Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN SURVEI BANGKITAN PERGERAKAN

DAN SOSIO-EKONOMI DI KELURAHAN TAKOMA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

ARTY AMALIA LESSY 07231911059


SAHIBA MUSTAMIN 07231911052
RAHMANIA ABU HI.JUMAT 07231911047
NASYA FAUZIAH ANDREAS 07231911046
JULFIKAR MUJAKIR 07231911010

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. Karena atas
berkah dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Survei
Bangkitan Pergerakan kendaraan di kelurahan takoma ini tepat pada waktunya
yang mana tugas survei ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Pemodelan Transportasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Bangkitan Pergerakan kendaraan di kelurahan taakoma bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Dr.Ir.Raudha


Hakim ST MT selaku Dosen Permodelan Transportasi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan laporan ini.

Ternate, 12 Juni 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................................v

DAFTAR TABEL....................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3. Tujuan .........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................3

2.1. Bangkitan Pergerakan..................................................................................3


2.2. Konsep Pemodelan Bangkitan Pergerakan..................................................4
2.3. Hubungan Transportasi dan Penggunaan Lahan..........................................5
2.3.1. Model Interaksi Transportasi dan Penggunaan Lahan.....................5
2.3.2. Penggunaan Lahan Ditinjau Dari Sistem Kegiatan..........................5
2.4. Perjalanan (Trip)..........................................................................................5
2.4.1. Maksud Perjalanan...........................................................................5
2.4.2. Karakteristik Pelaku Perjalanan.......................................................6
2.4.3. Karakteristik Perjalanan...................................................................6
2.4.4. Distribusi Perjalanan........................................................................6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................................8

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................8


3.2. Definisi Operasional Penelitian...................................................................9
3.3. Metode Pengambilan Data...........................................................................9
3.4. Jenis dan Sumber Data.................................................................................9

iii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................10

4.1. Populasi dan Data Sampel..........................................................................10


4.2. Karakteristik Responden.............................................................................12
4.2.1. Jumlah Anggota Keluarga..............................................................13
4.2.2. Anggota Keluarga yang Bekerja....................................................14
4.2.3. Jumlah Anggota Keluarga yang sedang Menempuh Pendidikan...14
4.2.4. Jumlah Kepemilikan Kendaraan....................................................15
4.3. Generator Aktifitas......................................................................................17
4.4. Analisis Bangkitan Perjalanan dengan Metode Seragam dan Satu Batasan
.....................................................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................17

5.1. Kesimpulan.................................................................................................17
5.2. Saran...........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................18

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Trip Production Dan Trip Attraction..................................................3


Gambar 3.1. Peta Wilayah Kelurahan Takoma.......................................................8
Gambar 4.1. Rekapitulasi Jumlah Penduduk Kelurahan Takoma..........................10
Gambar 4.2. Persentase Jumlah Anggota Keluarga...............................................13
Gambar 4.3. Persentase Jumlah Anggota Keluarga yang bekerja..........................14
Gambar 4.4. Persentase Jumlah Anggota Keluarga yang Sedang Menempuh
Pendidikan................................................................................................................15
Gambar 4.5. Persentase Jumlah Kepemilikan Kendaraan......................................16

