Oleh :
(202010510311022)
Oktober 2023
1
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN MAGANG
2. Identitas Praktikan:
a. Nama Lengkap Muhammad Ali Rizal
b. NIM 202010510311022
ii
Dapat di download di link dalam g-drive panduan PKN – Tidak diberi
halaman
KATA PENGANTAR
iii
Alhamdulillah segala puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat meyelesaikan penyusunan laporan Akhir
Praktik Kerja Nyata (PKN). Laporan ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan
Kuliah jenjang S1 Program Studi Ekonomi Syariah, laporan ini diharapkan bisa
memberi pengalaman dan menambah kemampuan Mahasiswa untuk dapat
terjun di dunia kerja. Selama proses pelaksanaan dan penyusunan Laporan PKN
ini,penulis mendapat dukungan,bantuan serta doa dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, serta masih
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,kritik dan saran dari semua
pihak yang besifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
Laporan Ini. Mudah-mudahan laporan ini dapat mendorong kita untuk giat dalam
proses menimba ilmu dengan sebaik-baiknya.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu sekalian, Oleh karena itu, Penulis
mengucapkan Terimakasih kepada :
1. Mochammad Novi Rifa’i, S.H.I.,M.A., M.E. Selaku Dosen Pembimbing
Praktik Kerja Nyata (PKN) yang telah memberi arahan dalam
menyelesaikan Laporan ini.
2. Minto Rahardjo S.Sos., M.M. Selaku Kepala Bidang Angkutan UMUM di
Dinas Perhubungan Kota Malang.
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................v
ABSTRAK...............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................2
1.3. Tujuan...............................................................................................................4
1.4. Manfaat.............................................................................................................4
2.2.1...............................................................................................Manajemen
......................................................................................................................10
2.2.2..........................................................................Manajemen Pengawasan
......................................................................................................................10
2.3.1......................................................................................Gambaran Umum
......................................................................................................................14
v
2.3.2.............................................Logo dari Dinas Perhubungan Kota Malang
......................................................................................................................15
2.3.4...................................................................................Struktur Organisasi
......................................................................................................................15
BAB VI PENUTUP................................................................................................24
6.1. Kesimpulan.........................................................................................................24
6.2. Saran...................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................26
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kajian Terdahulu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo Dinas Perhubungan
vii
viii
ABSTRAK
Adanya angkutan kota (angkot) di Kota Malang memiliki peran sentral
dalam mendukung mobilitas masyarakat sehari-hari dan turut berkontribusi pada
kelancaran aktivitas perekonomian lokal. Meskipun demikian, pengelolaan
angkot dihadapkan pada sejumlah permasalahan yang mempengaruhi efisiensi
dan kenyamanan layanan. Diantara permasalahan tersebut termasuk
ketidakpastian waktu kedatangan angkot, kondisi kendaraan yang tidak selalu
terjaga, serta ketidaksesuaian tarif yang mengakibatkan ketidakpastian biaya
perjalanan. Oleh karena itu, penelitian ini didesain dengan tujuan meningkatkan
manajemen pengawasan Dinas Perhubungan Kota Malang terhadap angkot.
Proses pemecahan masalah dalam penelitian ini melibatkan langkah-langkah
konkret, antara lain perbaikan jadwal operasional angkot untuk meningkatkan
ketepatan waktu kedatangan, peningkatan pemeliharaan kendaraan untuk
memastikan kondisi yang optimal, penetapan tarif yang transparan dan sesuai
dengan standar, serta penguatan kerjasama dengan pemangku kepentingan
seperti asosiasi sopir dan masyarakat pengguna angkot. Melalui observasi
intensif, terutama pada mekanisme pengawasan selama periode magang di
Dinas Perhubungan, hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi langkah-
langkah tersebut dapat menghasilkan peningkatan signifikan dalam efisiensi dan
kualitas layanan angkot. Keterlibatan yang mendalam dalam observasi dan
interaksi dengan mekanisme operasional Dinas Perhubungan juga membuka
wawasan lebih lanjut terkait kompleksitas pengelolaan sistem transportasi di
tingkat lokal. Hasil penelitian ini, dengan kontribusi positifnya terhadap efisiensi
dan keberlanjutan sistem transportasi kota, diharapkan dapat menjadi panduan
yang berharga bagi pihak terkait dalam meningkatkan layanan angkutan kota di
berbagai kota lainnya. Dengan demikian, penelitian ini menjadi langkah strategis
dalam menjawab tantangan pengelolaan angkot dan mendorong perbaikan yang
berkelanjutan dalam layanan transportasi publik.
Kata Kunci : angkutan kota,dinas perhubungan,kota malang, manajemen
pengawasan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kundiman Tesalonika, “Peranan Dinas Perhubungan Dalam Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Dan Kepuasan Masyarakat Dalam Menggunakan Angkutan Kota Di Kota
Manado,” Jurnal EMBA 1, no. 4 (2022): 307–19.
2
membangun dialog yang berkelanjutan untuk mendapatkan umpan balik yang
berharga. Hal ini tidak hanya mendukung pengambilan keputusan yang lebih
baik, tetapi juga menciptakan keterlibatan masyarakat yang lebih luas dalam
perbaikan dan peningkatan angkutan kota di Kota Malang
Dari penjelasan di atas, terlihat dengan jelas bahwa tugas dan tanggung
jawab Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang dalam melakukan manajemen
pengawasan terhadap angkutan kota sangatlah signifikan. Melihat permasalahan
yang dihadapi, seperti ketidakpastian waktu kedatangan, kondisi kendaraan yang
tidak selalu terjaga, dan ketidaksesuaian tarif, tindak lanjut yang cermat dan
efektif dari pihak Dishub menjadi krusial. Tindakan konkret perlu diambil untuk
meningkatkan efisiensi operasional angkot, memastikan standar keselamatan
terpenuhi, dan meningkatkan kenyamanan perjalanan.
3
Adapun masalah yang dikaji dalam laporan magang ini sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman magang di Manajemen Pengawasan Dinas
Perhubungan Kota Malang
b. Memperluas jaringan profesional belajar bekerja dalam lingkungan
kerja yang dinamis, dan mengidentifikasi potensi karier di bidang
manajemen pengawasan transportasi.
c. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah
kemampuan problem-solving dan beradaptasi dengan perubahan
situasi yang terjadi
2. Bagi Lembaga Pendidikan
a. Melibatkan mahasiswa dalam pengalaman magang di Manajemen
Pengawasan Dinas Perhubungan Kota Malang menjadi peluang
berharga bagi lembaga pendidikan
b. Memberikan masukan berharga untuk penyempurnaan kurikulum,
menjadikan program pendidikan lebih relevan
c. Memanfaatkan hasil evaluasi dan umpan balik dari mahasiswa yang
menjalani magang sebagai dasar untuk terus meningkatkan program
magang
3. Bagi Instansi
a. Memperoleh kontribusi mahasiswa yang terlatih, memahami regulasi
dengan baik, dan siap beradaptasi dengan lingkungan kerja sektor
angkutan kota.
4
b. Menciptakan saluran komunikasi yang efektif antara instansi dan
dunia pendidikan, memungkinkan pertukaran ide, inovasi, dan
pembaruan
c. Mendukung pengembangan SDM berkualitas, menciptakan
hubungan positif dengan perguruan tinggi, dan potensialnya
mendapatkan calon pegawai
5
BAB II
KAJIAN TEORI
Penelitian yang dilakukan oleh Faisal Yunan Siregar pada tahun 2020
dengan judul "Pengawasan Angkutan Kota Oleh Dinas Perhubungan Kota
Dumai", kesimpulan yang diambil menunjukkan bahwa pengawasan terhadap
angkutan kota oleh Dinas Perhubungan Kota Dumai masih belum berjalan
dengan baik dan maksimal. Dapat dilihat dari fakta bahwa masih banyaknya
Angkutan Kota yang beroperasi tidak sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan. Keadaan ini berdampak pada kenyamanan masyarakat, sehingga
tidak menutup kemungkinan hal ini juga mempengaruhi minat masyarakat untuk
menggunakan angkutan sebagai alat transportasi umum dalam kegiatan sehari-
hari. Selain memberikan dampak negatif terhadap masyarakat, kondisi ini juga
berpotensi merugikan pengendara Angkutan Kota itu sendiri, mengingat kualitas
pelayanan yang kurang sesuai dengan standar dapat berpengaruh pada reputasi
dan kepercayaan publik terhadap angkutan tersebut.
6
Penelitian "Peralihan Kepemilikan Kendaraan Bermotor (Angkutan Kota)
Dari Perorangan Menjadi Badan Hukum (Studi PADA Dinas Perhubungan Kota
Cirebon)" yang dilakukan oleh Vivied Novidia Anugrah dan Ayih Sutarih pada
tahun 2019, disimpulkan bahwa tujuan utama dari peralihan kepemilikan
angkutan kota adalah meningkatkan profesionalitas pengelolaan, memudahkan
pengawasan dan pembinaan oleh Dinas Perhubungan, serta meningkatkan
kualitas pelayanan dan keselamatan. Upaya mencapai tujuan ini melibatkan
implementasi struktur organisasi yang lebih jelas dan sistem manajemen yang
lebih baik. Meskipun memberikan dampak positif, penting untuk memperhatikan
aspek sosialisasi dan pembinaan kepada pemilik angkutan, memberikan bantuan
kepada yang mengalami kesulitan, dan meningkatkan pengawasan oleh Dinas
Perhubungan untuk memastikan berlanjutnya kualitas pelayanan dan
keselamatan yang diinginkan.
7
transportasi umum
dalam berkegiatan
sehari hari yang dapat
memberi keuntungan
bagi pengendara
Angkutan Kota itu
sendiri
2 Tesalonika S. G. 2022 Peranan Dinas Perhubungan
Kundiman dan Dinas Kota Manado memiliki
Djurwati Perhubungan tiga peran utama
Soepeno Dalam dalam meningkatkan
Meningkatkan kualitas pelayanan
Kualitas angkutan kota dan
Pelayanan kepuasan masyarakat.
Dan Sebagai regulator,
Kepuasan Dinas ini merumuskan
Masyarakat kebijakan, termasuk
Dalam Peraturan Walikota
Menggunakan Manado terkait
Angkutan penyelenggaraan dan
Kota Di Kota tarif angkutan kota.
Manado Sebagai fasilitator,
Dinas menyediakan
sarana seperti terminal,
halte bus, dan marka
jalan untuk mendukung
kelancaran dan
keselamatan angkutan
kota. Sebagai
evaluator, Dinas
mengawasi
pelaksanaan kebijakan
dan melakukan
evaluasi terhadap
kinerja angkutan kota,
8
memastikan
konsistensi dan
efektivitas
implementasi kebijakan
yang telah ditetapkan.
3 Vivied Novidia 2019 Peralihan Hasil penelitian
Anugrah DAN Kepemilikan peralihan kepemilikan
Ayih Sutarih Kendaraan angkutan kota dari
Bermotor perorangan menjadi
(Angkutan badan hukum
Kota) Dari bertujuan utama
Perorangan meningkatkan
Menjadi profesionalitas
Badan Hukum pengelolaan,
(Studi PADA memudahkan
Dinas pengawasan dan
Perhubungan pembinaan oleh Dinas
Kota Cirebon) Perhubungan, serta
meningkatkan kualitas
pelayanan dan
keselamatan. Hal ini
dapat dicapai melalui
struktur organisasi
yang lebih jelas dan
sistem manajemen
yang lebih baik.
Meskipun berdampak
positif, perlu
diperhatikan aspek
sosialisasi dan
pembinaan kepada
pemilik, pemberian
bantuan kepada yang
mengalami kesulitan,
serta peningkatan
9
pengawasan oleh
Dinas Perhubungan
untuk memastikan
kelangsungan kualitas
pelayanan dan
keselamatan yang
diinginkan.
10
beberapa langkah yang dijalankan secara sistematis: Pertama, langkah
penetapan standar kinerja menjadi dasar utama dalam proses manajemen
pengawasan. Standar kinerja merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai
kinerja dan dapat melibatkan berbagai aspek seperti kuantitas, kualitas, biaya,
waktu, atau kepuasan pelanggan. Controlling atau pengawasan di dalam
bahasa Arab memiliki makna yang sama dengan kata ar-Riqobah. Di dalam al-
Qur’an, kata ini disebutkan pada beberapa ayat yang secara umum menunjukkan
tentang adanya fungsi pengawasan, terutama pengawasan dari Allah swt. Ayat-
ayat tersebut di antaranya adalah: 3
“Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau
perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan
Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada
3
Noer Rohmah, “Pengawasan Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadits,”
Tarbiyatuna Jurnal Pendidikan Ilmiah 4, no. 2 (2019): 31–53,
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/tarbiyatuna/issue/view/816.
11
di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang
mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala
sesuatu.”
َو ا َّلِذ ي َن اَّتَخ ُذ وا ِم ْن ُد وِنِه َأْو ِلَيا َء ال َّلُه َح ِف ي ٌظ َع َلْي ِه ْم َوَم ا َأْنَت َع َلْي ِه ْم ِبَوِك ي ٍل
12
1. Mencapai Tujuan Organisasi: Manajemen pengawasan bertujuan untuk
memastikan bahwa kegiatan organisasi secara konsisten mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, baik dalam hal kualitas, kuantitas, maupun
waktu.
2. Optimalisasi Sumber Daya: Memastikan penggunaan sumber daya,
termasuk manusia, material, uang, dan informasi, dilakukan secara
optimal untuk mencapai hasil yang maksimal.
3. Ketepatan Waktu: Mengupayakan pencapaian tujuan organisasi dalam
waktu yang telah ditentukan, sehingga organisasi dapat beroperasi
secara efisien dan responsif terhadap perubahan.
4. Peningkatan Kualitas: Mendorong peningkatan kualitas produk atau
layanan dengan mengidentifikasi dan mengatasi penyimpangan atau
hambatan yang mungkin timbul dalam proses operasional.
Angkutan kota, atau yang sering disebut angkot, merupakan salah satu
moda transportasi umum di perkotaan yang menggunakan kendaraan bermotor
roda empat seperti mobil atau mikrolet. Angkot memiliki rute tetap yang telah
ditentukan, menjadikannya pilihan transportasi yang sangat populer di kota-kota
besar di Indonesia. Keberadaan angkot dianggap memiliki keunggulan tertentu.
Pertama, biayanya relatif terjangkau, menjadikannya pilihan yang ekonomis bagi
masyarakat perkotaan. Kedua, rutenya sudah ditentukan, sehingga penumpang
tidak perlu khawatir tersesat atau membingungkan dalam menentukan trayek.
Ketiga, frekuensinya cukup tinggi, meminimalkan waktu menunggu penumpang
di halte atau tempat pemberhentian. Namun, seperti halnya moda transportasi
lainnya, angkot juga memiliki kelemahan. Pertama, kapasitas angkot terbatas,
yang sering menyebabkan penumpang berdesak-desakan, terutama pada jam
sibuk. Kedua, kondisi kendaraannya tidak selalu terawat dengan baik,
mengakibatkan penurunan kenyamanan dan bahkan potensi risiko keselamatan
bagi penumpang. Ketiga, sering terjadi kemacetan karena angkot tidak memiliki
4
Amalia Yunia Rahmawati, “PENGAWASAN ANGKUTAN KOTA OLEH DINAS
PERHUBUNGAN KOTA DUMAI,” no. July (2020): 1–23.
13
jalur khusus, sehingga harus bersaing dengan kendaraan pribadi lainnya di jalan
raya.
Dinas Perhubungan Kota Malang juga bekerja sama dengan pihak terkait
untuk meningkatkan keamanan lalu lintas dan mengurangi kemacetan. Dinas ini
juga berperan dalam merumuskan kebijakan dan program pengembangan
infrastruktur transportasi, seperti jalan, jembatan, dan terminal. Melalui upaya
14
yang dilakukan, Dinas Perhubungan Kota Malang berkomitmen untuk
memberikan pelayanan transportasi yang berkualitas, aman, dan terjangkau bagi
masyarakat Kota Malang. Tujuan utama dinas ini adalah meningkatkan kualitas
hidup masyarakat, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan
lingkungan transportasi yang berkelanjutan.
Visi
Misi
15
Meningkatkan Kualitas Sistem Transportasi Aman, Tertib, dan Nyaman
16
Malang.
Bidang : Fokus pada pengelolaan fasilitas parkir di Kota Malang. Bidang ini
Pengelolaan bertugas mengembangkan kebijakan parkir, mengatur
Parkiran penggunaan lahan parkir, dan memastikan ketersediaan fasilitas
parkir yang memadai serta pengelolaan pendapatan dari parkir.
17
BAB III
METODE OBSERVASI
3.1. Sumber Data
Data Primer
Data primer didapatkan secara langsung pada saat penulis melakukan program
magang pada Dinas Perhubungan Kota Malang. Adapun penulis memperoleh
data berdasarkan kegiatan pekerjaan yang penulis lakukan selama magang
berupa data Rekap KPS 2022 yang diunggah melalui Ms.Excel oleh Dishub Kota
Malang..
Data Sekunder
Data Sekunder didapatkan dari sumber literatur jurnal artikel serta referensi
lainnya yang relevan atau berkaitan dengan laporan akhir magang sesuai
dengan judul topik manajemen pengawasan Dishub Kota Malang
18
mereka untuk menjawab pertanyaan penelitian atau mencapai tujuan
analisis dengan lebih efektif.
Lokasi : Dinas Perhubungan (Dishub) Jl. Raden Intan No.1, Polowijen, Kec.
Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Kode Pos : 65126.
19
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN PKN
Berisi tentang kegiatan PKN selama 30 hari kerja dan sudah di paraf oleh
pembimbing dari Lembaga atau instansi
20
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN OBSERVASI
Layanan Perparkiran
1. Data Angkot
21
Salah satu tanggung jawab utama yang penulis lakukan adalah melakukan
pemeriksaan dan verifikasi data angkutan kota (angkot) yang masih aktif serta
yang sudah tidak aktif. Tugas ini mencakup pengecekan secara menyeluruh
terhadap status operasional angkot, melibatkan peninjauan kondisi teknis
kendaraan, kelengkapan dokumen operasional, serta pemastian bahwa
kendaraan tersebut masih aktif dalam pelayanan transportasi publik.
2. Data Checking
Selain itu, peran penulis turut melibatkan partisipasi aktif dalam mendukung
Dinas Perhubungan Kota Malang dalam menjalankan proses pengecekan
terhadap dokumen-dokumen kunci, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat
Tanda Nomor Kendaraan (STNK), nomor rangka, dan dokumen lainnya yang
terkait dengan validitas operasional kendaraan angkutan umum. Proses ini
menjadi esensial dalam memastikan bahwa para sopir angkutan umum
mematuhi segala persyaratan hukum dan teknis yang ditetapkan oleh
pemerintah.
3. Dokumentasi Porgram
Selama magang, penulis juga diberikan tanggung jawab untuk membantu dalam
pembuatan data baru setiap tahunnya. Tugas ini melibatkan pengumpulan,
analisis, dan pengorganisasian data terkait transportasi kota, mencakup aspek-
aspek seperti jumlah kendaraan, rute angkutan umum, dan perkembangan
lainnya. Data tersebut tidak hanya menjadi dasar untuk laporan dan evaluasi
internal, tetapi juga menjadi landasan untuk memantau dan mengevaluasi
perkembangan tahunan dalam sektor transportasi kota.
22
Data Entry Data Checking Create New Data
23
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Angkutan kota (angkot) di Kota Malang memainkan peran sentral dalam
mobilitas masyarakat dan mendukung aktivitas perekonomian. Meskipun memiliki
peran signifikan, angkot dihadapkan pada beberapa permasalahan seperti
ketidakpastian waktu kedatangan, kondisi kendaraan yang tidak selalu terjaga,
dan persoalan tarif. Untuk mengatasi hal ini, manajemen pengawasan dari Dinas
Perhubungan Kota Malang menjadi krusial. Manajemen pengawasan memiliki
peran penting dalam memastikan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan
layanan angkutan kota. Melalui pengawasan yang cermat, Dinas Perhubungan
dapat proaktif mengidentifikasi dan menanggulangi permasalahan, meningkatkan
kualitas layanan, serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap angkutan
kota. Secara lebih luas, manajemen pengawasan bukan hanya respons terhadap
permasalahan konkret, tetapi juga langkah strategis menuju pencapaian tujuan
jangka panjang pembangunan transportasi yang berkelanjutan. Fokus pada
efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan menjadi penentu arah bagi transformasi
positif dalam layanan angkutan kota, menciptakan dampak positif bagi mobilitas
masyarakat saat ini dan masa depan yang lebih berkelanjutan.
24
memberikan dampak positif terhadap efisiensi dan keberlanjutan sistem
transportasi kota.
6.2. Saran
Untuk meningkatkan manajemen pengawasan angkot, Dinas
Perhubungan Kota Malang dapat mempertimbangkan beberapa langkah
strategis. Pertama, perlu ditingkatkan ketepatan waktu kedatangan angkot
dengan menerapkan sistem penjadwalan yang lebih terstruktur dan mengadopsi
teknologi GPS untuk pemantauan real-time. Kedua, peningkatan dalam
pemeliharaan kendaraan angkot dan penegakan standar teknis perlu menjadi
prioritas, termasuk inspeksi rutin dan pengadaan kendaraan baru jika diperlukan.
Ketiga, penetapan tarif yang jelas dan sesuai dengan standar dapat mengurangi
ketidakpastian terkait biaya perjalanan bagi penumpang. Selain itu, penting untuk
memperkuat kerjasama dengan pihak terkait, termasuk pengguna angkot dan
asosiasi sopir, untuk membangun komunikasi yang lebih efektif dan
mendapatkan masukan langsung dari para pemangku kepentingan. Terakhir,
investasi dalam pelatihan dan peningkatan keterampilan sopir angkot, termasuk
sikap dan pelayanan pelanggan, dapat meningkatkan citra angkutan kota secara
keseluruhan. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, Dinas
Perhubungan Kota Malang dapat memperbaiki manajemen pengawasan angkot,
meningkatkan kualitas layanan, dan memberikan pengalaman yang lebih baik
bagi masyarakat pengguna.
25
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Yunia Rahmawati. (2020). Pengawasan Angkutan Kota Oleh Dinas
Perhubungan Kota Dumai. July, 1–23.
Li, D., Zhang, Y., & Li, C. (2019). Mining Public Opinion on Transportation
Systems Based on Social Media Data.
26