Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Transportasi semakin berkembang pesat mengingat semakin banyaknya minat


masyarakat terhadap transportasi.Sarana dan prasarana adalah dua hal yang saling
berkaitan dengan transportasi, semakin berkembangya sarana transportasi
mempengaruhi prasarana yang tersedia.

Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan


aktivitas sehari-hari. Transportasi membuat hidup manusia lebih produktif karena
dapat memobilisasi manusia dari satu tempat ke tempat yang lain dengan sarana dan
prasarananya yang ada.

Kinerja lalu lintas tidak lepas dari kondisi prasarana jalan dan
kelengkapannya, dengan demikian dalam upaya pengaturan arus lalu lintas
diperlukan data mengenai kondisi prasarana jalan beserta kelengkapannya yang ada
di lapangan, karena semua usulan peningkatan sistem transportasi harus dimulai
dengan melihat situasi jalan yang ada.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang mendorong mobilitas pergerakan


penduduk menimbulkan masalah baru, dengan bertambahnya jumlah perjalanan
penduduk akan mempengaruhi volume lalu lintas pada suatu jaringan jalan dan pada
akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerja persimpangan.

Lalulintas pada masing-masing kaki persimpangan menggunakan ruang jalan.


Pada persimpangan secara bersama-sama dengan lalulintas lainnya. Persimpangan
merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan kapasitas dan waktu
perjalanan pada suatu jarinagan jalan,khususnya pada daerah perkotaan.

1
Selain itu, bangunan-bangunan yang ada di sisi jalan juga turut mempengaruhi
lalu lintas di jalan tersebut. Di samping lebar jalan dan kegiatan lain di sekitar jalan
tersebut. Oleh karena itu, daerah pinggir jalan juga perlu untuk di perhatikan
mengingat pengaruhnya yang sangat besar terhadap kinerja jalan.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Survey inventarisasi simpang dilaksanakan untuk mengetahui :

1. Inventaris Fasilitas Jalan yang meliputi rambu, marka, lampu penerangan


jalan dan fasilitas lainnya baik di persimpangan maupun di ruas jalan.
2. Sebagai perencanaan pemasangan dan perawatan fasilitas Lalu lintas
3. Untuk mengetahui tata guna lahan di sekitar simpang dan ruas yang
diamati
4. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi di jalan raya, khususnya di
simpang yang sering kali menimbulkan kemacetan
5. Hasil pengumpulan data ini merupakan data masukan untuk pelaksanaan
manajemen dan rekayasa lalu lintas di ruas jalan.
6. Untuk mengetahui penampang melintang jalan dengan mengamatinya
secara langsung dan juga kapasitas jalan dan persimpangan yang telah di
lakukan survey.
7. Untuk mengetahui geometrik dan peta ruang jalan

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:

1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dibangku perkuliahan


pada kondisi jalan yang sebenarnya.
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Karakteristik dan Survey Lalu Lintas.

2
1.3 RUANG LINGKUP

Karena keterbatasan waktu dan tenaga pada saat pelaksanaan survey, maka
dalam laporan ini Kami membatasi ruang lingkup wilayah survey dan juga
pengambilan data. Adapun ruang lingkupnya adalah :
 Untuk survey inventarisasi ruas dan simpang ini, kami mengambil tempat di
ruas Jalan Raya Jatiasih .
 Untuk survey inventarisasi ruas dan simpang ini kami mengumpulkan data
langsung di lapangan serta mengamati penggunaan lahan disekitar ruas dan
simpang jalan dengan mengambil jarak 100-350 meter dari kaki simpang.

1.4 HASIL YANG DI HARAPKAN

Hasil yang diharapkan dalam survey ini adalah sebagai berikut:


 Untuk memperoleh data inventaris pada persimpangan lokasi survey yaitu
pada ruas jalan Raya Jatiasih .
 Mengetahui fungsi tata guna lahan pada lokasi survey inventaris.
 Ukuran kapasitas jalan dan persimpangan pada lokasi survey.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 KEADAAN GEOGRAFIS


Kecamatan Jatiasih adalah merupakan salah satu dari bagian wilayah
tingkat II Kota Bekasi dan secara geografis Kecamatan Jatiasih memiliki luas
wilayah 2.304,9 Ha atau 10,45 % dari luas Kota Bekasi. Terletak antara 6,55° -
6,80° Lintang Selatan dan 107,65° - 107,76° Bujur Timur dengan ketinggian 20
meter dari permukaan laut dengan kemiringan lahan kurang dari 15º.