v
DAFTAR TABEL

vi
2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan pertambahan dan perkembangan penduduk serta
kecenderungan persaingan yang semakin ketat dalam aspek ekonomi dan aspek
sosial lainnya, menyebabkan tingginya tingkat aktivitas pergerakan yang terjadi.
Pemenuhan akan berbagai kebutuhan dan pemanfaatan tata guna lahan merupakan
suatu parameter untuk mengetahui seberapa besar tingkat pergerakan yang terjadi.
Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat dimana barang/jasa
dibutuhkan ke tempat dimana barang/jasa tersedia merupakan jawaban dalam
proses pemenuhan kebutuhan, dimana kebutuhan itu tidak terpenuhi di tempat dia
berada tetapi terpenuhi di tempat lain. Terdapat bermacam macam jenis
pemenuhan kebutuhan seperti perjalanan untuk pemenuhan kebutuhan
pendidikan, pekerjaan, rekreasi, dan lain – lain. Bentuk kegiatan tersebut akan
menentukan jenis pola perjalanan yang terjadi dalam suatu zona atau wilayah.
Dimana perjalanan individu pada suatu zona akan berbeda dengan zona yang
lainnya, yang akan dipengaruhi oleh karakteristik – karakteristik pelaku
pergerakan dalam zona tersebut.
Pada kelurahan Takoma terdapat banyak jalan-jalan yang di lewati oleh
kendaraan karena berada di sekitar wilayah Kota baru, kampong pisang, Toboko
dan Tanah tinggi. Pada kelurahan Takoma terdapat jalan siswa yang dimana pada
wilayah itu terdapat sarana dan prasranaa pendidikan, kesehatan, Ekonomi dan
Keamanan dan Ketertiban yangt artinya banyak kendaraan yang melewati jalur
itu. Adanya tempat pemukiman penduduk, Gedung – gedung sekolah, Gedung –
gedung Perkantoran dan Prasarana kesehatan dan lain – lain merupakan salah satu
jenis dari pemanfaatan tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan dan
bangkitan pergerakan. Tata guna lahan ini menimbulkan interaksi bagi pergerakan
arus manusia baik aktivitas dari penduduk setempat seperti bekerja atau
pendidikan dan tujuan pariwisata. Besar bangkitan pergerakan tersebut tergantung
pada berbagai variabel yang mempengaruhinya, sehingga untuk memperkirakan
3

besar bangkitan pergerakan tersebut diperlukan survei bangkitan pergerakan dan


sosio ekonomi pada tata guna lahan tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,dapat dirumuskan
permasalahan penelitian ini yaitu bagaimana tingkat bangkitan pergerakan dan
sosio ekonomi yang terjadi di Kelurahan Takoma?

1.3. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas,maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai adalah untuk mengetahu tingkat bangkitan pergerakan dan sosio ekonomi
yang terjadi di Kelurahan Takoma?
4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Bangkitan Pergerakan


Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah tahapan pemodelan yang
memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna
lahan atau jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona
(Tamin, 2000). Bangkitan pergerakan (Trip Generation) adalah banyaknya lalu
lintas yang ditimbulkan oleh suatu zona atau tata guna lahan persatuan waktu
(Wells, 1975). Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah jumlah perjalanan
yang terjadi dalam satuan waktu pada suatu zona tata guna lahan
Waktu perjalanan bergantung pada kegiatan kota,
karena penyebab perjalanan adalah adanya kebutuhan manusia untuk melakukan
kegiatan dan mengangkut barang kebutuhannya. Setiap suatu
kegiatan pergerakan mempunyai zona asal dan tujuan, dimana asal merupakan
zona yang menghasilkan perilaku pergerakan, sedangkan tujuan adalah zona yang
menarik pelaku melakukan kegiatan. Jadi terdapat dua pembangkit
pergerakan, yaitu :
 Trip Production adalah jumlah perjalanan yang dihasilkan suatu zona
 Trip Attraction adalah jumlah perjalanan yang ditarik oleh suatu zona
Trip production dan trip atrtaction dapat dilihat pada Gambar 1. berikut
ini:

Gambar 2.1. Trip Production Dan Trip Attraction


4

Bangkitan dan tarikan pergerakan digunakan untuk menyatakan bangkitan


pergerakan pada masa sekarang, yang akan digunakan untuk meramalkan
pergerakan pada masa mendatang. Bangkitan pergerakan ini berhubungan dengan
penentuan jumlah keseluruhan yang dibangkitkan oleh sebuah kawasan.
Parameter tujuan perjalanan yang berpengaruh di dalam produksi perjalanan
(Levinson, 1976), adalah: Tempat kerja, kawasan perbelanjaan, kawasan
pendidikan, kawasan usaha, kawasan hiburan

Dalam sistem perencanaan transportasi terdapat empat tahap yang saling


terkait satu dengan yang lain. Dalam bahasan model empat tahap (Mc Nally,
2000) merupakan kilas pandang penerapan model konvensional dari peramalan
perjalanan, dikenal sebagai model 4 tahap. Pilihan pendekatan empat tahap ini
bukan karena terbaik, tetapi hanya pendekatan yang tersedia, dengan batasan
institusi dan finansial. Dalam peramalan transportasi perlu
direpresentasikan pendekatan berbasis kegiatan yang dikembangkan untuk
pendekatan lebih baik perilaku perjalanan. (Tamin, 2000), Empat tahap tersebut
adalah :Bangkitan pergerakan (Trip generation) Distribusi perjalanan (Trip
distribution) Pemilihan moda (Modal split) Pembebanan jaringan (Trip
assignment)

