Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL
DKI JAKARTA – JAWA BARAT
Jl. A. H. Nasution No. 264, Sindanglaya – Kota Bandung Jawa Barat 40294

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PAKET/ KEGIATAN:
PENYUSUNAN DOKUMEN LAIK FUNGSI JALAN
TAHUN 2023

SUMBER DANA APBN


TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA/ TERM OF REFERENCE
KELUARAN (OUTPUT) TAHUN ANGGARAN 2023

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Arah kebijakan umum Ditjen Bina Marga dalam upaya
mendukung tercapainya Prioritas Nasional 5 (PN-5) RPJMN
2020—2024 adalah dengan peningkatan konektivitas jalan
nasional yang didukung dengan penyediaan aksesibilitas
jalan nasional, peningkatan kondisi jalan nasional, dan
penerapan jalan berkeselamatan. Sesuai dengan tugas dan
fungsi Ditjen Bina Marga sebagai penyelenggara jalan, Ditjen
Bina Marga mendukung prioritas nasional yang terdapat
dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020
dengan menindaklanjuti arahan dan penugasan dari
Pemerintah Republik Indonesia.

Selain peningkatan konektivitas, dalam RPJMN 2020—2024,


peningkatan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan
diarahkan melalui pelaksanaan terpadu lima pilar
keselamatan jalan yang meliputi manajemen keselamatan
jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang
berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang
berkeselamatan, dan penanganan pra dan pasca kecelakaan
lalu lintas. Kebijakan ini diperkuat dengan penerbitan regulasi
Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana
Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(RUNK LLAJ) yang memuat rencana aksi keselamatan jalan
pada tiap-tiap pilar.

Pilar II Jalan yang Berkeselamatan, kegiatan yang dilakukan


berfokus pada peningkatan kinerja jalan dan jembatan melalui
upaya memenuhi kelaikan fungsi jalan nasional yang telah
beroperasi, dengan menginventarisasi kebutuhan teknis jalan
dari segi geometrik, perkerasan, perlengkapan, danbangunan
pelengkap jalan agar memastikan jalan berkeselamatan
secara teknis dan memberi kepastian hukum dari
penyelenggara dan pengguna jalan sehingga dapat
dioperasikan untuk umum. Hal tersebut juga ditegaskan
dalam Pasal 35F Ayat (1), Undang – Undang Nomor 2 Tahun
2022, yang menyatakan bahwa “Penyelenggara Jalan wajib
memenuhi persyaratan uji laik fungsi secara teknis dan
administratif, inspeksi keselamatan Jalan, dan audit
keselamatan Jalan, baik pada saat memulai maupun pada
saat pengoperasian Jalan.” Selain ditetapkan dalam undang-
undang tentang Jalan, ketentuan pemenuhan persyaratan
laik fungsi jalan juga telah diamanatkan dalam UU 22/2009
tentang LLAJ (Pasal 8 dan Pasal 22), serta Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2017 tentang KeselamatanLLAJ
(Pasal 14).

Berkaitan dengan peningkatan konektivitas, di Provinsi DKI


Jakarta dan Jawa Barat, Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional DKI Jakarta - Jawa Barat telah melakukan
pembangunan jalan baru. Ruas-ruas jalan yang telah
dibangun adalah sebagai berikut.

No.
Nama Ruas Panjang Keterangan
Ruas
PROVINSI JAWA BARAT
Lingkar Timur Konektivitas
7,2
Kuningan (Jalan Lingkar)
Jalan Akses Konektivitas
Pelabuhan 8,2 (Jalan Lingkar)
Patimban
Lingkar Utara Konektivitas
Jatigede 2,4 (Jalan Lingkar)
Underpas Bulak
0,69
Kapal
Jembatan
0,136
Cipatujah
Jembatan Cisokan 0,06
TOTAL

