Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PADA RUTE RENCANA

TERMINAL

CV. SARADODO

LAPORAN

KULIAH KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah KKP Pada Program III

Yohanes Matolisa Anggun Neirmala Zai

NIM : 12165709

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BINA SARANA

INFORMATIKA

0
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA
PRAKTEK

Kuliah kerja praktek ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk dinilai
pada periode : Tahun Akademik 2018/2019 Semester Lima

DOSEN PENASEHAT AKADEMIK


Kelas 12.6A.25

Andi Taufik, M.Kom

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Kerja Praktek ini.:

“ ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PADA RUTE RENCANA


TERMINAL ”

Tujuan penulisan kuliah kerja praktek ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata
kuliah KKP ( Kuliah Kerja Praktek ) pada program studi Sistem Informasi Fakultas
Teknologi Informasi Universitas Bina Sarana Informatika. Sebagai bahan penulisan
diambil berdasarkan hasil penelitian, beberapa sumber literatur yang mengandung
penulisan ini. Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua
pihak, maka penulisan laporan kuliah kerja praktek ini tidak akan lancar, oleh
karena itu pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.


2. Dekan Fakultas Teknologi Informasi Bina Sarana Informatika.
3. Ketua Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Bina
Sarana Informatika.
4. Bapak Andi Taufik, M.Kom selaku dosen penasehat yang telah memberikan
petunjuk dan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini.
5. Bapak Yosua Thosi Zai selaku Direktur CV.Saradodo
6. Orang tua tercinta yang telah memberi dorongan moril maupun spiritual kepada
kami.
7. Serta rekan-rekan yang ikut memberikan bantuannya dalam pembuatan laporan
kuliah kerja praktek ini, khususnya 12.6A.25.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga
terwujudnya penulisan ini. Kami menyadari bahwa penulisan laporan kuliah kerja
praktek ini masih jauh sekali dari kata sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran

ii
yang bersifat membangun demi kesempurnaan kami sebagai penulis dimasa akan
datang.

Jakarta 14 Maret 2020

Penulis

Yohanes Matolisa Anggun Neirmala Zai

iii
DAFTAR ISI

Lembar Judul Laporan KKP.................................................................................. i


Lembar Persetujuan dan Pengesahan Laporan KKP ............................................. ii
Kata Pengantar .................................................................................................... iv
Daftar Isi............................................................................................................. vi
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 3
1.4 Sistematika Penulisan.................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 5
2.1 Aksesibilitas.................................................................................................. 5
2.2 Angkutan Kota dan Trayek ........................................................................... 5
2.3 Commanditaire Vennootschap (CV).............................................................. 7
2.4 Terminal ....................................................................................................... 7
BAB III ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM .................................... 9
3.1 Umum ........................................................................................................... 9
3.1.1 Profil Terminal Kota Gunungsitoli ......................................................... 9
3.1.2 Visi dan Misi CV.SARADODO ........................................................... 10
3.1.3 Struktur Organisasi CV. SARADODO ................................................. 10
3.2 Kode, Nama dan Jarak Trayek..................................................................... 10
3.3 Konsep Dasar Angkutan Kota ..................................................................... 12
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan ................................................................................................. 14
4.2 Saran........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 16
SURAT KETERANGAN PKL ........................................................................ 17
LAMPIRAN ..................................................................................................... 18

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi didefinisikan sebagai kegiatan pemindahan penumpang dan barang


dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di dalamnya terdapat unsur pergerakan
(movement). Transportasi sangat memegang peranan penting dalam pembangunan dan
pengembangan infrastruktur kawasan perkotaan. Suatu interaksi yang baik dan ideal
antara komponen – komponen transportasi (penumpang, barang, sarana dan prasarana)
membentuk suatu sistem transportasi yang komprehensif, efisien dan efektif sehingga
diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi transportasi dalam suatu kawasan
perkotaan. Pentingnya peranan transportasi tersebut tentunya diimbangi dengan
keterlibatan / partisipasi aktif dari pihak – pihak yang terkait di dalamnya. Dalam ruang
lingkup transportasi, setidaknya terdapat tiga pihak yang harus terlibat aktif dalam
hubungan yang kooperatif dan berkesinambungan. Pihak yang pertama yaitu pemakai
(user), dimana kita (masyarakat) sebagai pengguna dan pemakai harus memberikan
kontribusi yang maksimal terhadap ketersediaan sarana transportasi. Pihak kedua, yaitu
pemilik dan pengelola (operator), dalam perannya diharapkan mampu memberikan
pelayanan (service) dan pengadaan sarana transportasi secara optimal. Pihak terakhir
adalah regulator, dimana dalam hal ini pemerintah sebagai pengatur sistem
transportasi, berperan memberi dan mengeluarkan kebijakan bagi pihak user dan
operator dalam sistem transportasi tersebut. Mengingat pentingnya peranan masing –
masing pihak tersebut, hubungan yang kondusif dan berkesinambungan harus tercipta
di dalamnya.

Selaras dengan hal di atas, Kota Gunungsitoli sebagai kota wisata, tentunya
harus terdapat suatu sistem transportasi yang komprehensif dan optimal. Banyak upaya
– upaya pengembangan yang dilakukan pemerintah Kota Gunungsitoli untuk
merealisasikan hal tersebut. Salah satu hal yang menjadi pemikiran penulis dalam

1
problematika transportasi di Kota Gunungsitoli yaitu upaya memperlancar angkutan
kota dari desa ke Kota Gunungsitoli.

Melihat peluang tingginya kuantitas dan kebutuhan penumpang yang


berkepentingan ke Kota Gunungsitoli, maka angkutan khusus ini spesifik dengan
trayek menuju Kota Gunungsitoli. Selain itu keuntungan yang diperoleh dengan
pengembangan dalam penyediaan fasilitas angkutan khusus ini adalah biaya akomodasi
yang lebih ekonomis (murah) dan terjangkau bagi user , mengingat masyarakat yang
belum memiliki fasilitas mobil pribadi memilih menggunakan Angkutan Kota menuju
ke Kota Gunungsitoli. Banyak aspek yang harus ditinjau dan diperhitungkan dalam
pengembangan angkutan khusus, diantaranya yaitu pihak yang dipercaya sebagai
pengelola, sebagai contoh pemerintah kota Gunungsitoli dapat memberi kepercayaan
pihak Damri (BUMN) sebagai pengelola. Aspek lain yang tidak kalah penting adalah
masalah penentuan trayek/rute serta tarif penumpang yang proporsional dari angkutan
khusus tersebut. Sehingga, hal inilah yang melatarbelakangi penulis dalam mengajukan
wacana Tugas Akhir sebagai salah satu upaya dalam membentuk suatu sistem
tranportasi yang ideal di Kota Gunungsitoli melalui pengembangan angkutan Kota
Gunungsitoli.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah :

1. Menyediakan akses transportasi khusus menuju Kota Gunungsitoli bagi warga


Kepulauan Nias.
2. Melakukan analisa Biaya Operasi Kendaraan dan tarif penumpang pada angkutan
khusus ke Kota Gunungsitoli
3. Mendesain dan melakukan analisa efisiensi rute/trayek jalur angkutan khusus menuju
Kota Gunungsitoli
4. Melihat potensi transportasi angkutan kota dan peluang pengoperasian angkutan
khusus menuju Kota Gunungsitoli

2
5. Memberikan rekomendasi dan masukan kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli dalam
pengembangan angkutan kota pada masa yang akan datang. Manfaat yang
diharapkan adalah meningkatkan efisiensi akses dan tarif transportasi menuju Kota
Gunungsitoli.

Sedangkan tujuan dalam penulisan laporan KKP ini adalah untuk memenuhi
mata kuliah, Kuliah Kerja Praktek pada Semester VI (Enam) supaya bisa mengikuti
TA Jurusan Akademik Manajemen Informatika dan Kompitar di Universitas Bina
Sarana Informatika.