2.2. Konsep Pemodelan Bangkitan Pergerakan


Model dapat didefinisikan sebagai alat bantu atau media yang dapat
digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita (dunia
sebenarnya) secara terukur Model merupakan penyederhanaan dari keadaan
sebenarnya dan model dapat memberikan petunjuk dalam perencanaan
transportasi. Karakteristik sistem transportasi untuk daerah-daerah terpilih seperti
CBD sering dianalisis dengan model. Model memungkinkan untuk mendapatkan
penilaian yang cepat terhadap alternatif-alternatif transportasi dalam suatu daerah.
Model dapat digunakan untuk mencerminkan hubungan antara sistem tata
guna lahan dengan sistem prasarana transportasi dengan menggunakan beberapa
seri fungsi atau persamaan (model matematik). Salah satu alasan penggunaan
model matematik untuk mencerminkan sistem tersebut adalah karena matematik
5

adalah bahasa yang jauh lebih tepat dibandingkan dengan bahasa verbal.
Ketepatan yang didapat dari penggantian kata dengan simbol sering menghasilkan
penjelasan yang jauh lebih baik dari pada penjelasan dengan bahasa verbal (Black,
1981). Tahapan permodelan bangkitan pergerakan bertujuan meramalkan jumlah
pergerakan pada setiap zona asal dengan menggunakan data rinci mengenai
tingkat bangkitan pergerakan, atribut sosial-ekonomi, serta tata guna lahan.
2.3. Hubungan Transportasi dan Penggunaan Lahan
Bangkitan perjalanan (trip generation) berhubungan dengan penentuan
jumlah perjalanan keseluruhan yang dibangkitkan oleh suatu kawasan. Dalam
kaitan antara aktifitas manusia dan antar wilayah ruang sangat berperan dalam
menciptakan perjalanan.
2.3.1. Model Interaksi Transportasi dan Penggunaan Lahan
Bangkitan pergerakan bukan saja beragam dalam jenis tata guna lahan
tetapi juga tingkat aktifitasnya. Makin tinggi tingkat aktifitas suatu
tata guna lahan, makin tinggi pula tingkat kemampuannya dalan
menarik lalu lintas .
2.3.2. Penggunaan Lahan Ditinjau Dari Sistem Kegiatan
Sistem kegiatan secara komprehensif dapat diartikan sebagai suatu
upaya untuk memahami pola-pola perilaku dari perorangan, lembaga
yang mengakibatkan terciptanya pola-pola keruangan didalam
wilayah. Perorangan ataupun kelompok masyarakat selalu mempunyai
nilai-nilai tertentu terhadap penggunaan setiap laha
2.4. Perjalanan (Trip)
Perjalanan biasanya didefinisikan dalam buatan model angkutan sebagai
satu kali perjalanan yang dilakukan oleh seseorang antara dua tempat dengan satu
jenis angkutan dan untuk suatu maksud tertentu.
2.4.1. Maksud Perjalanan
Secara spesifik terdapat kategori maksud perjalanan :
a. Perjalanan berdasarkan rumah, dimana tempat asal atau tujuan
perjalanan adalah dari atau menuju rumah.
b. Perjalanan lainnya yang tidak bersangkut paut dengan rumah.
6

