C. Dasar Hukum
1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
2. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria
Perencanaan Teknis Jalan;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
8. Nota Dinas Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II Nomor 26/ND/Br/2022, Tanggal 6 April 2022
9. Surat Direktur Jenderal Bina Marga, Hal Persetujuan Reviu Perkiraan Biaya (RPB) Paket Preservasi Paket
Preservasi Jalan Mamasa – Bts. Prov. Sulsel I Tanggal 13 Juli 2022
10. Surat Persetujuan Menteri Keuangan, Hal: Persetujuan Kontrak Tahun Jamak Paket Preservasi Jalan Mamasa –
Prov Bts Sulsel I pada Ditjen Bina Marga Kemeterian PUPR Nomor S-301/MK.2/2022 Tanggal 31 Agustus 2022
Garis Komando
Garis Koordinasi
Pihak-pihak dan perannya
Pemeliharaan Rutin
9,9 2.267.100 4 5,8 1.328.200 12 4,3 1.211.200 6 4.806.500
Jalan
Peningkatan Struktur
0,1 17.710.900 4 4,2 40.909.254 12 5,7 85.361.046 6 143.981.200
Jalan Tanpa Penutup
Pemeliharaan Rutin
37,5 22.000 4 7,5 5.246 12 30 16.754 6 44.000
Jembatan
10 km 10 km 10 km
Total 20.000.000 4 50.000.000 12 89.461.000 6 159.461.000
37,5 m 37,5 m 37,5 m
Apabila alokasi dalam dokumen anggaran (DIPA) yang disahkan tidak tersedia dan/atau tidak mencukupi, maka
pengadaan barang/jasa dapat dibatalkan dan penyedia barang/jasa tidak dapat menuntut rugi dalam bentuk apapun.
Pekerjaan
Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Berbutir
Pekerjaan Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair, Lapis Perekat - Aspal Cair, Bahan anti pengelupasan,
Perkerasan Laston Lapis Aus Asbuton Butir (AC-WC Asb Butir), Laston Lapis Antara Asbuton Butir
Aspal (AC-BC) Asb Butir
Beton struktur, fc’30 MPa, Beton struktur, fc’20 MPa, Beton , fc’15 Mpa, Beton, fc’10 Mpa,
Baja Tulangan Polos-BjTP 280, Baja Tulangan Sirip BjTS 420A, Tiang Bor Beton, diameter
800 mm, Pengujian Crosshole sonic logging (CSL) pada Tiang bor beton diameter 800 mm,
Pengujian Pembebanan Dinamis Jenis PDLT (Pile Dynamic Load Testing) pada
Tiangukuran / diameter 800 mm, Pasangan Batu, Pasangan Batu dengan Padat Karya
Struktur
Pasangan Batu Kosong, Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Fixed, Sambungan Siar
Muai Tipe Strip seal, Landasan Elastomerik Karet Alam Berlapis Baja Ukuran 400 Mm x
350 Mm x 45 Mm, Landasan karet Strip 200 x 20, Sandaran (Railing), Papan Nama
Jembatan, Pembongkaran Pasangan Batu, Pembongkaran Beton, Dreck drain, Pipa Drainase
PVC diameter 100 mm, Pipa Penyalur PVC
Pekerjaan Mandor, Pekerja Biasa, Dump Truck, kapasitas 3 - 4 m³, Motor Grader min 100 PK, Loader
Harian & Roda Karet 1.0 - 1.6 m³, Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK, Marka Jalan Termoplastik,
Pekerjaan Lain- Rambu Jalan Tunggal dengan Pemantul High Intensity Grade, Patok Pengarah (Deleniator),
Lain Patok Kilometer, Rel Pengaman, Stabilisasi dengan Tanaman, Pohon Jenis Pinus
Pekerjaan
Galian pada saluran Air atau Lereng untuk Pemeliharaan, Perbaikan dan Perataan Permukaan
Pemeliharaan
JalanTanah, Pembersihan Drainase, Pengendalian Tanaman, Pemeliharaan kinerja jembatan
Kinerja
M. Pekerjaan Utama
No. Pekerjaan Utama
1. 7.3(3) Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
2. 5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A
3. 7.1(7a) Beton struktur, fc’20 MPa
4. 6.5.(2b) Laston Lapis Antara Asbuton Butir (AC-BC Asb Butir)
5. 3.1.(3) Galian Batu
6. 3.1.(1) Galian Biasa
7.
6 6.5.(1b) Laston Lapis Aus Asbuton Butir (AC-WC Asb Butir)
8. 3.1.(2) Galian Batu Lunak
9. 7.9.(1) Pasangan Batu
10.
8. 9.2.(7) Rel Pengaman
9. KAK-PRESERVASI JALAN MAMASA-BTS. PROV. SULSEL I (TA 2022-2024)
N. Badan Usaha Penyedia Jasa
Badan usaha yang disyaratkan, memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Besar sebagai
berikut :
a. Klasifikasi Bangunan Sipil;
b. Subklasifikasi Jasa Pelaksana konstruksi jalan raya (kecuali jalan layang), jalan rel kereta api, dan landasan pacu
udara (SI003) KBLI 2015 atau Subklasifikasi Konstruksi Bangunan Sipil Jalan (BS001) KLBI 2020
c. Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi jembatan, Jalan Layang, Terowongan, dan Subways (SI004) KBLI
2015 atau Subklasifikasi Bangunan Sipil Jembatan, Jalan Layang, Fly Over, dan Underpass (BS002) KBLI 2020
P. Personel Manajerial
Tingkat Jabatan dalam Pengalaman Kerja Sertifikat
No Pendidikan/ pekerjaan yang akan Profesional
Kompetensi Kerja
Ijazah dilaksanakan (Tahun)
S-1 Teknik Manajer Proyek (General Ahli Madya Teknik
1 Sipil 6 Jalan
Superintendent)
1. DIVISI 2. DRAINASE
- Adanya Lubang hasil - Pekerja/pengguna
Galian untuk Selokan
galian, jalan dapat terjatuh ke lubang Membuat/ Memasang
2.1.(1) Drainase dan Saluran
- Tertimpa Material - Jalan licin mengakibatkan rambu – rambu
Air
Galian pengguan jalan terjatuh
Gorong – Gorong
Jatuh Pada Saat
Kotak Beton Bisa mencederai tukang Memakai sepatu safety
2.3.(18) Pengangkatan /
Bertulang Ukuran bekerja bagi para pekerja
Pemasangan
150 cm x 150 cm
Gorong – Gorong
Jatuh Pada Saat
Kotak Beton Bisa mencederai tukang Memakai sepatu safety
2.3.(21) Pengangkatan /
Bertulang Ukuran bekerja bagi para pekerja
Pemasangan
200 cm x 200 cm
Gorong – Gorong
Jatuh Pada Saat
Kotak Beton Bisa mencederai tukang Memakai sepatu safety
2.3.(21a) Pengangkatan /
Bertulang Ukuran bekerja bagi para pekerja
Pemasangan
300 cm x 300 cm
2. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
- Adanya Lubang hasil - pekerja /pengguna jalan
galian, dapat terjatuh ke lubang Membuat / Memasang
3.1.(1) Galian Biasa
- Tertimpa Material - Jalan licin mengakibatkan rambu – rambu
Galian pengguan jalan terjatuh
- Adanya Lubang hasil - pekerja /pengguna jalan
galian, dapat terjatuh ke lubang Membuat / Memasang
3.1.(2) Galian Batu Lunak
- Tertimpa Material - Jalan licin mengakibatkan rambu – rambu
Galian pengguan jalan terjatuh
- Adanya Lubang hasil - pekerja /pengguna jalan
galian, dapat terjatuh ke lubang Membuat/ Memasang
3.1.(3) Galian Batu
- Tertimpa Material - Jalan licin mengakibatkan rambu – rambu
Galian pengguan jalan terjatuh
- Adanya Lubang hasil - pekerja /pengguna jalan
Galian Struktur
galian, dapat terjatuh ke lubang Membuat/ Memasang
3.1.(4) dengan kedalaman
- Tertimpa Material - Jalan licin mengakibatkan rambu – rambu
0 - 2 meter
Galian pengguan jalan terjatuh
- Adanya Lubang hasil - pekerja/pengguna jalan
Galian Struktur
galian, dapat terjatuh ke lubang Membuat / Memasang
3.1.(5) dengan kedalaman
- Tertimpa Material - Jalan licin mengakibatka n rambu – rambu
2 - 4 meter
Galian pengguan jalan terjatuh
Hasil akhir timbunan
Timbunan Pilihan dari Jalan licin mengakibatkan Membuat/ Memasang
3.2.(2a) pilihan yang terhambur
sumber galian pengguan jalan terjatuh rambu – rambu
pada badan jalan
Hasil akhir timbunan
Penimbunan Kembali Jalan licin mengakibatkan Membuat/ Memasang
3.2.(4) pilihan yang terhambur
Berbutir pengguan jalan terjatuh rambu – rambu
pada badan jalan
Hasil ahkir sub grade
Penyiapan Badan pada saat hujan licin Jalan licin mengakibatkan Membuat / Memasang
3.3.(1)
Jalan setelah di garuk motor pengguan jalan terjatuh rambu – rambu
grader
Pembersihan dan Berlumpur pada musim Jalan licin mengakibatkan Membuat/ Memasang
3.4.(1)
Pengupasan Lahan hujan pengguan jalan terjatuh rambu – rambu
Geotekstil Separator Penjahitan Pada
3.5.(2a) Tangan tertusuk jarum Memakai sarung tangan
Kelas 1 sambungan
Pekerjaan Utama
U. Metode Pelaksanaan
1. Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
a. Persiapan
Baja Tulangan harus ditangani dengan menyimpan seluruh baja tulangan sedemikian untuk mencegah
distorsi, kontaminasi, korosi atau kerusakan lainnya sebelum digunakan, serta telah memenuhi segala
uji mutu baja tulangan yang ada. (merujuk spesifikasi umum 2018 rev2)
b. Pelaksanaan
- Pembengkokan tulangan harus dilakukan secara dingin dengan menggunakan batang yang
awalnya lurus serta bebas lekukan,
- Tulangan harus dibersihkan dari kotoran yang dapat mengganggu kelekatan tulangan dengan
beton, ditempatkan sesuai gambar rencana dengan perhitungan selimut beton, serta diikat kencang
menggunakan kawat pengikat. (merujuk spesifikasi umum 2018 rev2)
b. Pelaksanaan
- Sebelum tertuang, sampel campuran percobaan diambil Dalam kondisi beton segar dan adukan
beton harus memenuhi syarat kelecakan (nilai slump) yang telah ditentukan.
- Penakaran agregat dan air harus dilakukan dengan basis kondisi agregat jenuh kering permukaan
atau JKP (SSD, saturated surface dry). Apabila agregat tidak dalam kondisi jenuh kering
permukaan, maka harus diadakan perhitungan koreksi penakaran air dan berat agregat
- Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan ukuran yang
disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang merata dari seluruh bahan.
- Pekerjaan beton harus dijaga agar senatiasa kering dan beton tidak boleh dicor di atas tanah yang
berlumpur atau bersampah atau di dalam air. Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan, harus dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas secara
manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang lepas harus dibuang sebelum
pengecoran beton.
- Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang akan dimasukkan
ke dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
- Pekerjaan beton harus sudah selesai sebelum waktu ikat awalnya (initial setting time). Pengecoran
beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction joint)
yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
- (merujuk spesifikasi umum 2018 rev2)
c. Pengecoran
- Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari
campuran. Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang rumit dan
penulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan-lapisan horisontal dengan tebal tidak
melampuai 15 cm. Untuk dinding beton, tinggi pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang
seluruh keliling struktur. Apabila digunakan beton SCC, maka beton dapat dicorkan tanpa berlapis.
- Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam acuan dengan ketinggian lebih dari 150 cm.
- Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton yang telah
dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
- (merujuk spesifikasi umum 2018 rev2)Pemadatan
- Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar yang telah disetujui.
Bilamana diperlukan, dan bilamana disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, penggetaran harus disertai
penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan
memadai. Penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke
titik lain di dalam acuan.
- Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan pemadatan yang
diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada agregat.
- (merujuk spesifikasi umum 2018 rev2)
d. Pekerjaan Akhir
- Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis dan struktur yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Acuan yang ditopang oleh perancah di bawah
pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan
bahwa minimum 85% dari kuat tekan rancangan beton telah dicapai.
- Pengawas Pekerjaan harus memeriksa permukaan beton segera setelah pembongkaran acuan dan
dapat memerintahkan penambalan atas kekurangsempurnaan minor yang tidak akan
mempengaruhi struktur atau fungsi lain dari pekerjaan beton. Penambalan harus meliputi pengisian
lubang-lubang kecil dan lekukan dengan mortar semen.
- Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, temperature yang terlalu
panas, dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga agar kehilangan kadar air yang terjadi seminimal
W. Spesifikasi Teknis.
Terlampir. (Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2 dan SKh. SMKK)
X. Gambar.
Terlampir.
Y. Penutup
Kerangka Acuan Kerja ini menjadi pedoman secara umum bagi pelaksana konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan
dan dapat selesai pada jadwal yang telah ditentukan dengan kualitas sesuai yang telah ditetapkan.