HOME INTERVIEW
KECAMATAN SEMARANG TIMUR
DISUSUN OLEH
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun laporan Survei Rumah
Tangga ini dapat terselesaikan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan. Laporan survei ini merupakan salah satu tugas yang harus diseleseikan
dalam rangka memperdalam pengetahuan Taruna/i mengenai Sistem Tata Guna Lahan
dan Transportasi.
Pada kesempatan ini kami perkenankan penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak R. Caesario Boing, M.T selaku dosen yang mengajarkan mata kuliah
Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi.
2. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara materi maupun
nonmateri sehingga pembuatan laporan persiapan survei ini dapat terselesaikan
dengan lancar.
Dalam penulian laporan ini, penulis berusaha semaksimal mungkin agar memperoleh
hasil yang memuaskan. Namun demikian, masih terdapat banyak kekurangan, baik
dalam hal kemampuan kami maupun adanya penunjang buku-buku yang kurang dalam
hal pemberian informasi mengenai survei tersebut.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis meminta maaf apabila terdapat
kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan laporan dan penulis berharap adanya
saran saran dan kritik yang bersifat membangun yang bertujuan memperbaiki laporan
yang saya susun ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya dan penulis pada khususnya, sehingga bahan dalam menambah
wawasan berpikir dalam melaksanakan tugas dalam peningkatan untuk Sistem Tata
Guna Lahan dan Transportasi.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertambahan penduduk dan luas kota menyebabkan jumlah lalu lintas juga meningkat.
Sedangkan sistem lalu lintas mendekati jenuh, sehingga bertambahnya jumlah lalu lintas
berpengaruh besar terhadap kemacetan lalu lintas, yang ditandai dengan bertambahnya jumlah
penduduk, pemilikan kendaraan, pendapatan dan tenaga kerja.
Permasalahan kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia
seperti Kota Semarang, biasanya timbul karena kebutuhan akan transportasi akan lebih
besar daripada prasarana transportasi yang tersedia, atau prasarana tersebut tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Sistem penduduk juga berpengaruh terhadap pergerakan yang terjadi. Kepadatan
penduduk, skala lokasi (lokal, kota, regional, desa), serta proses pertumbuhan penduduk
(pesat, lambat, stagnan, tertinggal) mempengaruhi besarnya pergerakan yang terjadi. Untuk
memahami lebih lanjut mengenai hal ini, perlu diadakannya survai secara langsung, kota
Semarang khususnya Kecamatan Semarang Timur adalah wilayah studi yang perlu di observasi
yang dilakukan dengan Home Interview.
Home interview survei (O-D survey) akan menghasilkan pola lalu lintas (base year) antar
zona-zona dalam daerah studi dimana survei-survei ini juga akan memberikan jumlah
pergerakan inter-zona dan intra-zona.
Jumlah pergerakan inter-zona tersebut dapat dijadikan data untuk menggambarkan pola sebaran
perjalanan yang terjadi. Jumlah arus pergerakan dinyatakan dalam matrik pergerakan atau
matrik asal tujuan (MAT) atau O-D matrix.
Model sebaran perjalanan akan melibatkan proses kalibrasi persamaan-persamaan yang
akan menghasilkan seakurat mungkin hasil model terhadap hasil observasi lapangan dari pola
pergerakan asal dan tujuan lalu lintas sehingga akan terlihat kebutuhan masyarakat akan
transportasi, dan pihak yang berwenang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan akurat.
4
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
Kota Semarang khususnya Kecamatan Semarang Timur adalah wilayah studi yang perlu
di observasi yang dilakukan dengan Home Interview. Dan Kecamatan Semarang Timur Ini
sebagai Ruang lingkup observasi.
Ruang lingkup survei Home Interview di Kecamatan Semarang Timur ini dengan
pembagian zonanya yaitu :
1. Zona I Kelurahan Kemijen
2. Zona II Kelurahan Kemijen 2
3. Zona III Kelurahan Mlatibaru
4. Zona IV Kelurahan Mlatiharjo
5. Zona V Kelurahan Kebonagung
6. Zona VI Kelurahan Bugangan
7. Zona VII Kelurahan Rejosari
8. Zona VIII Kelurahan Karangturi
9. Zona IX Kelurahan Karangtempel
5
10. Zona XI Kecamatan Semarang Utara
11. Zona XII Kecamatan Semarang Tengah
12. Zona XIII Kecamatan Semarang Selatan
13 Zona XIV Kecamatan Gayamsari
TABEL1.1. ZONA RUANG LINGKUP HOME INTERVIEW
D. METODE SURVEI
Metode survei dilakukan dengan cara melakukan wawancara ke rumah-rumah penduduk
dengan jumlah sampel yang telah ditentukan. Hal – hal yang dipertanyakan pada survey ini
antara lain :
a. Identitas Anggota keluarga
b. Jenis kelamin
c. Pekerjaan
d. Asal perjalanan
e. Tujuan perjalanan
f. Waktu perjalanan
g. Kendaraan yang digunakan
h. Maksud perjalanan
i. Kendaraan yang dimiliki
j. Pendapatan
k. Biaya perjalanan
6
F. PERSIAPAN PELAKSANAAN SURVEI
Diagram alur pelaksanaan survei secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
PENGUMPULAN
DATA
DATA PRIMER
DATA SEKUNDER
Data dari Instansi Pemerintah
Survei Wawancara
dan Swasta
Rumah Tangga
ANALISIS IDENTIFIKASI
MASALAH
7
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Menerangkan beberapa karakteristik mengenai bagaimana pelaksanaan survey yang
berkaitan dengan latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, metode survey,
metode pengumpulan data serta bagaimana sistematika penyusunan laporan.
