Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PAKET PEKERJAAN
PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN
HALMAHERA TENGAH - SELATAN

SUMBER DANA
APBN TAHUN ANGGARAN 2024
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PENGAWASAN

SATUAN KERJA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN NASIONAL

PROVINSI MALUKU UTARA

BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL MALUKU UTARA


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN HALMAHERA TENGAH -
SELATAN

URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional


BELAKANG Maluku Utara Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional Provinsi Maluku Utara bermaksud untuk melaksanakan
yang akan dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
rencana mutu, biaya, waktu dan pemenuhan kinerja Jalan dan
Jembatan yang telah ditetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi,
maka diperlukan adanya Tim Konsultan yang bertugas sebagai
pengawas pekerjaan konstruksi yang berperan membantu
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Maluku Utara didalam melaksanakan pengawasan teknis
dan penjaminan mutu teknis pada lokasi kegiatan yang sedang
berlangsung.
Sejalan dengan itu melalui program DIPA tahun 2024,
Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan Ruas Jalan Sp. Dodinga
- Sofifi - Akelamo (Km 60) - Payahe – Weda - Mafa - Matuting -
Saketa di Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera
Tengah dan Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara akan
diawasi penanganannya dengan sumber dana APBN.
Pengawasan jalan dan jembatan dilaksanakan guna menunjang
kegiatan konstruksi pada Tepat Biaya, Tepat Mutu dan Tepat
Waktu.

2. MAKSUD DAN 2.1. Maksud


TUJUAN
Maksud dari kegiatan ini adalah melaksanakan pengawasan
teknik jalan dan jembatan sesuai dengan standar yang berlaku.
2.2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan dukungan


pengawasan teknik jalan dan jembatan pada ruas jalan Sp.
Dodinga - Sofifi - Akelamo (Km 60) - Payahe – Weda - Mafa -
Matuting - Saketa di Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten
Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan tahun anggaran
2024, sehingga mendapatkan sesuatu hasil konstruksi yang

1|Page
memenuhi spesifikasi dengan batasan waktu, biaya dan mutu
yang dapat bertanggung jawabkan.

3. SASARAN 1. Sasaran pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi Pengawasan


pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan ini adalah tercapainya
hasil pekerjaan jalan dan jembatan sesuai dengan Spesifikasi
Teknis yang telah ditetapkan, sehingga kinerja jalan dan
jembatan yang ditangani dapat memberikan layanannya sesuai
dengan umur desain yang direncanakan.

2. Disamping itu, sebagian tugas Pejabat Pembuat Komitmen


yang bersangkutan, khususnya dalam hal menyangkut
masalah penjaminan mutu pekerjaan, administrasi teknis,
progress keluaran pekerjaan dan pengendalian pekerjaan
dilapangan dapat dilimpahkan kepada Penyedia Jasa
Konsultansi Konstruksi ini.

4. LOKASI Kegiatan Jasa Konsultansi Konstruksi ini rencananya akan


PEKERJAAN dilaksanakan di Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera
Tengah dan Halmahera Selatan.

Peta Lokasi Pekerjaan :

Titik Koordinat
Nama Ruas Jalan Awal Akhir
N E N E
Sp. Dodinga – Sofifi '00°51'65.93'' '127°38'98.40'' '00°41'71.36'' '127°33'22.91''
Sofifi – Akelamo '00°41'71.36'' '127°33'22.91'' '00°32'18.55'' '127°32'44.50''
Akelamo - Payahe '00°32'18.55'' '127°32'44.50'' '00°20'36.08'' '127°43'89.51''
Payahe – Weda '00°20'36.08'' '127°43'89.51'' '00°20'05.51'' '127°52'85.03''
WEDA - MAFA '00°19'57.13'' '127°52'52.99'' '00°02'89.40'' '127°53'42.88''
MAFA - MATUTING '00°02'89.40'' '127°53'42.88'' '00°19'36.17'' '128°00'69.07''
MATUTING - SAKETA '00°19'36.17'' '128°00'69.07'' '00°21'47.48'' '127°50'84.18''

2|Page
5. SUMBER Untuk Pelaksanaan kegiatan ini diperlukan pagu dana Rp.
PENDANAAN 2.093.745.000,- (Dua Milyar Sembilan Puluh Tiga Juta Tujuh
Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah) termasuk PPN dibiayai
Dipa APBN Tahun Anggaran 2024