 Luas Wilayah Kecamatan Jatiasih : 2.324,921 Ha


 Batas Wilayah :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Bekasi Selatan


2. Sebelah Selatan : Kecamatan Jatisampurna
3. Sebelah Timur : Kecamatan Rawa Lumbu dan Kabupaten Bogor
4. Sebelah Barat : Kecamatan Pondok Melati dan Kecamatan Pondok Gede

 Jumlah Penduduk : 177.870 Jiwa :

1. Laki-laki : 91.163 Jiwa


2. Perempuan : 86.707 Jiwa

 Kepala Keluarga : 50.589 Jiwa


 Jumlah Rukun Warga : 100 RW
 Jumlah Rukun Tetangga : 667 RT
 Kecamatan Jatiasih terdiri dari 6 Kelurahan, yaitu:

1. Kelurahan Jatiasih
2. Kelurahan Jatirasa
3. Kelurahan Jatimekar
4. Kelurahan Jatikramat
5. Kelurahan Jatiluhur
6. Kelurahan Jatisari
4
Kecamatan Jatiasih berdiri pada tahun 1986 yang saat itu masih
merupakan Kecamatan Perwakilan, hasil pemekaran dari Wilayah Kecamatan
Pondok Gede, sedangkan berdirinya Kecamatan Jatiasih status Definitif pada
tahun 1992.

Dalam perjalanannya Kecamatan Jatiasih merupakan daerah Mitra


terdepan Ibukota Negara DKI Jakarta yang baik pertumbuhan kemajuan wilayah,
perekonomian, kependudukan amat pesat. Hal ini di karenakan dalam rencana tata
ruang kota, Kecamatan Jatiasih peruntukkannya daerah perumahan dan jasa
perdagangan.

Banyak perusahaan pengembang Perumahan dan Perkantoran melakukan


expansi perusahaannya diwilayah kecamatan Jatiasih sehingga begitu pesatnya
pertumbuhan perekonomian dan kependudukan di wilayah Kecamatan
Jatiasih.Terlebih pada tahun 2007 Jalan Tol Outer Ring Road mulai beroperasi
sehingga ini menambah pesatnya kemajuan perekonomian dan pertambahan
penduduk.

5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam survai inventarisasi jalan ini tahap-tahap yang kami lakukan :


1. Pengumpulan data primer
Pengumpulan data secara primer yang didapatkan dari hasil survey
lapangan secara langsung dengan metode pengukuran dan pengamatan
secara langsung yang dilakukan pada ruas jalan Swatantra V.
2. Komputerisasi Data
Pada tahap ini data primer yang di dapatkan dari survey secara
langsung di lapangan akan di olah dan dimasukkan ke dalam komputer.
3. Analisis data
Tahap akhir dari pengerjaan laporan ini adalah analisa data dimana
data primer yang telah dikumpulkan dan dikompilasi akan di analisa
sedemikian rupa sehingga laporan ini dapat tersaji dengan baik.

3.2 PERSIAPAN

Dalam tahap persiapan sebelum melaksanakan survey di lakukan breafing


antara taruna dengan kakak kelas, dan dosen bidang studi Karateristik dan survey
lalu lintas.Sebelum pelaksanaan Survei, dilakukan Survei pendahuluan terlebih
dahulu untuk menentukan daerah-daerah yang akan disurvei. Selain itu juga
dilaksanakan briefing yang dipimpin oleh pimpinan proyek untuk mengkoordinir
tugas masing-masing personil, meliputi penentuan titik-titik survei maupun
pelaksanaan teknis lain yang dianggap perlu.

6
 PETA LOKASI
Peta dibutuhkan untuk memudahkan kita mengetahui lokasi yang
akan kita survey. Hal ini bertujuan agar dapat ditentukan langsung dimana
titik-titik Survai berada existing sekitar daerah tersebut.

 PEMBENTUKAN KELOMPOK
Dalam survai yang akan dilaksanakan, perlu di adakannya
pembentukan kelompok, agar dapat ditentukan pembagian tugas masing-
masing surveyor. Selain itu akan ditentukan pula kordinator masing-
masing kelompok sehingga kordinator mempunyai tugas dan tanggung
jawab kepada masing-masing anggotanya dalam pelaksanaan survey.

Survei ini terdiri dari satu Pimpinan Proyek (Pimpro) dan


beberapa kelompok.Kelompok yang telah dibentuk mempunyai tanggung
jawab masing – masing sesuai dengan tugasnya. Tugas masing-masing
personil adalah sebagai berikut :

7
 Pimpro : Merupakan koordinator lapangan survei,
membawahi semua ketua kelompok dan
surveyor,diharapkan dapat mempersiapkan
keperluan kelangsungan survei, mengatur
kelancaran dan kesiapan pelaksanaan survei.
 Ketua Kelompok : Mengumpulkan data hasil survei serta
membantu tugas pimpro.
 Surveyor : Mengamati, mewawancarai, dan mencatat
mengenai hasil inventarisasi ruas jalan dan
simpang.

 PEMBUATAN FORMULIR
Pembuatan formulir dilaksanakan untuk memudahkan kita
mencatat data primer yang kita dapat dari survai yang akan kita lakukan
secara langsung.Pembuatan formulir di kordinir oleh seorang kordinator
survai sehingga data formulir dapat digunakan oleh masing-masing
surveyor untuk mencatat hasil pengamatan dan pengukuran pada saat
survai.

 PELAKSANAAN SURVAI
Hari : Senin

Tanggal : 28 Oktober 2019

Lokasi : Ruas Jalan Swatantra V

Dosen : Dr. Effendi Prih R, M.T dan Yuanda Patria


Tama, MT.
Penanggung Jawab : Dr. Effendi Prih R, MT
Pimpro (Koordinator) : Kendrik Ooi Rahmat Reski
Wakil Pimpro : Nabilah Raghdah

8
 PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Untuk mendukung pelaksanaan survey agar dalam pelaksanaannya


mendapatkan hasil dan data yang memuaskan, maka perlengkapan yang
harus dibawa yaitu sebagai berikut.

1. Alat-alat tulis (pensil, dan lain-lain);

2. Clip board

3. Walking measure

4. Pita Ukur

5. Formulir survai

6. Kendaraan Operasional (Bus Sedang STTD)

7. Kamera digital

9
BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Analisa Hasil Survey


A. Data yang diperoleh pada ruas Jl Swatantra V
Nama jalan : Jl. Swatantra V
Panjang jalan : 100-350 m
Jenis konstruksi : dengan perkerasan aspal
Tipe jalan : Jalan
Model arus : 2 arah
Lajur :1
Jalur :2
Undivided (tidak ada pembagi)
Fasilitas pejalan kaki :-
Permukaan jalan : rata dengan lapisan jalan aspal
Lebar ruas jalan kanan : 4,75 m
Lebar ruas jalan kiri : 4,75 m
Lebar median :-
Lebar jalur efektif :-
Lebar trotoar kanan :-
Lebar trotoar kiri :-
Lebar drainase kiri : 0,8 m
Lebar drainase kanan : 0,8 m
Jarak antar lampu : 35,2 m
Lebar bahu jalan kanan :-
Lebar bahu jalan kiri :-
Marka Jalan : panjang 3 m dan lebar 0,2 m dengan
kondisi cat sudah pudar

10
TABEL INVENTARISASI RUAS JALAN SWANTANTRA V

Nama Ruas
Geometri Jalan Penampang Melintang Visualisasi
Jalan

 Panjang jalan : 250 m


 Lebar jalan : 9,5 m
 Jumlah Lajur : 1
 Jumlah Jalur : 2
Jl, wibawa
 Tipe Jalan : 1/2 UD
mukti
 Median : -
 Drainase : (kanan : 0,75
m kiri : 0,8 m)

11
Jarak Tata Guna Lahan pada ruas jalan Swatantra V
NO
1 2 meter
(terdapat
pertokoan)
Ruas Kiri

2 8 meter
(Alfamidi)
Ruas
Kanan

Letak Tata Guna Lahan (Hambatan Samping)

12
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada ruas jalan yang telah kami survey dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

- Kondisi ruas jalan tersebut dalam kondisi baik, tidak terdapat lubang
sepanjang jalan sehingga dapat melancarkan arus lalu lintas.
- Disepanjang jalan mayoritas terdapat pertokoan, hanya beberapa saja yang
terdapat rumah.
- Disepanjang ruas jalan ini tidak terdapat fasilitas rambu lalu lintas.
- Disekitar jalan ini didominasi oleh ruko yang mengakibatkan tata guna
lahan disini cukup padat dan menjadi daerah tarikan bagi daerah
sekitarnya.
- Pada ruas jalan ini tidak terdapat trotoar untuk pejalan kaki, sehingga
pejalan kaki harus melewati pinggiran jalan yang dapat mengganggu
kelancaran arus lalu lintas.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut, ada beberapa saran yang diharapkan bisa


dilakukan kedepannya.

- Diruas jalan harus memiliki fasilitas yang lengkap, agar pengguna jalan
bisa memanfaatkannya dengan baik dan teratur, serta dapat meminimalisir
terjadinya kecelakaan.
- Membangun trotoar untuk pejalan kaki, agar pejalan kaki tidak
mengganggu kelancaran lalu lintas disekitarnya.

13

Anda mungkin juga menyukai