PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Palembang adalah salah satu kota metropolitan di Indonesia yang juga
merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota
terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Kota ini dahulu pernah menjadi pusat
kerajaan Sriwijaya, sebelum kemudian berpindah ke Jambi. Kota Palembang
terkenal sebagai kota industri dan perdagangan. Posisi geografis Palembang yang
terletak di tepian Sungai Musi dan tidak jauh dari Selat Bangka, sangat
menguntungkan. Walaupun tidak berada di tepi laut, Kota Palembang mampu
dijangkau kapal-kapal dari luar negeri. Terutama dengan adanya Dermaga Tangga
Buntung dan Dermaga Sei Lais. Dan juga ditambah lagi dengan adanya Bandar
Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II).
Kota Palembang juga terkenal sebagai Kota tua, yang pernah menjadi pusa
pendidikan agama Budha. Banyak terdapat peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang
tersebar diseluruh kota dan sekitarnya, dan situs-situs ini masih belum terurus,
seperti Benteng Kuto Besak yang bahkan menjadi polemik karena dijadikan
tempat perniagaan. Kota Palembang khas karena dibelah dan dikelilingi oleh
Sungai Musi dan anak-anak sungainya, seharusnya lebih tepat menjadi kota
sungai Venice from the East, namun sayangnya pola pembangunan pada masa
lalu sangat kuat dengan visi penyeragaman, sehingga Kota Palembang dibuat
sedemikian rupa menjadi kota daratan sebagaimana kota-kota lain di Pulau Jawa.
Aliran sungai menjadi sempit, bahkan tertutup, rawa-rawa pun ditimbun lalu
ketika hujan turun, genangan air dan banjir terjadi di mana-mana.
Berdasarkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) 2011-2015, Koridor ekonomi wilayah Sumatera diharapkan
menjadi pusat Produksi dan Pengolahan Sumber Daya Alam sebagai Cadangan
yang
dibangun
termasuk
fasilitas
pendukungnya.
Sedangkan
Undang-Undang
Republik Indonesia
Undang-Undang No. 5
Tahun 1960
Undang-Undang No. 14
Tahun 1992
Undang-Undang No. 23
Tahun 1992
Undang-Undang No. 26
Tahun 2007
Undang-Undang No. 5
5
Tahun 1994
Tentang
Pokok-pokok Agraria
Ksehatan
Penataan Ruang
Pengesahan Konvensi
Internasional
mengenai Keanekaragaman
Hayati
6
7
8
9
10
Undang-Undang No. 1
Tahun 1995
Undang-Undang No. 23
Tahun 1997
Undang-Undang No. 65
Tahun 2001
Undang-Undang No. 20
Tahun 2002
Perseroan Terbatas
Undang-Undang No. 7
Sumberdaya Air
Tahun 2004
Undang-Undang No. 32
11 Tahun 2004
Undang-Undang No. 33
12 Tahun 2004
Pemerintahan Daerah
Peraturan
Pemerintah
Republik Indonesia
PP No. 35 Tahun 1991
Sungai
Angkutan Jalan
Tentang
3
4
5
Pengendalian Pencemaran
Udara
Angkutan di Perairan
Keputusan
Pemerintah
Republik Indonesia
Keppres No. 46
Tahun 1988
Keppres No. 32
Tahun 1990
Perpres No. 65
Tentang
Sungai
Tahun 2006
Kep.Men.Neg
Kependudukan
dan Lingkungan
Hidup
No. 02/MENKLH/I/
1988
Kep.Men.Hub. No.
KM
23 Tahun 1990
Kep.Men PU
No.63/PRT/ 1993
10
11
Kebauan
Baku Mutu Air Laut
12
13
14
Tahun 2004
Kep.MN.LH No. 45
15
16
17
Tahun 2005
Per. Men. Negara
Lingkungan Hidup
No. 08 Tahun 2006
Kep.Men. PU No. 63
PRT Tahun 1993
Per. Men. Negara
Lingkungan Hidup
No.
11 Tahun 2006
18
19
Per.Men.Hut No.
64/Men. Hut-11/2006