Ruas-ruas jalan baru tersebut di atas belum dapat


dioperasikan untuk melayani lalu lintas karena belum memiliki
sertifikat uji laik fungsi jalan. Sertifikat Laik Fungsi Jalan
adalah dokumen tertulis mengenai status kelaikan fungsi
suatu ruas jalan, diberikan oleh penyelenggara jalan sesuai
dengan status jalannya. Sertifikat Laik Fungsi Jalan untuk
jalan nasional diterbitkan oleh Menteri PUPR berdasarkan
berita acara Uji dan Evaluasi Laik Fungsi Jalan. Sementara
itu, uji dan evaluasi laik fungsi dilakukan oleh oleh Tim Uji Laik
Fungsi Jalan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sesuai
ketentuan dalam Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan
Umum No. 11/PRT/M/2010 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Laik Fungsi Jalan.
Selain ruas jalan baru, BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat juga
memiliki ruas yang harus dilakukan evualuasi ulang laik fungsi
jalannya. Ruas-ruas jalan yang harus dieuvaluasi ulang laik
fungsi jalannya adalah sebagai berikut
No.
Nama Ruas Panjang Keterangan
Ruas
PROVINSI JAWA BARAT
Lingkar Timur Konektivitas
1 7,2
Kuningan (Jalan Lingkar)
Jalan Akses Konektivitas
2 Pelabuhan 8,2 (Jalan Lingkar)
Patimban
Lingkar Utara Konektivitas
3 2,4 (Jalan Lingkar)
Jatigede
Jl. Juanda ULFJ – 2019 Laik
4 1,77 Bersyarat,
(Bekasi)
(Underpas Bulak
Kapal)
Cipatujah – ULFJ – 2021 Laik
5 33,52 Bersyarat,
Kalapa Genap
(Jembatan
Cipatujah,
Jembatan Ciwulan)
6 Tegalbuleud 52,29 ULFJ – 2021 Laik
(Cibuni) - Bersyarat,
Argabinta – (Jembatan Cisokan)
Sindangbarang
7 Gekbrong (Bts. ULFJ – 2014 Laik
Kabupaten) - Bts. 13,05 Bersyarat
Kota Cianjur
8 Bts. Kota Cianjur 16,3 ULFJ – 2014 Laik
-Citarum Bersyarat

Bogor - Ciawi (Jln. ULFJ – 2014 Laik


9 5,4 Bersyarat
Raya Tajur)
Bts. Kota ULFJ – 2014 Laik
10 Bersyarat
Purwakarta -
20,27
Cisomang
Bts. Kab. ULFJ – 2014 Laik
11 Krawang/Pwk - Bersyarat
9,61
Sadang (Cikampek
- Sadang)
12 Jln. Siliwangi 1,38 ULFJ – 2014 Laik
(Cicurug) Bersyarat
Jln. ULFJ – 2014 Laik
13 1,56 Bersyarat
Suryakencan
a (Cibadak)
Kemang - ULFJ – 2014 Laik
14 4 Bersyarat
Kedunghalang
TOTAL 176,96

Berkaitan dengan hal tersebut perlu disiapkan data kondisi


jalan secara komprehensif dan holistik meliputi data teknis
jalan dan data tingkat keselamatan jalan. Data teknis jalan
meliputi geometrik jalan, struktur perkerasan jalan, struktur
bangunan pelengkap jalan, pemanfaatan bagian-bagian
jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan
perlengkapan jalan untuk memberikan jaminan kepastian
keselamatan bagi pengguna jalan. Data tingkat keselamatan
jalan merupakan penggabungan dua indikator, yaitu tingkat
kejadian kecelakaan dan tingkat keberadaan blackspot (atau
potensi blackspot) jalan nasional. Data kondisi jalan dan data
tingkat keselamatan jalan diperoleh melalui survei
pengumpulan data kondisi lapangan dan audit keselamatan
jalan. Selain data teknis, juga harus disiapkan data
ketersediaan, kelengkapan, dan legalitas dokumen
administrasi jalan untuk memberikan jaminan kepastian
hukum bagi penyelenggara jalan dan pemanfaat jalan.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta – Jawa
Barat merupakan Unit Pelaksana Teknis di Direktorat
Jenderal Bina Marga yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Salah satu unit kerja BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat
adalah Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan yang
memiliki tugas dan fungsi melakukan Uji Laik Fungsi Jalan
Nasional di wilayah Provinsi Jawa Barat. Berkaitan dengan
tugas dan fungsi tersebut, PPK Pembangunan Jalan dan
Jembatan melaksanakan kegiatan Penyiapan Data Kondisi
Lapangan dan Audit Keselamatan Jalan untuk Evaluasi
Kelaikan Fungsi Jalan Nasional Di Wilayah Kerja BBPJN DKI
Jakarta – Jawa Barat.

2. Maksud dan Tujuan Maksud


Maksud kegiatan ini adalah membantu Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta – Jawa Barat
menyiapkan data kondisi lapangan dan data tingkat
keselamatan jalan untuk evaluasi kelaikan fungsi jalan
nasional guna mewujudkan infrastruktur jalan yang
berkeselamatan di wilayah kerja Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional DKI Jakarta – Jawa Barat.

Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah tersusunnya laporan hasil
penyiapan data kondisi lapangan secara komprehensif dan
holistik serta data tingkat keselamatan jalan untuk evaluasi
kelaikan fungsi jalan nasional di wilayah kerja Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta – Jawa Barat. Data
kondisi lapangan dan data tingkat keselamatan jalan tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui ruas-ruas jalan yang telah
memenuhi maupun yang belum memenuhi persyaratan
kelaikan fungsi baik secara teknis maupun administratif.

4. Lokasi Kegiatan Seluruh kegiatan berlokasi di Provinsi Jawa Barat yang


merupakan wilayah kewenangan BBPJN DKI Jakarta – Jawa
Barat. Adapun ruas jalan nasional yang diusulkan dalam
kajian ini adalah sepanjang 176,96 km sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Ruas Jalan

No.
Nama Ruas Panjang Keterangan
Ruas
PROVINSI JAWA BARAT
Lingkar Timur Konektivitas
1 7,2
Kuningan (Jalan Lingkar)
Jalan Akses Konektivitas
2 Pelabuhan 8,2 (Jalan Lingkar)
Patimban
Lingkar Utara Konektivitas
3 2,4 (Jalan Lingkar)
Jatigede
Jl. Juanda ULFJ – 2019 Laik
4 1,77 Bersyarat,
(Bekasi)
(Underpas Bulak
Kapal)
Cipatujah – ULFJ – 2021 Laik
5 33,52 Bersyarat,
Kalapa Genap
(Jembatan
Cipatujah,
Jembatan Ciwulan)
6 Tegalbuleud 52,29 ULFJ – 2021 Laik
(Cibuni) - Bersyarat,
Argabinta – (Jembatan Cisokan)
Sindangbarang
7 Gekbrong (Bts. ULFJ – 2014 Laik
Kabupaten) - Bts. 13,05 Bersyarat
Kota Cianjur
8 Bts. Kota Cianjur 16,3 ULFJ – 2014 Laik
-Citarum Bersyarat

Bogor - Ciawi (Jln. ULFJ – 2014 Laik


9 5,4 Bersyarat
Raya Tajur)
Bts. Kota ULFJ – 2014 Laik
10 Bersyarat
Purwakarta -
20,27
Cisomang
Bts. Kab. ULFJ – 2014 Laik
11 Krawang/Pwk - Bersyarat
9,61
Sadang (Cikampek
- Sadang)
12 Jln. Siliwangi 1,38 ULFJ – 2014 Laik
(Cicurug) Bersyarat
Jln. ULFJ – 2014 Laik
13 1,56 Bersyarat
Suryakencan
a (Cibadak)
Kemang - ULFJ – 2014 Laik
14 4 Bersyarat
Kedunghalang
TOTAL 176,96
5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBN-DIPA
Tahun Anggaran 2023 Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional DKI Jakarta – Jawa Barat sebesar Rp.
1,537,000,000,- (Satu Miliar Lima Ratus Tiga Puluh Tujuh
Juta Rupiah).
6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Bidang Pembangunan
Organisasi Pejabat Jalan dan Jembatan, Pekerjaan Penyiapan Data Kondisi
Pembuat Komitmen Lapangan dan Audit Keselamatan Jalan untuk Evaluasi
Kelaikan Fungsi Jalan Nasional di Lingkungan BBPJN DKI
Jakarta – Jawa Barat.