BAB V : PENUTUP
Mengenai isi kesimpulan sertasaran dari pelaksanaan survey.
8
H. PERALATAN SURVEI
Dalam pelaksanaan survei kami sebelumnya mempersiapkan peralatan-
peralatan yang diperlukan, yaitu :
a. Formulir survey
b. Clipboard
c. Alat tulis
d. Akomodasi
e. Laptop
TABEL1.2 PERALATAN SURVEI
I. PELAKSANAAN SURVEI
Waktu pelaksanaan survei ini dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 25 November 2020
Lokasi : Kecamatan Semarang Timur dan Sekitarnya
9
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI
Secara geografis, Kecamatan Semarang Timur terletak di Kota Semarang dan memiliki
batas-batas
10
B. DEMOGRAFI WILAYAH STUDI
Kependudukan :
i. Jumlah penduduk :
Jumlah Kepala keluarga di Kecamatan Semarang Timur adalah sebanyak 25.335 KK.
Wiraswasta 27.941
Nelayan 70
Pensiunan 409
11
BAB III
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Penghitungan Sampel
Untuk wilayah studi kecamatan Semarang Timur jumlah penduduk tahun 2020 adalah
72.668 jiwa menurut sampling statistik pengambilan sampel angka yang jumlah
penduduknya 50.000-150.000 maka besarnya sampel yang dianjurkan adalah 1 dalam 8 dan
sampel minimun adalah 1 dan 20.
Jumlah penduduk 72.668 jiwa dan menurut sampling statistik, pengambil sampel untuk
wawancara rumah tangga adalah :
Berarti apabila sampel sebesar 12,5% maka jumlah sampel yang dianjurkan adalah
72.668 X 12,5% = 9.083 jiwa dan apabila sampel yang diambil adalah sampel minimal
sebesar 1/20 maka jumlah sampel minimal adalah 72.668 X 5% = 3.633 jiwa.
Untuk keterbatasan waktu dan tenaga yang tersedia maka dapat diambil sampel minimal
yaitu 1 dalam 20 jadi sampel yang diambil sebesar 3.633 jiwa atau 908 rumah tangga.
12
B. MAKSUD PERJALAN
MAKSUD
JUMLAH
PERJALANAN
Bekerja 194
Sekolah 125
Belanja 66
Sosial 165
JUMLAH 550
Tabel 3.1 Maksud Perjalanan
30%
35%
12%
23%
13
C. JENIS KELAMIN
JENIS
KELAMIN FREKUENSI
L 291
P 266
JUMLAH 557
Tabel 3.2 Jenis Kelamin
48% L P
52%
14
D. UMUR
UMUR FREKUENSI
5-10 tahun 52
11-15 tahun 75
16-20 tahun 67
21-25 tahun 33
26-30 tahun 21
31-35 tahun 39
36-40 tahun 47
41-45 tahun 69
46-50 tahun 57
>50 tahun 97
JUMLAH 557
Tabel 3.3 frekuensi Umur
PRESENTASE UMUR
KECAMATAN SEMARANG TIMUR
5-10 tahun
>50 tahun 9%
17%
11-15 tahun
14%
46-50 tahun
10%
16-20 tahun
12%
41-45 tahun
12%
21-25 tahun
36-40 tahun 31-35 tahun 6%
26-30 tahun
9% 7% 4%
15
E. JENIS PEKERJAAN
PEKERJAAN FREKUENSI
SWASTA 108
WIRASWASTA 55
PEDAGANG 19
ABRI 2
PNS 20
JASA 16
PERTUKANGAN 4
PETANI 8
PELAJAR 185
IBU RUMAH
TANGGA 97
LAINNYA 39
JUMLAH 553
Tabel 3.4 Frekuensi Jenis Pekerjaan
39 97
SWASTA WIRASWASTA PEDAGANG
ABRI PNS JASA
PERTUKANGAN PETANI PELAJAR
IBU RUMAH TANGGA LAINNYA JUMLAH
16
bekerja serabutan dalam hal ini dikategorikan Lainnya yaitu sekitar 39 jiwa dengan
presentase 7%.
F. PENDAPATAN
PENDAPATAN JUMLAH
<1.000.000 12
1.000.000 – 2.000.000 44
2.000.000 – 5.000.000 77
5.000.000 – 7.000.000 6
7.000.000 – 10.000.000 1
> 10.000.000 0
JUMLAH 140
Tabel 3.5 Frekuensi Pendapatan
PRESENTASE PENDAPATAN
KECAMATAN SEMARANG TIMUR
1%
0%9%
4%
31%
55%
17
G. KEPEMILIKAN KENDARAAN
JUMLAH
KENDARAAN FREKUENSI
1 KENDARAAN 62
2 KENDARAAN 64
3 KENDARAAN 14
JUMLAH 140
Tabel 3.6 Frekuensi Kepemilikan Kendaraan
JUMLAH KENDARAAN
3 KENDARAAN
10%
1 KENDARAAN
44%
2 KENDARAAN
46%
18
H. JENIS KENDARAAN
KEND. YG
DIGUNAKAN FREKUENSI
Motor 268
Mobil 76
Angkot 59
BRT 43
Lainnya 106
JUMLAH 552
Tabel 3.7 Frekuensi Kendaraan yang Digunakan
BRT Motor
8% 48%
Angkot
11%
Mobil
14%
Berdasarkan data dilihat bahwasanya 48% pengguna kendaraan dalam melakukan suatu
perjalanan yaitu menggunakan kendaraan dengan jenis sepeda motor. Dalam presentase
sebelumnya yaitu mengenai kepemilikan kendaraan yang mendominan adalah setiap rumah
tangga memiliki 2 kendaraan, dan survey yang telah kami lakukan kendaraan tersebut
kebanyakan adalah kendaraan jenis sepeda motor. Hal ini terjadi karena pilihan moda
sepeda motor dinilai lebih efektif untuk melakukan perjanan dalam melewati kemacetan
dimana daerah Semarang Tengah cukup padat pada waktu peak. Sedangkan moda dengan
pengguna terendah adalah BRT.
19
I. O/D MATRIKS
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa perjalanan per zona terbanyak terjadi
pada Zona Karangturi dan Mlatiharjo menuju Semarang Tengah dimana zona Semarang
Tengah termasuk perjalanan Internal-Eksternal. Hal ini karena pada umumnya warga
Kecamatan Semarang Timur banyak yang melakukan kegiatan atau aktivitas di lingkup
Kecamatan Semarang Tengah dikarenakan daerah pusat perdagangan dan perekonomian di
Kota Semarang.
20
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari data-data yang telah didapat, penduduk di Kecamatan Semarang Timur tergolong
masyarakat menengah ke bawah, karena hampir sebagian besar pendapatan penduduk rata-
rata 2-5 juta rupiah. Penduduk setiap hari melakukan perjalanan untuk bekerja, belanja,
sekolah dan melakukan suatu perjalanan untuk memenuhi keperluan lain sesuai
kebutuhannya. Kendaraan yang dimiliki atau gunakan antara lain sepeda motor, mobil, dan
lain-lain. Bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi biasanya melakukan suatu
perjalanan menggunakan kendaraan umum yaitu angkot, BRT, dan lain sebagainya.
Kegiatan penduduk Kecamatan Semarang Timur rata-rata berada di luar atau zona Internal-
eksternal. Penduduk yang melakukan perjalanan Internal ke eksternal adalah mereka yang
bekerja antara lain sebagai pekerja swasta, wiraswasta, jasa, dan PNS. Hal ini dapat
menambah jumlah kepadatan di ruas ruas jalan zona luar disekitar Kecamatan Semarang
Timur itu sendiri. Apabila yang melakukan perjalanan disekitar daerah Semarang Timur
biasannya banyak yang menggunakan motor dan mobil pribadi, maka di daerah Semarang
Timur penuh dengan adanya kendaraan bermotor yang membuat ruas jalan padat.
Berdasarkan hasil data yang dapat dilihat bahwa pola perjalanan penduduk juga banyak di
wilayah luar Semarang Timur itu sendiri karena bila dilihat dari tata guna lahan di Semarang
Tengah yang merupakan pusat bangkitan dan tarikan diluar Kecamatan Semarang Timur itu
sendiri.
Dari data yang sudah ada, dapat diperoleh bahwa usia penduduk di Semarang Timur
paling banyak lansia, karena di Semarang Timur banyak daerah perkampungan yang rata-
rata di permukiman tersebut berpenduduk dengan usia lansia yaitu sekitar 50 tahun keatas.
Bukan hanya di wilayah perkampungan namun di wilayah perumahan pun rata-rata
kebanyakan penduduk dengan usia yang sudah dewasa dan mapan. Dari data sampel yang
kami ambil mungkin belum akurat dan benar karena sebagian besar penduduk yang
berdomisili di wilayah Semarang Timur tidak bersedia untuk mengisi formulir wawancara.
21