PUBLIK
Oleh :
Ayu Pramesti
6518500008
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
TAHUN 2020
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
DI PT.MRT JAKARTA
Ayu Pramesti
6518500008
ii
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa telah memberikan rahmat dan
ini dengan baik dan tepat pada waktunya dimana dalam bentuk dan isinya masih
sangat sederhana. Kuliah Kerja Lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang ada
dalam semester IV. Laporan hasil Kunjungan Kuliah Kerja Lapangan ini menjadi
salah satu syarat mengikuti ujian akhir semester IV dan sekaligus pemahaman tentang
Kerja Lapangan di PT. MRT Jakarta dan sekalu Dosen Wali kelas Ekstensi IVC
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar laporan ini lebih sempurna pada masa mendatang. Dan semoga
laporan ini bermanfaat bagi pembaca serta bagi penulis yang masih berada pada tahap
pembelajaran.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
lebih cenderung pada peninjauan langsung ke lapangan yang bisa berupa pengamatan
atau mencari informasi. Kuliah ini dilaksanakan agar para mahasiswa tidak hanya
mengenal mata kuliah dalam kelas, namun juga terjun langsung ke lapangan untuk
lingkungan di lapangan yang masih ada hubunganya dengan perkuliahan dalam kelas.
Kuliah Kerja Lapangan ( KKL) yang dilaksanakan oleh Jurusan Teknik Sipil
berkesempatan untuk mengunjungi PT. MRT Depo Lebak Bulus. Adapun kegiatan
KKL ini diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata serta dapat meningkatkan
1
2
Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
adalah agar para peserta KKL (Mahasiswa semester IV Jurusan Teknik Sipil Fakultas
LANDASAN TEORI
Ilmu Teknik Sipil sangat luas, dimana dalam Teknik Sipil hampir mencakup
semua aspek pekerjaan seperti Struktur Bangunan Gedung, Struktur Rumah Tinggal,
Raya, Irigasi, dan Transportasi. Dalam laporan kali ini saya akan mengulas tenang
Transportasi modern berupa kereta cepat Mass Rapid Transit (MRT) yang berlokasi
Jakarta adalah ibu kota Indonesia dengan penduduk sebanyak 10 juta jiwa.
Diperkirakan bahwa lebih dari empat juta penduduk di daerah sekitar Jabodetabek
menempuh perjalanan ke dan dari kota setiap hari kerja. Masalah transportasi
semakin mulai menarik perhatian politik dan telah diprediksikan bahwa tanpa
terobosan transportasi utama, kemacetan akan membanjiri kota dan akan menjadi
kemacetan lalu lintas yang sangat parah sehingga kendaraan tidak bisa bergerak
bahkan pada saat baru keluar dari garasi rumah pada tahun 2020. Sejak tahun 1980
lebih dari dua puluh lima studi subjek umum dan khusus telah dilakukan terkait
dengan kemungkinan sistem Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta. Salah satu alasan
utama yang menunda penanggulangan masalah ini adalah krisis ekonomi dan politik
sebagai bagian dari MRT baru melibatan sektor swasta. Setelah krisis, rencana
mengandalkan BOT untuk menyediakan pembiayaan terbukti tidak layak dan proyek
3
4
Transportasi publik di Jakarta saat ini hanya melayani 56% perjalanan yang
dilakukan oleh komuter sehari-hari. Angka ini perlu ditingkatkan mengingat Jakarta
adalah kota dengan tingkat rata-rata pertumbuhan kendaraan bermotor sebesar 9,5%
per tahunnya yang jauh melebihi panjang jalan dengan kenaikan hanya sebesar 0,01%
antara tahun 2005 dan 2010. Moda transportasi MRT ini menjadi salah satu pilihan
masyarakat karena dari segi keekonimisan harga, ketepatan waktu tiba, ketepatan
waktu keberangkatan sangat baik, menjadi pilih khalayak public . melihat kota
PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) berdiri pada tanggal 17 Juni
2008, berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas dengan mayoritas saham dimiliki
oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (struktur kepemilikan: Pemprov DKI Jakarta
99.98%, PD Pasar Jaya 0.02%). PT MRT Jakarta memiliki ruang lingkup kegiatan di
DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Perseroan Terbatas (PT) MRT Jakarta) dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008
Tentang Penyertaan Modal Daerah Pada Perseroan Terbatas (PT) MRT Jakarta
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Penyertaan Modal
5
6
tahun 1985. Namun, saat itu proyek MRT belum dinyatakan sebagai proyek nasional.
Pada tahun 2005, Presiden Republik Indonesia menegaskan bahwa proyek MRT
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai bergerak dan saling
berbagi tanggung jawab. Pencarian dana disambut oleh Pemerintah Jepang yang
persetujuan pembiayaan Proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank
for International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia
untuk Jepang Yusuf Anwar. JBIC pun mendesain dan memberikan rekomendasi studi
kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Telah disetujui pula kesepakatan antara
JBIC dan Pemerintah Indonesia, untuk menunjuk satu badan menjadi satu pintu
Agency (JICA). JICA bertindak sebagai tim penilai dari JBIC selaku pemberi
pinjaman. Dalam jadwal yang dibuat JICA dan MRT Jakarta, desain teknis dan
pengadaan lahan dilakukan pada tahun 2008-2009, tender konstruksi dan tender
konstruksi dimulai pada tahun 2010-2014. Uji coba operasional rencananya dimulai
dilakukan mulai Oktober 2013, dan dicanangkan selesai pada 2018.Proyek MRT
dari Terminal Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia yang memiliki 13
selain menggandeng konsultan manajemen lalu lintas, PT MRT Jakarta juga memiliki
jaringan terpadu dari sistem MRT yang merupakan bagian dari sistem transportasi
massal DKI Jakarta pada masa yang akan datang. Pengembangan selanjutnya
Dalam tahap operasi dan pemeliharaan, PT MRT Jakarta bertanggung jawab terhadap
penumpang yang cukup untuk memberikan pendapatan yang layak bagi perusahaan.
8
tingkatan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT MRT Jakarta
sendiri. Oleh karena itu, dokumen anggaran yang diperlukan juga melibatkan
3.2.1 Visi
3.2.2 Misi
(Elevated) yang membentang ±10 km; dari wilayah Lebak Bulus hingga
Sisingamangaraja. Dari rute tersebut, terdapat 7 Stasiun Layang, yaitu Lebak Bulus,
Sementara Depo kereta api dibangun di area Lebak Bulus, berdekatan dengan stasiun
awal/akhir Lebak Bulus. Seluruh stasiun penumpang dan lintasan dibangun dengan
struktur layang yang berada di atas permukaan tanah, sementara Depo kereta api
yang terdiri dari terowongan MRT bawah tanah dan enam stasiun MRT bawah tanah,
yang terdiri dari Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas,
TBM (Tunnel Boring Machine) tipe EPB (Earth Pressure Balance Machine), dengan
pembagian koridor paket pengerjaan terbagi menjadi tiga: CP 104, CP 105 dan CP
106.
10
Tata cara menggunakan kerata cepat Mass Rapid Transit (MRT) ialah sebagai
berikut:
Penumpang dapat membeli Single Trip Ticket ( STT ) atau Multi Trip Ticket (
masuk penumpang.
Penumpang / pengguna MRT wajib mematuhi aturan dan arahan dari petugas.
BAB IV
PENUTUP
4.1 SARAN
Jakarta, terdapat beberapa saran yang akan saya sampaikan, yaitu sebagai berikut :
Transportasi menjadi salah satu alat yang sangat membantu dalam aspek
kehidupan sehari – hari, dengan adanya perkembangan dan trobosan baru moda
transpostasi MRT ini masyarakat sangat terbantu dan lebih efisian dalam
pemanfaatan waktu.
Penambahan jalur dan stasiun baru untuk MRT sangat dibutuhkan karena,
jangkauan yang luas, tidak hanya untuk Jakarta. Tetapi kota-kota lain padat
11
12
4.2 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil dalam dalam kunjungan Kuliah Kerja
Lapangan ke PT.MRT Jakarta moda transpostasi MRT menjadi gaya hidup baru bagi
masyarakat, mudah, cepat, ekonomis dan nyaman. Sebagai pengguna pasti sangat
terbantu dengan adanya trobosan moda transportasi MRT ini, pembuatan dan
nyaman dan ingin menggunakan kembali. Lintasan yang tidak berisik seperti kereta
pada umumnya menjadi daya tarik tersendiri, harga ticket yang terbilang relative
murah sangat pas dikantong. Perluasan jangkauan moda trasnportasi MRT ini dapat
https://www.jakartamrt.co.id/
13
LAMPIRAN FOTO
14
15
16
17