2.4.2. Karakteristik Pelaku Perjalanan


Faktor penting yang termasuk dalam kategori ini adalah yang
berkaitan dengan ciri sosial-ekonomi pelaku perjalanan termasuk
tingkat penghasilan, kepemilikan kendaraan, struktur dan besarnya
keluarga, kerapatan pemukiman, macam pekerjaan dan lokasi tempat
pekerjaan
2.4.3. Karakteristik Perjalanan
Perjalanan mempunyai karakteristik sebagai berikut : daerah asal,
daerah tujuan, tujuan perjalanan, mode perjalanan, maksud perjalanan,
route yang dilalui, waktu perjalanan.
2.4.4. Distribusi Perjalanan
Distribusi perjalanan adalah proses menghitung jumlah perjalanan
yang terjadi antara satu zone dan semua zone lainnya dalam daerah
studi. Pola pergerakan sering dijelaskan dalam bentuk arus pergerakan
(orang, kendaraan, dan barang) yang bergerak dari zona asal ke zona
tujuan didalam daerah tertentu dan selama periode tertentu. Matriks
pergerakan atau matriks asal tujuan (MAT) adalah matriks berdimensi
dua yang berisi informasi besarnya pergerakan antar lokasi (zona)
didalam daerah tertentu. Baris menyatakan zona asal dan kolom
menyatakan zona tujuan,sehingga sel matriksnya menyatakan besanya
arus dari zona asal kezona tujuan. Bentuk pola distribusi dituangkan
dalam Matrix Asal Tujuan (MAT) seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Matrix Asal Tujuan
7

Dalam Tabel 2.1 diatas untuk setiap sel matriks berisi informasi
pergerakan antar zona. Sel dari setiap baris i berisi informasi
mengenai pergerakan mengenai pergerakan yang berasal dari zona i
tersebut kesetiap zona tujuan d.
Keterangan :
Tid = Pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d
Oi = Jumlah pergerakan yang berasal dari zone i
D = Jumlah pergerakan yang menuju zone tujuan d
T = Total matriks
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan April 2022 sampai dengan
bulan Juni 2022. Objek penelitian berlangsung di Kelurahan Takoma , Kecamatan
Ternate Tengah.

Gambar 3.1. Peta Wilayah Kelurahan Takoma

(Sumber : www.googlemaps.com )
3.2. Definisi Operasional Penelitian
Tujuan utama dari defenisi variabel operasional adalah untuk menghindari
penafsiran ganda (double defenition) terhadap variabel-variabel yang digunakan
dalam suatu penelitian. Oleh karena itu variabel-variabel dalam penelitian ini
didefenisikan sebagai berikut:
 Produksi perjalanan (Y) adalah jumlah perjalanan yang dihasilkan oleh
tiap rumah tangga.
 Variabel yang berhubungan dengan produksi perjalanan (X) yaitu :
Komposisi keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja, jumlah
anggota keluarga yang belajar, jumlah anggota keluarga yang bekerja dan
belajar, kepemilikan kendaran, penghasilan keluarga.
3.3. Metode Pengambilan Data
9

Dalam mencapai tujuan dari penelitian ini dilakukan beberapa tahapan


yang dianggap perlu. Pelaksanannya secara garis besar dapat diberikan sebagai
berikut :
1. Tahapan pertama adalah melakukan studi literatur dalam usaha
memperoleh teori-teori yang berhubungan dengan penyelesaian penelitian
ini.
2. Tahap kedua adalah menentukan jumlah dan distribusi sampel yang sesuai
pada daerah penelitian.
3. Tahap ketiga adalah pengorganisasian data yang dibutuhkan, metode
pengumpulan data dan penyajian data yang diperoleh dari survei.
4. Tahap keempat adalah melakukan interview yaitu wawancara yang
dilakukan ke masing-masing responden yang dipilih secara acak.
(Menggunakan Google froms).
5. Tahap kelima mengedit data yang telah dikumpulkan dan membuat
tabulasi.
6. Tahap akhir adalah melakukan aalisis data hasil survei dengan
menggunakan Program microsoft office excel, untuk analisis Regresi
Linear berganda.
3.4. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah populasi (rumah
tangga) masyarakat di wilayah Kelurahan Takoma. Sampel yang dipilih
(restricted random sample) atau teknik penarikan sampel yang digunakan adalah
Stratified Random Sampling yaitu sampel acak berstrata .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Populasi dan Data Sampel
Untuk mempelajari populasi diperlukan sampel yang diambil dari populasi
yang bersangkutan, oleh karena itu dibutuhkan penarikan sampel. Jumlah rumah
tangga untuk Kelurahan Kayu Merah pada tahun 2022. Jumlah total populasi di
Kelurahan Kayu Merah yaitu sebanyak 2.290 Jiwa.
Salah satu pertimbangan yang bijaksana, sebaiknya sampel penelitian ini
diambil sebanyak mungkin dari populasi, dengan demikian sifat dan karakteristik
populasi terwakili, konsekuensi logis dati pertimbangan ini adalah peneliti
mencurahkan waktu, tenaga dan biaya yang besar.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diuraikan dengan penjelasan
dibawah ini. Jumlah data yang diambil adalah 100 data karena asal variantnya
terhingga, maka rata-rata sampel akan mendekati distribusi normal. Untuk N ≥ 100
pendekatan ini sudah berlaku.

DATA PENDUDUK
PENDUDUK JUMLAH JIWA
LAKI - LAKI 1.153
PEREMPUAN 1.137
JUMLAH TOTAL JIWA 2.290

JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA


AGAMA JUMLAH JIWA
ISLAM 2.031
KRISTEN 161
KATOLIK 73
HINDU -
BUDHA 2
KONGHUCU 11

Tabel 4.1. Rekapitulasi Data Penduduk


13

Data produksi perjalanan yang diperoleh akan digunakan sebagai dasar


untuk menentukan jumlah sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2
Tabel 4.2. Data Sampel Produksi Perjalanan
No Produksi No Produksi
Sampel Perjalanan Sampel Perjalanan
1 5 51 5
2 5 52 5
3 4 53 5
4 5 54 2
5 2 55 5
6 2 56 5
7 5 57 5
8 5 58 2
9 5 59 3
10 4 60 5
11 4 61 3
12 5 62 2
13 5 63 5
14 3 64 5
15 5 65 5
16 4 66 5
17 5 67 5
18 4 68 3
19 5 69 5
20 4 70 4
21 5 71 5
22 5 72 4
23 5 73 4
24 5 74 5
25 4 75 3
26 3 76 4
27 5 77 4
28 4 78 3
29 5 79 4
30 5 80 3
14

Tabel 4.2. Lanjutan


31 5 81 4
32 5 82 2
33 5 83 3
34 2 84 5
35 5 85 5
36 5 86 4
37 5 87 4
38 5 88 4
39 5 89 4
40 3 90 3
41 3 91 3
42 3 92 3
43 3 93 4
44 5 94 3
45 4 95 2
46 5 96 5
47 5 97 4
48 5 98 3
49 4 99 5
50 5 100 3
Jumlah 219 196
Jumlah
415
Total

Tabel 4.3. Tabel Deskripsi Statistik Data Sampel


Produksi Perjalanan/ Minggu
N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi
100 2 5 4,15 1,0

Uji kecukupan data dimaksud untuk memastikan bahwa data yang diambil
adalah data yang akurat dan jumlah sampel yang diambil dapat mewakili populasi
yang ada. Spesifikasi tingkat kepercayaan 95% kemungkinan sampling error tidak
lebih dari 5% persen dari sample mean. Untuk convident level (z) 95% dari tabel
statistik diperoleh angka 0,195 dari standart error. Agar error yang diterima tidak
lebih dari 5% maka jumlah data harus dicari dengan perhitungan sebagai berikut:
Sampling error (se) yang dapat diterima:
= 0,05 x rata-rata produksi perjalanan
= 0,208
15

Maka: Se(x) = Se/z


= Ͳǡʹ Ͳͺ ΤͲǡͳͻ ͷ
= 1,065
4.2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden didapatkan dari data kuesioner yang dibagikan
kepada masyarakat Kelurahan Takoma.
4.2.1. Jumlah Anggota Keluarga
Dari hasil kuisioner data jumlah anggota keluaga dalam satu
rumah tangga sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Jumlah Anggota Keluarga
Dari data anggota keluarga yang paling banyak dalam satu
rumah tangga diperoleh yaitu > 3 sebanyak 63 kuisioner, dan yang
paling sedikit yaitu keluarga yang memiliki anggota keluarga 1
sebanyak 2 kuisioner.

Gambar 4.2. Persentase Jumlah Anggota Keluarga


Pada gambar 4.2 menunjukkan persentase jumlah anggota
keluarga yang paling banyak yaitu keluarga yang memiliki jumlah
anggota > 3 orang sebanyak 63%, dilanjutkan dengan 3 orang anggota
keluarga sebanyak 28%, kemudian untuk keluarga 2 orang anggota
keluarga sebanyak 7 persen, dan yang paling sedikit 1 orang anggota
keluarga sebanyak 2%.
16

4.2.2. Anggota Keluarga yang Bekerja


Dari hasil kuisioner data jumlah anggota keluarga yang bekerja
dalam satu rumah tangga sebagaimana yang ditunjukkan dalam Tabel
4.4.
Tabel 4.4. Anggota Keluarga yang Bekerja
Dari data anggota keluarga yang bekerja paling banyak dalam
satu rumah diperoleh dari hasil kuisioner yaitu 1 orang sebanyak 47
kuisioner, dan yang paling sedikit kuisioner yaitu > 3 orang sebanyak
2 kuisioner.

Gambar 4.3. Persentase Jumlah Anggota Keluarga yang bekerja


Pada gambar 4.3. menunjukkan persentase jumlah anggota
keluarga bekerja yang paling banyak yaitu 1 orang anggota keluarga
sebanyak 47%, dilanjutkan dengan 2 orang anggota keluarga sebanyak
34%, sedangkan 3 orang anggota keluarga sebanyak 17% dan yang
paling sedikit > 3 orang anggota keluarga sebanyak 2%.
4.2.3. Jumlah Anggota Keluarga yang Sedang Menempuh Pendidikan
Dari hasil kuisioner data jumlah anggota keluarga yang sedang
menempuh pendidikan dalam satu rumah tangga sebagaimana yang
ditunjukkan pada Tabel 4.5.
17

Tabel 4.5. Anggota Keluarga yang Sedang Menempuh Pendidikan


Dari data anggota keluarga yang sedang menempuh
pendidikan paling banyak dalam satu rumah tangga diperoleh dari
hasil kuisioner yaitu 1 orang sebanyak 35 kuisioner, dan yang paling
sedikit yaitu keluarga yang memiliki anggota keluarga > 3 orang
sebanyak 15 kuisioner.

Gambar 4.4. Persentase Jumlah Anggota Keluarga yang Sedang


Menempuh Pendidikan
Pada gambar 4.4 menunjukkan persentase jumlah anggota
keluarga yang sedang menempuh pendidikan paling banyak yaitu 1
orang anggota keluarga sebanyak 35%, dilanjutkan dengan 2 orang
anggota keluarga sebanyak 28%, 3 anggota keluarga sebanyak 22%,
dan yang paling sedikit > 3 orang anggota keluarga sebanyak 15%.
4.2.4. Jumlah Kepemilikan Kendaraan
Dari hasil kuisioner data jumlah kepemilikan kendaraan dalam
satu rumah tangga sebagaimana yang ditunjukkan dalam Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Jumlah Kepemilikan Kendaraan
Dari data kepemilikan kendaraan yang paling banyak dalam
satu rumah tangga diperoleh dari hasil kuisioner yaitu sepeda motor
sebanyak 76 kuisioner, dan yang paling sedikit yaitu keluarga yang
memiliki mobil sebanyak 1 kuisioner.
18

Gambar 4.5. Persentase Jumlah Kepemilikan Kendaraan


Pada gambar 4.5 menunjukkan persentase jumlah kepemilikan
yang paling banyak yaitu sepeda motor sebanyak 76%, dilanjutkan
dengan tidak memiliki kendaraan sebanyak 21%, kemudian untuk
mobil & motor sebanyak 2% dan mobil sebanyak 1%.
4.3. Generator Aktifitas
Dari survey yang dilakukan pada Kelurahan Kayu Merah yang menjadi
generator aktifitas bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Kelurahan Kayu
Merah yaitu:
a. Tujuan Bekerja
Tujuan bekerja bermacam-macam, mulai dari karyawan swasta maupun
yang bekeja diinstansi pemerintah.
b. Tujuan Pendidikan
Beberapa sekolah mulai dari tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga perguruan
tinggi.
19

