gear 4. Menganalisa kerusakan hidrolik pada mesin NC Vertikal Lathe FEMCO. Kerusakan terjadi pada solenoid valve, sehingga harus diganti solenoid valve yang baru . Solenoid valve yang digunakan adalah katup 4/2 Single Solenoid with Spring Return. 5. Membantu pemasangan Pompa Eksentris pada mesin NC Universal Milling HURON. 6. Memasang hidrolik untuk pencekaman pada mesin NC Vertikal Lathe FEMCO 7. Mengisi oli hidrolik pada mesin CNC . Jenis oli yang digunakan adalah jenis TOTAL AZZOLA 2S. Dimana tipe oli yang digunakan di Divisi Mijas untuk perawatan mesin CNC terbagi 2 tipe yaitu : tipe ISO VG 46 dan ISOVG 32. 8. Menganalisa kerusakan pada mesin Bubut Konvensional, terjadi kerusakan pada sistem kelistrikan. Ganti Sekering dan Tombol Switch (Menunggu bagian pengadaan untuk menyediakan barang). 9. Studi Literatur ke perpustakaan PINDAD. Perawatan pencegahan yang kami lakukan terutama perawatan dasar seperti pembersihan, penggantian, melakukan analisis kerusakan pada komponen pengganti, pengencangan baut-baut dan sabuk, serta yang lainnya yang dianggap perlu untuk kelacaran kinerja mesin dan proses produksi sebuah perusahaan. Seperti yang umum dilakukan oleh bagian maintenance disana kita pun melakukan penjagaan terhadap mesin yang rusak agar tidak digunakan. Dengan memberikan rambu-rambu yang dipasang di mesin. Fungsinya adalah menjaga program K3LH bagi karyawan dan pekerja yang ada di Departemen Pemesinan.
3.3.1
Pengertian Mesin CNC Mesin CNC (Computer Numerical Control) adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol) sesuai standart ISO. Sistem kerja teknologi CNC ini akan lebih sinkron antara komputer dan mekanik, sehingga bila dibandingkan dengan mesin perkakas sejenisnya maka mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat, lebih flexibel dan cocok untuk produksi masal. Dengan dirancangnya mesin perkakas CNC dapat menunjang produksi yang membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi dan dapat mengurangi campur tangan operator selama mesin beroperasi. Mesin perkakas adalah suatu alat yang memotong atau piranti pengolahan lain dari benda kerja, benda kerja adalah suatu obyek yang sedang diproses. Manakala mesin perkakas sedang melakukan pemakanan, program instruksi dapat diubah untuk memproses suatu pekerjaan baru CNC (Computer Numerical Control) Kode data diubah untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo mekanisme, seperti suatu pijakan motor yang berputar sesuai jumlah yang telah ditetapkan, memperbaiki dengan masing-masing mengemudi dari suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan suatu pengerjaan dengan mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan tertutup atau terbuka. CNC yang dikendalikan dapat melakukan pekerjaan bebrbentuk linear, lingkar, atau sisipan berbentuk parabola, yang mana buatan perangkat lunak, dan manapun sisipan kaleng rutin terpilih dengan mudah.
3.3.2
Fungsi Mesin CNC Toshiba Di PT. Pindad (persero), Mesin CNC Toshiba sangat berfungsi untuk proses pekerjaan produksi terutama untuk proses pengerjaan booring dan milling. Mesin ini pun biasa mengerjakan dengan 2 jenis posisi yaitu, 1. Vertikal Yaitu proses pengerjaan pemakananya vertikal, dari atas ke bawah 2. Horisontal Yaitu proses pengerjaan pemakanannya horisontal, maju atau mundur tergantung desain mesin dan program yang dimasukan. Produk yang dibuat biasanya adalah komponen-komponen kapal laut, panser, kereta api dan lain sebagainya.
3.3.3
Prinsip kerja Mesin CNC Toshiba Prinsip kerja dari mesin CNC ini adalah sebagai berikut: 1. Programer membuat program berupa kode numerik sesuai produk yang akan dibuat dengan cara mengetikan langsung pada mesin CNC maupun di buat pada komputer dengan software pemograman CNC. 2. G-Code adalah suatu program yang biasa dipakai berupa kode numeric yang seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh procesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses pemesinan program. hingga menghasilkan produk sesuai
Kerugian Harga mesin CNC Toshiba relatif mahal. Maintenance lebih sulit dilakukan dan membutuhkan team maintenance khusus. Memerlukan seorang part-programer yang terlatih dan berpendidikan baik untuk menangani masalah dalam pemograman
5. Tekan tombol ON (hijau) pada panel kontrol dan tunggu samapi mesin benar-benar siap untuk
digunakan. 6. Posisikan ketiga sumbu (X,Y,Z) pada posisi datum nol. 7. Dengan mengarahakan knop selector pada posisi zero return lalu tekan auto zero return. 8. Posisikan knop selektor pada editing program lalu masukan program pada layar. 9. Masukan program warming up (pemanasan) O 0001 lalu tekan kursor ke bawah. 10. Posisikan knop selektor pada memori program dan tekan tombol optional start. Lakukan warming up 15 menit
Prosedur mematikan mesin 1. Bersihkan area kerja dan meja mesin dari kotoran atau bram dari benda kerja. 2. Lepaskan arbor bersama dengan tooling yang telah selesai dipakai. 3. Posisikan ketiga axis (X,Y,X) pada posisi aman dan usahakan posisi seimbang pada mesin. 4. 5. 6. 7. 8. Tutup kran suplay angin. Habiskan sisa angin yang terdapat pada mesin. Tekan tombol off. Arahkan knop utama pada posisi off. Lumasi bed dan logam dengan oli.
3.3.6
Perawatan Mesin CNC Toshiba Perawatan harian 1. Periksa tekanan udara pada kompresor untuk sistem kerja pneumatik dan setting udara yang dibutuhkan.
2. Periksa oli pelumasan dan tambahakan jika perlu 3. Periksa layar monitor apakah ada gangguan atau tidak. 4. Lakukan pemanasan selama 15 menit sebelum bekerja. 5. Bersihkan bram setelah mesin digunakan. 6. Memberi pelumas pada bagian yang mudah karat. Perawatan bulanan 1. Periksa slide way. 2. Pembersihan tangki. 3. Pemeriksaan rantai konveyor ATC 4. Pemeriksaan sistem lubrikasi. 5. Penggantian dan penambahan oli. 6. Pemeriksaan sistem hidrolik. 7. Pemeriksaan sabuk. 8. Pemeriksaan komponen mekasik dan elektrik Perawatan tahunan 1. Pengecekan dan pengaturan ulang kelonggaran dari gibs pada bidang luncur. 2. Overhoul.