Anda di halaman 1dari 37

REKAYASA LALU LINTAS

Dosen pengampu : Agustina Wardani S.T.,M.T.

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1. Wahyu Hidayat ( 20640053 )

Teknik Sipil 4A

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
202

i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Survei Lalu Lintas ini disusun sebagai tugas akhir menyelesaikan Praktikum Teknik
Lalu Lintas dan salah satu syarat melaksanakan Ujian Akhir Semester ( UAS ) Semester IV
Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Semarang.
Nama : 1. Wahyu Hidayat ( 20640053 )

Kelas : Teknik Sipil 4A

Semarang, 11 Juli 2022


Dosen Pengampu,

Agustina Wardani S.T.,M.T.


NPP/NIDN. 06.2508.7404

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan “TUGAS BESAR REKAYASA LALU
LINTAS” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dalam penyusunan tugas ini, banyak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada
kami kelompok 1. Oleh karena itu, kami banyak mengucapkan terima kasih terhadap :
1. Bapak Dr. Muhdi, S.H.,M.Hum selaku rektor Universitas PGRI Semarang.
2. Ibu Agustina Wardani S.T.,M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah Rekayasa Lalu
Lintas Universitas PGRI Semarang.
3. Rekan – rekan semester IV Teknik Sipil Universitas PGRI Semarang.
4. Semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
dalam pembuatan dan penyusun tugas ini.
Kami menyadari bahwa pembuatan dan penyusunan tugas ini masih terdapat kekurangan dan
belum sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran saya harapkan untuk kesempurnaan
tugas ini. Besar harapan kami agar tugas ini dapat memberikan manfaat kepada kami dan yang
lainnya.

Semarang, 11 Juli 2022


Penulis

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Manfaat dan tujuan survei..........................................................................1
1.3 Waktu dan tempat survei............................................................................2
1.4 Ruang Lingkup...........................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Karakteristik Lalu Lintas...........................................................................3
2.2 Tata Guna Lahan Lalu Lintas.....................................................................3
2.3 Geometri Jalan............................................................................................4

BAB III ANALISIS SITUASI DAN KONDISI JALAN


3.1 Analisis Kondisi Geometrik.......................................................................6
3.2 Analisis Situasi Ruas Jalan........................................................................7
3.3 Analisis Titik Pengamatan..........................................................................8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Waktu dan tempat survei............................................................................9
4.2 Kondisi Lalu Lintas....................................................................................9
4.3 Analisa Hambatan samping......................................................................10
4.4 Analisa Kecepatan Arus Bebas.................................................................13
4.5 Analisa Kapasitas......................................................................................14
4.6 Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation)................................................14
4.7 Evaluasi Kinerja Ruas Jalan Supriyadi.....................................................19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan...............................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................24

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Salah satu dari prasarana transportasi darat adalah jalan, dimana dapat menghubungkan
daerah yang satu dengan daerah yang lainnya di suatu wilayah. Ada beberapa langkah dalam
upaya untuk meningkatkan kualitas jalan agar memberikan pelayanan baik sesuai kebutuhan
yang diharapkan oleh masyarakat itu sendiri. Dunia lalu lintas semakin hari semakin
kompeks sehingga tak jarang menimbulkan masalah baru dari berbagai sudut pandang.
Meningkatnya jumlah kendaraan seperti mobil dan motor mencapai 200 ribu setiap tahunnya
sehingga menyebabkan jumlah arus lalu lintas tidak sebanding dengan kemampuan jalan
atau kapasitas
jalan.
Bertambahnya jumlah penduduk kota semarang mencapai 7 ribu jiwa setiap tahunnya.
Pada tahun 2021 jumlah penduduk kota semarang menyentuh angka 1,8 juta jiwa. Jika di
hitung jumlah penduduk kota semarang meningkat 7 ribu jiwa setiap tahunnya, maka jumlah
penduduk kota semarang mencapai 2 juta jiwa pada tahun 2022.

Seiring jumlah penduduk kota semarang dari tahun ke tahun sangat meningkat. Hal ini
sangat mempengaruhi jumlah volume lalu lintas. Pada tahun 2021 menyentuh angka 1,9 juta
kendaraan bermotor, jumlah kenaikan mencapai 200 ribu pertahunnya, jika di hitung jumlah
kenaikan kendaraan bermotor mencapai 2,1 juta kendaraan bermotor pada tahun 2022. Maka
sangat perlu dilakukan peninjauan dan analisa kondisi lalu lintas pada jalan dan
mengidentifikasi apakah jalan tersebut masih dapat menampung jumlah kendaraan yang ada.

1.2. Manfaat dan tujuan survei


1. Mengetahui kondisi geometrik jalan yang akan di survei
2. Mengetahui situasi tempat yang akan di survei
3. Mengetahui lokasi titik pengamatan survei
1.3. Waktu dan tempat survei
Hari, tanggal : Minggu, 3 Juli 2022
Waktu : Pagi 06.00 – 09.00, Sore 15.00 – 18.00 WIB
Tempat : Jl. Kedungmundu, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah

1.4. Ruang Lingkup


Batasan masalah dalam penyusunan laporan ini adalah
1. Lokasi untuk survei di Jl. Kedungmundu, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa
Tengah.
2. Waktu yang digunakan untuk survei selama 1 hari, yaitu pada hari Minggu, 3 Juli
2022. Waktu pengamatan dilakukan pada jam puncak pagi dan sore hari pukul
06.00 – 09.00 dan pukul 15.00 – 18.00 WIB.

Gambar 1 lokasi survei


Sumber : google earth
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kaarakteristik Lalu Lintas

Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara yang melakukan
interaksi antara yang satu dengan yang lainnya pada suatu ruas jalan dan lingkungannya.
Karena persepsi dan kemampuan individu pengemudi mempunyai sifat yang berbeda
maka perilaku kendaraan arus lalu lintas tidak dapat diseregamkan lebih lanjut, arus lalu
lintas akan mengalami perbedaan karakteristik akibat dari perilaku pengemudi yang
berbeda yang dikarenakan oleh oleh karakteristik lokal dan kebiasaan pengemudi. Arus
lalu lintas pada suatu ruas jalan karakteristiknya akan bervariasi baik berdasar waktunya.
Oleh karena itu perilaku pengemudi akan berpengaruh terhadap perilaku arus lalu
lintas. Dalam menggambarkan arus lalu lintas secara kuantitatif dalam rangka untuk
mengerti tentang keragaman karakteristiknya dan rentang kondisi perilakunya, maka perlu
suatu parameter. Parameter tersebut harus dapat didefenisikan dan diukur olehinsinyur
lalu lintas dalam menganalisis, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan fasilitas lalu
lintas berdasarkan parameter dan pengetahuan pelakunya.

2.2. Tata Guna Lahan Lalu Lintas


Lahan berbeda dengan tanah. Istilah tanah lebih mengarah pada tubuh tanah (soil)
dan materi tanah (materials) yang menekankan pada sifat fisik tanah secara kimiawi dan
organic. Sementara itu lahan lebih dikaitkan pada unsur pemanfaatan / peruntukan /
penggunaan dari bentang tanah dalam hal ini dipahami sebagai ruang. Dengan demikian,
bila coba didefenisikan, penatagunaan lahan adalah upaya atau hasil upaya mengatur
penggunaan tanah yang rasional, dan serasi.

Penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang berwujud konsolidasi


pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dngan pemanfaatan tanah
sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil. Dengan
memahami ruang sebagai wadah yang meliputi ruang darat, laut dan udara termasuk di
dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah (UU no. 26 tahun 2007 tentang Penataan
Ruang), maka peranan penatagunaan lahan menjadi sangat penting, tidak hanya sebagai
ruang fungsional
tempat berlangsungnya aktivitas tetapi juga secara politik sebagai wujud teritori atau
wilayah kedaulatan.

Lahan adalah objek yang sangat penting karena merupakan input sekaligus produk
dari proses perencanaan. Disebut input karena lahan merupakan modal dasar pembentukan
ruang. Lahan merupakan wadah dari aktivitas yang memiliki nilai ekonomi yang penting
dalam pembentukan permukiman yang dengan aktivitas yang kompleks. Sementara itu,
lahan disebut sebagai produk karena kegiatan perencanaan menghasilkan suatu sistem tata
ruang dan pengelolaannya dimana lahan yang tertata adalah bagian didalamnya. Disamping
kegunaan lahan dalam menunjang kehidupan manusia dan komunitasnya, harus dipahami
pula bahwa lahan juga memiliki kerawanan bencana yang dapat terjadi secara alamiah
maupun karena kesalahan dalam penggunaan lahan.

2.3. Geometri Jalan


Geometrik merupakan membangun badan jalan raya diatas permukaan tanah baik
secara vertikal maupun horizontal dengan asumsi bahwa badan/ bentuk permukaan bumi
adalah tidak rata. Tujuannya adalah menciptakan hubungan yang baik antara waktu dan
ruang menurut kebutuhan kendaraan yang bersangkutan, menghasilkan bagian-bagian jalan
yang memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan, serta nilai efisiensi yang optimal.
Dalam membangun jalan raya itu dipengaruhi oleh topografi, sosial, ekonomi dan
masyarakatnya. Beberapa hal yang menyangkut Geometri Pemahaman konseptual :

1. Aliyement horizontal yaitu garis proyeksi sumbu jalan yang


diasumsikan tegak lurus atau sejajar dengan bidang gambar.
 Jalan raya dipandang pada suatu bidang datar merupakan sumbu jalan (garis sumbu
jalan) rangkaian dari garis-garis lurus. Tiga syarat pokok pada jalan yang akan
dirancang (geometris) yaitu; Nyaman, Aman, Efisien/ekonomis
 Tikungan/titik belok
 Lengkung horizontal
 Kemiringan melintang/super elevasi
 Pelebaran tikungan, khusus mengamati pergeseran antara roda muka dengan roda
belakang
 Penomoran jalan (stasioning), penempatan titik station yang digunakan untuk
keperluan desain.

2. Aliyement vertikal yaitu seakan-akan jalan itu naik dan turun atau tegak lurus bidang
gambar. Ada beberapa yang harus diperhatikan yaitu;
 Lengkung perlalihan vertikal
 Cut and fill (penimbunan dan penggalian tanah)
 Drainase.
BAB III
ANALISIS SITUASI DAN KONDISI JALAN

3.1. Analisis Kondisi Geometrik

Gambar 2
Sumber : pribadi
1 Hasil Pengamatan Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Kedungmundu
diperlukan untuk melakukan analisis yang berupa data kondisi lingkungan, kondisi
geometri jalan dan arus lalu lintas pada jalan tersebut. Pengamatan dilakukan selama 1
hari, yaitu pada hari Minggu tanggal 2, Juli 2022. Waktu pengamatan dilakukan pada jam
puncak pagi dan sore hari pukul 06.00 – 09.00 dan pukul 15.00 – 18.00 WIB. Dari hasil
survai pendahulu yang telah dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dan
pengamatan di lapangan diperoleh data sebagai berikut:
2 Tipe jalan : 4/2 D
Kota : Semarang
Ukuran Kota : 1.814.110 jiwa
Segmen :Jl. Kedungmundu,
Tembalang

Tipe Daerah : Perkotaan

 Tipe jalan : Tipe Jl. Kedungmundu, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa
Tengah adalah 4/2D terbagi dengan median.
 Lebar jalur : Lebar jalur lalu lintas untuk Jl. Kedungmundu, Kec. Tembalang,
Kota semarang, Jawa Tengah adalah 12 meter.
 Bahu : Bahu Jl. Kedungmundu, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa
Tengah adalah 0,5 meter.
 Median : Median Jl. Supriyadi, Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang,
Jawa Tengah adalah 1 meter.
 Trotoar : Trotoar Jl. Supriyadi, Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang,
Jawa Tengah adalah 1,5 meter.

3.2. Analisis Situasi Ruas Jalan


PT TOTAL JAYA

PODOK BAKMI
ANGGA POWER STEERING

Gambar 3
Sumber : pribadi
Jl. Kedungmundu, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah adalah jenis jalan
perkotaan dua arah empat lajur terbagi median, pergerakan kendaraan dari arah pusat Jl. Kompol R.
Soekanto Jl. H. Abdurrochman. Jalan dilengkapi oleh bahu jalan dan trotoar. Tingkat hambatan
samping sangat tinggi, sisi utara diakibatkan oleh
kendaraan umum yang berhenti seenaknya dan adanya beberapa kendaraan yang
melakukan putar arah menuju ke arah selatan yang mengambil badan jalan. Sedangkan pada
sisi selatan hambatan samping diakibatkan oleh kendaraan yang parkir untuk berbelanja di
indomaret supriyadi. Kendaraan parkir di sisi ini bisa mengambil badan jalan hingga dua
jalur.

3.3. Analisis Titik Pengamatan

Gambar 4
Sumber : pribadi
Titik pengamatan untuk survei diletakkan satu titik. Hal ini ditujukan agar kendaraan
yang melewati segmen 200 m tersebut dapat tercakup keseluruhan, dan tertangkap secara
baik oleh perekam. Segmen 200 m sebaiknya diambil dengan perkiraan jarak 30 m dari
simpang terdekat. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengukuran arus yang kurang efektif
karena kendaraan melewati jalan tersebut dengan kecepatan tinggi. Maka dalam survei ini,
segmen 200 m diambil pada jarak 30 m dari samping Jl. Kedungmundu, Kec. Tembalang,
Kota Semarang,JawaTengah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Waktu dan tempat survei
Hari, tanggal : Minggu, 2 Juli 2022
Waktu : Pagi 06.00 – 09.00, Sore 15.00 – 18.00 WIB
Tempat : Jl. Kedungmundu, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah

Gambar 5

Sumber : google earth

4.2. Kondisi Lalu Lintas

Dalam penelitian ini, data yang tersedia hanya arus lalu lintas per arah.
 Arah Selatan
TABEL HASIL SURVEI VOLUME LALU LINTAS ARAH SELATAN

ARAH SELATAN
WAKTU LV 1 HV 1,2 MC 0,25 TOTAL
Kend Smp kend smp kend smp smp/jam
06.00-07.00 275 275 17 20,4 1953 488,25 783,65
07.00-08.00 401 401 77 92,4 1906 476,5 969,9
08.00-09.00 404 404 84 100,8 1248 312 816,8
15.00-16.00 409 409 59 70,8 1092 273 752,8
16.00-17.00 418 418 36 43,2 1511 377,75 838,95
17.00-18.00 697 697 26 31,2 1137 284,25 1012,45
Sumber : survei
Dari tabel hasil survei volume lalu lintas arah selatan diatas didapat hasil jam puncak
pagi terjadi pukul 07.00-08.00 dengan total kendaraan sebesar 969,9 smp/jam. Sedangkan
jam puncak sore terjadi pada pukul 17.00-18.00 dengan total kendaraan 1012,45 smp/jam.

DIAGRAM VOLUME LALU LINTAS ARAH SELATAN


LVHVMC

6
488,

47

377,
4
4
4
4

284,
3
2

2
10
9

4
0 6 . 0 0 - 0 7 . 0 00 7 . 0 0 - 0 8 . 0 00 8 . 0 0 - 0 9 . 0 01 5 . 0 0 - 1 6 . 0 01 6 . 0 0 - 1 7 . 0 01 7 . 0 0 - 1 8 . 0 0

3
2

Gambar 6
Grafik volume lalu lintas arah selatan
Dari diagram batang volume lalu lintas arah selatan didapat hasil jam puncak terjadi
pukul 17.00-18.00 dengan total 1012,45 smp/jam, didominasi kendaraan roda 4 sebesar 697
smp/jam dan kendaraan roda 2 sebesar 284,25 smp/jam.

GRAFIK TOTAL VOLUME KENDARAAN ARAH SELATAN


1200

1000 1012,45
969,9

800 816,8 838,95


783,65 752,8
Total volume

600

400

200

0
06.00-07.0007.00-08.0008.00-09.0015.00-16.0016.00-17.0017.00-18.00

Gambar 7
Grafik volume total kendaraan dari arah selatan
Dari grafik volume lalu lintas arah selatan, total kendaraan arah selatan sebesar
1012,45 smp/jam terjadi sore hari pada pukul 17.00-18.00.

 Arah utara

TABEL HASIL SURVEI VOLUME LALU LINTAS ARAH UTARA

ARAH UTARA
WAKTU LV 1 HV 1,2 MC 0,25 TOTAL
kend Smp kend smp kend smp smp/jam
06.00-07.00 338 338 21 25,2 1823 455,75 818,95
07.00-08.00 396 396 90 108 2100 525 1029
08.00-09.00 300 300 86 103,2 1349 337,25 740,45
15.00-16.00 390 390 81 97,2 1162 290,5 777,7
16.00-17.00 430 430 34 40,8 1419 354,75 825,55
17.00-18.00 374 374 51 61,2 1472 368 803,2
Sumber : hasil survei

Dari tabel hasil survei volume lalu lintas arah utara diatas didapat hasil jam puncak
pagi terjadi pukul 07.00-08.00 dengan total kendaraan sebesar 1029 smp/jam. Sedangkan
jam puncak sore terjadi pada pukul 16.00-17.00 dengan total kendaraan 825,55 smp/jam.

DIAGRAM VOLUME LALU LINTAS


ARAH UTARA
LVHVMC
455,

354,
337,
3

3
3

29
3
10
1

6
4
2

06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00

Gambar 8
Grafik volume lalu lintas arah utara
Dari diagram batang volume lalu lintas arah utara didapat hasil jam puncak terjadi
pukul 07.00-08.00 dengan total 1029 smp/jam, didominasi oleh kendaraan roda 2 sejumlah
525 smp/jam.
GRAFIK TOTAL VOLUME KENDARAAN ARAH UTARA
1200

1000 1029

800 818,95 825,55 803,2


740,45 777,7
Total volume

600

400

200

0
06.00-07.0007.00-08.0008.00-09.0015.00-16.0016.00-17.0017.00-18.00

Gambar 9
Grafik volume total kendaraan arah utara
Dari grafik volume lalu lintas arah utara, total kendaraan arah selatan sebesar 1029
smp/jam terjadi pagi hari pada pukul 07.00-08.00.

4.3. Analisa Hambatan samping

Dalam hal ini dikarenakan data rinci hambatan samping tidak tersedia, maka
dilakukan analisa kelas hambatan samping sebagai berikut (MKJI 1997) : Periksa uraian
tentang 'kondisi khusus' dari tabel hambatan samping dan pilih salah satu yang paling tepat
untuk keadaan segmen jalan yang dianalisa. mengamati gambar yang terdapat di MKJI
yang menunjukkan kesan visual ratarata yang khusus dari masing-masing kelas hambatan
samping, dan pilih salah satu yang paling sesuai dengan kondisi rata-rata sesungguhnya
pada lokasi untuk periode yang diamati. Dari pemeriksaan pada Gambar 10 dapat
disimpulkan bahwa Jl. Kedungmundu (pada segmen yang diteliti) termasuk jalan yang
memiliki hambatan samping Rendah LOS kelas B
Gambar 10

Kondisi
Visual Hambatan Samping Jalan Kedungmundu

4.4. Analisa Kecepatan Arus Bebas

Untuk jalan terbagi, Analisa dilakukan pada masing-masing lalu lintas seolah-olah masing-
masing arah merupakan jalan satu arah terpisah yang digunakan dalam perhitungan ini
adalah kecepatan arus bebas kendaraan ringan. Rumusnya sebagai berikut:

FV0 = 55 km/jam (empat lajur terbagi)

FVW = -4 (empat lajur terbagi dengan 3,00 per lajur)

FFVSF = 0,98 (empat lajur terbagi dengan hambatan samping rendah dan bahu jalan 0,5)

FFVCS = 0,97 (empat lajur terbagi dengan hambatan samping rendah dan bahu jalan 0,5)

FV = (FV0 + FVW) x FFVSF x FFVCS

= (55 – 4) x 0,98 x 0,97

= 48,48 km/jam
4.5. Analisa Kapasitas

Untuk jalan terbagi analisa dilakukan secara terpisah pada masing-masing arah lalu lintas
seolah-olah masing-masing arah merupakan jalan satu arah yang terpisah. Analisa kapasitas
dihitung dengan rumus sebagai berikut:

C0 = 1650 (empat lajur terbagi) perjalur = 1650 x 2 jalur = 3300

FCW = 0,92 (empat lajur terbagi, lebar per lajur 3,00)

FCSP = 1,00 (jalur terbagi 4/2D digunakan nilai yang sama)

FCSF = 0,94 (4/2D dengan hambatan samping rendah dan lebar bahu

0,5) FCCS = 1,00 (ukuran kota 1-3 juta penduduk)

C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

= 3300 x 0,92 x 1,00 x 0,94 x 1,00

= 2853,84 smp/jam

4.6. Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation)


Derajat kejenuhan dicari dengan rumus sebagai berikut:
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + ( MC x emp)
 Arah Selatan

1. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Selatan pukul 06.00-

07.00 LVtot = 275 emp = 1,00


HVtot = 17 Emp = 1,20
MCtot = 1953 Emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 783,65 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Selatan
Ds =𝑄
𝐶

783,65
= 2853,84
= 0,275
2. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Selatan pukul 07.00-08.00
Lvtot = 401 emp = 1,00
Hvtot = 77 emp = 1,20
Mctot = 1906 emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 969,9 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Selatan

Ds =𝑄
𝐶

969,9
= 2853,84
= 0,340

3. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Selatan pukul 08.00-09.00
LVtot = 404 Emp = 1,00
HVtot = 84 Emp = 1,20
MCtot = 1248 Emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 816,8 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Selatan

Ds =𝑄
𝐶

816,8
= 2853,84
= 0,286
4. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Selatan pukul 15.00-16.00
LVtot = 409 Emp = 1,00
HVtot = 59 Emp = 1,20
MCtot = 1092 emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 752,8 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Selatan

Ds =𝑄
𝐶

752,8
= 2853,84
= 0,264
5. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Selatan pukul 16.00-

17.00 LVtot = 418 emp = 1,00

HVtot = 36 emp = 1,20


MCtot = 1511 emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 838,95 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Selatan

Ds =𝑄
𝐶

838,95
= 2853,84
= 0,294
6. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Selatan pukul 17.00-18.00
LVtot = 697 Emp = 1,00
HVtot = 26 Emp = 1,20
MCtot = 1137 Emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 1012,45 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Selatan

Ds =𝑄
𝐶

1012,45
= 2853,84
= 0,355
 Arah Utara

1. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Utara pukul 06.00-07.00
LVtot = 338 Emp = 1,00
HVtot = 21 Emp = 1,20
MCtot = 1823 Emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 818,95 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Utara

Ds =𝑄
𝐶

818,95
= 2853,84
= 0,287
2. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Utara pukul 07.00-

08.00 LVtot = 396 emp = 1,00

HVtot = 90 emp = 1,20


MCtot = 2100 emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 1029 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Utara

Ds =𝑄
𝐶

1029
= 2853,84
= 0,361
3. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Utara pukul 08.00-09.00
LVtot = 300 Emp = 1,00
HVtot = 86 Emp = 1,20
MCtot = 1349 Emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 740,45 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Utara

Ds =𝑄
𝐶

740,45
= 2853,84
= 0,259
4. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Utara pukul 15.00-16.00
LVtot = 390 Emp = 1,00
HVtot = 81 Emp = 1,20
MCtot = 1162 Emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 777,7 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Utara

Ds =𝑄
𝐶

777,7
= 2853,84
= 0,273
5. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Utara pukul 16.00-17.00
LVtot = 430 Emp = 1,00
HVtot = 34 Emp = 1,20
MCtot = 1419 Emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 825,55 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Utara

Ds =𝑄
𝐶

825,55
= 2853,84
= 0,289
6. Untuk volume lalu lintas lokasi Jalan Kedungmundu arah Utara pukul 17.00-

18.00 LVtot = 374 emp = 1,00


HVtot = 51 Emp = 1,20
MCtot = 1472 Emp = 0,25
Q = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp)
= 803,2 smp/jam
Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) arah Utara

Ds =𝑄
𝐶

803,2
= 2853,84
= 0,281

Total Total
DS Arah DS Arah
WAKTU Volume Volume Kapasitas
Selatan Utara
Selatan Utara
06.00-07.00 783,65 818,95 2853,84 0,275 0,287
07.00-08.00 969,9 1029 2853,84 0,340 0,361
08.00-09.00 816,8 740,45 2853,84 0,286 0,259
15.00-16.00 752,8 777,7 2853,84 0,264 0,273
16.00-17.00 838,95 825,55 2853,84 0,294 0,289
17.00-18.00 1012,45 803,2 2853,84 0,355 0,281
Sumber : hasil survei

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi Jalan Kedungmundu jam puncak pagi
terjadi pada pukul 07.00-08.00 dimana waktu tersebut merupakan masuk bagi pekerja dan
pelajar disekitarnya. Sedangkan jam puncak sore terjadi pada pukul 17.00-18.00 dimana waktu
pulang para perkerja.

4.7. Evaluasi Kinerja Ruas Jalan Kedungmundu

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan Dan Pencacatan Sipil Kota Semarang
(Dispendukcapil) tercacat Desember 2021 terdapat 1.687.222 jiwa. Untuk mengetahui kondisi
lalu lintas pada 5 tahun dan 10 tahun kedepan dengan pertumbuhan penduduk mengalami laju
pertumbuhan 0,25 % didapat dari data tahun 2021, maka digunakan persamaan berikut :

LHRn = LHR0 (1 + i)n


Keterangan:

LHRn = LHR tahun ke-n

LHR0 = LHR tahun awal

i = laju pertumbuhan penduduk (0,25%)

n = umur rencana ( 5 tahun dan 10 tahun

Kondisi lalu lintas pada saat 5 tahun kedepan untuk arah Selatan

LHRn = LHR0 (1 + i)n

= 1012,45 x (1 + 0,0025)5

= 1025,17

Ds =𝑄
𝐶

1025,17
= 2853,84

= 0,359

Kondisi lalu lintas pada saat 10 tahun kedepan untuk arah Selatan

LHRn = LHR0 (1 + i)n

= 1012,45 x (1 + 0,0025)10

= 1038,05

Ds =𝑄
𝐶

1038,05
= 2853,84

= 0,364

Kondisi lalu lintas pada saat 5 tahun kedepan untuk arah Utara

LHRn = LHR0 (1 + i)n

= 1029 x (1 + 0,0025)5
= 1041,93

Ds =𝑄
𝐶

1041,93
= 2853,84

= 0,365

Kondisi lalu lintas pada saat 10 tahun kedepan untuk arah Utara

LHRn = LHR0 (1 + i)n

= 1029 x (1 + 0,0025)10

= 1055,02

Ds =𝑄
𝐶

1055,02
= 2853,84

= 0,37

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja luas Jalan Kedungmundu arah Selatan untuk waktu 5
tahun kedepan kondisi lalu lintasnya memiliki derajat kejenuhan senilai 0,359 maka termasuk
dalam LOS (level of service) B dimana arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatannya. Sedangkan untuk arah Utara waktu
5 tahun kedepan kondisi lalu lintasnya memiliki derajat kejenuhan senilai 0,365 maka termasuk
dalam LOS (level of service) B dimana arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatannya.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja luas Jalan Kedungmundu arah Selatan untuk waktu 10
tahun kedepan kondisi lalu lintasnya memiliki derajat kejenuhan senilai 0,364 maka termasuk
dalam LOS (level of service) B dimana arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatannya. Sedangkan untuk arah Utara waktu
10 tahun kedepan kondisi lalu lintasnya memiliki derajat kejenuhan senilai 0,37 maka termasuk
dalam LOS (level of service) B dimana arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut,

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja luas Jalan Kedungmundu arah Selatan untuk waktu 5
tahun kedepan kondisi lalu lintasnya memiliki derajat kejenuhan senilai 0,359 maka termasuk
dalam LOS (level of service) B dimana arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatannya. Sedangkan untuk arah Utara waktu
5 tahun kedepan kondisi lalu lintasnya memiliki derajat kejenuhan senilai 0,365 maka termasuk
dalam LOS (level of service) B dimana arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatannya.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja luas Jalan Kedungmundu arah Selatan untuk waktu 10
tahun kedepan kondisi lalu lintasnya memiliki derajat kejenuhan senilai 0,364 maka termasuk
dalam LOS (level of service) B dimana arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatannya. Sedangkan untuk arah Utara waktu
10 tahun kedepan kondisi lalu lintasnya memiliki derajat kejenuhan senilai 0,37 maka termasuk
dalam LOS (level of service) B dimana arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatannya.

V.2. Saran

Kurangnya fasilitas tempat yang memadai, seperti halnya rambu lalu lintas yang mengakibatkan
banyaknya pelanggaran seperti dilarang berhenti di sepanjang jalan tersebut, serta rambu
larangan putar balik yang mengakibatkan terjadinya kemacetan. Penambahan seperti zona
selamat sekolah berupa marka sangat penting untuk dibuat karena banyak sekali siswa siswi
yang melalui jalan tersebut. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan
berkendara sering dianggap remeh, banyak pengendara yang melalui jalan tersebut tidak
memakai helm dan melaju dengan kecepatan tinggi. Diharapkan kedepannya masyarakat kota
semarang dapat berlalu lintas dengan tertib, nyaman, dan aman.
DAFTAR PUSTAKA

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123349-R010819-Identifikasi%20kinerja-
Literatur.pdf
http://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Karakteristik_arus_lalu_lintas
http://www.academia.edu/5740385/DASAR_PERENCANAAN_JALAN_SURV
AI_and_DATA_PENDUKUNG
http://dishub.surabaya.go.id/backend/upload/files/LHR%20SURABAYA%20201
2.pdf
http://www.academia.edu/7143919/makalah_geometri_BAB_I_PENDAHULUA
N_1
http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_geometrik
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1
Formulir survei
Lampiran 2
Formulir survei
Lampiran 3
Formulir survei
Lampiran 4
Formulir survei
Gambar 5

Kondisi jl kedungmundu
lampiran 6

kondisi jl Kedungmundu

Anda mungkin juga menyukai