( URL : https://m.youtube.com/watch?v=CBm4jTmbyc0 )
Dosen Pengampu
Eni Rustianingsih, ST. MT. Dr
Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Sendy Putri S. 192020100016
2. Inge Putri Bella 192020100035
3. Kiki Hariyanti 192020100038
4. Eva Ilifiyah Ikhtiarini 192020100041
5. Salsa Rahma 192020100063
6. Eric Kartika Sari 192020100071
7. Alvina Dea Ervinda 192020100076
8. Nailul Isnaini A. 192020100094
9. Muhammad Azzam T. 192020100099
10. Amallia Khaula Yukiza 192020100100
11. Septyan Aditya Hermanto 192020100105
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Atas rahmat dan
karunainya kami dapat menyelesaikan tugas Analisis Pembangunan mata kuliah
Perencanaan Pembangunan dengan tepat waktu.
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai penyelesaian tugas kelompok dari
mata kuliah Perencanaan Pembangunan dengan judul Analisis Pembangunan
Jalan Tol KLBM. Dalam makalah ini kami menganalisis pembangunan jalan tol
KLBM menggunakan empat perspektif Balanced Scorecard.
Kami juga berterimakasih kepada para orangtua, sahabat, teman, dan
narasumber yang sudah mendukung dan membantu kami dalam menyelesaikan
tugas ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami
membutuhkan saran dan kritik konstruksif demi perbaikan makalah ini di masa
mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memenuhi
harapan berbagai pihak khususnya harapan dosen pengampu Ibu Eni
Rustianingsih, ST. MT. Dr.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.3. Tujuan......................................................................................................5
1.4. Manfaat....................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................7
2.1.1.Sejarah.............................................................................................................7
2.1.2.Definisi.............................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................10
PEMBAHASAN...................................................................................................10
3.1.1.Perspektif Finansial/Keuangan....................................................................10
3.1.2.Perspektif Pelanggan.....................................................................................11
BAB IV..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
3
4.1. Kesimpulan............................................................................................17
4.2. Saran.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
4
BAB I
PENDAHULUAN
peluang bisnis yang besar di Propinsi Jawa Timur. Jalan Tol KLBM
adalah jalan tol yang membentang sepanjang 38,39 kilometer yang
menghubungkan daerah Krian, Kabupaten
Sidoarjo dengan Manyar, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Jalan tol
ini terhubung dengan rencana Jalan Tol Tuban-Gresik di sebelah utara
serta Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dan kawasan industri Krian di selatan.
Jalan tol ini melintasi wilayah Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
Jalan Tol KLBM merupakan jalan tol yang menghubungkan antar kawasan
industri utama di wilayah penyangga utama Kota Surabaya, yaitu Sidoarjo dan
Gresik.
1.3. Tujuan
Merujuk pada permasalahan di atas didapat beberapa tujuan yang akan
diwujudkan dalam penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas dalam pembangunan jalan
tol KLBM dengan menggunakan empat perspektif Balance Scorecard.
1.4. Manfaat
1. Secara Teoritis
Dari segi keilmuan pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan
dampak positif dan nilai tambah secara akademik.
2. Secara Praktis
a. Akademisi
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sehingga BSC tidak hanya digunakan untuk system pengukuran kinerja tetapi juga
dapat dipakai sebagai system manajemen strategis.
2.1.2.Definisi
Berdasarkan Mulyadi (2001, P 1-2), Balanced Scorecard terdiri dari dua
kata : kartu skor (Scorecard) dan berimbang (Balanced). Kartu Skor adalah kartu
yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu Skor juga
dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personil
di masa depan. Kata berimbang dimaksudkan bahwa kinerja personil diukur
secara berimbang dari dua aspek, yaitu : Keuangan dan Non Keuangan, jangka
pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern.
Balanced Scorecard terdiri atas tolok ukur keuangan yang menunjukkan
hasil dari tindakan yan diambil sebagaimana ditunjukkan pada tiga perspektif
tolok ukur operasional lainnya yaitu : kepuasan pelanggan, proses internal dan
kemampuan berorganisasi untuk belajar dan melakukan perbaikan.
Membuat suatu Balanced Scorecard harus dimulai dari penerjemahan
strategi dan misi perusahaan ke dalam sasaran dan tolok ukur yang spesifik.
Dalam perkembangannya, Balanced Scorecard kemudian dikembangkan untuk
menghubungkan tolok ukur bisnis dengan strategi perusahaan. Menurut Kaplan
dan Norton (2000, p22), Balanced Scorecard merupakan suatu kerangka
manajemen yang menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan
ukuran, yang tersusun ke dalam empat perspektif yang terdiri dari finansial,
pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Balanced Scorecard tidak saja digunakan sebagai kinerja namun
berkembang lebih lanjut sebagai system manajemen strategi (Yuwono et
el ,2002 ,p3-p4).
2.2.Tujuan Balanced Scorecard (BSC)
Tujuan utama BSC sendiri adalah untuk mengidentifikasi,
mengkomunikasikan, serta mengimplementasikan strategi perusahaan diseluruh
lapisan perusahaan (Kaplan & Norton, 1992, 1996).
9
FINANSIAL
PEMBELAJARAN
DAN
PERTUMBUHAN
BAB III
PEMBAHASAN
1.
2.
3.
d.
e.
3.1. Pengukuran Terhadap Empat Perspektif
3.1.1.Perspektif Finansial/Keuangan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) memiliki peran yang cukup signifikan
dalam menentukan kemampuan daerah untuk melakukan aktivitas pemerintahan
dan program-program pembangunan. Dana untuk pembiayaan pembangunan
daerah terutama digali dari sumber kemampuan sendiri dengan prinsip
peningkatan kemandirian dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan kata lain,
pemerintah daerah dipacu untuk meningkatkan kemampuan seoptimal mungkin
didalam membelanjai urusan rumah tangga sendiri, dengan cara menggali segala
sumber dana potensial yang ada di derah.
Sumber penerimaan (PAD) yang dimaksud adalah pajak daerah, retribusi
daerah, bagian laba BUMD, penerimaan dari dinas-dinas dan penerimaan lain-
lain, juga penerimaan dari bagi hasil bukan pajak, sumbangan dan bantuan baik
pemerintah pusat maupun dari pemerintah Provinsi sebagai atasannya serta
penerimaan pembangunan berupa pinjaman yang nantinya akan dikaitkan dengan
kemampuannya untuk melaksanakan otonomi daerah.
Pembangunan jalan tol KLBM sepanjang 38,9 kilometer untuk
mendukung peningkatan dan pemerataan perekonomian nasional serta
memudahkan aksesibilitas atau mobilisasi kendaraan logistik ke kawasan industri
Java Integrated Industrial and Ports Estate yang terlihat cukup baik untuk
meningkatkan kontribusi penerimaan PAD dan sekaligus memperbesar
kontribusinya terhadap pembangunan jalan Tol Krian - Legundi - Bunder -
Manyar (KLBM).
11
3.1.2.Perspektif Pelanggan
Perspektif Pelanggan adalah perspektif kedua yang digunakan pada
balanced scorecard dan berkaitan erat dengan cara perusahaan melayani
pelanggan. Dalam hal ini, setiap pelanggan harus diperlakukan dengan layak
sehingga pelanggan mendapatkan rasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan. Adanya pelayanan yang baik akan membantu meningkatkan loyalitas
konsumen kepada perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan memberikan
pelayanan yang buruk, pasti konsumen mencari perusahan lain yang memiliki
sistem atau pelayanan yang lebih baik. Perspektif Pelanggan juga berkaitan erat
dengan cara perusahaan melayani pelanggan. Dalam hal ini, setiap pelanggan
harus diperlakukan secara layak. Dengan begitu, mereka merasa puas atas
pelayanan yang diberikan. Perspektif pelanggan juga difokuskan pada bagaimana
organisasi tersebut memerhatikan dan memberikan pelayanan kepada
pelanggannya agar berhasil dalam mencapai target perusahaan. Mengetahui
pelanggan dan harapannya saja tidaklah cukup. Suatu organisasi juga harus
memberi insentif kepada manajer dan karyawan agar mereka lebih bersemangat
untuk melayani serta memenuhi harapan pelanggan. Selain berkeinginan untuk
12
b. Proses Operasi
Sistem antrian yang digunakan pada gerbang tol adalah Single Channel-
Single Server. Menurut Kakiay, 2004, Single channel berarti hanya ada satu
jalur yang memasuki sistem pelayanan atau satu fasilitas pelayanan. Single
server berarti hanya ada satu pelayanan sitem. Antrian dengan saluran tunggal
merupakan model antrian yang paling sederhana dan banyak dijumpai Waktu
Pelayanan. Dalam perencanaan gerbang tol diperlukan data waktu pelayan.
Data waktu pelayanan untuk perencanaan gerbang tol Krian-Legundi-Bunder-
Manyar didapatkan dari survey waktu pelayan gerbang tol Cengkareng dan
16
Cililitan, dengan data survey gardu tol otomatis dan gardu tol On Board Unit
(OBU).
c. Proses Pasca
Dalam hal ini evaluasi dalam pengoperasian tol KLBM masih terus dilakukan
secara kontinu. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
dan kepuasan pelanggan.
resiko pemampatan yang besar dan kelongsoran akibat daya dukung tanah yang
rendah. Dalam hal ini pihak kontraktor pelaksana merasa penggunaan Pile Slab
dirasa tepat menggantikan timbunan tanah untuk mempersingkat waktu
penyelesaian permasalahan yang akan timbul.
Mengingat penggunaan pile slab akan membutuhkan biaya konstruksi
yang sangat mahal, maka perlu direncanakan kembali alternatif oprit tersebut
menggunakan material yang lebih murah, namun tetap aman terhadap
kemungkinan kelongsoran dan differential settlement. Oleh sebab itu, dalam studi
ini akan direncanakan timbunan menggunakan material tanah dan EPS geofoam
sebagai alternatif perencanaan oprit pada STA 12+434 s/d STA 12+684.
BAB IV
PENUTUP
1.
2.
3.
4.
4.
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton, 1993. Putting The Balanced scorecard To
Work, Harvard Business Review