1.3 Batasan Masalah

1. Data primer : Koesioner, ditujukan kepada para penumpang (pengguna jasa


angkutan kota). Penyebaran koesioner dilakukan di terminal penumpang, sebanyak
125 responden (dengan rata-rata jumlah penumpang 257 orang/hari unt. Data
Sekunder : data trayek, moda, armada dan data biaya operasi kendaraan di Kota
gunungsitoli
2. Analisa dan kajian pengembangan pada angkutan khusus ini terbatas untuk
angkutan menuju Kota Gunungsitoli.
3. Mengidentifikasi dan penentuan rute ideal.
4. Analisa biaya operasional kendaraan dan tarif penumpang angkutan khusus menuju
Kota Gunungsitoli.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, identifikasi permasalahan, batasan masalah,


dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

3
Menguraikan dasar-dasar teori dan referensi Tugas Akhir tersebut, meliputi dasar teori
mengenai peluang pengembangan angkutan khusus ke Bandara dalam tinjauan
permintaan perjalanan, penentuan rute/trayek, tarif dan kebutuhan jumlah kendaraan.

BAB III ANALISA KINERJA ANGKUTAN UMUM

Berisi paparan hasil penelitian dan pembahasan dari data – data yang telah
dikumpulkan serta Berisi data-data yang diolah dengan metode perumusan yang telah
ditentukan. Dan menguraikan perencanaan pengembangan angkutan Kota
Gunungsitoli, meliputi aspek permintaan perjalanan, lintasan rute/trayek sistem
angkutan khusus, angkutan kota, tarif dan kebutuhan jumlah kendaraan.

BAB IV PENUTUP

Berisi kesimpulan dari bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang berguna bagi
perkembangan dan keberhasilan dalam analisis

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Aksesibilitas

Aksesibilitas (atau keteraksesan, ketercapaian) adalah derajat kemudahan dicapai


oleh orang, terhadap suatu objek, pelayanan ataupun lingkungan. Dalam pengertian
yang lain bahwa aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau
dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Ukuran keterjangkauan atau
aksesibilitas meliputi kemudahan waktu, biaya, dan usaha dalammelakukan
perpindahan antar tempat-tempat atau kawasan. Kemudahan akses tersebut
diimplementasikan pada bangunan gedung, lingkungan dan fasilitas umum lainnya.
Aksesibilitas juga difokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat untuk
menggunakan fasilitas seperti pengguna kursi roda harus bisa berjalan dengan mudah
di trotoar ataupun naik keatas angkutan umum.

2.2 Angkutan Kota dan Trayek

Angkutan kota merupakan salah satu bentuk dari angkutan umum yang
mempunyai fungsi sebagai sarana pergerakan manusia untuk berpindah dari suatu
tempat ketempat lain, yang juga merupakan sarana transportasi alternatif di dalam kota,
terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi (Andriariza, 2006).
Di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan pada Bab I Ketentuan Umum mendefinisikan Kendaraan Bermotor Umum,
dimana setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum
dengan dipungut bayaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Paul
Addenbrooke dalam (Zakky, 2005), masyarakat mempunyai tuntutan untuk mobilitas
dan memfungsikan angkutan umum pada dua hal, yaitu:

5
1. Memberikan kesempatan orang yang tidak menggunakan kendaraan pribadi untuk
kepuasan ekonomi dan keinginan sosial yang tidak terpenuhi dalam melakukan
pekerjaannya.

2. Memberikan alternatif kepada kendaraan pribadi, karena secara fisik ataupun


ekonomi tidak terbatas penggunaannya tidak tercukupi dan tidak layak secara sosial
atau alasan-alasan lingkungan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang


Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 142, Angkutan Perkotaan adalah angkutan dari
satu tempat ke tempat lain dalam kawasan perkotaan yang terikat dalam trayek.
Kawasan perkotaan yang dimaksud berupa: Universitas Sumatera Utara 7 a. Kota
sebagai daerah otonom. b. Bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan. c.
Kawasan yang berada dalam bagian dari dua atau lebih daerah yang berbatasan
langsung dan memiliki ciri perkotaan. Angkutan orang dengan kendaraan umum dalam
trayek, terdiri dari: angkutan Lintas Batas Negara, angkutan Antar Kota Antar Provinsi,
angkutan Kota, angkutan Pedesaan, angkutan Perbatasan, dan angkutan Khusus.
Menurut PP No.41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan pada Bab I Ketentuan Umum
mendefinisikan angkutan perkotaan adalah angkutan dari suatu tempat ke tempat lain
dalam wilayah kota dengan mempergunakan mobil bus umum dan mobil penumpang
umum yang terikat dalam trayek tetap dan teratur yang mempunyai sifat perjalanan
ulang-alik (komuter). Berikut ini adalah penjelasan dari istilah-istilah dasar tentang
angkutan perkotaaan:

1. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan kendaraan.

2. Wilayah pengoperasian adalah wilayah atau daerah untuk pelayanan angkutan kota
yang dilaksanakan dalam jaringan trayek.

3. Wilayah pelayanan angkutan kota adalah yang di dalamnya bekerja satu sistem
pelayanan angkutan penumpang umum karena adanya kebutuhan pergerakan
penduduk dalam kota.

6
4. Armada adalah aset berupa kendaraan mobil bus yang dipertanggung jawabkan
perusahaan baik yang dalam keadaan siap guna maupun dalam konservasi.

5. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan


menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.

6. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang
dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan
jadwal tetap maupun tidak terjadwal.

2.3 Commanditaire Vennootschap (CV)

CV adalah bentuk badan usaha kemitraan yang didirikan oleh dua orang atau
lebih di mana beberapa anggota memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas dan
beberapa anggota lainnya memiliki tanggung jawab yang terbatas.

CV adalah singkatan dari Commanditaire Vennootschap, yang merupakan jenis


entitas bisnis kemitraan yang belum memiliki badan hukum. Pendirian CV atau
Asosiasi Komandan adalah menggunakan akta dan harus terdaftar.

Pemilik modal dalam CV atau Persekutuan Komunis dibagi menjadi dua jenis,
yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif.

a. Sekutu Aktif (Komplementer), yaitu sekutu yang menjalankan perusahaan dan


memiliki hak untuk mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga.
b. Sekutu Pasif (komanditer), yaitu sekutu yang hanya menyerahkan modal dalam
kemitraan dan tidak ikut campur dalam manajemen, atau kegiatan perusahaan.

2.4 Terminal

Terminal merupakan titik simpul dari berbagai sarana (moda) angkutan yang
berfungsi sebagai titik perpindahan penumpang dari satu sarana angkutan ke sarana
angkutan lainnya dan sebagai tempat pengaturan, pergerakan kendaraan maupun
penumpang dan merupakan titik awal maupun titik akhir perjalanan orang untuk

7
melakukan perjalanan. Di samping itu, terminal merupakan prasarana angkutan jalan
dan sebagai sumber pembangkit. Definisi terminal Menurut Surat Keputusan Bersama
(SKB) antara Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Bina Marga
tahun 1981, mendefinisikan terminal, sebagai berikut:

 Merupakan prasarana angkutan penumpang, tempat kendaraan untuk mengambil


dan menurungkan penumpang, tempat pertukaran jenis angkutan yang terjadi
sebagai akibat tuntutan efesiensi pengangkutan.
 Tempat pengendalian atau pengawasan sistem perizinan arus penumpang dang
barang.
 Merupakan prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan
raya untuk melancarkan arus angkutan penumpang dan barang.
 Unsur tata ruang yang mempunyai peran yang penting bagi efesiensi kehidupan
wilayah dan kota.

8
BAB III

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM

3.1 Umum

Penyelenggaraan angkutan perkotaan dan angkutan umum pada suatu kota


merupakan salah satu aspek penting yang mendukung tingkat aksesibilitas sebuah kota.
Dalam meningkatkan aksesibilitas sebuah kota perlu diperhatikan beberapa hal seperti
terminal, jenis angkutan umum.kota, kualitas angkutan umum/kota serta kinerja dari
angkutan umum/kota yang beroperasi sehingga aksesibilitas menjadi lancar.

Pemerintah Kota Gunungsitoli mulai berbenah dalam melakukan peningkatan


aksesibilitas Kota Gunungsitoli seperti pengoperasian Terminal Faekhu yang dapat
menghubungkan masing-masing kecamatan di Kota Gunungsitoli serta kabupaten di
luar Kota Gunungsitoli.

