Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KUNJUNGAN

LRT JAKARTA

Dosen Pembimbing : Azhar Hermawan

Oleh :
KELOMPOK

PROGRAM DIPLOMA III PERKERETAAPIAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga mampu menuntun pikiran dan membantu kami dalam menemukan gagasan dalam
menyelesaikan laporan ini.

Penulisan ini disusun guna menjadi laporan atas diaadakannya kunjungan ke lapangan dalam
mata kuliah Sarana Penggerak dan Khusus KA yang kami tempuh di semester III. Kunjungan ini
berlokasi di Stasiun LRT Jakarta untuk meninjau dan mempelajari secara langsung teori mengenai
sarana perkeretaapian yang telah kami dapatkan di kampus dalam praktiknya dilapangan.

Bahwa ilmu pengetahuan yang telah didapatkan dalam teori masih terasa kurang terutama
pemanfaatnya di lapangan oleh karena itu sangat perlu adanya kegiatan kunjungan ke lapangan secara
langsung guna untuk menambah ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dan memahami cara
penerapan ilmu tersebut dilapangan.

Dalam laporan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:


1. Bapak Hindro Surahmat,ATD, M.Si. selaku Direktur Politeknik Transportasi Darat Indonesia.
2. Bapak Azhar Hermawan selaku dosen pembimbing mata kuliah Sarana Penggerak dan Khusus KA
3. Bapak dan Ibu Pengasuh selaku pembimbing.
4. Kepala Stasiun LRT Jakarta dan Humas dari LRT Jakarta yang telah memberi pengarahan dan
pendampingan pada saat kunjungan.
5. Serta Pihak lain yang telah ikut membantu dalam terselenggaranya kunjungan dan membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan yang kami buat ini masih terdapat kekurangan,
baik isi, penulisan, maupun sistematika. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan berupa
saran atau kritik dari semua pihak untuk perbaikan di waktu yang akan datang yang bersifat
membangun. Serta kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya
dan penulis.

Penulis

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I
A. Latar Belakang 4
B. Maksud dan Tujuan 4
C. Pelaksanaan Kunjungan 5
D. Kegunaan Penulisan 5
E. Ruang Lingkup 5
F. Sistematika Penulisan 5

BAB II
A. Sejarah Pembangunan LRT 6
B. Perkembangan Proyek 7
C. Stasiun dan Fasilitas 9
D. Sarana 10

BAB III
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
C. Lampiran Gambar 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kereta api merupakan moda transportasi angkutan masal yang berperan penting dalam
memperlancar roda perekonomian yang dapat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Oleh
karena itu harus didukung sarana dan prasarana yang memadai.
Dalam hal ini Stasiun LRT Jakarta merupakan suatu tempat yang difungsikan untuk
menyediakan moda transportasi yang lebih efisien dan terintegrasi dengan moda transportasi
lain dan juga tempat-tempat umum lainnya. Stasiun LRT Jakarta juga melayani penumpang
dengan baik melalui fasilitas sarana dan prasarana serta pelayanan yang diberikan. LRT Jakarta
bertujuan untuk menjawab tantangan atauapun masalah yang dihadapi ibu kota dengan solusi
mobilitas publik terbaik di Indonesia.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) turut serta dalam pembangunan LRT Jakarta
Koridor I Fase I (Kelapa Gading-Velodrome) yang beroperasi di wilayah Jakarta. Dan
didukung dengan SDM yang memadahi untuk pelayanan moda transportasi kereta api.
Adapun hal hal yang melatarbelakangi kami melakukan kunjungan ini adalah :
1. Masih kurangnya study lapangan sehingga perlu diadakan peninjauan langsung mengenai
LRT Jakarta.
2. Terbatasnya pengetahuan tentang penerapan-penerapan dari teori yang telah didapatkan
pada perkuliahan.
3. Terbatasnya fasilitas yang ada di area kampus sehingga perlu diadakan peninjauan
mengenai pengoperasian LRT Jakarta.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Kunjungan ini dimaksudkan untuk memahami penggunaan pengoperasian dan perawatan
sarana perkeretaapaian terutama Light Rail Transit (LRT) Jakarta.
Adapun tujuan dari kunjungan ini adalah :
1. Melihat secara langsung sarana perkeretaapian terutama kereta Light Rail Transit (LRT)
Jakarta
2. Memahami perkembangan jaringan transportasi publik yang modern dan terintegrasi
3. Memahami mekanisme pengoperasian perkeretaapian terutama kereta Light Rail Transit
(LRT) Jakarta
4. Meningkatkan pengetahuan taruna/i dengan melihat langsung mengenai sarana
perkeretaapian

4
C. PELAKSANAAN KUNJUNGAN
Kunjungan dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 30 Januari 2020
Waktu : 06.00 WIB s.d. selesai
Tempat : Depo LRT Jakarta Jl. Pegangsaan Dua No. 80 Kelapa Gading Jakarta Utara

D. KEGUNAAN PENULISAN
Adapun yang menjadi kegunaan penulisan atas laporan kunjungan ini adalah
1. Bagi taruna/i
Penulisan laporan ini diharapkan dpaat menambah wawasan dan pengetahuan materi
untuk materi kuliah “Sarana Penggerak dan Khusus KA”.
2. Bagi pembaca
Penulisan laporan ini diharapkan dapat menjadi bacaan yang mampu menambah
wawasan pembaca mengenai LRT Jakarta dan juga mengenai perawatan serta
pengoperasian LRT di wilayah Jakarta

E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari kunjungan ini adalah :
1. Gambaran umum mengenai sarana perkeretaapian LRT Jakarta
2. Progres perkembangan LRT Jakarta dari segi sarana, prasarana dan pelayanan
3. Sistem operasi pada LRT Jakarta.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Pelaksanaan Kunjungan
D. Kegunaan Penulisan
E. Ruang Lingkup
F. Sistematika Penulisan

BAB II
Isi

BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran

5
BAB II
ISI
A. Sejarah Pembangunan LRT

Gagasan LRT Jakarta mulai muncul ketika Proyek Monorel Jakarta yang sempat
diaktifkan kembali pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI saat itu, Joko Widodo tersendat
pengerjaannya. Tersendatnya pekerjaan tersebut karena Pemprov DKI dan Gubernur DKI
penerus Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak akan mengabulkan permintaan
yang diajukan oleh PT Jakarta Monorail untuk membangun depo di atas Waduk Setiabudi,
Jakarta Selatan dan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebab, hasil kajian Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa jika depo dibangun di atas Waduk
Setiabudi, dikhawatirkan peristiwa jebolnya tanggul Latuharhari terulang kembali. Ahok,
sapaan Basuki, lebih memilih untuk membangun Light Rail Transit (LRT) dibandingkan
monorel. Bahkan, Basuki telah mengungkapkan rencana pembangunan ini kepada Presiden
Joko Widodo.

Proses perkembangan pembangunan LRT Jakarta antara lain :


 September 2015 : Penugasan kepada PT Jakpro
 Februari 2016 : High Level Fiesibility Study LRTJ
 Juni 2016 : Ground Breaking LRTJ
 Januari 2017 : Kontruksi skala besar, kick off meeting design project
 Juni 2017 : Carbody Fabrication
 September 2017 : Pendirian PT LRTJ
 Oktober 2017 : Car Painting
 November 2017 : Pemasangan Track
 Desember 2017 : Rekrutmen SDM Operation dan Maintenance
 April 2018 : Pengesahan pendirian LRTJ dan persetujuan spesifikasi teknis peralatan
khusus sarana dan LRV pertama dari Hyundai Rottern
 Agustus 2018 : Pengoperasian LRV untuk uji terbatas dengan penumpang umum
 November 2018 : Desain integrasi Stasiun Vellodrome dengan Shelter BRT pemuda
Rawamangun
 Februari 2019 : Rangkain Overall Integration Test (OIT) dan simulasi tanggap darurat
 Maret 2019 : Sosialisasi integrasi Transjakarta dan LRTJ “Naik JAK24, Naik LRTJ”

6
B. Perkembangan Proyek Operasi

7
8
C. Stasiun dan Fasilitas

Stasiun LRT Jakarta dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti tempat
penjualan tiket atau loket, Automatic fare collection system, customer service, ticket vending
machine, toilet umum yang nyaman dan bersih, ruang P3K, public announcement, area retail
dan komersial, Lift, escalator, Mushola, dan Nursery room.
Selain itu disediakan pula fasilitas penunjang seperti bangku prioritas (priority
seat) untuk penyandang disabilitas, orang tua, ibu hamil, dan anak-anak. Tempat barang juga
akan tersedia di bagian atas bangku prioritas. Di dalam kereta tersedia passenger information
display yang berisi peta jalur dan status posisi kereta
Waktu yang dapat ditempuh antar stasiun LRT Jakarta adalah sekitar 1 sampai dengan
2,5 menit. Sementara untuk menempuh jarak 5,8 km akan menempuh waktu total hingga 13
sampai dengan 15 menit.

Saat ini Stasiun LRT Jakarta terdiri dari enam Stasiun yaitu:
 Stasiun Pegangsaan Dua Depo Kelapa Gading
 Stasiun Boulevard Utara
 Stasiun Boulevard Selatan
 Stasiun Pulomas
 Stasiun Equestrian
 Stasiun Velodrome

Kawasan stasiun LRT Jakarta adalah area pengembangan yang strategis dari sisi
residensial dan komersial/ leisure :

 Diestimasikan rata-rata 14.225 penumpang per hari (atau hingga 5 juta penumpang per
tahun) akan menggunakan sarana LRT Jakarta (Fase 1)
 Stasiun terhubung dengan moda lainnya, terutama Transjakarta dan jaringan angkutan
Jak Lingko, serta properti komersial terkemuka

Proyek LRT Jakarta akan berjalan sampai dengan total 116 km, dari 5.8 km yang sudah
beroperasi. Ruang-ruang retail akan selalu diciptakan pada setiap stasiun-stasiun LRT Jakarta
jika adanya permintaan dan potensi dari area sekitar stasiun.

9
D. Sarana

1. Kereta LRT
Kereta LRT Jakarta merupakan buatan Hyundai Rotem (Korea Selatan) yang diklaim
memiliki kelebihan yakni menggunakan sistem articulated bogie. Teknologi tersebut
memungkinkan kereta dapat melaju dengan aman dan luwes mengikuti kontur jalur trek pada
tikungan tajam. Teknologi ini baru pertama kali diterapkan di Indonesia pada proyek LRT
Jakarta ini. Saat ini LRT Jakarta memiliki 8 trainset. Rencananya, 6 trainset LRV (Light Rail
Transit Vehicle) akan beroperasi melayani masyarakat dan 2 LRV akan menjadi cadangan.
Setiap Trainsetnya terdiri dari 2 kereta yang terkoneksi.
LRT Jakarta adalah moda transportasi umum yang nyaman dan aman berstandar
internasional dengan pelayanan yang ramah dan berkelas. LRT Jakarta juga merupakan salah
satu moda transportasi massal ramah lingkungan yang mampu mengurangi produksi karbon
emisi kendaraan pribadi. Para penumpang yang berasal dari Kelapa Gading, Jakarta Utara dapat
menghemat waktu perjalanan dengan waktu tempuh dari Kelapa Gading menuju Velodrome
antara 13-15 menit.
Bila diintegrasikan dengan Transjakarta via skybridge dari Stasiun Velodrome menuju
Halte Pemuda Rawamangun kemudian menuju Halte Dukuh Atas akan memakan waktu sekitar
40 menit. Jadi bila diakumulasikan, total waktu perjalanan dengan adanya integrasi LRT
Jakarta dan Transjakarta dari Kelapa Gading sampai Dukuh Atas adalah kurang dari satu jam
(+/- 55 menit).
2. Rute
LRT Jakarta mulai beroperasi pada pukul 05.30 WIB hingga 23.00 WIB Setiap Hari. Rute
LRT Jakarta tahap 1 saat ini adalah sepanjang 5,8 Km membentang dari Depo Kelapa Gading
hingga Velodrome, Rawamangun. Rencana selanjutnya untuk perpanjangan rute LRT Jakarta
fase 2 akan dibangun dari Koridor Kelapa Gading sampai dengan Dukuh Atas dengan panjang
lintasan 17,3 km.
3. Kecepatan
Kereta LRT Jakarta akan dioperasikan dengan kecepatan rata-rata sekitar 50 KM/Jam dan
dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 90 KM/Jam.
4. Jarak antar keberangkatan KA (Headway) :
LRT Jakarta akan memiliki headway 5 menit pada saat jam sibuk (peak hour) dan 15 menit
pada saat jam normal (non-peak hour).
5. Kapasitas :
Satu kereta LRT Jakarta mampu menampung hingga 135 penumpang, sementara satu
rangkaian LRV atau satu trainset dapat menampung hingga 270 penumpang baik yang duduk
maupun yang berdiri. Pada saat jam Operasional LRT Jakarta akan mengoperasikan 3 hingga 4
rangkaian LRV. Sehingga dalam satu kali perjalanan dapat menampung hingga 1080
penumpang.
6. Integrasi :
LRT Jakarta akan melakukan integrasi antar moda transportasi dengan Transjakarta. Titik
temu integrasi yang pertama berada di Stasiun LRT Jakarta Velodrome dengan Halte
Transjakarta Pemuda, Rawamangun. Hal tersebut akan didukung dengan pembangunan
jembatan penghubung (skybridge) antara stasiun LRT Jakarta dengan Halte Transjakarta di

10
area paypaid (area berbayar) sehingga memudahkan pelanggan untuk menggunakan kedua
moda transportasi sebagaimana harapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam rangka
mewujudkan program Jak Lingko.
7. Tarif :
Tarif tiket LRT Jakarta akan ditetapkan oleh pemerintah sebelum LRT Jakarta beroperasi
secara komersial. Para penumpang dapat membeli tiket pada setiap stasiun LRT Jakarta yang
akan dilengkapi dengan Ticket Vending Machine (TVM) dan Ticket Operator Machine (TOM),
yaitu loket manual dengan staf yang melayani pembelian.

Integrasi Antarmoda LRT Jakarta


Nomor
Nama Stasiun Antarmoda penghubung dan keterangan
Stasiun

Fase 1

MiniTrans: 10F
S-01 Pegangsaan Dua KWK: U13
Terminus

Jak Lingko: JAK 24, JAK 59, JAK 60, JAK 61


S-02 Boulevard Utara KWK: U13
Berdekatan dengan Mall Kelapa Gading

Boulevard Jak Lingko: JAK 59


S-03
Selatan KWK: U04

Transjakarta: (di halte Pulomas)


MetroTrans/MiniTrans: 2B, 2E
Jak Lingko: JAK 24, JAK 33, JAK 59
S-04 Pulomas Transjabodetabek: Pulo Gadung-Cibinong
Mayasari Bakti: R507
KWK: U04
Mikrolet: M53

S-05 Equestrian Jak Lingko: JAK 33

Transjakarta: (4H) (4K) (4M) (7M) (di halte Pemuda


Rawamangun)
MetroTrans/MiniTrans: 11A
Jak Lingko: JAK 17, JAK 26, JAK 34, JAK 59
S-06 Velodrome Transjabodetabek: Rawamangun-Bogor
Mayasari Bakti: P98A
Metromini: 47
KWK: U04
Mikrolet: M02, M46

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
LRT Jakpro merupakan proyek kereta api ringan yang tujuan utamanya untuk
mendukung kelancaran transportasi pada Asian Games XVIII 2018 yang diadakan di Jakarta
dan Palembang dan tujuan lainnya adalah untuk menyediakan transportasi publik dalam
mengatasi kemacetan yang melanda DKI Jakarta, dan mengintegrasikan serta
menginterkoneksikan jaringan transportasi publik di DKI Jakarta.
Pembangunan LRT Jakpro sendiri masih kurang diminati masyarakat, mungkin karena
rutenya pendek dan pada jam tidak sibuk(jam 9-12) sangat sepi penumpang.

B. SARAN
LRT Jakpro sebaiknya mempercepat pembangunan fase II karena pada fase I rutenya
sangat pendek. Jika rutenya lebih panjang maka bisa menekan biaya operasinya. Dan berharap
kesadaran masyarakat untuk menggunakan trasnportasi umum lebih ditingkatkan agar dapat
mengurangi kemacetan yang disebabkan menumpuknya kendaraan pribadi di jam-jam sibuk.

12
C. LAMPIRAN

Bengkel depo KRL Depok yang sedang melakukan perawatan AC

Perawatan KRL

Mesin bubut roda KRL

13

Anda mungkin juga menyukai