Nilai HPS sebesar Rp. 2.093.745.000,- (Dua Milyar Sembilan


Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah)
termasuk PPN dibiayai Dipa APBN Tahun Anggaran 2024

Apabila dana dalam dokumen anggaran beserta revisi nya yang


telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam DIPA
Tahun Tahun Anggaran 2024 maka Pengadaan Pekerjaan Jasa
Konsultansi Konstruksi dapat dibatalkan dan Penyedia Jasa tidak
dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

Pekerjaan ini terbuka bagi Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi


yang memenuhi persyaratan Ijin Usaha dengan Klasifikasi sebagai
berikut :

Bentuk Usaha : Badan Usaha


Kualifikasi Badan Usaha : Menengah
Klasifikasi : Pengawasan Rekayasa
Sub Bidang : RE-202 Jasa Pengawas Pekerjaan
Teknik Sipil Transportasi atau RK003
Jasa rekayasa pekerjaan Teknik sipil
transportasi (KBLI 2020) 71102 yang
masih berlaku.

pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan sesuai dengan


ketentuan yang ditetapkan dalam SSKK.

6. NAMA DAN Nama Pejabat Pembuat Komitmen: (PPK) Pengawasan P2JN


ORGANISASI Provinsi Maluku Utara sebagai pengendali kontrak Pengawasan
PEJABAT Teknis Pekerjaan Konstruksi. Kedudukan PPK berada di dalam
PEMBUAT struktur organisasi Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan
KOMITMEN. Jalan Nasional Provinsi Maluku Utara

DATA PENUNJANG

7. DATA DASAR Data – data dasar yang di perlukan :


a. Harga Satuan Dasar dan Harga Satuan Pekerjaan sesuai pasar
dan kontrak-kontrak berjalan.
b. Data lain yang dibutuhkan untuk penyusunan dokumen

3|Page
pengawasan.

8. STANDAR a. Spesifikasi Umum Tahun 2018 Revisi 2.


TEKNIS b. Permen PU No.19/PRT/M/2011 Persyaratan Teknis Jalan dan
Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
c. Perencanaan Geometric Jalan Raya yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga No.13/70.
d. AASHTO LRFD Bridge Design Specification 4 th
edition 2017, Persyaratan Kecukupan Struktur.
e. SNI 8460 : 2017 - Persyaratan Perancangan Geoteknik
f. SNI 1725 : 2016 – Pembebanan Untuk Jembatan
g. SNI 2833 : 2016 – Perencanaan Jembatan Terhadap Beban
Gempa
h. Surat Edaran Menteri PU No.07/SE/M/2015, Pedoman
Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan.
i. Keputusan Menteri Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
364.1/KPTS/M/2016 Tahun 2016 tentang Tim Pemutahiran
Peta Bahaya Gempa Bumi Indonesia Tahun 2016 Dan
Penyiapan Pusat Studi Gempa Bumi Nasional
j. RSNI T-03-2005, Perencanaan struktur baja untuk
jembatan, Badan Standardisasi Nasional.
k. RSNI T-12-2004, Perencanaan struktur beton untuk
jembatan, Badan Standardisasi Nasional.
l. Standar Perencanaan Jalan Pendekat untuk Jembatan,
PD.T.22.2003 o. Bridge Management System (BMS) 1992
bagian BDC (Bridge Design Code) dengan revisi pada :
 Bagian 2 dengan pembebanan untuk jembatan
(SK.SNIT-02-2005), sesuai Kepmen PU
No.498/KPTS/M/2005;
 Bagian 6 dengan Perencanaan Struktur Beton untuk
Jembatan (SK.SNI T-12-2004), sesuai Kepmen PU
No.260/KPTS/M/2004.
 Bagian 7 dengan Perencanaan Struktur Baja untu
Jembatan (SK.SNI T-03-2005), sesuai Kepmen PU
No.498/KPTS/M/2005.
 Bridge Management System (BMS) 1992 bagian
BDM (Bridge Design Manual)
m. Peraturan Struktur Beton Bertulang Untuk
Jembatan, No.009/BM/2008, Departemen Pekerjaan Umum
Dirjen Bina Marga
n. Perencanaan Geometric Jalan Raya yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga No.13/70.

4|Page
o. Peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan
perencanaan jembatan jalan raya :
 Jenis dan Kelas Jembatan termasuk pembebanan
(BM) yang digunakan terhadap lalu jembatan yang
ada akan ditetapkan kemudian oleh Project Officer
dan PPK.
 Bila digunakan bangunan atas standar supaya
menggunakanketentuan dalam manual yang
disertakan sebagai satu kesatuan dengan material.

9. STUDI- STUDI -
TERDAHULU

10. REFERENSI a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;


b. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
c. Perpres 12 Tahun 2021 Tentang perubahan atas peraturan
presiden No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
d. Peraturan lkpp no. 12 tahun 2021 tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah melalui
penyedia;
e. Permen PUPR RI Nomor 20/PRT/M/2018 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
f. Peraturan Menteri Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
g. Permen PUPR No. 8 tahun 2022 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa Konstruksi
Dalam Rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha
Bagi Pelaku Usaha Jasa Konstruksi;
h. Kepmen 524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
i. SE Menteri PUPR Nomor 16/SE/M/2022, Tentang Susunan
Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan
Konstruksi Di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat;
j. SE Menteri PUPR No. 18 tahun 2021 tentang pedoman
operasional tertip penyelenggaraan persiapan pemilihan
untuk pengadaan jasa konstruksi di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
5|Page
k. SE Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 04/SE/Dd/2011,
tanggal 28 Juli 2011, tentang Penajaman Strategi Ruas Dan
Peningkatan Mutu Disain;
l. Manual Mutu Direktorat Jenderal Bina Marga DJBM/SMM/MM
Rev 00 Tanggal 21 Maret 2011;
m. Instruksi Kerja Penyusunan Dokumen Sistem Mutu Nomor
Dokumen DJBM/SMM/MM;
n. Surat Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor
: PA0106-Lk/1289 Hal penyampaian format SKK-K Elektronik
dan pemberlakuan syarat program studi tanggal 13 juli 2022;
dan
o. Pedoman Standar Minimal Remunerasi/Biaya Personil (Billing
Rate) Dan Biaya Langsung (Direct Cost) Untuk Badan Usaha
Jasa Konsultansi Tahun 2023.

RUANG LINGKUP
11. LINGKUP Lingkup kegiatan ini, adalah:
PEKERJAAN
Mengawasi Pekerjaan Preservasi Jalan Sp. Dodinga - Sofifi -
Akelamo (Km 60) - Payahe – Weda
Mengawasi Pekerjaan Preservasi Jalan Weda - Mafa - Matuting
- Saketa

12. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan
yang berisi kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi berbasis
kinerja antara lain :
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Bulanan
 Laporan Teknis
 Laporan Akhir

13. PERALATAN, i. Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen


MATERIAL, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
PERSONEL Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
DAN penyedia jasa:
FASILITAS a. Laporan dan Data Dokumen Kontrak Penyedia Jasa
DARI Konstruksi.
PEJABAT b. Akomodasi dan Ruangan Kantor menjadi tanggung jawab
PEMBUAT penyedia jasa
KOMITMEN c. Staf Pengawas/Pendamping

6|Page
ii. Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping/counterpart atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi)
iii. Tidak ada fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang dapat digunakan oleh penyedia jasa
konsultansi.

14. PERALATAN -
DAN
MATERIAL
DARI
PENYEDIA
JASA
KONSULTANSI

15. LINGKUP Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini


KEWENANGA meliputi :
N PENYEDIA a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
JASA dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan konstruksi agar hasil
pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi
pekerjaan yang ada.
b. Mengukur kuantitas pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan dan melakukan pemeriksaan untuk
pembayaran akhir pekerjaan.
c. Memeriksa dan menguji mutu bahan-bahan yang digunakan
dan mutu hasil pekerjaannya.
d. Menjamin bahwa konstruksi yang sudah selesai telah
memenuhi syarat.
e. Memberikan saran-saran mengenai perubahan pekerjaan
dan tuntutan (claims).
f. Memberikan rekomendasi atas pengoperasian dan
pemeliharaan peralatan yang digunakan.
g. Peninjauan kembali desain, dan melaksanakan pemeriksaan
gambar terlaksana.
h. Melaksanakan pemeriksaan gambar terpasang/terbangun
secara bertahap sesuai progres mutual check dan MC yang
dicapai sampai dengan 100%.
i. Melakukan penjaminan mutu pekerjaan konstruksi
jembatan yang dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan
konstruksi agar hasil pekerjaan dapat memenuhi tingkat
layanan jembatan yang ditetapkan.
j. Melakukan inspeksi secara berkala terkait dengan
pemenuhan tingkat layanan jembatan berdasarkan indikator
kinerja jembatan yang ditetapkan dalam kontrak.