3.1.1 Profil Terminal Kota Gunungsitoli

Terminal Kota Gunungsitoli pada awalnya terletak di Jl. Sirao yang di resmikan
pada tahun 2000 yang kemudian di tutup dan dialihkan ke Terminal Faekhu pada tahun
2017. Jumlah kendaraan umum yang dikerahkan sekitar 50 unit kendaraan penumpang
umum dan bus dari Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat dan Kabupaten Nias
Selatan.

Pengoperasian Terminal Faekhu merupakan peningkatan dalam bidang


perhubungan Kota Gunungsitoli sesuai dengan visi dan misi walikota dan wakil
walikota Kota Gunungsitoli. Penyelenggaraan angkutan umum di Terminal Faekhu
disediakan oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli bekerja sama dengan perusahaan
penyelenggara angkutan umum seperti Perseroan Komanditer/Commanditaire
Vennootschap (CV).

9
Salah satu perusahaan yang menyelenggarakan penyediaan angkutan perkotaan
di Kota Gunungsitoli yaitu CV.SARADODO yang berlokasi di Jalan Tirta No.7 Kota
Gunungsitoli.

3.1.2 Visi dan Misi CV.SARADODO

Berikut adalah Visi dan Misi dari CV. SARADODO:

1. Visi

“ Berorientasi mutu yang berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan”

2. Misi

“Mencapai kepuasan masyarakat Kota Gunungsitoli dan secara khusus


Kepulauan Nias. Dalam transportasi darat dengan efisien penggunaan sumber
daya, dan kami melakukannya sebagai tim”

3.1.3 Struktur Organisasi CV. SARADODO

Berikut adalah strukutur organisasi dari CV. SARADODO

DIREKTUR

BENDAHARA

STAFF

PETUGAS
LAPANGAN

3.2 Kode, Nama dan Jarak Trayek serta Alokasi Kendaraan Jaringan Trayek
Angkutan Perkotaan

Berikut adalah data trayek yang beroperasi di Kota Gunungsitoli dan sekitarnya:

10
Tabel 3.1: Kode, Nama, Jarak Trayek serta Alokasi Kendaraan di Kota Gunungsitoli

Kode Jarak Alokasi


No Nama Trayek
Trayek (Km) (Unit
1 2 3 4 5
1 01 Terminal Faekhu - Pusat Kota 7 10
Terminal Faekhu – Gunungsitoli Barat –
2 02 18 10
Gunungsitoli Alo’oa
Gunungsitoli idanoi/Binaka (perbatasan dengan
3 03 15 5
Kab. Nias) – Terminal Faekhu – Pusat Kota
Ononamolo II Lot – Desa Gada – Terminal
4 04 10 10
Faekhu – Pusat Kota
Desa Onozikho – Terminal Faekhu – Pusat
5 05 12 5
Kota
Desa Lololakha (Gunungsitoli Selatan) –
6 06 17 5
Terminal Faekhu – Pusat Kota
Desa Tetehosi (Gunungsitoli Selatan) –
7 07 12 5
Terminal Faekhu – Pusat Kota
Desa Sihareo I (Gunungsitoli Selatan) –
8 08 15 5
Terminal Faekhu – Pusat Kota
Desa Onowaembo Idanoi (Gunungsitoli Idanoi)
9 09 20 5
– Terminal Faekhu – Pusat Kota
Desa Zamasi – Desa Tetehosi II –Desa Fowa
10 10 (Gunungsitoli Idanoi) – Terminal Faekhu – 25 5
Pusat Kota
11 11 Terminal Gamo – Pusat Kota 6 5
Kec. Gunungsitoli Alo’oa – Hilina’a – Pusat
12 12 18 5
Kota – Terminal Gamo
13 13 Kec. Gunungsitoli Alo’oa – Terminal Gamo
Desa Hiligodu Ulu (Gunungsitoli Utara) –
14 14 Desa Bawodesolo – Terminal Gamo – Pusat 10 5
Kota
Desa Hambawa (Gunungsitoli Utara) – Desa
15 15 Ambukha – Simpang Lima – Terminal Gamo – 20 5
Pusat Kota
Desa Teluk Belukar – Desa Afia – Desa
16 16 Luahan Bo’uso – Desa Olora – Terminal Gamo 11 6
– Pusat Kota

11
Kode Jarak Alokasi
No Nama Trayek
Trayek (Km) (Unit
Desa Lolo’ana’a Lolomoyo – Desa Hilimbuwo
17 17 17 5
Olora – Terminal Gamo – Pusat Kota
Terminal Faekhu – Desa Madula – Desa
18 18 Dahana Jl. Patimura – Jl. Karet – Jl. Pelita – Jl.
Pendidikan – Jl. Pelita II – Terminal Faekhu

3.3 Konsep Kendaraan Angkutan Kota

Berikut adalah konsep tulisan “ANGKUTAN PERKOTAAN” pada karoseri


kendaraan dan penempatan warna selendang angkutan kota

Gambar 3. : Penempatan Tulisan Angkutan Perkotaan dan


warna Selendang pada Angkutan Kota

12
Pada masing-masing angkutan kota memiliki kode trayek untuk penentuan warna
selendang pada angkutan kota. Berikut adalah tabel warna selendang untuk masing-
masing kode trayek pada angkutan kota di Kota Gunungsitoli:

Tabel 3.2: Warna Selendang Angkutan Perkotaan

No Warna Selendang Kode Trayek


1 2 4
1 Kuning tua F_01
2 Hijau tua F_02
3 Biru langit F_03
4 Merah muda F_04
5 Orange F_05
6 Biru laut F_06
7 Emas F_07
8 Ungu F_08
9 Violet F_09
10 Abu-abu F_10
11 Coklat G_01
12 Magenta G_02
13 Merah jambu G_03
14 Hitam G_04
15 Putih G_05
16 Hijau muda G_06

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Implikasi penelitian menujukkan Sebagian besar ojek pangkalan kurang setuju dengan
hadirnya angkutan umum yang berdampak terhadap penghasilan menurun dan juga penurunan
jumlah penumpang.

4.2 Saran

1. Sebaiknya pemerintah kota mengintegrasikan sistem pengoperasian angkutan


kota kedalam skema transportasi secara terpadu, konsep feeder (pengumpan)
yang sesunguhnya perlu segera diimplimentasikan dan mempunyai rute
khusus yang tidak saling mengganggu atau bersaing dengan rute angkutan
Kota Gunungsitoli atau rute sesama angkutan kota itu sendiri sehingga
fleksibilitas trayek tercapai dengan aturan main yang jelas.
2. Sebaiknya pemerintah memperbaiki dalam pengembangan transportasi
kedepan melalui proses penataan dengan konsep perbaikan kebijakan yang
lebih terarah, penataan struktur industri yang responsif terhadap demand
(permintaan), perencanaan dan peraturan sesuai kebijakan serta peningkatan
sumber daya manusia sehingga ini menjadikan angkutan kota terorganisir dan
menjadi andalan angkutan umum perkotaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto,HM,2005.Analisadan Disain Sistem Informasi Terstruktur. Yogyakarta:


Penerbit Andi.
Whitten, Jeffery L. 2006 . Metode Desain Dan Analisis Sistem. Edisi Ke- 6Yogyakarta:
Andi
Winarno,Wahyu Wing.2006.Sistem Informasi Manajemen. Edisi Ke-6.Yogyakarta:
UPP STIM YKPN

15
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

N.I.M : 12165709
Nama Lengkap : Yohanes Matolisa Anggun Neirmala Zai
Tempat & Tanggal Lahir : Gunungsitokli, 25 Juli 1995
Alamat Lengkap : Jl. Taman delima No.56 Tanjung duren,
Jakarta Barat, Grogol

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal

1. SDN Tohia Gunungsitoli , lulus tahun 2006


2. SMPN 4 Gunungsitoli , lulus tahun 2010
3. SMK Pembda Gunungsitoli , lulus tahun 2013
4. Kursus Komputer di KSM Pontianak , lulus tahun 2010

Jakarta, 14 Maret 2020

Yohanes Matolisa Anngun Neirmala Zai

16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai