Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN

TANTANGAN MEMENUHI OKUPANSI

LINTAS REL TERPADU JAKARTA (LRT JAKPRO)

Di Susun Oleh

Nama : M. Riza Sapari


NOTAR : 18.03.039
Kelas : KA 2.3
Dosen Pembimbing : Azhar Hermawan M.T
Mata Kuliah : Sarana Penggerak Dan Khusus

JURUSAN DIII PERKERETAAPIAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD
BEKASI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga mampu menuntun pikiran dan membantu saya dalam
menemukan gagasan dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulisan ini disusun guna menjadi laporan atas diaadakannya kunjungan


ke lapangan. Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau dan mempelajari secara
langsung mengenai kunjungan Lintas Rel Terpadu Jakarta (LRT Jakpro).

Bahwa ilmu pengetahuan yang telah didapatkan dalam teori masih terasa
kurang terutama pemanfaatnya di lapangan oleh karena itu sangat perlu adanya
kegiatan kunjungan ke lapangan secara langsung guna untuk menambah ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh dan memahami cara penerapan ilmu tersebut
dilapangan.

Dalam laporan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:


1. Bapak Hindro Surahmat, ATD, M.Si selaku Direktur Politeknik
Transportasi Darat Indonesia-STTD
2. Bapak Ir. Bambang Drajat,MM. selaku Ketua jurusan DIII Perkeretaapian
Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD.
3. Bapak Azhar Hermawan R, MT selaku Dosen mata kuliah Sarana
Penggerak dan Khusus
Serta Pihak lain yang telah ikut membantu dalam terselenggarany akunjungan
dan membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan yang saya buat ini masih
terdapat kekurangan, baik isi, penulisan, maupun sistematika. Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan masukan berupa saran atau kritik dari semua pihak untuk
perbaikan di waktu yang akan datang yang bersifat membangun. Serta saya
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan
penulis.

Pen
ulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................1

B. MAKSUD DAN TUJUAN.............................................................................2

C. PELAKSANAAN KUNJUNGAN.................................................................2

D. MANFAAT PENULISAN.............................................................................2

E. RUANG LINGKUP.......................................................................................2

F. METODE PENGUMPULAN DATA............................................................3

G. SISTEMATIKA PENULISAN......................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

A. Sejarah............................................................................................................4

B. Gambaran LRT JAKPRO...............................................................................5

C. Okupansi LRT JAKPRO saat ini....................................................................6

D. Solusi Memenuhi okupansi LRT JAKPRO....................................................6

BAB III....................................................................................................................8

A. Kesimpulan.....................................................................................................8

B. Saran...............................................................................................................8

C. Lampiran Gambar...........................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan meningkatnya kemampuan orang untuk memiliki kendaraan
pribadi, tetapi tidak diimbangi dengan bertambahnya panjang jalan dan jumlah
kendaraan umum yang memadai. Kemacetan selalu dirasakan oleh pengguna jalan
di Jakarta. Pemerintah tampaknya serius ingin membenahi sistem moda
transportasi di Indonesia. Karena selain getol meresmikan ruas tol dan juga jalan
raya di berbagai daerah, pemerintah juga terus menambah moda-moda
transportasi massal keren yang mampu mengantarkan masyarakat ke berbagai
tujuan dengan nyaman dan aman seperti MRT dan juga LRT. Hadirnya moda
transportasi massal sebenarnya sudah menunjukkan tren yang positif terhadap
tingkat kemacetan di Ibukota. Hal itu terefleksi dalam traffic index versi Tomtom
yang menunjukkan Indonesia berada di posisi 7 negara termacet di dunia dengan
tingkat penurunan kemacetan tertinggi, yakni sebanyak 8%.
Hal itu merupakan angka yang positif, pasalnya di negara-negara lain, indeks
penurunannya hanya bergerak diangka 2%.
Jika MRT saat ini baru berkutat di tengah ibukota, sekarang hadir pula LRT atau
yang dikenal dengan Light Rail Transit (LRT) yang bertujuan untuk mengurangi
tingkat kemacetan di jalur penyangga Jakarta.
Sebelum akhirnya hadir di Jakarta, LRT sudah lebih dulu diresmikan di
Palembang untuk mendukung aktifitas Asean Games 2018 dengan panjang
lintasan mencapai 24 kilometer.
LRT di Jakarta memang baru siap beroperasi maksimal di 2021
mendatang, namun kapasitas angkutnya diproyeksikan mencapai 420 ribu orang.
Dengan fasilitas yang nyaman, aman dan dapat diandalkan, masyarakat
diharapkan mau beralih menggunakan transportasi umum dan meninggalkan
kendaraannya di rumah. Mampukah?

1
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melihat dan
mempelajari Proyek Lintas Rel Terpadu Jakarta atau disingkat LRT Jakarta
Light Rail Transit (LRT) Jakpro seperti :
1. Mengetahui gambaran umum tentang Lintas Rel Terpadu Jakarta
(LRT Jakpro), dalam laporan ini saya fokus membahas mengenai
okupansi LRT JAKPRO
2. Memberi solusi kedepan untuk memenuhi okupansi Lintas Rel
Terpadu Jakarta (LRT Jakpro)

C. PELAKSANAAN KUNJUNGAN
1. Kunjungan ini dilaksanakan pada tanggal Kamis,30 Januari 2020
mulai dari pukul 07.30 WIB s/d selesai yang berlokasi di Stasiun LRT
Jakarta

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang dapat diambil dari pelaksanan kunjungan

Untuk lingkungan civitas akademika Politeknik Transportasi Darat Indonesia-


STTD dan masyarakat Kunjungan ini diharapkan mampu menambah pengetahuan
bagi orang lain terutama civitas akademika yang berada di lingkungan Politeknik
Transportasi Darat Indonesia-STTD mengenai okupansi Lintas Rel Terpadu
Jakarta (LRT Jakpro).
Selain itu diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengerjaan tugas bagi
civitas akademika Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD.

E. RUANG LINGKUP
Dalam penulisan ini saya membatasi penulisan dengan masalah antara lain :
1. Mengetahui gambaran LRT JAKPRO
2. Mengetahui okupansi LRT JAKPRO saat ini dan rencana atau solusi
kedepannya

2
F. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan penjelasan
langsung dari narasumber mengenai LRT JAKPRO dari Depo LRT
JAKPRO lalu menuju ke Stasiun Pegangsaan Dua sampai di tujuan akhir
yaitu stasiun Velodrome dengan Panjang lintasan 5,8 Km, serta dari
sumber lain yang mendukung penjelasan yang telah diberikan.

G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Pelaksanaan Kunjungan
D. Manfaat Penulisan
E. Ruang Lingkup
F. Metode Pengumpulan Data
G. Sistem Penulisan

BAB II :PEMBAHASAN

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
C. Lampiran Gambar

3
BAB II
PEMBAHASAN

GAMBAR 1 DEPO LRT JAKPRO DI STASIUN PEGANGSAAN DUA

A. Sejarah
Gagasan LRT Jakarta mulai muncul ketika Proyek Monorel Jakarta yang
sempat diaktifkan kembali pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI saat itu,
Joko Widodo tersendat pengerjaannya. Tersendatnya pekerjaan tersebut karena
Pemprov DKI dan Gubernur DKI penerus Joko Widodo, Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) tidak akan mengabulkan permintaan yang diajukan oleh PT
Jakarta Monorail untuk membangun depo di atas Waduk Setiabudi, Jakarta
Selatan dan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebab, hasil kajian Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa jika depo
dibangun di atas Waduk Setiabudi, dikhawatirkan peristiwa jebolnya tanggul
Latuharhari terulang kembali.

4
Ahok, sapaan Basuki, lebih memilih untuk membangun Light Rail Transit
(LRT) dibandingkan monorel. Bahkan, Basuki telah mengungkapkan rencana
pembangunan ini kepada Presiden Joko Widodo

B. Gambaran LRT JAKPRO


Light Rail Transit (LRT) atau biasa disebut sebagai Kereta Api Ringan
merupakan mode transportasi baru yang kini menjadi harapan baru bagi warga
Jakarta. PT Jakarta Propertindo sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
diberi penugasan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk melaksanakan
pembangunan prasarana dan penyelenggaraan sarana Kereta Api Ringan.
Tujuan utama dibangunannya Kereta Api Ringan Kelapa Gading –
Velodrome ini yaitu untuk mendukung kelancaran transportasi pada Asian
Games XVIII 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang. Tidak lupa juga
salah satu tujuan lainnya yang tidak kalah penting adalah untuk menyediakan
transportasi publik dalam mengatasi kemacetan yang melanda DKI Jakarta, dan
mengintegrasikan serta menginterkoneksikan jaringan transportasi publik di
DKI Jakarta.
Untuk saat ini, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyelesaikan
pembangunan LRT Jakarta Koridor I Fase I, bahkan PT Jakpro mampu
melampaui target awal yang sudah diberikan. Sehingga, dengan kata lain PT
Jakarta Propertindo sebagai pelaksana tugas mampu mengerjakan tugas dengan
baik.
Selain membangun jalurnya, PT Jakpro juga saat ini sudah membangun
enam stasiun layang yakni Stasiun Depo Pegangsaan Dua, stasiun di depan Mal
Kelapa Gading, Stasiun Jl. Boulevard Raya Kelapa Gading, Stasiun Jl. Kayu
Putih Raya (Pulomas), Stasiun Jl. Kayu Putih Raya (Equestrian), dan stasiun di
depan Gelanggang Olahraga Velodrome Rawamangun. Stasiun dilengkapi
dengan Lift, eskalator, dan fasilitas modern seperti yang digunakan di stasiun-
stasiun MRT atau LRT luar negeri; System Automated Fare Collectiondan
Platform Screen Doors,”

5
C. Okupansi LRT JAKPRO saat ini
Untuk pengoperasiannya, Depo LRT Jakarta mampu menyimpan sebanyak
196 gerbong LRT. Sedangkan pengoperasian awalnya, Jakpro telah
menyiapkan sebanyak 16 gerbong. “Saat pengoperasian awal nanti, kereta akan
datang setiap 10 menit sekali dan mampu mengangkut sekitar 540 penumpang
sekali jalan,” Light Rail Transit (LRT) Jakarta optimistis mampu mencapai
target 14.000 penumpang per hari.
"Saat ini target rasional kita berdasarkan evaluasi uji publik sepanjang 11
Juni hingga akhir November 2019 rata-rata 7.000 penumpang," kata Direktur
Utama LRT Jakarta, Wijanarko di Stasiun Velodrome,
Pada kurun Agustus 2019, kata Wijanarko, tren pengguna LRT sempat
mengalami penurunan rata-rata 6.000 penumpang per hari.
"Salah satu penyebabnya saat itu adalah peristiwa 'blackout' (pemadaman
listrik) pada Agustus 2019," kata General Manager Operasi dan Pelayanan PT
LRT Jakarta Aditya Kesuma. Namun pada kurun September hingga November
2019, jumlah penumpang kembali stabil di angka 7.400 orang per hari.

D. Solusi Memenuhi okupansi LRT JAKPRO


Target yang dibebankan Kementerian Perhubungan hingga 14.000
penumpang mulai hari ini bisa terealisasi melalui serangkaian inovasi.
Langkah PT LRT Jakarta untuk mengejar target okupansi 14.000
penumpang per hari. Caranya adalah mengintegrasikan LRT Jakarta dengan
Jak Lingko (Jak 24) yang baru meluncur pada 14 Februari 2019. Jak 24
melayani rute Pulogadung–Pasar Senen melalui Kelapa Gading. Inovasi yang
telah diterapkan adalah fasilitas pelayanan penumpang di Stasiun Velodrome
yang kini terintegrasi TransJakarta melalui skybridge di Jalan Pemuda,
Penumpang yang mengakses layanan integrasi LRT dan TransJakarta ini bisa
menempuh waktu perjalanan 50 menit dari Velodrome sampai Kelapa Gading.
LRT Jakarta dan TransJakarta telah menjadi satu ekosistem transportasi
pertama di Indonesia yang mengintegrasikan sistem kerja, fisik layanan, hingga
rute perjalanan penumpang.

6
Selain itu, bentuk inovasi yang juga sedang didorong adalah kebijakan
pemerintah dalam upaya memindahkan pengendara pribadi kepada angkutan
umum massal di sejumlah stasiun LRT. "Misalnya melalui pemberlakuan
ganjil genap di sejumlah jalan umum yang melintasi stasiun pemberangkatan
LRT,"
Direktur Proyek LRT Jakarta Iwan Takwin mengatakan PT Jakarta
Propertindo tak hanya menyelesaikan sarana dan prasarana kereta ringan (light
rail transit/LRT) fase I rute Velodrome-Kelapa Gading, Transit Oriented
Development (TOD) yang lebih baik. menyiapkan fasilitas komersial serta Dan
berencana untuk membangun apartemen dan pusat perbelanjaan di dalam
lokasi depo LRT di Jalan Pegangsaan II juga merupakan solusi untuk
memenuhi okupansi LRT JAKPRO.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemerintah terus mengembangkan transportasi publik berbasis kereta untuk


mengantisipasi kemacetan, terutama di wilayah Jakarta dan sejumlah kota
besar lainnya di Tanah Air.
Adapun transportasi massal berbasis kereta ini meliputi MRT Jakarta, LRT
Jakarta, Kereta Bandara Soekarno-Hatta hingga proyek Kereta Cepat Jakarta–
Bandung. Ada pun salah satu Langkah PT LRT Jakarta untuk mengejar target
okupansi 14.000 penumpang per hari. Caranya adalah mengintegrasikan LRT
Jakarta dengan Jak Lingko (Jak 24) yang baru meluncur pada 14 Februari
2019. Jak 24 melayani rute Pulogadung–Pasar Senen melalui Kelapa Gading.

B. Saran

Keberadaan LRT JAKPRO diharapkan mampu menangani semua


kebetuhuan transportasi khususnya terkait Kemacetan selalu dirasakan oleh
pengguna jalan di Jakarta.

8
C. Lampiran Gambar

Gambar 1. 2 Stasiun Velodrome

Gambar 1. 3 Sepur LRT JAKPRO


dengan lebar 1435 mm

Gambar 1. 3 Tempat pintu keluar stasiun


velodrome LRT JAKPRO
Gambar
Gambar 1. 4 Platform Screen1.Door
5 Tempat Operation Control
(PSD) LRT JAKPRO Center (OCC) LRT JAKPRO

9
Gambar 1. 9 Mesin Tiket Otomatis LRT
Gambar 1.7 Tombol Bantuan di LRT JAKPRO JAKPRO

Gambar 1. 2

Gambar 1. 8 Rute Perjalanan LRT JAKPRO Gambar 1. 10 Tangga biasa dan Eskalator
FASE I

10

Gambar 1. 7 Rute Perjalanan LRT JAKPRO Fase I

Anda mungkin juga menyukai