Satuan Kerja : Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI


Jakarta – Jawa Barat, Direktorat Jenderal Bina Marga,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Tahun Anggaran 2023.
Data Penunjang
7. Data Dasar Data dasar dalam kegiatan ini, yaitu Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konsultasi antara PPK dan Penyedia Jasa
Konsultasi yang termasuk dalam lingkup pelaksanaan
monitoring dan evaluasi dan Peraturan Menteri Terkait.

8. Standar Teknis a. Spesifikasi Teknik Bina Marga


b. Spesifikasi Khusus
c. Standar Nasional Indonesia (SNI)
d. NSPM sub-Bidang Bina Marga
e. NSPM sub-Bidang Perhubungan Darat.

9. Studi–Studi Terdahulu a. Kegiatan Penyiapan Data untuk Pelaksanaan Uji Laik


Fungsi Jalan di Lingkungan BBPJN DKI Jakarta – Jawa
Barat, 2020.
b. Evaluasi Keselamatan Jalan di Lingkungan BBPJN DKI
Jakarta – Jawa Barat, 2019.
c. Pelaksanaan Audit Keselamatan Jalan di Lingkungan
BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat, 2018.

10. Referensi Hukum 1) Undang-Undang No.2 Tahun 2022 tentang Perubahan


Kedua atas Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008
tentang Jalan;
2) Undang-Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
3) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan jalan;
4) Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan pengelolaan Lingkungan Hidup;
5) Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2006 tentang Jalan;
6) Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2017 tentang
Keselamatan LLAJ;
7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis
dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalulintas;
8) Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
9) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
10) Instruksi Presiden Republik Indonesia No.4 Tahun 2013
tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan;
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 78/PRT/M/2005
tentang Leger Jalan;
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2010
tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan;
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2010
tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-
Bagian Jalan;
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19/PRT/M/2011
tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria
Perencanaan Jalan;
15) Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 13 Tahun 2014
tentang Rambu Lalu Lintas;
16) Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 34 Tahun 2014
tentang Marka Jalan;
17) Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 67 Tahun 2018
tentang Perubahan Peraturan Menteri Perhubungan No.
PM 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan;
18) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 14
Tahun 2010 tentantg Dokumen Lingkungan Hidup bagi
Usaha dan/atau Kegiatan yang telah Memiliki Izin Usaha
dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup;
19) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.05 Tahun
2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
yang Wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup;
20) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.33/PRT/M/2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengadilan
Manajemen Jasa Pelaksanaan Konstruksi di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum;
21) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.34/PRT/M/2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian
Manajemen Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konsultasi di
Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
22) Peraturan menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2011
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
23) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.13 Tahun
2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup;

Ruang Lingkup
11. Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan Penyiapan Data Kondisi Lapangan
dan Audit Keselamatan Jalan untuk Evaluasi Kelaikan Fungsi
Jalan Nasional di Lingkungan BBPJN DKI Jakarta – Jawa
Barat terdiri atas tahapan sebagai berikut :
a. Persiapan, meliputi : (1) membuat jadwal pelaksanaan,
rincian rencana kerja, struktur organisasi, formulir survai,
konsep dasar sistem monitoring dan evaluasi; (2)
melakukan mobilisasi personil dan peralatan, serta
menyiapkan data dan peta; (3) melakukan koordinasi
dengan para Satker/PPK, instansi dan pihak-pihak
terkait meliputi Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai
Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD), dan Kepolisian
Daerah dalam rangka merumuskan penyiapan basis data
untuk pelaksanaan uji laik fungsi jalan nasional.
b. Survei instansional di instansi terkait berupa data atau
laporan-laporan kegiatan atau studi yang berkaitan
dengan pekerjaan monitoring dan evaluasi kondisi
eksisting jalan baik secara teknis maupun administratif,
dan kondisi tingkat keselamatan jalan, termasuk
pengumpulan dokumen administrasi jalan nasional,
antara lain dokumen: status jalan, kelas jalan, fungsi
jalan, leger jalan, sertifikat kepemilikan lahan jalan, dan
dokumentasi studi lingkungan serta dokumen
pemasangan petunju, perintah dan larangan terkait
pengaturan lalu lintas.
c. Pengumpulan data lapangan kondisi teknis jalan yang
meliputi geometrik jalan, struktur perkerasan, struktur
bangunan pelengkap jalan, pemanfaatan bagian-bagian
jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan fasilitas
perlengkapan jalan yang berkaitan langsung dengan
pengguna maupun yang tidak terkait langsung dengan
pengguna.
d. Pengumpulan data tingkat kecelakaan jalan yang
meliputi data tingkat kejadian kecelakaan dan tingkat
keberadaan blackspot (atau potensi blackspot) jalan
nasional.
e. Pengelolaan data, analisis data hasil pengukuran dan
pemeriksaan langsung di lapangan, identifikasi dan
evaluasi untuk menetapkan kategori laik fungsi jalan,
serta penyusunan rekomendasi tindak lanjut bagi ruas
jalan nasional di Jawa Barat yang belum memenuhi laik
fungsi tanpa syarat.
f. Penyiapan draft Berita Acara Hasil Uji Laik Fungsi Jalan
Nasional di Provinsi Jawa Barat yang akan ditindaklanjuti
oleh Tim ULFJ.
g. Pembahasan Berita Acara Hasil Uji Laik Fungsi Jalan
Nasional di Provinsi Jawa Barat dengan Tim ULFJ
BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat dan Direktorat.
h. Merekomendasikan hasil yang didapat dari pembahasan
Berita Acara Hasil Uji Laik Fungsi Jalan Nasional di
Provinsi Jawa Barat dengan Tim ULFJ kepada PPK
terkait untuk dimasukan/ditindaklanjuti pada program
tahun yang berjalan maupun berikutnya.
i. Penyedia disyaratkan memiliki Sertifikat Badan Usaha
(SBU) dengan Kualifikasi Usaha Menengah serta
disyaratkan sub klasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk
Pekerjaan Sipil Transportasi (RE104) KBLI 2017 atau
Subklasifikasi Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi (RK003) KBLI 2020.
j. Pekerjaan ini berkaitan dengan penyusunan dokumen
laik fungsi jalan/jembatan dan/atau studi/kajian
jalan/jembatan dan/atau inventarisasi database
jalan/jembatan dan/atau pendampingan teknis
jalan/jembatan dan/atau leger jalan/jembatan dan/atau
survey jalan/jembatan dan/atau perencanaan andalalin
dan/atau audit keselamatan jalan.

12. Keluaran Tersusunnya Laporan Penyiapan Data Kondisi Lapangan dan


Audit Keselamatan Jalan untuk Evaluasi Kelaikan Fungsi
Jalan Nasional Tahun 2023 di Lingkungan Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa DKI Jakarta – Jawa Barat.
13. Peralatan, Material, Penyediaan oleh pengguna jasa antara lain;
Personil dan 1. Akomodasi dan ruangan kantor : Tidak ada
Fasilitasdari 2. Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau
Pejabat Pembuat wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
Komitmen Project Officer(PO) dalam rangka pelaksanaan
kegiatan jasa konsultansi
3. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang
dapat digunakan oleh penyedia jasa : Tidak ada.

No. URAIAN VOLUME/ SAT


ORG-BLN
1 2 3 4
I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL

A. BIAYA PERSONIL/TENAGA AHLI


1 Ketua Tim 1 x 7.00 7.00 OB
2 Ahli Teknik Jalan 1 x 7.00 7.00 OB
3 Ahli Teknik Jembatan 1 x 6.50 6.50 OB
4 Ahli K3 1 x 1.00 1.00 OB

JUMLAH A 21.50
B. BIAYA TENAGA ASISTEN
1 Asisten Ahli Keselamatan Jalan 1 x 6.00 6.00 OB
2 Asisten Ahli Teknik Jalan 1 x 6.00 6.00 OB
3 Asisten Ahli Teknik Jembatan 1 x 6.00 6.00 OB
4 Asisten Ahli Teknik Lalu Lintas 1 x 6.00 6.00 OB
5 Surveyor 1 1 x 6.00 6.00 OB
6 Surveyor 2 1 x 6.00 6.00 OB

JUMLAH B 36.00
C. BIAYA TENAGA PENDUKUNG
1 Sekretaris 1 x 6.50 6.50 OB
2 Operator Computer 1 x 7.00 7.00 OB

JUMLAH C 13.50
JUMLAH BIAYA LANGSUNG PERSONIL (A+B+C)

II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

A. BIAYA SURVEY LAPANGAN

1 OSA :
- Jawa Barat 6 x 48.00 288.00 OH

2 Penginapan
- Jawa Barat 6 x 48.00 288.00 OH

3 Perlengkapan Lapangan/Survey/Dokumentasi
- Form survey dan alat tulis 1.00 LS
- Dokumentasi 1.00 LS

4 Sewa Kendaraan Lapangan (Termasuk Biaya Sewa, BBM, Penge 1 x 48.00 48.00 Unit hari

5 Biaya Perlengkapan K3 untuk Survey 1 LS

6 Peralatan P3K 1 LS

7 Sewa Apar 1 Ls

JUMLAH A
B. BIAYA FASILITAS KANTOR
1 Sewa Komputer+Printer 6 x 7.00 42.00 Unit Bln
2 ATK dan Computer Supply 1 x 7.00 7.00 Unit Bln
3 Biaya Komunikasi (Telepon, Internet) 1 x 7.00 7.00 Unit Bln

JUMLAH B
C. BIAYA RAPAT DAN KOORDINASI
1 Biaya Rapat dan Koordinasi 1.00 LS
2 Biaya Narasumber 1 x - - OJ

JUMLAH C
D. BIAYA PELAPORAN
- Rencana Mutu Kontrak 2.00 Buku
- Laporan Pendahuluan 4.00 Buku
- Laporan Antara 8.00 Buku
- Laporan Akhir 4.00 Buku
- Softcopy (Harddisk eksternal) 1TB 3.00 Buah
JUMLAH D
JUMLAH BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL
14. Lingkup Sebagaimana yang tertuang dalam Syarat-Syarat Umum
Kewenangan Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak dokumen
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.

15. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 210 (dua ratus
Penyelesaian sepuluh) hari kalender atau 7 (tujuh) bulan, terhitung sejak
Kegiatan dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
Pengguna jasa.

16. Personel Posisi Kualifikasi Jumlah


Pendidikan Keahlian Pengalaman Orang
(Ijasah) (SKA) Bulan
Tenaga Ahli:
Team Leader S1 Teknik Ahli Madya 6 tahun 7 OB
Sipil Teknik Jalan
Ahli Teknik S1 Teknik Ahli Muda 3 tahun 7 OB
Jalan Sipil Teknik Jalan
Ahli Teknik S1 Teknik Ahli Muda 3 tahun 6,5 OB
Jembatan Sipil Teknik
Jembatan
Ahli K3 S1 Teknik Ahli Muda 2 tahun 1 OB
Sipil K3
Konstruksi
Tenaga Sub Profesional:
Asisten Ahli Keselamatan Jalan S1 6 OB
Asisten Ahli Jalan S1 6 OB
Asisten Ahli Jembatan S1 6 OB
Asisten Ahli Lalu Lintas S1 6 OB
Surveyor 1 S1 6 OB
Surveyor 2 S1 6 OB
Tenaga Pendukung:
Sekretaris - 6,5 OB
Operator Komputer - 7 OB

Team Leader
Team Leader dalam melakukan penyusunan rancangan
konseptual Sistem Manajemen Keselamatan Konstruki
(SMKK) dan Program Mutu mengacu pada Permen PUPR
Nomor 10 Tahun 2021. Memiliki Sertifikat Keahlian yang
diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi.

Ahli Teknik Jalan


1 (satu) orang Tenaga Ahli Jalan bertugas membantu Team
Leader dalam melakukan penelitian dan analisis masalah
dalam aspek teknis jalan. Memiliki Sertifikat Keahlian yang
diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi

Ahli Teknik Jembatan


1 (satu) orang Tenaga Ahli Jembatan bertugas membantu
Team Leader dalam melakukan penelitian dan analisis
masalah dalam aspek teknis jembatan. Memiliki Sertifikat
Keahlian yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi yang
terakreditasi.
Ahli K3
1 (satu) orang Tenaga Ahli K3 bertugas membantu Team
Leader dalam melakukan penyusunan rancangan konseptual
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruki (SMKK) dan/atau
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) Konsultansi
Konstruksi Pengawasan/ Manajemen Penyelenggaraan
Konstruksi mengacu pada KepMen PUPR Nomor
524/KPTS/M/2022.

Tenaga Sub Profesional Keselamatan Jalan


Asisten Tenaga Ahli yang bertugas membantu team leader
dan tenaga ahli terkait teknik jalan.

Tenaga Sub Profesional Teknik Jalan


Asisten Tenaga Ahli yang bertugas membantu team leader
dan tenaga ahli terkait teknik jalan.

Tenaga Sub Profesional Jembatan


Asisten Tenaga Ahli yang bertugas membantu team leader
dan tenaga ahli terkait jembatan jalan.

Tenaga Sub Profesional Lalu Lintas


Asisten Tenaga Ahli yang bertugas membantu team leader
dan tenaga ahli terkait lalu lintas jalan.

Surveyor
surveyor yang bertugas membantu team leader dan tenaga
ahli dalam melaksanakan survey lapangan.

Sekretaris
bertugas membantu Team Leader dalam hal kesekretariatan.

Operator Komputer
membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan
operasional komputer sewaktu pengolahan data.
17. Jadwal Penugasan No Jabatan / Posisi Personel Bulan Ke‐ Orang
Personil 1 2 3 4 5 6 7 Bulan
A Tenaga Ahli
1 Team Leader 7 OB
2 Ahli Teknik Jalan 7 OB
3 Ahli Teknik Jembatan 6,5 OB
4 Ahli K3 1 OB
B Tenaga Sub Profesional
5 Asisten Ahli Keselamatan 6 OB
Jalan
6 Asisten Ahli Teknik Jalan 6 OB
7 Asisten Ahli Jembatan 6 OB
8 Asisten Ahli Lalu Lintas 6 OB
9 Surveyor 1 6 OB
10 Surveyor 2 6 OB
C Tenaga Pendukung
11 Sekretaris 6,5 OB
12 Operator Komputer 7 OB

18. Jadwal Tahapan Dalam melaksanakan paket pekerjaan ini diharapkan Penyedia
Pelaksanaan Jasa dapat melakukan kegiatan yang sistematis dengan
Kegiatan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait
dan menginventarisasi kondisi seluruh jalan nasional di
wilayah kerja Balai
b. Menyusun laporan monitoring dan evaluasi yang dapat
dengan mudah dilaksanakan dalam mengidentifikasi
kondisi jalan untuk menentukan kelaikan fungsi jalan
nasional di wilayah Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional DKI Jakarta – Jawa Barat
c. Bekerja secara efisien dan efektif sehingga tepat mutu,
biaya dan waktu.
Pada tahapan kegiatan pelaksanaan penyedia jasa agar
melakukan tahapan-tahapan, minimal :
1. Tahap Mobilisasi Personil
2. Tahap Penyusunan, Pengesahan dan Pendistribusian
RMK yang terdiri dari :
a. Penyusun Program Kegiatan
b. Pembahasan Program
c. Pendistribusian RMK
3. Tahap Penyusunan formulir survei kondisi teknis jalan
dan kelengkapan administrasi jalan
4. Tahap penyusunan formulir survei kondisi tingkat
keselamatan jalan
5. Tahap Survei pengumpulan data teknis jalan, data
administrasi jalan, dan data tingkat keselamatan jalan
6. Tahap analisis kondisi teknis jalan, kelengkapan
administrasi jalan, dan analisis tingkat keselamatan jalan
7. Tahap Pembahasan hasil analisis untuk evaluasi kelaikan
fungsi jalan
8. Tahap Pelaporan Hasil Identifikasi, Analisis dan Evaluasi
Data kondisi teknis jalan, administrasi jalan, dan tingkat
keselamatan jalan untuk evaluasi kelaikan fungsi jalan

Bulan Ke‐
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1. Persiapan pelaksanaan (Program
Mutu dan Laporan Pendahuluan)

2. Pelaksanaan survey, koordinasi,


pengumpulan data dan analisis
3. Laporan I
4. Laporan II
5. Laporan Akhir
LAPORAN
18. Laporan Program Mutu
Pendahuluan dan Program Mutu adalah dokumen yang dibuat oleh Penyedia
Program Mutu (konsultan) yang merincikan proses untuk menunjukkan
kemampuan organisasi dalam mengerahkan sumberdayanya
guna mencapai tujuan pada suatu proyek.
Program Mutu diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kalender sejak mulai kerja sesuai SPMK,sebanyak
5 (lima) buku laporan.

Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi review Kerangka Acuan Kerja,
Metodologi dan pendekatan studi yang digunakan, jadwal
pelaksanaan kegiatan, jadwal penugasan tenaga ahli dan
personil, organisasi pelaksanaan kegiatan dan rencana kerja
selanjutnya. Laporan Pendahuluan harus diserahkan
selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kerja/bulan sejak
SPMK diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku laporan.

19. Laporan Antara Laporan Antara memuat progress pelaksanaan kegiatan yang
telah sesuai dengan perkembangan progress pelaksanaan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 120 (seratus


dua puluh puluh) hari kalender/bulan sejak SPMK diterbitkan,
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

21. Laporan Akhir Laporan Akhir berisi seluruh hasil kegiatan termasuk hasil
pelaksanaan kegaitan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus


delapan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan,
sebanyak 5 (lima) buku laporan dan 1 (satu) buah Harddisk
Eksternal Kapasitas Min. 1TB.

22. Laporan Hasil Laporan Hasil Penyiapan Data Kondisi Lapangan dan Audit
Penyiapan Basis Keselamatan Jalan untuk Evaluasi Kelaikan Fungsi memuat
Datauntuk Berita Acara Uji dan Evaluasi Laik Fungsi Jalan serta Hasil
Pelaksanaan UjiLaik Pengujian Kelaikan Fungsi Jalan.
Fungsi Jalan
Laporan Hasil Uji Laik Fungsi Jalan harus diserahkan
selambat-lambatnya 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender sejak tanggal mulai kerja sesuai SPMK, sebanyak 5
(lima) buku laporan untuk masing-masing ruas yang diuji.

Semua laporan Final diserahkan kepada Pengguna Jasa


dalam bentuk softcopy yang tersimpan dalam Hard Disk
terdiri dari File Microsoft Word (*.doc) dan file Portable
Document Format (*.PDF) serta file-file penunjang lainnya.
Hal-hal Lain
23. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultasi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan
mengacu pada dokumen pengadaan.

24. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultasi lain


Kerjasama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultasi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi.

25. Pedoman Sesuai dengan aturan yang berlaku


Pengumpulan
Datadan
lapangan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultasi berkewajiban
26. Alih untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
Pengetahuan rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen.

Bandung, 03 Januari 2023

PPK Pembangunan Jalan dan Jembatan


Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat

Agung Yudhianto, S.T M.T.


NIP. 19790125 200502 1 0

Anda mungkin juga menyukai