Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LAPORAN HASIL SURVEY LAPANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Genap Pada Mata
Kuliah Perkerasan Jalan Raya

Dosen Pengampu :
Ita Suhermin Ingsih, S.T, M.T

Oleh :
Vira Farikhah Fauziyah
NPM : 22001051120

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2022
1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Laporan hasil
Survey Lapangan” dengan lancar. Dalam penulisan makalah ini kami tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada Ita Suhermin Ingsih, S.T, M.T. Selaku dosen
pengampu mata kuliah Perkerasan Jalan Raya dan semua pihak yang telah membantu
selesainya penyusunan makalah ini.
Kami sadar bahwa sebagai manusia tentu mempunyai kesalahan dan kekhilafan.
Oleh karena itu, selaku penulis makalah ini mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca
yang budiman pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 28 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
B. OBJEK YANG DISURVEY .......................................................................................... 1
C. LOKASI SURVEY ......................................................................................................... 1
D. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 2
E. TUJUAN ......................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. STATUS DAN KELAS JALAN .................................................................................... 3
B. KELAS JALAN .............................................................................................................. 5
C. Hasil Survey .................................................................................................................... 6
BAB III .................................................................................................................................... 13
PENUTUP................................................................................................................................ 13
KESIMPULAN .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jalan Raya sejak awal mulai dirintis hanya berupa lalu lintas Lalang manusia untuk
mencari nafkah. Seiring dengan perkembangan jalan berkembang dengan pesat. Untuk
memenuhi persyaratan serta ketentuan jalan yang aman, nyaman, sehat serta cepat maka
perlu diadakan survei lapangan yang bertujuan untuk mengetahui serta menganilisis suatu
data pada suatu ruas jalan.
Survei ini merupakan bagian dari studi jalan raya yang bertujuan untuk mengumpulkan
data. Data yang diperoleh kemudian dianalisis baik untuk keperluan pengambilan keputusan
pada tingkat perencanaan, perancangan maupun evaluasi.
Geometri Jalan merupakan hal yang penting dalam transportasi diIndonesia. Untuk itu,
perkembangan lalu lintas dalam kota perlu diperhatikandengan seksama guna untuk
membenahi permasalahan yang setiap tahunnya pasti muncul. Untuk itu, kami mengadakan
survei untuk mengetahui kondisi profil jalan, kondisi sarana perlengkapan jalan, jenis
konstruksi perkerasan aspal yang digunakan,dan lain sebagainya. Selain itu,dalam rangka
meningkatkan kebutuhan pembelajaran taruna/taruni dalam mata kuliah Perkerasan Jalan
Raya dan untuk mendapatkan materi atau pembelajaran secara nyata atau langsung, maka
kami akan mengadakan survei secara langsung ke lapangan. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan serta mendapat pelajaran secara
langsung dari lapangan. Serta mendapatkan data asli yang dapat digunakan untuk
merencanakan tindakan selanjutnya.
B. OBJEK YANG DISURVEY

1) Nama Ruas Jalan


2) Status Jalan
3) Fungsi dan Kelas Jalan
4) Panjang Ruas Jalan
5) Rumaja, Rumija dan Ruwasja

C. LOKASI SURVEY

Jl. Diponegoro Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur disurvey sejauh 500 m sebanyak
5 STA per 100 m.

1
D. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan status jalan?


2. Apa yang dimaksud kelas jalan?
3. Bagaimana hasil survey yang dilakukan?

E. TUJUAN

1. Memahami apa yang dimaksud dengan status jalan.


2. Memahami apa yang dimaksud dengan kelas jalan.
3. Memahami hasil survey yang telah dilakukan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. STATUS DAN KELAS JALAN

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang


Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, maka sesuai
dengan kewenangan/status, maka jalan umum dikelompokkan sebagai berikut:
1. Jalan Nasional

2. Jalan Provinsi

3. Jalan Kabupaten

4. Jalan Kota

5. Jalan Desa

Pengertian dari masing-masing status jalan tersebut adalah sebagai berikut:


1. Jalan Nasional
Jalan Nasional terdiri dari:

a. Jalan Arteri Primer

b. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi

c. Jalan Tol

d. Jalan Strategis Nasional

Penyelenggaraan Jalan Nasional merupakan kewenangan Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu di Direktorat Jenderal Bina Marga
yang dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan jalan nasional dibentuk Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional sesuai dengan wilayah kerjanya masing-masing.
Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY dilaksanakan oleh Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional VII yang berkantor di Jalan Murbei Barat I Sumurboto
Banyumanik Semarang.

Sesuai dengan kewenangannya, maka ruas-ruas jalan nasional ditetapkan oleh


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam bentuk Surat Keputusan
(SK) Menteri PUPR.

2. Jalan Provinsi

3
Penyelenggaraan Jalan Provinsi merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi.
Jalan Provinsi terdiri dari:

a. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota


kabupaten atau kota

b. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar ibukota kabupaten atau kota

c. Jalan Strategis Provinsi

d. Jalan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Ruas-ruas jalan provinsi ditetapkan oleh Gubernur dengan Surat Keputusan


(SK) Gubernur.

3. Jalan Kabupaten

Penyelenggaraan Jalan Kabupaten merupakan kewenangan Pemerintah


Kabupaten. Jalan Kabupaten terdiri dari:

a. Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan provinsi.

b. Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota


kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan,
ibukota kecamatan dengan desa, dan antar desa.

c. Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan provinsi dan jalan sekunder dalam kota.

d. Jalan strategis kabupaten.

Ruas-ruas jalan kabupaten ditetapkan oleh Bupati dengan Surat Keputusan (SK)
Bupati.

4. Jalan Kota

Jalan Kota adalah jalan umum pada jaringan jalan sekunder di dalam kota,
merupakan kewenangan Pemerintah Kota. Ruas-ruas jalan kota ditetapkan oleh
Walikota dengan Surat Keputusan (SK) Walikota

5. Jalan Desa

Jalan Desa adalah jalan lingkungan primer dan jalan lokal primer yang tidak
termasuk jalan kabupaten di dalam kawasan perdesaan, dan merupakan jalan umum
yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa.

4
B. KELAS JALAN

Kelas jalan diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas
dan Angkutan Jalan. Jalan dikelompokkan dalam beberapa kelas berdasarkan:

a. Fungsi dan intensitas lalu lintas guna kepentingan pengaturan penggunaan jalan dan
kelancaran lalu lintas angkutan jalan.

b. Daya dukung untuk menerima muatan sumbu terberat dan dimensi kendaraan
bermotor.

Pengelompokan jalan menurut Kelas Jalan terdiri dari:

a. Jalan Kelas I

Jalan Kelas I adalah jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi
18.000 milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan muatan sumbu terberat
10 ton.

b. Jalan Kelas II

Jalan Kelas II adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui
Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran
panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan
muatan sumbu terberat 8 ton.

c. Jalan Kelas III

Jalan Kelas III adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui
Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 meter, ukuran
panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 milimeter, dan
muatan sumbu terberat 8 ton.

Dalam keadaan tertentu daya dukung Jalan Kelas III dapat ditetapkan muatan sumbu
terberat kurang dari 8 ton.

d. Jalan Kelas Khusus

Jalan Kelas Khusus adalah jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor
dengan ukuran lebar melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang melebihi 18.000
milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan muatan sumbu terberat lebih
dari 10 ton.

Penetapan kelas jalan pada setiap ruas jalan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu
Lintas dilakukan oleh:

a. Pemerintah Pusat, untuk jalan nasional

5
b. Pemerintah provinsi, untuk jalan provinsi

c. Pemerintah Kabupaten, untuk jalan kabupaten

d. Pemerintah kota, untuk jalan kota.

C. Hasil Survey

Survey yang dilakukan berlokasi dijalan Diponegoro Kabupaten Kutai Timur,


Kalimantan Timur sejauh 700 m sebanyak 8 sta dengan jarak per sta 100m.
Jalan tersebut termasuk jalan provinsi karena menghubungkann antar ibu kota
kabupaten dengan masuk golongan jalan kelas II.

TITIK AKHIR

JALAN YANG
DISURVEY

TITIK AWAL

6
FOTO POTONGAN MELINTANG TIAP 100 M

STA 0+00 m

STA 0+100 m

7
STA 0+200 m

STA 0+300 m

8
STA 0+400 m

STA 0+500 m

STA 0+600 m

9
STA 0+700 m

GAMBAR POTONGAN MELINTANG RUMAJA, RUMIJA DAN RUWASJA

10
11
12
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Geometri Jalan merupakan hal yang penting dalam transportasi diIndonesia. Untuk itu,

perkembangan lalu lintas dalam kota perlu diperhatikandengan seksama guna untuk

membenahi permasalahan yang setiap tahunnya pasti muncul. Untuk itu, kami mengadakan

survei untuk mengetahui kondisi profil jalan, kondisi sarana perlengkapan jalan, jenis jalan dan

kelas jalan. Survey yang dilakukan berlokasi dijalan Diponegoro Kabupaten Kutai Timur,

Kalimantan Timur sejauh 700 m sebanyak 8 sta dengan jarak per sta 100m.

13
DAFTAR PUSTAKA

DPUK Kulon Progo, Klasifikasi dan Jenis Jalan, 2020.

URL : https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/49/klasifikasi-jalan-berdasarkan-status-dan-

kelas-jalan

Google map, Jln. Diponegoro Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, 2022.

14

Anda mungkin juga menyukai