Di Susun Oleh
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga mampu menuntun pikiran dan membantu saya dalam
menemukan gagasan dalam menyelesaikan laporan ini.
Bahwa ilmu pengetahuan yang telah didapatkan dalam teori masih terasa
kurang terutama pemanfaatnya di lapangan oleh karena itu sangat perlu adanya
kegiatan kunjungan ke lapangan secara langsung guna untuk menambah ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh dan memahami cara penerapan ilmu tersebut
dilapangan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan yang saya buat ini masih
terdapat kekurangan, baik isi, penulisan, maupun sistematika. Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan masukan berupa saran atau kritik dari semua pihak untuk
perbaikan di waktu yang akan datang yang bersifat membangun. Serta saya
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan
penulis.
Pen
ulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
C. PELAKSANAAN KUNJUNGAN.................................................................2
D. MANFAAT PENULISAN.............................................................................2
E. RUANG LINGKUP.......................................................................................2
G. SISTEMATIKA PENULISAN......................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Sejarah............................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................8
C. Lampiran Gambar...........................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan meningkatnya kemampuan orang untuk memiliki kendaraan
pribadi, tetapi tidak diimbangi dengan bertambahnya panjang jalan dan jumlah
kendaraan umum yang memadai. Kemacetan selalu dirasakan oleh pengguna jalan
di Jakarta. Pemerintah tampaknya serius ingin membenahi sistem moda
transportasi di Indonesia. Karena selain getol meresmikan ruas tol dan juga jalan
raya di berbagai daerah, pemerintah juga terus menambah moda-moda
transportasi massal keren yang mampu mengantarkan masyarakat ke berbagai
tujuan dengan nyaman dan aman seperti MRT dan juga LRT. Hadirnya moda
transportasi massal sebenarnya sudah menunjukkan tren yang positif terhadap
tingkat kemacetan di Ibukota. Hal itu terefleksi dalam traffic index versi Tomtom
yang menunjukkan Indonesia berada di posisi 7 negara termacet di dunia dengan
tingkat penurunan kemacetan tertinggi, yakni sebanyak 8%.
Hal itu merupakan angka yang positif, pasalnya di negara-negara lain, indeks
penurunannya hanya bergerak diangka 2%.
Jika MRT saat ini baru berkutat di tengah ibukota, sekarang hadir pula LRT atau
yang dikenal dengan Light Rail Transit (LRT) yang bertujuan untuk mengurangi
tingkat kemacetan di jalur penyangga Jakarta.
Sebelum akhirnya hadir di Jakarta, LRT sudah lebih dulu diresmikan di
Palembang untuk mendukung aktifitas Asean Games 2018 dengan panjang
lintasan mencapai 24 kilometer.
LRT di Jakarta memang baru siap beroperasi maksimal di 2021
mendatang, namun kapasitas angkutnya diproyeksikan mencapai 420 ribu orang.
Dengan fasilitas yang nyaman, aman dan dapat diandalkan, masyarakat
diharapkan mau beralih menggunakan transportasi umum dan meninggalkan
kendaraannya di rumah. Mampukah?
1
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melihat dan
mempelajari Proyek Lintas Rel Terpadu Jakarta atau disingkat LRT Jakarta
Light Rail Transit (LRT) Jakpro seperti :
1. Mengetahui gambaran umum tentang Lintas Rel Terpadu Jakarta
(LRT Jakpro), dalam laporan ini saya fokus membahas mengenai
okupansi LRT JAKPRO
2. Memberi solusi kedepan untuk memenuhi okupansi Lintas Rel
Terpadu Jakarta (LRT Jakpro)
C. PELAKSANAAN KUNJUNGAN
1. Kunjungan ini dilaksanakan pada tanggal Kamis,30 Januari 2020
mulai dari pukul 07.30 WIB s/d selesai yang berlokasi di Stasiun LRT
Jakarta
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang dapat diambil dari pelaksanan kunjungan
E. RUANG LINGKUP
Dalam penulisan ini saya membatasi penulisan dengan masalah antara lain :
1. Mengetahui gambaran LRT JAKPRO
2. Mengetahui okupansi LRT JAKPRO saat ini dan rencana atau solusi
kedepannya
2
F. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan penjelasan
langsung dari narasumber mengenai LRT JAKPRO dari Depo LRT
JAKPRO lalu menuju ke Stasiun Pegangsaan Dua sampai di tujuan akhir
yaitu stasiun Velodrome dengan Panjang lintasan 5,8 Km, serta dari
sumber lain yang mendukung penjelasan yang telah diberikan.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Pelaksanaan Kunjungan
D. Manfaat Penulisan
E. Ruang Lingkup
F. Metode Pengumpulan Data
G. Sistem Penulisan
BAB II :PEMBAHASAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Gagasan LRT Jakarta mulai muncul ketika Proyek Monorel Jakarta yang
sempat diaktifkan kembali pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI saat itu,
Joko Widodo tersendat pengerjaannya. Tersendatnya pekerjaan tersebut karena
Pemprov DKI dan Gubernur DKI penerus Joko Widodo, Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) tidak akan mengabulkan permintaan yang diajukan oleh PT
Jakarta Monorail untuk membangun depo di atas Waduk Setiabudi, Jakarta
Selatan dan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebab, hasil kajian Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa jika depo
dibangun di atas Waduk Setiabudi, dikhawatirkan peristiwa jebolnya tanggul
Latuharhari terulang kembali.
4
Ahok, sapaan Basuki, lebih memilih untuk membangun Light Rail Transit
(LRT) dibandingkan monorel. Bahkan, Basuki telah mengungkapkan rencana
pembangunan ini kepada Presiden Joko Widodo
5
C. Okupansi LRT JAKPRO saat ini
Untuk pengoperasiannya, Depo LRT Jakarta mampu menyimpan sebanyak
196 gerbong LRT. Sedangkan pengoperasian awalnya, Jakpro telah
menyiapkan sebanyak 16 gerbong. “Saat pengoperasian awal nanti, kereta akan
datang setiap 10 menit sekali dan mampu mengangkut sekitar 540 penumpang
sekali jalan,” Light Rail Transit (LRT) Jakarta optimistis mampu mencapai
target 14.000 penumpang per hari.
"Saat ini target rasional kita berdasarkan evaluasi uji publik sepanjang 11
Juni hingga akhir November 2019 rata-rata 7.000 penumpang," kata Direktur
Utama LRT Jakarta, Wijanarko di Stasiun Velodrome,
Pada kurun Agustus 2019, kata Wijanarko, tren pengguna LRT sempat
mengalami penurunan rata-rata 6.000 penumpang per hari.
"Salah satu penyebabnya saat itu adalah peristiwa 'blackout' (pemadaman
listrik) pada Agustus 2019," kata General Manager Operasi dan Pelayanan PT
LRT Jakarta Aditya Kesuma. Namun pada kurun September hingga November
2019, jumlah penumpang kembali stabil di angka 7.400 orang per hari.
6
Selain itu, bentuk inovasi yang juga sedang didorong adalah kebijakan
pemerintah dalam upaya memindahkan pengendara pribadi kepada angkutan
umum massal di sejumlah stasiun LRT. "Misalnya melalui pemberlakuan
ganjil genap di sejumlah jalan umum yang melintasi stasiun pemberangkatan
LRT,"
Direktur Proyek LRT Jakarta Iwan Takwin mengatakan PT Jakarta
Propertindo tak hanya menyelesaikan sarana dan prasarana kereta ringan (light
rail transit/LRT) fase I rute Velodrome-Kelapa Gading, Transit Oriented
Development (TOD) yang lebih baik. menyiapkan fasilitas komersial serta Dan
berencana untuk membangun apartemen dan pusat perbelanjaan di dalam
lokasi depo LRT di Jalan Pegangsaan II juga merupakan solusi untuk
memenuhi okupansi LRT JAKPRO.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
C. Lampiran Gambar
9
Gambar 1. 9 Mesin Tiket Otomatis LRT
Gambar 1.7 Tombol Bantuan di LRT JAKPRO JAKPRO
Gambar 1. 2
Gambar 1. 8 Rute Perjalanan LRT JAKPRO Gambar 1. 10 Tangga biasa dan Eskalator
FASE I
10