Anda di halaman 1dari 6

BAB

PENDAHULUAN
1
I.1 LATAR BELAKANG
Lingkungan perkotaan yang manusiawi adalah lingkungan perkotaan yang ramah bagi pejalan kaki,
dan mempunyai ukuran serta dimensi berdasarkan skala manusia. Upaya tersebut dapat dilakukan
melalui pengembangan kawasan pejalan kaki serta penyediaan fasilitas pejalan kaki yang memadai di
kawasan perkotaan, terutama di kawasan pusat kota. Hal ini merupakan suatu upaya untuk
menciptakan lingkungan perkotaan yang sesuai dengan karakteristik dan tuntutan kebutuhan pejalan
kaki sehingga pusat kota tetap manusiawi, menarik bagi warga kota untuk datang, tinggal, bekerja,
dan melakukan kegiatan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya.
Dalam rangka penyediaan fasilitas pejalan kaki yang memadai Pemerintah Kota Tegal bermaksud
melaksanakan penataan kawasan sepanjang Jl. Kol. Sudiarto dan Jl. Panggung Timur Kota Tegal,
dimana kegiatan ini merupakan bagian pendukung dari penataan kawasan Alun-Alun Kota Tegal, Jl.
Pancasila dan Jl. Ahmad Yani Kota Tegal. Dengan penataan kawasan sepanjang Jl. Kol. Sudiarto dan
Jl. Panggung Timur Kota Tegal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
untuk masyarakat Kota Tegal pada khususnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut diatas, maka diperlukan adanya kegiatan penyusunan dokumen studi
kelayakan yang dapat menilai rencana penataan kawasan sepanjang Jl. Kol. Sudiarto dan Jl. Panggung
Timur Kota Tegal dari berbagai aspek, dimana dengan tersusunnya dokumen studi kelayakan ini dapat
dinilai kesimpulan apakah rencana penataan kawasan sepanjang Jl. Kol. Sudiarto dan Jl. Panggung
Timur Kota Tegal ini layak untuk dapat dilaksanakan

I.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


I.2.1 Maksud
Maksud dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah perencanaan untuk jalan akses/perbaikan/perabikan
jalan lingkungan yang ada di wilayah kota tegal

I.3 RUANG LINGKUP


1.3.1. Ruang Lingkup Substansial

LAPORAN PENDAHULUAN I -1
Ruang Lingkup Kajian yang dilakukan dalam pekerjaan penyusunan Studi Kelayakan Penataan Kawasan
sepanjang Jl Kolonel Sudiarto dan Jalan Panggung Timur adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi Aspek Tata Ruang Kawasan


Identifikasi Aspek tata ruang dan lingkungan Kawasan ini mencakup aspek kebijakan penataan
ruang Kawasan berdasarkan rencana tata ruang wilayah [RTRW] Kota Tegal.
b. Identifikasi karakteristik Ruas Jalan Kolonel Sudiarto dan Jalan Panggung Timur
Identifikasi karakteristik Lokasi ini mencakup aspek status jalan, geometri jalan dan aspek
perlengkapan jalan;.

c. Mengidentifikasi karakteristik pejalan kaki di ruas jalan Kolonel Sudiarto dan Jalan panggung
Timur
d. Mengidentifikasi kondisi dan karakter lingkungan
Identifikasi kondisi dan karakter lingkungan mencakup aspek penggunaan lahan serta aktifitas
masyarakat
e. Mengidentifikasi dan Analisis kelayakan Pemenuhan Kriteria jalur pejalan kaki yang mencakup
aspek teknis, keselamatan dan kenyamanan, ekonomi dan sosial budaya
f. Evaluasi Kelayakan Ekonomi
Analisis Kelayakan ekonomi mencakup perhitungan ekonomi yang meliputi Analisis Benefit
Cost Ratio [BCR] dan Net Present Value [NPV]

LAPORAN PENDAHULUAN I -2
Peta 1.1. Orientasi Kawasan Ruas jalan Kolonel Sudiarto dan panggung Timur

LAPORAN PENDAHULUAN I -3
I.4 LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang digunakan untuk kegiatan penyusunan Studi Kelayakan Peningkatan Status Jalan
Raya Blora – Grobogan, adalah sebagai berikut :
1. Undang – undang RI No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
2. Undang – undang RI No. 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
3. Undang- Undang RI Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota
Tegal dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah di Muara Sungai Kaligangsa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 48, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4713;
7. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dan perubahannya;
8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2009-2029;
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Perda Nomor 11 Tahun 2004 tentang Garis Sempadan;
10. Peraturan Daerah Kota Tegal No 1 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Tegal Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
11. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 567/KPTS/M/2010 Tentang Rencana
Umum Jaringan Jalan Nasional;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2010 Tentang Tata Cara dan
Persyaratan Laik Fungsi Jalan;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2010 Tentang Pedoman
Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian – Bagian Jalan;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2011 Tentang Tata Cara
Pemeliharaan & Penilikan Jalan;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan Teknis
Jalan & Kriteria Perencanaan Teknis Jalan;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2012 Tentang Pedoman Rencana
Umum Jaringan Jalan;
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2012 Tentang Pedoman
Penetapan Fungsi Jalan dan Status Jalan;
LAPORAN PENDAHULUAN I -4
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2012 Tentang Tata Cara
Pengawasan Jalan;
19. Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 620/12/2010 Tentang Penetapan Status Ruas
Jalan Provinsi dan Perannya Dalam Jaringan Jalan Primer Sebagai Jalan Arteri, Jalan
Kolektor, Jalan Kolektor 1, Jalan Kolektor 2, dan Jalan kolektor 3, di Wilayah Provinsi
Jawa Tengah;
20. Peraturan Walikota Tegal No 1 Tahun 2022 tentang Kawasan Pedestrian
21. Standar Perencanaan Geometrik Jalan Raya yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Marga No. 13/1970 bersifat mengikat. Ketentuan-ketentuan kelas jalan dan
pemilijan tipe jembatan bila ada akan ditetapkan kemudian Bersama dengan Pejabat
Penandatangan Kontrak. Perencanaan tebal perkerasan jalan mengikuti Buku Peraturan
Penentuan Tebal perketasan (fleksibel) Jalan Raya Direktorat Jenderal Bina Marga No
04/PD/BM/74;
22. Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu Lintas, No. 01/T/BNKT/1990;
23. Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen, SNI-
1732-1989-F;
24. Pedoman Predikasi Kebisingan akibat Lalu Lintas Manual Manajemen Lingkungan
Jalan Perkotaan Pd. T-10-2004-B;
25. Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Volume I, Ditjen Bina Marga;
26. Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Volume II, Ditjen Bina Marga;
27. Pd. T-19-2005-B Pedoman studi kelayakan proyek jalan dan jembatan.
28. Petunjuk/tata cara standard lainnya yang berhubungan.

I.5 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Penataan Kawasan Jalan Kolonel
Sudiarto dan Jalan Panggung Timur adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab I Pendahuluan ini memuat mengenai latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran, ruang
lingkup, landasan hukum serta sistematika pembahasan dalam laporan pendahuluan

BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN

Pada Bab II Tinjauan Kebijakan ini memuat mengenai Tinjauan kebijakan serta pedoman yang
digunakan dalam studi kelayakan Penataan Kawasan Jalan Kolonel Sudiarto dan Jalan Panggung
Timur

LAPORAN PENDAHULUAN I -5
BAB III GAMBARAN UMUM

Pada Bab III Gambaran Umum ini memuat mengenai gambaran umum awal wilayah perencanaan
berupa wilayah makro dan mikro serta gambaran awal mengenai kondisi kawasan Jalan Kolonel
Sudiarto dan Jalan Panggung Timur

BAB IV PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Pada Bab IV Pendekatan dan Metodologi memuat mengenai pendekatan yang dilakukan dalam
penyusunan kegiatan ini serta metodologi pelaksanaan pekerjaan terkait studi kelayakan Penataan
Kawasan Jalan Kolonel Sudiarto dan Jalan Panggung Timur

BAB V RENCANA KERJA


Pada Bab V Rencana Kerja memuat mengenai mekanisme pelaksanaan pekerjaan yang meliputi
Jadwal pelaksanaan, tenaga ahli yang terlibat serta penugasannya.

LAPORAN PENDAHULUAN I -6

Anda mungkin juga menyukai