Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK PEGINTEGRALAN

MENGGUNAKAN METODE SUBSTITUSI YANG


MERASIONALKAN

Proyek Individu untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Kalkulus 2 yang
diampu oleh Rindu Alriavindra Funny, S.Pd., M.Sc

Oleh
M Ilham Arrasyid
1750086
Teknik Dirgantara
TP B

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO


YOGYAKARTA
Juli 2018

i
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Permasalahan ........................................................................ 2

1.3 Tujuan .................................................................................................... 2

1.4 Batasan Masalah .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ .... 3

2.1 Landasan Teori .................................................................... 3

2.2 Analisa .................................................................... 4

BAB III PENUTUP . ...................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 6

3.2 Saran ........... ...................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal,
dimana matematika ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu
pengetahuan. Melalui perkembangan penalaran dan abstraksi, matematika
berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran dan pengkajian
sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika
secara praktis menjadi salah satu kegiatan manusia sejak adanya rekaman
tertulis. Kini, matematika digunakan di seluruh duniasebagai alat penting di
berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran atau medis dan ilmu
sosial seperti ekonomi dan psikologi.
Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan
pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat
penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah
pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti
statistika dan teori permainan. Para matematikawan juga bergulat di dalam
matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu
sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis
yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan
terkemudian.
Salah satu cabang dari ilmu matematika yang patut dipelajari adalah
Integral. Integral adalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas
beberapa jenis yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara
integral tertentu dan integral tak tentu yaitu jika integral tertentu memiliki
batasan-batasan, integral tak tentu tidak memiliki batasan-batasan. Penguasaan
mata pelajaran matematika khususnya mengenai integral bagi peserta didik juga
berfungsi membentuk kompetensi program keahlian.

1
Bentuk akar dalam integral selalu menimbulkan kesulitan dan biasanya
saya berusaha untuk menghindari bentuk integral tersebut. Sejak sekarang
seharusnya jelas bahwa diferensiasi adalah suatu proses langsung, sedangkan
antideferensiasi bukan suatu proses langsung. Aturan jumlah, aturan hasil kali,
aturan hasil bagi, dan aturan rantai dapat digunakan untuk mencari turunan
fungsi sembarang apapun, tetapi tidak ada metode yang pasti berhasil untuk
pencarian anti-turunan. Jadi dapat dikatakan bahwa antideferensiasi adalah
proses coba-coba. Ketika satu metode gagal, maka cari dengan metode lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai bersebut.
1. Bagaimana rumus integral substitusi yang merasionalkan ?
2. Bagaimana langkah cara menyelasaikan soal tersebut ?
3. Bagaiman bentuk soal yang dapat diselesaikan menggunakan teknik
tersebut ?

1.3 Tujuan
Pembaca dapat membandingkan teknik integral menggunakan metode
substitusi yang merasionalkan dengan teknik integral parsial.
1. Menjadi pilihan yang dapat diambil ketika menemukan bentuk kedua
2. Waktu dan langkah pengerjaan yang bisa dikerjakan dengan singkat
menggunakan teknik integral substitusi yang merasionalkan

1.4 Batasan Masalah


Mengingat pembahasan mengenai integral sangatlah luas, maka pada
pembahasan kali ini akan dibatasi seputar aspek teknik integral substitusi yang
merasionalkan.
Adapun pembahasan yang spesifik ini bertujuan supaya dalam
mengerjakan suatu soal integral parsial lebih mudah untuk dipahami dan juga
lebih mudah untuk di aplikasikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan


menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan
harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan
solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ∫
Teknik pengintegralan substitusi yang merasionalkan terdapat dua jenis
yang integran yang melibatkan :
𝑛
1. Integral yang memuat : √𝑎𝑥 + 𝑏
2. Integral subtitusi trigonometri : √𝑎2 − 𝑥 2 , √𝑎2 + 𝑥 2 , √𝑥 2 − 𝑎2
Namun kita akan membahas lebih mendalam pada integral substitusi
𝑛
merasionalkan yang memuat √𝑎𝑥 + 𝑏 . Teknik pengintegralan substitusi
𝑛
memiliki cara khusus dimana jika √𝑎𝑥 + 𝑏 muncul dalam suatu integral,
𝑛
substitusi u = √𝑎𝑥 + 𝑏 akan menghilangkan akar. Artinya kita memisalkan
bilangan yang ada didalam akar dengan ‘u’ untuk menghilangkan ajar tersebut.
Sering kali terdapat banyak pendapat yang menyatakan bahwa integral
parsial hampir sama penyederhanaannya seperti integral subtitusi. Padahal
dalam konsep penyederhanaan integral parsial lebih rumit dibandingkan
integral subtitusi. Integral parsial menyederhanakan fungsi dengan pemilihan
fungsi yang akan diturunkan dan yang akan diintegralkan untuk membuat
fungsi-fungsi baru yang akan digunakan pada rumus integral parsial.

3
2.2 Analisa

Membandingkan pengerjaan sebuah soal integral dengan penyelesaian


subtisi yang mersionalkan dengan integral parsial.

3
Contoh soal : ∫ 𝑥 √𝑥 + 1 dx
1. Dengan menggunakan metode Parsial

3
∫ 𝑥 √𝑥 + 1 dx
Misalkan :
1
u =x dv = (𝑥 + 1)3
1
du = dx v = ∫(𝑥 + 1)3
4
3
= 4 (𝑥 + 1)3

∫ 𝑢 dv = u v - ∫ 𝑣 𝑑𝑢
4 4
3 3
=𝑥 (𝑥 + 1)3 - ∫ 4 (𝑥 + 1)3 dx
4
1 7
3 3 3
= 𝑥 (𝑥 + 1) (𝑥 + 1)3 - (𝑥 + 1)3 + c
4 4 7
1 1
3 9
= 𝑥 (𝑥 + 1) (𝑥 + 1) - 28 (𝑥 + 1)(𝑥 + 1)(𝑥 + 1)3
3
4
1 1
21 9
= 𝑥 (𝑥 + 1) (𝑥 + 1)3 - 28 (𝑥 + 1)(𝑥 + 1)(𝑥 + 1)3
28
1
1
= (𝑥 + 1) (𝑥 + 1)3 ( 21𝑥 − 9(𝑥 + 1)) + 𝑐
28
1
1
= (𝑥 + 1) (𝑥 + 1)3 ( 21𝑥 − 9𝑥 − 9) + 𝑐
28
1
1
= (𝑥 + 1)3 (𝑥 + 1) ( 12𝑥 − 9) + 𝑐
28
1
1
= (𝑥 + 1)3 (12𝑥 2 + 3𝑥 − 9) + 𝑐
28
1
1
= (12𝑥 2 + 3𝑥 − 9)(𝑥 + 1)3 + 𝑐
28
1
3
= (4𝑥 2 + 𝑥 − 3)(𝑥 + 1)3 + 𝑐
28
3
= (4𝑥 2 + 𝑥 − 3) 3√𝑥 + 1 + 𝑐
28

4
2. Dengan menggunakan metode Substitusi yang merasionalkan
3
∫ 𝑥 √𝑥 + 1 dx
Misalkan :
u =x+1
x =u–1
du = dx

3
∫ 𝑥 √𝑥 + 1 dx
3
= ∫(𝑢 − 1) √𝑢
1
= ∫(𝑢 − 1) 𝑢3 du
4 1
= ∫ (𝑢3 − 𝑢3 ) du
7 4
𝑢3 𝑢3
= 7 - 4 +c
3 3
1 1
3 3
= 𝑢2 𝑢3 − 4 𝑢 𝑢3 + c
7
1 1
12 21
= 𝑢 𝑢 𝑢3 − 𝑢 𝑢3 + c
28 28
1
3
= (4𝑢 − 7) 𝑢 𝑢3 + c
28
1
3
= (4𝑢2 − 7𝑢) 𝑢3 + c
28
1
3
= (4 (𝑥 + 1)2 − 7(𝑥 + 1) (𝑥 + 1)3 + c
28
3
= (4𝑥 2 + 8𝑥 + 4) − 7𝑥 − 7 3√𝑥 + 1 + 𝑐
28
3
= (4𝑥 2 + 8𝑥 + 4 − 7𝑥 − 7) 3√𝑥 + 1 + 𝑐
28
3
= (4𝑥 2 + 𝑥 − 3) 3√𝑥 + 1 + 𝑐
28

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan


simpulan sebagai berikut.
1. Teknik pengintegralan substitusi yang merasionalkan terdapat dua jenis
𝑛
yang integran yang memuat √𝑎𝑥 + 𝑏 dan integral subtitusi trigonometri
√𝑎2 − 𝑥 2 , √𝑎2 + 𝑥 2 , √𝑥 2 − 𝑎2
2. Teknik pengintegralan substitusi memiliki cara khusus dimana jika
𝑛 𝑛
√𝑎𝑥 + 𝑏 muncul dalam suatu integral, substitusi u = √𝑎𝑥 + 𝑏 akan
menghilangkan akar.
3. Pengintegralan parsial (sebagian) dapat dilakukan jika pengintegralan
dengan teknik substitusi tidak memberikan hasil.

3.2 Saran

Seharusnya untuk belajar matematika itu tidak dengan menghapal tetapi


dengan banyak berlatih dan mengingat apa yang diajarkan kepada dosen.

6
DAFTAR PUSTAKA

Rani Ye. 2014. Integral Parsial.


https://id.scribd.com/document/224695011/Integral-parsial. Diakses tanggal 15
Juli 2018.

Varberg D, Purcell E.J dan Rigdon S.E, 2007. Kalkulus Jilid 2. Edisi 9. Erlangga.
Jakarta-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai