DISUSUN OLEH:
1. Achmad Komarudin (2101005)
2. Ferdy Adrianda (2101136)
3. Dimas Saptohadi (2101102)
4. Siti Amalia Agustina (2101371)
BAB II
METODOLOGI DAN PELAKSANAAN SURVEI
2.1 Gambaran Umum
Cikarang Selatan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi yang sangat cepat
perkembangannya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya industri yang berada di dalam maupun di
sekitar kecamatan ini, diantaranya Jababeka II, EJIP (East Jakarta Industrial Park), Delta
Silicon dan Bekasi International Industrial Estate (Hyundai).
Cikarang adalah ibu kota dari Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Daerah
Cikarang meliputi wilayah kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Timur, Cikarang
Utara dan Cikarang Selatan di Kabupaten Bekasi. Secara geografis Cikarang dilintasi oleh
banyak sungai, antara lain Sungai Cikarang, Sungai Cipamingkis, Sungai Cisadang, Sungai
Cikedokan, Sungai Cibeet dan Sungai Ciherang, semua sungai yang melintasi Cikarang ber hulu di
wilayah Dataran Tinggi Jonggol, Bogor.
Kecamatan Cikarang Selatan juga menyumbang industri migas di Kabupaten Bekasi dengan
beroperasinya tiga sumur gas yaitu Jatirarangon 1, 2 dan 3. Selain itu, kota mandiri Lippo
Cikarang juga berada di wilayah kecamatan ini.
Jalan Raya Cikarang berada di Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat, Indonesia.
1.2 Alat
Alat yang digunakan pada kegiatan survey inventarisasi ruas jalan dan persimpangan Jalan Raya
Industri cikarang selatan sebagai berikut:
1. Roll meter
2. Meteran dorong
3. Kamera Handphone
4. Alat tulis
5. Lembar pendataan
6. Papan penjepit
1.2. Metode Pelaksanaan Survei
Kegiatan survei inventarisasi ruas jalan di persimpangan Jalan Raya Industri CIkarangan
Selatan dilakukan untuk mendapatkan gambaran melintang jalan, dengan prosedur pelaksanaan
sebagai berikut:
1. Tentukan titik yang menjadi acuan pengamatan survai pada ruas jalan.
2. Buat sketsa pengukuran melintang segmen jalan yang dominan (perhatikansegmen jalan yang
ada pada ruas jalan apakah terdapat lebih dari satu segmen jalan).
3. Sketsa dibuat pada lembar pendataan, merujuk pada lembar formulis survai inventarisasi ruas
jalan.
4. Lakukan pengukuran dengan menggunakan roll meter/meteran dorong pada bagian
melintang jalan yang meliputi: lebar jalur, lebar median, kereb penghalang, lebar bahu jalan,
trotoar dan drainase.
5. Catat hasil pengukuran dituliskan pada lembar yang telah disiapkan,sebelumnya
6. Dokumentasikan ruas jalan yang dijadikan sebagai acuan survai denganmenggunakan kamera.
7. Buat sketsa penampang melintang ruas jalan dengan menggunakan aplikasi AutoCAD
berdasarkan data hasil pengukuran
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Hasil Survei
3.1.1. Survei Inventarisasi ruas jalan
Hasil dari pelaksanaan kegiatan survei inventarisasi ruas jalan meliputi bagian ruas jalan,
besar ukuran dimensinya, jenis serta kondisi dari ruas Hasil dari pengukuran dimuat dalam Tabel 1
inventarisasi ruas jalan arah barat dan timur di bawah ini:
NO. BAGIAN JALAN JENIS UKURAN KONDISI
DIMENSI
1. Tata Guna Lahan Pertokoan - -
2. Drainase Tertutup - -
3. Trotoar Beton 1m Sedang
4. Bahu Jalan Tidak ada - -
5. Badan Jalan Aspal Beton (AC) 6m Sedang
6. Median Paving block 8,9 m Rusak ringan
Tabel 1. Inventarisasi ruas jalan raya cikarang selatan arah barat
NO. BAGIAN JALAN JENIS UKURAN KONDISI
DIMENSI
1. Tata Guna Lahan Pertokoan - -
2. Drainase Tertutup - -
3. Trotoar Beton 1m Sedang
4. Bahu Jalan Tidak ada - -
5. Badan Jalan Aspal Beton (AC) 8,5 m Sedang
6. Median Paving block 8,9 m Rusak ringan
Tabel 2. Inventarisasi ruas jalan raya cikarang selatan arah timur
Geometri Jalan Keterangan
Status Jalan Jalan Jalan Kabupaten – jalan yang menghubungkan
Kabupaten ibu kota kabupaten dengan ibu kota
klasifikasi Jalan
kecamatan, antar ibu kota kecamatan, ibu
kota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal,
antar pusat kegiatan lokal, dan jalan strategis
kabupaten. Jalan kabupaten juga merupakan
jalan lokal untuk alternatif jalan nasional dan
provinsi.
Kolektor Menghubungkan kota jenjang kedua dengan
Fungsi Jalan primer kota jenjang kedua atau menghubungkan kota
jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.
4.1. Kesimpulan
Pada ruas Jalan Raya Cikarang Selatan dan persimpangannya yang telah kami survei dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi badan jalan pada ruas jalan dan persimpangan tersebut dalam kondisi baik, walaupun
inventarisasi ruas jalan pada Jalan Raya ini tidak lengkap dan terdapat kerusakan ringan pada
median ruas jalan dan kerusakan ringan pada bahu jalan.
2. Di sekitar simpang ini didominasi oleh ruko atau pertokoan yang mengakibatkan tata guna
lahan disini cukup padat dan menjadi daerah tarikan bagi daerah sekitarnya.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, ada beberapa saran yang diharapkan bisa dilakukan
kedepannya, diantaranya:
1. Bahu jalan dan median jalan yang rusak harus segera diatasi karena dapat menimbulkan
beberapa macam kecelakaan yang ringan maupun berat.
2. Fasilitas rambu harus di lengkapi lagi dan marka jalan juga harus di perbaharui dengan
pengecatan ulang dan perbaikan pada trotoar sehinggamampu berfungsi dengan baik
3. Fasilitas perlengkapan jalan yang kondisinya kurang memadai hendaknya dilakukan
pemeliharaan lanjutan agar dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.
LAMPIRAN