Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


STUDI KELAYAKAN JALAN LINGKAR SELATAN ( REVITALISASI JEMBATAN METRO II) KOTA KEPANJEN

memaksimumkan peran Jembatan Metro II sebagai bagian

BAB VIII. dari sistem transportasi kawasan lingkar Kota Kepanjen.

PENUTUP
5. Pembangunan Jalan Lingkar Selatan diharapkan dapat
membantu kelancaran kegiatan sosial ekonomi terutama
terhadap kecamatan-kecamatan yang berbatasan langsung
dengan Kepanjen yakni dengan memanfaatkan Jembatan
Metro II untuk meningkatkan akses pengangkutan/distribusi
8.1 Kesimpulan
komoditas ekonomi ke pasar (market) maupun ke tempat
Berdasarkan hasil survey dan
pengolahan (industry pengolahan).
analisis yang telah dilakukan
6. Fungsi Jalan Lingkar Selatan baru akan terasa setelah block
sebagaimana dipaparkan pada Bab-
office mulai berfungsi secara penuh dan pengembangan
bab sebelumnya, maka dapat
lainnya di sekitar block office juga mulai beroperasi.
dibuat kesimpulan sebagai berikut:
7. Dengan mempertimbangkan prediksi volume di masa yang
1. Rencana pembangunan Jalan
akan datang, lebar badan jalan 7 m sudah dapat
Lingkar Selatan Kota kepanjen layak untuk dilaksanakan baik
mengakomodasi lalu lintas sampai dengan tahun 2035.
secara teknis maupun ekonomis.

2. Rencana rute jalan alternatif I menjadi pilihan untuk


menjadi rute Jalan Lingkar Selatan Kota Kepanjen. 8.2 Rekomendasi

3. Rencana Jalan Lingkar Selatan akan mempunyai pengaruh Berikut ini adalah beberapa hal yang direkomendasikan
yang signifikan terhadap jalan-jalan Kawi dan Sumedang, Konsultan terkait rencana Jalan Lingkar Selatan:
sedangkan pada jalan-jalan utama yang lain, seperti Jalan 1. Pembangunan Jalan Lingkar Selatan tidak dapat berdiri
Sudirman, Jalan Sultan Agung dan Jalan Panji kontribusinya sendiri tanpa adanya pembangunan jalan-jalan pendukung
dalam mengalihkan lalu lintas dan meningkatkan kinerja lainnya, seperti jalan-jalan sirip dan jalan penghubung
jalan utama di masa yang akan datang tidak begitu signifikan. lainnya. Hal ini untuk memaksimalkan fungsi jaringan jalan di
4. Rencana Jalan Lingkar Selatan mempunyai kontribusi yang kawasan lingkar Kota Kepanjen. Oleh karena itu perlu
signifikan dalam mempercepat pengembangan kawasan dilakukan perbaikan/perhatian terutama jalan-jalan sirip
Kasiba/Lisiba dan kawasan sekitar Jalan Lingkar Selatan (lewat permukiman) yang dapat digunakan untuk akses
yang sampai saat ini masih belum banyak berkembang. menuju Jalan Lingkar Selatan serta yang terpenting adalah
Selain itu, dengan adanya rencana Jalan Lingkar Selatan yang keterkaitan rencana pembangunan Jalan Lingkar Selatan
melalui Jembatan Metro II akan merevitalisasi dan dengan prospek rencana pengembangan jalan di belakang
RSUD dan Stadion Kanjuruhan yang akan terhubung langsung

LAPORAN AKHIR
VIII- 1
CV . CHATUR PILAR HUTAMA
Laporan Akhir

dengan rencana Jalan Lingkar Selatan dan Jalan Lingkar Barat  bangunan utilitas yang mempunyai sifat pelayanan
Kota Kepanjen, seperti pada Gambar 8.2 dibawah ini. lokal pada sistem jaringan jalan primer di luar kota

2. Beberapa segmen pada Alternatif I melewati permukiman. dapat ditempatkan di luar DAMAJA sejauh mungkin,

Pada segmen tersebut, pendekatan dan sosialisasi dengan mendekati ke batas luar DAMIJA (Gambar 8.1).

masyarakat sekitarnya perlu dilakukan dan mendapat b. Penempatan arah melintang


perhatian serius. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya Penempatan arah melintang utilitas harus memenuhi
penolakan atau gejolak sosial terkait dengan rencana Jalan syarat ruang bebas DAMAJA, yaitu paling rendah 5,00
Lingkar Selatan. (lima) meter di atas permukaan perkerasan jalan atau

3. Pada akses di sekitar Jembatan Metro, kondisi topografinya dikedalaman minimal 1,5 meter dari permukaan

memerlukan pekerjaan teknis yang cukup serius. Hal ini perkerasan jalan. Untuk fasilitas utilitas yang melintang

terkait dengan standar geometri jalan. Oleh karena itu, perlu di bawah jalan, seperti gorong-gorong ataupun pipa,

perhatian khusus sehingga perencaanan detil nantinya betul- penempatannya dapat pada kedalaman kurang dari 1,5

betul memperhatikan persyaratan geometri jalan. meter, tetapi fasilitas utilitas tersebut harus mampu

Persyaratan yang dipakai hendaknya memakai pada memikul beban struktur perkerasan dan lalu lintas di

persyaratan minimal fungsi jalan Kolektor Primer. atasnya.

4. Pembebasan lahan jika diperlukan hendaknya mengacu pada


pembebasan minimum 12 m. Hal ini terkait dengan
kebutuhan jalan dan perlengkapannya.

5. Pengaturan utilitas jalan perlu diperhatikan terutama letak


penempatannya. Hal ini untuk memudahkan apabila terjadi
pembangunan maupun pembongkaran untuk peningkatan
utilitas sudah memiliki arahan letak yang pasti sehingga
sesuai dengan ketentuan yang disarankan. Untuk trase Jalan
Lingkar Selatan, sebaiknya utilitas jalan ditempatkan di
Gambar 8.1 Penempatan Utilitas Bangunan di Sepanjang Jalan
sebelah kiri (dari arah Talangagung) dengan alasan melihat
ketersedian lahan di lapangan. Adapun ketentuan teknis dapat Tabel 8.1 Keterangan Penempatan Utilitas Bangunan di
dilihat pada Pedoman Penempatan Utilitas Pada Daerah Milik Sepanjang Jalan
Jalan (Pd T – 13-2004-B) berikut ini:

a. Penempatan arah memanjang Daerah Daerah 1 Daerah 2 Daerah 3 Daerah 4


Pelayanan Dilarang Dilarang Jalan Primer dengan Jalan Primer dengan
 Bangunan utilitas yang mempunyai sifat Pelayanan Lokal syarat/izin syarat/izin
wilayah pada sistem jaringan primer jalan di luar kota,
harus ditempatkan di Iuar DAMIJA. Sumber: Pd T-13-2004-B

Studi Kelayakan Jalan Lingkar Selatan (Revitalisasi Jembatan Metro II ) Kota Kepanjen VIII- 2
Laporan Akhir

6. Tata cara penempatan utilitas lebih lanjut dapat dilakukan


pada studi lanjutan yang lebih detail membahas rencana pra
desain jalan dan kelengkapannya (DED) dengan mengacu
kepada Pedoman Penempatan Utilitas Pada Daerah Milik
Jalan (PD T- 13 – 2004 – B).

Studi Kelayakan Jalan Lingkar Selatan (Revitalisasi Jembatan Metro II ) Kota Kepanjen VIII- 3
Laporan Akhir

Gambar 8.2

Studi Kelayakan Jalan Lingkar Selatan (Revitalisasi Jembatan Metro II ) Kota Kepanjen VIII- 4
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
STUDI KELAYAKAN JALAN LINGKAR SELATAN ( REVITALISASI JEMBATAN METRO II) KOTA KEPANJEN

LAPORAN AKHIR
VIII- 5
CV . CHATUR PILAR HUTAMA
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
STUDI KELAYAKAN JALAN LINGKAR SELATAN ( REVITALISASI JEMBATAN METRO II) KOTA KEPANJEN

LAPORAN AKHIR
VIII- 1
CV . CHATUR PILAR HUTAMA

Anda mungkin juga menyukai