7|Page
k. Memberikan rekomendasi dalam inovasi pekerjaan
konstruksi yang diajukan oleh kontraktor untuk mencapai
kinerja yang ditetapkan.
l. Menyiapkan metode monitoring dan pengukuran terhadap
keluaran pekerjaan konstruksi, bahwa persyaratan kinerja
telah dipenuhi.
m. Menyiapkan daftar kriteria penerimaan setiap lingkup
pekerjaan berdasarkan ketentuan teknis yang
dipersyaratkan.
n. Memberikan rekomendasi terkait potensi konflik terhadap
pemahaman kontrak berbasis kinerja, yang dapat
menimbulkan tuntutan klaim.
o. Memberikan rekomendasi tentang tindakan pencegahan
dalam upaya meminimalkan potensi ketidaksesuaian mutu
pekerjaan dan tindakan korektif yang harus dilakukan.

Melaporkan secara berkala kepada PPK terhadap hasil keluaran


pekerjaan, hasil verifikasi mutu pekerjaan dan pemenuhan tingkat
layanan jalan dan jembatan.
16. JANGKA Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 10 (Sepuluh)
WAKTU bulan 300 (tiga ratus hari kalender)
PENYELESAIA terhitung sejak tanggal dimulainya Surat Perintah Mulai Kerja
N PEKERJAAN (SPMK).
17. PERSONIL 1. Profesional Staf (Tenaga Ahli)

Tenaga ahli yang dibutuhkan dibuktikan dengan sertifikat keahlian


dari Asosiasi Profesi yang diregistrasi oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Adapun tenaga ahli yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:

a. Team Leader
Team Leader disyaratkan seorang Sarjana (S1) Jurusan Teknik
Sipil dan disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan jalan dan jembatan sekurang-
kurangnya selama 6 (Enam) tahun setelah lulus dan
memiliki:

 Seritifikat Ahli Teknik Jalan Madya yang masih berlaku.


 Seritifikat Ahli Teknik Jembatan Madya yang masih berlaku.

Team Leader merupakan pihak atau orang yang memimpin,


mengarahkan, dan mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli
Konsultan Pengawas dan mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.

8|Page
Tugas Team Leader mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi untuk setiap pelaksanaan pengukuran atau
rekayasa lapangan yang dilakukan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dan menyampaikan laporan kepada
PPK sehingga dapat segera diambil keputusan yang
diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian
kondisi, pekerjaan minor yang mendahului pekerjaan
utama dan rekayasa terperinci lainnya;
2) Mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan
Pengawas secara teratur dan memeriksa seluruh
pekerjaan di lapangan serta memberi penjelasan tertulis
kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi mengenai apa
yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut, jika
dalam kontrak pekerjaan konstruksi hanya dinyatakan
secara umum;
3) Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
memahami Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi secara
benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar, dan menerapkan
metode konstruksi yang tepat dengan kondisi lapangan
untuk setiap pelaksanaan pekerjaan;
4) Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang
dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sebelum
pelaksanaan pekerjaan;
5) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak
serta membuat laporan kepada PPK terhadap hasil
inspeksi lapangan;
6) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau
menolak hasil pekerjaan, material dan peralatan
konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
7) Mengoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan yang
dicapai Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi setiap hari
pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule)
yang telah disetujui;
8) Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan
segera melaporkan kepada PPK jika terdapat kemajuan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak
9|Page
Pekerjaan Konstruksi dan dapat berpengaruh terhadap
jadwal penyelesaian pekerjaan yang direncanakan. Dalam
kondisi tersebut, maka Team Leader membuat
rekomendasi kepada PPK secara tertulis untuk mengatasi
keterlambatan;
9) Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil pengukuran
setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh
Quantity Engineer (apabila ada), jika tidak ada Quantity
Engineer maka disampaikan oleh Quality Engineer /
Inspector;
10) Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang
akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah
diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
11) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu,
volume dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan
memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran
bulanan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
12) Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa
yang benar kepada PPK di setiap lokasi pekerjaan untuk
bahan pertimbangan dalam pengampilan
keputusan/persetujuan;
13) Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap pencapaian
mutu dan hasil pekerjaan yang sesuai dengan Dokumen
Kontrak Pekerjaan Konstruksi atas usulan pembayaran
yang diajukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
14) Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan pekerjaan konstruksi yang
menjadi kewenangannya dan menyerahkannya kepada
PPK;
15) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat
diselesaikan sebelum serah terima pertama (provisional
hand over); dan
16) Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun
korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan
mingguan, laporan kemajuan pekerjaan dan pengukuran
pembayaran.

10 | P a g e
17) Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan
dengan gambar pelaksanaan pekerjaan dengan
memperhatikan kondisi di lapangan;

18) Memastikan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi


menerapkan ketentuan keselamatan konstruksi;

19) Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja konstruksi yang


terlibat dalam pekerjaan konstruksi memiliki Sertifikat
Kerja Konstruksi (SKK);

20) Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan


telah memiliki Surat Izin Laik Operasi (SILO);

21) Memastikan bahwa operator alat berat memiliki Surat Izin


Operator (SIO);

22) Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan


produksi dalam negeri dan barang impor sesuai dengan
formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan
daftar barang yang diimpor sebagaimana tercantum dalam
kontrak pekerjaan konstruksi;

23) Memastikan metode konstruksi dan hasil pekerjaan yang


dihasilkan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;

24) Memberikan instruksi secara tertulis kepada Penyedia Jasa


Pekerjaan Konstruksi, apabila metode konstruksi dinilai
tidak benar atau membahayakan dan dicatat dalam buku
harian (log book)

25) Membuat justifikasi teknis terhadap usulan perubahan


yang diajukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;

26) Mencatat seluruh pelaksanaan pekerjaan serta seluruh


perubahan dan ketidaksesuaian pelaksanaan pekerjaan
dari perencanaan; dan

27) Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang dibuat


oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.

b. Quality Engineer
Quality Engineer disyaratkan Sarjana (S1) Jurusan Teknik
Sipil dan disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan jalan dan jembatan sekurang-kurangnya

11 | P a g e
selama 4 (Empat) tahun setelah lulus dan memiliki :

 Seritifikat Ahli Teknik Jalan Madya yang masih berlaku.


 Seritifikat Ahli Teknik Jembatan Madya yang masih berlaku.

Quality Engineer merupakan pihak atau orang yang melakukan


pemeriksaan dan pengujian mutu pekerjaan sesuai dengan
persyaratan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi.
Quality Engineer bertanggung jawab kepada Team Leader dan
berkedudukan di lokasi pekerjaan konstruksi.

Tugas dan kewajiban Quality Engineer terdiri atas :


1) Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
mutu proses dan hasil pekerjaan, material dan peralatan
sesuai dengan gambar, spesifikasi dan dokumen
perubahannya;
2) Melakukan pengawasan atas pemasangan, pengaturan
dan penempatan alat ukur dan alat uji sebelum dan saat
pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
3) Melaksanakan pengawasan atas semua pengujian yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil
pekerjaannya, dan segera melaporkan kepada Team
Leader jika terdapat ketidaksesuaian dan cacat mutu baik
dalam prosedur maupun hasil pengujiannya;
4) Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan
dan memberikan laporan secara tertulis kepada Team
Leader atas persetujuan dan penolakan penggunaan
material dan hasil pekerjaan;
5) Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan
yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi dan dokumen
perubahannya;
6) Menyerahkan laporan bulanan yang di antaranya berisikan
laporan hasil pengendalian mutu, data laboratorium serta
pengujian di lapangan beserta risalah/kesimpulan dari
data yang ada kepada Team Leader untuk selanjutnya
dilaporkan kepada PPK;
7) Menyiapkan format laporan pengendalian mutu pekerjaan,
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan
pekerjaan;
8) Menyampaikan laporan hasil uji data mutu material,
jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran pekerjaan

12 | P a g e
kepada Team Leader;
9) Membuat rekomendasi kepada Team Leader terhadap
ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan tindak lanjut
penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
10) Memberikan panduan di lapangan bagi personel Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi mengenai metodologi
pengujian mutu bahan dan pekerjaan.

c. Health Safety Environment (HSE) Engineer


HSE disyaratkan Sarjana (S1) Jurusan Teknik Sipil dan
disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan jalan dan jembatan sekurang-kurangnya selama 3
(Tiga) tahun setelah lulus dan memiliki SKA Ahli K3
Konstruksi Muda atau SKA Ahli Madya K3 Kontruksi / Ahli KK.

Health Safety Environment (HSE) Engineer merupakan pihak


atau orang yang memastikan pemenuhan persyaratan aspek
keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, untuk mendukung terwujudnya tertib
penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Health Safety Environment
(HSE) Engineer bertanggung jawab kepada Team Leader dan
berkedudukan di lokasi pekerjaan konstruksi.

Tugas dan kewajiban Health Safety Environment (HSE)


Engineer terdiri atas:

1) Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan


aspek keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, untuk mendukung terwujudnya
tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
2) Melakukan pengawasan terhadap penerapan Dokumen
SMKK;
3) Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap
penyusunan dan pemutakhiran dokumen penerapan
Keselamatan Konstruksi;
4) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dalam mengidentifikasi dan
memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di
lingkungan kerja, termasuk membuat tingkatan dampak
dari bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya bahaya
tersebut (probability);
5) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dalam menyusun rencana program

13 | P a g e
keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya
preventif dan upaya korektif, untuk mengurangi terjadinya
bahaya/kecelakaan dan menanggulangi kecelakaan yang
terjadi di lingkungan kerja;
6) Memonitoring implementasi pengelolaan dan pemantauan
lingkungan dengan berkoordinasi bersama HSE Engineer
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam memastikan
dampak lingkungan akibat pembangunan proyek dapat
diminimalisir;
7) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi atau pejabat lain dalam penyiapan
pengendalian dan keselamatan lalu lintas yang terlibat di
area proyek atau proyek lain yang berkaitan;
8) Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja, termasuk merancang prosedur baku
dan memelihara borang atau catatan terkait kesehatan
dan keselamatan kerja; dan
9) Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi,
serta menganalisis akar masalah termasuk tindakan
preventif dan korektif yang diambil.

2. Sub Profesional Staf


Untuk membantu kelancaran pekerjaan maka Tenaga Ahli
tersebut diatas dibantu oleh Tenaga Sub-Professional Staff
dengan persyaratan minimal Sarjana (S1) Jurusan Tehnik
Sipil. Adapun jumlah tenaga Sub-Professional Staff sebagai
berikut :

1) Inspector Jalan dan Jembatan bertugas membantu Team


Leader dalam pengawasan dan keluaran hasil pekerjaan
konstruksi jalan dan jembatan sebanyak 2 Orang.
2) Material dan Laboratorium Technician Jalan dan
Jembatan bertugas membantu Quality Engineer dalam
pengendalian mutu dan verifikasi data mutu pekerjaan
konstruksi jalan dan jembatan sebanyak 1 Orang.
3) Surveyor Jalan dan Jembatan bertugas membantu Team
Leader dan Quality Engineer dalam pengawasan dan
keluaran hasil pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan
sebanyak 2 Orang.
3. Supporting Staff (Tenaga Pendukung)
Selain itu diperlukan tenaga-tenaga pendukung untuk membantu
kelancaran kegiatan yang terdiri dari: 1 (satu) orang Operator

14 | P a g e
Komputer dan 1 (satu) orang Sekretaris dan 1 (satu) orang Office
Boy. Dengan tugas masing-masing sebagai berikut :

Tugas Operator Komputer :


1. Menyiapkan sarana prasarana yang diperlukan untuk melauk
an pengetikan meliputi komputer, kertas, korektor, tinta dan
lainya untuk pelaksanaan tugasnya.
2. Mengetik konsep-konsep surat, pelaporan, daftar, matrik
dengan menggunakan komputer sesuai standar, pedoman dan
prosedur sesuai perintah atasan.
3. Menyusun, menyiapkan, dan mengarsipkan semua dokumen;
4. Menyampaikan informasi, usul dan saran yang berkaitan
dengan tugas pengetikansebagai masukan bagi atasan;

Tugas Sekretaris:
1. Membuat laporan invoice dan berita acara pembayaran
2. Membuat risalah rapat
3. Membantu Tugas Team Leader Membuat Surat dengan
Organisasi atau instansi lain.
4. Mengatur jadwal Rapat.
5. Mengarsipkan dokumen-dokumen penting seperti proposal,
surat masuk, surat keluar dan dokumen lain yang dianggap
bernilai.
6. Menyusun poin-poin yang akan dibahas dalam rapat.
7. Menyiapkan absensi kehadiran personal.

Tugas Office Boy


1. Menjaga dan merawat sarana prasarana kerja
yang dipergunakan dengan baik serta memelihara kerapian
dan kenyamanan suasana tempat kerja.
2. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan, yang
berkaitan dengan bidang tugasnya.

Jumlah
Kualifikasi
Orang-Bulan
Posisi Tgkt Peng
Juru
Pendi Keahlian alam
san
dikan an
Tenaga Ahli :

SKA Ahli Jalan Madya


Team Leader S1 Tek.Sipil 6 th 1 org – 10 bln
SKA Jembatan Madya

SKA Ahli Jalan Madya 1 org – 7 bln


Quality Engineer S1 Tek.Sipil 4 th
SKA Jembatan Madya 1 org – 7 bln
SKA Ahli K3 Konstruksi
HSE/K3 S1 Tek.Sipil Muda atau SKA Ahli K3 3 th 1 org – 3 bln
Kontruksi Madya/Ahli KK

15 | P a g e
4 org – 27
SUB TOTAL A
bln
Sub Professional
Staf :
Inspector Jalan dan 1 org – 10 bln
S1 Tek.Sipil
Jembatan 1 org – 10 bln
Mat & Lab Tech Jalan
S1 Tek.Sipil 1 org – 7 bln
dan Jembatan
Surveyor Jalan dan 1 org – 6.5 bln
S1 Tek.Sipil
Jembatan 1 org – 6.5 bln
5 org – 40
SUB TOTAL B
bln
Tenaga Pendukung
:
SMK atau
Sekretaris/Administrasi 1 org – 10 bln
Setara
SMK atau
Operator Komputer 1 org – 10 bln
Setara
SMK atau
Office Boy 1 org – 10 bln
Setara
3 org – 30
SUB TOTAL C
bln

18. JADWAL Jadwal Pekerjaan


TAHAPAN Tahun 2024 Bulan Ke
PELAKSANAA NO Uraian KET
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
N
Pengawasan Teknis
PEKERJAAAN Jalan dan Jembatan
1.
Halmahera Tengah -
Selatan

Jadwal Penugasan Personil

16 | P a g e
LAPORAN

19. LAPORAN Laporan Pendahuluan memuat : jadwal rencana kerja, metodologi


PENDAHULUA pengawasan, tahapan pelaksanaan pengawasan pekerjaan secara
N lengkap, jadwal personil pendukung yang telah disetujui aktif
dilapangan dan Program Mutu Pengawasan Jasa Konsultansi.
Penyedia jasa wajib menyelesaikan Program Mutu Pengawasan
Jasa Konsultansi dan disahkan oleh PPK Pengawasan maksimal 1
(satu) minggu setelah SPMK diterbitkan sebanyak 6 (enam) buku
laporan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 30 (Tiga Puluh)


hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 6 (Enam) buku
laporan.

20. LAPORAN Laporan Bulanan memuat : laporan kemajuan pekerjaan secara


BULANAN singkat yang menggambarkan pencapaian kinerja jalan dan
jembatan untuk masing-masing kegiatan pekerjaan. Secara
substansional Laporan Bulanan sekurang- kurangnya terdiri dari :

i. Surat pengantar;
ii. Satu halaman “Progress Summary”, rangkuman status fisik
dan keuangan dari proyek dan identifikasi permasalahan
yang berdampak pada kemajuan keluaran pekerjaan;
iii. Organisasi Proyek termasuk organisasi PPK, Penyedia dan
Konsultan.
iv. Uraian kegiatan pengawasan pekerjaan pada bulan terkait
dengan kinerja hasil pekerjaan.
v. Uraian hasil inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan dan
jembatan pada bulan terkait.
vi. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
vii. Laporan hasil penjaminan mutu pekerjaan.
viii. Laporan progress keluaran hasil pekerjaan dan keuangan
termasuk besarnya denda (jika ada).

17 | P a g e
ix. Evaluasi dan rekomendasi terkait dengan kinerja
pekerjaan.

Laporan beserta copy dokumen yang dibuat, harus didistribusikan


kepada PPK.
Laporan bulanan harus diserahkan selambat-lambatnya minggu
kedua setiap bulan berikutnya sebanyak 48 (Empat Puluh
Delapan) buku laporan.

21. LAPORAN Laporan Teknis memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:


TEKNIK Ketua Tim/SE harus membuat laporan teknis sesuai keperluan
dimaksud yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan. Ketua
Tim/SE akan membantu PPK untuk mempersiapkan suatu laporan
justifikasi teknis atau penyebab perubahan. Isi Laporan teknis
tersebut terdiri dari :
a. Data Proyek.
b. Peta lokasi pekerjaan.
c. Lingkup pekerjaan awal dan perubahan (jika ada).
d. Alasan perubahan yang didukung dengan data teknis yang
terkait.
e. Penjelasan singkat mengenai asumsi perubahan yang
diusulkan, namun tetap untuk pemenuhan tingkat layanan
jembatan.
f. Gambar – gambar perubahan (jika ada) termasuk lokasi.
g. Perubahan pasal-pasal dalam dokumen kontrak (jika ada)
terkait dengan perubahan lingkup pekerjaan dan kinerja
jembatan.
h. Rekomendasi teknis.
i. Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (Lima) buku laporan.

22. LAPORAN Laporan Akhir memuat : Ringkasan pekerjaan konstruksi,


AKHIR pelaksanaan pengawasan konstruksi, rekomendasi kebutuhan
pemeliharaan di masa yang akan datang, semua aspek teknis
yang muncul selama masa konstruksi pekerjaan jembatan,
permasalahan potensial untuk konstruksi baru yang mungkin
terjadi dan pemberian solusinya (jika ada) untuk beberapa variasi
perbaikan dalam kegiatan yang akan datang dengan tampilan
yang sama dalam lingkup tanggung jawab Pengguna Jasa.
Laporan Akhir harus diserahkan sebanyak 6 (enam) buku laporan.

18 | P a g e
Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan tanggapan
terhadap Gambar Terlaksana (As Built Drawing) yang dikerjakan
oleh Penyedia.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir
pengawasan lapangan dan kegiatan-kegiatan mereka selama
periode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan sebelum
berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan akhir sudah harus
diserahkan ke PPK yang berisi penjelasan sebagai berikut :

- Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan


pemenuhan penyelesaiannya, dalam kerangka perbaikan
kegiatan-kegiatan pengawasan di lingkungan unit kerjanya.
- Lingkup pekerjaan yang telah dilaksanakan dan ringkasan
keuangan.

Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan, prosedur,


dan operasional dengan maksud memperbaiki kemampuan
pengawasan pada program pekerjaan di lingkungan unit kerjanya

23. PRODUKSI Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
DALAM dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
NEGERI ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. PERSYARAT Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain
AN KERJA diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
SAMA persyaratan berikut harus dipatuhi dengan ketentuan :

 Lead – anggota memiliki kualifikasi yang sama (Menengah-


Menengah, Kecil-Kecil)
 Lead – anggota memiliki kualifikasi 1 tingkat dibawahnya
(Besar-Menengah, Menengah-Kecil)

25. PEDOMAN Untuk pelaksanaan studi ini konsultan diwajibkan untuk


PENGUMPUL mengamati kondisi lapangan dan permasalahan disain yang
AN DATA mungkin timbul. Petugas yang akan ditugaskan diharuskan
LAPANGAN berkonsultasi dengan pejabat dari Instansi terkait untuk

19 | P a g e
mendiskusikan segala hal yang bersangkutan dengan jalan dan
jembatan yang akan ditangani.

26. ALIH Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


PENGETAHUA menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
N alih pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen.

Ternate, 06 Desember 2023

PPK Pengawasan
Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Maluku Utara

Bahri Sangadji, ST.


NIP 19840815 201101 1 001

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai