SARANA
PRASARANA
PERKERETAAPIAN
SDM
SISTEM
PRASARANA PERKERETAAPIAN
SESUAI UU NO. 23 THN 2007
Ruang Manfaat Jalur Kereta
Api (Rumaja)
Jalur Kereta Ruang Milik Jalur Kereta
Api Api (Rumija)
Prasarana Stasiun
Perkeretaapian Kereta Api
Peralatan Persinyalan
Fasilitas
Operasi Kereta Peralatan Telekomunikasi
Api
Instalasi Listrik
PM.29 Tahun 2011
Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api
Persyaratan Teknis
a. Fungsi
b. Jenis
c. Persyaratan Penempatan
d. Persyaratan Teknis
- Persyaratan Bangunan/ komponen/
peralatan/ pemasangan
- Persyaratan Operasi
BH atau Lembaga yg
Pemerintah dan
PENGUJIAN Dilakukan tlh dpt akreditasi
dapat
PRAS & SAR oleh dari Pemerintah
dilimpahkan
(Ayat 2)
PEMERIKSA Penyelenggara
PRAS & SAR Dilakukan oleh
(Ayat 3)
UJI BERKALA
(Ps 72 & Ps 102 Pras dan Sar yg tlh diops
Wajib dilakukan thd
ayat 1) sesuai jadwal/ ketentuan
Pras
Wajib Fungsi
UJI BERKALA dilakukan
(Ayat 2) terhadap Sar
Statis
Dinamis
PRAS & SAR - Pemerinatah
Diberi Sertifikat - Badan Hukum
YG LULUS UJI oleh yg tlh dpt
(Ps 73 dan Ps 103 - Lembaga
akreditasi
ayat 1)
Pras : Sesuai jadwal yg ditetapkan utk
setiap jenis.
SERTIFIKAT
berlaku Sar : - Jarak tempuh utk Sar dgn
UJI BERKALA
(Ayat 2) penggerak
- Selama 1 th utk kereta dan
gerbong
TENAGA PENGUJI
Kualisifikasi keahlian
TENAGA PENGUJI yg dibuktikan dengan
PSL 74 & 104 AYAT (2)
Harus memiliki
sertifikat keahlian
SERTIFIKAT KEAHLIAN
PSL 74 & 104 AYAT (3) Diberikan setelah lulus diklat
Fungsi Fungsi
Bagan ALir Prosedur Pengujian
Diagram Alir Prosedur Uji Pertama
Diagram Alir Prosedur Uji Berkala
Uji Rancang Bangun
• Prototipe
Untuk suatu teknologi baru atau konstruksi baru yang belum pernah ada di Indonesia, perlu
diadakan uji rancang bangun prototipe yang diselenggarakan secara khusus oleh Pemerintah
atau badan / lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah.
• Desain
Uji rancang bangun dalam aspek desain adalah pengujian terhadap dokumen desain yang
diajukan oleh Penyelenggara Prasarana untuk mendapatkan persetujuan dari Pemerintah
bahwa pembangunan prasarana dapat dilakukan. Dokumen desain ini diuji dalam arti seluruh
komponen desain yang diajukan telah memenuhi persyaratan teknis untuk mencapai kelaikan.
• Tahap Kedua
adalah setelah selesai pelaksanaan konstruksi penyelenggara mengajukan agar
diadakan uji pertama. Pada pengujian ini adalah pemeriksaan konstruksi
apakah telah sesuai dilaksanakan dengan desain yang diajukan. Pelaksanaan
adalah dengan memeriksa dokumen pelaksanaan, selanjutnya diadakan
pemeriksaan di lapangan. Jika dalam pelaksanaan terjadi kurang sempurna
diusulkan untuk diperbaiki dan kemudian diuji lagi setelah selesai perbaikan.
SANKSI ADMINISTRATIF
Tdk gunakan
peralatan dan/atau
tdk sesuai tata cara
pengujian
*UNSUR-UNSUR
PENGUJIAN
1. Penguji Prasarana Perkeretaapian :
Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta
Api
Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian
Kereta api
2. Penguji Sarana Perkeretaapian
3. Tingkat Kewenangan Penguji:
Tenaga Penguji tingkat Pertama
Tenaga Penguji tingkat Muda
Tenaga Penguji tingkat Madya
*TENAGA PENGUJI
*TINGKAT KEWENANGAN
Tenaga Penguji tingkat Pertama :
◦ Melaksanakan pengujian prasarana/sarana perkeretaapian
Tenaga Penguji tingkat Muda :
Melaksanakan pengujian prasarana/sarana perkeretaapian
Mengevaluasi hasil pengujian
Tenaga Penguji tingkat Madya :
Merencanakan pelaksanaan pengujian prasarana/sarana
Melaksanakan pengujian prasarana/sarana perkeretaapian
Melakukan evaluasi hasil pengujian prasarana/sarana
Menilai hasil pengujian prasarana/sarana perkeretaapian
Menetapkan hasil pengujian prasarana/sarana
Merekomendasikan kepada Menteri untuk menetapkan kelaikan
* Tenaga Penguji Prasarana/Sarana
Perkeretaapian harus memiliki sertifikat yang
diterbitkan Direktur Jenderal
* Sertifikat Keahlian Penguji diperoleh setelah
lulus ujian keahlian yang dilakukan oleh Direktur
Jenderal Perkeretaapian
* Sertifikat Keahlian Penguji berlaku selama 5
(lima) tahun
*SERTIFIKASI
* Membawa tanda pengenal sebagai Tenaga Penguji
* Membawa Surat Tugas Pengujian
* Melakukan pengujian sesuai ketentuan yang berlaku
* Minimal dalam kurun waktu 2 tahun melakukan
pengujian (dibuktikan dengan surat tugas dan
laporan hasil pengujian)
* Meningkatkan kemampuan sebagai tenaga penguji,
dalam bentuk pelatihan, penyegaran, seminar, loka
karya
*KEWAJIBAN PENGUJI
* Sesuai amanat UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian,
setiap sarana dan prasarana perkeretaapian yang akan/telah
dioperasikan wajib dilakukan pengujian pertama atau berkala
* SDM Perkeretaapian harus memiliki tingkat kedisiplinan dan
“safety awareness” yang tinggi (selalu mengutamakan azas
keselamatan)
*KESIMPULAN
* HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pengujian Prasarana / Sarana
Perkeretaapian:
Penguji mempunyai kemampuan/pengetahuan teknik pengujian dan substansi
uji (telah mengikuti diklat pengujian dan memiliki sertifikat keahlian penguji)
Penguji dalam melakukan pengujian harus menggunakan cheklist pengujian
dengan format yang baku berisikan hal-hal yang akan diuji dan dapat dilengkapi
dengan kolom catatan tambahan (untuk hal-hal yang tidak tercakup dalam
checklist pengujian)
Dalam pengujian harus menggunakan peralatan pengujian yang sesuai
Pelaksanaan pengujian harus realistis dan sistematis agar diperoleh hasil yang
baik
Di dalam pengujian tidak ada toleransi terhadap ketidaksesuaian obyek/materi
yang diuji
Hasilpengujian harus tepat waktu sehingga dapat segera ditindaklanjuti dan
bermanfaat
Terima Kasih….
K e m e n t e r i a n P e r h u b u n g a n
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r ke r e t a a p i a n
J l . M e d a n M e r d e k a B a r a t N o . 8
T e l p . 0 2 1 - 3 5 0 6 2 0 4 , 3 8 5 6 8 3 F a x . 0 2 1 - 3 8 1 3 9 7 2
W e b s i t e : w w w . p e r k e r e t a a p i a n . d e p h u b . g o . i d