Anda di halaman 1dari 6

KISI-KISI UAS SEMESTER 4

1. Apa yang dimaksu d berhenti luar biasa (Blb) ?, mengapa ada Blb ?
PP 72 tahun 2009 pasal 89.
Kereta api berhenti luar biasa apabila kereta api yang menurut Gapeka berjalan langsung di
stasiun operasi karena sesuatu hal harus berhenti, Hal yang menyebabkan kereta api berhenti luar
biasa diantaranya adalah:
a. Perpindahan persilangan dan penyusulan (karena ada kelambatan Sebagian atau seluruhnya
dengan kelambatan tidak sama)
b. Kerusakan pada prasarana atau sarana perkeretaapian (terutama di jalan bebas);
c. Perawatan prasarana perkeretaapian atau perbaikan sarana perkeretaapian (di jalan bebas);
d. Keadaan yang akan membahayakan keselamatan perjalanan kereta api (di jalan bebas atau di
wilayah stasiun mukanya);
e. Indikasi sabotase (di jalan bebas atau di wilayah stasiun mukanya);
f. Bencana alam (di jalan bebas atau di wilayah stasiun mukanya);
g. Huru-hara (di jalan bebas atau di wilayah stasiun mukanya); dan
h. Adanya sarana perkeretaapian yang tertinggal pada petak blok (di belakang
sinyal keluar).
2. Bagaimana cara memberhentikan luar biasa masuk jalur lurus dan masuk
jalur belok di stasiun pada sistem persinyalan sebagai berikut :
a. Persinyalan Mekanik (Hubungan Blok Manual)
b. Persinyalan Elektrik (Hubungan Blok Otomatik),
Bu tir a dan b lengk api dengan gambar !.
2.A
1. KA yang akan di Blb kan wajib ditahan di muka sinyal masuk (sinyal
masuk tidak boleh dilayani sebelum yakin KA berhenti).
2. Setelah membuny ikan suling lokomotif sebagai tanda KA sudah berhen t i
di mu ka sinyal masuk, maka Ppk a boleh melayani sinyal masuk dengan
sebelumnya sudah ada petugas yang memasang bendera kuning bersusun dua
dan di lokasi KA berhenti petugas memperlihatkan bendera merah, kecuali
ada sinyal keluar yang berindikasi tidak aman.
3. Masinis atau asisiten masinis akan mendapatk an pemberitahuan tentang
blb in i, bis a melalu i PK atau langsung dari Ppk a ybs.

SOP HB Manual BLB di belokan SOP HB Manual BLB di Jalur Utama/Raya/ Lurus

2.B
*Blb masuk di jalur utama/raya/lurus.
a. KA yang akan di Blb kan tidak perlu ditahan di muka sinyal masuk
(karen a in dikas i sinyal keluar tidak aman akan menunjukan aspek kuning
siny al masuk).
b. Ppk a boleh membentuk hanya rute masuk saja, tidak perlu menungg u
bunyi alarm berbunyi.
*Blb masuk di jalur belok.
a. KA yang akan di Blb kan tidak perlu ditahan di muka sinyal masuk
(karen a in dikas i sinyal keluar tidak aman yaitu aspek merah akan
menunjuk an aspek kuning sinyal masuk).
b. Ppka boleh membentuk hanya rute masuk saja, setelah terdengar bunyi
alarem berbunyi dan lampu putih menyala di meja pelayanan di dekat sinyal
masuk sebagai tanda KA sudah mendekati sinyal masuk.
3. Apa yang dimaksu d dengan Hubungan Blok Normal ?.
Hubun gan Blok Normal adalah hubungan blok yang dilakukan apabila Perka
tid ak ada resiko kejadian luar biasa, kecelakaan terutama bertabrak an antara
KA, baik KA berlawanan arah maupun KA searah.
4. Apa yang dimaksud dengan waktu minimum bersilang ?, lengkapi deng an
rumus bersilang dan gambar !.
Waktu Bersilang minimum adalah waktu minumum dalam proses pelaksanaan
persilang an dis uatu stasiun, dikhususkan untuk dijalur tunggal,
Ru mu s :

5. Apa yang dimaksu d dengan waktu minimum beriringan (searah) atau sering
disebu t Headway ?, lengk api dengan rumus ber irin gan
Waktu minimum beriringan adalah waktu minimum antara dua kereta yang
searah yang di tentukan oleh kereta muka masuk ke petak blok berikutnya dan
kereta api belakan gnya baru boleh masuk ke petak blok bekas kereta api muka.
6. Berik an contoh terkait minimum bersilang dan headway dengan kecepatan
grafis (Gapeka) 60 km/jam (sudah sama dengan 90 % dari V maks) dan
jarak petak jalannya 10 km
a. pada sistem hubungan blok manual dan
b. Hubun gan Blok Otomatik Tertutup dengan pelayanan sinyal :
1) Rute yang terjauh terlebih dahulu !.
2) Rute yang terdekat terlebih dahulu !.
7. Ada po tensi Angku tan pada dua jam sibuk pagi pada suatu petak jalan
sebanyak 40.000 penumpang, kapasitas maksimum per
rangkaian/Stamformasi (dua set KRL=10 kereta) 2.000 penump ang, waktu
perjalan dari stasiun awal sampai dengan stasiun akhir dan sebaliknya
masing-masing 90 menit dan waktu tunggu terminal (Wtt) baik di stasiun
awal maupun stasiun akhir pada dua jam sibuk masing-masing selama 10
menit, yang harus dihitung adalah :
a. Berapa headway pada dua jam sibuk ?
b. Berapa SF (stanformasi) yang beroperasi, cadangan, di Depo dan di Balai Yasa .
c. Sistim jalur apa yang dibutuhkan.
d. Jenis Hubungan Blok apa yang harus dipergunakan ?
e. Berpa minimal jumlah jalur KA di stasiun awal maupun di stasiun akhir.

Anda mungkin juga menyukai