4.4. Analisis Bangkitan Perjalanan dengan Metode Seragam dan Satu


Batasan
a. Metode Tanpa Batasan/ Seragam
Zona tujuan
(ke)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 ܳ௜ ܱ௜ ‫ܧ‬௜
Zona asal
(dari)
Zona 1 237 47 284 426 1,5
Zona 2 64 22 86 86 1,0
Zona 3 27 11 38 76 2,0
dd 91 248 69 408
Dd 182 372 69 588
Ed 2 1,5 1 1,441176

Zona tujuan
(ke)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 ܳ௜ ܱ௜ ‫ܧ‬௜
Zona asal
(dari)
Zona 1 341,5588235 67,73529412 409,2941 426 1,5
Zona 2 92,23529412 31,70588235 123,9412 86 1,0
Zona 3 38,91176471 15,85294118 54,76471 76 2,0
dd 131,1470588 357,4117647 99,44117647 588
Dd 182 372 69 588

b. Metode Satu Batasan


(Batasan Bangkitan)
Zona tujuan
(ke)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 ܳ௜ ܱ௜ ‫ܧ‬௜
Zona asal
(dari)
Zona 1 237 47 284 426 1,5
Zona 2 64 22 86 86 1,0
Zona 3 27 11 38 76 2,0
dd 91 248 69 408
Dd 182 372 69 588
Ed 2 1,5 1 1,441176

Zona tujuan
(ke)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 ܳ௜ ܱ௜ ‫ܧ‬௜
Zona asal
(dari)
Zona 1 355,5 70,5 426 426 1,0
Zona 2 64 22 86 86 1,0
Zona 3 54 22 76 76 1,0
dd 118 377,5 92,5 588
Dd 182 372 69 588
Ed 1,542372881 0,985430464 0,745945946 1
20

(Batasan Tarikan)

Zona tujuan
(ke)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 ܳ௜ ܱ௜ ‫ܧ‬௜
Zona asal
(dari)
Zona 1 237 47 284 426 1,5
Zona 2 64 22 86 86 1,0
Zona 3 27 11 38 76 2,0
dd 91 248 69 408
Dd 182 372 69 588
Ed 2 1,5 1 1,441176

Zona tujuan
(ke)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 ܳ௜ ܱ௜ ‫ܧ‬௜
Zona asal
(dari)
Zona 1 355,5 47 402,5 426 1,5
Zona 2 128 22 150 86 1,0
Zona 3 54 16,5 70,5 76 2,0
dd 182 372 69 623
Dd 182 372 69 588
Ed 1 1,0 1 0,94382

Pada metode seragam dan satu batasan angka kenaikan yang didapatkan
yaitu 1,4 dimana angka toleransi atau faktor koreksi tidak boleh lebih dari
5% . dimana faktor koreksi 5% yaitu 0,95 > 1 < 1,4. Maka kenaikan
bangkitan sudah didapatkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis data responden pada Kelurahan Kayu
Merah, maka dapat diambil kesimpulan yaitu dari hasil penelitian langsung
dilapangan, bangkitan perjalanan di kawasan Kelurahan Kayu Merah masih layak
karena dipengaruhi oleh pergerakan aktifitas tujuan bekerja dan sekolah.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang dapat
diberikan berdasarkan hasil survey ini, antara lain:
1. Jumlah sampel penelitian dapat ditambah agar tingkat kepercayaan yang
diperoleh semakin baik.
2. Perlu adanya pengembangan dari segi ekonomi agar bertambahnya
lowongan pekerjaan sehingga meningkatkan nilai perekonomian warga
pada daerah Kelurahan kayu Merah.
3. Hasil dari survey ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan serta
sebagai bahan pendukung untuk perencanaan pengembangan kawasan
dan perencanaan transportasi pada daerah Kelurahan Kayu Merah.

DAFTAR PUSTAKA
19

Buamona, M. S., Dr. Ir. James, T. D., & Hendriek, K. S. (2017). Analisis
Pelayanan Transportasi Angkutan Kota Di Kota Ternate. Spasial 17330
34945 1 SM, 82-90.
Manoppo, M. R., & Theo K., S. (2011). Analisa Bangkitan Pergerakan Dan
Distribusi. Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING , 17-23.
PRATAMA, H. R. (2019, MARET). Analisis Model Tarikan Pergerakan Pada
Kampus. Retrieved from 130404112.PDF:
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25140/130404112.
pdf?sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai