Anda di halaman 1dari 11

STUDI KASUS TENTANG SISTEM TRANSPORTASI MAKRO DI KOTA BALIGE

KABUPATEN TOBA SAMOSIR

Oleh :

BASTIAN FILIPPO SIAHAAN

NIM : 2153050802

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

2022
ABSTRACT
Penelitian ini merupakan kajian ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui Analisis potensi
pengembangan Bandara Silangit Kabupaten Tapanuli Utara. Analisis dilakukan dengan
melibatkan pihak pihak yang terkait dalam Bandara Silangit. Dengan berdasarkan penelitian
pada pendapat pihak yang terkait tentang keadaan Bandara Silangit.Penelitian ini
menggunakan analisis SWOT (Streright, Weakness, Oportunity, Threat). Data diperoleh
dengan penyebaran kusioner. Dengan jumlah sampel 30 orang. Hasil dari penelitian ini
adalah strategi yang baik dalam pengembangan Bandara Silangit adalah strategi WO
(Weakness Oportunity) yaitu dengan memaksimalkan atau memperbaiki faktor faktor
kelemahan pengembangan Bandara dan memanfaatkan faktor faktor peluang pengembangan
Bandara.
Kata Kunci :Bandara Silangit, Potensi, Strategi pengembangan, faktor faktor kekuatan,
faktor faktor peluang, faktor faktor kelemahan dan faktor faktor ancaman.

PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG

Pengembangan wilayah adalah upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi
kesenjangan antar wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah.
Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi sosial ekonomi, budaya dan
geografis yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada dasarnya
pengembangan wilayah harus disesuaikan dengan kondisi, potensi dan permasalahan wilayah yang
bersangkutan (Ambardi dan Socia, 2002). Keberhasilan pengembangan suatu wilayah salah
satunya ditentukan oleh peran sektor transportasi. Menurut Sukarto, transportasi adalah
perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik
yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Sama halnya
dengan transportasi udara, yakni transportasi yang menggunakan alat pengangkutan oleh karena itu
sistem transportasi harus dibina agar mampu menghasilkan jasa transportasi yang handal,
berkemampuan tinggi, dan diselenggarakan secara terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman
dan efisien dalam menunjang serta sekaligus menggerakan dinamika pembangunan,
mendukung mobilitas manusia, barang, serta jasa; mendukung pola distribusi nasional serta
mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan internasional yang lebih
memantapkan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka mewujudkan
wawasan nusantara.
Bandar udara merupakan jaringan prasarana yang berhubungan dengan transportasi udara
karena bandar udara adalah ruang lintas untuk transportasi udara. Bandar udara juga menjadi
salah satu prasarana untuk meningkatkan perekonomian bagi suatu daerah atau negara.
Fungsinya sebagai penunjang wisata, perdagangan, serta jaringan dalam transportasi membuat
bandara sangat dibutuhkan untuk menghubungkan pulau-pulau di Indonesia dengan waktu
yang lebih efisien. Misalnya di tempat di berbagai negara, sejumlah bandara kelas dunia berhasil
menjalankan peran sebagai pokok perekonomian dengan menerapkan Airpot City, dimana
bandara merupakan pusat kegiatan terpadu dengan kawasan pendukung disekitarnya.
Mengingat pula permintaan terhadap transportasi yang cepat saat ini adalah pilihan banyak
orang,sehingga pembenahan terhadap bandara terus dilakukan. Seperti perbaikan kargo, dan
lalu lintas makin terus dikembangkan. Semua dibuat agar dapat menjadikan bandara
sebagai salah satu pintu gerbang ekonomi. Sesuai keputusan menteri perhubungan No: KM 68
Tahun 2002 ada beberapa ketentuan tentang organisasi dan tata kerja Bandara. Dimana
berdasarkan hal tersebut, saat ini Bandara Silangit adalah satu-satunya bandara kelas IV
internasional, dan memiliki fasilitas dan kemampuan setara bandara kelas II di Indonesia.
Namun,bagi pembangunan perekonomian daerah KabupatenTapanuli Utara, Kecamatan
Soborong-borong diakui bandara ini cukup bagus dan punya prospek baik ke depan. Kegiatan
Bandara Silangit yang tinggi bukan tidak mungkin memicu pertumbuhan ekonomi dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat Tapanuli Utara. Dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan
yang dimilikinya.
Kawasan Bandara Silangit ini memiliki ukuran landas pacu 2.400 m x 30 m. Jarak dari pusat kota
sekitar 7 km berada dalam wilayah Kecamatan siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara,
Provinsi Sumatera Utara.Bandara Silangit dibangun pada masa penjajahan Jepang.Pembangunan
kembali bandara ini mulai dilakukan sejak tahun 1995 dengan menambah landas pacu
sepanjang 900 meter sehingga menjadi 1.400 meter. Pada tahun 2011, Bandara Silangit
akhirnya memiliki landas pacu sepanjang 2.250 meter, sehingga bisa didarati pesawat jenis Fokker
F-100 maupun Boeing 737-300 pada tanggal 18 Januari 2011. Berdirinya bangunanBandara Silangit
ini diharapkan dapat mendongkrak laju pertumbuhan eknonomi daerah yang di miliki Kabupaten
Tapanuli Utara. PT Angkasa Pura II bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Utara dalam pengembangan Bandara Silangit, termasuk dalam penggadaan lahan yang akan
ditenderkan. Dengan demikian nantinya pesawat berbadan besar dapat beroperasi di Tapanuli
utara. Saat ini bandara dengan kapasitas penumpang 10 ribu per tahun itu hanya melayani
penerbangan jarak pendek dengan pesawat kecil carter semacam Susi Air. Diharapkan setelah
pengembangan, jumlah penumpang akan meningkat menjadi 1 juta per tahun. arti nya
keuntungan ekonomi akan lebih besar di rasakan oleh pihak Bandara Silangit. Kabupaten Tapanuli
Utara merupakan daerah yang cukup terkenal di kawasan Nusantara, terutama karena potensi
alam dan sumber daya manusianya. Potensi alam antara lain luasnya lahan kering untuk
dijadikan persawahan baru dengan membangun irigasi. Sebahagian perairan Danau Toba yang
dimiliki dan 4sungai yang cukup banyak untuk dimanfaatkan potensinya untuk irigasi,
pengembangan perikanan maupun pembangkit tenaga listrik. Keindahan alam dengan
panorama khususnya Pulau Sibandang di kawasan Danau Toba di Kecamatan Muara,
dan Wisata Rohani SalibKasih. Kekayaan seni budaya asli merupakan potensi daerah
dalam upaya mengembangkan kepariwisataan Nasional. Potensi lain terdapat berbagai
jenis mineral seperti kaolin, batu gamping,belerang, batu besi, mika, batubara, panas bumi dan
sebagainya, namun pada kenyataan nya kurang berdampak bagi masyarakat dan bukan menjadi suatu
hal yang bias menjawab sosial ekonomi masyarakat disekitar wilayah tersebut.Upaya pembenahan
infrastruktur di daerah-daerah terisolasi terus digiatkan. Salah satunya di daerah
Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Melihat potensi wisata yang ada, bandara perintis
peninggalan Jepang di daerah tersebut, Silangit, bakal dikembangkan menjadi bandara
internasional. Langkah awal yang dilakukan untuk memaksimalkan pengembangan bandara
tersebut, secara pengelolaan Bandara Silangit resmi beralih dari Kementerian Perhubungan ke
PTAngkasa Pura II. Dengan demikian di harapkan mengoptimalkan aksesibilitas di sini. Sehingga
kawasan sekitar Danau Toba lebih banyak didatangi oleh wisatawan baik asing maupun
domestik. Sehingga juga perlu diadakan suatu strategi atau arah baru dari kebijakan
pembangunan yang memadukan antara pertumbuhan dan pemerataan. Perumbuhan ekonomi
Tapanuli Utara yang hanya bergerak dari 6,01 % tahun 2013 nyatanya perlu terus
dikembangkan mengikuti pertumbuhan ekonomi nasional 6,1 – 6,8 %. Pendapatan perkapita
Tapanuli Utara yang relatif kecil menjadi indikator kesejahteraan masyarakat Tapanuli Utara
lebih rendah dari kesejahteraan nasional. Hal ini sejalan dengan angka kemiskinan Kabupaten
ini 10,35% pada tahun 2013. Pengangguran terbuka sebesar 6,53% ikut berkontribusi terhadap
kemiskinan yang ada di daerah ini. Oleh sebab itu dari indikator tersebut dibutuhkan alternatif
untuk pengembangan perekonomian Tapanuli Utara yang salah satunya adalah Bandara
Silangit yang dapat mendorong perekonomian daerah tersebut. Oleh sebab itu penulis merasa
perlu meneliti dengan judul “Analisis Potensi Pengembangan Bandara Silangit di Tapanuli Utara
“.
Dikutip dari kompas.com (6-02-2017) Presiden Joko Widodo meminta angkasa pura II agar
memperpanjang dan memperlebar landasan pacu (runway) di Bandara Silangit. Pembenahan
Bandara Silangit untuk mendukung visi pemerintah membawa Danau Toba mendunia. Untuk
membantu mengembangkan pariwisata Indonesia PT Angkasa Pura II Persero menyiapkan anggaran
Rp 350 miliar untuk mengembangkan Bandara Silangit di Sumatera Utara secara bertahap tahun ini.
Langkah tersebut untuk mendukung program pariwisata pemerintah yang menetapkan kawasan
pariwisata Danau Toba, menjadi salah satu dari 10 proyek prioritas sector pariwisata yang
dikembangkan. Pemanfatan dana pengembangan tersebut akan dilakukan secara bertahap dan
ditargetkan selesai pada akhir 2017. Pengembangan antara lain perluasan area terminal dari 500
meter menjadi 1.700 meter hingga pelebaran landasan pacu. Dengan pengembangan ini, nantinya
Bandara Silangit mampu menampung 500 ribu penumpang dari yang saat ini baru sebesar 15.000
penumpang.
Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan dilakukan karena
Bandara Silangit berpotensi menjadi salah satu bandara skala besar di Indonesia. Terlebih lagi lokasi
bandara tersebut dekat dengan objek wisata Danau. Selama ini bandara tersebut hanya disinggahi
pesawat ATR milik dua maskapai lokal, yaitu Wings Air dan Susi Air. Dengan rute Kualanamu
Sumatera Utara dan Hang Nadim Batam."Sekarang sudah ada Wings dan Susi Air. Jadi di bandara
ini ATR dan Bombardier sudah bisaberoperasi di bandara.Target kita Boeing 737 yang narrow body
bisa beroperasi. Kalau pesawat berbadan lebar belum,melalui pengembangan maka kapasitasdan slot
penerbangan dari dan menuju bandara tersebut diharapkan bisa bertambah. Saat ini hanya ada 4-6
kali penerbangan per hari di bandara tersebut. Pengembangan diharapkan menambah. "Sekarang
pergerakan hanya 4-6 kali. Sebenarnya sekarang kalau dikatakan 20 pergerakan per hari sudah bisa.
Tapi perlu dikembangkan. Kalau misalnya dengan kapasitas pesawat 100 penumpang, dikalikan 20
pergerakan sudah 2.000. Kalau bisa tingkatkan ke pesawat kapasitas 150, itu akan lebih besar,
sejumlah maskapai pun telah menyatakan minat untuk membuka rute penerbangan ke Bandara
Silangit. Maskapai tersebut antara lain Lion Air, Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia dan Sriwijaya,
Lion dan Citilink.(liputan6.com).
Pemerintah bakal meningkatkan status Bandara Silangit yang berada di Siborong-borong, Tapanuli
Utara, Sumatera Utara, menjadi bandara internasional international airport pada 2018. Keputusan
tersebut diambil dalam sidang cabinet. Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, untuk
melaksanakan keputusan dalam sidang kabinet tersebut, pemerintah akan meningkatkan kapasitas
dari bandara yang saat ini dikelola oleh PT Angkasa Pura II tersebut.Karena itu, perpanjangan
landasan dari 2.200 meter menjadi 2.650 meter, dan pelebaran dari 30 meter ke 45 meter.
(liputan6.com)
Bandara Silangit secara administrative terletak di Kabupaten Tapanuli Utara. Namun karena letaknya
yang lebih dekat dengan pusat wisata danau toba dari pada bandara internasional kualanamo, maka
masyarakat akan lebih memilih penerbangan menuju bandara silangit untuk menuju danau toba akan
memakan waktu 30 menit hingga 1 jam. Danau toba merupakan salah satu proyek pemerintah untuk
menjadikannya salah satu dari 10 proyek prioritas sector pariwisata yang dikembangkan. Dari sisi
pasar juga sangat mendukung, Wilayah Danau Toba secara kawasan menjadi kunjungan utama
wisatawan keSumut yang presentasenya mencapai 73 persen.
Umumnya wisatawan itu dating dari kawasan Asia seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand
dan Vietnam.“Mayoritas pengunjung keSumut tahun lalu dari Malaysia mencapai 50 persen lebih.
Dari uraian tersebut, maka perlu adanya sebuah perencanaan dan perancangan pembaruan terminal
penumpang bandara pada BandaraSilangit,Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang disesuaikan dengan
rencana PT Angkasa Pura II memaksimalkan pariwisata danau toba dan lahan yang telah tersedia
seluas 100 ha. Pembaruan terminal penumpang bandara ini direncanakan sesuai dengan standar
internasional dan direncanakan dapat mengakomodasi kebutuhan kapasitas ruang, kelengkapan
fasilitas serta dari segi kualitas arsitekturalnya.

1.1RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah pada penelitian ini sebagai
berikut:
1.Bagaimana kondisi dan keadaanBandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara saat ini ?
2.Bagaimana potensi dan hambatanpengembangan Bandara Silangit di Kabupaten
Tapanuli Utara?
3.Bagaimana strategi kebijakanpengembangan Bandara Silangit di KabupatenTapanuli Utara ?
1.2.TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui k ondisi dan keadaan Bandara Silangit di KabupatenTapanuli Utara saat
ini.
2.Untuk mengetahui potensi dan hambatanpengembangan Bandara Silangit di Kabupaten
Tapanuli Utara.
3.Untuk mengetahui strategi kebijakanpengembangan Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli
Utara.

1.3. MANFAAT PENELITIAN

1.Sebagai informasi bagi pemerintah, swasta dan masyarakat mengenai potensi pengembangan
Bandara Silangit di Tapanuli Utara.
2.Sebagai bahan studi bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
3.Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian yang serupa maupun lanjutan
di bidang pembangunan ekonomi.
4.Sebagai pembelajaran dan menambah wawasan bagi penulis mengenai potensi dan
pengembangan wilayah di daerah.

B.PEMBAHASAN
Pengertiaan Bandara / Bandar Udara
Menurut Departemen Perhubungan, bandar udara adalah kawasan di daratan dan / atau
perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan
lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang dan tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi yang di lengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya suatu bandar udara yang
paling sederhana minimal memiliki suatu landasan pacu atau helipad (untuk pendaratan helikopter),
sedangkan untuk bandara-bandara besar biasanya di lengkapi berbagai fasilitas lain.Bandar
udara menurut PT (Persero) Angkasa Pura I adalah lapangan udara, termasuk segala
bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya
fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat. Pada masa awal penerbangan, bandara
hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung
arah angin. Menurut Undang-undang No.15 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah No.70
Tahun 2001, Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan
lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, dan / atau bongkar muat kargo dan / atau pos,
serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar
moda transportasi (Maria Puspitasari, 2011). Fasilitas Bandara dapat bervariasi dalam
kaitannya dengan ukuran dan lokasi dari pelabuhan, luas masyarakat yang dilayaninya,
tujuan dari pembangunannya, jumlah pesawat yang menggunakannya. Bandar udara
perlumenyediakan fasilitas-fasilitas berupa landasan dan fasilitas trafik angkutan
penumpang dan barang. Fasilitas landasan adalah landasan pendaratan, hangar, bengkel,
stasiun radio dan meteorologi, petunjuk arah angin, menara kontrol, lampu landasan dan
sebagainya. Sedangkan fasilitas trafik angkutan penumpang dan barang meliputi antara lain
pelayanan tiket dan bagasi, ruang tunggu, hotel dan restoran, tempat parkir bagi kendaraan,
fasilitas pergudangan bagi barang muatan, kantor pabean dan sebagainya (Rustian Kamaluddin,
2003)
1. Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat.
Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia
dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi. 2.
Manfaat Sosial
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan untuk kebutuhan sosial, diantaranya:
a) pelayanan untuk perorangan atau kelompok,
b) pertukaran atau penyampaian informasi,
c) Perjalanan untuk bersantai,
d) Memendekkan jarak dan,
e) Memencarkan penduduk.

3. Manfaat Politik
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dan
lain-lain.
4. Manfaat Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman.
Sedangkan pendapat lain mengatakan faktor penentu pengembangan transportasi menurut Hay dalam
Nur Nasution (2004) terdapat beberapa faktor yangmempengaruhi perkembangan transportasi di
masa akan datang seperti berikut:
1. Ekonomi
Alasan ekonomi biasanya merupakan dasar dari dikembangkannya systemtransportasi, dengan tujuan
utama untuk mengurangi biaya produksi dandistribusi serta untuk mencari sumber daya alam dan
menjangkau pasar yang lebih luas.
2. Sistem Transportasi
Alasan dikembangkannya sistem transportasi pada awalnya adalah untuk mengatasi keadaan alam
setempat dan kemudian berkembang dengan upaya untuk mendekatkan sumber daya dengan pusat
produksi dan pasar.
3. Politik
Alasan dikembangkannya suatu sistem transportasi secara politik adalah untuk menyatukan daerah-
daerah dan mendistribusikan kemakmuran ke seluruh pelosok suatu negara tertentu
4. Pertahanan dan Keamanan
Alasan dikembangkannya sistem transportasi dari segi pertahanan keamanan negara adalah untuk
keperluan pembelaan diri dan menjamin terselenggaranya pergerakan dan akses yang cepat ke
tempat-tempat strategis, misalnya daerah perbatasannegara , pusat-pusat pemerintahan,atau instalasi
penting lainnya
5. Teknologi
Adanya penemuan-penemuan teknologi baru tentu akan mendorong kemajuan dikeseluruhan sistem
transportasi.
6. Kompetisi
Dengan adanya persaingan, baik antarmoda, maupun dalam bentuk lainnya,seperti pelayanan,
material dan lain-lain, secara tidak langsung akanmendorong perkembangan sistem transportasi
dalam rangka memberikanpilihan yang terbaik.
Dengan makin meningkatnya arus urbanisasi, maka pertumbuhan kota-kota akan semakin meningkat
dan dengan sendirinya kebutuhan jaringantransportasi untuk menampung pergerakan warga kotanya
pun akan semakin meningkat.
Sebagaimana transportasi pada umumnya, transportasi udara mempunyai fungsi ganda, yaitu
sebagai unsur penunjang (servicing sector) dan unsur pendorong (promoting sector) [Abubakar,
2000] dalam web ugm.
a. Peran transportasi udara sebagai unsur penunjang dapat dilihat dari kemampuannya menyediakan
jasa transportasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sektor lain, sekaligus juga
berperan dalam menggerakan dinamika pembangunan.
b. Sedangkan sebagai unsur pendorong, transportasi udara juga sudah terbukti mampu menjadi jasa
transportasi yang efektif untuk membuka daerah terisolasi dan juga melayani daerah-daerah dan
pulau-pulau terpencil. Tersedianya transportasi yang dapat menjangkau daerah pelosok termasuk
yang ada di perbatasan sudah pasti dapat memicu produktivitas penduduk setempat, sehingga
akhirnya akan meningkatkan penghasilan seluruh rakyat dan tentunya juga pendapatan pemerintah.

Saat ini Bandara Silangit mempunyai fasilitas seeperti Musholla, Ruang Menyusui anak dan Ruang
Merokok. Maskapai yang beroperasi di Bandara Silangit hanya masih Susi Air dengan penerbangan
SI 0172 dari Medan ke Silangit. Bandara Silangit dalam beberapa tahun ke depan diharapkan
menajdi salah satu bandara alternatif terkemuka di Sumut. Berbagai langkah strategi sudah dilakukan
pelayanan ke luar Sumatera
Dapat dijelaskan bahwa pergerakan pesawat lima tahun terakhir mengalami kenaikan terus menerus
baik pada kedatangan (arrival) maupun pada keberangkatan (depature), hal ini menunjukkan
keadaan yang positif karena dapat berpotensi untuk penambahan pesawat dan jadwal
penerbangannya setiap hari.
Bandar Udara Silangit berada di 1.500 meter di atas permukaan laut yang menjadi salah satu pintu
menuju daerah wisata Danau Toba dan dapat berpotensi terus berkembang dan maju. Fungsi bandara
adalah sebagai penghubung, memberi nilai tambah ekonomi dan pariwisata serta merupakan tempat
memberi kesan pertama untuk suatu daerah. Sebab itu sangat penting adanya perubahan paradigma
pola pikir masyarakat.
Bandara silangit diharapkan dapat menjadi ujung tombak perekonomian kawasan Danau Toba dan
sekitarnya, salah satunya dengan meningkatkan potensi pariwisata daerah yang telah ada. Potensi
wisata yang terdapat di daearah sekitar Bandara Siangit sepeti wisata air panas, wisata rohani, wisata
alam atau rekreasi, sejarah dan budaya. Pembangunan Bandara Silangit yang strategis dengan
panorama indah sumber daya alamnya akan mendukung Kabupaten Tapanuli Utara sebagai daerah
wisata. Selain itu Bandara Silangit dapat meningkatkan jumlah wisatawan baik domestik maupun
mancanegara dan dapat menggerakkan investor untuk menanamkan modalnya di kawasan Siborong-
borong Kabupaten Tapanuli Utara.
Dengan potensi-potensi yang dapat dikembangkan Bandara Silangit tidak lagi sebatas sebagai tempat
mendarat dan lepas landas pesawat, maupun hanya menjadi sarana penunjang perpindahan orang dan
barang melalui angkutan udara, tetapi Bandara Silangit harus mampu menjadi bandara yang dapat
memberikan manfaat yang lebih terhadap masyarakat di kawasan Danau Toba dan sekitarnya.
Potensi pengembangan Bandara Silangit di Sumatera Utara menjadi bandara internasional masih
terkendala banyak. Salah satu kendalanya adalah terbatasnya jalur penerbangan, Bandara Silangit
hanya melayani beberapa rute seperti Medan dan Batam.Selain itu pintu masuk gerbang utama
Danau Toba masih di Parapat, ini menjadi kendala karena jarak Bandara Silangit dengan
Parapat cukup jauh yaitu sekitar 1,5 jam, berbeda jika melalui Siborong-borong dan Balige cukup
dekat dibandingkan dengan Parapat. Selain itu juga infrastruktur jalan juga belum memadai.
Untuk meningkatkan potensi wisata Sumut, pemerintah sebaiknya mengembangkan jalur
penerbangan dari dan menuju Bandara Kuala Namu. Pengembangan Bandara Silangit dapat menjadi
kunci untuk meningkatkan perekonomian di daerah sekitarnya sepeti Siborong-borong, Balige dan
Tarutung
Dengan makin meningkatnya arus urbanisasi, maka pertumbuhan kota-kota akan semakin meningkat
dan dengan sendirinya kebutuhan jaringantransportasi untuk menampung pergerakan warga kotanya
pun akan semakin meningkat. Sebagaimana transportasi pada umumnya, transportasi udara
mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai unsur penunjang (servicing sector) dan unsur pendorong
(promoting sector) [Abubakar, 2000] dalam web ugm.
a. Peran transportasi udara sebagai unsur penunjang dapat dilihat dari kemampuannya menyediakan
jasa transportasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sector lain juga berperan dalam
menggerakan dinamika pembangunan.
b. Sedangkan sebagai unsur pendorong, transportasi udara juga sudah terbukti mampu menjadi jasa
transportasi yang efektif untuk membuka daerah terisolasi dan juga melayani daerah-daerah dan
pulau-pulau terpencil. Tersedianya transportasi yang dapat menjangkau daerah pelosok termasuk
yang ada di perbatasan sudah pasti dapat memicu produktivitas penduduk setempat, sehingga
akhirnya akan meningkatkan penghasilan seluruh rakyat dan tentunya juga pendapatan pemerintah.

perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukan oleh adanya
perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir. Menurut Porter strategi adalah suatu
alat yang penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Rangkuti, 2004) dalam Satria Nasution.
Senada dengan itu, Hamel dan Pharalad juga mengatakan strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus – menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan (Rangkuti, 2004) dalam Satria Nasution,
2011. Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan
strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Strategi
adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Oleh sebab itu strategi mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang dan juga
strategi memilih konsekuensi yang multifungsi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor
eksternal dan internal yang dihadapi oleh perusahaan.
Konsep Perancanaan dan Pengembangan Bandara

Perencanaan Strategis dan Perencanaan Pengembangan Mengikuti Olsen dan Eadie (1982) dalam
Bryson (2008), mendefenisikan perencanaan strategis sebagai upaya yang didisiplinkan untuk
membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi
organisasi (atau entitas lainnya), apa yang dikerjakan organisasi (atau entitas lainnya), dan mengapa
organisasi (atau entitas lainnya) mengerjakan hal seperti itu.
Sementara itu, Salusu (2008) menyatakan bahwa perencanaan strategis adalah instrumen
kepemimpinan dan suatu proses. Sebagai suatu proses, ia menentukan apa yang dikehendaki suatu
organisasi di masa depan dan bagaimana usaha mencapainya; suatu proses yang menjelaskan
sasaran-sasaran. Seperti juga ditegaskan oleh Steiss (1985) dalam Salusu (2008) bahwa perencanaan
strategis sebagai komponen dari manajemen strategis bertugas untuk memperjelas tujuan dan
sasaran, memilih berbagai kebijaksanaan, terutama dalam memperoleh dan mengalokasikan
sumberdaya

C.PENUTUP

KESIMPULAN
,Pada era globalisasi kebutuhan masyarakat akan mobilitas transportasi udara semakin
bertambah frekuensinya, dan tingkat wisatawan yang setiap tahun semakin bertambah yang tidak
terkecuali pada Bandara Silangit. Terminal penumpang sebagai bagian sentral yang mengatur
pelayanan terhadap penumpang, pengoperasian, serta pegelolaan bandara, selayaknya harus diolah
karena bandara merupakan gerbang awal bagi pengunjung untuk mengenal sebuah tempat.
Pada Bandara Silangit terdapat penambahan penumpang dari tahun ke tahun untuk penerbangan
domestik 2014-2016, namun hal ini bukan merupakan penghalang untuk pembaruan terminal
penumpang Bandara Silangit karena dalam mewujudkan program pemerintah untuk
mengembangkan pariwisata yang ada di Indonesia, dan Danau Toba merupkan salah satu dari
sepuluh pariwisata yang akan dikembangkan oleh pemerintah, dan faktor ini juga didukung program
pemerintah menjadikan Bandara Silangit menjadi kelas Internasional di tahun 2018.
Pembaruan terminal penumpang ini akan akan disesuaikan dengan apron dan runway serta fasilitas
pendukung bandara, Pembaruan terminal penumpang ini diharapkan mampu memsukseskan program
pemerintah tersebut sebagai salah satu tujuan utama wisata di Indonesia baik untuk wisatawan
domestic atau mancanegara.
Strategi pengembangan bandara silangit berdasarkan analisis SWOT yaitu dengan starategi WO
sebesar 3,211 dengan meminimalkan kelemahan dan memaksimalkan peluang yang ada dalam
pengembangan bandara silangit.
D.DAFTAR PUSTAKA
bubakar. 2000. Pengembangan Transportasi Darat Nasional Memasuki Milenium
Agusta, Ivanovich. 2009. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif.
Ivanagusta.files.wordpress.com/2009/04/ivan-pengumpulan-analisis-data-kualitatif.pdf (28
November 2014).
https://123dok.com/document/oz11e98z-analisis-potensi-pengembangan-bandara-silangit-kabupaten-
tapanuli-utara.html
https://text-id.123dok.com/document/oz11e98z-analisis-potensi-pengembangan-bandara-silangit-di-
kabupaten-tapanuli-utara.html
https://www.researchgate.net/publication/
349578053_PENGARUH_PENGEMBANGAN_BANDARA_SILANGIT_DAN_PARIWISATA_D
ALAM_MENINGKATKAN_PERTUMBUHAN_EKONOMI_DI_SUMATERA_UTARA
https://text-id.123dok.com/document/oz11e98z-analisis-potensi-pengembangan-bandara-silangit-di-
kabupaten-tapanuli-utara.html

Anda mungkin juga menyukai